PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS

Download Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016. 123. PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI. DINAS PENGELOLAAN PASAR ...

3 downloads 869 Views 152KB Size
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BAJARMASIN Mailiana Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi Nasional (STIENAS) Banjarmasin ABSTRACT This study aims to : 1) know the work of discipline of Market Management Bureau staff Banjarmasin .2) analyze the effect of the disciplines on the performance of employees at the departemen of market management Banjarmasin. The method used in this research is descriptive quantitative. Research result show that : 1) discipline of Market Management Bureau staff Banjarmasin is good because the employee able to finish the job with full accuracy, minimal errors and in accordiance with the standarts of the organization , organizational goals and expectations of leadership.2) Discipline of work provide a positive and significant effect on the performance of market management bureau staff Banjarmasin. Keywords : work discipline, performance of employee yang mempunyai kedisiplinan kerja yang

PENDAHULUAN Faktor yang tidak kalah pentingnya

tinggi akan mempunyai kinerja yang baik

dalam meningkatkan kinerja pegawai

karena

waktu

adalah disiplin kerja. Faktor kedisiplinan

sebaik

mungkin

memegang peranan yang amat penting

pekerjaan sesuai dengan target yang telah

dalam

ditetapkan. Bila para pegawai/karyawan

pelaksanaan

kerja

pegawai.

kerja

untuk

memiliki

kedisiplinan

tetap

diharapkan akan mampu menyelesaikan

bekerja dengan baik walaupun tanpa

tugas dengan cepat dan tepat sehingga

diawasi oleh atasan. Seorang pegawai

akan meningkatkan motivasi kerjanya.

tinggi

akan

yang disiplin tidak akan mencuri waktu

kerja

melaksanakan

Seorang pegawai yang mempunyai tingkat yang

disiplin

dimanfaatkannya

yang tinggi,

Kedisiplinan adalah kesadaran dan

kerja untuk melakukan hal-hal lain yang

kesediaan

tidak ada kaitannya dengan pekerjaan.

semua peraturan organisasi dan norma

Demikian

juga

pegawai

seseorang

dalam

mentaati

yang

sosial yang berlaku (Hasibuan, 2001:193).

mempunyai kedisiplinan akan mentaati

Untuk itu berbagai aturan/norma yang

peraturan yang ada dalam lingkungan

ditetapkan oleh suatu lembaga memiliki

kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa

peran

ada rasa paksaan. Pada akhirnya pegawai

menciptakan

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

yang

sangat

penting

kedisiplinan

agar

dalam para 123

pegawai

dapat

mematuhi

dan

melaksanakan peraturan tersebut.

pulang sebelum jam kerja berakhir. Selain itu ada pula pegawai yang seringkali tidak

Ukuran yang dipakai dalam menilai

mengoptimalkan jam kerja bahkan ada

apakah pegawai tersebut disiplin atau

pegawai yang sering meninggalkan kantor

tidak, dapat terlihat dari ketepatan waktu

ditengah-tengah jam kerja tanpa alasan

kerja, etika berpakaian, serta penggunaan

yang jelas. Hal ini tentu saja berdampak

fasilitas/sarana kantor secara efektif dan

pada melemahnya kinerja pegawai Dinas

efisien. (Lateiner dan Levine, terjemah

Pengelolaan

Soejono,

para

secara keseluruhan. Tingkat kedisiplinan

pegawai/karyawan memiliki disiplin kerja

pegawai pada Dinas Pengelolaan Pasar

yang tinggi, diharapkan akan mampu

Kota

menyelesaikan tugas dengan cepat dan

dengan

tepat

meningkatkan

pegawai. Dari data yang diperoleh peneliti

kinerjanya. Hal ini sesuai dengan hasil

dilapangan penunjukkan bahwa untuk

penelitian Hermowo Narmodo (2006)

periode bulan Juli hingga Agustus 2015,

yang

Disiplin

telah terjadi beberapa pegawai yang

memberikan pengaruh yang signifikan

melakukan pelayanan disiplin khususnya

terhadap Kinerja Pegawai.

dari aspek disiplin waktu kerja karena

2007

sehingga

:

dapat

menyatakan

Disiplin

60).

Bila

bahwa

kesadaran

Banjarmasin

berhubungan

erat

masing-masing

pada saat diharuskan mulai masuk kerja

Banjarmasin

setelah libur lebaran, banyak pegawai

dapat dikatakan masih kurang karena

yang sengaja bolos kerja dengan alasan

masih ada beberapa orang pegawai yang

yang tidak jelas. Hal ini diperkuat dengan

sering masuk kerja terlambat, tetapi

data pada tabel sebagai berikut :

Pasar

Kota

pada

Banjarmasin

Kota

Dinas

Pengelolaan

pegawai

Pasar

Tabel 1 Data Pelanggaran Disiplin Ringan Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin Periode Juli – Agustus 2015. No. Jenis Pelanggaran Jumlah 1. Tidak masuk kerja pada hari pertama 13 setelah libur lebaran 2. Terlambat masuk kerja tanpa keterangan 10 yang jelas 3. Keluar pada saat jam kerja berlangsung 5 Sumber : Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin,2015

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

124

Pada tabel diatas diketahui bahwa

kaitannya

dengan

pekerjaan,

selama bulan Juli hingga agustus 2015

pengertian disiplin kerja adalah suatu

terjadi pelanggaran disiplin yang cukup

sikap

banyak dan masing-masing pegawai yang

menunjukkan

melakukan

terhadap peraturan organisasi.

pelanggaran

telah

dan

tingkah

laku

ketaatan

yang

karyawan

mendapatkan sanksi dari pimpinan. Hal ini

Heidjrachman dan Husnan, (2002:15)

karena

mengungkapkan

tindakan

indisipliner

yang

“Disiplin

dilakukan oleh pegawai tersebut telah

setiap

berdampak terhadap menurunnya kinerja

kelompok yang menjamin adanya

organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota

kepatuhan

Banjarmasin.

berinisiatif untuk melakukan suatu

Berdasarkan

latar

belakang

perseorangan

adalah

terhadap

dan

juga

perintah

dan

tindakan yang diperlukan seandainya

masalah yang telah diuraikan di atas,

tidak ada perintah”.

maka rumusan masalah penelitian ini

Dari beberapa pendapat itu dapat

adalah sebagai berikut :

disimpulkan bahwa disiplin kerja

1. Bagaimana gambaran

Disiplin kerja

adalah sikap ketaatan dan kesetiaan

dan Kinerja Pegawai pada Dinas

seseorang/

Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin ?

terhadap peraturan tertulis / tidak

2. Apakah disiplin kerja berpengaruh

tertulis yang tercermin dalam bentuk

terhadap kinerja pegawai pada Dinas

tingkah laku dan perbuatan pada

Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin ?

suatu

organisasi

untuk

orang

mencapai

suatu tujuan tertentu.

TINJAUAN PUSTAKA b.

Disiplin Kerja a.

sekelompok

Jenis dan Tipe Disiplin Kerja

Pengertian Disiplin Kerja

Berikut adalah beberapa jenis dari

Disiplin dalam arti yang positif

disiplin kerja, yaitu :

seperti

1)

yang

dikemukakan

oleh

beberapa ahli berikut ini. Hodges (2010:339)

mengatakan

bahwa

Self dicipline Disiplin

seseorang

ini

timbul

merasa

disiplin dapat diartikan sebagai sikap

kebutuhannya

dan

seseorang

bagian

organisasi,

atau

kelompok

yang

berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang

telah

ditetapkan.

dari

telah

karena terpenuhi menjadi sehingga

orang akan tergugah hatinya untuk

Dalam

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

125

sadar dan secara sukarela mematuhi

kegiatan ini adalah untuk mendorong

segala peraturan yang berlaku.

disiplin

2)

Command dicipline

karyawan/pegawai. Dengan cara ini

Disiplin ini tumbuh bukan dari

para

diri

dari

para

karyawan/pegawai

bekerja

perasaan ikhlas, akan tetapi timbul

dengan ikhlas, bukan karena paksaan

karena

manajemen.

adanya

paksaan/ancaman

orang lain (GR. Terry, 1993 : 218). Dalam

setiap

organisasi,

2)

yang

Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil

untuk

menangani

diinginkan pastilah jenis disiplin yang

pelanggaran

pertama,

yaitu

datang

karena

karyawan/pegawai terhadap peraturan

kesadaran

dan

keinsyafan.

Akan

yang

yang

berlaku

dan

dilakukan

mencegah

tetapi kenyataan selalu menunjukkan

terjadinya pelanggaran lebih lanjut.

bahwa disiplin itu lebih banyak

Kegiatan

disebabkan oleh adanya semacam

bentuk hukuman dan disebut tindakan

paksaan dari luar.

pendisiplinan.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya

tindakan skorsing terhadap pegawai.

disiplin

kerja

seorang

3)

korektif

sering

Contohnya

Disiplin progresif

berupa

dengan

yaitu tindakan

pegawai/karyawan dapat dilihat dari:

memberi hukuman berat terhadap

Kepatuhan

terhadap

pelanggaran yang berulang. Contoh

peraturan yang berlaku, termasuk

dari tindakan disiplin progresif antara

tepat waktu dan tanggung jawab

lain:

terhadap pekerjaannya.

a)

Teguran secara lisan oleh atasan.

2)

Bekerja sesuai prosedur yang ada.

b)

Teguran tertulis.

3)

Pemeliharaan

c)

Skorsing dari pekerjaan selama

1)

pegawai

sarana

dan

perlengkapan kantor dengan baik.

beberapa hari.

Tipe – tipe kegiatan pendisiplinan

1)

d)

Diturunkan pangkatnya.

ada tiga tipe yaitu :

e)

Dipecat. (T. Hani Handoko, 2009

Disiplin preventif yaitu kegiatan yang

: 129-130)

mendorong pada karyawan untuk mengikuti

Disiplin kerja merupakan suatu sikap

penyelewengan

dan perilaku. Pembentukan perilaku

dapat dicegah. Sasaran pokok dari

jika dilihat dari formula Kurt Lewin

sehingga

standar

Faktor-Faktor Disiplin Kerja

dan

aturan,

berbagai

c.

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

126

(2003: 421) adalah interaksi antara faktor

kepribadian

dan

a) Disiplin pada jam kehadiran di

faktor

kantor.

lingkungan (situasional).

b) Disiplin saat jam kerja.

1) Faktor Kepribadian

c) Disiplin

Faktor

yang

kepribadian

penting

dalam

seseorang

adalah

jam

pulang

kantor. d) Tingkat

sistem nilai yang dianut. Sistem

Penyelesaian

pekerjaan.

nilai dalam hal ini yang berkaitan

2) Tingkat kepatuhan pada peraturan.

langsung dengan disiplin. Nilai-

a) Ketaatan pada peraturan kerja

nilai yang menjunjung disiplin

b) Ketaatan pada pakaian dinas

yang diajarkan atau ditanamkan orang tua, guru, dan masyarakat

dan atribut e.

Tindakan Pendisiplinan

akan digunakan sebagai kerangka

Disiplin kerja selain dipengaruhi

acuan bagi penerapan disiplin di

faktor lingkungan kerja (bagaimana

tempat kerja. Sistem nilai akan

budaya disiplin dalam organisasi

terlihat dari sikap seseorang.

tersebut) juga dipengaruhi oleh faktor

2) Faktor Lingkungan

kepribadian,

maka

ketidakhadiran

Disiplin kerja yang tinggi tidak

salah satu faktor akan menyebabkan

muncul

tetapi

pelanggaran aturan. Jika salah satu

merupakan suatu proses belajar

karyawan melanggar maka perlu

yang terus-menerus. Agar proses

dilakukan

pembelajaran dapat efektif maka

pendisiplinan

pemimpin yang merupakan agen

sosialisasi disiplin seperti adil dapat

pengubah perlu memperhatikan

dipertahankan (Edwin B. Flippo,

prinsip-prinsip

2010 : 265)

begitu

saja

konsisten,

adil

bersikap positif, dan terbuka. d.

pada

Indikator Disiplin Adapun indikator – indikator

upaya-upaya agar

tindakan

prinsip-prinsip

Kinerja Pegawai a. Pengertian Kinerja Istilah

kinerja

mengandung

dari disiplin kerja pegawai dalam

berbagai macam pengertian. Kinerja dapat

penelitian ini (Inu Kencana, 2003:

ditafsirkan sebagai “arti penting suatu

264.) adalah sebagai berikut :

pekerjaan”; “tingkat keterampilan yang

1) Tingkat ketepatan waktu

diperlukan”;

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

“kemajuan

dan

tingkat 127

penyelesaian

“ dari

suatu pekerjaan

Selanjutnya Handoko (2008 : 65)

(Mutiara S. Panggabean, 2002;56). Di lain

tolak ukur penilaian kinerja pegawai

pihak

sebagai berikut :

menurut

(Henry

Simamora,

2003;67) kinerja karyawan adalah tingkat pencapaian pekerjaan oleh karyawan.

a) Tingkat keakuratan rencana kerja

Dalam kinerja, penilaian kinerja mempunyai

peranan

penting

dalam

peningkatan motivasi di tempat kerja. Penilaian

kinerja

appraisal)

pada

ini

(performance

dasarnya

1) Kualitas kerja yang terdiri :

merupakan

faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Pegawai menginginkan dan memerlukan

b) Tingkat kesalahan dan kesulitan kerja c) Tingkat pelaksanaan kerja sama 2) Kuantitas kerja yang terdiri : a) Tingkat pencapaian target kerja b) Jenis/jumlah

pekerjaan

disesuaikan 3) Ketepatan waktu kerja yang terdiri :

balikan berkenaan dengan prestasi mereka

a) Penataan jadwal kerja

dan penilaian menyediakan kesempatan

b) Ketepatan

untuk memberikan balikan kepada mereka

kerja

jika kinerja tidak sesuai dengan standar,

yang

waktu

penyelesaian

c. Teknik Penilaian Kinerja

maka penilaian memberikan kesempatan

Penilaian kinerja adalah proses

untuk meninjau kemajuan karyawan dan

pengukuran kinerja karyawan. Penilaian

untuk menyusun rencana peningkatan

kinerja merupakan pengawasan terhadap

kinerja (Dessler, 2012:536).

kualitas

b. Tolak Ukur Kinerja

Handoko (T. Hani Handoko, 2010 :125)

personal.

Menurut

T.

Hani

secara

penilaian kinerja adalah “proses melalui

kinerja

mana organisasi-organisasi mengevaluasi

perusahaan. Guna mendapatkan kontribusi

atau menilai kinerja karyawan.” Penilaian

karyawan yang optimal, manajemen harus

kinerja pada umumnya mencakup baik

memahami

aspek kualitatif maupun kuantitatif dari

Mutu

kerja

langsung

untuk

pegawai

mempengaruhi

secara

mendalam

mengelola,

meningkatkan

kinerja,

mengukur yang

strategi dan

kinerja pelaksanaan pekerjaan.

dimulai

Menurut Muhammad Hasibuan (

dengan terlebih dahulu menentukan Tolak

2003 : 132) tujuan penilaian kinerja secara

ukur kinerja.

umum adalah menghasilkan informasi yang akurat dan sahih berkenaan dengan

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

128

perilaku dan kinerja anggota organisasi.

baik dan spesifikasi kebutuhan-kebutuhan

Tujuan

latihan.

tersebut

biasanya

dapat

digolongkan ke dalam tujuan evaluasi dan

Pengaruh Disiplin terhadap Kinerja

tujuan pengembangan. Dalam pendekatan

Jika disiplin kerja pegawai tinggi, maka

evaluasi seorang manajer menilai kinerja

organisasi akan mendapatkan banyak

masa lalu seorang karyawan. Evaluator

keuntungan dan artinya jika disiplin kerja

menggunakan

menurun,

menilai

rating

kinerja,

menggunakan

deskriptif

dan

data

untuk

setelah

tersebut

keputusan-keputusan

maka

organisasi

akan

itu

mendapat banyak kerugian. Hal ini

dalam

berdampak pada pelayanan terhadap

promosi

publik.

(perpindahan karyawan dari satu jabatan

Kedisiplinan adalah salah satu

ke jabatan yang lebih tinggi tingkat

faktor

tanggung jawabnya, gajinya, dan jenjang

organisasi. Dikatakan sebagai faktor yang

organisasionalnya), demosi (perpindahan

penting

karyawan dari satu jabatan ke jabatan

mempengaruhi kinerja pegawai dalam

yang lebih rendah tingkat

organisasi.

jawabnya,

gajinya,

tanggung

dan

jenjang

organisasionalnya),

terminasi

yang

penting

karena

dalam

disiplin

Semakin

tinggi

suatu

akan

disiplin

pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang

dapat

dicapai.

Disiplin

(penghentian/pemecatan karyawan), dan

merupakan

kompensasi (imbalan). Dalam pendekatan

tanggungjawab

pengembangan seorang manajer mencoba

melakukan tugas – tugas yang diberikan

untuk

seorang

kepadanya yang mendorong gairah dan

mendatang.

Aspek

semangat kerja seseorang. Pada umumnya

penilaian

kinerja

disiplin yang baik apabila pegawai datang

karyawan.

ke kantor ataupun perusahaan dengan

meningkatkan

individu

dimasa

pengembangan mendorong

dari

kinerja

pertumbuhan

besarnya

seseorang

teratur

evaluasi maupun aspek pengembangan,

berpakaian

penilaian

(1)

bekerjanya. Mereka menggunakan bahan

menyediakan basis bagi tindakan-tindakan

– bahan dan perlengkapan dengan hati –

personalia;

meningkatkan

hati. Mereka menghasilkan jumlah dan

pendayagunaan sumber daya manusia

kualitas pekerjaan yang memuaskan dan

melalui penempatan pekerjaan yang lebih

mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh

dan

haruslah

(2)

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

tepat serba

waktu.

dalam

Dengan mengkombinasikan baik aspek

kinerja

dan

cerminan

adalah

baik

pada

Mereka tempat

129

perusahaan dan menyelesaikan dengan

Berdasarkan uraian dalam

sangat baik ( Hasibuan ,2009 : 190 ).

kerangka

teori

diatas,

maka

Kerangka Penelitian

kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Disiplin Kerja (X)

Kinerja Pegawai (Y)

- Tingkat ketepatan waktu - tingkat kepatuhan pada peraturan

- Kualitas Kerja - Kuantitas Kerja - Ketepatan Waktu

Gambar 1

: Kerangka Pikir Penelitian.

Sumber

: Olahan Peneliti, 2015 Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Metode Penelitian

Metode Penelitian yang peneliti gunakan adalah deskriptif kuantitatif yaitu : memberikan gambaran tentang pengaruh

Dinas

Pengelolaan

Pasar

Kota

Banjarmasinmelalui hasil analisa statistik

yang diperoleh berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada responden.

Item (Butir) 1 2 3 4 5 6 Sumber

Tabel 1 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja Corrected Indikator Item-Total rtabel Correlation 0,842 0,361 Tingkat Ketepatan 0,887 0,361 Waktu 0,711 0,361 0,650 0,361 Tingkat Kepatuhan 0,818 0,361 Pada Peraturan 0,725 0,361 : Hasil Output SPSS 19, 2015

Berdasarkan tabel diatas, dari hasil

Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid

dalam kuesioner variabel

uji validitas yang dilakukan terhadap

menunjukkan

semua ítem pernyataan yang digunakan

pernyataan

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

bahwa dinyatakan

disiplin kerja seluruh valid

item karena 130

memiliki

nilai

corrected

itemtotal

validitas menggunakan 30 responden).

correlation lebih dari 0,361 (rtabel untuk uji

Item (Butir) 1 2 3 4 5 6 7 8 Sumber

Tabel 2 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai Corrected Indikator Item-Total rtabel Correlation 0,834 0,361 Kualitas Kerja 0,566 0,361 0,757 0,361 0,683 0,361 Kuantitas Kerja 0,840 0,361 0,796 0,361 0,709 0,361 Ketepatan Waktu 0,666 0,361 : Hasil Output SPSS 19, 2015

Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Berdasarkan tabel diatas, dari hasil

menggunakan metode Crohbach Alpha.

uji validitas yang dilakukan terhadap

Metode pengambilan keputusan untuk uji

semua ítem pernyataan yang digunakan

reliabilitas

dalam kuesioner variabel kinerja Pegawai

(Duwi Priyatno, 2012:108).

menunjukkan pernyataan memiliki

bahwa dinyatakan

nilai

seluruh valid

corrected

menggunakan

batasan

0,6

item

Untuk lebih jelasnya mengenai

karena

hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini

itemtotal

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

correlation lebih dari 0,361 (rtabel untuk uji validitas menggunakan 30 responden). 1. Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten atau tidak jika pengukuran diulang. Instrumen kuesioner yang tidak reliabel maka tidak konsisten untuk

pengukuran

sehingga

hasil

pengukuran tidak tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang digunakan adalah

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

131

Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai Cronbach Keterangan

No.

Alpha 1.

Disiplin Kerja (X2)

0,864

Reliabel

2.

Kinerja Pegawai (Y)

0,778

Reliabel

Sumber

: Hasil Output SPSS 19, 2015 menggunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

uji

t.

Langkah

yang

Untuk mengetahui pengaruh dari

dilakukan adalah dengan membandingkan

Disiplin Kerja (X) terhadap Kinerja

nilai t-hitung (th) dengan nilai t tabel (tt)

Pegawai (Y) pada Dinas Pengelolaan

pada taraf nyata 5 % hasil perhitungannya

Pasar Kota Banjarmasin dilakukan dengan

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4 Perbandingan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel Variabel Disiplin Kerja Variabel Bebas Nilai thitung Nilai Ttabel Koefisien Regresi Disiplin Kerja

4,782

2,021

0,949

(X) Sumber

: Hasil Output SPSS 19, 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari variabel Disiplin Kerja (X) yang mempunyai nilai thitung >

A. E. Manihuruk, 2011. Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Remaja Rosdakarya.

variabel disiplin kerja pada taraf nyata 5

Alain Mitrani, 2002. Manajemen Sumber daya Manusia Berdasarkan Kompetensi. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

% mempunyai pengaruh yang signifikan

Alex

ttabel = 4,782 > 2,021 berarti bahwa

terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin. Adapun pengaruh yang diberikan oleh variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin adalah sebesar 94,9%. DAFTAR PUSTAKA

Nitisemito, Personalia. Indonesia.

2006. Manajemen Jakarta : Ghalia

Amin Tunggul Wijaya, 2008. Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta. Duwi Priyatno, 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik Dengan SPSS. Yogyakarta : Gava Media.

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

132

Hani T. Handoko, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bina Aksara Happy Sugiarto Tjandra, 2009. Motiv-8. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Ike Nova Sari, 2007. Pengaruh Disiplin Karyawan Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan. Komaruddin Sastradipoera, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia: suatu Pendekatan Fungsi Operatif, Kappa-Sigma, Bandung M. Manullang, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia. M. Yahya, 2005. Pedoman Penulisan Tesis. Banjarmasin : STIA Bina Banua. Miftah

Thoha, 2006. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : Rineka Cipta.

Moekijat, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta. Muchadarsyah Sinungan, 2010. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : bumi Aksara. Permata Wesha, 2002. Ensiklopedia Administrasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Richard M. Streers, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga.

Sondang P. Siagian, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bina Aksara. Sugiyono, 2009. Metode Yogyakarta : UIN.

Penelitian.

Suharsimi Arikunto, 2010. Metode Penelitian, Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara. Sutarto, 2011. Dasar – Dasar Organisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Suwatno. 2008. Asas-Asas Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:Suci Press. Syafaruddin Alwi, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE UGM. The

Liang Gie, 2011. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta : Nurcahaya.

Veithzal Rivai, 2009. Menuju Pencapaian Kinerja Optimum, Bumi Aksara, Jakarta Wahjosumidjo, 2006. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Wina Sanjaya, 2005. Kompetensi. Jakarta : Fajar Interpratama Offset.

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

133

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016

134