perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan memaparkan temuan-temuan yang diperoleh dari 3 tahap pelaksanaan penelitian pengembangan yang meliputi : (1) tahap studi pendahuluan ; (2) tahap pengembangan ; dan (3) tahap uji efektifitas di SMK Negeri Pontianak. Pemaparan temuan-temuan tersebut berdasarkan Research and Development (R & D) yang dilakukan di SMK Negeri di Kota Pontianak dengan sampel sekolah yakni SMK Negeri 4 Pontianak dan SMK Negeri 3 Pontianak. Kedua sekolah ini dijadikan sebagai tempat penelitian dan pengembangan media pembelajaran berupa media pembelajaran sejarah novel grafis digital Kerajaan Pontianak. Rincian penggunaan sekolah dalam penelitian ini yakni SMK N 4 Pontianak sebagai sekolah eksperimen dan sekolah uji coba baik uji coba satusatu, uji coba kelompok kecil, maupun uji coba lapanan. Sedangkan SMK N 3 Pontianak digunakan sebagai sekolah control. Untuk pengumpulan data menyangkut kegiatan studi lapangan berupa wawancara dan penyebaran angket, dilakukan dikedua sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dari model Goll, Gall, dan Borg dengan perencanaan waktu penelitian dimulai pada bulan Febuari- November 2015.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
A. Analyz (Deskripsi Pembelajaran Sejarah di SMK Negeri Pontianak) Pada tahap pendahuluan ini akan menjawab pertanyaan yaitu : (1) media apakah yang digunakan dalam pembelajaran sejarah di SMK Negeri Pontianak sekarang ini ? ; dan (2) bagaimana bentuk kebutuhan guru dan siswa terhadap media pembelajaran sejarah. 1. Penggunaan Media Pembelajaran di SMK Negeri Pontianak Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara langsung yang telah dilakukan pada awal-awal penelitian sekitar pada bulan Febuari 2015 di SMK Negeri 4 Pontianak dan SMK Negeri 3 Pontianak. Hasil observasi menunjukkan kegiatan pembelajaran sejarah di kedua sekolah tersebut sudah cukup baik, karena rata-rata guru seudah menggunakan dengan baik fasilitas yang ada di sekolah guna menunjang kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran sejarah yang dilakukan oleh guru selama ini sudah cukup baik, karena sudah menggunakan variasi pembelajaran yang cukup menarik. Pembelajaran sejarah di SMK Negeri 4 Pontianak untuk kelas X diampu
oleh
Bapak
Ivan.
Berdasarkan
penuturan
Bapak
Ivan,
pembelajaran sejarah selama ini menggunakan buku paket yang mengacu pada kurikulum 2013 dengan disertai penggunaan media pembelajaran walaupun dengan tingkat intensitas tidak sering. Penggunaan media pembelajaran sejarah selama di SMK Negeri 4 Pontianak, menurut penuturan Bapak Ivan mengatakan ;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
Selama ini saya menggunakan media pembelajaran berbasis visual berupa media Microsoft office powerpoint untuk menyajikan ran yang mengacu pada sejarah lokal maupun kebudayaan lokal memang belum pernah saya lakukan, hal ini dikarenakan keterbatasan sumber dan waktu saya dalam merancang media pembelajaran tersebut. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Ibu Hervina selaku guru sejarah kelas X di SMK Negeri 3 Pontianak, menurut penuturan Ibu Hervina mengatakan ; Pada proses pembelajaran sejarah saya termasuk sering menggunakan media pembelajaran. Namun, media pembelajaran yang saya gunakan terbatas hanya berupa media Microsoft office powerpoint dan terkadang saya juga menggunakan media audio visual berupa video pembelajaran mengenai peristiwa-peristiwa yang mengacu pada kebudayaan lokal ataupun sejarah lokal memang belum pernah saya gunaka, dan hal ini dikarenakan keterbatasan sumber yang terkait materi sejarah lokal tersebut. Selama observasi di SMK N 4 Pontianak dan SMK N 3 Pontianak Memang benar terlihat pada proses pembelajaran sejarah di SMK tersebut hanya menggunakan media Microsoft office powerpoint dan terkadang menggunakan media audio visual berupa video pembelajaran mengenai peristiwa-peristiwa sejarah.
Pembelajaran sejarah selama ini lebih
mengejar waktu karena terbatasnya waktu pembelajaran sejarah terutama dalam hal penambahan media pembelajaran maupun sumber belajar pedamping selain buku paket. Menurut Ibu Dita tentang materi sejarah daerah atau lokal selama ini tidak terlalu difokuskan dalam pembelajaran sejarah. Pengajaran sejarah selama ini di fokuskan pada materi yang ada dalam buku teks saja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
Terkait media pembelajaran yang memuat sejarah lokal tersebu,t menurut Ibu Dita menjelaskan ; Media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran sejarah hanya memuat materi yang sesuai dengan buku teks saja dan memang sangat jarang memasukkan unsure pengembangan khusus sejarah lokal tidak pernah saya buat, hanya saja dalam proses pembelajaran saya menjelaskan sedikit-sedikit dan itupun tidak sering. Berdasarkan pernyataan ketiga guru sejarah diatas, bahwa selama ini guru kelas sudah menggunakan media pembelajaran yang menarik yaitu menggunakan media pembelajaran berupa media Microsoft office powerpoint . dan berdasarkan hasil observasi di sekolah tersebut untuk fasilitas yang ada cukup mendukung pembelajaran seperti adanya LCD, Globe, Peta, dan buku-buku. Namun , untuk media pembelajaran yang lebih variatif serta mengandung unsur sejarah lokal maupun kebudayaan lokal minim digunakan karena terbatasnya sumber serta waktu pembuatannya. Hasil wawancara dengan siswa juga memberika gambaran tentang media pembelajaran yang digunakan guru selama ini. Saat disinggung perihal media pembelajaran yang mengandung unsur sejarah lokal hampir beberapa siswa yang dijadikan informan memberikan jawaban yang serupa bahwa media pembelajaran yang digunakan selama ini terlalu fokus pada daerah luar seperti daerah Jawa dan Sumatera. Materi yang dibahas pun dianggap
siswa
kurang
memadai
karena
karakteristik budaya lokal setempat.
commit to user
tidak
menggambarkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
Pada dasarnya yang diungkapkan siswa benar adanya bahwa seharusnya media pembelajaran yang digunakan dapat menggambarkan karakteristik budaya daerah lokal agar karakteristik dari budaya lokal tetap diajarkan pada siswa. Memasukkan budaya lokal dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting agar nilai-nilai budaya yang ada tidak tergeser oleh budaya asing. Penggunaan media pembelajaran selama ini bagi siswa terlalu fokus pada sejarah di luar daerah saja, menurut Detri (siswi SMK N 4 Pontianak) mengungkapkan ; Media pembelajaran yang digunakan guru selama ini berisi tentang sejarah nasional sangat jarang sekali membahas sejarah daerah. Padahal sejarah daerah lokal sangat penting untuk kami pelajari, agara kami mengetahui sejarah lokal serta kebudayaan lokal daerah kami. Hal serupa pun peneliti dapatkan dari keterangan Carroline dan Iqra (Siswa SMK N 3 Pontianak) soal penggunaan media pembelajaran yang selama ini digunakan. Keduanya mengungkapkan hal yang sama yaitu hanya menggunakan media pembelajaran yang berfokus pada sejarah nasional bukan sejarah daerah lokal. Ibu Hervina juga selama ini sangat jarang membahas sejarah daerah lokal. Berdasarkan hasil observasi di atas baik dari guru dan siswa tentang media pembelajaran yang digunakan selama ini ada beberapa masalah antara lain ; (1) pembelajaran lebih fokus pada buku teks dan kurang ada pengembangan baik dari guru maupun siswa; (2) media
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
pembelajaran yang digunakan masih minim
pembahasan mengenai
budaya lokal ataupun sejarah lokal. 2. Nilai Kesadaran Budaya di SMK Negeri Pontianak Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ivan, mengenai kesadaran budaya pada siswa di SMK Negeri 4 Pontianak tidak terlalu buruk, beberapa siswa sudah mengetahui sejarah Kerajaan Pontianak serta kebudayaan yang mengiringinya walaupun hanya garis-garis besarnya saja. Beberapa siswa juga sudah pernah berkunjung ke Keraton Kadriah yang merupakan salah satu cagar budaya peninggalan Kerajaan Pontianak yang masih digunakan sebagai tempat tinggal keturunan Sultan Pontianak hingga sekarang. Hal ini juga seirama dengan penuturan Ibu Hervina , beliau menjelaskan bahwa memang beberapa siswa sudah mengetahui sedikit banyak mengenai Kerajaan Pontianak serta kebudayaan yang masih ada hingga sekarang. Namun, hanya sekedar mengetahui saja ternyata belum cukup untuk membuat para siswa sadar akan kebudayaannya. Sosialisasi mengenai kebudayaan lokal serta sejarah lokal dalam pembelajaran di sekolah tentunya perlu dilakukan agar seluruh siswa dapat mengetahui kebudayaan lokal dan sejarah lokal daerahnya serta mampu meningkatkan kesadaran budaya untuk melestarikan kebudayaan lokal tersebut. Wawancara juga dilakukan pada beberapa perwakilan siswa, seperti penuturan Desca (TKJ SMK N 4) mengatakan bahwa :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
Saya mengetahui sedikit banyak mengenai sejarah Kerajaan Pontianak serta kebudayaan lokal Pontianak, namun itu hanya sedikit yang saya tahu. Dan saya mendapatkan informasi mengenai sejarah lokal itu hanya jika saya menanyakannya kepada guru sejarah, karena memang selama ini sejarah yang saya pelajari lebih banyak berfokus pada sejarah di luar Pontianak. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMK Negeri Pontianak, memang benar adanya bahwa hanya beberapa siswa saja yang mengetahui sejarah lokal dan kebudayaan lokal terutama mengenai sejarah Kerajaan Pontianak. Oleh karena itulah, peneliti merancang media pembelajaran novel grafis digital mengenai Kerajaan Pontianak agar siswa dengan mudah mendapatkan informasi terkait sejarah lokal dan dapat meningkatkan kesadaran budaya pada siswa untuk selalu melestarikan kebudayaan lokal yang ada lewat mempelajari sejarah lokal daerahnya. 3. Kebutuhan Media Pembelajaran di SMK Negeri Pontianak Selama ini guru mata pelajaran sejarah di SMK N 4 Pontianak dan SMK N 3 Pontianak dalam kegiatan pembelajaran hanya menggunakan media Microsoft office powerpoint yang isi materinya hanya sesuai dengan buku teks saja. Guru mata pelajaran belum mampu menggembangkan sebuah media pembelajaran yang berisi unsur kebudayaan lokal dan sejarah lokal dikarenakan beberapa kendala yakni sumber dan waktu. Dalam hal ini sumber dan waktu merupakan kendala yang dihadapi guru, waktu yang tidak ada dan sumber yang terbatas mengenai sejarah lokal maupun kebudayaan lokal setempat, hal inilah yang menyebabkan guru mata pelajaran tidak dapat membuat media pembelajaran berupa media
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
pembelajaran yang mengandung sejarah lokal dan kebudayaan lokal. Dari kegiatan pendahuluan ini diperoleh gambaran sebagai berikut : a. Penggunaan media pembelajaran berupa media pembelajaran yang mengandung unsur sejarah lokal dan kebudayaan lokal oleh guru kurang. b. Ada keinginan guru untuk mengembangkan media pembelajaran yang berbasis sejarah lokal dan kebudayaan lokal. Berdasarkan temuan-temuan di atas dapat disimpulkan bahwa SMK Negeri Pontianak sudah cukup baik dalam melakukan
proses
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran juga sudah memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah. Guru dalam proses pembelajaran tidak hanya menggunakan buku teks tetapi juga sudah menggunakan media pembelajaran yang menarik berupa media berbentuk audio visual. Selain itu, siswa belum pernah diajak turun langsung untuk melihat peninggalan sejarah yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Dikarenakan , jarak antara sekolah dengan tempat bersejarah cukup jauh, hal itu yang membuat kendala dalam proses pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan perlu dilakukan pengembangan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak agar siswa tidak perlu turun langsung ke lapangan dan siswa tetap dapat mengetahui sejarah lokal serta kebudayaan lokal setempat dalam bentuk novel grafis digital Kerajaan Pontianak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
B. Desain Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Menggunakan Novel Grafis Digital Kerajaan Pontianak Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengidentifikasi materi tentang Sejarah Kerajaan Pontianak, yaitu mencari data dari sumber yang terkait seperti buku-buku yang membahas mengenai Sejarah Kerajaan Pontianak serta langsung mengunjungi peninggalan Kerajaan Pontianak yang kemudia merangkum materi yang diperoleh dari sumber tersebut untuk memperoleh gambaran apa saja yang akan dimasukkan dalam naskah novel grafis digital. Selanjutnya peneliti mengumpulkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan novel grafis digital berupa foto-foto terkait peninggalan Kerajaan Pontianak. Proses pembuatan media novel grafis digital dilakukan setelah semua bahan untuk pembuatan media pembelajaran berupa foto-foto dan keterangan mengenai Sejarah Kerajaan Pontianak, setelah itu peneliti melakukan penyusunan naskah yang akan dijadikan novel grafis digital. Pada penelitian ini , peneliti menggunakan seorang komikus untuk mewujudkan ilustrasi gambar dan naskah yang sudah sebelumnya disusun oleh peneliti sendiri. Novel grafis ini sendiri nanti berbentuk PNG Image dengan jumlah 8 pages yang didalamnya sudah terdapat gambar-gambar yang sudah disesuaikan dengan foto-foto terkait Kerajaan Pontianak dan disetiap pagesnya sudah dilengkapi narasi yang akan menjelaskan mengenai tiap gambar tersaji.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
Produk media pembelajaran yang dikembangkan secara garis besar berisi tentang gambar-gambar ilustrasi yang dilengkapi dengan narasi berisi
materi
Sejarah
Pendirian
Kerajaan
Pontianak.
Setelah
pengembangan media pembelajaran selesai, kemudian nati akan didistribusikan melalui email ke siswa sebelum proses pembelajaran dimulai. Draft awal yang telah jadi ini selanjutnya dikonsultasikan kepada para ahli penilaian yang nantinya akan memperoleh tanggapan, komentar dan saran yang digunakan sebagai landasan untuk merevisi draft awal tersebut. Penilaian akan dilakukan oleh 2 orang penilai yaitu ahli materi dan ahli media. Setelah konsultasi selesai dilakukan revisi, kemudian setelah direvisi selesai dilanjutkan dengan tahap uji coba. Tahap uji coba dilakukan dengan 3 tahap , yang pertama uji coba satu-satu, yang kedua uji coba kelompok kecil, dan yang ketiga uji coba lapangan. Setelah tahap produksi media selesai, tahap berikutnya adalah tahap uji coba terhadap media tersebut. Tahap uji coba ini mencakup 2 tahap, yaitu uji coba oleh ahli materi dan ahli media pembelajaran. Setelah tahap uji coba oleh ahli materi dan dan ahli media pembelajaran selesai, selanjutnya dilakukan uji coba lagi kepada siswa dengan tiga tahapan yaitu uji coba satu-satu (3 orang), uji coba kelompok kecil (10 orang ), dan uji coba lapangan (1 kelas uji coba). Dengan adanya uji coba yang dilakukan, baik uji coba ahli maupun uji coba terhadap siswa, bertujuan untuk mendapatkan hasil produk media pembelajaran berupa media novel grafis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
digital yang sudah direvisi dengan adanya saran dan tanggapan dari ahli materi, ahli media pembelajaran serta siswa. C. Development (Pengembangan Media Pembelajaran Novel Grafis Digital Kerajaan Pontianak) Sebelum melakukan tahap validasi dari ahli materi dan ahli media, peneliti sudah terlebih dahulu membuat produk awal media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak sesuai kebutuhan media di SMK Negeri Pontianak. Draft awal media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak ini akan selanjutnya divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Berikut adalah draft awal media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak : Gambar 4.1 Draft Awal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
1.
Hasil Validasi Media Pembelajaran Sejarah Oleh Tim Ahli Uji coba produk pengembangan media pembelajaran berupa media novel grafis digital dilakukan kepada ahli materi, ahli media, dan siswa. Dalam tahap penyajian data uji coba ini mengacu pada komponen subjek uji coba dengan data yang diperoleh akan disajikan sebagai berikut : a. Validasi Ahli Materi 1) Data Validasi Ahli Materi Validasi
ahli
materi
perlu
dilakukan
sebelum
uji
kompetensi karena dapat mengetahui kekurangan yang ada pada produk media yang telah dihasilkan pada saat diterapkan dalam proses pembelajaran. Evaluasi dari ahli materi digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki materi selanjutnya. Dalam penelitian ini, ahli materi pada media pembelajaran novel grafis digital yang sedang dikembangkan adalah Dr. Leo Agung,M.Pd, dosen sejarah di Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Ivan Bayu Putra,S.Pd guru sejarah di SMK Negeri 4 Pontianak. 2) Analisis Data Hasil Validasi Ahli Materi Pembelajaran Aspek penilaian yang dilakukan oleh ahli materi mencakup 4 aspek, yaitu penilaian kesesuaian media dengan kurikulum, desain teknis, format tampilan, dan kesesuaian dengan karakteristik siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 102
Table 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi No . 1
2
3 4
5
Penilaian Aspek Media Dr. Leo Agung, M.Pd Kesesuaian dengan kurikulum (Komponen media relevan dengan kurikulum dan tujuan)
Ivan Bayu Putra,S.Pd
4
4
5
5
5
5
Kualitas teknis (Cara kerja media tidak mengandung konflik, masalah-masalah teknis, dan mudah dipasang)
4
4
Kesesuaian dengan karakteristik siswa (Usia dan Tingkat berfikir)
5
5
Jumlah
5
5
Jumlah x Skala penilaian
23
23
Rerata
4,6
4,6
Mendukung materi pembelajaran (Media menambahkan kualitas materi pembelajaran) Mudah dimanfaatkan
Rerata Total
4,6
Keterangan
Baik
Ahli Media No
Hasil Validasi
Dr.Leo Agung,M.Pd
Ivan Bayu Putra ,S.Pd
1
Total Nilai
23
23
2
Rata-rata
4,6
4,6
3
Kriteria
Baik
Baik
4
Saran dan
Sesuaikan materinya
Secara
komentar
dengan silabus
keseluruhan sudah baik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli materi pembelajaran, menunjukkan bahwa jumlah total penilaian yang dilakukan oleh ahli penilaian sejumlah 23 dan setelah direrata mendapatkan
hasil
4,6.
Hasil
rerata
sebesar
4,6
apabila
dikonversikan dengan skala 5 maka dinyatakan sangat baik dan menunjukkan bahwa media pembelajaran ini layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran, sesuai dengan revisi dan saran yang sudah diberikan oleh ahli materi. 3) Revisi Ahli Materi Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli materi terhadap media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan media novel grafis digital, saran dan perbaikan ada pada kesesuain materi dengan silabus yang ada serta teknis tampilan dari media novel grafis digital ini. Dalam hal ini ahli materi ingin memastikan bahwa materi yang dikembangkan dalam pembuatan media ini sudah disesuaikan dengan silabus yang ada. Mengenai teknis tampilan media, ahli materi ingin warna dan ilustrasi dipertajam agar pesan yang ingin dibawa dapat tersampaikan dengan baik kepada para siswa. b. Validasi Ahli Media Pembelajaran 1) Data Validasi Ahli Media Pembelajaran Validasi
dan
evaluasi
produk
media
pembelajaran
dilakukan oleh ahli media pembelajaran yang bertujuan untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 104
mendapatkan komentar ataupun saran terhadap produk yang sedang dikembangkan. Ahli media pembelajaran yang melakukan validasi dan evaluasi terhadap produk yang sedang dikembangkan adalah Dr.Denny Tri Ardianto S.Sn., Dipl.Art dan Agus Dediansyah,M.Pd 2) Analisis Data Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran Penilaian yang akan dilakukan oleh ahli media sama seperti penilaian yang dilakukan oleh ahli materi, hasil penilaianya berupa nilai dengan menggunakan skala Likert rentang 1 sampai 5.
Table 4.2 Hasil Validasi Ahli Media
No
Aspek Penilaian
Pernyataan Kemudahan penayangan media
1
2
3
Komunikasi
Desain Teknis
Format Tampilan
Penilaian Dr.Denny Tri Agus Ardianto, S.Sn, Dediansyah,M.Pd Dipl.Art 4
Logika berpikir Interaksi dengan penggunaan Kejelasan narasi pada komik digital
4
Penggunaan bahasa
4
Kualitas gambar Pemisahan kolom atau page
4
Warna
4
Format ukuran Penyampaian secara visual
4
Urutan penyajian
4
Transisi antar gambar
4
commit to user
4 4
4
4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 105
Tampilan komik
4
4
4
Efesiensi waktu Efektifitas komik digital Jumlah Jumlah x Skor Rerata Rerata Total Keterangan
4
4
Format Distribusi
4
4 15 60 4
15 60 4 4 Baik
Ahli Media No
Hasil Validasi
Dr.Denny Tri
Agus
Ardianto, S.Sn,
Dediansyah,M.Pd
Dipl.Art 1
Total Nilai
60
60
2
Rata-rata
4
4
3
Kriteria
Baik
Baik
4
Saran
Visualisasi tolong
Secara
dibenahi agar ilustrasi
keseluruhan sudah
tersebut lebih
baik, hanya perlu
komunikatif
perbaikan tampilan
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli media pembelajaran, menunjukkan bahwa jumlah total penilaian yang dilakukan oleh ahli penilaian sejumlah 60 dan setelah direrata mendapatkan hasil 4. Hasil rerata sebesar 4 apabila dikonversikan dengan skala 5 maka dinyatakan baik dan menunjukkan bahwa media pembelajaran ini layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran, sesuai dengan revisi dan saran yang sudah diberikan oleh ahli media.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 106
3) Revisi Media Pembelajaran Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli media terhadap media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan media novel grafis digital, komentar dan saran serta perbaikan ada pada ilustrasi gambar dan teknis tampilan. Hal ini disesuaikan dengan tujuan pembuatan produk media itu sendiri yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan secara rinci cerita yang dibawakan, maka dari itu diharapkan visualisasi bisa dibenahi agar ilustrasi tersebut lebih komunikatif. Berikut adalah produk media novel grafis digital sesudah dilakukan revisi.
Gambar. 4.2 Media Novel Grafis Digital
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 107
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 108
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 109
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 110
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 111
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 112
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 113
D. Implementasi (Hasil Uji Coba Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Novel Grafis Digital Kerajaan Pontianak) 1. Uji Coba Satu-satu Uji coba satu-satu yang dilakukan pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Pontianak , diambil 3 sampel berupa 3 siswa dengan criteria
berbeda.
Ketiga
siswa
tersebut
memiliki
criteria
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Table dibawah ini menunjukkan criteria ketiga siswa pada uji coba satu-satu. Table 4.3 Data Karakteristik siswa uji coba satu-satu No
Nama
L/P
Kelas
Keterangan
1
Amalik
L
X Tav
Tinggi
2
Detri Dwi Putri
P
X Tav
Sedang
3
M.Ikhsan
L
X Tav
Rendah
Hasil uji coba satu-satu dapat dilihat dari gambaran table criteria yang memuat skor dan rata-rata skor Table 4.4 Hasil Uji Coba Satu-satu NO
KODE NAMA
JUMLAH
RATARATA
KET
1
AL
52
3.47
BAIK
2
DD
60
4.00
BAIK
3
MI
64
4.27
S.BAIK
Berdasarkan hasil uji coba satu-satu yang dilakukan terhadap 3 siswa dengan kategori siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 114
yang sedang dikembangkan peneliti adalah baik menurut siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata jumlah penilaian yang dikonversikan yaitu 4. Berdasarkan hasil uji coba satu-satu terhadap 3 siswa yang berbeda,secara keseluruhan media pembelajaran menggunakan media novel grafis digital yang dikembangkan sudah baik dan layak untuk digunakan serta diterapkan di kelas. 2. Uji Coba Kelompok Kecil Uji coba Kelompok kecil dilakukan terhadap 10 siswa dengan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Di bawah ini merupakan table siswa dalam uji coba kelompok kecil Table 4.5 Data Uji Coba Kelompok Kecil No
Nama
L/P
Kelas
Keterangan
1
Ahmad Rifaldi
L
X Tav
Tinggi
2
Aqli Syukran
L
X Tav
Tinggi
3
Khairul Isma
L
X Tav
Tinggi
4
Dimas Eko Saputra
L
X Tav
Tinggi
5
Ayunda Putri
P
X Tav
Sedang
6
Delpi Rahmadani
P
X Tav
Sedang
7
Khairunniasa Anggi
P
X Tav
Sedang
8
Isnawati
P
X Tav
Rendah
9
Angga Anugerah
L
X Tav
Rendah
10
Iqbal Pramudya
L
X Tav
Rendah
Hasil uji coba kelompok kecil dapat dilihat dari gambaran table criteria yang memuat skor dan rata-rata skor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 115
Table 4.6 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil NO
KODE NAMA
JUMLAH
RATARATA
KET
1
AR
56
3.73
BAIK
2
AP
60
4.00
BAIK
3
AS
64
4.27
S.BAIK
4
DR
68
4.53
S.BAIK
5
DE
64
4.27
S.BAIK
6
IP
52
3.47
BAIK
7
IS
66
4.40
S.BAIK
8
KI
54
3.60
BAIK
9
KA
68
4.53
S.BAIK
10
AG
63
4.20
BAIK
Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil yang dilakukan terhadap 10 orang siswa dengan kategori siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang sedang dikembangkan peneliti adalah baik menurut siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata jumlah penilaian yang dikonversikan yaitu 4,1. Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil terhadap 10 siswa
yang
memiliki
tingkat
kemampuan
berbeda,secara
keseluruhan media pembelajaran menggunakan media novel grafis digital yang dikembangkan sudah baik dan layak untuk digunakan dan diterapkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 116
3. Uji Coba Lapangan Uji coba yang dilakukan terakhir adalah uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan terhadap siswa satu kelas. Dalam penelitian ini dilakukan terhadap 31 orang siswa. Dibawah ini merupakan table hasil uji coba lapangan. Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Lapangan NO
KODE NAMA
JUMLAH
RATARATA
KET
1
AR
56
3.73
BAIK
2
AZ
61
4.07
BAIK
3
AL
52
3.47
BAIK
4
AP
60
4.00
BAIK
5
AS
64
4.27
S.BAIK
6
AY
58
3.87
BAIK
7
BT
65
4.33
S.BAIK
8
DR
68
4.53
S.BAIK
9
DD
60
4.00
BAIK
10
DE
64
4.27
S.BAIK
11
EK
64
4.27
S.BAIK
12
EP
68
4.53
S.BAIK
13
FS
56
3.73
BAIK
14
GW
59
3.93
BAIK
15
IN
70
4.67
S.BAIK
16
IP
52
3.47
BAIK
17
IS
66
4.40
S.BAIK
18
JP
65
4.33
S.BAIK
19
JR
62
4.13
BAIK
20
KI
54
3.60
BAIK
21
KA
68
4.53
S.BAIK
22
KS
62
4.13
BAIK
23
MA
57
3.80
BAIK
24
ML
58
3.87
BAIK
25
MD
69
4.60
S.BAIK
26
MM
66
4.40
S.BAIK
27
MP
62
4.13
BAIK
28
MF
58
3.87
BAIK
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 117
29
MI
64
4.27
S.BAIK
30
MQ
54
3.60
BAIK
AG
63
4.20
BAIK
31
Berdasarkan hasil uji coba lapangan yang dilakukan terhadap 31 orang siswa dengan kategori siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang sedang dikembangkan peneliti baik menurut siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata jumlah penilaian yang dikonversikan yaitu 4,1. Selain dilakukan dengan uji respon, pada uji coba lapangan ini peneliti juga menguji test prestasi belajar dan angket sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak. Hal ini ditujukan untuk mengetahui seberapa baik respon siswa setelah belajar dengan menggunakan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak ini. Berikut adalah hasil test prestasi belajar : Tabel 4.8 Hasil Test Prestasi Belajar Siswa NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
KODE NAMA AR AZ AL AP AS AY BT DR DD DE EK EP FS
commit to user
PRETEST 50 60 65 60 60 45 60 50 60 55 75 85 75
POSTTEST 80 75 75 85 75 90 90 70 75 75 75 70 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 118
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
GW IN IP IS JP JR KI KA KS MA ML MD MM MP MF MI MQ AG JUMLAH RATA-RATA
60 55 80 60 75 70 60 85 70 65 70 65 40 65 50 80 75 70 1995 64.35484
70 80 80 90 80 75 85 85 60 70 70 75 70 70 70 60 85 55 2325 75
Pada tahap ini peneliti ingin mengetahui apakah ada peningkatan dalam prestasi belajar siswa pada sebelum dan sesudah menggunakan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak. Oleh karena itu peneliti melakukan uji t dengan menggunakan Paired sample t test untuk mengetahui peningkatan dalam prestasi belajar siswa. Namun sebelum melakukan uji t harus memenuhi persyaratan data berdistribusi normal dan homogeny. Adapun syarat-syarat yang digunakan untuk menghitung hasil statistiknya adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 119
a. Hipotesis Ho : Ada Peningkatan nilai prestasi belajar siswa dari sebelum diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak dengan setelah diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak. Ha : Tidak ada peningkatan nilai prestasi belajar siswa dari sebelum diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak dengan setelah diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak. b. = 0,05 c. Keputusan uji Ho diterima jika signifikansi > 0,05 Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pretest N Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
posttest
31
31
64.35
75.0000
11.309
9.03696
Most Extreme
Absolute
.134
.161
Differences
Positive
.134
.145
Negative
-.124
-.161
Kolmogorov-Smirnov Z
.745
.896
Asymp. Sig. (2-tailed)
.636
.398
a. Test distribution is Normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 120
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances Pretest Levene Statistic
df1
2.123
df2 5
Sig. 24
.097
Setelah melihat data dari perhitungan statistic uji normalitas diatas diperoleh hasil sig nilai pretest adalah 0,636 dan nilai posttest adalah 0,398. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa nilai sig > 0,05 maka menunjukkan bahwa data dari nilai prestasi belajar berdistribusi normal. Hasil perhitungan dari statistic uji homogenitas diatas menghasilkan 0,097, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai sig > 0,05 maka dinyatakan homogeny. Untuk selanjutnya di lanjutkan dengan uji t menggunakan paired sampel t test. Hasil adalah sebagai berikut : Tabel 4.11 Hasil Uji t Paired Samples Test
Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Std. Mean Deviation Pair pretest 1
posttest
-10.645
15.850
Difference
Error Mean 2.847
commit to user
Sig. (2Lower -16.459
Upper
t
-4.831 -3.739
df 30
tailed) .271
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 121
Berdasarkan hasil data diatas menyatakan bahwa Ho diterima. Hal diketahui dari nilai sig 0,271 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang baik dari nilai prestasi siswa antara sebelum dan sesudah diterapkan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak. Setelah mengukur peningkatan test prestasi siswa, maka angket juga harus dilakukan pengukuran peningkatannya yang dapat dihitung dengan cara yang sama. Pengukuran ini dilakukan juga melalui skor angket pretest dan posttest yang dilakukan kepada kelas uji coba. Oleh karena itu peneliti melakukan uji t dengan menggunakan Paired sample t test untuk mengetahui peningkatan dalam skor angket siswa. Namun sebelum melakukan uji t harus memenuhi persyaratan data berdistribusi normal dan homogeny. Adapun syarat-syarat yang digunakan untuk menghitung hasil statistiknya adalah sebagai berikut : a. Hipotesis Ho : Ada Peningkatan skor angket siswa dari sebelum diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak dengan setelah diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak. Ha : Tidak ada peningkatan skor angket siswa dari sebelum diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak dengan setelah diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak. b. Penguji = 0,05
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 122
c. Keputusan uji Ho diterima jika signifikansi > 0,05 Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 Perlu diketahui bahwa dalam perhitungan ini untuk menghitung skor angket kesadaran budaya terhadap Kerajaan Pontianak. Hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Skor Angket KODE NO PRETEST POSTTEST NAMA 1 AR 126 111 2 AZ 130 137 3 AL 117 131 4 AP 112 122 5 AS 130 136 6 AY 109 137 7 BT 111 134 8 DR 139 134 9 DD 131 132 10 DE 108 114 11 EK 129 135 12 EP 125 124 13 FS 126 124 14 GW 127 130 15 IN 130 135 16 IP 122 128 17 IS 111 114 18 JP 103 107 19 JR 107 114 20 KI 110 117 21 KA 113 125 22 KS 126 132 23 MA 113 128 24 ML 107 117 25 MD 111 138 26 MM 117 138 27 MP 125 119
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 123
28 29 30 31
MF MI MQ AG JUMLAH RATA-RATA
130 127 125 126 3723 120.09677
126 117 112 133 3901 125.8387
Dibawah ini merupakan hasil uji normalitas dan homogenitas dari data di atas yang merupakan syarat sebelum melakukan uji t Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pretest N Normal Parameters
a
31
31
120.10
125.84
9.485
9.346
Absolute
.214
.132
Positive
.160
.118
Negative
-.214
-.132
1.189
.736
.118
.650
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances posttest Levene Statistic 1.886
posttest
df1
df2 7
commit to user
Sig. 14
.148
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 124
Setelah melihat data dari perhitungan statistic uji normalitas diatas diperoleh hasil sig nilai pretest adalah 0,118 dan nilai posttest adalah 0,650. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa nilai sig > 0,05 maka menunjukkan bahwa data dari nilai prestasi belajar berdistribusi normal. Hasil perhitungan dari statistic uji homogenitas diatas menghasilkan 0,097, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai sig > 0,05 maka dinyatakan homogeny. Untuk selanjutnya di lanjutkan dengan uji t menggunakan paired sampel t test. Hasil adalah sebagai berikut : Tabel 4.15 Hasil Uji T Paired Samples Test
Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Std. Mean Deviation Pair pretest 1
posttest
-5.742
10.389
Difference
Error Mean 1.866
Sig. (2Lower -9.553
Upper
t
-1.931 -3.077
df
tailed)
30
Berdasarkan hasil data diatas menyatakan bahwa Ho diterima. Hal diketahui dari nilai sig 0,104 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang baik pada sikap siswa antara sebelum dan sesudah diterapkan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak.
commit to user
.104
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 125
E. Efektifitas (Deskripsi Hasil Uji Efektifitas Media Pembelajaran Sejarah Novel Grafis Digital Kerajaan Pontianak untuk Meningkatkan Kesadaran Budaya Siswa) 1. Implementasi Media Pembelajaran Sejarah Novel Grafis Digital Kerajaan Pontianak Pada proses pembelajaran, implementasi media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam proses perencanaan pembelajaran di kelas X SMK Negeri 4 Pontianak, guru sebagai tenaga pengajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemetaan terhadap pemahaman, kompetensi, dan penugasan agar dapat terkonsep dengan baik, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Tanpa perencanaan dan pemetaan yang baik dan jelas, proses pembelajaran di kelas tidak akan berjalan dengan baik. Implementasi media pembelajaran sejarah yang dikembangkan dilakukan di ruang kelas siswa dengan menggunakan fasilitas yang sudah ada. 1) Kelas Eksperimen a. Perencanaan Pembelajaran Sejarah Kelas X di SMK Negeri 4 Pontianak Guru pengampu mata pelajaran sejarah pada kelas X di SMK Negeri 4 Pontianak adalah Bapak Ivan Bayu Putra,S.Pd. Dalam menyusun perencanaan pembelajran Bapak Ivan melakukan beberapa hal diantaranya adalah
menentukkan
tujuan
pembelajaran,
commit to user
menentukan
materi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 126
pembelajaran, menentukkan metode pembelajaran, menentukkan sumber belajar, menentukkan alat atau media pembelajaran dan yang terakhir menentukkan penilaian atau evaluasi. Dibawah ini merupakan penjabaran dari beberapa instrument perencanaan yang telah disusun guru : (1) Tujuan Pembelajaran Perumusan tujuan pembelajaran khusus atau kompetensi adalah tujuan atas kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa setelah berperan dalam setiap rencana pembelajaran. 1. Setelah mengamati dan berdiskusi siswadiharapkan
mampu
menjelaskan proses Islamisasi di Pontianak 2. Setelah mengamati dan berdiskusi siswa diharapkan
mampu
menganalisis sejarah pendirian Kerajaan Pontianak 3. Setelah mengamati dan berdiskusi siswa diharapkan
mampu
menjelaskan proses pendirian Kerajaan Pontiank 4. Setelah mengamati dan berdiskusi siswa diharapkan menyajikan dalam bentuk tulisan tentang
mampu
perkembangan
kerajaan Islam di Kalimantan Barat (Kerajaan Pontianak) 5. Setelah mengamati dan berdiskusi siswa diharapkan
mampu
menerapkan nilai-nilai keteladanan dan budaya dari para tokoh dan pemimpin Kerajaan Pontianak (2) Materi Pembelajaran Penentuan bahan pembelajaran sejarah dalam perencanaan pembelajaran mengacu pada bahan kajian yang tertuang dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 127
kurikulum 2013 dan silabus pada bagian butir pembelajaran. Materi ajar pada penelitian ini adalah sejarah pendirian Kerajaan Pontianak. (3) Metode dan Strategi Pembelajaran Bapak Ivan
selaku guru mata pelajaran sejarah di SMK
Negeri 4 Pontianak dalam mengimplementasikan materi pelajaran kepada siswa menggunakan strategi pembelajaran berupa Problem basic learning dengan menggunakan metode ceramah serta Tanya jawab. Dan pendekatan pembelajarannya Scientific approach. (4) Sumber Belajar SMK Negeri 4 Pontianak dalam proses pembelajaran sejarah menggunakan beberapa sumber belajar seperti buku teks sejarah yang diwajibkan dan lingkungan alam, sosial, serta budaya sekitar. (5) Alat atau Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 4 Pontianak dalam pembelajaran sejarah selama ini yaitu menggunakan media novel grafis digital yang disajikan menggunakan laptop yang telah disediakan siswa sendiri. (6) langkah-langkah Pembelajaran Merencanakan langkah-langkah pembelajaran merupakan hal yang harus dilakukan oleh guru sebelum dilaksanakannya proses pembelajaran sejarah di SMK Negeri 4 Pontianak. Perencanaan ini diperlukan agar dalam proses pembelajaran berlangsung secara sistematis, terukur, efektif, dan efisien sehingga strategi dan metode
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 128
pembelajaran yang digunakan bisa berjalan dengan maksimal. Di bawah ini merupakan langkah-langkah pembelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran sejarah di SMK Negeri 4 Pontianak. Tabel 4.16 Langkah-Langkah Pembelajaran pada Kelas Eksperimen Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. 2. 3. 4. 5.
Inti
Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum memulai pelajaran. Guru membuka pertemuan dengan salam Mengabsensi Peserta didik Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses KBM Mereview kembali pembahasan pada pertemuan sebelumnya sebagai langkah awal untuk melanjutkan pembelajaran selanjutnya
10 Menit
60
(Mengamati) 1.
Peserta didik ditunjukkan media novel grafis digital berbasis Kerajaan Pontianak serta melakukan Tanya jawab singkat 2. Peserta didik dibagi dalam 5 kelompok yang beranggotakan 6-7 orang (Menanya)
menit
1.
Masing-masing kelompok diminta untuk menganalisis mengenai pendirian Kerajaan Pontianak. 2. Masing-masing kelompok juga diminta untuk mengaitkannya dengan salah satu bukti Islamisasi di Nusantara (Menalar) 1.
Setiap peserta didik yang tergabung dalam kelompok mencatat hasil diskusi (Mencoba) 1.
Penutup
Peserta didik melaporkan hasil diskusi dari masing-masing kelompoknya dan kelompok lain menanggapi (Membuat jejaring) 1. 2.
3.
4.
Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang telah selesai dibahas pada hari Mengerjakan tugas mandiri sebagai pekerjaan rumah sebagai refleksi dari materi yang telah dibahas Pembelajaran pada hari ini diselesaikan dengan
commit to user
20 Menit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 129
doa penutup.
(7) Penilaian atau Evaluasi Pada penilaian atau evaluasi di SMK Negeri 4 Pontianak berdasarkan hasil belajar siswa yang sesuai dengan kebutuhan, dan perencanaan pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran di kelas akan lebih efisien dan efektif. b. Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMK Negeri 4 Pontianak menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab dalam menyampaikan materinya. Berikut ini merupakan tahap-tahap yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sejarah di SMK Negeri 4 Pontianak dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak di kelas X SMK Negeri 4 Pontianak. (1) Persiapan Pada tahap persiapan ini, guru mengkondisikan siswa agar siap untuk belajar baik secara psikis maupun fisik, selanjutnya melakukan apersepsi, yaitu memberi umpan balik terhadap siswa terkait materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan yang terakhir menjelaskan tujuan pembelajaran menjelaskan garis besar kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. (2) Penyajian bahan Pada tahap ini, guru menyampaikan materi yang sudah dipersiapkan dengan menggunakan media yang sudah dikembangkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 130
berupa media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak dengan menggunakan fasilitas yang ada di dalam ruangan kelas berupa laptop. (3) Evaluasi materi yang disampaikan Pada tahap ini, guru melakukan evaluasi terhadap siswa yang bertujuan untuk menguji seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang sudah disampaikan pada proses pembelajaran berlangsung. Cara yang dilakukan guru untuk menguji seberapa jauh materi yang sudah ditangkap oleh siswa dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan seputar materi yang telah dipelajari. Apabila ada beberapa siswa yang ternyata belum mengerti tentang materi yang telah disampaikan, maka guru akan mengulangi secara singkat apa yang telah disampaikan agar siswa benar-benar mengerti dan paham terhadap materi tersebut. (4) Penutup Pada tahap ini, merupakan kegiatan akhir dari suatu pembelajaran.
Guru
bersama
siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran, selain itu guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat bagian-bagian penting saat penyampaian materi dan mempersilahkan siswa untuk bertanya terkait dengan materi yang telah disampaikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 131
c. Evaluasi Pembelajaran Sejarah Langkah akhir yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sejarah dari serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran adalah evaluasi pembelajaran. Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung guru memanfaatkan waktu untuk memberikan pertanyaan terhadap siswa guna mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Pada akhir pembelajaran, guru juga melakukan Tanya jawab terkait dengan materi yang telah disampaikan. Selain itu, guru juga memberikan tugas terhadap siswa berupa tugas di luar kelas yaitu pekerjaan rumah. Beberapa penilaian yang dilakukan oleh guru ini merupakan penilaian formatif. 2) Kelas Kontrol a. Perencanaan Pembelajaran Sejarah Kelas X di SMK Negeri 3 Pontianak Guru pengampu mata pelajaran sejarah pada kelas X di SMK Negeri 3 Pontianak adalah Ibu Hervina,S.Pd. Dalam menyusun perencanaan pembelajran Bapak Ivan melakukan beberapa hal diantaranya adalah
menentukkan
tujuan
pembelajaran,
menentukan
materi
pembelajaran, menentukkan metode pembelajaran, menentukkan sumber belajar, menentukkan alat atau media pembelajaran dan yang terakhir menentukkan penilaian atau evaluasi. Dibawah ini merupakan penjabaran dari beberapa instrument perencanaan yang telah disusun guru : (1) Tujuan Pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 132
Perumusan tujuan pembelajaran khusus atau kompetensi adalah tujuan atas kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa setelah berperan dalam setiap rencana pembelajaran. 1. Setelah mengamati dan berdiskusi siswadiharapkan
mampu
menjelaskan proses Islamisasi di Pontianak 2. Setelah mengamati dan berdiskusi siswa diharapkan
mampu
menganalisis sejarah pendirian Kerajaan Pontianak 3. Setelah mengamati dan berdiskusi siswa diharapkan
mampu
menjelaskan proses pendirian Kerajaan Pontiank 4. Setelah mengamati dan berdiskusi siswa diharapkan
mampu
menyajikan dalam bentuk tulisan tentang perkembangan kerajaan Islam di Kalimantan Barat (Kerajaan Pontianak) 5. Setelah mengamati dan berdiskusi siswa diharapkan
mampu
menerapkan nilai-nilai keteladanan dan budaya dari para tokoh dan pemimpin Kerajaan Pontianak (2) Materi Pembelajaran Penentuan bahan pembelajaran sejarah dalam perencanaan pembelajaran mengacu pada bahan kajian yang tertuang dalam kurikulum 2013 dan silabus pada bagian butir pembelajaran. Materi ajar pada penelitian ini adalah sejarah pendirian Kerajaan Pontianak. (3) Metode dan Strategi Pembelajaran Ibu Hervina
selaku guru mata pelajaran sejarah di SMK
Negeri 3 Pontianak dalam mengimplementasikan materi pelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 133
kepada siswa menggunakan strategi pembelajaran berupa Letter Love Learning dengan menggunakan metode ceramah serta Tanya jawab. Dan pendekatan pembelajarannya Scientific approach. (4) Sumber Belajar SMK Negeri 3 Pontianak dalam proses pembelajaran sejarah menggunakan beberapa sumber belajar seperti buku teks sejarah yang diwajibkan dan lingkungan alam, sosial, serta budaya sekitar. (5) Alat atau Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 3 Pontianak dalam pembelajaran sejarah yaitu menggunakan media Microsoft Power Point yang disajikan menggunakan laptop dan LCD didepan kelas. (6) langkah-langkah Pembelajaran Merencanakan langkah-langkah pembelajaran merupakan hal yang harus dilakukan oleh guru sebelum dilaksanakannya proses pembelajaran sejarah di SMK Negeri 3 Pontianak. Perencanaan ini diperlukan agar dalam proses pembelajaran berlangsung secara sistematis, terukur, efektif, dan efisien sehingga strategi dan metode pembelajaran yang digunakan bisa berjalan dengan maksimal. Di bawah ini merupakan langkah-langkah pembelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran sejarah di SMK Negeri 3 Pontianak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 134
Tabel 4.17 Langkah-Langkah Pembelajaran pada Kelas Kontrol Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. 2. 3. 4. 5.
Inti
Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum memulai pelajaran. Guru membuka pertemuan dengan salam Mengabsensi Peserta didik Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses KBM Mereview kembali pembahasan pada pertemuan sebelumnya sebagai langkah awal untuk melanjutkan pembelajaran selanjutnya
10 Menit
60
(Mengamati) 1.
Peserta didik ditunjukkan media power point mengenai Kerajaan Pontianak 2. Peserta didik dibagi dalam 5 kelompok yang beranggotakan 6-7 orang (Menanya)
menit
1.
Masing-masing kelompok diminta untuk menganalisis mengenai pendirian Kerajaan Pontianak. 2. Setiap siswa secara individu menuliskan beberapa informasi materi yang telah mereka dapat Kerajaan Pontianak pada sebuah kertas kecil yang telah disediakan guru 3. Setelah itu secara berkelompok informasi tadi dirangkum menjadi satu (Menalar) 1.
Setiap peserta didik yang tergabung dalam kelompok mencatat hasil diskusi 2. Setiap kelompok harus mempresentasikan hasil rangkuman yang telah dibuat di depan kelas. (Mencoba) 1.
Penutup
Peserta didik melaporkan hasil diskusi dari masingmasing kelompoknya dan kelompok lain menanggapi (Membuat jejaring) 1. 2.
3. 4.
Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang telah selesai dibahas pada hari Mengerjakan tugas mandiri sebagai pekerjaan rumah sebagai refleksi dari materi yang telah dibahas Pembelajaran pada hari ini diselesaikan dengan doa penutup.
commit to user
20 Menit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 135
(7) Penilaian atau Evaluasi Pada penilaian atau evaluasi di SMK Negeri 3 Pontianak berdasarkan hasil belajar siswa yang sesuai dengan kebutuhan, dan perencanaan pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran di kelas akan lebih efisien dan efektif. b. Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMK Negeri 3 Pontianak menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab dalam menyampaikan materinya. Berikut ini merupakan tahap-tahap yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sejarah di SMK Negeri 3 Pontianak dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media power point Kerajaan Pontianak di kelas X SMK Negeri 3 Pontianak. (1) Persiapan Pada tahap persiapan ini, guru mengkondisikan siswa agar siap untuk belajar baik secara psikis maupun fisik, selanjutnya melakukan apersepsi, yaitu memberi umpan balik terhadap siswa terkait materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan yang terakhir menjelaskan tujuan pembelajaran menjelaskan garis besar kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. (2) Penyajian bahan Pada tahap ini, guru menyampaikan materi yang sudah dipersiapkan dengan menggunakan media power point Kerajaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 136
Pontianak dengan menggunakan fasilitas yang ada di dalam ruangan kelas berupa laptop dan LCD. (3) Evaluasi materi yang disampaikan Pada tahap ini, guru melakukan evaluasi terhadap siswa yang bertujuan untuk menguji seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang sudah disampaikan pada proses pembelajaran berlangsung. Cara yang dilakukan guru untuk menguji seberapa jauh materi yang sudah ditangkap oleh siswa dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan seputar materi yang telah dipelajari. Apabila ada beberapa siswa yang ternyata belum mengerti tentang materi yang telah disampaikan, maka guru akan mengulangi secara singkat apa yang telah disampaikan agar siswa benar-benar mengerti dan paham terhadap materi tersebut. (4) Penutup Pada tahap ini, merupakan kegiatan akhir dari suatu pembelajaran.
Guru
bersama
siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran, selain itu guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat bagian-bagian penting saat penyampaian materi dan mempersilahkan siswa untuk bertanya terkait dengan materi yang telah disampaikan. c. Evaluasi Pembelajaran Sejarah Langkah akhir yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sejarah dari serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 137
adalah evaluasi pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, guru juga melakukan Tanya jawab terkait dengan materi yang telah disampaikan. Selain itu, guru juga memberikan tugas terhadap siswa berupa tugas di luar kelas yaitu pekerjaan rumah. Beberapa penilaian yang dilakukan oleh guru ini merupakan penilaian formatif. 2. Efektifitas Media Pembelajaran Sejarah Menggunakan Novel Grafis Digital Untuk Meningkatkan Kesadaran Budaya Siswa a. Uji Kesetaraan Kelas Eksperimen dan Kontrol 1) Test Prestasi Untuk mengetahui perbandingan antara kelas eksperimen dan kelas control dalam penggunaan media pembelajaran yang diterapkan, dilakukan uji efektifitas. Kelas eksperimen sebagai kelas yang diterapkan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak, sedangkan kelas control menggunakan media Microsoft office powerpoint. Sebelum diterapkannya media pembelajaran terhadap kedua kelas tersebut maka perlu diuji tingkat kesetaraannya melalui uji t. Syarat-syarat yang digunakan untuk menghitung hasil stastistiknya sebagai berikut : a. Hipotesis - Ho = Kedua kelompok belajar yaitu kelas X TKJ (SMK N 4) dan X Ak (SMK N 3) memiliki rata-rata tingkat kecerdasan yang sama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 138
- Ha = Kedua kelompok yaitu kelas X TKJ (SMK N 4) dan X Ak (SMK N 3) tidak memiliki rata-rata tingkat kecerdasan yang sama. b. 0,05 c. Keputusan uji - Ho diterima jika nilai signifikasi > 0,05 - Ho ditolak jika nilai signifikasi < 0,05 Dalam table di bawah ini akan dijabarkan hasil dari kelas X TKJ (SMK N 4) dan kelas X Ak (SMK N 3) dalam pretest . Table 4.18 Data Hasil Pretest No
Kelas X TKJ (SMK N 4)
Kelas X Ak (SMK N 3)
Nama Siswa
Nilai
Nama Siswa
Nilai
1
AM
65
AA
50
2
AP
60
AF
60
3
AI
50
AP
65
4
AD
60
AR
60
5
DA
60
AK
60
6
DW
65
AL
45
7
DY
65
AT
60
8
IZ
60
DK
50
9
IY
70
CV
60
10
JH
65
CB
55
11
KA
65
DS
75
12
KH
70
DN
85
13
NO
70
ES
75
14
NH
70
EK
60
15
PM
70
FJ
55
16
RM
70
IF
80
17
RP
70
JS
60
18
RG
70
KV
75
19
RA
50
LR
70
20
SE
65
LS
60
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 139
21
SL
65
ML
85
22
SR
60
MY
70
23
TD
70
MG
65
24
TH
70
ME
70
25
TN
65
MA
65
26
TA
70
NV
40
27
VA
60
NC
65
28
WK
65
OP
50
29
WA
70
OL
80
30
YA
70
PD
75
31
MF
70
PN
32
RN
70 75
33
SC
70
34
SN
60
35
ST
60
36
VS
70
37
VA
55
38
VM
75
39
VU
65
40
YM
75
Jumlah
2025
Rata-rata
65.32258
2600 65
Untuk mengetahui tingkat peningkatan perhitungnya dilakukan melalui uji t menggunakan Independent sample T test dengan bantuan SPSS 16. Namun sebelum melakukan uji t harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan data distribusi normal dan homogeny. Di bawah ini merupakan hasil uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh dari kelas X TKJ (SMK N4) dan kelas X Ak (SMK N 3) yang dihitung melalui SPSS 16 :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 140
Table 4.19 Hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X_TKJ N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
40
Mean
65.32
65.00
Std. Deviation Absolute
5.618
10.561
.249
.132
Positive Negative
.203 -.249
.132 -.118
1.387
.835
.143
.488
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a.
X_Ak
31
Test distribution is Normal.
Table 4.20 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances X_TKJ Levene Statistic 2.619
df1
df2 7
Sig. 21
.041
ANOVA X_TKJ Sum of Squares
Df
Mean Square
Between Groups
242.608
9
26.956
Within Groups
704.167
21
33.532
Total
946.774
30
F .804
Berdasarkan perhitungan statistic uji normalitas di atas diperoleh hasil yaitu sig nilai pretest X TKJ adalah 0,143 dan nilai pretest X Ak adalah 0,488. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa nilai sig > 0,05 maka menunjukkan bahwa berdistribusi normal. Hasil perhitungan dari statistic uji homogenitas diatas menghasilkan 0,804, sehingga dapat dikatakan homogeny. Dari hasil tersebut dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 141
disimpulkan bahwa nilai pretest kelas X TKJ dan kelas X Ak adalah homogeny. Dari hasil data diatas yang menunjukkan bahwa kedua kelas dinyatakan normal dan homogeny, maka data tersebut dapat dihitung dengan uji t. hasilnya adalah sebagai berikut : Table 4.21 Tabel Hasil Uji t Group Statistics Kelompok nilai
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
kelompok eks
31
65.32
5.618
1.009
kelompok control
40
65.00
10.561
1.670
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the
Mean
F nilai
Equal variances assumed
Sig.
11.88 4
t
df
.001 .154
69
Sig. (2- Differenc
Std. Error
tailed)
Difference
e
Difference Lower
Upper
.878
.323
2.097
-3.860
4.505
.869
.323
1.951
-3.578
4.223
Equal variances not
.165
61.94 2
assumed
Berdasarkan data hasil uji t diatas menunjukkan bahwa nilai sig 0,878 > 0,05 sehingga dinyatakan bahwa hasil uji adalah Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelas X TKJ dan kelas X Ak memiliki kesetaraan kemampuan yang sama dari hasil nilai pretest.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 142
2) Angket Setelah melihat uji kesetaraan dari pretest hasil belajar siswa, selanjutnya akan melihat uji kesetaraan angket dalam skor angket pretest. Perhitungannya juga menggunakan uji t seperti data diatas, maka juga akan dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Tentu dengan syarat-syarat sebagai berikut : a. Hipotesis - Ho = Kedua kelompok belajar yaitu kelas X TKJ dan X Ak memiliki rata-rata kesetaraan skala sikap dari skor angket siswa yang sama. - Ha = Kedua kelompok belajar yaitu kelas X TKJ dan X Ak tidak memiliki rata-rata kesetaraan skala sikap dari skor angket siswa yang sama. b. = 0,05 c. Keputusan uji - Ho diterima jika nilai signifikansi > 0,05 - Ho ditolak jika nilai signifikansi < 0,05 Dibawah ini merupakan table hasil pretest angket yang didapat dari kelas X TKJ dan X Ak, sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 143
Table 4.22 Data Hasil Angket No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kelas X TKJ (SMK N 4) Nama Siswa Skor AM 115 AP 120 AI 120 AD 111 DA 119 DW 122 DY 114 IZ 117 IY 119 JH 104 KA 116 KH 108 NO 122 NH 106 PM 107 RM 107 RP 113 RG 116 RA 114 SE 126 SL 111 SR 109 TD 119 TH 115 TN 108 TA 111 VA 122 WK 115 WA 123 YA 104 MF 124
commit to user
Kelas X Ak (SMK N 3) Nama Siswa Skor AA 126 AF 130 AP 117 AR 112 AK 130 AL 109 AT 111 DK 13 CV 131 CB 108 DS 129 DN 125 ES 126 EK 127 FJ 130 IF 122 JS 111 KV 103 LR 107 LS 110 ML 113 MY 126 MG 113 ME 126 MA 113 NV 107 NC 111 OP 117 OL 125 PD 130 PN 127 125 RN 126 SC 109 SN 128 ST 125 VS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 144
37 38 39 40
130 121 127 130 4706 117.65
VA VM VU YM
Jumlah Rata-rata Untuk
3557 114.74194
mengetahui
tingkat
peningkatan
perhitungannya
dilakukan melalui uji t menggunakan paired sampel T test dengan bantuan SPSS 16. Namun, sebelum melakukan uji t harus memenuhi persyaratan data berdistribusi normal dan homogeny, sehingga diperlukan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu. Table 4.23 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Angket_eks N
Angket_kontrol
31
40
114.74
117.65
6.202
19.022
Absolute
.109
.241
Positive
.087
.241
Negative
-.109
-.238
Kolmogorov-Smirnov Z
.605
1.527
Asymp. Sig. (2-tailed)
.858
.119
Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.24 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Angket_eks Levene Statistic 3.718
df1
df2 7
Sig. 14
commit to user
.017
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 145
ANOVA Angket_eks Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Between Groups
463.352
16
28.960
Within Groups
690.583
14
49.327
1153.935
30
Total
Sig. .587
.847
Berdasarkan hasil perhitungan statistic uji normalitas diatas diperoleh hasil yaitu sig nilai pretest X TKJ adalah 0,858 dan sig nilai pretest X Ak adalah 0,119. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa nilai sig > 0,05 maka menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil perhitungan dari statistic uji homogenitas diatas menghasilkan 0,847, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai sig > 0,05 maka dinyatakan homogeny, dapat disimpulkan bahwa nilai skor angket pretest kelas X TKJ dan pretest kelas X Ak adalah homogeny. Selanjutnya dari hasil data diatas yang menunjukkan bahwa kedua kelas dinyatakan normal dan homogeny, maka data tersebut dapat dihitung dengan menggunakan uji t. Hasilnya adalah sebagai berikut : Table 4.25 Hasil Uji t Group Statistics Kelompok nilai
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
kelompok eks
31
114.74
6.202
1.114
kelompok control
40
120.58
8.726
1.380
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 146
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. (2-
F nil Equal ai variances assumed
Sig.
11.59 8
t
Df
tailed)
Mean
Std. Error
Differen Differenc ce
e
Interval of the Difference Lower
Upper
.001 -3.153
69
.062
-5.833
1.850
-9.523
-2.143
-3.289
68.549
.062
-5.833
1.773
-9.371
-2.295
Equal variances not assumed
Berdasarkan data hasil uji t diatas menunjukkan bahwa nilai sig 0,062 > 0,05 sehingga dinyatakan bahwa hasil uji t adalah Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa nilai skor angket pretest kelas X TKJ dan kelas X Ak memiliki kesataraan skala sikap dari skor angket. b. Kelas Eksperimen 1) Test Prestasi Pada pengembangan media pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas memerlukan pengukuran guna mengetahui peningkatan prestasi belajar. Pengukuran ini menggunakan pretest dan posttest yang dilakukan kepada kelas X TKJ sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang diterapkan pengembangan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak. Adapun syarat-syarat yang digunakan untuk menghitung hasil statistiknya adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 147
a. Hipotesis - Ho = Ada peningkatan nilai prestasi siswa dari sebelum diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak dengan setelah diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak. - Ha = Tidak ada peningkatan nilai prestasi siswa sebelum diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak dengan setelah diberi media novel grafis digital Kerajaan Pontianak b. =0,05 c. Keputusan uji - Ho diterima jika signifikansi > 0,05 - Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 Dibawah ini merupakan hasil yang didapat dari kelas X TKJ pada pretest sebelum diterapkannya media novel grafis digital dan posttest setelah diterapkannya media novel grafis digital Kerajaan Pontianak : Table 4.26 Hasil Perolehan Nilai Prestasi Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama AM AP AI AD DA DW DY IZ IY JH
Pretest 65 60 50 60 60 65 65 60 70 65
Posttest 90 85 85 85 85 80 85 90 85 85
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 148
11 KA 12 KH 13 NO 14 NH 15 PM 16 RM 17 RP 18 RG 19 RA 20 SE 21 SL 22 SR 23 TD 24 TH 25 TN 26 TA 27 VA 28 WK 29 WA 30 YA 31 MF Jumlah Rata-rata
65 85 70 80 70 80 70 90 70 80 70 90 70 80 70 90 50 85 65 95 65 85 60 90 70 85 70 80 65 80 70 85 60 80 65 80 70 90 70 80 70 95 2025 2640 65.32258 85.16129
Untuk mengetahui tingkat peningkatan perhitungannya dilakukan melalui uji t menggunakan independent sampel T test dengan bantuan SPSS 16. Namun, sebelum melakukan uji t harus memenuhi persyaratan data distribusi normal dan homogeny, sehingga perlu dilakukan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu. Di bawah ini merupakan hasil uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh dari kelas X TKJ yang dihitung melalui SPSS 16 :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 149
Table 4.27 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eks_Pretest N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Eks_Posttest
31
31
Mean
65.32
85.16
Std. Deviation
5.618
4.561
Absolute
.249
.224
Positive
.203
.224
Negative
-.249
-.163
1.387
1.246
.143
.090
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Table 4.28 Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Eks_Pretest Levene Statistic
df1
1.592
df2 3
Sig. 27
.214
ANOVA Eks_Pretest Sum of Squares
Df
Mean Square
Between Groups
161.060
3
53.687
Within Groups
785.714
27
29.101
Total
946.774
30
F 1.845
Sig. .163
Setelah melihat data dari perhitungan statistic uji normalitas di atas diperoleh hasil yaitu sig nilai pretest kelas X TKJ adalah 0,143 dan nilai posttest adalah 0,090. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa nilai sig >0,05 maka menunjukkan bahwa data dari hasil nilai pretest dan posttest berdistribusi normal. Hasil perhitungan statistic uji homogenitas di atas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 150
menghasilkan
0,214 , sehingga dapat dikatakan bahwa nilai prestasi
pretest dan posttest kelas X TKJ adalah homogeny. Berdasarkan hasil data di atas menunjukkan data telah berdistribusi normal dan homogeny, maka data tersebut dapat dihitung dengan menggunakan uji t. hasilnya adalah sebagai berikut : Table 4.29 Hasil Uji t Group Statistics kelompok nilai
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest
31
65.32
5.618
1.009
Posttest
31
85.16
4.561
.819
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Mean
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Sig. (2- Differen Differen F nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig.
T
df
tailed)
ce
ce
Difference Lower
Upper
.851
.360 15.26
60
.080 -19.839
1.300 -22.438
-17.239
15.26 57.573
.080 -19.839
1.300 -22.441
-17.237
4 -
4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 151
Berdasarkan hasil pemaparan data statistic di atas menyatakan bahwa Ho diterima. Hal ini diketahui dari nilai sig 0,080 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang baik dari nilai prestasi siswa antara sebelum diterapkan media dengan sesudah diterapkan media pembelajaran. 2) Angket Setelah mengukur peningkatan test prestasi siswa, maka angket juga harus dilakukan pengukuran peningkatanya yang dapat dihitung melalui cara yang sama. Pengukuran ini dilakukan juga melalui skor angket pretest dan posttest yang dilakukan kepada kelas eksperimen yaitu X TKJ sebagai kelas yang diterapkannya pengembangan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak. Adapun syaratsyarat yang digunakan untuk menghitung hasil statistiknya adalah sebagai berikut : a. Hipotesis - Ho = Ada peningkatan skor angket siswa dari sebelum diberi media novel grafis digital dengan setelah diberi media novel grafis digital - Ha = Tidak ada peningkatan skor angket siswa dari sebelum diberi media novel grafis dengan setelah diberi media novel grafis digital. b. 0,05 c. Keputusan uji - Ho diterima jika signifikansi > 0,05
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 152
- Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 Di bawah ini merupakan hasil skor angket kesadaran budaya yang didapat dari kelas X TKJ pada pretest sebelum diterapkannya media pembelajaran novel grafis digital dan posttest setelah diterapkannya media di dalam kelas : Table 4.30 Data Skor Angket X TKJ No Nama Pretest Posttest 1 AM 115 111 2 AP 120 137 3 AI 120 131 4 AD 111 122 5 DA 119 136 6 DW 122 137 7 DY 114 134 8 IZ 117 134 9 IY 119 132 10 JH 104 114 11 KA 116 135 12 KH 108 124 13 NO 122 124 14 NH 106 130 15 PM 107 135 16 RM 107 128 17 RP 113 114 18 RG 116 107 19 RA 114 114 20 SE 126 117 21 SL 111 125 22 SR 109 132 23 TD 119 128 24 TH 115 117 25 TN 108 138 26 TA 111 119 27 VA 122 126 28 WK 115 117 29 WA 123 112 30 YA 104 133
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 153
31 MF Jumlah Rata-rata
124 135 3557 3898 114.7419 125.7419
Untuk mengetahui tingkat peningkatan perhitungannya dilakukan melalui uji t menggunakan independent sampel T test dengan bantuan SPSS 16. Namun, sebelum melakukan uji t harus memenuhi persyaratan data berdistribusi normal dan homogeny, sehingga perlu dikatakan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu. Di bawah ini merupakan hasil uji normalitas dan uji homogenitas angket yang diperoleh dari kelas X TKJ yang dihitung melalui SPSS 16 : Table 4.31 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eks_Pretest N
Eks_Posttest
31
31
114.74
125.74
6.202
9.230
Absolute
.109
.138
Positive
.087
.119
Negative
-.109
-.138
Kolmogorov-Smirnov Z
.605
.770
Asymp. Sig. (2-tailed)
.858
.594
Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Table 4.32 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Eks_Posttest Levene Statistic 15.896
df1
df2 9
Sig. 14
commit to user
.741
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 154
ANOVA Eks_Posttest Sum of Squares
Df
Mean Square
Between Groups
1470.935
16
91.933
Within Groups
1085.000
14
77.500
Total
2555.935
30
F
Sig.
1.186
Setelah melihat data dari perhitungan statistic uji normalitas di atas diperoleh hasil yaitu sig skor angket pretest X TKJ adalah 0,858 dan skor angket posttest adalah 0,594. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa nilai sig > 0,05 maka menunjukkan bahwa data dari skor angket pretest dan posttest berdistribusi normal. Hasil perhitungan dari statistic uji homogenitas diatas menghasilkan 0,741, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai sig > 0,05 maka dinyatakan homogeny. Berdasarkan hasil data di atas yang menunjukkan berdistribusi normal dan homogeny, maka data tersebut dapat dihitung dengan menggunakan uji t. Hasilnya adalah sebagai berikut : Table 4.33 Hasil Uji t Group Statistics kelompok nilai
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
pretest
31
114.74
6.202
1.114
posttest
31
125.74
9.230
1.658
commit to user
.377
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 155
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F nilai Equal variances assumed
Sig.
8.03
t-test for Equality of Means
t
df
.006 -5.508
9
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Sig.
Mean
(2-
Differe Differen
tailed)
60
.097
-5.508 52.502
.097
nce
ce -
11.000
Difference Lower
Upper
1.997 -14.995
-7.005
1.997 -15.007
-6.993
Equal variances not
11.000
assumed
Berdasarkan hasil data diatas menyatakan bahwa Ho diterima. Ha ini diketahui dari nilai sig 0,097 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang baik dari skor angket siswa antara sebelum dan sesudah diterapakan media pembelajaran. c. Uji Efektifitas Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 1) Test Prestasi Untuk mencari uji efektifitas antara kelas eksperimen dan kelas control dapat dihitung melalui perbandingan hasil posttest yang diraih oleh siswa kelas X TKJ dan X Ak dengan menggunakan uji t. adapun syaratsyarat yang digunakan untuk menghitung hasil statistiknya adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 156
a. Hipotesis - Ho = Tidak adanya perbedaan pengaruh terhadap prestasi siswa antara kelas X TKJ dan X Ak - Ha = Ada perbedaan pengaruh terhadap prestasi siswa antara kelas X TKJ dan X Ak b. 0,05 c. Keputusan uji - Ho diterima jika signifikansi > 0,05 - Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 Di bawah ini merupakan hasil yang didapat dari kelas X TKJ sebagai kelas eksperimen dan X Ak sebagai kelas control pada nilai posttest : Table 4.34 Hasil nilai prestasi posttest kelas eksperimen dan control No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kelas X TKJ (SMK N 4) Nama Siswa Nilai AM 90 AP 85 AI 85 AD 85 DA 85 DW 80 DY 85 IZ 90 IY 85 JH 85 KA 85 KH 80 NO 80
Kelas X Ak (SMK N 3) Nama Siswa Nilai AA 75 AF 80 AP 65 AR 60 AK 60 AL 55 AT 60 DK 50 CV 60 CB 55 DS 75 DN 85 ES 75
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 157
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NH PM RM RP RG RA SE SL SR TD TH TN TA VA WK WA YA MF
Jumlah Rata-rata
90 80 90 80 90 85 95 85 90 85 80 80 85 80 80 90 80 95
EK FJ IF JS KV LR LS ML MY MG ME MA NV NC OP OL PD PN RN SC SN ST VS VA VM VU YM
2640 85.16129
75 55 80 60 75 75 60 85 75 65 70 75 75 65 50 80 75 70 75 70 60 60 70 55 75 80 75 2740 68.5
Untuk mengetahui tingkat perkembangannya maka perhitungannya dilakukan melalui uji t menggunakan Independent sample T test dengan bantuan SPSS 16. Namun, sebelum melakukan uji t harus memenuhi persyaratan data berdistribusi normal dan homogeny, sehingga perlu dilakukan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 158
Di bawah ini merupakan hasil uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh dari data diatas yang dihitung melalui SPSS 16 : Table 4.35 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eks_Posttest N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Kontr_Posttest
31
40
Mean
85.16
68.50
Std. Deviation
4.561
9.687
Absolute
.224
.224
Positive
.224
.160
Negative
-.163
-.224
1.246
1.416
.090
.136
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Table 4.36 Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Kontr_Posttest Levene Statistic
df1
.668
df2 3
Sig. 27
.579
ANOVA Kontr_Posttest Sum of Squares Between Groups
Df
Mean Square
201.081
3
67.027
Within Groups
2868.274
27
106.232
Total
3069.355
30
commit to user
F
Sig. .631
.601
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 159
Berdasarkan hasil uji statistic di atas menunjukkan bahwa data yang diuji telah normal dan homogeny sehingga layak untuk dilakukan tahap uji selanjutnya yaitu uji t. Di bawah ini merupakan hasil uji t terhadap data posttest kelas X TKJ dan X Ak : Table 4.37 Hasil Uji t Group Statistics 2 1
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
31
85.16
4.561
.819
2
40
68.50
9.687
1.532
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence
F 1Equal variances assumed
29.1 70
Equal variances not assumed
Sig.
T
.000 8.837
9.592
Df
Sig.
Mean Std. Error
(2-
Differen Differenc
tailed)
69 58.30 3
ce
Interval of the Difference
e
Lower
Upper
.000 16.661
1.886
12.900 20.423
.000 16.661
1.737
13.185 20.138
Berdasarkan hasil pemaparan data statistic di atas menyatakan bahwa Ho ditolak. Hal ini diketahui dari nilai sig 0,000 < 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada nilai posttest antara kelas X TKJ dan X Ak. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 160
disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran novel grafis digital mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Apabila menggunakan criteria koefisien penilaian lebih besar dari nilai koefisien = 8,837 dikonsultasikan pada dapat dikatakan bahwa
dan ternyata
maka hasil yang diperoleh adalah = 0,678 (taraf signifikansi 5%) sehingga
>
atau 8,837 > 0,678. Maka dengan
demikian diperoleh kesimpulan bahwa terjadi keefektifan dalam penggunaan media novel grafis digital dalam pembelajaran sejarah di kelas X SMK Negeri Pontianak. Salah satu media inovatif yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah media novel grafis yang disajikan dalam bentuk digital. Novel grafis adalah komik yang memiliki gaya cerita yang lebih naratif daripada komik pada umumnya. Menurut Mario Saraceni (2008) istilah novel grafis semata digunakan untuk memberikan istilah yang lebih
grafis adalah form atau bentuk dari komik naratif, dalam kata lain adalah sebuah alat untuk bercerita. Novel grafis merupakan cerita yang didalamnya terdapat gambar dan tulisan-tulisan sebagai synopsis atau dialog yang dibuat dalam bentuk sebuah buku. Sebagian besar dari novel grafis merupakan media hiburan yang didalamnya menyajikan cerita-cerita lucu, cerita remaja (percintaan), dan cerita-cerita sejarah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 161
Banyak penelitian memperoleh data bahwa penggunaan komik dalam pembelajaran dikatakan dapat membuat pembelajaran di dalam kelas lebih beragam dan lebih menarik (Tatalovic, 2009:4). Komik pembelajaran merupakan contoh dari spsesifikasi desain pesan yang diproduksi dalam bentuk buku (bahan visual). Pengkombinasian antara bahan visual dan bahan teks dalam pengembangan komik pembelajaran sangat membantu dalam menciptakan kegiatan belajar yang diinginkan, yaitu belajar efektif. Media novel grafis digital tersebut memiliki potensi besar untuk menumbuh kembangkan sikap kesadaran budaya pada siswa jenjang Sekolah Menengah. Novel grafis digital disusun dengan menarik sehingga akan memunculkan minat pada siswa. Dalam kawasan pendidikan, komik (novel grafis) disusun sebagai media edukasi untuk siswa tetapi tidak menghilangkan citra dasar komik (novel grafis) tersebut sebagai media hiburan. Berdasarkan hasil penelitian yang didukung dengan teori yang ada, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa yang tinggi dipengaruhi dari media pembelajaran novel grafis digital yang digunakan. Media pembelajaran novel grafis digital yang menarik serta mudah dipahami dalam penyampaiannya mampu meningkatkan prestasi belajar yang tinggi pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai dari kelas yang menggunakan media pembelajaran novel grafis digital yang menunjukkan rata-rata yang unggul setelah dilakukan perbandingan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 162
dengan kelas yang hanya menggunakan media pembelajaran berupa Microsoft office powerpoint dalam proses pembelajarannya.
2) Angket Hasil kesimpulan diatas masih berlaku pada nilai prestasi siswa, namun belum diketahui apakah media pembelajaran novel grafis digital ini juga berpengaruh terhadap sikap siswa yang diuji juga melalui skor angket posttest. Sebelum melakukan pengujiannya, terlebih dahulu kita tentukan syarat-syarat untuk menghitung uji statistiknya adalah sebagai berikut : a. Hipotesis - Ho = Tidak ada perbedaan pengaruh terhadap skor angket siswa antara kelas X TKJ dan X Ak - Ha = Adanya perbedaan pengaruh terhadap skor angket siswa antara kelas X TKJ dan X Ak b. Pengujian menggunakan uji dua sisi 0,05 c. Keputusan uji - Ho diterima jika signifikansi > 0,05 - Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 Perlu diketahui bahwa dalam perhitungan ini untuk menghitung skor angket kesadaran budaya terhadap Kerajaan Pontianak. Hasilnya adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 163
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Table 4.38 Hasil skor angket posttest Kelas X TKJ (SMK N 4) Kelas X Ak (SMK N 3) Nama Nama Siswa Skor Siswa Skor AM 111 AA 126 AP 137 AF 130 AI 131 AP 117 AD 122 AR 112 DA 136 AK 130 DW 137 AL 109 DY 134 AT 111 IZ 134 DK 139 IY 132 CV 131 JH 124 CB 108 KA 135 DS 129 KH 124 DN 125 NO 124 ES 126 NH 130 EK 127 PM 135 FJ 130 RM 138 IF 122 RP 136 JS 111 RG 138 KV 103 RA 114 LR 107 SE 138 LS 110 SL 125 ML 113 SR 132 MY 126 TD 128 MG 113 TH 135 ME 107 TN 138 MA 111 TA 135 NV 117 VA 126 NC 125 WK 138 OP 130 WA 134 OL 127 YA 133 PD 125 MF 135 PN 126
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 164
32 33 34 35 36 37 38 39 40
109 128 125 130 121 109 111 139 132 4827 120.675
RN SC SN ST VS VA VM VU YM
Jumlah Rata-rata
4069 131.2581
Dibawah ini merupakan hasil uji normalitas dan homogenitas dari data di atas yang merupakan syarat sebelum melakukan uji t. Table 4.39 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eks_angket N Normal Parameters
a
31
40
131.26
120.68
6.990
9.739
.201
.197
Positive
.167
.160
Negative
-.201
-.197
1.119
1.243
.163
.091
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Table 4.40 Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Eks_angket Levene Statistic 4.701
Kontr_angket
df1
df2 7
Sig. 14
ANOVA
commit to user
.007
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 165
Eks_angket Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Between Groups
822.269
16
51.392
Within Groups
643.667
14
45.976
1465.935
30
Total
Sig.
1.118
.421
Berdasarkan hasil uji data di atas menunjukkan bahwa data yang diuji telah berdistribusi normal dan homogeny, sehingga bisa dilanjutkan dengan uji t, hasil uji t terhadap data di atas adalah sebagai berikut : Table 4.33 Hasil Uji t Group Statistics 2 1
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
31
131.26
6.990
1.255
2
40
120.68
9.739
1.540
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2-
F
Sig.
t
Df
tailed)
Mean
Std. Error
Difference Difference
Difference Lower
Upper
1Equal variances
10.062
.002 5.112
69
.000
10.583
2.070
6.453 14.713
.000
10.583
1.987
6.619 14.547
assumed Equal variances not assumed
5.327
68.64 9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 166
Berdasarkan hasil pemaparan data statistic di atas menyatakan bahwa Ho ditolak. Hal ini diketahui dari sig 0,002 < 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh terhadap sikap siswa antara X TKJ dan X Ak. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak mampu memberikan pengaruh terhadap sikap siswa. Apabila menggunakan criteria koefisien penilaian lebih besar dari nilai koefisien = 5,112 dikonsultasikan pada dapat dikatakan bahwa
dan ternyata
maka hasil yang diperoleh adalah = 0,678 (taraf signifikansi 5%) sehingga
>
atau 5,112 > 0,678. Maka dengan
demikian diperoleh kesimpulan bahwa terjadi keefektifan dalam penggunaan media novel grafis digital dalam pembelajaran sejarah di kelas X SMK Negeri Pontianak. Media novel grafis digital tersebut memiliki potensi besar untuk menumbuh kembangkan sikap kesadaran budaya pada siswa jenjang Sekolah Menengah. Novel grafis digital disusun dengan menarik sehingga akan memunculkan minat pada siswa. Dalam kawasan pendidikan, komik (novel grafis) disusun sebagai media edukasi untuk siswa tetapi tidak menghilangkan citra dasar komik (novel grafis) tersebut sebagai media hiburan. Tokoh utama yang akan dibuat dalam komik tersebut merupakan tokoh yang memiliki sikap protagonist atau tokoh yang memiliki perwatakan baik. Tokoh utama tersebut nantinya akan memberikan sikap-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 167
sikap tauladan bagi siswa. Siswa dalam hal ini mendapat pengalaman melalui lambang visual seperti grafik, gambar, dan bagan (Sanjaya, 2012: 68). Sebagaimana pendapat Gerlach dan Ely (1971) dalam Azhar Arsyad (2014:3) mengatakan bahwa media secara garis besar apabila dipahami secara seksama, media merupakan manusia atau materi atau suatu kejadian yang mampu membangun suatu kondisi dimana dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Mendorong siswa dalam belajar menegaskan tentang sikap siswa terhadap hal yang ada di dalam media tersebut dan jika dikaitkan dengan pembelajaran
dapat
dikatakan
bahwa
telah
tercapainya
tujuan
pembelajaran yang berupa perubahan sikap siswa. Hal ini diperkuat oleh pendapat
Hamalik
yang
mengatakan
bahwa
pemakaian
media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Perubahan yang terjadi baik perubahan prestasi belajar siswa maupun perubahan sikap siswa pada kelas yang menggunakan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak mengalami perubahan yang lebih baik, dibanding dengan kelas yang tidak menggunakan media tersebut. Dengan adanya perbedaan dari hasil pretest dan posttest pada kelas X TKJ sebagai kelas eksperimen menunjukkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 168
betapa tingginya perubahan kemampuan dan sikap siswa. Sedangkan , pada kelas X Ak sebagai kelas control juga mengalami peningkatan kemampuan dan sikap meskipun tidak terlalu tinggi. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penggunaan media pembelajaran berupa novel grafis digital Kerajaan Pontianak mampu meningkatkan prestasi belajar siswa serta m dengan penggunaan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak telah meningkatkan sikap kesadaran budaya siswa terhadp sejarah lokal yang ada disekitarnya. Maka kesimpulan secara umumnya adalah dengan penggunaan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak dapat meningkatkan efektifitas dalam pembelajaran sejarah khusunya sikap siswa untuk sadar akan budaya lokalnya dengan ikut melestarikan sejarah dan kebudayaan lokal setempat. F. Pembahasan 1. Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah di SMK Negeri 4 Pontianak Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Terkait dengan pendidikan di sekolah dasar hingga sekolah menengah pengetahuan masa lampau tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 169
Menurut Isjoni (2007:13) Pembelajaran sejarah memiliki peran fundamental dalam kaitannya dengan guna atau tujuan dari belajar sejarah. Pembelajaran sejarah diharapkan dapat menumbuhkan wawasan peserta didik untuk belajar dan sadar akan guna dari sejarah bagi kehidupan sehari-hari sebagai individu maupun sebagai bangsa. Pembelajaran sejarah soko dalam pembangunan bangsa. Sejarah adalah ilmu tentang asal usul dan perkembangan peristiwa yang telah terjadi. Inti pembelajaran sejarah adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai kepahlawanan, kecintaan terhadap bangsa, jati diri dan budi pekerti kepada anak didik. Pembelajaran sejarah menurut Djoko Suryo (2005: 4) merupakan suatu kegiatan mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami proses perubahan dan keberlanjutan dan berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan kesadaran akan adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat melalui dimensi waktu. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara langsung yang telah dilakukan pada awal-awal penelitian sekitar pada bulan Febuari 2015 di SMK Negeri 4 Pontianak dan SMK Negeri 3 Pontianak. Hasil observasi menunjukkan kegiatan pembelajaran sejarah di kedua sekolah tersebut sudah cukup baik, karena rata-rata guru sudah menggunakan dengan baik fasilitas yang ada di sekolah guna menunjang kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran sejarah yang dilakukan oleh guru selama ini sudah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 170
cukup baik, karena sudah menggunakan variasi pembelajaran yang cukup menarik. Pembelajaran sejarah di SMK Negeri Pontianak selama ini menggunakan buku paket yang mengacu pada kurikulum 2013 dengan disertai penggunaan media pembelajaran walaupun dengan tingkat intensitas tidak sering. Terlihat pada proses pembelajaran sejarah di SMK tersebut hanya menggunakan media Microsoft office powerpoint dan terkadang menggunakan media audio visual berupa video pembelajaran mengenai peristiwa-peristiwa sejarah. Pembelajaran sejarah selama ini lebih mengejar waktu karena terbatasnya waktu pembelajaran sejarah terutama dalam hal penambahan media pembelajaran maupun sumber belajar pedamping selain buku paket. Jika dibahas tentang materi sejarah daerah atau lokal selama ini tidak terlalu difokuskan dalam pembelajaran sejarah. Pengajaran sejarah selama ini di fokuskan pada materi yang ada dalam buku teks saja. Berdasarkan pada penelitian pendahuluan di SMK Negeri Pontianak, bahwa selama ini guru kelas sudah menggunakan media pembelajaran yang menarik yaitu menggunakan media pembelajaran berupa media Microsoft office powerpoint . dan berdasarkan hasil observasi di sekolah tersebut untuk fasilitas yang ada cukup mendukung pembelajaran seperti adanya LCD, Globe, Peta, dan buku-buku. Namun , untuk media pembelajaran yang lebih variatif serta mengandung unsur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 171
sejarah lokal maupun kebudayaan lokal minim digunakan karena terbatasnya sumber serta waktu pembuatannya. Hasil wawancara dengan siswa juga memberika gambaran tentang media pembelajaran yang digunakan guru selama ini. Saat disinggung perihal media pembelajaran yang mengandung unsur sejarah lokal hampir beberapa siswa yang dijadikan informan memberikan jawaban yang serupa bahwa media pembelajaran yang digunakan selama ini terlalu fokus pada daerah luar seperti daerah Jawa dan Sumatera. Materi yang dibahas pun dianggap
siswa
kurang
memadai
karena
tidak
menggambarkan
karakteristik budaya lokal setempat. Pada dasarnya yang diungkapkan siswa benar adanya bahwa seharusnya media pembelajaran yang digunakan dapat menggambarkan karakteristik budaya daerah lokal agar karakteristik dari budaya lokal tetap diajarkan pada siswa. Memasukkan budaya lokal dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting agar nilai-nilai budaya yang ada tidak tergeser oleh budaya asing. Sementara keberadaan media pembelajaran yang lebih variatif sangat dibutuhkan. Karena,media memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran di sekolah. Media berfungsi sebagai penyampaian pesan, informasi atau materi yang diberikan oleh guru kepada peserta didik. Media dapat pula diartikan sebagai salah satu komponen komunikasi yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari komunikator menuju komunikan.(Criticios dalam Daryanto,2013:4)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 172
Berdasarkan hasil observasi pada studi penelitian di SMK Negeri Pontianak, baik dari guru dan siswa tentang media pembelajaran yang digunakan selama ini ada beberapa masalah antara lain ; (1) pembelajaran lebih fokus pada buku teks dan kurang ada pengembangan baik dari guru maupun siswa; (2) media pembelajaran yang digunakan masih minim pembahasan mengenai budaya lokal ataupun sejarah lokal. Selama ini guru mata pelajaran sejarah di SMK Negeri Pontianak dalam kegiatan pembelajaran hanya menggunakan media Microsoft office powerpoint yang isi materinya hanya sesuai dengan buku teks saja. Guru mata
pelajaran
belum
mampu
menggembangkan
sebuah
media
pembelajaran yang berisi unsur kebudayaan lokal dan sejarah lokal dikarenakan beberapa kendala yakni sumber dan waktu. Dalam hal ini sumber dan waktu merupakan kendala yang dihadapi guru, waktu yang tidak ada dan sumber yang terbatas mengenai sejarah lokal maupun kebudayaan lokal setempat, hal inilah yang menyebabkan guru mata pelajaran tidak dapat membuat media pembelajaran berupa media pembelajaran yang mengandung sejarah lokal dan kebudayaan lokal. Menurut Bretz (dalam Anitah, 2009:123), menyatakan bahwa media adalah sesuatu yang terletak ditengah-tengah, jadi suatu perantara yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya suatu hubungan dan membedakan antara media komunikasi dengan alat bantu komunikasi. Perbedaannya adalah jika media komunikasi berkemampuan untuk menyajikan keseluruhan informasi dan menggerakkan saling tindak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 173
antara peserta didik dengan subjek yang dipelajari, sedangkan alat bantu komunikasi merupakan penunjang pada penyajian yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan
teori
para
ahli
dan
kenyataan
dilapangan
menunjukkan media pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan perkembangan zaman sangat dibutuhkan disini. Selain berperan penting dalam penyampaian pesan materi dalam proses pembelajaran, media pembelajaran juga dapat mengefisienkan keterbatasan waktu maupun jarak untuk mencapai sumber belajar yang dibutuhkan. Karena, keberadaan media ini dapat mengemas sumber belajar itu dengan lebih ringkas dan mudah dijangkau oleh guru maupun siswa agar tercapai tujuan pembelajaran yang optimal. Berdasarkan temuan-temuan pada studi pendahuluan dapat disimpulkan bahwa SMK Negeri Pontianak sudah cukup baik dalam melakukan
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan
media
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran juga sudah memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah. Guru dalam proses pembelajaran tidak hanya menggunakan buku teks tetapi juga sudah menggunakan media pembelajaran yang menarik berupa media berbentuk audio visual. Selain itu, siswa belum pernah diajak turun langsung untuk melihat peninggalan sejarah yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Dikarenakan , jarak antara sekolah dengan tempat bersejarah cukup jauh, hal itu yang membuat kendala dalam proses pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan perlu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 174
dilakukan pengembangan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak agar siswa tidak perlu turun langsung ke lapangan dan siswa tetap dapat mengetahui sejarah lokal serta kebudayaan lokal setempat dalam bentuk novel grafis digital Kerajaan Pontianak.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai fungsi media sebagai penunjang dalam proses pembelajaran di kelas sesuai dengan kebutuhan di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan pada studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada SMK Negeri Pontianak yang menunjukkan bahwa media pembelajaran yang lebih inovatif sangat dibutuhkan baik oleh guru maupun siswa dalam proses pembelajaran sejarah di kelas. Namun, media pembelajaran yang lebih banyak membahas mengenai sejarah lokal sangat jarang digunakan oleh guru. Pembelajaran sejarah berkedudukan sangat strategis dalam dalam pembangunan bangsa. Sejarah adalah ilmu tentang asal usul dan perkembangan peristiwa yang telah terjadi. Inti pembelajaran sejarah adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai kepahlawanan, kecintaan terhadap bangsa, jati diri dan budi pekerti kepada anak didik. Keberadaan media pembelajaran yang mengemas sejarah lokal sangat lah penting, sebagai salah satu solusi menghadirkan sumber sejarah lokal secara efisien dan efektif. Dan dengan penggunaan media pembelajaran ini dapat menjadi jawaban akan hambatan yang selama ini dialami oleh guru sejarah dalam menampilkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 175
sejarah lokal sebagai sebuah materi di kelas. Oleh karena itulah, peneliti dalam hal ini mengembangkan media berupa media novel grafis digital mengenai Kerajaan Pontianak dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran budaya pada siswa. 2. Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Novel Grafis Digital Kerajaan Pontianak Untuk Meningkatkan Kesadaran Budaya Siswa Teknologi dan media memiliki peran besar dalam proses pembelajaran, jika pengajaran berpusat pada guru, maka media tersebut digunakan untuk mendukung penyajian dalam pengajaran. Di sisi lain apabila pengajaran berpusat pada peserta didik, maka para peserta didiklah yang merupakan pengguna utama media tersebut. Agar media tersebut dapat efektif maka harus merancang bahan-bahan pengajaran dengan baik sehingga dapat meningkatkan dan mendorong pembelajaran. Keefektifan tersebut bergantung pada perencanaan dan pemilihan sumber belajar yang tepat dan cermat (Smaldino, et al, 2008:14-15). Pada penelitian ini media pembelajaran menjadi fokus utama produknya, kemajuan teknologi dan media pembelajaran yang kekinian menjadi dasar peneliti memproduksi media pembelajaran ini. Media pembelajaran ini berupa media pembelajaran sejarah novel grafis digital Kerajaan Pontianak yang terdiri dari 13 page dalam bentuk PNG Image yang dilengkapi dengan narasi yang aktraktif bagi pembacanya. Pada awal pengembangan media pembelajaran ini , peneliti melakukan beberapa kali
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 176
perubahan dalam hal format tampilan serta isi narasinya agar media yang dibuat sesuai dengan tujuan akhir yang diinginkan.
Desain pertama kali yang peneliti buat berjumlah 4 page dalam bentuk webtoon. Namun, saat dilakukan validasi oleh ahli media dan ahli materi, desain awal ini banyak mengalami perubahan baik dalam segi format tampilan maupun isi materi didalamnya. Hal ini dikarenakan desain awal media ini tidak cukup baik untuk diimplementasi dalam proses pembelajaran di kelas. Sesuai dengan pertimbagan pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dikelas. Pertimbangan pemilihan media tersebut meliputi: a) tujuan pengajaran; b) bahan ajar; c) metode mengajar; d) ketersediaan alat yang dibutuhkan; e) pribadi pengajar; f) kondisi siswa; dan g) situasi pengajaran yang sedang berlangsung. Dari beberapa aspek tersebut ada empat aspek yang penting dalam pertimbangan pemilihan media, yaitu tujuan pembelajaran, materi, metode, dan kondisi pembelajaran harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajaran dalam memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan empat aspek tersebut, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (sanaky, 2013:6-7).
gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 177
disusun secara ilmiah meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisa
dikemukakan Sjamsudin dan Ismaun (1996:5) yang menyatakan bahwa, -benar sudah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lalu, yang telah diteliti penulis sejarah dari
Menurut Isjoni (2007:13) Pembelajaran sejarah memiliki peran fundamental dalam kaitannya dengan guna atau tujuan dari belajar sejarah. Pembelajaran sejarah diharapkan dapat menumbuhkan wawasan peserta didik untuk belajar dan sadar akan guna dari sejarah bagi kehidupan sehari-hari sebagai individu maupun sebagai bangsa. pembelajaran sejarah adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa untuk memperoleh pengetahuan tentang sejarah yang meliputi peristiwaperistiwa masa lampau dalam kehidupan manusia yang tercatat dalam waktu
serta latar peristiwa
sejarah dengan
meninggalkan jejak
peninggalannya yang dikaitkan dengan masa kini dan masa depan. Menurut Rustam & Tamburaka (1997:5-6) menyatakan bahwa belajaran sejarah bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu mengenai peristiwa-peristiwa masa lampau, tentang bagaimana akhir peristiwa itu, serta pikiran implikasi atau dampak pristiwa tersebut terhadap bidang kehidupan lainya serta untuk mengetahui lebih mendalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 178
Agar mencapai tujuan pembelajaran sejarah diatas, maka peneliti mengembangkan sebuah media pembelajaran sejarah agar pesan-pesan yang terkandung didalam sebuah peristiwa sejarah dapat tersampaikan dengan baik kepada para siswa. Media pembelajaran sejarah yang dikembangkan peneliti adalah media pembelajaran sejarah novel grafis digital mengenai sejarah pendirian Kerajaan Pontianak. Media ini dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran budaya siswa melalui sejarah lokal. Sebelum dipergunakan dalam pembelajaran sejarah di kelas terlebih dahulu media ini harus melewati uji validasi dari para ahli dan siswa , agar memastikan bahwa media yang dikembangkan dapat digunakan dengan baik oleh guru dan siswa. Berdasarkan hasil validasi dari ahli, baik ahli media maupun ahli materi mengenai media novel grafis digital Kerajaan Pontianak ini sudah dinyatakan
layak
untuk dikembangkan dan digunakan dalam proses
pembelajaran sejarah di SMK Negeri Pontianak. Namun, memang sebelum digunakan perlu adanya revisian, dalam hal ini terdapat perubahan format tampilan pada media novel grafis baik dari segi format visualnya maupun jumlah page didalam media novel grafis digital Kerajaan Pontianak. Menurut Anitah (2012:7-35) salah satu criteria yang sebaiknya digunakan dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahan pelajaran dan kemudahan memperolehnya. Oleh karena itu, media terdiri dari berbagai jenis, yakni : media visual . media audio, dan media audio
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 179
visual. Dalam penelitian ini , peneliti mengembangkan media visual dalam bentuk media pembelajaran sejarah novel grafis digital mengenai sejarah Kerajaan Pontianak.
Selain
dilakukan
validasi
oleh
para
ahli,
pada
proses
pengembangan media ini juga dilakukan uji coba lapangan pada siswa. Berdasarkan
hasil
rekapan
respon
yang
dilakukan
pada
siswa
menunjukkan siswa sangat antusias dan merespon dengan baik penggunaan media pembelajaran sejarah novel grafis digital Kerajaan Pontianak dalam proses pembelajaran di kelas. Tidak hanya uji respon yang peneliti lakukan pada uji coba lapangan ini. Peneliti juga ingin melihat apakah respon ini berbanding lurus dengan peningkatan prestasi belajar dan sikap kesadaran budaya pada siswa setelah menggunakan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak dalam proses pembelajaran sejarah. Berdasarkan hasil uji coba lapangan , ternyata respon yang baik dari siswa berbanding lurus dengan peningkatan prestasi belajar dan sikap kesadaran budaya siswa setelah menggunakan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak ini dalam pembelajaran sejarah. Pengembangan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan media pada SMK Negeri Pontianak. Media novel grafis digital ini sangat baik digunakan pada proses pembelajaran sejarah agar informasi yang ingin disampaikan dalam setiap materinya dapat tersalurkan dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 180
baik kepada siswa. Selain itu, dengan menggunakan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak ini dapat meningkatkan sikap kesadaran budaya serta prestasi belajar yang lebih baik, karena siswa dapat mempelajari secara lebih mendetail mengenai materinya serta dapat mengenal kebudayaan dan sejarah lokal lewat media novel grafis digital Kerajaan Pontianak. Hal ini didukung berdasarkan penelitian oleh Symeon Retalis pada tahun 2008 yang berjudul Using Web Comics in Education, penelitian tersebut lebih mengacu pada penggunaan komik digital. Hasil dari penelitian yang dilakukan Symeon Retalis menunjukkan bahwa komik web dari berbagai bentuk seperti komik strip, buku komik, dan kartun merupakan
pembelajaran
memotivasi
siswa
dan
yang
berharga
memungkinkan
dapat
digunakan
siswa untuk
untuk
membangun
pengetahuannya. Komik web yang memanfaatkan potensi hypermedia, yang mana didalamnya terdapat video, gambar, file suara, diagram, foto, dan link ke situs web. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Vassilikopoulou Marianthi, Michael Boloudakis, dan Symeon Retalis yang berjudul From Digitised Comic Books To Digital Hypermedia Comic Books: Their Use In Education, menjelaskan bahwa pendidik di semua tingkatan sedang merancang cara-cara baru mengajar melalui komik. penggunakan konsep kartun untuk memperluas jangkauan pedagogis dan menyajikan konsep-konsep ilmiah dalam bentuk visual.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 181
Menurut Anita (2012:9) menyatakan bahwa media visual semacam media novel grafis digital ini memiliki beberapa keunggulan selain dapat meningkatkan minat belajar siswa juga dapat dipakai pada berbagai tingkat kemampuan siswa dan berbagai mata pelajaran. Siswa juga dapat dengan mudah menerjemahkan cerita-cerita sejarah yang biasanya bersifat abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata agar lebih mudah dipahami. Tanggapan siswa pun sejalan dengan penilaian para ahli. Media novel grafis digital Kerajaan Pontianak yang dikembangkan sudah baik dan mudah dipahami oleh siswa. Setelah dilakukan revisi sesuai arahan dari ahli media dan ahli materi, novel grafis digital Kerajaan Pontianak semakin baik dalam segi tampilan maupun isi materi yang terkandung didalamnya. Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh para ahli dan siswa mengenai media novel grafis digital Kerajaan Pontianak ini menunjukkan respon yang baik, ini artinya media ini sudah dapat digunakan dalam proses pembelajaran sejarah dikelas. Hal ini sesuai dengan peranan media itu sendiri dalam proses pembelajaran di kelas. Media memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran di sekolah. Media berfungsi sebagai penyampaian pesan, informasi atau materi yang diberikan oleh guru kepada peserta didik. Media dapat dikatakan sebagai media pembelajaran jika media tersebut menyampaikan sumber-sumber atau informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mendukung proses pembelajaran. .(Criticios dalam Daryanto,2013:4).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 182
Media novel grafis digital Kerajaan Pontianak ini dikembangkan bukan hanya sebagai sebuah jawaban atas kebutuhan media pembelajaran sejarah di sekolah saja, melainkan media ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran budaya pada diri siswa dengan mempelajari sejarah lokal yang dikemas kedalam bentuk media novel grafis digital ini. Kebudayaan bagi suatu masyarakat bukan sekedar sebagai frame of reference yang menjadi pedoman tingkah laku dalam berbagai praktik
proses identifikasi diri dan kelompok. Sebagai kerangka acuan kebudayaan telah merupakan serangkaian nilai yang telah disepakati dan yang mengatur bagaimana sesuatu yang bersifat ideal diwujudkan. Kebudayaan bagi suatu kelompok telah menjadi standar ukuran dalam menilai dan mewujudkan tingkah laku. Nilai baik dan buruk kemudian diukur berdasarkan ukuran yang berlaku karena disepakati dan dijaga. (Abdullah, 2015:51-52). Kesadaran budaya merupakan sikap positif manusia dalam menyikapi perbedaaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. Kesadaran budaya sangatlah dibutuhkan dalam mengelola perbedaan-perbedaan budaya yang ada. Hal ini dikarenakan oleh seringnya perbedaan budaya yang menimbulkan konflik-konflik dalam masyarakat. Menurut Fatchiah (2011:6) menjelaskan bahwa kesadaran budaya merupakan sikap dimana seseorang menghargai, memahami, dan mengerti adanya perbedaanperbedaan dalam budaya tersebut. Oleh karena itulah, peneliti melakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 183
penelitian dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran yang lebih inovatif namun tetap dapat berisi pesan-pesan yang baik bagi para siswa lebih khususnya untuk mengemas cerita sejarah lokal agar lebih dikenal dan mudah dipelajari oleh siswa. 3. Efektifitas Media Pembelajaran Sejarah Menggunakan Media Novel Grafis Digital Kerajaan Pontianak Untuk Meningkatkan Kesadaran Budaya Siswa Media pembelajaran merupakan sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. National Education Assosiation (NEA) (dalam Sanaky, 2013:4) menjelaskan bahwa, media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media dapat pula diartikan sebagai salah satu komponen komunikasi yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari komunikator menuju komunikan.(Criticios dalam Daryanto,2013:4) Media dapat dikatakan sebagai media pembelajaran jika media tersebut menyampaikan sumber-sumber atau informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mendukung proses pembelajaran. Pada penelitian ini media pembelajaran menjadi fokus utama produknya, kemajuan teknologi dan media pembelajaran yang kekinian menjadi dasar peneliti memproduksi media pembelajaran ini. Media pembelajaran ini berupa media pembelajaran sejarah novel grafis digital Kerajaan Pontianak yang terdiri dari 13 page dalam bentuk PNG Image yang dilengkapi dengan narasi yang aktraktif bagi pembacanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 184
Melalui proses pembelajaran sejarah bukan semata-mata hanya menghapal fakta, tapi siswa dapat mengenal kehidupan bangsanya secara lebih baik dan mempersiapkan kehidupan pribadi dan bangsanya yang lebih siap untuk jangka selanjutnya (Hamid Hasan, 1997:141). Pembelajaran sejarah berkedudukan sangat strategis dalam pendidikan dalam pembangunan bangsa. Sejarah adalah ilmu tentang asal usul dan perkembangan peristiwa yang telah terjadi. Inti pembelajaran
sejarah
adalah
bagaimana
menanamkan
nilai-nilai
kepahlawanan, kecintaan terhadap bangsa, jati diri dan budi pekerti kepada anak didik. Pembelajaran sejarah menurut Djoko Suryo (2005: 4) merupakan suatu kegiatan mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami proses perubahan dan keberlanjutan dan berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan kesadaran akan adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat melalui dimensi waktu. Menurut S.K Kochar (2008: 28-38) ada sasaran umum mata pembelajaran sejarah, yaitu: (1) Mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri, (2) memberikan gambaran yan tepat tentang konsep waktu, ruang danmasyarakat, (3) membuat masyarakat mampu mengevaluasi nilai-nilai dan hasil yang telah di capai oleh generasinya, (4) mengajarkan toleransi, (5)
menanamkan
sikap
intelektual,
(6)
memperluas
ckrawala
intelektualitas, (7) mengajarkan prinsip-prinsip moral, (8) menanamkan orientasi ke masa depan, (9) memberikan pelatihan mental, (10) melatih peserta didik menangani isu-isu kontroversial, (11) membantu mencarikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 185
jalan keluar bagi masalah sosial dan perseorangan, (12) memperkokoh rasa nasionalisme, (13) mengembangkan pemahaman internasional, dan (14) mengembangkan keterampilan-keterampilan berguna. Agar mencapai tujuan pembelajaran sejarah diatas, maka peneliti mengembangkan sebuah media pembelajaran sejarah agar pesan-pesan yang terkandung didalam sebuah peristiwa sejarah dapat tersampaikan dengan baik kepada para siswa. Media pembelajaran sejarah yang dikembangkan peneliti adalah media pembelajaran sejarah novel grafis digital mengenai sejarah pendirian Kerajaan Pontianak. Media ini dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran budaya siswa melalui sejarah lokal. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui perbandingan antara kelas eksperimen dan kelas control, bahwa terlihat peningkatan dalam prestasi belajar dan juga kesadaran budaya pada siswa. Kelas eksperimen sebagai kelas yang diterapkan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak, sedangkan kelas control menggunakan media Microsoft office powerpoint. Untuk mencari uji efektifitas antara kelas eksperimen dan kelas control dapat dihitung melalui perbandingan hasil posttest yang diraih siswa kelas X TKJ dan X Ak dengan menggunakan uji t. uji t dilakukan dengan menggunakan perhitungan Independent sample T test
untuk mencari pengaruh
peningkatan prestasi belajar siswa pada penggunaan media novel grafis digital, menyatakan bahwa Ho ditolak. Hal ini diketahui dari nilai sig
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 186
0,000 <0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan sinifikan pada nilai posttest antara kelas X TKJ dan X Ak. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran novel grafis digital mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Apabila menggunakan criteria koefisien penilaian nilai koefisien dikonsultasikan pada dikatakan bahwa
dan ternyata lebih besar dari
maka hasil yang diperoleh adalah
= 8,837
= 0,678 (taraf signifikansi 5%) sehingga dapat >
atau 8,837 > 0,678. .Dan dengan
menggunakan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak ini menunjukkan terjadi keefektifan dalam penggunaan media novel grafis digital dalam pembelajaran sejarah di kelas X SMK Negeri Pontianak. Banyak penelitian memperoleh data bahwa penggunaan komik dalam pembelajaran dikatakan dapat membuat pembelajaran di dalam kelas lebih beragam dan lebih menarik (Tatalovic, 2009:4). Komik pembelajaran merupakan contoh dari spsesifikasi desain pesan yang diproduksi dalam bentuk buku (bahan visual). Pengkombinasian antara bahan visual dan bahan teks dalam pengembangan komik pembelajaran sangat membantu dalam menciptakan kegiatan belajar yang diinginkan, yaitu belajar efektif. Media novel grafis digital tersebut memiliki potensi besar untuk menumbuh kembangkan sikap kesadaran budaya pada siswa jenjang Sekolah Menengah. Novel grafis digital disusun dengan menarik sehingga akan memunculkan minat pada siswa. Dalam kawasan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 187
pendidikan, komik (novel grafis) disusun sebagai media edukasi untuk siswa tetapi tidak menghilangkan citra dasar komik (novel grafis) tersebut sebagai media hiburan. Hasil penelitian Curtis Trent dan Rachel Kinlaw pada tahun 1979 yang berjudul Comic Books: An Effective Teaching Tools, menjelaskan bahwa orang-orang awam dan para orang tua tidak perlu ragu jika anaknya sedang membaca komik, tidak semua komik berdampak buruk. Komik dapat memberikan informasi pendidikan pada anak selama komik tersebut sesuai dengan konteks kebutuhan anak. Hal senada diungkapkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Andrew Smith pada tahun 2006, yang berjudul Teaching with Comics: Everything you need to know to start teaching with comics, menjelaskan bahwa banyak orang percaya bahwa komik merupakan bahan bacaan yang buruk, atau komik tersebut dapat berdampak negatif. Tetapi sebenarnya komik menyediakan sumberdaya yang sangat baik untuk siswa, sebagai contoh: dengan kombinasi teks dan ilustrasi, komik adalah alat bantu yang kuat untuk belajar secara visual dan komik dapat menyediakan sumber-sumber praktis yang sangat baik. Jadi, komik adalah media yang efektif untuk pengajaran di dalam kelas. Hasil penelitian dari Mico Tatalovis tahun 2009, yang berjudul Science comics as tools for science education and communication: a brief, exploratory study, menjelaskan bahwa komik yang bertema pendidikan dapat membantu untuk mempromosikan dan menjelaskan ilmu kepada siswa/mahasiswa dan masyarakat umum, dengan adanya daya tarik visual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 188
pada komik yang di dalamnya disisipkan ilmu pengetahuan, komik merupakan sarana yang baik untuk menyampaikan konsep-konsep ilmiah Berdasarkan hasil pemaparan data statistic menyatakan bahwa Ho ditolak. Hal ini diketahui dari sig 0,002 < 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh terhadap sikap siswa antara X TKJ dan X Ak. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak mampu memberikan pengaruh terhadap sikap siswa. Apabila menggunakan criteria koefisien penilaian
dan ternyata lebih besar dari nilai koefisien
yang diperoleh adalah
maka hasil
= 5,112 dikonsultasikan pada
(taraf signifikansi 5%) sehingga dapat dikatakan bahwa
= 0,678 >
atau
5,112 > 0,678. Maka dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa terjadi keefektifan dalam penggunaan media novel grafis digital dalam pembelajaran sejarah di kelas X SMK Negeri Pontianak. Hasil ini diperkuat oleh hasil penelitian Reka Seprina (UNSPascasarjana Prodi. Pendidikan Sejarah-S861202017-2013) yang berjudul Pengembangan pembelajaran sejarah lokal berbasis media animasi untuk meningkatkan kesadaran budaya siswa SMP N 1 Surakarta, terlihat bahwa media visual semacam media animasi ini sangat efektif tidak hanya dalam meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran sejarah tetapi juga kesadaran budaya pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang didukung dengan teori yang ada, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 189
yang tinggi dipengaruhi dari media pembelajaran novel grafis digital yang digunakan. Media pembelajaran novel grafis digital yang menarik serta mudah dipahami dalam penyampaiannya mampu meningkatkan prestasi belajar yang tinggi pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai dari kelas yang menggunakan media pembelajaran novel grafis digital yang menunjukkan rata-rata yang unggul setelah dilakukan perbandingan dengan kelas yang hanya menggunakan media pembelajaran berupa Microsoft office powerpoint dalam proses pembelajarannya. Berdasarkan uji statistic yang dilakukan pada hasil angket, maka dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh terhadap sikap siswa antara X TKJ dan X Ak. Dan dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak mampu memberikan pengaruh terhadap sikap kesadaran budaya siswa. Penggunaan media novel grafis digital Kerajaan Pontianak juga menunjukkan bahwa terjadi keefektifan dalam penggunaan media novel grafis digital dalam pembelajaran sejarah di kelas X SMK Negeri Pontianak. Kesadaran budaya merupakan sikap positif manusia dalam menyikapi perbedaaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. Kesadaran budaya sangatlah dibutuhkan dalam mengelola perbedaan-perbedaan budaya yang ada. Menurut Fatchiah (2011:6) menjelaskan bahwa kesadaran budaya merupakan sikap dimana seseorang menghargai,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 190
memahami, dan mengerti adanya perbedaan-perbedaan dalam budaya tersebut. Kesadaran budaya adalah kemampuan seseorang untuk melihat dan menyadari akan nilai-nilai budaya yang ada di dalam dirinya dan di linkungan sekitarnya. Selanjutnya, seseorang itu dapat menilai apakah hal tersebut normal dan dapat diterima oleh akal sehat atau mungkin tidak dapat diterima oleh akal sehat. Oleh karena itu, perlu untuk memahami budaya yang berbeda dari dirinya dan menyadari kepercayaannya dan adat istiadat dan mampu menghormatinya. (Vasc et al,2003) Media novel grafis digital tersebut memiliki potensi besar untuk menumbuh kembangkan sikap kesadaran budaya pada siswa jenjang Sekolah Menengah. Hal ini terlihat dari terbentuknya sikap memahami, dan mengerti akan budaya lokal yang sampai hari ini masih terus dilestarikan dan dijaga keeksistensinya. Novel grafis digital disusun dengan menarik sehingga akan memunculkan minat pada siswa. Dalam kawasan pendidikan, komik (novel grafis) disusun sebagai media edukasi untuk siswa tetapi tidak menghilangkan citra dasar komik (novel grafis) tersebut sebagai media hiburan. Tokoh utama yang akan dibuat dalam komik tersebut merupakan tokoh yang memiliki sikap protagonist atau tokoh yang memiliki perwatakan baik. Tokoh utama tersebut nantinya akan memberikan sikap-sikap tauladan bagi siswa. Siswa dalam hal ini mendapat pengalaman melalui lambang visual seperti grafik, gambar, dan bagan (Sanjaya, 2012: 68).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 191
Tingkat kesadaran budaya yang ingin dicapai, adalah pada tingkat kompetisi budaya yang aktif, yaitu selain paham dan mengetahui budaya lokal siswa juga dapat ikut melestarikan serta meresapi makna budaya yang ia miliki. Sesuai dengan pendapat Wunderle (2006:Online) menyebutkan bahwa kesadaran budaya sebagai suatu kemampuan mengakui dan memahami pengaruh budaya terhadap nilai-nilai dan perilaku manusia. Implikasi dari kesadaran budaya terhadap pemahaman kebutuhan untuk mempertimbangkan budaya, faktor-faktor penting dalam menghadapi situasi tertentu. Pada tingkat yang dasar, kesadaran budaya merupakan informasi, memberikan makna tentang manusia untuk mengetahui tentang budaya. Perubahan yang terjadi baik perubahan prestasi belajar siswa maupun perubahan sikap siswa pada kelas yang menggunakan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak mengalami perubahan yang lebih baik, dibanding dengan kelas yang tidak menggunakan media tersebut. Dengan adanya perbedaan dari hasil pretest dan posttest pada kelas X TKJ sebagai kelas eksperimen menunjukkan betapa tingginya perubahan kemampuan dan sikap siswa. Sedangkan , pada kelas X Ak sebagai kelas control juga mengalami peningkatan kemampuan dan sikap meskipun tidak terlalu tinggi. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penggunaan media pembelajaran berupa novel grafis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 192
digital Kerajaan Pontianak mampu meningkatkan prestasi belajar siswa serta dengan penggunaan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak telah meningkatkan sikap kesadaran budaya siswa terhadp sejarah lokal yang ada disekitarnya. Maka kesimpulan secara umumnya adalah dengan penggunaan media pembelajaran novel grafis digital Kerajaan Pontianak dapat meningkatkan efektifitas dalam pembelajaran sejarah khususnya sikap siswa untuk sadar akan budaya lokalnya dengan ikut melestarikan sejarah dan kebudayaan lokal setempat. Sesuai dengan tingkat kesadaran budaya yang diinginkan pada penelitian ini.
G. Keterbatasan Pengembangan Penelitian dan pengembangan ini dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditentukan, namun masih terdapat keterbatasan dalam pelaksanaanya, diantaranya adalah : 1. Penelitian
dan
pengembangan
ini
menghasilkan
sebuah
media
pembelajaran berupa media novel grafis digital Kerajaan Pontianak. Media pembelajaran ini akan cocok bila diterapkan pada sekolah-sekolah di luar Kota Pontianak yang tingkat kemampuan siswanya rendah dan pada sekolah-sekolah yang memiliki fasiltas pembelajaran yang minim.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 193
2. Produk yang dikembangkan seharusnya dilengkapi dengan materi ajar agar dapat membantu siswa dalam memahami visualisasi didalam media novel grafis digital. 3. Media novel grafis digital yang dikembangkan seharusnya lebih variatif dalam proses visualisasinya agar pesan yang tersirat dapat tersampaikan dengan baik.
commit to user