PENGKAJIAN PENYAMPAIAN INOVASI PERTANIAN MELALUI PAMERAN DI KALIMANTAN BARAT
Eko Sri Mulyani, Retno Sri Hartati Mulyandari, dan Penny I. Iskak Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122
ABSTRAK Penyampaian inovasi pertanian melalui pameran merupakan suatu kegiatan penyebaran informasi hasil-hasil penelitian/ pengkajian pertanian kepada pengguna dengan menggunakan materi pameran, alat peraga, dan produk. Pengkajian tentang pameran pada Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) di Kalimantan Barat dilaksanakan pada bulan September 2006 dengan tujuan untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap materi pameran (substansi), bahan pendukung pameran (alat peraga inovasi pertanian), penjaga stan, penataan stan serta kepuasan pengunjung terhadap pelaksanaan pameran secara keseluruhan, juga untuk menggali umpan balik yang berkaitan dengan informasi/inovasi pertanian yang dibutuhkan dan saran perbaikan bagi pelaksanaan pameran di masa yang akan datang. Berdasarkan hasil kajian terhadap 104 pengunjung, diketahui 84% responden menyatakan materi yang disajikan telah sesuai dengan tema pameran dan 74% menyatakan sesuai dengan kebutuhan. Hampir seluruh responden (96,2%) menyatakan materi yang ditampilkan cukup mutakhir. Seluruh responden menyatakan alat bantu peraga inovasi pertanian yang ditampilkan Badan Litbang Pertanian menarik dan pemandu pameran cukup menarik, khususnya dalam melayani pengunjung pada saat memperhatikan materi yang dipamerkan. Sebanyak 96,2% responden menyatakan tata letak stan cukup menarik, hingga sangat menarik. Hampir seluruh responden (99%) menyatakan dekorasi stan cukup menarik dan seluruh responden (100%) menyatakan cukup puas, puas, dan sangat puas terhadap materi pameran yang ditampilkan. Beberapa umpan balik yang berhasil dihimpun meliputi pentingnya alat peraga pendukung dalam format multimedia dan demonstrasi, peningkatan kualitas dan kuantitas pemandu, serta perlunya sosialisasi/promosi yang lebih gencar sehingga pameran dapat lebih banyak dikunjungi petani dan sesuai dengan target yang diharapkan.
ABSTRACT Assessment on Agricultural Information and Technology Expose in West Kalimantan Expose on agricultural innovation is an information dissemination activity on results of agricultural researches and assessments by using exhibition materials, models, and agricultural products demonstration. This study of Appropriate Technology Expose in
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006
West Kalimantan was conducted in September 2006 to assess users' perception on expose subject matters, support product exhibition and demonstration, info guide, stand lay-outing and decoration, and user satisfaction including feedback about agricultural information/innovation needed by users and suggestion to improve the expose in the future. Based on the results of this study, 84% among respondents stated that expose subject matters presented by the Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD) were matched with expose theme and 74% matched with user needed. Almost of all (96.2%) respondents stated that subject matters presented at the expose were enough up-to-date and the whole respondents (100%) stated that agricultural innovation product, demonstrations, and exhibition were excited, likewise about info guide, especially when visitors were watching exhibition materials. Up to 96.2% of respondents stated that lay-outing of the IAARD stand was excited, similary on stand decoration which stated by almost whole (99%) of respondents. While with regard to the visitors' satisfaction, all respondents felt satisfy with the expose subject matters presented. Feed back resulted from the expose study were that: it was a neccessary on the future expose event to provide the product and technology exhibition in multimedia format and demonstration, increase the info guide capacity, and promote the expose broadly and ambitiously to end users. Keywords: Agricultural information, information dissemination, agricultural technology expose, agricultural research and assessment results, agricultural innovation
PENDAHULUAN Keberadaan Badan Litbang Pertanian selama 30 tahun telah cukup ditunjukkan dengan keberhasilan dalam pengadaan inovasi pertanian. Inovasi teknologi, kelembagaan, dan kebijakan telah digunakan secara luas dan terbukti menjadi pemicu utama pertumbuhan dan perkembangan usaha dan sistem agribisnis. Salah satu bukti empiris ialah Revolusi Hijau pada agribisnis padi dan jagung berupa penemuan varietas unggul baru berumur
23
pendek, dan perkembangan perkebunan sawit yang cukup pesat atas dukungan teknologi perbenihan/pembibitan. Namun berdasarkan evaluasi eksternal maupun internal, seiring dengan perkembangan waktu, kecepatan dan tingkat pemanfaatan inovasi yang dihasilkan cenderung melambat, bahkan menurun (Musyafak dan Tatang 2006). Peran utama Badan Litbang Pertanian dalam sistem inovasi pertanian nasional adalah: (1) menemukan atau menciptakan inovasi pertanian maju dan strategis, (2) mengadaptasikan inovasi pertanian menjadi tepat guna spesifik pemakai dan lokasi, dan (3) menginformasikan dan menyediakan materi dasar inovasi/teknologi. Namun kegiatan penyuluhan, advokasi, dan fasilitasi agar inovasi tersebut diadopsi secara luas tidak termasuk dalam tugas pokok Badan Litbang Pertanian (Simatupang 2004). Dengan demikian, tidak mengherankan apabila peran Badan Litbang Pertanian tersebut terhenti pada segmen pengadaan inovasi (generating subsystem), sedangkan perannya pada subsistem penyampaian inovasi (delivery subsystem) masih terbatas, dan praktis tidak terlibat aktif pada subsistem penerimaan inovasi (receiving subsystem). Dua subsistem terakhir tersebut merupakan penghambat (bottleneck) yang menyebabkan proses adopsi dan difusi inovasi menjadi melambat. Oleh karena itu, perlu diupayakan kegiatan yang dapat mendekatkan inovasi pertanian kepada pengguna, antara lain melalui peragaan teknologi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pameran merupakan salah satu kegiatan komunikasi untuk memberikan informasi kepada peminat dalam bentuk alat bantu peraga yang dapat menggambarkan tugas dan fungsi serta hasil-hasil kegiatan suatu institusi. Penyampaian inovasi pertanian melalui pameran dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang hasilhasil penelitian/pengkajian, serta kegiatan lain dari suatu lembaga penelitian dan pengkajian yang diwujudkan dalam bentuk alat peraga dan produk. Peminat yang diharapkan datang ke pameran adalah para pejabat, penyuluh pertanian, petani, pengusaha, mahasiswa/pelajar, dan masyarakat umum (Getarawan dan Sulaiman 2001). Kegiatan penyebaran inovasi pertanian melalui pameran bertujuan untuk: (1) memberikan informasi dan pemahaman kepada pengguna mengenai tugas dan fungsi serta hasil-hasil yang telah dicapai institusi penyelenggara pameran; (2) sosialisasi dan advokasi mengenai peran institusi sebagai sumber inovasi dan informasi pertanian di wilayah kerjanya; dan (3) memperkuat kesan bahwa institusi yang melakukan penyampaian
24
inovasi pertanian melalui pameran merupakan sumber dan rujukan teknologi, baik yang dihasilkan oleh institusi tersebut maupun sumber teknologi/informasi pertanian lainnya. Melalui pameran diharapkan pengunjung dapat memahami tugas dan fungsi serta peran suatu institusi dalam pembangunan pertanian. Dalam jangka menengah dan panjang, diharapkan lembaga penelitian dan pengembangan beserta hasil-hasil kegiatannya dipahami dan dimanfaatkan untuk pembangunan pertanian, dan lembaga yang melaksanakan pameran dapat menjadi tempat bertanya tentang teknologi dan informasi pertanian bagi penyuluh pertanian lapangan, petani, instansi terkait, swasta, dan masyarakat umum. Beberapa tahapan penting dalam penyelenggaraan pameran (Getarawan dan Sulaiman 2001) adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan lokasi dan waktu pameran. Lokasi disiapkan di ruangan khusus untuk pameran di gedung atau ruangan yang telah dipersiapkan oleh penyelenggara secara internal maupun eksternal (event organizer). Waktu pameran ditentukan oleh penyelenggara dan biasanya dikaitkan dengan peristiwa tertentu. 2. Menyiapkan materi yang akan disajikan sesuai tema yang telah ditetapkan, berupa berbagai hasil penelitian dan pengkajian unggulan atau teknologi yang sesuai dengan masalah dan kebutuhan petani/masyarakat, serta hasil-hasil kegiatan lain yang perlu dipromosikan dan disebarkan kepada masyarakat luas. 3. Menyiapkan alat bantu peraga antara lain maket, foto, gambar, grafik, poster, banner, contoh tanaman/hewan, contoh benih, contoh produk pertanian dan hasil olahannya, slide set, kaset video, materi peraga yang dikemas dalam CD dan multimedia lainnya, serta prototipe alat mesin pertanian (alsintan). 4. Menyiapkan informasi ringkas tentang materi yang disajikan pada pameran dalam bentuk folder atau publikasi yang dibuat khusus untuk menguraikan materi pameran. 5. Menata alat peraga secara menarik dan terstruktur agar dapat dipahami pengunjung dalam waktu singkat sehingga mereka tergugah terhadap inovasi yang dipamerkan. 6. Menyediakan buku tamu agar pengunjung dapat menuliskan kesan-kesan dan/atau kritiknya yang bermanfaat sebagai masukan bagi penyelenggaraan pameran di masa mendatang maupun untuk perencanaan penelitian/pengkajian, diseminasi, serta kegiatan lain dari institusi pelaksana pameran.
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006
7. Menunjuk koordinator pelaksana kegiatan yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pameran. 8. Menyiapkan pemandu yang siap dan menguasai materi pameran untuk memberikan penjelasan terhadap berbagai pertanyaan dari pengunjung. Kegiatan pameran yang dilaksanakan Badan Litbang Pertanian selama lima tahun terakhir sudah cukup banyak. Setiap tahun sekitar 10 pameran secara rutin diikuti termasuk pameran pada Gelar TTG. Sampai saat ini belum ada pengkajian khusus terhadap kegiatan penyebaran inovasi pertanian melalui pameran. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap materi pameran, bahan pendukung pameran (alat peraga), penjaga stan, penataan stan serta kepuasan pengunjung terhadap pelaksanaan pameran TTG di Kalimantan Barat. Melalui pengkajian diharapkan pula dapat diperoleh umpan balik terhadap pameran yang telah dilaksanakan dalam rangka perbaikan pelaksanaan pameran yang akan datang.
undangan. Pengkajian dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 2-3 September 2006. Pengunjung yang diwawancarai diambil secara acak selama pelaksanaan pameran. Jumlah responden sebanyak 104 orang. Usai mengunjungi stan Badan Litbang Pertanian, responden dimintai pendapatnya tentang stan yang telah dikunjungi dengan mengisi kuesioner secara mandiri dipandu oleh petugas survei. Apabila yang datang satu keluarga, dipilih satu orang yang mewakili untuk mengisi satu kuesioner dengan memperhatikan pendapat anggota keluarga yang lain. Data yang dikumpulkan melalui wawancara dan pengisian kuesioner ditabulasi, dikompilasi, dan dianalisis berdasarkan masing-masing indikator dengan skor yang telah ditetapkan antara 1-5. Seluruh data dianalisis berdasarkan persentase pendapat responden terhadap indikator yang telah ditetapkan dilengkapi dengan deskripsi dan analisis kualitatif berdasarkan desk study (studi literatur), pengamatan, dan wawancara mendalam terhadap responden terpilih.
METODE Pengkajian penyampaian inovasi pertanian melalui pameran dilaksanakan pada salah satu pameran berskala nasional dan ditujukan bagi masyarakat luas serta diikuti oleh institusi pemerintah maupun swasta, yaitu pameran pada Gelar TTG tahun 2006. Pameran tersebut dilaksanakan pada tanggal 2-6 September 2006 di Kalimantan Barat bersamaan dengan penyelenggaraan Ekspo Kalimantan Barat. Indikator yang diamati meliputi materi pameran (substansi), bahan pendukung pameran (alat peraga), penjaga stan, penataan stan, dan kepuasan pengunjung terhadap pelaksanaan pameran secara keseluruhan. Untuk menjaring umpan balik dari pengunjung, dalam pengkajian ini dilakukan pula pengumpulan umpan balik yang berkaitan dengan informasi/inovasi pertanian yang dibutuhkan oleh pengguna dan saran untuk perbaikan pameran di masa yang akan datang. Dalam model komunikasi konvergen (Kincaid 1980), dinyatakan bahwa komunikasi tatap muka dapat menumbuhkan pemahaman dan partisipasi masing-masing pihak untuk berinteraksi dan saling mengetahui informasi yang diinginkan. Pengkajian dilaksanakan pada waktu ramai pengunjung, namun di luar waktu pembukaan. Dengan demikian, diharapkan pengunjung yang datang ke pameran adalah masyarakat umum, bukan hanya peserta pameran dan
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006
HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Pameran Gelar TTG Nasional merupakan upaya untuk memperkenalkan teknologi yang dibangun dari masyarakat agar mampu menunjang peningkatan produksi dan pendapatan. Pelaksanaannya didasarkan atas Instruksi Presiden RI nomor 3 tahun 2001 tentang Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna serta Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 151 tahun 2004 tanggal 12 Maret 2004 tentang Penyelenggaraan Gelar TTG. Pada tahun 2006, Gelar TTG bertema ”Dengan Semangat Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional VIII tahun 2006 Kita Bangun Kemandirian Masyarakat dalam Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Alam yang Mengarah pada Pemberdayaan Masyarakat”. Artinya, melalui teknologi diharapkan masyarakat mampu mengolah sumber daya alam yang tersedia sehingga dicapai kualitas hidup yang lebih baik. Tema tersebut dikaitkan pula dengan Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2006 mengenai Kebijakan Energi Nasional dan Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain. Dengan demikian, Gelar TTG diarahkan pada pembentukan desa mandiri energi dan pangan.
25
Menurut Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2006, Departemen Pertanian berperan dalam menyediakan tanaman bahan baku bioenergi, termasuk benih dan bibit. Pada Gelar TTG tersebut, Badan Litbang Pertanian menyerahkan benih jarak pagar IP 10 untuk dikembangkan menjadi kebun bibit di 14 provinsi di Indonesia. Gelar TTG Nasional VIII diselenggarakan di Kawasan Sentra Bisnis A. Yani Mega Mall, Pontianak, setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 21.00, diikuti oleh 32 Pemerintah Provinsi dan instansi lintas sektoral yang meliputi 243 stan. Gelar TTG dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI dan ditutup oleh Menteri Dalam Negeri. Dalam sambutannya Wakil Presiden menyatakan bahwa penguasaan dan penerapan teknologi tepat guna bertujuan untuk membangun masyarakat agar mampu memanfaatkan sumber daya lokal dalam rangka meningkatkan produksi dan nilai tambah sehingga dapat bersaing baik di pasar nasional maupun internasional. Dengan memanfaatkan teknologi tepat guna, diharapkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya sesuai potensi atau sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, pengembangan teknologi tepat guna harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat. Departemen Pertanian c.q. Badan Litbang Pertanian berpartisipasi aktif pada Gelar TTG tersebut melalui: (1) bantuan benih unggul jarak pagar IP 100 untuk pengembangan kebun bibit yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI; (2) pengiriman tenaga ahli pemuliaan jarak pagar sebagai penyaji makalah pada Lokakarya Jarak Pagar yang diselenggarakan pada tanggal 3 September 2006; dan 3) penyelenggaraan pameran. Badan Litbang Pertanian yang menempati lima stan mengusung subtema yang selaras dengan tema utama, yaitu ”Teknologi Pertanian untuk Membangun Kemandirian Masyarakat dalam Pemenuhan Energi dan Peningkatan Pendapatan”. Materi yang ditampilkan dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu pengembangan bioenergi dan teknologi pendukung peningkatan pendapatan. Dengan demikian dua stan digunakan untuk pameran teknologi pengembangan bioenergi, dan tiga stan untuk teknologi peningkatan pendapatan petani. Materi yang dipamerkan beragam, mulai dari teknologi usaha tani hulu sampai hilir (perangkat uji tanah, pupuk hayati, alat tugal, mesin penyiang, serta produk hasil olahan seperti minyak jarak, minyak sawit merah, papan partikel, jus jeruk, dan kue kering dari produk olahan kelapa dan hasil pertanian lainnya). Materi tersebut disajikan dalam bentuk brosur, poster, roll banner, leaflet, dan CD.
26
Selama lima hari pelaksanaan pameran, lebih dari 1.000 pengunjung datang ke stan Badan Litbang Pertanian, yang meliputi pejabat dan staf Pemerintah Provinsi peserta Gelar TTG, pengusaha, dosen, pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan petani. Pada umumnya, pengunjung tertarik akan komoditas jarak pagar, jagung, pengolahan kelapa menjadi minyak kelapa murni, pengolahan sari buah jeruk, perangkat uji tanah, mesin sortasi jeruk dengan sistem sensor, dan alat perajang umbiumbian. Selama pameran, dua pengunjung memesan dan membeli alat perajang umbi-umbian. Para pengambil kebijakan di daerah lebih tertarik pada komoditas yang dinilai sesuai untuk dikembangkan di wilayahnya. Bupati Pontianak, misalnya, tertarik pada jagung unggul. Ada pula peserta yang berminat untuk mengadakan kerja sama penelitian dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.
Identitas Responden Responden yang diwawancarai dalam rangka pengkajian kegiatan pameran TTG sebanyak 104 orang, terdiri atas 70 orang laki-laki dan 34 orang perempuan. Responden dikategorikan menjadi enam kelompok, yaitu pegawai, pelajar/mahasiswa, pengajar/widyaiswara, petani, peneliti, dan lain-lain (pengusaha, pedagang, konsultan, dan ibu rumah tangga) (Tabel 1). Dari keenam katagori responden, terbesar adalah golongan pegawai (40,4%), diikuti oleh pelajar/mahasiswa (20,2%). Responden dari kategori pegawai berasal dari mereka yang ikut serta dalam kegiatan pameran. Usia responden yang termuda adalah 13 tahun (pelajar SMP) dan yang tertua 64 tahun (Tabel 2). Dilihat dari tingkat produktivitas responden, sebagian besar
Tabel 1. Kategori responden dalam pengkajian penyampaian inovasi pertanian melalui pameran pada Gelar TTG di Pontianak, 2006. Kategori Pegawai Pelajar/mahasiswa Pengajar/widyaiswara Petani Peneliti Lain-lain 1 To t a l 1
Jumlah
Persen
42 21 14 9 6 12
40,4 20,2 13,5 8,7 5,8 11,5
104
100
Pengusaha/pedagang, konsultan, dan ibu rumah tangga.
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006
Tabel 2. Usia responden pada pengkajian penyampaian inovasi pertanian melalui pameran pada Gelar TTG di Pontianak, 2006. Usia (tahun)
Jumlah
13-26 27-45 46-64
25 61 18
To t a l
104
Tabel 3. Sebaran pendapat responden terhadap variasi materi pameran pada Gelar TTG di Pontianak, 2006. Variasi materi
Persen
Jumlah
Persen
30 46 26 1 1
28,8 44,2 25 1 1
Sangat bervariasi Bervariasi Cukup bervariasi Kurang bervariasi Sangat sedikit variasinya
24,0 58,7 17,3 100
Jumlah
104
100
Tabel 4. Sebaran pendapat responden terhadap kesesuaian materi pameran dengan tema Gelar TTG di Pontianak, 2006.
Kesesuaian materi
Sangat sesuai Sesuai Cukup sesuai Kurang sesuai Sangat tidak sesuai Jumlah
Kesesuaian materi dengan tema Jumlah
Persen
22 66 16 0 0
21,2 63,5 15,4 0 0
104
termasuk dalam kelompok 27-45 tahun (58,7%), sebagian besar merupakan pegawai dan pengajar/widyaiswara. Kelompok terbesar kedua adalah kategori usia 13-26 tahun yang pada umumnya merupakan pelajar/mahasiswa.
Materi/Substansi Pameran Pendapat responden terhadap materi/subtansi pameran meliputi variasi materi yang disajikan, kesesuaian materi dengan tema dan kebutuhan pengunjung, dan kemutakhiran materi yang disajikan. Hasil pengkajian tentang materi/substansi pameran disajikan pada Tabel 3, 4, dan 5. Sebanyak 44,2% responden menyatakan materi yang disajikan stan Badan Litbang Pertanian bervariasi dan 28,8% sangat bervariasi. Materi pameran yang ditampilkan meliputi berbagai komoditas perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan dalam bentuk produk (benih, bibit, contoh tanaman dan varietas unggul, alsintan, hasil olahan, teknologi terapan) yang didukung informasi yang disajikan dalam banner, poster, leaflet, brosur, dan buku.
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006
100
Kesesuaian materi dengan kebutuhan pengguna Jumlah 18 59 23 4 0 104
Persen 17,3 56,7 22,1 3,8 0 100
Berkaitan dengan kesesuaian materi dengan tema dan kebutuhan pengguna, sebagian besar (84,7%) responden menyatakan materi yang disajikan sangat sesuai dan sesuai dengan tema, dan 74% menyatakan materi yang disajikan sesuai sampai sangat sesuai dengan kebutuhan (Tabel 4). Sebagaimana telah disebutkan, tema yang dicanangkan Badan Litbang Pertanian merupakan subtema dari Gelar TTG. Tema ini dituangkan ke dalam materi yang ditampilkan dalam stan pameran dan menurut sebagian besar pengunjung sudah sesuai dengan tema dan kebutuhan pengguna. Materi utama yaitu pemanfaatan jarak pagar sebagai energi alternatif bahan bakar nabati sangat diminati oleh pengunjung. Salah satu bupati yang mengunjungi stan Badan Litbang Pertanian menyatakan kesungguhannya dalam mendukung budi daya jarak pagar dan pengolahannya sebagai energi alternatif di tingkat petani. Di samping jarak pagar, beberapa varietas unggul jagung, buah-buahan, dan hasil olahan produk pertanian juga diminati pengunjung. Ditinjau dari segi kemutakhiran, hampir seluruh (96,2%) responden menyatakan materi yang ditampilkan
27
Tabel 5. Sebaran pendapat responden terhadap kemutakhiran materi pameran pada Gelar TTG di Pontianak, 2006.
pilkan kurang menarik dan selebihnya (99%) menyatakan prototipe produk yang disajikan menarik (Tabel 6).
Kemutakhiran materi
Jumlah
Persen
Sangat mutakhir Mutakhir Cukup mutakhir Kurang mutakhir Sangat tidak mutakhir
8 47 45 4 0
7,7 45,2 43,3 3,8 0
Alat peraga yang paling menarik pengunjung adalah banner yang bertemakan kebun induk jarak pagar yang disertai dengan contoh benih, leaflet, brosur, serta contoh tanaman jarak pagar unggul yang sedang berbuah. Hal ini ditunjukkan oleh lamanya pengunjung mengamati, memperhatikan, serta memberikan respons terhadap alat peraga yang disajikan.
Jumlah
104
100
Pemandu Pameran dalam pameran cukup mutakhir hingga sangat mutakhir (Tabel 5), khususnya yang berkaitan dengan energi alternatif dari jarak pagar dan produk olahan dari tepung umbi-umbian. Responden yang menyatakan tidak mutakhir hanya 3,8% dengan alasan materi yang disajikan masih perlu didukung data yang akurat dan supaya disajikan melalui audio visual.
Alat Bantu Peraga Alat bantu peraga pada stan Badan Litbang Pertanian meliputi foto, gambar, diagram/grafik, poster, banner yang bertemakan kebun induk jarak pagar mendukung energi alternatif terbarukan, contoh tanaman jarak pagar dan jeruk unggul, contoh benih (jarak pagar dan jagung unggul), contoh hasil olahan produk pertanian (minyak kelapa murni, kue kelapa, dan kue dari tepung umbi), contoh produk pertanian (buah jeruk dan apel unggul), dan prototipe alsintan. Seluruh responden menyatakan alat bantu peraga yang ditampilkan menarik. Hanya satu responden yang menyatakan prototipe/produk yang ditam-
Pemandu pameran sangat menentukan keberhasilan penyelenggaraan pameran, terutama dalam mempromosikan produk, bahkan dalam menarik pengunjung untuk datang ke stan. Oleh karena itu, pemandu pameran harus menguasai materi yang dipamerkan agar dapat memberikan penjelasan terhadap pertanyaan pengunjung. Penampilan pemandu pameran juga perlu diperhatikan agar pengunjung merasa nyaman dan terdorong memberikan respons terhadap materi yang disajikan. Selain dapat mempromosikan inovasi hasil penelitian dan pengkajian, pemandu pameran diharapkan dapat menghimpun informasi dari pengunjung sebagai umpan balik untuk perbaikan kegiatan penelitian dan pelaksanaan pameran selanjutnya. Stan Badan Litbang Pertanian diisi oleh Pusat/Puslitbang/Balai Besar serta BPTP terkait. Masing-masing stan didampingi oleh satu orang pemandu untuk materi yang sederhana, dan dua orang untuk materi yang kompleks (menyajikan beragam jenis alat peraga inovasi pertanian). Karena pameran diselenggarakan selama lima hari dan stan dibuka mulai pukul 09.00 hingga 21.00, pemandu pameran bertugas secara bergantian.
Tabel 6. Sebaran pendapat responden terhadap penyajian alat peraga pameran pada gelar TTG di Pontianak, 2006.
Penyajian
Sangat menarik Menarik Cukup menarik Kurang menarik Sangat tidak menarik Jumlah
28
Poster/banner/informasi pendukung
Keragaan prototipe/ produk
Jumlah
Persen
Jumlah
41 50 13 0 0
39,4 48,1 12,5 0 0
25 58 20 1 0
104
100
104
Persen 24,0 55,8 19,2 1,0 0 100
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006
Tabel 7. Sebaran pendapat responden terhadap penampilan pemandu pameran pada Gelar TTG di Pontianak, 2006. Penampilan
Jumlah
Sangat menarik Menarik Cukup menarik Kurang menarik Tidak menarik
Persen
25 62 17 0 0
Jumlah
24 59,6 16,3 0 0
104
100
Tabel 9. Sebaran pendapat responden terhadap penataan stan Badan Litbang Pertanian pada Gelar TTG di Pontianak, 2006. Penataan stan Sangat menarik Menarik Cukup menarik Kurang menarik Sangat tidak menarik Jumlah
Tabel 8. Sebaran pendapat responden terhadap kemampuan pemandu pameran pada Gelar TTG di Pontianak, 2006. Kemampuan dalam memberikan penjelasan/informasi Sangat mampu Mampu Cukup mampu Kurang mampu Tidak mampu Jumlah
Jumlah
Persen
24 58 21 1 0
23,1 55,8 20,2 1 0
104
100
Seluruh responden (100%) menyatakan pemandu pameran cukup menarik hingga sangat menarik, khususnya dalam melayani pengunjung (Tabel 7). Seluruh pemandu berusaha senantiasa ramah saat melayani pengunjung, dan beberapa pemandu memberikan cendera mata yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Pada stan yang menampilkan hasil olahan produk pertanian, disediakan pula makanan hasil olahan yang dapat dicicipi pengunjung.
Tabel 10.
Dekorasi
Jumlah Persen
Jumlah Persen
24 45 31 4 0 104
23,1 43,3 29,8 3,8 0 100
17 55 31 1 0 104
16,3 52,9 29,8 1 0 100
Sebaran responden berdasarkan tingkat kepuasan terhadap materi pameran Badan Litbang Pertanian pada Gelar TTG di Pontianak, 2006.
Tingkat kepuasan Sangat puas Puas Cukup puas Kurang puas Tidak puas Jumlah
Tata letak
Jumlah 31 56 17 0 0 104
Persen 29,8 53,8 16,3 0 0 100
samping tata letak alat peraga, dekorasi stan penting pula diperhatikan. Berdasarkan hasil kajian, hampir seluruh (96,2%) responden menyatakan tata letak stan Badan Litbang Pertanian cukup menarik, menarik, hingga sangat menarik (Tabel 9). Demikian pula dekorasi stan cukup menarik, sebagaimana dinyatakan oleh hampir seluruh responden (99%).
Kepuasan Pengunjung
Selain penampilan, kemampuan pemandu menjelaskan materi yang disajikan juga penting dalam mendukung keberhasilan pameran. Hanya satu responden yang menyatakan pemandu kurang mampu memberikan informasi yang dibutuhkan pengunjung. Selebihnya, 20,2% responden menyatakan pemandu cukup mampu, 78,9% menyatakan mampu hingga sangat mampu memberikan informasi yang dibutuhkan pengunjung (Tabel 8).
Berdasarkan pendapat responden tentang materi pameran, alat peraga, pemandu pameran, serta penataan stan, dapat disimpulkan sebagian besar pengunjung merasa puas terhadap materi pameran. Hal ini ditunjukkan oleh pendapat seluruh responden yang menyatakan cukup puas hingga sangat puas (Tabel 10).
Pendapat Penataan Stan
Umpan Balik Penyebaran Inovasi
Materi pameran perlu ditata agar menarik dan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan pengunjung. Di
Pameran merupakan salah satu media promosi sekaligus sarana untuk memperoleh umpan balik dari pengguna.
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006
29
Tabel 11. Informasi yang dibutuhkan pengunjung pameran dalam rangka Gelar TTG di Pontianak, 2006.
Tabel 12. Saran dan harapan pengunjung stan Badan Litbang Pertanian pada Gelar TTG di Pontianak, 2006.
No
Informasi yang dibutuhkan pengunjung
No
Saran dan harapan pengunjung
1
Tanaman perkebunan (pembibitan jarak pagar, varietas unggul jarak pagar, masa depan jarak pagar, benih tanaman penutup tanah, benih jarak, manfaat jarak sebagai sumber biogas) Hasil penelitian teknologi tepat guna Pengolahan selai dan sari buah kelapa, kelapa sawit Penggunaan/fungsi gabah Teknologi baru pertanian Penggunaan pupuk secara tepat Minyak kelapa murni dan cara produksinya yang tepat Produk olahan dari jeruk dan buah-buahan lainnya Pemanfaatan sumber daya alam yang murah dan fungsional Bibit/benih jagung Sukmaraga Benih tanaman penutup tanah, benih jarak dan tanaman perkebunan Alat dan mesin pertanian dan cara membuatnya Teknik mengembangkan tanaman pangan secara efisien untuk memperoleh hasil panen yang maksimal Pemanfaatan tanaman jeruk (buah, kulit, dan daun)
1
Kelengkapan sampel tanaman perlu diperbanyak serta lebih bervariasi Lebih ditingkatkan penampilan dan kemutakhiran materi Perlu dilakukan demonstrasi Perlu diinformasikan program penelitian mengenai biodiesel Perlu disajikan berita pertanian mutakhir dan rekomendasi teknologi spesifik lokasi Perlu informasi rekomendasi TTG spesifik lokasi Perlu peragaan materi melalui multimedia (media elektronis) agar lebih menarik Perlu penambahan informasi tentang teknologi praktis yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian Peletakan hiasan gambar atau produk baru perlu ditingkatkan Perlu ditambah produk teknologinya Penggunaan gabah kering perlu diberikan contoh sehingga pengunjung puas Produk yang ditampilkan perlu lebih bervariasi Penjaga stan perlu ditambah untuk melayani pengunjung yang cukup banyak Ditambah staf teknis sebagai pemandu pameran Petugas harus menguasai materi pameran Perlu ada produk cicipan dan cendera mata sebaiknya berupa produk hasil olahan Kualitas bahan pameran perlu ditingkatkan Alat yang dipamerkan sebaiknya dapat diperagakan sehingga dapat meyakinkan pengunjung tentang kegunaan alat tersebut Materi lebih dikaitkan ke arah aplikasi di tingkat petani sehingga cukup mudah dipahami Penataan produk dan alat peraga lainnya agar lebih menarik disertai asesori sehingga memikat mata pengunjung Gelar teknologi lebih dititikberatkan pada teknologi siap pakai, efisien, dan efektif Sosialisasi pameran harus lebih gencar ke instansiinstansi termasuk sekolah-sekolah dan waktu pameran ditambah Variasi dan metode penyajian materi perlu ditingkatkan Perlu dilengkapi informasi tentang pra- dan pascapanen Pelayanan ditingkatkan serta bahan penyajian dan alat-alatnya ditambah
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Berdasarkan hasil kajian, diperoleh umpan balik yang bermanfaat bagi pelaksanaan pameran di masa mendatang serta untuk kegiatan penelitian dan pengkajian. Umpan balik yang berhasil dikumpulkan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu informasi yang dibutuhkan pengunjung dan saran perbaikan bagi pelaksanaan pameran selanjutnya. Informasi yang dibutuhkan pengguna sebagian besar berupa teknologi yang efektif dan efisien untuk diterapkan pengguna, energi alternatif dari tanaman jarak pagar, pascapanen produk pertanian, pemanfaatan limbah pertanian, dan varietas unggul tanaman pangan. Saran untuk perbaikan pelaksanaan pameran di masa mendatang antara lain adalah materi pameran perlu lebih bervariasi yang didukung oleh audio visual, demonstrasi, dan cicipan (tester) hasil olahan produk pertanian. Penataan stan juga perlu lebih menarik, serta cendera mata yang diberikan kepada pengunjung sebaiknya berupa produk atau hasil olahan pertanian. Secara rinci, informasi yang dibutuhkan pengguna disajikan pada Tabel 11, dan untuk saran perbaikan pelaksanaan pameran di masa mendatang pada Tabel 12.
30
14 15 16 17 18
19 20
21 22
23 24 25
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006
KESIMPULAN Pengkajian penyebaran inovasi pertanian melalui pameran pada Gelar TTG Nasional di Pontianak dilaksanakan melalui survei terhadap 104 pengunjung yang meliputi pegawai, pelajar/mahasiswa, pengajar/widyaiswara, petani, peneliti, dan lain lain. Jumlah responden terbesar adalah golongan pegawai (40,4%) dengan kelompok terbesar usia rata-rata responden 27-45 tahun (58,7%). Materi yang disajikan pada stan Badan Litbang Pertanian cukup bervariasi, serta sesuai dengan tema (84,7% responden) dan kebutuhan pengguna (74%). Seluruh responden menyatakan alat bantu peraga inovasi pertanian yang ditampilkan sudah menarik. Untuk prototipe/produk, hanya satu responden yang menyatakan kurang menarik, dan selebihnya (103 responden) menyatakan menarik. Seluruh responden menyatakan pemandu pameran cukup menarik, khususnya dalam melayani pengunjung pada saat menikmati materi yang disajikan. Sebanyak 21% responden menyatakan pemandu pameran cukup mampu, serta 82% lainnya menyatakan mampu hingga sangat mampu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pengunjung. Untuk penataan stan, hampir seluruh (96,2%) responden menyatakan tata letak stan Badan
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006
Litbang Pertanian cukup menarik hingga sangat menarik. Demikian pula dekorasi cukup menarik. Meskipun seluruh responden menyatakan cukup puas hingga sangat puas terhadap materi pameran yang ditampilkan oleh Badan Litbang Pertanian dalam pameran TTG, responden menyatakan perlunya alat peraga dalam format multimedia dan demonstrasi. Kualitas pemandu pameran juga perlu ditingkatkan, serta sosialisasi/ promosi pameran lebih intensif agar pengunjung lebih banyak/luas dan sesuai dengan target yang diharapkan, khususnya dari kalangan petani. DAFTAR PUSTAKA Getarawan, E. dan Sulaiman. 2001. Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Diseminasi Teknologi dan Informasi Pertanian. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kincaid, D.L. 1980. The convergence model of communication. No. 18, Papers of the East-West Communication Institute Series. East-West Center, University of Hawaii. Musyafak, A. dan Tatang M.I. 2006. Strategi Percepatan Adopsi dan Difusi Inovasi Pertanian Mendukung Primatani. Pontianak: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat. Simatupang, P. 2004. Prima Tani sebagai Langkah Awal Pengembangan Sistem dan Usaha Agribisnis Industrial. Analisis Kebijakan Pertanian.2(3): 209-225.
31