PDF REDIRECT%

Download JURNAL TEKNIK INDUSTRI. ISSN: 1979/-6021. Vol. 7 No. 12 Desember 2013. IMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE. ORDER UNTUK SUPPLIER...

0 downloads 519 Views 1MB Size
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 7 No. 12 Desember 2013

ISSN: 1979/-6021

IMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO Siti Rohana Nasution Leili Septianingrum Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12460 [email protected]

ABSTRAK Tingkat persediaan dalam masing-masing perusahaan perlu dikelola dan direncanakan sebaik mungkin. Implementasi kanban sebagai sistem order adalah salah satu cara perbaikan untuk mengontrol persediaan. Dalam penelitian ini membahas tentang implementasi kanban pemesanan PT. Toyota-Astra Motor untuk supplier PT. Indonesia Koito yang bertujuan untuk meminimalkan persediaan guna mengefisiensikan kapasitas gudang. Data yang dievaluasi meliputi persediaan maksimal, lead time order, konsumsi luas gudang dan juga persediaan dalam nilai uang dari 7 suku cadang PT. Indonesia Koito dengan permintaan rata-rata per bulan diatas 100 pcs. Lead time order yang sebelumnya satu bulan sekali dirubah menjadi 2 kali dalam seminggu sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh supplier sejak menerima order hingga pengiriman. Perhitungan parameter tingkat persediaan maksimal berdasarkan fluktuasi order dari pelanggan membuat persediaan yang disimpan lebih rendah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan sistem kanban dapat meminimalkan persediaan dan mengefiensikan kapasitas gudang dan persediaan dalam nilai uang sebesar 70%. Kata Kunci : Kanban, Just In Time, Maksimum Persediaan, Stock Amount, Konsumsi Luas Gudang, Lead Time

ABSTRACT Inventory Management in every corporate must to be well managed and organized. Kanban implementation as the system order is one of improvement to control inventory. In this study discusses the implementation of kanban ordering PT. Toyota - Astra Motor for supplier PT. Indonesian Koito which aims to minimize inventory in order to streamline warehouse capacity. Data were evaluated include maximum inventory, order lead time, extensive consumption of inventory in the warehouse and also stock amount of 7 parts PT. Indonesian Koito with average demand per month above 100 pcs. Lead time before the order is changed once a month to 2 times a week according to the time required by the supplier from receipt of order to delivery. The calculation parameters for Maximum Inventory Position based on fluctuations in orders from customers making supplies are kept lower. The results of this study showed that by implementing a kanban system can minimize inventory and eficiency of warehouse capacities and stock amount by 70 %. Keywords : Kanban, Just In Time, Maximum Inventory Position, Stock Amount, Warehouse Space Consumpsion, Lead Time

JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 7 No. 12 Desember 2013

PENDAHULUAN PT. Toyota Astra Motor – Service Parts Logistic Division adalah perusahaan otomotif yang bergerak di bidang logistik suku cadang Toyota. Pada tahun 2013 Toyota mengeluarkan 18 model mobil baru dengan 14.540 jenis suku cadang yang bertambah. Selain itu target penjualan juga meningkat dua kali lipat dari target awal. Dengan kondisi tersebut, kapasitas gudang yang direncanakan akan mampu menampung hingga tahun 2018 hanya akan dapat menampung hingga tahun 2017. Kanban sistem adalah sebuah alat untuk menjalankan konsep Just In Time yang bertujuan untuk mengontrol persediaan. Implementasi Kanban pemesanan untuk supplier PT. Indonesia Koito merupakan salah satu langkah perbaikan untuk mengefisiensikan kapasitas gudang, mengefisiensikan persediaan dalam nilai uang (stock amount) dan lead time order. STUDI KEPUSTAKAAN Menurut Ristono (2010), mendefinisikan Just In Time Management sebagai sebuah organisasi yang menghasilkan penyelidikan secara luas untuk menghasilkan output dalam minimum lead time dan total biaya serendah mungkin melalui identifikasi dan eliminasi secara berkelanjutan semua bentuk keragaman (variance) dan pemborosan. Just In Time dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu Just In Time Pembelian, Just In Time Produksi dan Just In Time Penjualan. Dan untuk pengertian persediaan (inventory) menurut Freddy Rangkuti (2004) adalah “Persediaan merupakan barang-barang, bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau

ISSN: 1979/-6021

produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu”. Persediaan memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Batch Stock atau Lot Size Inventory Penyimpanan persediaan dalam jumlah besar dengan mempertimbangkan adanya potongan harga pada harga pembelian, efisiensi produksi karena proses produksi tang lama, dan adanya penghematan di biaya transportasi. 2. Fungsi Decoupling Merupakan fungsi perusahaan untuk mengadakan persediaan decouple, dengan mengadakan pengelompokan operasional secara terpisah-pisah. 3. Fungsi Antisipasi Merupakan penyimpanan persediaan bahan yang fungsinya untuk penyelamatan jika sampai terjadi keterlambatan datangnya pesanan bahan dari pemasok. Tujuan utama adalah untuk menjaga proses konversi agar tetap berjalan lancar. Tujuan Pengendalian Persediaan menurut Assauri (2004) adalah sebagai berikut : 1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga mengakibatkan terhentinya proses produksi. 2. Menjaga agar pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau berlebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar. 3. Menjaga agar pembelian kecilkecilan dapat dihindari karena ini akan memperbesar biaya pemesanan.

JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 7 No. 12 Desember 2013

METODOLOGI PENELITIAN

ISSN: 1979/-6021

JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 7 No. 12 Desember 2013

ISSN: 1979/-6021

PEMBAHASAN

dengan menggunakan kanban. Untuk implementasi kanban, dengan mempertimbangkan volume order dan kemampuan dari supplier, maka PT. Indonesia Koito menerapkan sistem kanban weekly dengan proses order dan pengiriman setiap hari Senin dan Kamis. Berikut perhitungan parameter order nya : Nama Suku Cadang : Headlamp Assy, RH Kode Suku Cadang : 81110BZ180 MAD = 596 Jumlah hari kerja = 20 hari O/C = 1/8 = 0,125 (2 kali order setiap minggu) L/T = 1 hari (standar perusahaan) = 0,05 bulan

1. Perhitungan Parameter Order Sebelum menerapkan metode kanban sistem, PT. Indonesia Koito menggunakan sistem order MonthlyWeekly, yakni order dikirimkan satu bulan sekali dan suku cadang dikirimkan ke PT. TAM-SPLD setiap minggu. Perhitungan parameter order untuk sistem MonthlyWeekly adalah sebagai berikut : Nama Suku Cadang: Headlamp Assy, RH Kode Suku Cadang : 81110BZ180 MAD = 596 Jumlah hari kerja = 20 hari/ bulan O/C (Order Cycle) = 1/1 (1 kali order dalam 1 bulan) L/T (Lead Time) = 1 hari (standar perusahaan) = 0,05 bulan Safety Stock for L/T = 7 hari (rentang antara pengiriman) = 0,35 bulan Permintaan rata-rata = 19 pcs (berdasarkan data history permintaan 6 bulan kebelakang) Permintaan maksimum = 49 pcs (berdasarkan data history permintaan 6 bulan kebelakang) Safety Stock for Demand = –

= = 1,58 MIP

~ 2 hari = 0,1 bulan

= MAD x [O/C + L/T + S/S] = 596 x [1 + 0,05 + 0,35 + 0,1] = 894 pcs Diperoleh jumlah maksimun yang harus disediakan untuk suku cadang Headlamp Assy, RH sebanyak 894 pcs, jumlah persediaan ini menjadi standar persediaan suku cadang dengan metode order Monthly-Weekly. Setelah itu dihitung persediaan maksimum untuk metode order

Safety Stock for L/T = 3 hari (rentang antara pengiriman) = 0,15 bulan Permintaan rata-rata = 19 pcs (berdasarkan data history permintaan 6 bulan kebelakang) Permintaan maksimum = 49 pcs (berdasarkan data history permintaan 6 bulan kebelakang) Safety Stock for Demand = = MIP



= 1,58

~ 2 hari = 0,1 bulan

= MAD x [O/C + L/T + S/S] = 596 x [1/8 + 0,05 + 0,15 + 0,1] = 253,3 pcs ~ 254 pcs Diperoleh jumlah maksimum yang harus disediakan untuk suku cadang Headlamp Assy, RH sebanyak 254 pcs, jumlah persediaan ini menjadi standar persediaan suku cadang metode kanban order diterapkan. Perhitungan MIP ini juga digunakan untuk 7 suku cadang lainnya. Adapun data lengkapnya terdapat pada tabel 1.1 yang menunjukkan jumlah persediaan maksimum penyimpanan metode order Monthly-Weekly dan metode kanban order untuk 7 suku cadang PT. Indonesia Koito.

JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 7 No. 12 Desember 2013

ISSN: 1979/-6021

Tabel 1. Persediaan Maksimum Metode Monthly-Weekly Order dan Kanban Order untuk 7 jenis suku cadang dari PT. Indonesia Koito No 1 2 3 4 5 6 7

Monthly Kode Suku Average Cadang Demand O/C (MAD) 9004951185 748 1 81110BZ180 596 1 81150BZ180 592 1 81130BZ140 290 1 81170BZ140 249 1 81210BZ160 148 1 81220BZ160 138 1

Monthly-Weekly Order L/T 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

Kanban Order

S/S for S/S for MIP O/C L/T Demand (pcs) 0,35 0,1 1122 0,125 0,35 0,1 894 0,125 0,35 0,1 888 0,125 0,35 0,3 493 0,125 0,35 0,1 374 0,125 0,35 0,2 237 0,125 0,35 0,15 214 0,125

2. Perhitungan Konsumsi Luas Gudang Konsumsi luas gudang diperoleh dari perhitungan jumlah penggunaan pallet dikalikan dengan luas masing-masing pallet. Untuk menghitung jumlah pallet yang dibutuhkan data jumlah persediaan (stok), kapasitas maksimun per pallet. Untuk nilai kapasitas maksimum per pallet diperoleh dari perhitungan volume pallet dibagi dengan volume suku cadang. Berikut perhitungan kapasitas pallet : Nama Suku Cadang : Headlamp Assy, RH Kode Suku Cadang : 81110BZ180 Volume pallet = 1450 x 980 x 1300 (mm) Volume suku cadang = 670 x 420 x 260 (mm) Kapasitas per pallet = 1450x980 x1300 670 x 420 x 260 = 26 pcs

=

Diperoleh kapasitas maksimun dalam pallet suku cadang Headlamp Assy, RH sebanyak 26 pcs, setelah itu dihitung jumlah pallet dengan kondisi penyimpanan saat menggunakan metode order Monthly-weekly dan kanban order. Adapun penjelasannya sebagai berikut. Contoh perhitungan target jumlah pallet MIP:

L/T 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

S/S for S/S for MIP L/T Demand (pcs) 0,15 0,1 318 0,15 0,1 254 0,15 0,1 252 0,15 0,3 182 0,15 0,1 106 0,15 0,2 78 0,15 0,15 66

Nama Suku cadang: Headlamp Assy RH Kode Suku cadang : 81110BZ180 MIP Monthly-Weekly Order = 894 pcs ∑ Pallet = 894 26 = 34,4 pallet

=

Untuk perhitungan luas gudang MonthlyWeekly Order sebagai berikut : Luas gudang = = 34,4 pallet x 1450 x 980 = 48882400 mm2 = 48,88 m2 Dan berikut perhitungan jumlah pallet dengan metode kanban order : Nama Suku cadang : Headlamp Assy, RH Kode Suku cadang : 81110BZ180 MIP Kanban Order = 254 pcs ∑ Pallet = = =

254 26 9,8 pallet

Perhitungan luas gudang Kanban Order sebagai berikut : Luas gudang = = 9,8 pallet x 1450 x 980 = 13925800 mm2 = 13,9 m2

JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 7 No. 12 Desember 2013

Perhitungan konsumsi luas gudang penyimpanan dengan metode MonthlyWeekly Order dan Kanban Order ini juga digunakan untuk 7 suku cadang lainnya. Data pada tabel 1.2 menunjukkan

ISSN: 1979/-6021

konsumsi luas gudang peryimpanan metode Monthly-Weekly Order dan Kanban Order jenis suku cadang dengan menjumlahkan luas gudang tiap suku cadang.

Tabel 2 Konsumsi Luas Gudang Penyimpanan metode Monthly-Weekly Order dan Kanban Order untuk 7 jenis suku cadang PT. Indonesia Koito Volume Pallet Volume Suku Cadang Kode Suku Kapasitas Cadang panjang lebar tinggi panjang lebar tinggi per pallet (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) 1 9004951185 1060 740 560 50 20 20 21964 2 81110BZ180 1450 980 1300 670 420 260 26 3 81150BZ180 1450 980 1300 670 420 260 26 4 81130BZ140 1450 980 1300 660 410 260 27 5 81170BZ140 1450 980 1300 660 410 260 27 6 81210BZ160 1060 740 560 130 140 120 202 7 81220BZ160 1060 740 560 130 140 120 202 TOTAL

Monthly-Weekly Order

No

Maka perhitungan efisiensi luas gudang nya adalah : % Efisiensi konsumsi luas gudang =

=

144 ,81 43,38 x 100% 144 ,81

= 70%

3. Perhitungan Stock Amount Stock Amount (persediaan dalam nilai uang) diperoleh dengan perhitungan jumlah persediaan suku cadang dikalikan dengan harga beli suku cadang ke pemasok. Kemudian total Stock Amount diperoleh dengan cara menjumlahkan Stock Amount untuk 7 jenis suku cadang PT. Indonesia Koito. Contoh perhitungan stock amount Nama Suku Cadang : Headlamp Assy, RH Kode Suku Cadang : 81110BZ180 MIP Monthly-Weekly Order = 894 pcs MIP Kanban Order = 254 pcs

MIP

Σ pallet

1122 894 888 493 374 237 214

0,1 34,4 34,2 18,3 13,9 1,2 1,1

Luas Gudang (m 2) 0,04 48,86 48,53 25,95 19,68 0,92 0,83 144,81

Kanban Order MIP

Σ pallet

318 254 252 182 106 78 66

0,0 9,8 9,7 6,7 3,9 0,4 0,3

Luas Gudang (m 2) 0,01 13,88 13,77 9,58 5,58 0,30 0,26 43,38

Efisiensi 71,7% 71,6% 71,6% 63,1% 71,7% 67,1% 69,2% 70,0%

Total Stock Amount dengan jumlah maksimum persediaan metode MonthlyWeekly Order : = ∑ MIP Monthly-Weekly Order x Harga beli suku cadang = 894 x Rp 285.984 = Rp. 255.669.696 Total Stock Amount dengan jumlah maksimum persediaan saat implementasi metode Kanban Order : = ∑ MIP Kanban Order x Harga beli suku cadang = 254 x Rp 285.984 = Rp. 72.639.936 Perhitungan stock amount ini juga digunakan untuk menghitung stock amount proses 7 suku cadang lainnya, setelah itu dijumlahkan masing-masing kondisi pada saat persediaan maksimum dengan metode order Monthly-Weekly dan Kanban Order. Data pada tabel 1.3 menunjukkan stock amount persediaan maksimum dengan metode order Monthly-Weekly dan Kanban Order untuk 7 suku cadang PT. Indonesia Koito.

JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 7 No. 12 Desember 2013

ISSN: 1979/-6021

Tabel 3 Stock Amount persediaan maksimum dengan metode Monthly-Weekly Order dan Kanban Order PT. Indonesia Koito No 1 2 3 4 5 6 7

Kode Suku Harga Beli Cadang Suku Cadang 9004951185 Rp 81110BZ180 Rp 81150BZ180 Rp 81130BZ140 Rp 81170BZ140 Rp 81210BZ160 Rp 81220BZ160 Rp TOTAL

26.963 285.984 285.984 274.844 274.844 328.500 328.500

Monthly-Weekly Order

Efisiensi MIP 1122 894 888 493 374 237 214

Maka perhitungan efisiensi stock amount nya adalah : % Efisiensi Stock Amount =

926.319.222 279.741.210 x 100% 926.319.222 = 70%

=

KESIMPULAN Setelah mengadakan analisa dan pengolahan data secara keseluruhan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.

2.

3.

Kanban Order

Lead Time Order untuk PT. Indonesia Koito yang sebelumnya satu kali dalam satu bulan berubah menjadi dua kali dalam satu minggu yaitu setiap hari Senin dan Kamis. Efisiensi konsumsi luas gudang pada implementasi sistem kanban order suku cadang mobil untuk PT. Indonesia Koito di PT. Toyota – Astra Motor sebesar 70%. Efisiensi dari stock amount (persediaan dalam nilai uang) pada implementasi implementasi sistem kanban order suku cadang mobil untuk PT. Indonesia Koito di PT. Toyota – Astra Motor sebesar 70%.

Stock Amount Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

30.252.486 255.669.696 253.953.792 135.498.092 102.791.656 77.854.500 70.299.000 926.319.222

MIP

Stock Amount

318 254 252 182 106 78 66

Rp 8.574.234 Rp 72.639.936 Rp 72.067.968 Rp 50.021.608 Rp 29.133.464 Rp 25.623.000 Rp 21.681.000 Rp 279.741.210

72% 72% 72% 63% 72% 67% 69% 70%

SARAN Untuk memperkaya hasil penelitian ini, saran yang diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Parameter untuk kanban order direview setiap 6 bulan sekali agar dapat mengikuti fluktuasi permintaan dari pelanggan. 2. Meneliti suku cadang PT. Indonesia Koito yang lain untuk diimplementasikan sistem kanban. DAFTAR PUSTAKA Leo, Anton. Usulan Penerpan Sistem Produksi Just In Time Pada Proses Produksi Sabun Krim Merk “Bu Krim” pada PT Birina Multi Daya. Skripsi. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta : 2007 Ristono, Agus. 2010. Sistem Produksi Tepat Waktu. Graha Ilmu, Yogyakarta. Riyanto, M. Bambang. ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME PADA UNIT PERAKITAN PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. 2011