ANALISIS PENILAIAN STATUS GIZI DARI PEMANTAUAN STATUS GIZI 2014-2016 UNTUK PENGGERAKAN PELAKSANAAN KEGIATAN GIZI MASYARAKAT TA 2017 DAN KEBIJAKAN KEGIATAN GIZI MASYARAKAT TA 2018
“ UPAYA PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI” YUSNIWATI, SKM, M. KES DINAS KESEHATAN PROVINSI ACEH Disampaiakan dalam RAPAT KOORDINASI TEKNIS PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT BANDA ACEH , 15 MARET 2017 1
PENDAHULUAN:
PANGAN-GIZI-KESEHATAN 2
LANDASAN KEBIJAKAN Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005—2025
Pendekatan multisektor dalam pembangunan pangan dan gizi pada UU ini telah dinyatakan dengan jelas, bahwa PEMBANGUNAN GIZI meliputi PRODUKSI, PENGOLAHAN, DISTRIBUSI, hingga KONSUMSI PANGAN, dengan KANDUNGAN GIZI yang cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya.
Arah Perbaikan Gizi Arah perbaikan gizi adalah : MENINGKATNYA MUTU GIZI perorangan dan masyarakat (UU 36 tahun 2009)
Peningkatan mutu gizi dilakukan melalui : a. perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang; b. perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan; c. peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan d. peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi. 4
ARAH KEBIJAKAN PERBAIKAN GIZI 2015 - 2019 6 Peningkatan 1 surveilans gizi termasuk pemantauan pertumbuhan
Peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, 2 gizi, dll
PERBAIKAN GIZI
Peningkatan akses dan mutu paket 3 yankes dan gizi
Penguatan peran Linsek dalam rangka intervensi sensitif dan spesifik
Penguatan pelaksanaan 5 dan pengawasan regulasi dan standar gizi 4 Peningkatan peran serta masyarakat dalam perbaikan gizi 5
Penyebab masalah gizi saling berkaitan antara satu dan lainnya Rendahnya akses terhadap
MAKANAN dari segi jumlah dan kualitas gizi
POLA ASUH yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktek pemberian makan bayi dan anak
Rendahnaya akess terhadap PELAYANAN KESEHATAN termasuk akses sanitasi dan air bersih
AKAR MASALAH
Potitik, sosial 3/16/2017 dan budaya
Kemiskinan
Kurangnya pemberdayaan perempuan
Degradasi Lingkungan6
SITUASI STATUS GIZI BALITA INDONESIA (HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI 20142016) 7
TREND STATUS GIZI BALITA DI ACEH (PEMANTAUAN STATUS GIZI 2014-2016) 40
35.2 31.6
35
30 25 20
15 10 5
0
25.4 22.6 17.7 16.1 13.5
26.3
16.2
2014 10 5.7
2015
3.6
2016
BATASAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT INDIKATOR GIZI MENURUT WHO PREV. BALITA KURUS DAN SANGAT KURUS (BB/TB)
<5% : baik
PREV. BALITA GIZI BURUK+ KURANG (BB/U)
<10%
: baik
PREV. BALITA PENDEK+ SANGAT PENDEK (TB/U)
PREV. BALITA GEMUK (BB/TB)
PENCAPAIAN
<20% : baik
<5% : baik
HIJAU
5-10%: masalah ringan
10-15% : masalah ringan
20-30%: 5-10% : masalah ringan masalah ringan
10,1-15% : masalah sedang
15,1-20% : masalah sedang
30,1-40% : masalah sedang
10,1-15% : masalah sedang
KUNING
>15% : masalah berat
>20% : masalah berat
>40% : masalah berat
>15% : masalah berat
MERAH
IPKM SULAWESI UTARA TAHUN 2013
BIRU
9
NO.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
DAERAH BERMASALAH GIZI MENURUT WHO HASIL PSG 2015 KURUS BUKUR PENDEK OBESE DAN 2016 WASTING UNDERWEIGHT STUNTING OBESITAS KAB/KOTA
SIMEULUE SINGKIL ACEH SELATAN ACEH TENGGARA ACEH TIMUR ACEH TENGAH ACEH BARAT ACEH BESAR PIDIE BIREUEN ACEH UTARA ACEH BARAT DAYA GAYO LUES ACEH TAMIANG NAGAN RAYA ACEH JAYA BENER MERIAH PIDIE JAYA BANDA ACEH SABANG LANGSA LHOKSEUMAWE SUBUSSALAM ACEH INDONESIA
BB/TB 2015 13.3 13.3 15.7 18.7 16 12 13.7 22.3 25.3 18 22 18.7 14.7 8.3 14.3 15.7 20.3 21.3 20.3 17 22 26.3 16.7 17.7
BB/U 2016 14,3 8,7 21,1 18,7 13,9 9,9 7,3 9,1 21,8 9,5 16,2 30,2 12,7 6,8 12,2 7,3 6,5 14,3 15,4 16,1 10,8 12,5 15,4 13,5
12.12
2015 19 20.3 27 27 24 8.7 24 26.7 29.3 26.7 26 22.3 18.7 11 25 19.3 18.3 30.3 18 20.3 23.3 31 22.7 22.6
TB/U 2016 22,2 7,7 10,8 6,3 25,2 13,1 14,0 6,7 25,8 20,2 26,7 29,2 2,7 4,8 16,8 9,6 14,0 13,6 20,3 19,0 16,6 23,0 23,4 16,2
19.63
2015 37.7 37 43.7 39 31.3 13 36.3 25 32.3 28 39 28.7 30.3 25.3 40.3 25.7 34.3 37 24 27.3 25.3 34.3 31.7 31.6
BB/TB 2016 28,5 29 26,6 21 32,4 27 25,5 12,2 27,8 36,6 36,1 31,5 15,5 15,1 28,6 22,8 38 17,4 27,1 24,3 22,2 27,4 32,9 26,3
37.21
2015 4.3 7 3.3 6.7 3.7 4.3 8 3.7 5.3 2.7 5.7 5.3 7.3 5 6.3 5.3 11.3 6.7 7 8.3 5 5 4
2016 2,7 3,9 4,2 6,7 2,8 2,0 4,1 1,6 1,9 3,9 2,0 2,8 1,7 10,0 6,0 1,0 6,1 2,5 1,7 3,9 3,8 1,0 5,7 3,6
5.7 11.76
HASIL PSG 2015 - 2016 2016
• Dari 23 Kab/Kota dengan prevalensi < 10 % hanya 6 Kab/Kota : - Singkil (8.%), Aceh Tenggara (6.3%), Aceh Besar (6.7%), Gayo Lues (2.7%), Tamiang (4.8%), Aceh Jaya (9.65) • Dari 23 Kab/Kota dengan prevalensi < 20 % hanya 4 Kab/Kota: - Aceh Besar (12.2%), Galus (15.5%), Tamiang (15,1%), Pidie jaya (17,4%) • Dari 23 Kab/Kota dengan prevalensi < 10 % hanya 8 kab/kota: Singkil (8,7%), Aceh Tengah (9.9),Aceh Barat (7.3), Aceh Besar (9.1%), Bireuen (9.5%), Tamiang (6,8%), Aceh Jaya (7,3%), Bener Meuriah (6,5%)
PSG 2015
UNDERWEIGHT
• Dari 23 Kab/Kota dengan prevalensi < 10 % hanya Aceh Tengah (8.%) • Dari 23 kab/Kota dengan prevalensi < 20% hanya kab. Aceh Tengah
STUNTING
(13%) • Dari 23 Kab/Kota dengan prevalensi < 10 % hanya Kab. Tamiang
WASTING
(8,3%)
PERAN SURVEILANS GIZI TERHADAP STATUS GIZI MASYARAKAT 12
MEMPENGARUHI
STATUS GIZI Pertumbuhan Perkembangan motorik
Kecerdasan Daya tahan tubuh Aktivitas Metabolisme dalam tubuh direktur gizi masyarakat_doddy_12 Mei 2016
13
Surveilans Gizi Mengamati keadaan gizi secara terus menerus dan teratur untuk pengambilan keputusan bagi upaya peningkatan dan pencegahan memburuknya keadaan gizi masyarakat melalui pengumpulan data secara teratur, baik yang dilakukan secara khusus untuk keperluan surveilans maupun dari data yang sudah ada, atau keduanya. Data atau informasi yang dikumpulkan harus akurat dan tepat waktu agar dapat diinterpretasikan dan digunakan untuk tindakan yang tepat waktu. 14
KEGAGALAN PRODUKSI
Sangat dini
POSISI SURVEILANS GIZI DALAM SKPG
Ketersediaan Pangan di Masy kurang
KRISIS EKONOMI, POLITIK, dll.
Cukup dini Ketersediaan Pangan RT kurang
Kurang dini Asupan Zat gizi kurang
Pendapatan menurun Daya beli menurun
Infeksi
Cegah Deteksi, Cegah dan Tanggulangi
KURANG GIZI15
GIZI BAIK
SURVEILANS KETAT
PENANGGULANGAN KOMPREHENSIF
TUMBUH NORMAL
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
PERANAN POSYANDU
GANGGUAN PERTUMBUHAN
X
INTERVENSI GIZI Dan KESEHATAN BALITA
GIZI KURANG
X KLB TIDAK KLB
Tidak DIRUJUK KE PUSKESMAS/RS UNTUK PENANGANAN ANAK GIZI BURUK
INVESTIGASI EPIDEMIOLOGI
- % N/D
LAPORAN MASYARAKAT, PELACAKAN GIZI BURUK
BGM
KONFIRMASI Ya
GIZI BURUK 16
MENGAPA INVESTIGASI EPIDEMIOLOGI
GIZI BURUK DAPAT MERUPAKAN PUNCAK GUNUNG ES DILAUT Periksa Jumlah Anak kurus
Anak Gizi Buruk yg dilaporkan/ ditemukan
Lacak Kemungkinan ada Anak Gizi Buruk lain yang belum ditemukan
direktur gizi masyarakat_doddy_12 Mei 2016
17
PENINGKATAN PENGUATAN POSYANDU Tempat yang memadai untuk kegiatan Jumlah kader/ petugas yang cukup
Partisipasi masyarakat Dukungan tokoh formal, non-formal
Alat timbang yang layak pakai Kelengkapan lain: pedoman, alat penyuluhan, alat konseling, buku register, KMS, dll.
PEMANTAU AN PERTUMBU HAN BALITA (PPB)
Pelatihan kader/ petugas dan Pelatihan ulang
Monitoring dan Evaluasi
Reward untuk kader
Suplai peralatan dan kelengkapan kegiatan
direktur gizi masyarakat_doddy_12 Mei 2016
18
Pertumbuhan Normal (Dipantau Pertumbuhannya)
Berakhir beda
Tumbuh Normal & Tumbuh Terganggu
Pertumbuhan terganggu (Tidak dipantau pertumbuhannya)
Berawal sama direktur gizi masyarakat_doddy_12 Mei 2016
Abas B. Jahari: Surveilens Gizi – SKD-KLB Gizi Buruk - Pemantauan Pertumbunan Balita
19
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GIZI (SIGIZI)TERPADU
e-PPGBM • e-PPGBM merupakan bagian dari SIGIZITERPADU, adalah Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat berbasis elektronik. Pencatatan ini sama dengan apa yang dikerjakan oleh kader di Posyandu selama ini (register posyandu), namun sudah menggunakan sistem elektronik.
• Aplikasi sudah berbasis internet, juga tersedia versi android yg dapat di download di google play store dengan kata kunci “PPGBM”
e-PPGBM • Data sasaran yang di entry akan langsung di feedback oleh sistem berupa informasi status gizinya. Informasi status gizi tersebut akan dikelompokkan sesuai algoritma yang telah disepakati, sehingga dari masing-masing kelompok status gizi tersebut akan dapat di tindaklanjuti intervensinya. (misalnya kelompok balita dengan status gizi sangat kurus; z score > -3, akan di indikasikan oleh sistem untuk segera dirujuk ke fasyankes terdekat). • Feedback ini akan membantu kader atau petugas kesehatan untuk mengetahui siapa saja yang harus di intervensi, dimana mereka berada dan intervensi apa yang harus dilakukan.
Pengertian dan ruang lingkup Sistem informasi gizi terpadu (SIGIZI TERPADU) merupakan pengembangan dari SIGIZI yang ada selama ini. Pengembangan melalui teknologi informasi yang terbaru meliputi: 1. Penggabungan aplikasi menjadi 1 sistem (aplikasi laporan rutin (sigizi), PSG, SMS gate way) 2. Penambahan fitur: • e-PPGBM untuk merekam data individu dan hasil penimbangan (terutama di Posyandu) serta mengolah hasil input data tersebut menjadi status gizi • PKG untuk merekam konsumsi Ibu Hamil/Balita dalam suatu survei tertentu dan biasanya berbaregan dengan pelaksanaan PSG serta menganalisisnya kecukupan konsumsi gizi sasaran dibandingkan dengan AKG nya • Distribusi PMT untuk merekam distribusi PMT dan mengolah data tersebut menjadi stok opname di setiap tingkatan dari Pusat-Puskesmas serta dapat menghasilkan format BAST untk keperluan administrasi • Konsumsi PMT untuk merekam sasaran penerima PMT serta menganalisisnya menjadi informasi grafik kenaikan BB dan banyaknya PMT yang telah diterima oleh sasaran yang bersangkutan.
Halaman utama e-PPGBM
Data Balita dengan Masalah Gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB di Provinsi Sumatera Utara
Data di Short berdasarkan indeks BB/TB : Sangat Kurus
25
Data Balita dengan Masalah Gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB di Provinsi Sumatera Utara
Ada 573 Balita dengan Status Gizi Sangat Kurus dari data PSG 2016 di Prov. Sumut yang dapat dilihat 26 melalui e-PPGBM
Data Balita dengan Masalah Gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB di Provinsi Sumatera Utara
Data di Short berdasarkan indeks BB/TB : Kurus
27
Data Balita dengan Masalah Gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB di Provinsi Sumatera Utara
Ada 815 Balita dengan Status Gizi Kurus dari data PSG 2016 di Prov. Sumut yang dapat dilihat melalui e28 PPGBM
ALAMAT LENGKAP ABIDZAR AL HARBI (salah satu Balita Sangat Pendek) dapat diketahui dengan cara menekan tombol kaca pembesar
Pengalaman Puskesmas Entikong: APLIKASI E-PPGBM MEMBANTU DALAM PROSES PENJARINGAN BALITA, IBU HAMIL, IBU NIFAS DAN REMAJA YANG BERMASALAH GIZI
MENAMPILKAN BALITA- BARU BERMASALAH GIZI YANG SEBELUMNYA TIDAK TERJARING/TERCOVE R OLEH PUSKESMAS
DINI RAMADANI
ARIF APRILIO UMAR ALI
TINDAK LANJUT PELAKSANAAN APLIKASI E-PPGBM
a/n Siska Ratih
Kunjungan rumah dengan melakukan pengukuran ulang dan pemberian PMT kepada sasaran yang merupakan salah satu indikasi rujukan pada aplikasi E-PPGBM sebagai bentuk umpan balik dari pelaksanaan penjaringan
TINDAK LANJUT PELAKSANAAN APLIKASI EPPGMB
Kunjungan rumah ke sasaran a/n Dini Ramadani
KEBIJAKAN PROGRAM DAN POLA OPERASIONAL INTERVENSI PERBAIKAN GIZI
33
RKP 2018 PENURUNAN STUNTING
34
PROYEK PRIORITAS Kegiatan Penunjang: • Pemenuhan SDM Gizi • Kompetensi Gizi: Asuhan Gizi di Puskesmas • Surveilans Gizi • Pemantauan Status Gizi
Kegiatan: • Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI Eksklusif dan PMBA • Pemantauan pertumbuhan • Imunisasi dasar lengkap • PMT Balita
Gizi Remaja Putri dan WUS
Penurunan Stunting Gizi Bayi dan Balita
Kegiatan: • Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Remaja Putri dan WUS • Pendidikan Gizi Seimbang dan Kesehatan reproduksi Remaja Putri • Gizi dan kespro calon pengantin
Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
RKP 2018 PENURUNAN STUNTING
Kegiatan: • Pencegahan dan Penanggulangan Anemia dan KEK pada ibu hamil • ANC ibu hamil • Kesehatan lingkungan keluarga • Pendidikan gizi ibu hamil dan menyusui di keluarga 35
KARTU MONITOR GIZI
Suplementasi gizi pada ibu hamil kurang energi kronik (KEK) dan balita kurus SASARAN PMT: Ibu hamil Balita kurus (NASIONAL)
SURVEILANS GIZI PUSKESMAS
PEMBERIAN PMT IBU HAMIL PMT BALITA
ASSESMENT OLEH PETUGAS GIZI (PAGT)
PSG STATUS GIZI IBU HAMIL BALITA
PERHITUNGAN KEBUTUHAN Orientasi Asuhan Gizi bagi Petugas Gizi di semua Puskesmas
KEGIATAN YANG DILAKUKAN: KOORDINASI PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT • Sosialisasi Suplementasi Gizi Ibu Hamil Lintas Program dan Lintas Sektor : 3 unsur pengelola program kab/kota (Gizi, KIA, Yankes) dan lintas sektor terkait (Bappeda, Bapermas, dll)
Pemberian makanan tambahan ibu hamil 9 kg untuk 90 hari makan. Pemberian makanan tambahan balita kurus 10.8 kg untuk 90 hari makan PENGADAAN DAN DISTRIBUSI Pusat: Pengadaan PMT dan Distribusi sampai dengan provinsi Dekon: Sewa gudang dan distribusi dari provinsi sampai dengan puskesmas
PEMBERIAN PMT PUSKESMAS
Kegiatan Spesifik Daerah terkait gizi dalam pencapaian indikator nasional
UKBM: KELAS IBU, POSYANDU, BKB, PAUD, DLL
MONITORING DAN EVALUASI Pelacakan dan Tindak Lanjut Masalah Gizi
Pemberian Makanan Tambahan untuk Perbaikan Gizi Masyarakat pada Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Berbagai Daerah
Atambua, NTT Situbondo, Jawa Timur
Sibolga, Sumatera Utara
Lanjutan. .
Batang, Jawa Tengah Yahukimo, Papua
Balikpapan, Kalimantan Timur
39
40
41
PENUTUP
42
KONTRIBUSI INTERVENSI PERBAIKAN GIZI INTERVENSI GIZI SPESIFIK ▪ Upaya-upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan secara langsung ▪ Kegiatan ini pada umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan ▪ Kegiatannya antara lain spt imunisasi, PMT ibu hamil dan balita, monitoring pertumbuhan balita di Posyandu ▪ Sasaran: khusus kelompok 1.000 HPK (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Anak 0-23 bulan)
INTERVENSI GIZI SENSITIF ▪ Upaya-upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan secara tidak langsung ▪ Berbagai kegiatan pembangunan pada umumnya non-kesehatan ▪ Kegiatannya antara lain penyediaan air bersih, kegiatan penanggulangan kemiskinan, dan kesetaraan gender ▪ Sasaran: masyarakat umum, tidak khusus untuk 1000 HPK
direktur gizi masyarakat_doddy_12 Mei 2016
43
Terima Kasih 44