rencana kerja (renja) - Pemerintah Kota Pariaman

Menengah (RPJM) Daerah. 2. Penyusunan Renja SKPD yang menjadi pedoman dan payung hukum adalah. RPJM daerah. 3. Renja SKPD yang telah dirumuskan menjad...

6 downloads 663 Views 976KB Size
RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KESEHATAN KOTA PARIAMAN TAHUN 2015

PARIAMAN 2014

DAFTAR ISI

Daftar Isi BAB I

………………………………………………………………………………. PENDAHULUAN

…………………………………………………………

1

………………………………………………………

1

……………………………………………………..

2

…………………………………………………...

4

………………………………………………..

4

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB II

i

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

………….

6

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan CapaianRenstra SKPD ………………………………………………………………….. 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

…………………………………...

2.3 Isu – isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

………..

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD ..................................... 2.5 Pelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat............

6 94 95 96 97

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN KOTA ………………………………………………….

99

3.1 Telahaan terhadap Kebijakan Nasional Nal dan Propinsi .............................

99

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 3.3 Program dan Kegiatan BAB

…………………………………….

100

………………………………………………

104

PENUTUP ………………………………………………………................

106

IV LAMPIRAN

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 2 dan 3 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berazaskan perikemanusian, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatif dan norma – norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya, sebagai investasi bagi pembangun sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam komitmen Internasional yang dituangkan dalam Millennium Development Goals (MDG’s). Dalam MDG’s terdapat tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu target 4 (menurunkan angka kematian anak), target 5 (meningkatkan kesehatan ibu) dan target 6 (memerangi HIV dan AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya), juga 2 target lainnya yang tidak terkait

langsung yaitu target 1

(menanggulangi kemiskinan dan kelaparan), target 3 (mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan). Kementerian Kesehatan telah menyusun strategi untuk pencapaian target – target tersebut. Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan, perlu adanya pembiayaan kesehatan yang bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna. Untuk itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran Dinas Kesehatn Kota Pariaman dilaksanakan program – program pembangunan kesehatan secara sistematis dan berkesinambungan sesuai dengan tugas dan fungsi bidang kesehatan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut maka di susunlah Rencana Strategis (Renstra) 5 tahunan dan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Rencana Kerja Tahunan ini adalah Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

1

dokumen perencanaan indikatif

yang memuat program – program pembangunan

kesehatan yang akan dilaksanakan dan atau sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan Kota Pariaman dalam penyelenggaraan program pembangunan kesehatan. Rencana Kerja Tahunan Dinas Kehatan ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi kinerja dalam waktu kurun satu tahun. Rencana Kerja Tahunan ini disusun sedemikian rupa sehingga hasil pencapaian Indikator Kinerja dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan Laporan Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kota Pariaman. Selanjutnya Rencana Kerja Tahunan ini dapat dilaksanakan dan tercapai tujuannya apabila dengan dedikasi dan kerja keras terutama semua aparatur kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pariaman.

1.2 Landasan Hukum Dasar Hukum penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Pariaman adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang

Nomor

25

Tahun

2004

Tentang

Sistem

Perencanaan

Pembangunan Nasional; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah,

sebagaimana telah beberapakali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33);

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

2

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lermbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4592); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 13. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 15. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Sumatera Barat 2005 – 2025; 17. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Staf Ahli;

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

3

1.3 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan penyusunan rencana kerja Dinas Kesehatan Kota Pariaman adalah : 1. Sebagai kerangka acuan dalam penyusunan perencanaan dan menjalankan program dan kegiatan bidang kesehatan. 2. Untuk lebih terarah dan terukurnya kinerja program di sektor kesehatan sesuai target – target yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun kedepan yang disinkrronkan dengan visi dan visi Pemerintah Kota Pariaman. Mencermati hubungan Renja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan dokumen perencananan lainnya jelas cukup relevan, sebagaimana dapat diuraikan antara lain : 1. Renja SKPD mengacu dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah. 2. Penyusunan Renja SKPD yang menjadi pedoman dan payung hukum adalah RPJM daerah. 3. Renja SKPD yang telah dirumuskan menjadi kerangka acuan dalam membuat Rencana Kinerja Tahunan. Dalam membuat rencana kinerja sesuai dengan tugas pokok dan Dinas Kesehatan Kota Pariaman dan disejalankan RPJM Propinsi dan Nasional.

1.4 Sistematika Penulisan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Pariaman Tahun 2015 disusun dengan mengacu kepada Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan,

Pengendalian,

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah, Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai berikut :

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

4

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II

EVALUASI

PELAKSANAAN

RENCANA

KERJA

DINAS

KESEHATAN KOTA PARIAMAN TAHUN LALU. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 3.2 Program dan Kegiatan

BAB IV

PENUTUP

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

5

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan capaian Renstra SKPD Pelaksanaan Rencana kerja dan capaian Renstra Dinas Kesehatan Kota Pariaman pada tahun 2014 tertuang dalam program kegiatan Dinas Kesehatan tahun 2014 dapat dilihat pada uraian berikut : A. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Tujuan umum agar administrasi perkantoran di DKK Pariaman dapat berjalan dengan lancar, dimana tujuan khusus seluruh surat-surat dinas dapat terdistribusi dengan tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan alamat tujuan selama tahun 2014, target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini

1 tahun,pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp.

2.000.000 ( 95,24% )dari total dana Rp 2.100.000, hasil yang dicapai dari kegiatan ini sebesar 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui.

2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Tujuan umum : agar administrasi perkantoran di DKK Pariaman dapat berjalan dengan lancar, dengan tujuan khusus agar kegiatan komunikasi dinas dapat berjalan dengan lancar, administrasi pemakaian daya listrik terpenuhi sesuai dengan rekening tagihan yang harus dibayar dapat dilunasi sehingga tidak ada masalah dengan pemakaian daya telepon dan listrik. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 tahun ,pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp 56.868.343, (88.24%) dari total dana Rp. 64.446.200 hasil yang dicapai 100 %, Tidak ada permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan.

3. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Tujuan umum agar administarsi perkantoran di DKK Pariaman dapat berjalan dengan lancar, tujuan khusus agar pembayaran honor administrasi keuangan dapat terdistribusi tepat waktu. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 26 orang,pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp. 179.850.000, (99.09%) dari total dana Rp 181.500.000 hasil yang dicapai 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui. Solusinya pembayaran sesuai dengan DPA Perubahan yang telah diterbitkan.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

6

4. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Tujuan umum agar administarsi perkantoran di DKK Pariaman dapat berjalan dengan lancar,tujuan khusus agar

jasa kebersihan kantor dapat tersedia dengan baik,kebersihan

kebersihan lingkungan kantor DKK Pariaman dapat terjaga dengan baik. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 unit ,pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp 11.649.500,- (97.08%) dari total dana Rp. 12.000.000,- hasil yang dicapai dari kegiatan ini sebesar 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui dalam kegiatan ini.

5. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Tujuan umum agar administarsi perkantoran di DKK Pariaman dapat berjalan dengan lancar, tujuan khusus agar Alat Tulis Kantor dapat tersedia sesuai dengan kebutuhan. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun,pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp 24.997.900,- (99,99%) dari total dana Rp. 25.000.000,- hasil yang dicapai dari kegiatan in sebesar 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui dalam kegiatan ini.

6. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Tujuan umum agar administarsi perkantoran di DKK Pariaman dapat berjalan dengan lancar, tujuan khusus agar barang cetakan dan penggandaan tersedia sesuai kebutuhan. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun,pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp 14.798.800,- (98.66%)dari total dana Rp 15.000.000,- hasil yang dicapai dari kegiatan ini 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui dalam kegiatan ini.

7. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Tujuan umum agar administrasi perkantoran di DKK Pariaman dapat berjalan dengan lancar, tujuan khusus agar tersedianya komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor DKK pariaman dapat tersedia sesuai kebutuhan. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun,pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp 3.809.000 (76,18%) dari total dana Rp 5.000.000,- hasil yang dicapai dari kegiatan ini sebesar 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui dalam kegiatan ini.

8. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang – undangan Tujuan umum agar tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan tugas secara administarsi dan teknis Dinas Kesehatan Kota Pariaman. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun ,pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp 2.018.050,- (67.27%) dari total dana Rp 3.000.000, hasil yang dicapai dari kegiatan ini sebesar 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui dalam kegiatan ini. Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

7

9. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Tujuan umum agar administrasi perkantoran di DKK Pariaman dapat berjalan dengan lancar, tujuan khusus agar makanan dan minuman untuk kegiatan rapat dan lembur dapat tersedia dengan baik di kantor DKK Pariaman. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun ,pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp 9.558.000,- (86.89%) dari total dana Rp 11.000.000,-, hasil yang dicapai dari kegiatan ini sebesar 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui. 10. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah Tujuan umum agar administarsi perkantoran di DKK Pariaman dapat berjalan dengan lancar, tujuan khusus agar kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah dapat terlaksana dengan baik di kantor DKK Pariaman. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun,pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar

Rp 74.903.000,- (74.90%) dari total dana Rp 100.000.000,-, hasil yang

dicapai dari kegiatan ini 80%, tidak ada permasalahan yang ditemui dalam kegiatan ini. 11. Kegiatan Penyediaan Jasa Penilaian Jabatan Fungsional Tujuan umum : Terlaksananya penilaian jabatan fungsional kesehatan, tujuan khusus agar kegiatan penilaian jabatan fungsional puskesmas dapat terlaksana dengan baik di kantor DKK Pariaman. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun,pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp 61.000.000,- (99.05%) dari total dana Rp 61.585.000,-, hasil yang dicapai dari kegiatan ini 100%. Tidak ada permalahan yang ditemui. B. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 1. Kegiatan Pembangunan Rumah Dinas Kegiatan ini adalah perencanaan Pembangunan Rumah Dinas dokter di Puskesmas Sikapak dengan Pagu dana Rp. 15.000.000,- terealisasi Rp. 13.850.000,- ( 92.33% ) dengan realisasi fisik 100%. Rencana Pembangunan fisiknya akan dilaksanakan pada Tahun 2015 melalui dana DAK. 2. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Tujuan umum agar PNS Dinas Kesehatan menjadi lebih disiplin dalam bertugas sehari-hari, tujuan khusus agar kehadiran PNS dinas Kesehatan terdata setiap pagi dan sore sehingga lebih mudah memberikan punishment bagi mereka yang tidak Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

8

hadir tanpa alasan yang sah sesuai dengan ketentuan PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun, pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesarRp 6.000.000,- (100%) dari total dana Rp 6.000.000. Tidak ada permasalahan yang ditemui. 3. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Tujuan umum agar terpeliharanya gedung Dinas Kesehatan Kota Pariaman, tujuan khusus agar pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dapat terlaksana dengan baik di kantor DKK Pariaman. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp Rp 6.903.000,- (98,61%) dari total dana Rp 7.000.000 hasil yang dicapai dari kegiatan ini 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui. 4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Tujuan umum agar Sarana dan Prasarana Aparatur dapat termanfaatkan dengan baik dan optimal di DKK Pariaman, tujuan khusus agar Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas/ Operasional Dapat berjalan dengan lancar. Kendaraan Operasional Dinas dapat beroperasi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan urusan kedinasan. Sehingga pelaksanaan pekerjaan urusan kantor dapat terlaksana dengan baik di kantor DKK Pariaman. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp 164.531.000 (95.66%) dari total dana Rp .171.990.000, hasil yang dicapai dari kegiatan ini 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui. 5. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor Tujuan umum agar administrasi perkantoran di DKK Pariaman dapat berjalan dengan lancar, tujuan khusus agar

perlengkapan elektronik yang menunjang pekerjaan

administrasi kantor dapat beroperasional dengan baik dan dapat menghasilkan data dan informasi yang dibutuhkan serta dapat membantu dalam pelaksanaan tugas rutin dinas. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp. 4.500.000,- (90%) dari total dana Rp. 5.000.000 hasil yang dicapai dari kegiatan ini 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

9

6. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Tujuan umum : agar administrasi perkantoran di DKK Pariaman dapat berjalan dengan lancar, tujuan khusus agar peralatan elektronik yang menunjang pekerjaan administrasi kantor dapat beroperasional dengan baik dan dapat menghasilkan data dan informasi yang dibutuhkan serta dapat membantu dalam pelaksanaan tugas rutin dinas. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp. 9.042.000,- (99.91%) dari total dana Rp. 9.050.000 hasil yang dicapai dari kegiatan ini 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui. 7. Kegiatan Rehabilitasi sedang/ berat mobil jabatan Tujuan umum agar Terlaksana Operasional Mobil Kepala Dinas Kesehatan, tujuan khusus agar Rehabitasi mobil jabatan Kepala Dinas Kesehatan dapat terlaksana dengan baik. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Unit pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp. 8.500.000,- (85%) dari total dana Rp. 10.000.000 hasil yang dicapai dari kegiatan ini 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui.

C.

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal Tujuan umum Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Aparatur, Tujuan Khusus adalah Peningkatan SDM dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Pariaman. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 1 Tahun pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp 3.370.000,- (33.70%) dari total dana Rp. 10.000.000 hasil yang dicapai dari kegiatan ini 60%. Tidak ada permasalahan yang ditemui. 2. Kegiatan Penilaian Jabatan Fungsional Tujuan umum adalah terlaksananya kenaikan pangkat jabatan fungsional, Tujuan Khusus adalah Terlaksana penilaian terhadap Jabatan fungsional di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pariaman dan Jejaringnya. target dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan ini 2 Semester pada tahun 2014 dana yang terealisasi sebesar Rp 61.000.000,- (99.05%) dari total dana Rp. 61.558.000 hasil yang dicapai dari kegiatan ini 100%. Tidak ada permasalahan yang ditemui.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

10

D. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN 1. Kegiatan Penyusunan laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Bertujuan melihat sejauh mana keberhasilan program yang telah direncanakan sebelumnya dengan sasaran lintas program dan UPTD Puskesmas dan tersusunnya Laporan Tahunan, Lakip, LPPD dan LKPJ Tahun 2014. Sasarannya adalah : 

Data kesehatan Puskesmas Naras



Data Kesehatan Puskesmas Pariaman



Data kesehatan Puskesmas Kampung Baru Padusunan



Data kesehatan Puskesmas Kurai Taji



Data kesehatan Puskesmas Marunggi



Data kesehatan Puskesmas Air Santok



Data kesehatan Bagian Sekretariat



Data kesehatan Bidang P2P dan Surveilans



Data kesehatan Bidang Kesehatan Keluarga



Data kesehatan Bidang Promkes dan PL



Data kesehatan Bidang Pelayanan Kesehatan

Kegiatan ini dilaksanakan bulan Januari s/d Maret 2014, dengan hasil yang didapatkan adalah : terbentuknya Laporan Tahunan, LAKIP, LPPD dan LKPJ Tahun 2014 sehingga untuk kedepan dapat disusun perencanaan sesuai kebutuhan permasalahan kesehatan. Permasalahan yang dihadapi adalah terlambatnya laporan tersebut selesai karena banyaknya laporan yang harus diselesaikan dalam waktu bersamaan. Solusi untuk permasalahan ini yaitu dengan peningkatan SDM bidang pencatatan dan pelaporan dan kerjasama yang baik antara lintas program dan UPTD dan kepada sektor terkait yang meminta laporan tersebut dapat memberikan tenggang waktu peyelesaian laporan. Kondisi Sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah Cukup Total Dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.20.000.000,- Dana yang terserap untuk kegiatan ini adalah Rp. 19.580.000,- (97,90%) dengan realisasi fisik 100%. Permasalahan dalam kegiatan ini adalah masih rendahnya komunikasi dengan Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

11

bidang dan kasie sehingga sulitnya dalam pengumpulan data serta kurangnya sarana dan prasarana. Solusinya adalah meningkatkan komunikasi yang efektif dengan bidang dan kasie dalam pengumpulan data serta memaksimalkan prasarana yang ada. 2. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program SKPD Bertujuan untuk melihat pelaksanaan kegiatan apakah sesuai dengan yang direncanakan dan sejauh mana keberhasilan dari program tersebut. Dengan sasaran : Lintas Program dan UPTD. Kegiatan ini dilaksanakan pertriwulan selama tahun 2014. Hasil dari kegiatan ini terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan SKPD. Permasalahan yang dihadapi

yaitu : susahnya mengumpulkan data dari masing

– masing bidang dan kesulitan mencari jadwal pertemuan karena banyaknya kegiatan baik dari dalam SKPD maupun acara SKPD lain yang melibatkan Dinas Kesehatan. Solusi dalam permasalahan ini diharapkan

masing – masing bidang dapat

berpartisipasi dengan memberikan data tepat pada waktunya dan menyerahkan data yang sama walaupun diminta pada waktu dan petugas yang berbeda. Kondisi Sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah Cukup Total Dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah : Rp.15.972.500,Dana yang terserap untuk kegiatan ini adalah Rp. 14.846.000 (92.95%). Permasalahan yang sering ditemui dalam kegiatan ini adalah masih ada pengelola program (kasie) yang belum paham tentang D.O SPM yang telah ditetapkan dan masih ada program yang belum tercapai. Solusinya adalah memberikan penjelasan dan pandangan yang sama tentang D.O serta meningkatkan capaian program yang belum tercapai dengan mengambil langkah dan kesepakatan . E. PROGRAM PENINGKATAN SURVAILANS EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN WABAH 1.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Keimunan Tubuh Uraian Hasil Pelaksanaan Kegiatan -

:

Pertemuan Diseminasi Imunisasi Dalam Rangka GAIN UCI Bagi Lintas Program Dan Lintas Sektor

Pertemuan Gerakana Akselerasi Imunisasi (GAIN) Menuju desa UCI bagi LP dan LS dilaksanakan pada tanggal 18, 19, 20 dan 25 November 2014 di ruang Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

12

pertemuan RM Pauh By Pass Pariaman dan ruang pertemuan New Apualte Café n Resto Pariaman. dengan jumlah peserta 220 orang yang terdiri dari Camat, PKK Kota dan Kecamatan, Kepala desa/kelurahan, Ka.Puskesmas, Koordinator imunisasi, Bidan desa dan orang tua sasaran bayi. Kegiatan ini terdiri dari 4 (empat) angkatan sesuai dengan jadwal kegiatan per kecamatan. Dengan Narasumber dari MUI Kota Pariaman dan dr.Spesialisb Anak Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

masyarakat tentang manfaat

pentingnya imunisasi jika ditinjaau dari segi kesehatan dan sudut pandang, islam. Sehingga kejadian Penyakit Dapat Dicegah dengan imunisasi (PD3I) dapat dihindari dan pencapaian desa UCI dan IDL semakin meningkat.

-

Pertemuan Koordinasi Dan Evaluasi Imunisasi Dalam Rangka Introduksi Vaksin Baru.

Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2014 di Nan Tongga Beach Hotel dengan jumlah peserta 9 org yang terdiri dari dokter RSUD, pengelola promkes puskesmas dan perawat RS Aisyiyah. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mensosialisasikan vaksin baru DPT/Hb/Hib (pentavalen) bagi lintas sektor dan program. Kegiatan ini di biayai oleh Dana APBN Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar.

-

Pertemuan Peningkatan Kapasitas Bidan Dalam Rangka Introduksi Vaksin DPT/Hb/Hib (pentavalent)

Pertemuan ini dilaksanakan pada tangggal 07 Juli 2014 di ruang pertemuan Rumah Makan Pauh By Pass Pariaman. Dengan jumlah peserta 60 orang Bidan Desa se Kota Pariaman. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mensosialisasikan vaksin baru DPT/Hb/Hib (pentavalen) bagi lintas program khususnya Bidan Desa. Kegiatan ini di biayai oleh Dana GAVI Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar.

-

Bulan Imunisasi anak Sekolah (BIAS)

Merupakan pelayanan imunisasi yang dilaksanakan pada Tahun Ajaran (TA) baru anak sekolah. Imunisasi tersebut diberikan untuk anak Sekolah Dasar (SD) Kelas I, Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

13

II & III, kelas I mendapatkan imunisasi Campak dan DT dengan interval pemberian 1 bulan dan kelas II & III mendapatkan imunisasi Td. Imunisasi Campak diberikan pada bulan Juli/Agustus sedangkan imunisasi DT/Td diberikan pada bulan Oktober/November. -

Pelaksanaan sweeping Imunisasi Bayi

Sweeping imunisasi ini dilakukan oleh petugas imunisasi puskesmas dan bidan desa setempat. Dilaksanakan di desa/kelurahan prioritas yang belum mencapai target imunisasi per-antigen dan Universal Child Imunization (UCI), dengan mendatangi sasaran secara langsung ke rumah masing-masing berdasarkan evaluasi tiap tiga bulan. yang tujuan untuk melengkapi imunisasi dasar pada bayi. Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan bisa terkendalinya penyakit yang dapat dicegah dengan Iminusasi (PD3I) dan dapat meningkatkan cakupan imunisasi di Kota Pariaman. -

Pelayanan imunisasi rutin di puskesmas dan posyandu

Pelayanan imunisasi rutin selain dilaksanakan pada setiap posyandu yang ada pada setiap wilayah puskesmas sesuai dengan jadwal yaitu pada minggu ke II setiap bulannya, pelayanan imunisasi juga dilaksanakan di puskesmas pada waktu yang telah ditentukan (biasanya 1 kali dalam 1 minggu). Dengan maksud sasaran yang belum/tidak datang pada waktu posyandu dapat memenuhi kebutuhan imunisasi anaknya di Puskesmas. Pelayanan Imunisasi juga diperuntukan bagi Ibu Hamil untuk mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid (TT). -

Pemantauan Cold Chain yang berada di Dinas Kesehatan dan Puskesmas.

Merupakan pemantauan suhu kulkas vaksin yang dipantau setiap hari (pagi dan sore) agar vaksin dapat tersimpan dengan suhu yang benar, penataan vaksin yang benar sesuai dengan jenis antigen imunisasi, untuk menjamin vaksin agar tetap berkualitas baik (VVM dalam keadaan tipe A dan B).

8. Pertemuan review imunisasi bagi pengelola program imunisasi puskesmas dan bidan desa Kegiatan pertemuan imunisasi bagi pengelola program imunisasi puskesmas dan bidan desa dilaksanakan setiap

tahun, yang bertujuan untuk mengetahui dan

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

14

mengevaluasi hasil pencapaian imunisasi dalam rangka menuju desa UCI serta mencari solusi dan permasalahan yang dihadapi di lapangan  Kondisi sarana dan prasarana Sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kegiatan ini adalah cukup  Permasalahan yang dihadapi :  Pola pikir negatif yang ada ditengah-tengah masyarakat tentang efek dari imunisasi, terutama dari kaum bapak untuk melarang istrinya datang ke posyandu untuk meimunisasi anaknya  Adanya penolakan langsung dari masyarakat tentang kemudaratan imunisasi bagi anaknya 

Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang imunisasi



Masih ada pihak-pihak yang menolak anaknya untuk diimunisasi



Ketersediaaan dana yang masih kurang

 Solusi : 1) Terus dilakukan peningkatkan pengetahuan & pemahaman masyarakat agar tidak terjadi penolakan imunisasi di masa-masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan pencapaian imunisasi dasar 2) Kerjasama lintas sektor juga harus terus ditungkatkan agar secara bersama dapat didorong pencapaian imunisasi dasar 3) Memperbanyak promosi kesehatan tentang imunisasi (spanduk, brosur, media elektronik) 4) Meningkatkan / mengupayakan tambahan alokasi dana untuk program imunisasi

 Jumlah anggaran Kegiatan : Rp.66.950.000 (enam puluh enam juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah)  Jumlah realisasi anggaran : Rp.60.470.000- ( Dua Puluh Lima Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Tujuh Lima Ratus (enampuluh juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah) Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

15

F. PROGRAM PENINGKATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN WABAH 1 Kegiatan Peningkatan Monitoring dan Survailans Epidemiologi Uraian Hasil Pelaksanaan Kegiatan

:

Kegiatan surveilans yang dilaksanakan berupa kegiatan surveilans rutin, yaitu pengamatan atau pemantauan terhadap 23 penyakit menular yang harus dimonitor. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014 : 

Melaksanakan pelacakan kasus rutin dan Surveilans Aktif Rumah Sakit setiap minggu



Melaksanakan Penyelidikan epidemiologi < 24 jam sesuai kejadian/kasus penyakit yang dihadapi



Melakukan pencatatan dan pelaporan mingguan (W2) secara teratur dan tepat waktu sesuai dengan kasus-kasus penyakit menular berpotensi menjadi KLB



Melaksanakan pertemuan peningkatan kapasitas petugas puskesmas tentang KLB yang dilaksnakan pada tanggal 26 Juni 2014 di ruang pertemuan Pauh Pariaman dengan jumlah peserta 42 orang



Melaksanakan pertemuan review EWARS atau SKD dan respon tentang penyakit menular bagi petugas surveilans dan bidan desa, agar petugas dapat mendeteksi secara dini adanya ancaman indikasi KLB penyakit menular di lingkungan masyarakat



Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan surveilans yang dilaksanakan setiap bulan, sehingga permasalahan yang ada di masyarakat dapat teratasi Dari kegiatan Survailans Rutin RS, Puskesmas dan unit kesehatan lainnya didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Terlaksananya Penyelidikan Epidemiologi pada kasus-kasus tertentu yang berpotensi menjadi KLB. Pada tahun 2014 terjadi kasus surveilans campak sebanyak 72 kasus, Surveilans AFP/Non Polio Nihil, Kasus Difteri nihil, Tetanus nihil, dan surveilans DBD sebanyak 45 kasus, dan GHPR 131 kasus 1 meninggal, sehingga seluruh kejadian / kasus penyakit berpotensi KLB dapat ditanggulangi dengan penyelididkan epidemiologi < 24 jam dan dilakukan penatalaksanaan kasus sesuai dengan kasus yang dihadapai.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

16

2. Terkumpulnya Laporan Minguan dengan lengkap dan tepat waktu sebanyak 52 minggu melalui laporan mingguan dari 7 Puskesmas dan Rumah Sakit. Adapun Rata-rata kelengakapan laporan mingguan (W2) puskesmas 100% dan Ketepatan 100%  Kondisi sarana dan prasarana Sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kegiatan ini adalah Cukup.  Permasalahan yang dihadapi :  Kurangnya koordinasi antara lintas program yang terkait.  Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit

yang dapat

menimbulkan wabah.  Adanya keragu-raguan petugas dalam menegakkan kasus dan pengambilan sampel  Solusi :  Peran aktif pengelola program puskesmas lebih ditingkatkan lagi  Tingkatkan penyuluhan ke masyarakat tentang bahaya penyakit menular  Anggaran program surveilan dapat ditingkatkan lagi agar kerja petugas surveilans lebih giat dan proaktif lagi dalam pelacakan kasus yang berpotensi menimbulakn wabah  Bimbingan teknis surveilan kasus, sesuai dengan kasus yang dihadapi di lapangan  Jumlah anggaran Kegiatan : Rp.42.750.000,- ( empat puluh dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)  Jumlah realisasi anggaran : Rp.42.640.000,- ( empat puluh dua juta enam ratus empat puluh ribu rupiah )  Hal – hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan : -

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

17

G. PROGRAM : PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR 1

Kegiatan Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM) Uraian Hasil Pelaksanaan Kegiatan

:

Penyakit Tidak Menular (PTM) di sebut juga dengan penyakit kronik yang diderita dalam jangka waktu lama dan berkembang secara perlahan. Diantara sekian banyak Penyakit Tidak Menular (PTM) ada 4 jenis Penyakit Tidak Menular utama yang banyak di derita, yaitu : Kardiovaskular (jantung dan stroke), Kanker, Penyakit Pernapasan kronis (penyakit Paru dan Asma),serta Diabetes. Perhatian terhadap penyakit tidak menular semakin meningkat seiring meningkatnya ferkuensi kejadian penyakit di masyarakat. Tahun 2008 dari 57 Juta kematian, 36 juta atau 63 % di sebabkan oleh Penyakit Tidak Menular terutama Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, kanker dan Penyakit Saluran Pernapasan Kronis. Faktor-faktor resiko penyakit tidak menular diatas merupakan factor-faktor risiko yang berhubungan dengan prilaku dan dapat dikontrol dari diri kita sendiri .Sebenarnya masih ada factor-faktor resiko lain bagi terjadinya penyakit tidak menular tetapi biasanya faktor-faktor ini sulit dikontrol dari diri sendiri, sperti stress, kegemukan dan pencemaran lingkungan. Kegiatan yang dilaksanakan Program Pengedalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Tahun 2014 adalah : a) Melakukan pencatatan dan pelaporan jumlah kunjungan penderita penyakit tidak menular dimasing-masing puskesmas yang ada di Kota Pariaman, berupa : 1) Laporan Surveilans Kasus PTM dari Puskesmas 2) Laporan Surveilans Faktor Resiko PTM dari Laboratorium 3) Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim b) Melaksanakan bimbingan teknis ke Puskesmas c) Melaksanakan Peningkatan Kapasitas Petugas Puskesmas pada tgl 18 Maret di Aula Dinas Kesehatan Kota Pariaman dengan jumlah peserta 30 org d) Melakukan

Screening

Faktor

Resiko Penyakit Tidak Menular

bagi

masyarakat di tingkat puskesmas dengan jumlah peserta 270 org Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

18

e) Melakukan penyuluhan bahaya rokok di lingkungan pendidikan dengan jumlah peserta 50 org per sekolah

 Kondisi sarana dan prasarana Sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kegiatan penyakit tidak menular masih kurang  Permasalahan yang dihadapi : 1. Alat pengendalian Penyakit Tidak Menular di masing-masing puskesma belum lengkap dan belum dimanfaatkan secara optimal. 2. Pemahaman tentang Program PTM oleh masing-masing pemegang Program Penyakit Tidak Menular masih kurang 3. Pelatihan tentang Program PTM bagi petugas pengelola masih sedikit 4. Kerjasama lintas program dan lintas sector masih kurang 5. Belum maksimalnya sosilisasi posbindu PTM di lingkungan masyarakat 6. Terbatasnya anggaran untuk program PTM

 Solusi 1. Perlu bimbingan teknis dan pelatihan tenaga pengelola dari Dinas Kesehatan Provinsi dalam pengelolaan Program Penyakit Tidak Menular. 2. Tersedianya sarana dan prasarana posbindu PTM 3. Mengaktifkan posbindu PTM 4. Pelacakan kasus dan penyuluhan PTM kelapangan perlu dilaksanakan untuk mengurangi factor resiko terhadap penyakit tidak menular 5. Meningkatkan promosi gaya hidup sehat

 Jumlah anggaran Kegiatan : Rp.35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah)  Jumlah realisasi anggaran : Rp.34.980.000 (tiga puluh empat juta Sembilan puluh delapan ribu rupiah)

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

19

1. Alat pengendalian Penyakit Tidak Menular di masing-masing puskesmas belum lengkap dan belum di manfaatkan secara optimal. 2. Pemahaman tentang Program PTM oleh masing-masing pemegang Program Penyakit Tidak Menular masih kurang 3. Pelatihan tentang Program PTM bagi petugas pengelola masih sedikit. 4. Kerja sama antar lintas program dan lintas sektor masih kurang 5. Belum maksimalnya sosialisasi Posbindu PTM di kalangan stekholder 6. Masih minimnya anggaran untuk Program PTM

I.

PEMBAHASAN Berdasarkan laporan rutin program Penyakit Tidak Menular (PTM), 5 besar kasus baru penyakit tidak menular adalah hipertensi 598 kasus, cedera 367 kasus, kecelakaan lalu lintas darat 168 kasus, diebetes melitus 158 dan asthma sebanyak 105 kasus. Sedangkan kasus baru berdasarkan kelompok umur adalah hipertensi pada kelompok umur 60- 69 th sebanyak 996 kasus, diebetes melitus pada kelompok umur 45-54 th sebanyak 497 kasus, asthma pada kelompok umur 70 th+ sebanyak 190 kasus dan cedera pada kelompok umur 45-54 sebanyak 56 kasus dan PPOK pada kelompok umur 60 -69 sebanyak 93 kasus. Tingginya kasus hipertensi dan diabetes mellitus di kota Pariaman berkaitan erat dengan kebiasaan hidup seperti pola makan yang banyak mengandung lemak dan kurang sayuran serta kurangnya olah raga. Berdasarkan laporan surveilans faktor resiko Penyakit Tidak Menular ( PTM) dari Laboratorium pemeriksaan yang banyak di rujuk adalah untuk pemeriksaan gula darah sewaktu dan gula darah puasa Program ini relative baru bila dibandingkan program-program lain yang sudah dilaksanakan oleh jajaran

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

20

Kementrian Kesehatan mulai dari tingkat pusat sampai ke daerah Kabupaten/Kota, misalnya dibanding Program Pencegahan Penyakit Menular atau program Imunisasi. Oleh karena program ini relative baru, maka baik kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, pencatatan maupun apa yang ingin dicapai, masih dalam tahap mencari bentuk. Sementara panduan dari kementrian pun masih terbatas dan belum masuk dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas. Disisi lain kecendrungan Penyakit Tidak menular di kota Pariaman terus bertambah sehingga memerlukan penanganan yang lebih serius. Kedepan diharapkan dengan penataan yang lebih baik, kemampuan petugas terus bertambah dan adanya anggaran untuk kegiatan PTM. II.

RENCANA TINDAK LANJUT 1. Perlu bimbingan teknis dan pelatihan tenaga pengelola dari Dinas Kesehatan Provinsi dalam pengelolaan Program Penyakit Tidak Menular. 2. Pelatihan / peningkatan kapasitas petugas PTM 3. Penyediaan sarana dan prasarana Posbindu PTM 4. Mengaktifkan Posbindu PTM 5. Pelacakan kasus dan penyuluhan PTM kelapangan perlu dilaksanakan untuk mengurangi faktor resiko terhadap Penyakit Tidak Menular. 6. Memperbanyak promosi gaya hidup sehat.

III.

PENUTUP Laporan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi unit pengelola Program PTM agar dapat atau mampu untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan Program PTM dan bisa dipakai sebagai dasar perencanaan pengadaan obat – obat penyakit tidak menular. Disadari bahwa Program PTM merupakan upaya baru,

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

21

masih membutuhkan berbagai peningkatan terutama sumber daya dalam pengelolaannya. A. PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 1.

Kegiatan Peningkatan Pengawasan Pangan Dan Bahan Berbahaya a.Tujuan  Melakukan pembinaan, pengawasan terhadap Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Pariaman dan pengujian kualitas air minum olahannya.  Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengujian terhadap kosmetik yang beredar di Kota Pariaman  Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap apotik dan toko obat yang ada di Kota Pariaman  Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Industri Rumah Tangga Pangan (IRT-P) yang ada di Kota Pariaman

b. Sasaran Kegiatan  DAMIU (Depot Air Minum Isi Ulang)  IRT-P  Apotik  Toko Obat  Toko Kosmetik  Toko P & D

c. Pelaksanaan  Waktu pelaksanaan : Januari s/d Desember 2014  Tempat pelaksanaan : wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Pariaman

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

22

d.

Hasil Kegiatan Terlaksananya pengawasan dan pembinaan terhadap Damiu, IRT-P, Apotik, Toko Obat, Toko Kosmetik dan Toko P & D yang ada di Kota Pariaman selama tahun 2014 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 1. IZIN APOTIK YANG DIKELUARKAN PADA TAHUN 2014 NO 1

APOTIK Citra

APOTEKER

ALAMAT

Aguswar Jl. M. Rasyid No. 30

Medical Center

Yunila Fitri, S.Farm, Apt

Rambai Kec. Pariaman Selatan

2

Bina Mandiri

Jl. Pahlawan No. 52 A

Isra Reslina, M.Farm, Apt

Kampung Jawa I Kec. Pariaman Tengah 3

Yudi Farma

Jl. Samaun Bakri Pasar

Lisma Naluri, S.Farm, Apt

Kurai Taji Kec. Pariaman Selatan 4

Windy

Kampung Paneh Kec.

Nurfitra, S.Farm, Apt

Pariaman Selatan 5

Cahaya

Jl. Soekarno-Hatta No. 7

Heri

Kec. Pariaman Selatan

Apt

Chadarman,

S.Farm,

Tabel 2. DAFTAR SAMPEL KOSMETIK YANG DIPERIKSA TAHUN 2014 N O

MERK KOSMETIK

1

New Ranee Whitening Cream La Tulipe Precious Night

2

HASIL PEMERIKSAAN ORGANO LEPTIS Negatif

Negatif

RAKSA Negatif

Negatif

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

KESIMPUL AN

HIDROQUINO N Bebas bahan Negatif berbahaya Negatif

Bebas bahan

23

Cream (Red Tea)

berbahaya

3

Aubeau Age Defying Cream (Day & Night Cream)

Negatif

Negatif

Negatif

Bebas bahan berbahaya

4

Li Cin Whitening Day Cream Li Cin Whitening Night Cream Top Ti Na Whitening Hebetic Cream (Day Cream)

Negatif

Negatif

Negatif

Bebas bahan berbahaya

Negatif

Negatif

Negatif

Bebas bahan berbahaya

Negatif

Negatif

Negatif

Bebas bahan berbahaya

5

6

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

24

Tabel 3. DEPOT AIR MINUM SE-KOTA PARIAMAN YANG DIPERIKSA TAHUN 2014 WILAYAH KERJA NO.

NAMA DEPOT AIR MINUM

2

3

KELUARGA

PUTRI SALJU

NIKMAT

PEMERIKSAAN

MPN COLIFOR M

MPN COLI TINJA

11 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

0

0

0

MS

18 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

0

0

0

MS

11 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

0

0

0

MS

11 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

0

0

0

MS

20 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

0

0

0

MS

18 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

0

0

0

MS

ALAMAT PUSKESMAS

1

PARAMETER/ 100 ml sampel

BATAS MAKSIM UM YANG DIPERBO LEHKAN

TANGGAL

Balai Naras Naras Hilir Jl. Siti Manggopoh No. 103

KESIMPULAN

Naras

Naras

Manggung Naras

4

5

HURUL BENING ZAFA AIR RO

Balai Naras Naras Balai Naras Naras

6

KELUARGA

Ampalu Naras

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

25

7

A2R

Kp. Sato

18 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

0

0

0

MS

11 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

0

0

0

MS

18 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

0

0

0

MS

18 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

5

0

0

TMS

18 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

5

0

0

TMS

18 Maret 2014

0

0

0

MS

09 Oktober 2014

5

0

0

TMS

11 Maret 2014

0

0

0

MS

15 Oktober 2014

0

0

0

MS

13 Maret 2014

0

0

0

MS

15 Oktober 2014

0

0

0

MS

Pariaman 8

TIRTA BENING

Kampung Pondok Pariaman

9

OYONG

Simp. Tabuik Pariaman

10

MISPAH

Kampung Baru Pariaman

11

12

EMPAT BERSAUDARA FARIS

Naras Naras Desa Rawang Pariaman

13

14

RONI WATER

AS ALAM

Jl. Siti Manggopoh No. 4 Simp. Apar Naras

Naras

Kampung Paneh Air Santok

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

26

15

EDI BENING

Taluak

18 Maret 2014

0

0

0

MS

15 Oktober 2014

0

0

0

MS

18 Maret 2014

0

0

0

MS

15 Oktober 2014

0

0

0

MS

13 Maret 2014

38

0

0

TMS

15 Oktober 2014

0

0

0

MS

13 Maret 2014

8.8

2.2

0

TMS

15 Oktober 2014

0

0

0

MS

11 Maret 2014

0

0

0

MS

15 Oktober 2014

0

0

0

MS

13 Maret 2014

15

5

0

TMS

15 Oktober 2014

0

0

0

MS

18 Maret 2014

0

0

0

MS

15 Oktober 2014

0

0

0

MS

20 Maret 2014

0

0

0

MS

15 Oktober 2014

0

0

0

MS

Marunggi 16

17

18

19

20

21

22

MITRA KELUARGA CITRA AIR RO CIMPARUH NAJRAN AIR RO TELAGA BENING

Jl. Dr. Suharjo No. 5 Desa Kp. Baru Cimparuh

Pariaman Simpang Lapai Pariaman Jl. KS Tubun No. 9A Kel. Jawi-jawi II

RENALDO WATER QUALITY

Jl. Imam Bonjol No.42 Cimparuh

VIRGO

Jl Agus Salim, Desa Jalan Baru

YEYE BENING

Pariaman

Kampung Gadang Padusunan

Pariaman

Pariaman

Pariaman

Kp Baru Padusunan

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

27

23

24

25

26

27

TIRTA NADA

NANATECH

ARIS JAYA

CITRA AIR RO SUDIRMAN SEHATI

Jl. By. Pass Bato

Kp Baru Padusunan

Jl. WR Supratman No. 49 Simp. Apar Naras

Naras

Jl. Sentot Alibasa Simp. Tiga Jati

Pariaman

Jl. Sudirman, JawiJawi II

13 Maret 2014

0

0

0

MS

15 Oktober 2014

0

0

0

MS

11 Maret 2014

8.8

5

0

TMS

15 Oktober 2014

96

96

0

TMS

13 Maret 2014

240

240

0

TMS

15 Oktober 2014

8.8

8.8

0

TMS

11 Maret 2014

0

0

0

MS

15 Oktober 2014

2.2

2.2

0

TMS

13 Maret 2014

0

0

0

MS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

13 Maret 2014

0

0

0

MS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

13 Maret 2014

0

0

0

MS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

13 Maret 2014

38

2.2

0

TMS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

Pariaman

Balai Kurai Taji Kurai Taji

28

MAHIRA

Balai Kurai Taji Kurai Taji

29

DD.QUA

Kurai Taji Kurai Taji

30

AINI

Rambai Kurai Taji Kurai Taji

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

28

31

ADESPA

Pakotan

11 Maret 2014

0

0

0

MS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

18 Maret 2014

0

0

0

MS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

20 Maret 2014

38

38

0

TMS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

20 Maret 2014

0

0

0

MS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

13 Maret 2014

5

0

0

TMS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

13 Maret 2014

0

0

0

MS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

13 Maret 2014

0

0

0

MS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

11 Maret 2014

5

0

0

TMS

22 Oktober 2014

5

5

0

TMS

Pakotan 32

33

34

35

36

37

REZA

KAVITA

PINCURAN RAUDHAH 2 AULIA

SONI WATER

TIRTA PRIMA

Jl. Bgd. Aziz Chan No. 136 Kel. Lohong

Pariaman

Jl. Sisingamangaraja Desa Batang Kabung

Kp Baru Padusunan

Kampung Gadang Padusunan

Kp Baru Padusunan

Sei. Sirah

Air Santok, Cubadak Mentawai

Kp Baru Padusunan

Air Santok

Kampung Kandang Air Santok

38

VIONA AIR RO

Simp. Basoka Kurai Taji

Kurai Taji

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

29

39

40

41

ASS (Air Sejuk Sehati) JIHAN

OASE

Air Santok

13 Maret 2014

0

0

0

MS

22 Oktober 2014

96

96

0

TMS

20 Maret 2014

0

0

0

MS

22 Oktober 2014

240

0

0

TMS

20 Maret 2014

0

0

0

MS

28 Oktober 2014

0

0

0

MS

18 Maret 2014

5

2.2

0

TMS

28 Oktober 2014

0

0

0

MS

20 Maret 2014

5

0

0

TMS

28 Oktober 2014

0

0

0

MS

18 Maret 2014

0

0

0

MS

28 Oktober 2014

0

0

0

MS

18 Maret 2014

0

0

0

MS

28 Oktober 2014

0

0

0

MS

20 Maret 2014

5

0

0

TMS

28 Oktober 2014

0

0

0

MS

Air Santok Bato

Kp Baru Padusunan

Palak Aneh Marunggi

42

43

MUTIARA BENING

AL MAIRA

Jl. Mahyudin Tonek Psr Kedondong Marunggi

Marunggi

Marunggi Marunggi

44

SR.QUA

Palak Aneh Marunggi

45

46

RIZKI TIRTA BENING

INDRAQUA

Jl. Bgd Aziz Chan No. 39 Kel. Kp. Perak Koto Marapak

Pariaman

Kp Baru Padusunan

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

30

47

48

RIO BENING

AIR ZONE

Jl. Puti Lindung Bulan Marunggi

18 Maret 2014

5

0

0

TMS

28 Oktober 2014

5

0

0

TMS

13 Maret 2014

0

0

0

MS

28 Oktober 2014

8.8

0

0

TMS

18 Maret 2014

8.8

2.2

0

TMS

28 Oktober 2014

96

96

0

TMS

11 Maret 2014

5

0

0

TMS

Marunggi

Cimparuh Pariaman

49

50

RAHAYU BENING

AZ-ZAHRA SIKAPAK

Jl. Syekh Burhanuddin Karan Aur

Pariaman

Sikapak Hilir Sikapak

TUTUP KETIKA DI PERIKSA 51

52

AZ-ZAHRA TOBOH

AZ-ZAHRA SIKABU

Jl. Imam Bonjol No.239 Toboh Palabah

13 Maret 2014

96

5

0

TMS

Kurai Taji TUTUP KETIKA DI PERIKSA

Sikabu

20 Maret 2014

0

0

0

MS

Marunggi TUTUP KETIKA DI PERIKSA

53

54

LANSANI

BM QUA

Jl. Tugu Perjuagan Depan Kantor Pos

Pariaman 09 Oktober 2014

0

0

0

MS

22 Oktober 2014

0

0

0

MS

Binasi Binasi

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

31

Keterangan : MS

= Memenuhi Syarat = Hasil pemeriksaan negatif mengandung bakteri = Air Layak untuk diminum

TMS = Tidak Memenuhi Syarat = Hasil pemeriksaan positif mengandung bakteri = Air Tidak Layak untuk diminum

REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN DEPOT AIR MINUM 2014

PEMERIKSAAN

JUMLAH YANG DIPERIKSA

JUMLAH YANG TIDAK DIPERIKSA

I

52

0

0,00 %

16

30,77%

36

69,23%

II

54

3

5,56 %

12

22,22%

39

72,22%

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

HASIL UJI POSITIF (TMS)

32

HASIL UJI NEGATIF (MS)

100%100% 100% 100% 90% 72,22% 69,23%

80% 70% 60% 50%

Pemeriksaan I

40%

30,77%

Pemeriksaan II

22,22%

30% 20%

5,56% 0,00%

10% 0% Jumlah yang diperiksa

Jumlah yang tidak diperiksa

Hasil uji positif

Hasil uji negatif

Grafik 1. HASIL PEMERIKSAAN DEPOT AIR MINUM DI KOTA PARIAMAN TAHUN 2014 (%)

e. Permasalahan  Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang perizinan pengelolaan DAMIU  Masih rendahnya kesadaran pengelola DAMIU untuk melakukan pemeriksaan internal sarana depot sehingga pengujian kualitas air minum tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.  Masih adanya Toko Obat yang beroperasi padahal belum mempunyai izin  Masih adanya Tenaga Teknis Asisten Apoteker pada Toko Obat yang tidak menjalankan tugasnya dalam pekerjaan kefarmasian  Masih kurangnya kesadaran Para Pemilik Toko Obat untuk melakukan registrsi perpanjangan izin Toko Obat  Masih adanya Apotik yang beroperasi padahal Apoteker sudah pindah alamat atau tempat tinggal  Terdapatnya Apotik yang tutup tanpa melaporkan izin dan ketersediaan obatnya ke Dinas Kesehatan  Masih kurangnya kesadaran Apoteker Penanggung Jawab untuk melakukan registrasi perpanjangan izin Apotik

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

33

 Masih adanya Apoteker dan Asisten Apoteker yang tidak menjalankan tugasnya dalam pekerjaan kefarmasian  Maraknya peredaran kosmetik mengandung bahan berbahaya  Tidak tersedianya Sarana yang memadai untuk melakukan pemeriksaan, pembinaan

dan

pengawasan

dalam

seluruh

kegiatan

ini

(MOBIL

OPERASIONAL) f. Solusi  Pengusulan RANPERDA tentang Perizinan DAMIU  Pembinaan dan pemberian teguran kepada depot air minum  Pembinaan dan Pengawasan kepada Pemilik Toko Obat dan Tenaga Teknis Asisten Apoteker  Pembinaan dan Pengawasan kepada Pemilik Apotik, Apoteker Penanggung Jawab dan Asisten Apoteker  Kegiatan

ini

perlu

dilaksanakan

secara

kontinyu

sehingga

masyarakat/konsumen terjamin dari obat, makanan, minuman, dan kosmetik yang tidak memenuhi syarat kesehatan (mengandung bahan berbahaya).  Pengusulan Penambahan mobil operasional untuk melakukan pemeriksaan, pembinaan dan pengawasan g. Anggaran Pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp. 91.703.000,- yang dibebankan pada DPA Dinas Kesehatan Kota Pariaman Tahun Anggaran 2014. Realisasi anggaran adalah Rp. 85.738.000,- (93.49%)

1.1 Penyuluhan Keamanan Pangan a. Tujuan  Tujuan Umum : Melindungi konsumen dari makanan, minuman, produksi industri rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan.  Tujuan Khusus : Memberikan prinsip-prinsip dasar keamanan pangan bagi IRTP dalam menerapkan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) IRT agar dapat menghasilkan produk pangan yang aman dan bermutu sesuai dengan tuntutan konsumen.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

34

b. Sasaran Kegiatan Indutri Rumah Tangga Pangan se-Kota Pariaman c. Pelaksanaan  Waktu pelaksanaan : 08 s/d 09 September 2014  Tempat pelaksanaan : Ruang pertemuan RM Pauh,

By Pass Padusunan

Pariaman  Metode - Ceramah - Tanya Jawab - Diskusi - Peninjauan ke Sarana IRT-P  Narasumber - BBPOM Padang - Dinas Kesehatan Kota Pariaman - Gudang Farmasi Kota Pariaman d. Hasil Kegiatan Terlaksananya Pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) terhadap pemilik Industri Rumah Tangga Pangan yang ada di Kota Pariaman dengan hasil sebagai berikut :

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

35

NO. PKP

Tabel 4. DAFTAR IRT-P YANG MENDAPATKAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN (PKP) DAN SERTIFIKAT PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (SPP-IRT) TAHUN 2014 NO. SPP-IRT NAMA IRT-P ALAMAT PEMILIK JENIS PANGAN

189/1377/11

2061377010059-19

Bunda

Kampung Perak

Martinus

Ladu arai pinang

219/1377/13

2061377030054-19 2061377040054-19 2061377050054-19 2061377060054-19 2061377070054-19 2151377080054-19

Teta KUB Saiyo

Balai Naras

Irdanita

Rakik udang Kerupuk udang Ladu arai pinang Krispi teri Kue abon ikan Serundeng talas

224/1377/14

2061377010060-19

Nona Cake

225/1377/14

2041377010061-19 2041377010061-19 2041377010061-19 2041377010061-19

Kreasi Keluarga

Jl. Dr. M. Jamil Jawi-jawi I Kampung Pondok Jl. Cut Nyak Dien Jati Hilir

Nova Indah Kue bolu/ Cake Suryani Riri Suryanti Keripik bayam Stik wortel Kue katus Stik ubi

226/1377/14

2151377010062-19

N&N

Jl. Abdul Muis Kel. Jalan Kereta Api Kec. Pariaman Tengah

Yeti Efrita

Hasil olahan biji-bijian dan umbi/ keripik singkong

227/1377/14

2061377010063-19 2151377020063-19

Bu Yesi

Jati Hilir

Yesi

Kue Bawang Kacang Tojin

228/1377/14

2151377010064-19 2151377020064-19 2151377030064-19 2151377040064-19

Ciuning Eli Kasim

Jl. Tuanku Nan Rancak Kaluat Selatan Kec. Pariaman Timur

Jusmaniar Jasmar

Keripik balado Jagung goreng Kacang tojin Kipang sipuluik

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

36

2091377050064-19 2091377060064-19 2061377070064-19 256/1377/14

2151377010065-19

Kipang kacang Kipang ampiang Ladu Naziza

Jl. WR. Supratman No. 46 A, Desa Apar

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015

Mona Nanda

37

Shiska Kripik jengkol

e. Permasalahan  Kurangnya pengetahuan pengelola IRT-P tentang bahan tambahan yang dimasukkan ke dalam produk makanan yang diproduksi  Kurangnya kesadaran pengelola IRT-P untuk mengurus Izin PIRT  Tidak tersedianya sarana yang memadai dalam melakukan pemeriksaan, pembinaan dan pengawasan IRT-P (MOBIL OPERASIONAL) f. Solusi  Kegiatan ini perlu dilaksanakan secara kontinyu sehingga semakin banyak masyarakat/konsumen mengetahui informasi dan pengetahuan tentang masalah yang sering di hadapi dalam Industri Rumah Tangga Pangan dan menerapkan pengetahuan yang di dapat pada Pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) dalam melaksanakan produksi IRT  Pengusulan penambahan mobil operasional dalam melakukan pemeriksaan, pembinaan dan pengawasan IRT-P g. Anggaran Pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp. 22.298.500,- yang dibebankan pada DPA Dinas Kesehatan Kota Pariaman Tahun Anggaran 2014. Realisasi anggaran adalah Rp. 19.543.500,- (87.64%) B. PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

1.

Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan a. Tujuan  Tujuan Umum : Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan.  Tujuan Khusus : - Terjaminnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di unit pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas) untuk digunakan secara tepat dan rasional

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

38

- Diperoleh obat dan perbekalan kesehatan yang terjamin keamanan, mutu dan khasiat dalam rangka mendukung pelayanan kesehatan dasar melalui ketersediaan dan keterjangkauan obat bagi masyarakat luas. b. Sasaran Kegiatan  Petugas Puskesmas : Dokter, Apoteker/Asisten Apoteker, Bidan, Perawat  Petugas Gudang Farmasi : Apoteker/Asisten Apoteker c. Pelaksanaan  Waktu pelaksanaan : 17 s/d 19 November 2014  Tempat pelaksanaan : Ruang pertemuan RM Pauh,

By Pass Padusunan

Pariaman  Metode : Ceramah, Studi Kasus, Tanya Jawab, Diskusi dan Evaluasi POSR ke Puskesmas dan Gudang Farmasi  Narasumber : Dosen Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat, Dinas Kesehatan Kota Pariaman dan Puskesmas Kurai Taji d. Hasil Kegiatan Terlaksananya pelatihan peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Terdiri dari Dokter, Apoteker, Asisten Apoteker, Bidan, Perawat e. Permasalahan  Masih ditemukan peresepan obat yang tidak rasional di Puskesmas  Masih kurangnya pemahaman tenaga medis dan tenaga kefarmasian dalam melakukan perencanaan dan penggunaan obat JKN f. Solusi  Kegiatan ini perlu dilaksanakan secara kontinyu sehingga tercapai target yaitu petugas puskesmas dapat mengetahui/memahami penggunaan obat secara rasional dan sesuai dengan format JKN  Perlu bimbingan teknis/supervisi yang lebih intensif dari Dinas Kesehatan kepada petugas puskesmas g. Anggaran

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

39

Pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp. 22.379.500,- yang dibebankan pada DPA Dinas Kesehatan Kota Pariaman Tahun Anggaran 2014. Realisasi anggaran adalah Rp. 21.459.500,- (95.89%)

2.

Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK)

a. Tujuan Menjamin pemenuhan kebutuhan obat-obatan dan perbekalan kesehatan untuk menunjang pelayanan kesehatan dasar dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas sehingga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Pariaman b. Sasaran Kegiatan Puskesmas dan Gudang Farmasi se-Kota Pariaman c. Pelaksanaan  Waktu pelaksanaan : Januari s/d Desember 2014  Tempat pelaksanaan : Dinas Kesehatan Kota Pariaman d. Hasil Kegiatan Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan tahun 2014 e. Permasalahan  Tidak semua distributor memberikan harga obat yang sama dengan harga obat yang ada dalam purchasing.  Tidak semua distributor mengetahui pemesanaan obat melalui purchasing.  Tidak tersedianya anggaran untuk biaya administrasi pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.  Tidak tersedianya anggaran untuk jasa apoteker dalam pemesanan obat. f. Solusi  Harga tersebut bisa dipakai dalam pengadaan asalkan dibawah dari harga e-catalog.  Mendatangi distributor dan melakukan pemesanan ulang secara langsung.  Membuat suatu anggaran biaya administrasi untuk menunjang kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

40

 Dimasukkan anggaran jasa apoteker dalam pemesanan obat didalam SAB (Standar Anggaran Biaya).

g. Anggaran Pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp. 610.000.000,yang dibebankan pada DPA Dinas Kesehatan Kota Pariaman Tahun Anggaran 2014. Realisasi anggaran adalah Rp. ,- (100%) C. PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN

SARANA

DAN PRASARANA PUKESMAS/PUSTU DAN JARINGANNYA

- Kegiatan DAK Bidang Pelayanan Dasar

1. Kegiatan Pengadaan Alat Medis/Kesehatan/Laboratorium a. Tujuan Menjamin pemenuhan kebutuhan alat medis/kesehatan/laboratorium untuk menunjang pelayanan kesehatan dasar dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas sehingga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Pariaman b. Sasaran Kegiatan Puskesmas dan Gudang Farmasi se-Kota Pariaman c. Pelaksanaan  Waktu pelaksanaan : Januari s/d Desember 2014  Tempat pelaksanaan : Dinas Kesehatan Kota Pariaman d. Hasil Kegiatan Terpenuhinya kebutuhan alat medis/kesehatan/laboratorium tahun 2014 e. Permasalahan Kegiatan

ini

hanya

berupa

paket,

tidak

ada

perincian

per-item

alat

medis/kesehatan/laboratorium. f. Solusi

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

41

Berikutnya

kegiatan

ini

menggunakan

rincian

per-item

alat

medis/kesehatan/laboratorium. g. Anggaran Pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp. 1.158.147.000,yang dibebankan pada DPA Dinas Kesehatan Kota Pariaman Tahun Anggaran 2014. Realisasi anggaran adalah Rp. 1.155.990.000,- (99,81%)

7. Kegiatan Belanja Administrasi Pelaksanaan DAK Pengadaan Alkes dan Alat Labor (DAK) a. Tujuan  Menunjang kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 2014 b. Sasaran Kegiatan  Puskesmas dan Gudang Farmasi se-Kota Pariaman c. Pelaksanaan  Waktu pelaksanaan : Januari s/d Desember 2014  Tempat pelaksanaan : Dinas Kesehatan Kota Pariaman d. Hasil Kegiatan Terlaksananya kegiatan pengadaan alat medis/kesehatan/laboratorium tahun 2014 e. Permasalahan Tidak dianggarkannya kegiatan ini dari awal tahun f. Solusi Kegiatan

ini

diadakan

sejalan

dengan

kegiatan

pengadaan

alat

medis/kesehatan/laboratoium guna menunjang kelancaran kegiatan pengadaan g. Anggaran Pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp. 34.000.000,- yang dibebankan pada DPA Dinas Kesehatan Kota Pariaman Tahun Anggaran 2014. Realisasi anggaran adalah Rp. 19.709.000,- (57.97%)

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

42

K.

PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

1.

Kegiatan Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Sabiduak Sadayuang (Jkss) - Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah : Rp. 9.599.888.400,(100%) Realisasi keuangan Rp 2.503.777.265,- (26%) Sisa Anggaran Rp. 7.096.111.135,- (74%)

Tujuan Kegiatan adalah  Peningkatan Kesehatan Masyarakat merupakan kegiatan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penduduk/masyarakat Kota Pariamanada 2 (dua) metode dalam pelaksanaannya .

a) Penyedian premi asuransi kesehatan  Program Jamkes Sumbar Sakato warga Kota Pariaman yang kurang mampu intergrasi pada BPJS Kesehatan dalam Program Jamkes Sumbar Sakato Sharing (60% / 40%) dengan Pemerintah Propinsi Sumbar dengan ketentuan Pemerintah Kota Pariaman membayar (60% x Rp.19.225 x 11.625 penduduk x 12 bulan) dan Pemprov Sumbar (40% x Rp.19.225 x 11.625 penduduk x 12 bulan) . dengan alokasi anggaransebesar Rp.1.609.132.500,- realisasi 100%

b) Penyedian dana klaim Rumah Sakit yang bekerja sama (RSUD Pariaman, RS. DR. M. Djamil Padang dan RSJ HB. Saanin Padang) dengan Dinas Kesehatan dalam Program Jaminan Kesehatan Sabiduak Sadayuang(JKSS) adalah Rp.7.990.755.900,- dengan rincian sbb:  Total klaim RSUD Pariaman yang disetujui periode Januari – Juni 2014 sebesar Rp. 867.812.525, Total klaim RSJ. HB. Saanin Padang yang disetujui dari Januari - Desember 2014 sebesar Rp. 5.232.240, Total Persalinan dari bidan jejaring sebesar Rp. 21.600.000,c) Permasalahan yang dihadapi adalah  Kondisi sarana prasarana penunjang kegiatan Program JKSS tahun 2014 sangat minim dan terbatas diantaranya: - Tenaga yang telah berpengalaman untuk (verifikator) tidak ada

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

43

- Perangkat computer hanya 1 (satu) unit layak pakai - Kendaraan opersional tidak memadai - Anggaran sangat terbatas untuk opersional  Besar klaim RSUD Pariaman yang belum bisa dibayarkan (Klaim terhutang)

periode Juli – Desember 2014 sebebar Rp. 1.670.661.710,- dengan kendala sbb: - Pengajuan klaim diakhir tahun oleh RSUD Pariaman - Tenaga Verifikator yang belum berpengalaman d) Solusi yang ditempuh  Pengangkatan tenaga verfikator yang telah berpengalaman  Latih tenaga verfikator yang belum berpengalaman  Pengadaan perangkat computer  Penambahan anggaran  Menyiapkan anggaran klaim yang terhutang tahun periode Juli – Deseber 2014

2.

Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Dan Jkss - Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah : Rp. 84.950.000.(100%) - Realisasi keuangan Rp 60.791.300,- (72%) - Sisa Anggaran Rp. 24.158.700,- (28%)

Tujuan Umum Kegiatan adalah  Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)  Peningkatan Kesehatan Masyarakat melaluiJaminan Kesehatan Sabiduak Sadayuang Kota Pariaman merupakan jaminan kesehatan bagi seluruh warga kota pariaman untuk itu keberadaan JKSS perlu disosialisasikan kepada masyarakat baik komunikasi langsung maupun dengan media promosi.Sosilalisasi dilakukan dalam bentuk:  Membagikan leflet, Poster dan pemasangan spanduk yang berisikan pesan JKSS berbarengan dengan kegiatan rombongan Kepala Daerah/ Walikota Pariaman dalam rangka meninjau hasil pembangunan di pedesaan.  Dengan menggunakan Media elektronik melalui kerjasama dengan radio-radio yang ada di Kota Pariaman seperti Radio Damai, Radio Dhara dll.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

44

 Sosialisasi terhadap Lurah / Kepala Desa merupakan unjung tombak Pemerintahan di Kelurahan / Desa  Bidan Desa se Kota Pariaman dimana tenaga Bidan yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di pedesaan.

Tujuan Khusus Kegiatan adalah  Penduduk/masyarakat Kota Pariaman mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.  Meningkatnya kesehatan masyarakat  Adanya ketenangan batin bagi Penduduk/masyarakat disaat munculnya masalahkesehatan yang membutuhkan biaya perawatan.

Permasalahan yang dihadapi adalah  Pendataan yang kurang akurat memungkinkan terjadinya pemutasian kepesertaan.  Kurangnya informasi bagi masyarakat penerima manfaat pelayanan kesehatan tentang keberadaan JKSS. Seperti mekanisme pelayanan bagi JKSS di Pemberi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit penerima rujukan.  Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk peserta JKN  Anggaran untuk promosi masih terbatas

Solusi/pemecahan masalah yang diharapkan adalah     

Perkuat Koordinasi pada lintas sektor Perkuat Koordinasi pada lintas program Intensifkan promosi lansung maupun tidak lansung Tambah anggaran Pemberian imformasi oleh Petugas terutama petugas kesehatan di jejaringan Dinas Kesehatan Kota Pariaman perlu diintensifkan walaupun program JKSS sudah berjalan 3 tahun masih ada warga masyarakat belum paham akan keberadaan program tsb.  Petugas Rumah Sakit merupakan individu yang berhubungan langsung dengan penerima Jasa JKSS harus mengerti tentang keberadaan JKSS dengan demikian masyarakat kota Pariaman dengan mudah mendapatkan pelayanan JKSS.

3. Pengadaan,Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana Penunjang Program Jkn Dan Jkss

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

45

 Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah : Rp. 269.400.000.- (100%)  Realisasi keuangan Rp 251.494.500,- (93%)  Sisa Anggaran Rp. 17.905.500,- (17%) Tujuan Umum Kegiatan adalah  Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada masyarakat bermutu dan berkualitas

Tujuan Khusus Kegiatan adalah  Pengadaan sarana dan prasarana dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Program JKSS dan JKN

Permasalahan yang di hadapi adalah  Pengadaan sarana dan prasana belum sepenuhnya terakomodir  Intensitas mutasi pegawai sangat tinggi sebagai operator sarana dan prasarana

Solusi/pemecahan masalah yang diharapkan adalah  Penambahan sarana prasarana (penambahan anggaran)  Intensitas mutasi pegawai diturunkan 4. Operasional Pelayanan Jamkesmas, Jampersal Dan Jkss  Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah : Rp. 787.443.250,- (100%)  Realisasi keuangan Rp 251745.668.259,- (95%)  Sisa Anggaran Rp. 41.7255.000,- (5%)

Tujuan Umum Kegiatan adalah  Pemanfaatan jasa pelayan kesehatan tepat sasaran

Tujuan khusus Kegiatan adalah  Distribusi Jasa pelayan jaminan persalinan bagi tenaga pelaksana  Distribusi Jasa pelayan kapitasi JKN pada Puskesmas

Permasalahan yang di hadapi adalah

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

46

 Terlambatnya dana jasa persalinan (Jampersal) turun ke Dinas Kesehatan  DPA anggaran perubahan diakhir tahun

Solusi/pemecahan masalah yang diharapkan adalah  Koordinasi lintas sector diperkuat  Pembahasan anggaran perubahan dipercepat 5. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)  Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah : Rp. 17.560.500,- (100%)  Realisasi keuangan Rp 15.646.000,- (89%)  Sisa Anggaran Rp. 1.914.000,- (11%)

Tujuan Umum Kegiatan adalah  Masyarakat mampu dalam melakukan perawatan secara mandiri

Tujuan khusus Kegiatan adalah  Peningkatan kemapuan Perawat puskesmas dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam perawatan diri yang memiliki resiko

Permasalahan yang di hadapi adalah  Anggaran untuk kegiatan Perkesmas sangat kecil pada hal padahal dampaknya sangat besar pada masyarakat  Kesadaran dan kemampuan petugas Puskesmas masih rendah dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat  Rendahnya pengetahuan masyarakat yang beresiko dalam upaya melakukan perawatan diri

Solusi/pemecahan masalah yang diharapkan adalah  Penambahan anggaran  Pelatihan bagi tenaga perawat puskesmas  Tingkat pengetahuan masyarakat melalui media promosi langsung maupun tidak langsung.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

47

6.

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Saat Bencana Alam

 Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah : Rp. 80.000.000,- (100%)  Realisasi keuangan Rp 63.940.000,- (80%)  Sisa Anggaran Rp. 16.060.000,- (20%)

Tujuan Umum Kegiatan adalah  Meningkatan kewaspadaan dini krisis kesehatan akibat bencana

Tujuan khusus Kegiatan adalah  Peningkatan kemapuan tenaga kesehatan akibat krisis kesehatan  Pelatihan tenaga kesehatan lapangan dalam penangan krisis kesehatan akibat bencana  Melengkapi sarana penunjang dalam upaya koordinasi antisipasi ktisis kesehatan pada masyarakat di lapangan.

Permasalahan yang di hadapi adalah  Anggaran tidak memadai  Pelatihan dan review petugas kesehatan dalam upaya penanggulang krisis kesehatan akibat bencana  Transport logistik kesehatan dalam upaya penanggulang krisis kesehatan akibat bencana tidak ada (mobilisasi angkut).

Solusi/pemecahan masalah yang diharapkan adalah    

7.

Penambahan anggaran Pelatihanpetugas lapangan Pengadaan mobil Pick Up Tingkat pengetahuan masyarakat melalui media promosi langsung maupun tidak langsung tentang krisis kesehatan akibat bencana.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Dan Penanggulangan Masalah Kesehatan P3k

 Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah : Rp. 27.700.000,- (100%)

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

48

 

Realisasi keuangan Rp 27.695.000,- (99,9%) Sisa Anggaran Rp. 5.000,- 0,01%)

Tujuan Umum Kegiatan adalah  Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan adalah teratasinya masalah kesehatan bagi masyarakat yang sedang melaksanakan perayaan Hari Besar Nasional/Kota Pariaman

Tujuan khusus Kegiatan adalah  Pelayanan kesehatan pada Perayaan/Pesta Tabuik , HUT RI, HUT Kota Pariaman,Tour d Singkarak, Kafilah MTQ, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, PORPROV serta Tahun Baru

Permasalahan yang di hadapi adalah  Anggaran tidak memadai  Pemamfaatan sarana dan tenaga kesehatan masih dari Puskesmas  Koordinasi antar lintas sektor dan program masih kurang

Solusi/pemecahan masalah yang diharapkan adalah  Penambahan anggaran  Sarana dan tenaga yang adekuat  Koordinasi diperkuat.

8.

Kegaiatan Peningkatan Kesehatan Jamah Haji

 Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah : Rp. 21.524.000,- (100%)  Realisasi keuangan Rp 21.424.000,- (99,9%)  Sisa Anggaran Rp. 100.000,- 0,01%)

Tujuan Umum Kegiatan adalah  Peningkatan pelayanan kesehatan calon Jemaah haji yang terdaftar di Kementerian Agama Kota Pariaman

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

49

Tujuan khusus Kegiatan adalah  Penyuluhan kesehatan bagi calon Jemaah haji  Memberikan pelayanan kesehatan bagi calon Jemaah haji pra keberangkatan ke tanah suci  Monitoring surveilans pasca kembalinya Jemaah haji dari tanah suci  Pembinaan dan pengawasan langsung di Puskesmas maupun dimasyarakat serta sektor lain yang terkait seperti, Kementerian Agama, KUA, KBIH dll.

Permasalahan yang di hadapi adalah  Data calon Jemaah haji lambat rilis dari Kementerian terkait  Koordinasi antar lintas sektor dan program masih kurang  Kurangnya pengetahuan masyarakat yang akan menunaikan ibada haji, khususnya di kota Paraiaman, mengenai prosedur serta tata laksana Pelayanan Kesehatan Jema;ah Haji, hal ini juga dialami oleh petugas pemeriksa kesehatan calon jemaah haji, baik pada pemeriksaan tahap pertama dipuskesmas yang dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti, dokter, perawat dan tenaga laboratorium dan pada pemeriksaan tahap kedua yang dilakukan oleh tenaga medis maupun non medis, sebagai koordinator dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Pariaman  Kurangnya kesadaran Calon Jema’aha Haji untuk melakukan pemeriksaan kembali setelah pulang dari ibadah ke puskesmas tempat mereka melakukan pemeriksaan awal, dengan maksud untuk melacak atau surveilence penyakit menular yang dibawa mereka dari arab Saudi  Anggaran masih terbatas.

Solusi/pemecahan masalah yang diharapkan adalah    

Perkuat koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program Sarana dan tenaga yang adekuat Penyuluhan kepada calon Jemaah haji tentang tentang prosedur pelayanan kesehatan Sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh sebelum dan sesudah menunaikan ibadah haji.  Penambahan anggaran

9. Kegaiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat(Perizinan Sarana Kesehatan)  Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah : Rp. 18.800.000,- (100%)  Realisasi keuangan Rp 18.618.000,- (99%)  Sisa Anggaran Rp. 182.000,-0,1%)

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

50

Tujuan Umum Kegiatan adalah  Pembinaaan dan Perizinan sarana dan prasarana Kesehatan Pemerintah dan Swasta

Tujuan khusus Kegiatan adalah  Mewujudkan kesehatan yang optimal bagi masyarakat Kota Pariaman.  Menerbitkan izin operasional bagi RS, Klinik, optikal, Laboratorium dan praktek (dokter, bidan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya)  Monitoring, Pembinaan dan pengawasan sarana kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.  Melakukan regestrasi ulang pada sarana kesehatan setiap tahunnya. Permasalahan yang di hadapi adalah  Rendahnya kesadaran pemilik sarana kesehatan dalam mengurus izin operasional bagi yang belum memiliki izin operasional  Rendahnya kesadaran pemilik sarana kesehatan dalam malakukan regestrasi ulang perizinan  Rendahnya kesadaran pemilik sarana kesehatan dalam melaporkan jumlah kunjungan menurut jenis dan kasus yang telah ditangani.  Tingginya persaingan antar sarana kesehatan.  Terbatasnya anggaran.

Solusi/pemecahan masalah yang diharapkan adalah  Sosialisasi dan pembinaan bagi pemilik sarana kesehatan  Beri sanksi bagi pemilik sarana kesehatanyang tidak mematuhi peraturan berupa  Teguran tertulis; dan sampai  Pencabutan izin operasional  Koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam penertiban sarana keshatan.  Penambahan anggaran

10. Kegiatan Operasional Pelayanan Jamkesmas, Jampersal Dan Jkss  Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah : Rp. 787.443.250,(100%)  Realisasi keuangan Rp 745.668.250,- (99%)  Sisa Anggaran Rp. 41.775.000,- ( 0,1%)

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

51

Tujuan Umum Kegiatan adalah  meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Tujuan khusus Kegiatan adalah  Pemanfaatan jasa persalinan Jamkesmas  Pemanfaatan jasa dan Kapitasi JKN bulan Januari – April 2014

Permasalahan yang di hadapi adalah  lambatnya proses pencairan alokasi dana Jampersal dan dana kapitasi JKN

Solusi/pemecahan masalah yang diharapkan adalah Perbaiki regulasi mekanisme pencairan dana Jampersal dan Kapitasi JKN.

L.

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Kegiatan Pengembangan media promosi dan Informasi sadar hidup sehat Pengembangan media promosi dan Informasi sadar hidup sehat bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat kota Pariaman agar mampu memelihara kesehatan dan berprilaku hidup bersih dan sehat. Penyebarluasan informasi kesehatan ini dilaksanakan melalui media cetak dan elektronik, pameran dan kampanye kesehatan Penyebarluasan informasi kesehatan melalui media cetak yaitu melalui penyebaran poster, sticker, dan spanduk. Sedangkan penyebaran melalui media elektronik dilaksanakan dengan melakukan kerjasama dengan radio-radio yang ada di Kota Pariaman yaitu radio Dhara FM dan RRI Pariaman. Bentuk penyebaran melalui radio yaitu melalui penyiaran iklan (Radio Spot) mengenai kesehatan dan dialog interaktif tentang kesehatan dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Pariaman. Radio spot dilaksanakan 12 kali setahun dengan penyiaran iklan kesehatan satu bulan satu tema. Dialog interaktif

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

52

dilaksanakn 7 kali dalam setahun dengan mengangkat permasalahan

yang sedang

berkembang di masyarakat. Adapun tema yang diangkat dalam dialog interaktif adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Jaminan Kesehatan Nasional Imunisasi Rabies Gizi seimbang di bulan Ramadhan Tips memilih makanan pabukoan Klinik sanitasi Kesehatan Ibu Hamil

Untuk radio spot, materi yang disajikan adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Cuci Tangan Pakai Sabun Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ASI Ekslusif Kelas Ibu Hamil Imunisasi Stop BABS Kampanye anti rokok Olahraga Himbauan Ketua TP PKK Kota Pariaman tentang Posyandu Himbauan Ketua TP PKK Kota Pariaman tentang Imunisasi

Disamping itu juga dilakukan kegiatan yang bersifat partisipatif namun tetap mengedepankan kegiatan promosi kesehatan berupa penyuluhan kesehatan di SMA dengan tema Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) dan penyuluhan Dinas Kesehatan menggunakan mobil keliling Promosi Kesehatan.

Permasalahan yang dihadapi adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan belum mampu untuk merubah prilaku masyarakat untuk hidup bersih sehat, masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya memelihara kesehatan dan juga media yang digunakan untuk promosi kesehatan masih kurang. Anggaran yang yang disediakan untuk kegiatan media promosi ini masih kurang.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

53

Solusi yang mungkin bisa mengurangi masalah diatas adalah penyuluhan secara terus menerus dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang prilaku hidup bersih dan sehat dan menyediakan media yang digunakan untuk promosi kesehatan Jumlah Anggaran Kegiatan : Rp. 87.950.000,Jumlah Realisasi Anggaran : Rp. 85.498.000,Realisasi fisik 98 % sedangkan realisasi keuangan adalah 97,21 %.

2.

Kegiatan Pengembangan dan Pemantapan Bidan tentang Desa Siaga Aktif Desa siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), kejadian bencana, kecelakaan dan lain sebagainya, dengan memanfaatkan potensi setempat secara bergotong royong. Sebuah desa dapat dikatakan sebagai desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (POSKESDES). Kegiatan Poskesdes diselengarakan oleh tenaga kesehatan yang dibantu oleh sekurang-kurangnya dua orang kader. Tugas bidan desa dalam pengembangan desa siaga adalah menggerakan masyarakat dalam hal : (a) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, (b) Pengamatan terhadap masalah kesehatan di desa, (c) Upaya Kesehatan Lingkungan, (d) Peningkatan kesehatan ibu,bayi dan anak balita, (e) Memasyarakatan kadarzi, dan (f) Penyiapan masyarakat menghadapi bencana. Mengingat besarnya peran petugas dalam pengembangan desa siaga, dimana di tahun 2013 dari 71 bidan desa baru 40 bidan desa yang telah dilatih mengenai desa siaga. Untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas petugas dalam pengembangan desa siaga, maka tahun 2014 dilakukan pelatihan untuk 30 orang bidan desa siaga. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari yaitu dari tanggal 3 s/d 5 Juni 2014 di Ruang Pertemuan RM Pauh Pariaman. Permasalahan

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

54



Masih kurangnya peran serta Aparat dan masyarakat desa/kel dalam upaya pengembangan desa/kel siaga aktif



Petugas

kesehatan

khususnya

bidan

desa

kurang

memahami

tentang

penyelenggaraan dan pengembangan desa/kela siaga aktif 

Petugas kesehatan kurang terlibat dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan di tingkat desa/kel

Solusi 

Perlu kerja keras lagi dalam mensosialisasikan pengembangan desa/kel aktif ke aparat dan masyarakat desa/kel



Meningkatkan pengetahuan petugas dalam penyelenggaraan dan pengembangan desa/kel siaga aktif



Petugas kesehatan khususnya bidan desa agar lebih aktif lagi terlibat dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan di tingkat desa/kel agar bisa menyampaikan permasalahan kesehatan dan mencari solusi secara bersama di desa/kel tersebut

Jumlah Anggaran Kegiatan : Rp. 26.000.000,Jumlah Realisasi Anggaran : Rp. 24.460.000,Realisasi fisik 96,8 % sedangkan realisasi keuangan adalah 94,08 %.

3.

Kegiatan Penilaian Puskesmas berprestasi dan Puskesmas Teladan Tingkat Kota Pariaman Tugas pokok aparatur negara sabagai abdi negara juga sebagai abdi

masyarakat,

antara lain tercermin dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat. Dalam era reformasi dan globalisasi dewasa ini tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan semakin kuat. Pelayanan masyarakat tercermin dalam segala bentuk kegiatan dalam rangka pengaturan pembinaan, bimbingan, penyediaan fasilitas jasa dan lainnya dilaksanakan oleh aparatur pemerintah kepada masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

55

Kenyataannya kondisi pelayanan masyarakat dewasa ini masih di rasakan banyak kelemahan, banyak dikeluhkan dan masih kurang memuaskan bagi masyarakat, misalnya mengenai prosedur yang berbelit-belit, tidak adanya kepastian waktu, kurang transparan, sikap petugas yang kurang responsive dan lainnya. Salah satu bentuk pelayanan yang di maksud adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas, serta sesuai dengan aspirasi Dinas Kesehatan Kab/Kota maka untuk tahun 2014 akan dilaksanakan Penilaian Puskesmas Berprestasi dan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Kota Pariaman. Penilaian dilakukan untuk menilai keberhasilan Tim Puskesmas dan jajarannya serta tenaga kesehatan dalam melaksanakan kinerjanya secara lintas program, sektoral dan kemasyarakatan Tim Penilai melakukan penilaian langsung terhadap Puskesmas dan tenaga kesehatan teladan. Tim Penilai terdiri dari Dinas Kesehatan Kota Pariaman dan lintas sektor terkait. Kegiatan penilaian dilaksanakan selama 5 hari dimana 2 hari untuk penilaian tenakes teladan (10 dan 11 Maret 2014) dan 3 hari penilaian puskesmas berprestasi (12, 13 dan 14 Maret 2014). Adapun di tingkat propinsi Sumatera Barat, Kota Pariaman mendapat peringkat juara 3 untuk tenaga paramedis teladan, harapan 2 untuk tenaga kesmas teladan dan harapan 3 untuk tenaga gizi teladan. Prestasi tenaga kesehatan teladan tahun 2014 ini semakin meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Permasalahan  Masih ada puskesmas yang tidak mengirin tenaga kesehatan untuk diikutsertakan dalam lomba tenakes dimaksud  Tenaga kesehatan menganggap lomba ini hanya menambah beban dan pengeluaran sehingga mereka tidak mau ikut.  Dalam penilaian puskesmas berprestasi, puskesmas belum siap secara kelengkapan administrasinya  Kurangnya inovasi petugas dalam melaksanakan program kesehatan.

Solusi

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

56

 Memberikan reward yang memadai kepada tenaga kesehatan agar termotivasi untuk mengikuti lomba tersebut  Memberikan sanksi kepada puskesmas yang tidak mengirimkan tenaga untuk lomba  Melakukan pembinaan secara berjenjang dan berkesinambungan kepada puskesmas Jumlah Anggaran Kegiatan : Rp. 80.000.000,Jumlah Realisasi Anggaran : Rp. 69.990.000,Realisasi fisik 90 % sedangkan realisasi keuangan adalah 87,49 %.

4. Kegiatan Pemantapan Pelaksanaan Program PKPR dan Pelatihan Konselor Sebaya Di Indonesia seperempat dari seluruh jumlah penduduk adalah remaja. Masa remaja adalah masa yg rawan setelah masa kanak-kanak untuk menuju masa dewasa. Secara fisik akan mengalami perubahan yang spesifik dan secara psikologik akan mulai mencari identitas diri pada saat ini dengan adanya kemajuan teknologi dan era globalisasi mempengaruhi timbulnya masalah-masalah pada remaja baik positif maupun negatif, seperti psikososial (pergaulan), reproduksi dan penyakit. Untuk itu perlu dilakukan upayaupaya pencegahan dan penanggulangan dengan cara mempersiapkan generasi muda / remaja menjadi SDM yg berkualitas, memiliki pribadi yg mantap dan sehat. Guna meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam memberikan pembinaan dan pelayanan kesehatan remaja, untuk itu perlu adanya “Pelayananan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) “. Mengingat pentingnya kegiatan PKPR bagi remaja, maka perlu dilakukan kegiatan pemantapan program PKPR bagi petugas kesehatan dan partisipasi aktif remaja sebagai konselor sebaya yang terlatih, berwawasan luas dan terampil. Kegiatan ini diadakan dalam 2 angkatan dimana angkatan I sebanyak 30 orang untuk petugas Puskesmas yaitu Dokter, bidan/paramedis, tenaga gizi dan tenaga promkes serta dari DKK 2 orang yaitu 1 orang pengelola promkes dan 1 orang pengelola PKPR selama 2 hari pada tanggal 23-24 September 2014 di Ruang Pertemuan New Apulatte Resto. Angkatan II dilaksanakan

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

57

untuk siswa SMP/sederajat, SMA/sederajat dan guru BK sebanyak 10 Sekolah dimana masing-masing sekolah mengirimkan 1 orang putri, 1 orang putra dan 1 orang guru BK selama 2 hari pada tanggal 29-30 September 2014 di Ruang Pertemuan RM Pauh Pariaman.

Permasalahan 

Puskesmas belum membentuk Tim PKPR dan ruangan konsultasi remaja sehingga pelayanan kesehatan remaja belum berjalan



Petugas yang terlibat dalam Tim PKPR belum memahami tugas masing-masing



Secara umum pihak sekolah (Guru BK) belum mengerti alur dalam pelayanan kesehatan peduli remaja yang dilaksanakan puskesmas sehingga remaja yang bermasalah belum ditangani secara tepat



Remaja masih enggan untuk datang konsultasi ke puskesmas karena malu



Membentuk Tim PKPR di puskesmas dan menyediakan ruang khusus untuk

Solusi

konsultasi sehingga pelayanan kesehatan terhadap remaja dapat berjalan dengan baik 

Menginformasikan kepada pihak sekolah bahwa di puskesmas sudah ada pojok konsultasi bagi remaja bermasalah baik fisik maupun psikologi



Tim PKPR agar mampu menjadi pendengar yang baik bagi remaja bermasalah sehingga mereka tidak enggan dan malu untuk berkonsultasi dan tim menjaga kerahasiaan mereka.

Jumlah Anggaran Kegiatan : Rp. 26.190.000,Jumlah Realisasi Anggaran : Rp. 25.765.000,Realisasi fisik 100 % sedangkan realisasi keuangan adalah 98,38 %

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

58

DATA PERKEMBANGAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

Gambar 1 : GRAFIK PERKEMBANGAN POSYANDU KOTA PARIAMAN TAHUN 2014 100 80 60 40 20 0 % Posy Purnama % Posy mandiri

Naras SikapakAir santok Padusunan PariamanKuraitajiMarunggi Marunggi Kota Pariaman 40,9 100 100 100 100 92,9 100 89,7 59,1

0

0

0

0

7,1

0

10,3

Dari grafik diatas terlihat bahwa sebagian besar (89,7 %) posyandu yang ada di Kota berada di strata purnama sedangkan strata mandiri hanya 10,3 %.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

59

Gambar 2 : GRAFIK PERKEMBANGAN DESA SIAGA KOTA PARIAMAN TAHUN 2014 100 80 60 40 20 0 Naras

Sikapak Air SantokPadusunanPariaman Kuraitaji Marunggi

% Desa Siaga Pratama

100

0

100

62,5

81,8

0

100

Kota Pariaman 67,6

% Desa Siaga Madya

10

7

0

37,5

18,2

100

0

32,4

Dari grafik diatas terlihat bahwa dari 77 desa yang ada di Kota Pariaman, terdapat 23 desa yang sudah mencapai desa siaga madya dan 48 desa masih dalam kategori desa siaga pratama Gambar 3 : GRAFIK PENCAPAIAN PROGRAM PHBS KOTA PARIAMAN TAHUN 20134

60 50 40 30 20 10 0 % PHBS

Naras 20,1

Sikapak 29

Air Santok 32,8

Padusunan 14,8

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

Pariaman 32,1

Kuraitaji 51,6

Marunggi 50,9

Kota Pariaman 33,2

60

Dari grafik diatas terlihat bahwa dari rumah tangga yang dipantau di Kota Pariaman hanya 33,2 % yang ber PHBS. Artinya sebagian besar keluarga yang ada di Kota Pariaman beum menerapkan 10 indikator keluarga PHBS.

M.

PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Uraian Hasil Kegiatan 1. Kegiatan Penanggulangan kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vit A dan Kurang zat Gizi mikro Lainnya a. Waktu Pelaksanaan : April s.d. Desember 2014 b. Lokasi & Tempat : Dinas Kesehatan Kota Pariaman c. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan status gizi Baduta gizi kurang Gakin, Balita gizi buruk Gakin dan ibu hamil KEK/Anemia. Tujuan ini dicapai melalui kegiatan pemantauan garam beryodium di rumah tangga, pemberian kapsul vitamin A dan pemberian obat kecacingan ke sekolah dasar sasaran. Sumber dana berasal dari APBD Kota Pariaman dengan total Dana : Rp. 355.000.000,- (Tiga ratus lima puluh lima juta rupiah ) dan terealisasi sebesar Rp. 350.655.000,- (Tiga ratus lima puluh juta enam ratus lima puluh lima ribu rupiah). Jumlah balita yang mendapat mendapat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebanyak 94 orang, Baduta 149 orang dan ibu hamil 94 orang. d. Permasalahan yang dihadapi : 

Keterlambatan

pelaksanaan

kegiatan

pengadaan

menyebabkan

terlambatnya pendistribusian paket PMT ke masyarakat sasaran. 

Dampak keterlambatan pendistribusian berakibat intervensi yang diberikan kurang efektif.



Rendahnya pemahaman keluarga balita/baduta dan ibu hamil tentang pendingnya memperhatikan asupan makanan bergizi untuk menunjang tumbuh kembang.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

61



Kurangnya pemantauan petugas puskesmas dalam pengawasan pemberian PMT di desa.



Kurang optimalnya supervisi petugas Dinas Kesehatan Kota Pariaman ke puskesmas.

e. Solusi yang dilaksanakan : 

Waktu pelaksanaan pengadaan PMT diatur setiap tiga bulan sesuai dengan lama intervensi setiap sasaran sehingga pemberian PMT tidak terputus;



Meningkatkan pengawasan dan supervisi oleh petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Pariaman.

2. Kegiatan Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi a.

Waktu Pelaksanaan : 19 Maret 2014 dan tanggal 3 November 2014

b.

Lokasi & Tempat : di RM Pauh Bypass Pariaman

c.

Tujuan Kegiatan ini Meningkatnya cakupan keluarga yang telah menerapkan perilaku kadarzi di Kota Pariaman melalui pemberdayaan kader Kadarzi. Sumber dana berasal dari APBD Kota Pariaman dengan total Dana : Rp. 80.940.000,(Delapan puluh juta sembilan ratus empat puluh ribu rupiah) dan terealisasi sebesar Rp. 79.260.000,- (Tujuh puluh sembilan juta dua ratus enam puluh ribu rupiah). Kegiatan ini dilaksanakan dua kali, diikuti oleh 135 kader Kadarzi selama 2 hari.

d. Permasalahan yang dihadapi : 

Berdasarkan hasil review pada bulan Maret dan November 2014, tidak satu pun puskesmas di Kota Pariaman yang mencapai target 100% keluarga sadar gizi. Tidak lengkapnya laporan yang disampaikan kader gizi menunjukkan masih rendahnya kesadaran kader gizi di desa dalam melaksanakan kewajibannya. Dalam kurun waktu tahun 2014, juga ditemui adanya kader gizi yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan, sehingga mengganggu

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

62

jalannya program ini. Perekrutan kader gizi baru menyebabkan terlambatnya pengiriman laporan, bahkan kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan. a. Solusi yang dilaksanakan : 

Oleh karena itu, disarankan agar petugas gizi puskesmas meningkatkan monitoring terhadap jalannya kegiatan ini dan koordinasi dengan lintas sektor seperti perangkat desa dan bidan desa. Disamping itu, petugas puskesmas juga harus melakukan pembinaan dan edukasi terhadap kader gizi di desa. Yang tidak kalah penting, perlunya reward yang memadai bagi kader gizi yang sudah menjalankan kegiatannya dengan baik.



Pengelola program gizi di puskesmas harus melakukan review dan analisis terhadap laporan-laporan yang masuk dari kader gizi dan bidan desa. Demikian juga dengan pengelola program gizi di dinas kesehatan, melakukan rekapitulasi dan analisis mendalam terhadap data yang dilaporkan puskesmas.

3. Kegiatan Pelatihan Petugas dalam manajemen Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) a. Waktu Pelaksanaan : 

Pelatihan PMBA pada tanggal 21 s/d 26 April 2014 di Rumah Makan Pauh Jl By Pass Pariaman



Monitoring dan evaluasi program gizi

Tahap I pada tanggal 17 dan 18

Agustus 2014 di aula Dinas Kesehatan 

Monitoring dan evaluasi program gizi Tahap II pada tanggal 11 Desember 2014 di Aula Puskesmas Pariaman

b. Lokasi & Tempat : Ruang Pertemuan RM. Pauh By Pass Pariaman c. Tujuan Kegiatan ini adalah meningkatkan status gizi dan kesehatan, tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak di Indonesia, melalui strategi peningkatan makanan bayi dan anak (PMBA) dengan optimal dan mengevaluasi kegiatan gizi

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

63

di puskesmas. Sumber dana kegiatan ini berasal dari APBD Kota Pariaman dengan total dana Rp. 42.200.000,- (Empat puluh dua juta dua ratus ribu rupiah), dari pagu dana yang tersedia terealisasi Dana

Rp. 41.170.000,- (Empat puluh satu juta

seratus tujuh puluh ribu rupiah). Peserta pertemuan terdiri dari Bidan Desa sebanyak 60 orang, Pimpinan Puskesmas, Tenaga Gizi Puskesmas, Lintas Sektor dan Lintas Program terkait. d. Permasalahan yang dihadapi : Rendahnya koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait di Dinas Kesehatan dan puskesmas e. Solusi:Meningkatkan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait di Dinas Kesehatan dan puskesmas dan

sehingga program perbaikan gizi

masyarakat yang dilakukan dipuskesmas terintegrasi dengan program lainnya

4. Kegiatan Penyusunan peta informasi kesehatan masyarakat kurang gizi a. Waktu Pelaksanaan : -

Angkatan I : 17 November 2014

-

Angkatan II : 18 November 2014

b. Lokasi & Tempat : Ruang Pertemuan Pondok Indah Pariaman c. Tujuan kegiatan ini adalah diketahuinya status gizi balita di Kota Pariaman, diperolehnya peta status gizi balita di Kota Pariaman, dan terlaksananya diseminasi informasi hasil penimbangan massal Balita di Kota Pariaman. Sumber dana kegiatan ini berasal dari APBD Kota Pariaman dengan total dana Rp. 31.291.000,(Tiga puluh satu juta dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah), dari pagu dana yang tersedia terealisasi Dana Rp. 26.665.000,- (Dua puluh enam juta enam ratus enam puluh lima ribu Rupiah). Peserta pertemuan terdiri dari Kader posyandu,petugas puskesmas dan lintas sektor terkait. d. Permasalahan yang dihadapi :

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

64

Masih ditemuinya kasus balita gizi kurang, kurus dan pendek di Kota Pariaman. e. Solusi yang dilaksanakan : Perlunya meningkatkan kemampuan petugas kader posyandu dalam deteksi dini tumbuh kembang balita dan berkoordinasi dengan bidan desa dan petugas puskesmas.

N.

PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR HIV / AIDS

1.

Kegiatan Pelayanan Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Menular HIV/AIDS Uraian Hasil Kegiatan : Telah dilaksanakan kegiatan Pelayanan Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Menular HIV/AIDS berupa: 

Rapat KPAD Kota Pariaman Angkata I,pada tanggal 20 Maret 2014,diikuti oleh 14 unsur Instansi dan SKPD



Sosialisasi kelompok khusus (kelompok pemuda beresiko), pada tanggal 25 Agustus 2014,diikuti oleh 60 orang pemuda kelompok beresiko



Sosialisasi kelompok khusus (kelompok ibu hamil), pada tanggal 26 Agustus 2014,diikuti oleh 40 orang ibu hamil



Rapat KPAD Kota Pariaman Angkata II,pada tanggal 26 November 2014,diikuti oleh 14 unsur Instansi dan SKPD,LSM,Forum Peduli HIV/AIDS Kota Pariaman.



Long March Hari AIDS Sedunia,Pada tanggal 1 Desember 2014,diikuti oleh Dinas Kesehatan dan 5 orang perwakilan siswa SLTA Se-Kota Pariaman

Sosialisasi yang diberikan meliputi: pengertian, penyebab,gejala, cara penularan dan upaya – upaya pencegahan. Metode yang dilakukan berupa ceramah dan tanya jawab. Hadir dalam acara dimaksud selain para peserta juga sektetaris KPA Kota pariaman Hj.Martini Mahyuddin ,LSM, Forum Peduli HIV/AIDS Kota Pariaman dan

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

65

nmenghadirkan testimoni penderita HIV/AIDS dari LSM Lentera Minang Kabau . Pada sosialisasi HIV/AIDS ini dilakukan pre-test dan post-test kepada peserta. Sasaran dari sosialisasi dan Rapat tentang HIV/AIDS adalah :  Mengikutsertakan perwakilan dari desa dalam kegitan pertemuan penanggulangan HIV/AIDS Kota Pariaman seperti : LMD,KAN,Karang Taruna 

Menyebarluaskan himbauan melalui poster di posyandu dan kantor Desa



Perlunya dilakukan perekrutan komunitas untuk penaggulangan HIV/AIDS



Mengajak seluruh SKPD penanggulangan HIV/AIDS.

untuk

terlibat

Kegiatan ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan

aktif

dalam

upaya

tentang pencegahan,

penularan dan akibat dari HIV/AIDS dan penjaringan kasus guna menurunkan kasus HIV/AIDS di Kota Pariaman. Pertemuan dengan anggota KPAD Kota Pariaman, merupakan organisasi lintas sector yang diharapkan dengan seluruh kewenangan yang ada pada masing-masing unsurnya dapat berperan secara optimal dalam mengendalikan kasus HIV/AIDS di kota Pariaman pada khususnya. Komisi ini diharapkan dapat menjadi Momentum untuk penanggulangan HIV/AIDS yang lebih komprehensif dimasa datang. Selanjutnya informasi yang semakin tersebar luas, diharapkan generasi muda semakin tahu tentang penyakit dimaksud, sehingga dengan penuh kesadaran dapat secara mandiri melakukan upaya pencegahan. Kondisi Sarana dan Prasarana : Sarana & Prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dirasakan cukup dan fasilitas multimedia sederhana dibawa penyelenggara dari Dinas Kesehatan Kota. Permasalahan yang dihadapi : 1. KPA berusaha melakukan rapat koordinasi dan merekomendasikan beberapa upaya penanggulangan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS. Disisi lain, klinik VCT sebagai pos

terdepan

untuk

menjangkau

kelompok

beresiko

masih

terbatas

jangkauanya,walaupun di Kota Pariaman sudah dilatih pertugas medis,para medis dan

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

66

petugas labor untuk Layanan Komprehensif Berkesinambungan tetapi belum dapat bekerja secara optimal sehubung masih tingginya stigma pada masyarakat sehingga masyarakat

malas

untuk

memeriksakan

diri

ke

puskesmas.

Dan

Komisi

Penanggulangan HIV/AIDS Daerah KPAD sebagai organisasi lintas sektoral ditingkat Kota yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak penanggulang AIDS. 2. Dari dana yang dianggarkan 99,71% dapat teralisasi, sisa anggaran disebabkan kerena ada perbedaan pagu makmin di DPA dari SHB. Solusi yang ditempuh : Upaya peningkatan pengetahuan bagi masyarakat masih harus terus dilakukan agar tidak lagi menjadi stigma dan terjadi perubahan perilaku masyarakat. Jumlah anggaran : Rp. 23.285.000,Jumlah realisasi anggaran : Rp. 23.218.000,Hal-hal yang Perlu Dilaporkan : Penyakit HIV/AIDS masih merupakan masalah kesehatan di kota Pariaman, Pada tahun 2014 Prevalensi Penyakit HIV/AIDS Kota Pariaman adalah 0,006% dengan jumlah kasus dari tahun 2002-2013 sebanyak 28 kasus (meninggal 6 orang). Secara case rate Kota Pariaman berada pada peringkat ke -4 di Sumatera barat.

2.

Kegiatan

Pelayanan

Pencegahan

&

Penanggulangan

Penyakit

Menular

(ISPA/Pneumonia dan Diare) Uraian Hasil Kegiatan : 1. Monitoring dan Evaluasi Program ISPA/Pneumonia dan Diare -

Tujuan Kegiatan Kegiatan pertemuan monitoring dan evaluasi program P2-ISPA/Pneumonia dan Diare ini bertujuan untuk menilai dan melihat hasil cakupan/pencapaian program yang telah dilaksanakan pada wilayah kerja masing-masing puskesmas.

-

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan pada triwulan II tahun 2014 yaitu tanggal 30 Juni 2014 bertempat di Aula Pertemuan Dinas Kesehatan Kota Pariaman.

-

Peserta Pertemuan

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

67

Kegiatan pertemuan ini dihadiri oleh pengelola program ISPA/Pneumonia. -

Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan Pertemuan monitoring dan Evaluasi ini dilaksanakan oleh bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pariaman.

-

Hasil Kegiatan 

Setiap puskesmas diharapkan membuat rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk program ISPA/Pneumonia dan Diare setiap tahun.



Setiap puskesmas diharapkan melakukan penanganan balita sakit dengan MTBS terutama balita batuk dan sukar bernafas.



Pengelola ISPA/Pneumonia dan Diare disetiap puskesmas harus membuat hasil program ISPA/Pneumonia dan Diare per Triwulan dan Pertahun.



Setiap petugas/pengelola program anak yang menangani balita sakit, harus menjalankan penanganan balita sakit sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.



Setiap puskesmas akan diberikan bagan dan SOP Penanganan balita batuk dan sukar bernafas, sehingga petugas dapat berpedoman pada bagan/SOP tersebut.



Memberikan pelatihan/pengetahuan singkat tentang penanganan balita sakit (balita dengan batuk dan sukar bernafas) pada petugas puskesmas yang menangani balita sakit.

2. Pertemuan Lintas Sektor Program ISPA/Pneumonia dan Diare Bagi Kader Kesehatan Se-Kota Pariaman

-

Tujuan Kegiatan 

Pertemuan program ISPA/Pneumonia dan Diare bagi kader ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada kader kesehatan tentang bagaimana balita dengan ISPA, Pneumonia dan diare dan tindakan yang harus dilakukan jika temui balita dengan ISPA, Pneumonia dan Diare.



Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat serta lintas sektor dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA/Pneumonia dan Diare.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

68

-

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan pada triwulan II tahun 2014 tanggal 12 dan 13 Mei 2014 bertempat di RM dan Restauran Pondok Indah Pariaman.

-

Peserta Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan kader kesehatan dari semua Desa/Kelurahan di Kota Pariaman berjumlah 100 orang yang dibagi kedalam 2 angkatan, dimana dalam 1 angkatan peserta berjumlah 50 orang.

-

Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pariaman.

-

Hasil Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode Ceramah, diskusi dan tanya jawab. Materi yang di berikan pada peserta diantaranya Kebijakan program ISPA/Pneumonia dan Diare, Situasi ISPA/Pneumonia dan Diare, Deteksi dini kasus ISPA/Pneumonia dan Diare, Hal yang harus dilakukan jika ditemukan kasus. Setelah diberikan materi tentang ISPA/Pneumonia dan Diare, kader juga di lihatkan video cara menghitung nafas pada bayi/balita dengan batuk dan kesukaran bernafas. Pada akhir sesi kader kesehatan diuji/dites tentang materi yang telah diberikan, dan hasilnya kader dapat memahami materi yang telah diberikan juga telah mengetahui apa yang harus dilakukan jika ditemui kasus bayi balita sakit terutama bayi balita batuk dan sukar bernafas.

3. Supervisi dan Bimbingan Teknis Program ISPA/Pneumonia dan Diare pada Pengelola ISPA/Pneumonia dan Diare Puskesmas -

Tujuan Kegiatan Kegiatan supervisi dan bimbingan teknis ini bertujuan untuk melihat dan menilai hasil cakupan dan pencapaian kinerja program ISPA/Pneumonia dan Diare pada wilayah kerja di masing-masing puskesmas di Kota Pariaman.

-

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

69

Kegiatan ini dilakukan pada Triwulan I sampai dengan Triwulan IV tahun 2014 pada masing-masing puskesmas dimana setiap puskesmas akan dilakukan supervisi dan bimbingan teknis 4 kali dalam setahun. -

Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pariaman.

-

Hasil Kegiatan Dalam kegiatan supervisi dan bimbingan teknis didapati bahwa ada sebagian pengelola ISPA/Pneumonia dan Diare dipuskesmas yang belum mengetahui target cakupan program ISPA/Pneumonia dan Diare. Dalam kegiatan ini petugas supervisi dari Dinas kesehatan memberikan arahan dan pengetahuan tentang menghitung target cakupan program ISPA/Pneumonia dan Diare tahun 2014 pada setiap petugas pengelola di puskesmas. Kondisi sarana dan prasarana Ketersediaan alat dan bahan dalam pelaksanaan semua kegiatan dalam program ISPA/Pneumonia dan Diare ini cukup memadai. Permasalahan a. Masih rendahnya penemuan kasus pneumoni di Puskesmas b. Kurangnya pengetahuan petugas dalam penanganan kasus pneumoni c. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat menetukan kejadian diare d. Pemberian ASI Ekslusif yang masih kurang e. Cakupan Imunisasi Campak masih rendah f. Kerjasama lintas program dengan tenaga gizi dan klinik sanitasi yang masih kurang

Solusi :

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

70

 Perlunya pelatihan petugas untuk meningkatkan pengetahuan dalam penanganan kasus pneumoni secara cepat dan tepat dalam menegakan diagnosa dan perlunya pencatatan dan pelaporan yang baik  Memberikan penanganan kasus pneumoni sesuai standar pelayanan  Meningkatkan penyuluhan tentang pneumoni oleh petugas dipuskesmas  Melakukan deteksi dini pneumoni  Pelatihan MTBS Memberikan penyuluhan kepada anak sekolah manfaat cuci tangan untuk menghindar diri dari bahaya diare  Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit diare, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pengetahuan tentang manfaat ASI Ekslusif  Kerjasama lintas sektor Jumlah Anggaran -

Kegiatan

pelayanan

pencegahan

dan

penanggulangan

penyakit

menular

ISPA/Pneumonia dan Diare ini didanai dari dana APBD Kota Pariaman Tahun 2014 -

Dana yang tersedia

: Rp. 20.000.000,00

Jumlah Realisasi Anggaran : Rp. 18.445.000,Persentase dana yang terealisasi : 92,23 %

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

71

Hal-hal yang Perlu Dilaporkan : Tabel 1. Distribusi Jumlah Kasus Penderita ISPA dan Pneumoni Per Puskesmas di Kota Pariaman Tahun 2014

N O

PUSKESMAS

SASARA N BALITA

PRED ISPA

PRED PNEUM O

40% JLH blt

10% JLH blt

jlh

%

jlh

%

ISPA

PNEUMONIA

1

Air Santok

682

273

68

243

89,1

0

0,0

2

Naras

1089

436

109

549

126,0

31

28,5

3

Kurai Taji

823

329

82

272

82,7

1

1,2

4

Kp.Br.Padusuna n

859

344

86

1116

324,9

1

1,2

5

Marungggi

837

335

84

166

49,6

32

38,3

6

Pariaman

3021

1208

302

1222

101,1

25

8,3

7

Sikapak

871

348

87

334

95,9

19

21,8

JUMLAH

8181

3272

818

3902

119,2

109

13,3

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

72

Tabel 2. Distribusi Penderita Diare Menurut Golongan Umur Per Puskesmas di Kota Pariaman Tahun 2013 SARANA KESEHATAN No .

PUSKESMAS

0-< 1-4 1 Th Th

>5 Th

Jml

Pend. Diber i Orali t

Penderit a Diberi Tab. Zinc

R L

Pemakaia n Oralit/Bg ks

1

Air Santok

0

54

108

162

162

122

0

576

2

Naras

21

141

224

386

386

229

0

1062

3

Kurai Taji

14

47

125

186

186

29

0

930

5

43

107

155

155

33

0

348

Kp. Baru 4 Padusunan 5

Marunggi

11

79

163

253

253

251

0

1240

6

Pariaman

37

138

303

478

478

64

0

2140

7

Sikapak

33

119

175

327

327

126

0

1172

121

621

1205

1947

1947

854

0

7468

TOTAL

Menurut standard program penanggulangan ISPA jumlah kasus pneumoni adalah sebanyak 10 % dari jumlah balita, dan di Kota Pariaman memiliki target adalah sebanyak 818 anak. Hasil penemuan kasus pneumoni yang ditemukan oleh Puskesmas beserta jajarannya adalah sebanyak 109 kasus atau 13,3 %.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

73

Rendahnya pencapaian ini di karenakan memang sebanyak itulah kasus yang ada dilapangan. Hal ini dibuktikan dengan tidak ditemukannya kasus kematian balita karena pneumoni di Kota Pariaman. Walaupun demikian, masih ada kemungkinan lain yaitu rendahnya kemampuan petugas untuk mendeteksi pneumoni pada balita yang memang masih harus dibuktikan lebih dulu. Upaya tetap harus dilakukan, baik dengan pelatihan formal maupun kalakarya. Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi dengan prilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula yaitu melalui makan dan minum maka dapat menimbulkan kejadian diare. Pemberian ASI ( Air Susu Ibu ) Ekslusif juga berpengaruh terhadap kejadian diare. Tidak memberikan ASI secara penuh pada enam bulan pertama, dan ASI tidak diteruskan sampai 2 tahun, bayi beresiko untuk menderita diare lebih besar daripada bayi yang diberi ASI penuh dan kemungkinan menderita dehidrasi juga lebih besar. Pemberian susu botol Pengganti Air Susu Ibu (PASI) jika tidak balita. Penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan atau kebersihan botol yang tidak terjaga dapat menyebabkan anak beresiko terkena diare. Diare dan disentri sering terjadi dan berakibat berat pada anak yang menderita campak dalam 4 minggu terakhir. Hal ini akibat menurunnya kekebalan tubuh penderita, virus campak menyerang sistem mukosa tubuh juga menyerang saluran cerna. Jumlah kasus campak dapat ditekan dengan memberikan imunisasi campak pada bayi. Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, diare dapat terjadi oleh karena perilaku hidup bersih belum membudaya. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah buang air besar, sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan harus menajdi kebiasaan sehari-hari. Selain itu diare dapat terjadi bila menggunakan sumber air untuk makan dan minum dengan air yang sudah tercemar bakteri. Oleh karena itu biasakan untuk selalu menggunakan air yang sudah dimasak dengan benar.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

74

Hasil penemuan kasus diare yang ditemukan oleh Puskesmas beserta jajarannya adalah sebanyak 1947 kasus. Kerjasama lintas program dengan tenaga gizi dan klinik sanitasi perlu dilakukan untuk menekan penyebab penyakit diare. Melalui kerjasama diharapkan pelaksanaan program P2- diare akan mendapat dukungan.

O.

1.

PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR KUSTA

Kegiatan Pelayanan Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Menular Kusta

A. Uraian Hasil Kegiatan 1. Monitoring Dan Evaluasi Program Kusta -

Tujuan Kegiatan Kegiatan monitoring dan evaluasi program kusta ini bertujuan untuk melihat hasil pencapaian program kusta dan menemukan masalah yang mungkin dihadapi petugas dilapangan serta merumuskan solusi yang baik demi kelancaran kegiatan.

-

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan pada triwulan II tahun 2014 tanggal 25 Juni 2014 bertempat di Aula Pertemuan Dinas Kesehatan Kota Pariaman

-

Peserta Pertemuan monitoring dan Evaluasi ini dihadiri oleh Dokter dan pengelola kusta di setiap puskesmas di Kota Pariaman, dimana peserta pertemuan berjumlan 20 orang.

-

Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan Pertemuan monitoring dan Evaluasi ini dilaksanakan oleh bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pariaman

-

Hasil Cakupan/pencapaian

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

75

No

-

Puskesmas

Jumlah Pasien Kusta 0

Jumlah penduduk

Prevalensi / 10.000 Pddk

10892

0

1

Naras

2

Sikapak

0

8710

0

3

Kp. Baru Padusunan

3

8588

3,4

4

Air Santok

0

6816

0

5

Pariaman

1

30208

0,33

6

Kurai Taji

1

8226

1,21

7

Marunggi

0

8366

0

Jumlah

5

81806

0,61

Pembiayaan Pertemuan monitoring dan Evaluasi ini didanai oleh APBD Kota Pariaman Tahun Anggaran 2014.

2. Pertemuan/Pelatihan Kusta Bagi Petugas Pengelola Kusta Puskesmas -

Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan singkat pada petugas/pengelola kusta puskesmas tentang penyakit kusta, cara pemeriksaan, dan upaya pengobatan serta cara pencegahan dan perawatan sehingga petugas dapat melakukan pelacakan dan penjaringan pada masyarakat untuk menemukan penderita dan mendapat pengobatan secara dini, sehingga dampak buruk dan penularan dapat dicegah.

-

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan pada triwulan I tahun 2014 tanggal 19 Maret 2014 bertempat di ruang pertemuan RM. Dan Restauran Pondok Indah Pariaman.

-

Peserta Kegiatan pertemuan ini dihadiri oleh dokter puskesmas dan pengelola program kusta puskesmas se-Kota Pariaman berjumlah 14 orang.

-

Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan Kegiatan pertemuan ini dilaksanakan oleh bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pariaman

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

76

-

kusta, cacat kusta, perawatan diri pasien kusta, pencegahan kecacatan dan RVS Kusta. Hasil Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan dengan penyampaian materi tentang kusta oleh Kabid P2P, Kabid Promkes PL serta dari wasor kusta Dinas Kesehatan Kota Pariaman.Materi yang disampaikan adalah situasi penyakit kusta di kota pariaman, tanda/gejala, klasifikasi, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, reaksi

-

Pembiayaan Pertemuan ini didanai oleh APBD Kota Pariaman Tahun Anggaran 2014.

3. Rapid Village Survey/RVS -

Tujuan Kegiatan Kegiatan ini merupakan kegiatan survey serta penjaringan cepat penyakit kusta pada masyarakat dan anak sekolah di Kota pariaman, untuk menemukan pasien kusta secara cepat.

-

Waktu dan Tempat Kegiatan ini dilaksanakan pada triwulan I dan II tahun 2014. Kegiatan ini dilakukan pada maysarakat di Desa/Kelurahan di Kota Pariaman terutama Desa/Kelurahan yang terdapat kasus kusta (Daerah kantong kusta) dan pada anak Sekolah Dasar.

-

Hasil Kegiatan Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan puskesmas, kegiatan ini dilaksanakan sejalan dengan kegiatan puskesmas keliling di wilayah kerja puskesmas, pasien yang berkunjung pada kegiatan puskel sekaligus dilakukan pemeriksaan/survey penyakit kusta, jika ditemui tanda dan gejala maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh wasor kusta. Pada anak sekolah kegiatan ini dilakukan pada anak sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6. Dalam kegiatan ini banyak ditemui tanda dan gejala menyerupai tanda dan gejala pada penyakit kusta namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut tidak ada ditemui kasus positif kusta.

-

Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

77

Kegiatan pertemuan ini dilaksanakan oleh bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pariaman -

Pembiayaan Kegiatan ini didanai oleh APBD Kota Pariaman Tahun Anggaran 2014.

4. Supervisi dan Bimbingan Teknis Program Kusta di Puskesmas -

Tujuan Kegiatan Kegiatan ini dilakukan untuk melihat hasil cakupan dan pencapaian di wilayah kerja puskesmas,pencatatan dan pelaporan serta kegitan yang telah dilakukan.

-

Waktu dan Tempat Kegiatan Kegiatan ini dilakukan pada triwulan I sampai dengan triwulan IV tahun 2014 pada semua puskesmas di kota pariaman.

-

Hasil Kegiatan Kegiatan Supervisi program Kusta kepada petugas Kusta di tiap puskesmas se Kota Pariaman untuk memantau kinerja program Kusta (pencatatan pelaporan, cara menjaring suspek, proses pemberian obat,penerapan POD (Preventif of Distabiliti) yaitu mencegah kecacatan,ketersediaan obat, penunjang

Kusta.

Dengan

dilakukannya

ketersediaan barang-barang

kegiatan

ini

maka

manajemen

pengendalian dan penaggulangan program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular Kusta dapat terlaksana dengan SOP yang ditetapkan. Dalam kegiatan ini didapatkan bahwa pengelola kusta di puskemas juga merangkap mengelola program lain. -

Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pariaman

-

Pembiayaan Kegiatan ini didanai oleh APBD Kota Pariaman Tahun Anggaran 2014.

B. Kondisi Sarana dan Prasarana

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

78

Ketersediaan alat dan bahan dalam pelaksanaan semua kegiatan dalam program kusta ini cukup memadai.

C. Permasalahan -

Kegiatan RVS di wilayah kerja puskesmas sudah dilaksanakan namun belum optimal serta motivasi masyarakat untuk memeriksakan diri masih kurang, sehingga dalam kegiatan RVS tersebut belum optimal.

-

Petugas/pengelola kusta di puskesmas masih memegang lebih dari satu program.

-

Wasor kusta yang sudah mengikuti pelatihan kusta/TOT Kusta din Makasar masih bertugas di puskesmas dan belum dipindah tugaskan ke Dinas Kesehatan, sehingga belum optimal untuk melakukan pembinaan pada seluruh puskesmas.

-

Masih kurangnya peran serta masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan dan penanggulangan penyakit terutama penyakit menular.

-

Dana/ anggaran untuk program kusta disetiap puskesmas belum mencukupi untuk melaksanakan kegiatan program kusta.

D. Solusi 1. Melakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat sehingga dapat mengetahui bahwa penyakit kusta bukan aib bagi keluarga tetapi penyakit yang dapat diobati dan tidak perlu ditakuti. 2. Melakukan penjaringan kasus / RVS (Rapid Village Survey) sehingga pasien dapat ditemukan secara dini dan pasien belum mengalami kecacatan 3. Pembentukan Kelompok Perawatan Diri (KPD) untuk penderita yang telah mengalami kecacatan, agar kecacatan dapat dicegah atau tidak berlanjut. 4. Melakukan advokasi kepada stakeholder untuk mendukung pemberantasan penyakit kusta. E. Jumlah Anggaran Jumlah anggaran yang tersedia untuk

kegiatan program pelayanan pencegahan dan

penanggulangan penyakit menular kusta adalah sebesar : Rp. 16.475.000,00

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

79

F. Jumlah Realisasi Anggaran Jumlah anggaran yang terealisasi dalam kegiatan program pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular kusta adalah sebesar : Rp. 16.457.000,00 G. Persentase dana yang terealisasi Persentase dana yang telah terealisasi dalam kegiatan program pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular kusta adalah : 99,89 % H. Hal-hal yang perlu dilaporkan Penyakit Kusta masih merupakan masalah kesehatan di kota Pariaman,walaupun angkanya masih dibawah target nasional yaitu sebesar 4,8/100.000 penduduk tahun 2014, dimana target nasional sebesar < 5/100.000 penduduk atau 0,48/10.000 penduduk. Berikut di tampilkan jumlah penderita kusta di Kota Pariaman selama tahun 2014. Distribusi Penderita Kusta Di Masing-Masing Puskesmas di Kota Pariaman tahun 2014 JUMLAH KASUS

PUSKESMA NO S

TIPE PB

TIPE MB

JUMLA H

B

L

B

L

PB

M B

PREVALE NSI/10.000 JUMLAH PENDUD TOTA PENDUDU UK L K

1

NARAS

0

0

0

0

0

0

0

10892

0

2

SIKAPAK

0

0

0

0

0

0

0

8710

0

3

KP.BARU PADUSUNA N

0

3

2

1

3

3

6

8588

4

PARIAMAN

0

0

0

2

0

2

2

30208

7,01

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

0,66

80

5

AIR SANTOK

0

0

0

0

0

0

0

6816

0

6

KURAI TAJI

0

0

2

0

0

2

2

8226

2,43

7

MARUNGGI

0

0

0

0

0

0

0

8366

0

JUMLAH

0

3

4

3

3

7

10

81806

0,48

Semua pasien kusta yang telah terregistrasi kedalam pencatatan dan pelaporan kusta ditindak lanjuti dengan menjalani pengobatan. Bagi pasien kusta dengan tipe PB akan menjalani pengobatan selama 6-9 bulan dan bagi pasien kusta tipe MB akan menjalani pengobatan selama 12-18 bulan. Bagi pasien kusta yang telah selesai menjalani pengobatan selama masa yang telah di tentukan maka pasien tersebut disebut sebagai pasien RFT (Release From Treatment). Selama tahun 2014 pasien kusta yang telah RFT berjumlah 5 orang, 3 orang tipe PB dan 2 orang tipe MB, dan pasien yang masih menjalani pengobatan bejumlah 5 orang yang semuanya tipe MB.

P.

1.

PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR RABIES

Kegiatan Pelayanan Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Menular Rabies

Uraian Hasil Kegiatan : Telah dilaksanakan kegiatan Pelayanan Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Menular Rabies berupa:  Penanganan kasus gigitan hewan penular rabies dilakukan oleh Puskesmas  Pembinaan program kepada pengelola di Puskesmas, maupun konsultasi ke Propinsi.  Sosialaisasi penyakit menular Rabies,pada tanggal 24 Juni 2014,diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari PORBI,Kepala Desa,Pengelola program Rabies puskesmas

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

81

Sosialisasi yang diberikan meliputi: pengertian, penyebab,gejala, cara penularan dan upaya – upaya pencegahan. Metode yang dilakukan berupa ceramah dan tanya jawab. Hadir dalam acara dimaksud diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari PORBI,Kepala Desa,Pengelola program Rabies puskesmas Sasaran dari sosialisasi tentang Rabies adalah :  Meningkatakan pengetahuan petugas dilapangan melalui pembinaan berkala.  Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya rabies baik perorangan maupun kelompok, terutama kepada penduduk beresiko (pemburu)  Advokasi pada pihak terkait mengenai regulasi tentang hewan penular rabies  Meningkatkan kerjasama lintas sektor Kegiatan ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan

tentang pencegahan,

penularan dan akibat dari rabies dan penjaringan kasus guna menurunkan kasus rabies di Kota Pariaman. Kondisi Sarana dan Prasarana : Sarana & Prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dirasakan cukup dan fasilitas multimedia sederhana dibawa penyelenggara dari Dinas Kesehatan Kota.

Permasalahan yang dihadapi :  Tingginya kasus gigitan HPR di Kota Pariaman  Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengvaksinasi binatang peliharaan (anjing, kera, kucing dll)  Banyaknya anak – anak yang bermain dengan HPR tanpa pengawasan orang tua.  Masih ada petugas kesehatan yang tidak mengetahui penanganan pertama gigitan hewan penular rabies  Masih banyaknya anjing liar  Belum ada regulasi khusus tentang hewan penular rabies

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

82

Jumlah Anggaran : Rp 13.091.000,Jumlah Realisasi Anggaran : Rp. 13.071.000,Hal-hal yang Perlu Dilaporkan : Telah dilakukan Sosialaisasi penyakit menular Rabies,pada tanggal 24 Juni 2014,diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari PORBI,Kepala Desa,Pengelola program Rabies puskesmas

Q.

PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS / PUSTU DAN JARINGANNYA

1.

Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Posyandu (DAK)

Pengadaan sarana & prasarana Posyandu bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pelayanan di puskesmas sehingga diperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu. Sarana & Prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dirasakan cukup. Total Dana kegiatan ini adalah Rp. 74.350.000. dengan Realisasi Fisik 100% dan Realisasi Keuangan Rp. 73.101.810 (98.32%). Permasalahan yang ditemui pada kegiatan ini adalah belum semua sarana dan prasarana tersedia secara optimal. Solusi yang telah dilaksanakan adalah mengoptimalkan penggunaan sarana yang ada dan telah menganggarkan pada tahun berikutnya.

2.

Kegiatan Rehabilitasi sedang/ berat (Poskesdes, Pustu dan Polindes)

Pada kegiatan tersebut dilaksanakan 1 item pekerjaan yaitu Rehab Poskesdes Taluak. Sarana & Prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dirasakan cukup. Dana yang tersedia adalah Rp. 33.000.000, Realisasi Fisik 100% dengan Realisasi Keuangan Rp. 30.860.000 (93.52%) Tidak ada masalah yang ditemukan adalah pelaksanaan pekerjaan .

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

83

3.

Kegiatan Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas

Pada kegiatan tersebut dilaksanakan 1 Unit pekerjaan yaitu Rehab Poskesdes Taluak dengan Pagu dana yang tersedia adalah Rp. 50.000.000, Realisasi Fisik 100% dengan Realisasi Keuangan Rp. 48.292.000,- (96.58%) Tidak ada masalah yang ditemukan adalah pelaksanaan pekerjaan .

4.

Kegiatan Pembangunan Ruang Rawatan Puskesmas

Pada kegiatan tersebut dilaksanakan 1 item pekerjaan yaitu Perluasan Ruang Rawatan Puskesmas Padusunan. Sarana

& Prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

dirasakan cukup. Dana yang tersedia adalah Rp. 184.200.000, Realisasi Fisik 100% dengan Realisasi Keuangan Rp. 181.581.000 (98.58%) Tidak ada masalah yang ditemukan adalah pelaksanaan pekerjaan .

5.

Kegiatan administrasi pelaksana DAK pembangunan Poskesdes

Kegiatan ini bertujuan untuk terlaksananya administrasi kegiatan pembangunan poskesdes. Kondisi Sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah Cukup . Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 25.000.000,- Dana yang terserap untuk kegiatan ini adalah Rp. 5.609.000,- (22.44 %) dengan realisasi fisik 50% dan tidak ditemukan permasalahan dalam kegiatan ini. 6.

Kegiatan Pembangunan Penataan Halaman / Lapangan dan Fasilitas Parkir Puskesmas Kurai Taji

Pada kegiatan ini terdapat satu paket pekerjaan yakni Pembangunan Penataan Halaman / Lapangan dan Fasilitas Parkir Puskesmas Kurai Taji. Sarana

& Prasarana untuk

mendukung pelaksanaan kegiatan dirasakan cukup . Dana yang tersedia adalah sebesar Rp.203.400.000, Realisasi fisik 100% dengan realisasi keuangan Rp. 197.650.000 (97.17%). Tidak ada masalah yang dihadapi dalam pekerjaan yang dilakukan.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

84

7.

Kegiatan Pembangunan Pagar Puskesmas

Dana yang tersedia pada kegiatan ini adalah sebesar Rp.160.000.000, Realisasi fisik 100% dengan realisasi keuangan Rp. 157.941.400 (98.71%). Tidak ada masalah yang dihadapi dalam pekerjaan yang dilakukan.

8.

Kegiatan DAK Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar

Pada kegiatan ini terdapat 4 pekerjaan yakni Pembangunan Poskesdes Punggung Lading, Pembangunan IPAL Puskesmas Kurai Taji, Pengadaan Alkes. Dana yang tersedia adalah sebesar Rp. 2.346.667.290, Realisasi fisik 100% dengan realisasi keuangan Rp.2.097.573.000 (89.39%). Tidak ada masalah yang dihadapi dalam pekerjaan yang dilakukan.

9.

Kegiatan administrasi DAK Puskesmas Keliling

Kegiatan ini bertujuan untuk terlaksananya administrasi kegiatan Pengadaan Puskesmas Keliling. Kondisi Sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah Cukup . Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 15.000.000,- Dana yang terserap untuk kegiatan ini adalah Rp. 12.878.000,- (85.85%) dengan realisasi fisik 100% dan tidak ditemukan permasalahan dalam kegiatan ini. 10. Kegiatan administrasi DAK Pembangunan IPAL Kegiatan ini bertujuan untuk terlaksananya administrasi kegiatan Pembangunan IPAL Puskesmas Kurai Taji. Kondisi Sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah Cukup . Total dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 15.000.000,- Dana yang terserap untuk kegiatan ini adalah Rp. 5.476.000,- (36.51%) dengan realisasi fisik 60% dan tidak ditemukan permasalahan dalam kegiatan ini.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

85

R.

PROGRAM KESEHATAN IBU, ANAKM DAN LANSIA

Uraian Hasil Kegiatan 1.

Kegiatan Pelatihan Kelas Ibu Balita

-

Waktu Pelaksanaan : 26 s/d 29 Agustus 2014

-

Lokasi & Tempat : Ruang Pertemuan RM. Pauh By Pass Pariaman Tujuan Kegiatan ini Meningkatkan cakupan Pelayanan Anak Balita dan Diketahuinya Penyimpangan Tumbuh Kembang Balita, dengan diadakan pelatihan kelas ibu balita diharapkan meningkatkan kemampuan petugas . Sumber dana berasal dari APBD Kota Pariaman dengan total Dana : Rp. 30.830.000,00 (Tiga Puluh Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah ) dan terealisasi sebesar Rp. 30.785.000,00 (Tiga Puluh Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Rupiah). Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta selama 4 hari, peserta pertemuan terdiri dari bidan, Dokter dan Perawat dari 7 puskesmas di Kota Pariaman.

b. Permasalahan yang dihadapi : -

Kurangnya motivasi ibu Balita untuk membawa balitanya ke Posyandu untuk mendengarkan penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan serta bagaimana pemantauan pertumbuhan perkembangan anaknya;

-

Jadwal penyuluhan oleh petugas kesehatan yang terkadang tumpang tindih dengan kegiatan lain (kegiatan program kesehatan lainnya) sehingga penyuluhan belum terlaksana secara maksimal;

-

Sebagian masyarakat dan lintas sektor diwilayah kerja belum mendukung sepenuhnya terhadap program kesehatan yang dilakukan, karena menganggap tidak penting.

-

Kurangnya kemampuan petugas dalam memberikan materi serta kurangnya kemampuan petugas dalam melakukan kelas ibu balita di lapangan

c. Solusi yang dilaksanakan :

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

86

-

Pendekatan dan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan kepada ibu balita dan keluarga untuk melakukan pemantauan terhadap kesehatannya;

-

Upaya penyusunan dan penentuan rencana kerja yang lebih efektif oleh tenaga kesehatan;

-

Melakukan advokasi dan pendekatan secara optimal pada masyarakat.

-

Memberikan materi serta trik – trik di lapangan dalam melakukan pelatihan kelas ibu balita.

2.

Kegiatan Pelatihan Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ) dan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) a. Waktu Pelaksanaan : 18 s/d 22 Maret 2014 b. Lokasi & Tempat : Ruang Pertemuan RM. Pauh By Pass Pariaman dan Praktek di Puskesmas 50 Kota Payakumbuh c Tujuan Kegiatan ini Meningkatkan sistim manajemen terpadu balita sakit dan manajemen terpadu balita muda . Sumber dana berasal dari APBD Kota Pariaman dengan total Dana : Rp. 53.910.000,00 (Lima Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) dan terealisasi sebesar Rp. 53.865.000,00 (Lima Puluh Tiga Juta Delapan Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah). Kegiatan ini diikuti oleh 28 orang peserta selama 3 hari dimana Teori 4 Hari dan Praktek 1 hari, peserta pertemuan terdiri dari bidan, Dokter dan Perawat dari 7 puskesmas di Kota Pariaman. d. Permasalahan yang dihadapi : -

Kurangnya

disiplin

dan

Kemampuan

petugas

dalam

melaksanakan

MTBS/MTBM dilapangan dimana akan membantu petugas untuk menemukan pengobatan dan perawatan yang tepat bagi Bayi dan Balita yang sakit; -

Kurangnya penyuluhan petugas kepada ibu menjelaskan tentang penyakit anaknya, bagaimana ini terjadi, cara pencegahan dan melakukan tindakan darurat sebelum di bawa ke petugas kesehatan;

-

Sebagian masyarakat dan lintas sektor diwilayah kerja belum mendukung sepenuhnya terhadap program kesehatan yang dilakukan, karena menganggap tidak penting.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

87

-

Kurangnya kemampuan petugas dalam memberikan materi serta kurangnya kemampuan petugas dalam melakukan kelas ibu balita di lapangan

e. Solusi yang dilaksanakan : -

Pendekatan dan supervisi kelapangan oleh TK II ke Petugas Pusksmas dilapangan dalam hal pemantauan pelaksanaan MTBS dan MTBM di lapangan;

-

Mengarahkan petugas puskesmas untuk mengaktifkan promosi kesehatan di puskesmas seoptimal mungkin

-

Melakukan advokasi dan pendekatan secara optimal pada masyarakat;

-

Mereview Petugas Kesehatan tentang MTBS/MTBM; 

Penjaringan Resti Ibu hamil & Surveilans KIA

f. Waktu Pelaksanaan : -

Angkatan I : 13 dan 14 Agustus 2013

-

Angkatan II : 29 dan 30 Oktober 2013

g. Lokasi & Tempat : Ruang Pertemuan RM. Pauh By Pass Pariaman h. Tujuan Kegiatan ini melakukan pengamatan Kinerja Program dan perkembangan derajat kesehatan ibu dan Anak melalui Pertemuan surveilan dan Validasi Data bagi pengelola KIA dan bidan desa se Kota Pariaman sebanyak 2 kali periode pertahun selama 2 hari pertemuan berturut-turut guna melakukan pemantauan program secara berkesinambungan dan melakukan evaluasi serta validasi data program secara langsung serta dapat mencarikan pemecahan masalah secara bersama-sama sehingga kinerja akhir tahun dapat dipertanggung jawabkan dengan baik dan benar. Sumber dana kegiatan ini berasal dari APBD Kota Pariaman dengan total dana Rp. 29.700.000,00 (Dua puluh sembilan juta tujuh ratus ribu rupiah), dari pagu dana yang tersedia terealisasi Dana Rp. 29.690.000,00 (Dua Puluh sembilan Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah). Peserta pertemuan terdiri dari bidan koordinator, dan bidan desa berjumlah 30 orang per angkatan. i. Permasalahan yang dihadapi : Masih kurangnya pemahaman petugas tentang defenisi operasional / DO sehingga pencatatan dan pelaporan belum berjalan dengan sempurna, serta masih kurangnya ketersediaan format pencatatan dan pelaporan didesa-desa. j. Solusi yang dilaksanakan :

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

88

Penyampaian tentang defenisi operasional / DO pada seluruh petugas serta membagikan bahan DO program kepada semua bidan koordinator selaku penanggung jawab kegiatan untuk pegangan yang digunakan untuk setiap penyeliaan bidan koordinator kepada bidan-bidan diwilayah kerja masing-masing, dan membagikan contoh format pencatatan dan pelaporan kepada semua petugas.

8.

Kegiatan Evaluasi Validasi Data Kesehatan Ibu / RR/ KB dan Kespro -

Waktu Pelaksanaan :

-

Angkatan I : 5 dan 6 Mei 2014

-

Angkatan II : 4 dan 5 Desember 2014

II.

Lokasi & Tempat : Ruang Pertemuan RM. Pauh By Pass Pariaman

III.

Tujuan Kegiatan ini melakukan pengamatan Kinerja Program dan perkembangan derajat kesehatan ibu dan Anak melalui Pertemuan surveilan dan Validasi Data bagi pengelola KIA dan bidan desa se Kota Pariaman sebanyak 2 kali periode pertahun selama 2 hari pertemuan berturut-turut guna melakukan pemantauan program secara berkesinambungan dan melakukan evaluasi serta validasi data program secara langsung serta dapat mencarikan pemecahan masalah secara bersama-sama sehingga kinerja akhir tahun dapat dipertanggung jawabkan dengan baik dan benar. Sumber dana kegiatan ini berasal dari APBD Kota Pariaman dengan total dana Rp. 28.335.000,00 (Dua puluh Delapan Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Lima Ribu ribu rupiah), dari pagu dana yang tersedia terealisasi Dana Rp. 27.995.000,00 (Dua Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah). Peserta pertemuan terdiri dari Koordinator Ibu, anak, KB, Lansia,Gizi dan Imunisasi berjumlah 30 orang per angkatan.

IV.

Permasalahan yang dihadapi : Masih kurangnya pemahaman petugas tentang defenisi operasional / DO sehingga pencatatan dan pelaporan belum berjalan dengan sempurna, serta masih kurangnya ketersediaan format pencatatan dan pelaporan didesa-desa.

V.

Solusi yang dilaksanakan : Penyampaian tentang defenisi operasional / DO pada seluruh petugas serta membagikan bahan DO program kepada semua bidan koordinator selaku

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

89

penanggung jawab kegiatan untuk pegangan yang digunakan untuk setiap penyeliaan bidan koordinator kepada bidan-bidan diwilayah kerja masing-masing, dan membagikan contoh format pencatatan dan pelaporan kepada semua petugas.

9. Kegiatan Pertemuan RMP/AMP a. Waktu Pelaksanaan : -

Tahap I : 22 Mei 2014

-

Tahap II : 07,11,12 November dan 06 Desember 2014

b. Lokasi & Tempat : Ruang Pertemuan RM. Pauh By Pass Pariaman c. Tujuan Kegiatan ini Mencari penyebab kematian ibu dan bayi serta anak balita melalui Pelaksanaan pertemuan tim RMP di RSUD, klinik, bidan koordinator dan instansi yang terkait dalam program ini dengan hasil yang diharapkan, terdeteksinya penyebab kematian ibu dan bayi serta dapat mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi pada kasus yang sama dikemudian hari dengan adanya pembelajaran kasus dari dokter spesialis kebidanan (dr. Aladin,SPOG (K)) dan dokter spesialis anak (dr. Robert Simanjuntak,Spa). Tahun 2014 data kasus Angka Kematian Ibu (AKI) 3 (tiga) orang 188/100.000 KH, data kasus Angka Kematian Bayi (AKB) 24 kasus (15/1.000 KH). Sumber dana kegiatan ini berasal dari APBD Kota Pariaman dengan total dana Rp. 48.909.000,00 (Empat Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus Sembilan Ribu Rupiah). Dari pagu dana yang tersedia terealisasi Dana : Rp. 48.592.000,00 (Empat Puluh Delapan Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah ). Dalam pelaksanaan kegiatan ini Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman dan Tim Pengkaji Kematian yang telah di SK kan oleh Walikota Pariaman pada Tahun 2014. d. Permasalahan yang dihadapi : -

Masih sulitnya mendapatkan data rekam medik kematian baik di rumah sakit maupun di klinik;

-

Koordinasi yang belum maksimal antara dinas kesehatan dengan pihak rumah sakit sehubungan dengan tupoksi masing-masing sehingga kegiatan ini kurang berjalan dengan semestinya;

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

90

-

Masih kurang maksimalnya petugas memahami serta melakukan pengisian format otopsi kematian sehingga sering terjadi pengulangan pengisian yang memakan waktu lama.

e. Solusi yang dilaksanakan -

Dinas kesehatan selalu proaktif berkoordinasi dan melakukan advokasi ke rumah sakit.

-

Dinas kesehatan membuat jadwal dan melakukan rapat tim RMP terutama jika ada kasus kematian maternal dan neonatal namun kegiatan ini masih belum maximal.

-

Rencana kedepan Dinas Kesehatan akan melakukan suatu bentuk kerjasama antara kepala dinas kesehatan dengan direktur rumah sakit.

10. Kegiatan Koordinasi Lintas Program dalam Rangka Percepatan Pencapaian MDGs bersama Kapus,Bikor,Penggelola KIA dan BPS a. Waktu Pelaksanaan : 01 dan 02 April 2014 b. Lokasi & Tempat : Ruang Pertemuan RM. By Pass Pariaman c. Tujuan Kegiatan ini penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil dan keluarga kurang mampu ini bertujuan untuk peningkatan pengetahuan tentang kesehatan sehingga ibu dan keluarga mampu mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi secara mandiri yang akhirnya berdampak kepada penurunan AKI, AKB dan AKABA. Sumber dana berasal dari APBD Kota Pariaman dengan total Dana : Rp. 31.612.500,00 (Tiga Puluh Satu Juta Enam Ratus Dua Belas Ribu Lima Ratus Rupiah ) dan terealisasi sebesar Rp. 31.372.500,00 (Tiga Puluh Satu Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Rupiah). Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta peserta pertemuan terdiri dari bidan desa dari 7 puskesmas di Kota Pariaman, Kepala Puskesmas, Penggelola Ibu, Anak, Gizi, BPS (Bidan praktek Swasta). f. Permasalahan yang dihadapi : -

Kurangnya motivasi ibu hamil dan keluarga untuk melakukan kunjungan pada sarana kesehatan terutama posyandu untuk mendengarkan penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan;

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

91

-

Jadwal penyuluhan oleh petugas kesehatan yang terkadang tumpang tindih dengan kegiatan lain (kegiatan program kesehatan lainnya) sehingga penyuluhan belum terlaksana secara maksimal;

-

Sebagian masyarakat dan lintas sektor diwilayah kerja belum mendukung sepenuhnya terhadap program kesehatan yang dilakukan, karena menganggap tidak penting.

g. Solusi yang dilaksanakan : -

Pendekatan dan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan kepada ibu hamil dan keluarga kurang mampu untuk melakukan pemantauan terhadap kesehatannya;

-

Upaya penyusunan dan penentuan rencana kerja yang lebih efektif oleh tenaga kesehatan;

-

Melakukan advokasi dan pendekatan secara optimal pada masyarakat.

11. Kegiatan Pemantapan Pelaksanaan Posyandu Lansia a. Waktu Pelaksanaan : 18 s/d 21 Februari 2014 b. Lokasi & Tempat : Ruang Pertemuan RM. By Pass Pariaman c. Tujuan Kegiatan ini dilaksanakan untuk pemantauan program lansia dan pemantauan kesehatan lansia bagi seluruh masyarakat kota pariaman, sehingga Umur Harapan Hidup (UHH) diharapkan meningkat. Kegiatan bersumber dana dari APBD Kota Pariaman dengan jumlah dana : Rp. 19.900.000,00 (Sembilan Belas Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah ), dari dana yang tersedia terealisasi sebesar Rp. 19.331.000,00 (Sembilan Belas Juta Tiga Ratus Tiga puluh Satu Ribu Rupiah). Kegiatan ini diikuti oleh 78 orang peserta terdiri dari Kader 1 orang per desa/kelurahan, pengelola lansia. d. Permasalahan yang dihadapi : -

Kurangnya motivasi lansia untuk melakukan kunjungan keposyandu Lansia;

-

Kurangnya sarana dan prasarana di posyandu lansia;

-

Kurangnya kepedulian keluarga terhadap lansia;

-

Kurangnya dukungan dari lintas sektor terhadap program lansia.

e. Solusi yang dilaksanakan :

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

92

-

Upaya memberikan informasi kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya pemantauan kesehatan lansia;

-

Melakukan advokasi kepada pengambil kebijakan dan pengambil keputusan;

-

Melakukan pendekatan dan motivasi pada keluarga agar lebih memperhatikan lansia.

12. Kegiatan Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

a.

Waktu Pelaksanaan : 05 November 2014

b.

Lokasi & Tempat : Ruang Pertemuan RM. By Pass Pariaman

c.

Tujuan Kegiatan ini penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil dan keluarga kurang mampu ini bertujuan untuk peningkatan pengetahuan tentang kesehatan sehingga ibu dan keluarga mampu mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi secara mandiri yang akhirnya berdampak kepada penurunan AKI, AKB dan AKABA. Sumber dana berasal dari APBD Kota Pariaman dengan total Dana : Rp. 31.960.000,00 (Tiga Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah) dan terealisasi sebesar Rp. 31.659.000,00 (Tiga Puluh Satu Juta Enam Ratus Lima Puluh Sembilan Juta Rupiah). Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta peserta pertemuan terdiri dari bidan desa dari 7 puskesmas di Kota Pariaman, Kepala Puskesmas, Penggelola Anak, Lintas sektor dan Lintas Program.

h. Permasalahan yang dihadapi : -

Banyak nya permasalahan kasus remaja di lapangan yang tidak terlaporkan ;

-

Puskesmas Belum berjalan optimal dalam melaksanakan kegiatan PKPR;

-

Remaja yang akses dengan Klinik PKPR belum Optimal.

-

Koordinasi antara Tim PKPR belum Optimal

-

Kerjasama dengan lintas sektor belum optimal.

-

Protap tentang penanggaan kasus yang terjadi pada remaja belum jelas

i. Solusi yang dilaksanakan : -

Melakukan koordinasi dengan Lintas sektor dan lintas program untuk pelaksanaan PKPR ;

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

93

-

Melakukan koordinasi dengan Propinsi tentang Protap penanganan kasus pada lansia.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan tahun 2014 secara umum dapat terlaksana dengan baik beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan program dan kegiatan adalah : 1. Terbatasnya alokasi anggaran kegiatan sehingga kegiatan menjadi terbatas ruang lingkup pelaksanaannya. 2. Masih kurangnya beberapa jenis ketenagaan dalam mendukung pelaksanaan program dan kegiatan bidang kesehatan. 3. Keterbatasan jumlah dan kwalitas sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan yang mengakibatkan terbatasnya pelayanan yang dapat diberikan. 4. Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program dan kegiatan bidang kesehatan.

Dari berbagai kendala tersebut hal-hal yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan :

1. Memanfaatkan secara maksimal sumber daya sarana dan prasarana, tenaga dan dana yang tersedia untuk mencapai sasaran / target indikator kinerja bidang kesehatan yang telah ditetapkan. 2. Meningkatkan koordinasi lintas program dan sektoral dengan melakukan pertemuan rutin dengan puskesmas, pertemuan rutin mingguan dan bulanan, dimana dalam pertemuan dapat dikemukan permasalahan-permasalahan yang ada secara lebih dini sehingga dapat dicarikan solusi pemecahan masalahnya secara dini. 3. Mencari sumber pembiayaan lain dalam pembiayaan pembangunan bidang kesehatan seperti : BPM, Sosial dsb dengan mengusulkan melalui musrenbang dan perencanaan

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

94

lainnya, ataupun dengan menyusun proposal-proposal permintaan dana pembangunan kesehatan lainnya.

Namun ada beberapa hal yang dapat menjadi pendorong keberhasilan pencapaian pembangunan bidang kesehatan tahun 2014 antara lain : 1. Tersedianya dana penjaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat baik secara partial ataupun penuh, yang dibiayai oleh APBN, APBD propinsi dan APBD Kota, sehingga masyarakat dalam kategori miskin, hampir miskin dan tidak mampu karena penyakit yang dideritanya dapat dibantu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. 2. Adanya dana dari APBD propinsi dan APBN yang membantu tercapainya target / indikator kinerja yang telah ditetapkan seperti : Pamsimas, Jamkesmas, Biaya Operasional Kesehatan dan dana dekonsentrasi lainnya.

Kesimpulan utama yang terkait dengan Akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2014, yaitu :

1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemerintahan dibidang kesehatan yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Pariaman telah diselenggarakan dengan baik, namun masih ada beberapa indikator yang belum mencapai target yang ditetapkan. 2. Ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewajiban dapat diperoleh dari Nilai hasil evalaluasi terhadap penetapan kinerja dan indikator kinerja utama dalam Rencana Srategis Dinas Kesehatan yang diselaraskan dengan RPJMD Kota Pariaman.. 3. Dalam pencapaian sasaran secara umum telah berhasil diwujudkan dengan baik.

2.3. Isu-isu penting penyelenggaran tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Dengan berbagai pengamatan terhadap berbagai kondisi yang ada dan terkini di Kota Pariaman maka beberapa isu penting yang hendaknya mendapatkan perhatian dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan dapat dijabarkan sebagai berikut :

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

95

1. Masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. 2. Masih ada penduduk yang belum mendapatkan air minum yang layak. 3. Masih kurangnya sanitasi total berbasis masyarakat. 4. Tingginya kasus DBD tahun 2015 terjadinya KLB di desa CAS dibandingkan rata-rata tiap bulan tahun 2014, 4 kasus / bulan meningkat jadi 9 kasus / bulan januari 2015. 5. Angka kesembuhan (CR) masih rendah 71 % dari target 85 % 6. Meningkatnya kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) terjadinya KLB rabies tahun 2014 kasus 131 dibandingkan tahun 2013 74 kasus. 7. Masih rendahnya cakupan penemuan kasus pneumonia 10% dari jumlah balita. 8. Masih rendahnya cakupan desa UCI 70,3 % dari target 95 % 9. Masalah ganda bukan saja penyakit menular tapi penyakit tidak menular (PTM) pun gender mulai meningkat yaitu tingginya kejadian hipertensi, diabetes melitus, dan asma bronkhial. 10. Dalam pengelolaan JKN di FKTP 11. Masih ditemukannya balita gizi buruk tahun 2014 ditemukan sebanyak 25 kasus. 12. ASI Ekslusif masih belum mencapai target 80 % tahun 2014 capaian 77,5 %. 13. Belum semua rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium capaian 2014, 90,9%. 14. Masih rendahnya cakupan pemberian tablet Fe bagi bumil. 15. Masih terbatasnya pemberian PMT dan MP-ASI. 16. Pemberian tablet Fe bagi ibu hamil kurang berkualitas 17. Penurunan AKI & AKB dengan melakukan pembinaan dalam upaya peningkatan kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku melalui monitoring dan evaluasi untuk mendapatkan pelayanan yang optimal serta peningkatan pengawasan dan akuntabilitas 18. Peningkatan Kualitas Hidup Anak dengan melakukan skrining pada bayi baru lahir, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang 19. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB yang Merata.

2.4. Review terhadap rancangan awal RKPD : Dengan

diberlakukannya PP No. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan

pemerintahan, antara Pemerintahan Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

96

Daerah Kab/Kota. Dimana Kab/Kota maupun Provinsi mempunyai peran yang sangat besar, maka peran koordinasi dan komunikasi menjadi sangat penting. Pada tahun 2010 – 2014 ini banyak kegiatan yang dilaksanakan sampai ketingkat kecamatan maupun desa yang pembiayaan dari daerah memerlukan birokrasi yang sangat panjang. Keberhasilan program tentu saja ditentukan kesiapan sumber daya manusia (SDM) sarana dan prasarana yang ada. Selanjutnya perlu disadari bahwa paradigma baru pengelolaan keuangan negara menuntut adanya perubahan yang mendasar dalam pendekatan penganggaran yang lebih responsive yang dapat menfasilitasi upaya memenuhi tuntutan peningkatan kinerja, kualitas layanan dan efsiensi dalam pelaksanaan program dan kegiatan. Dan sangat penting juga untuk memastikan bahwa pilihan program sebagai instrument kebijakan benar-benar merupakan alternatif terbaik yang mencakup kegiatan-kegiatan yang mencerminkan alternatif terbaik yang mencakup kegiatan-kegiatan yang mencerminkan alternatif pendengkatan paling efesien untuk menghasilkan keluaran dan efektif dalam mendukung pencapaian rencana program. Dengan demikan antara kebijakan, program/kegiatan dan sub kegiatan harus merupakan rangkaian yang mencerminkan adanya keutuhan konseptual.

2.5. Penalahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat : Sasaran

pembangunan

kesehatan

Kota Pariaman

adalah mangatasi

masalah pokok kesehatan yaitu kematian ibu dan bayi, gizi, penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan , imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat, serta jaminan asuransi kesehatan masyarakat melalui pencapaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM ) kesehatan

dan

Millenium

Developments

Goal

(MDGs) yang dapat diukur melalui indikator kesehatan sebagai berikut : 1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 69 tahun menjadi 72 tahun 2. Menurunnya angka kematian bayi dari 5,4 menjadi 4,5 per 1.000 kelahiran hidup 3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 98,8 menjadi 85 per 100.000

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

97

kelahiran hidup 4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita dari 12,09 % menjadi 10% dan KEP total dari 13,26% menjadi 10%. 5. Meningkatkan angka penemuan kasus TBC dari 70 menjadi 85% . 6. Meningkatkan mutu kesehatan lingkungan dengan menurunnya kasus penyakit akibat sanitasi yang buruk. 80% 7. Tercapainya UCI desa 100% secara merata. 8. Meningkatkan penemuan dan penanganan kasus HIV/AIDS dimasyarakat 100% 9. Pengendalian dan penanganan penyakit malaria 100% 10. Pengendalian kejadian penyakit tidak menular dan menular lainnya 100% 11. Meningkatnya cakupan UKS dan PHBS di sekolah 100% 12. Pemberdayaan UKBM (Posyandu Purnama dan Mandiri ) dari 38,70 menjadi 80 %. 13. Memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kompetensi sebesar 90 % pada tahun 2015 Pembangunan kesehatan memprioritaskan upaya promotif dan preventif yang dipadukan secara seimbang dengan upaya kuratif dan rehabilitatif. Perhatian khusus diberikan kepada pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, desa tertinggal serta daerah bencana dengan memperhatikan kesetaraan gender.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

98

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Propinsi Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah serta peraturan menteri dalam negeri RI nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan peraturan pemerintah RI. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar meningkatnya kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan kepada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil merata serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, usia lanjut dan keluarga miskin. Program dan kegiatan dalam kaitannya dengan sasaran-sasaran yang

akan

dicapai yang pelaksanaannya dalam periode lima tahun kedepan memerlukan pembiayaan yang relatif besar jumlahnya. Penggunaan pembiayaan dari APBD Kota Pariaman saja terutama dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) jelas tidak mencukupi,

dan

sektor/bidang lain

juga membutuhkan dana yang tidak kecil.

Oleh karena tambahan pembiayaan yang bersumber dari APBD Provinsi, APBN maupun PHLN masih diperlukan untuk mencapai

target pencapaian standar

pelayanan minimal (SPM) yang menjadi kewenangan wajib daerah serta percapaian target MDGs. Program dan Kegiatan yang masih tetap membutuhkan pembiayaan yang cukup besar adalah penyediaan obat dan perbekalan kesehatan,

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

99

pembangunan infrastruktur/sarana dan prasarana kesehatan , jaminan pelayanan kesehatan

masyarakat/jaminan

kesehtan masyarakat daerah sehingga dengan

alokasi pembiayaan yang memadai, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan (SPM dan MDGs) dapat tercapai. 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Kebijakan umum pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui rumusan kebijakan umum, diperoleh sarana untuk menghasilkan atau diperolehnya berbagai program yang paling efektif mencapai sasaran. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan umum dan Rencana Kerja agar dapat merangkai program-program prioritas yang inherent. Agar kebijakan umum dapat dijadikan pedoman dalam menentukan program prioritas yang tepat, kebijakan umum dibuat dalam empat perspektif sesuai strateginya, yaitu: 1.

Kebijakan

pada

perspektif

masyarakat/layanan

adalah

kebijakan

yang

dapat

mengarahkan kejelasan segmentasi masyarakat yang akan dilayani, kebutuhan dan aspirasi mereka dan layanan apa yang harus diberikan. 2.

Kebijakan pada perspektif proses internal adalah kebijakan bagi operasionalisasi birokrat dan lembaga pemerintahan yang mendorong proses penciptaan nilai dari proses inovasi, pengembangan barang/jasa publik, dan penyerahan layanan pada segmentasi masyarakat yang sesuai.

3.

Kebijakan pada perspektif kelembagaan yaitu kebijakan yang mendorong upaya-upaya yang mengungkit kinerja masa depan berupa investasi pada perbaikan SDM, sistem, dan pemanfaatan teknologi informasi bagi peningkatan kinerja operasional pemerintahan daerah.

4.

Kebijakan pada perspektif keuangan yaitu kebijakan yang memberi jalan bagi upaya untuk mengefektifkan alokasi anggaran, efisiensi belanja, dan upaya-upaya untuk

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

100

meningkatkan kapasitas keuangan daerah demi mendukung strategi pembangunan daerah.

Sasaran Renja SKPD

Sasaran Dinas Kesehatan Kota Pariaman pada akhir tahun 2015 yang tercermin dalam pencapaian indikator , yaitu : 1.

Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat dengan indikator : Meningkatkan umur harapan hidup dari 68 tahun menjadi lebih atau sama dengan 72 tahun. a.

Menurunkan angka kematian bayi dari 5,4 menjadi 4,5 per 1.000 kelahiran hidup.

b.

Menurunkan angka kematian ibu melahirkan dari 98,8 menjadi 118/100.000 KH

c.

Menurunkan pravalensi gizi kurang dan gizi buruk pada anak balita dari 13,26 menjadi 10% KEP total menjadi 10% dari jumalh balita

2.

Menurunkan angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular. a. Prevalensi kasus HIV menjadi <0,5 pada populasi dewasa



Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang ditemukan sebesar 95%



Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang disembuhkan sebesar 88%



Jumlah kasus diare menjadi 200 per 1000 penduduk



Persentase ODHA yang dapat ART sebesar 75%



Persentase penduduk 15 tahun keatas menurut pengetahuan ttg HIV/AIDS sebesar 90%

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

101



Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani sebesar 100%



Jumlah kasus TB menjadi 111 per 100.000 penduduk



Proporsi penemuan kasus baru kusta menjadi < 0,5 per 10.000 penduduk atau < 5 per 100.000 penduduk



Menurunnya Angka Kesakitan Bersumber Binatang



Angka kesakitan penderita DBD menjadi 50 per 100.000 penduduk



Angka penemuan kasus malaria menjadi 0 per 1.000 penduduk a.

Persentase kasus zoonosa yang ditemukan ditangani sesuai standard sebesar 100%

b.

Meningkatnya Perilaku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada tingkat Rumah Tangga

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan meliputi : A.

Pengendalian penyakit menular langsung

Luaran : Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung. Indikator untuk mencapai luaran tersebut pada tahun 2018 adalah : 1.

Prevalensi kasus HIV sebesar <0,5 pada populasi dewasa

2.

Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang ditemukan sebesar 95%

3.

Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang disembuhkan sebesar 88%

4.

Jumlah kasus diare per 1000 penduduk sebanyak 200 kasus

5.

Persentase ODHA yang dapat ART sebesar 75%

6.

Persentase penduduk 15 tahun keatas menurut pengetahuan ttg HIV/AIDS sebesar 90%

7.

Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani sebesar 100%

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

102

8.

Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk sebanyak 111 kasus

9.

Proporsi penemuan kasus baru kusta per 10.000 penduduk sebesar <0.5 atau per 100.000 penduduk sebesar < 5

10.

Meningkatnya Imunisasi Lengkap pada bayi 90%

11.

Meningkatnya Persentase Desa UCI sebesar 95%

12.

Persentase Penanggulangan KLB < 24 Jam sebesar 100%

B.

Pengendalian penyakit bersumber binatang

Luaran : Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang. Indikator untuk mencapai luaran tersebut pada tahun 2018 adalah : 1.

Angka kesakitan penderita DBD sebesar 50 per 100.000 penduduk

2.

Angka penemuan kasus malaria sebesar 0 per 1.000 penduduk

3.

Persentase kasus zoonosa yang ditemukan ditangani sesuai standard sebesar

100%

C.

Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat

Indikator : 1.

Persentase Desa Siaga Aktif 100%

2.

Cakupan Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS 78%

3.

Persentase POD

D.

Menurunnya Angka Penyakit Tidak Menular

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

103

E. Meningkatkan mutu sanitasi lingkungan : 1. Cakupan air bersih 100% 2. Cakupan jamban 100% 3. Cakupan institusi sehat 90% 4. Cakupan rumah sehat 100% 5. Penyelenggaraan STBM 18%

F. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan secara berkualitas. 1. Puskesmas Perawatan dengan PONED 2 Puskesmas 2. Puskesmas Non Perawatan dengan PONED 100 % 3. Tersedianya Poskesdes 80% 4. Pengadaan Peralatan kesehatan dan Non alat kesehatan

3.3 Program dan Kegiatan Program adalah rangkaian kegiatan utama yang diperlukanberdasarkan kebijakan yang telah diputuskan dan dipilih yang dilengkapi dengan target dan sasaran yang jelas. Sedangkan kegiatan merupakan tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu sesuai dengankebijakan dan program yang telah ditetapkan. Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, maka disusun langkah-langkah rencana strategis yang lebih operasional untuk satutahun kedepan meliputi program, kegiatan, yang akan dilaksanakan.Program ini merupakan penjabaran dari kebijakan strategis dengan tetap mengacu pada program Renstra Dinas Kesehatan Kota Pariaman dan RPJMD Kota Pariaman tahun 2013 - 2018. Program dan kegiatan Kegiatan Dinas Kesehatan Kota Pariaman Tahun 2015 semua tertuang dalam Rumusan Renja SKPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2015 terlampir.

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

104

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

105

BAB IV PENUTUP

Rencana kerja dimaksudkan sebagai penggambaran proses yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, dengan mempertimbangkan dan memperhatikan potensi peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Dokumen ini merupakan salah satu komponen dari seluruh Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Pariaman dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Pariaman secara umum. Dokumen ini memuat Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu satu tahun kedepan. Demikianlah Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2015 disusun untuk menjadi arah dan pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya guna mencapai visi dan misi daerah 5 (lima) tahun kedepan.

Pariaman,

Maret 2014

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman

Drs. Yutiardy Rivai, Apt NIP.19630905 199003 1 001

Renja Dinas Kesehatan Kota Pariaman 2015

106

RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN KOTA PARIAMAN TAHUN ANGGARAN 2015

Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kegiatan

1

2

1

02

1

02

Urusan Wajib Kesehatan

1

02

1

02 01

Bidang Urusan Kesehatan

Sasara Priorit n as Daera Daerah h 3

4

Lokasi

5

Indikator Kinerja Hasil Program

Pagu Indikatif

Keluaran Kegiatan

Tolak Ukur

Target

Tolak Ukur

Target

Tolak Ukur

Target

APBD

6

7

8

9

10

11

12

DINAS KESEHATAN 1

SUBAG UMUM & KEPEGAWAIAN

7,929,980,000 -

Terlaksananya Pengelolaan Adm Surat menyurat

1 tahun

7,500,000

Penyediaan Jasa Komuniskasi, Sumber Daya

Dinkes

1 Paket

Terpenuhinya penyediaan jasa komunikasi,

1 tahun

75,000,000

Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

Dinkes

1 Paket

Terpenuhinya jasa pengelolaan adm. Keuangan

1 tahun

157,200,000

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Dinkes

1 Paket

Tersedianya alat kebersihan kantor

1 tahun

20,000,000

Penyediaan Alat Tulis Kantor

Dinkes

1 Paket

Terpenuhinya pendistribusian pengadaan ATK

1 tahun

45,000,000

Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan

Dinkes

1 Paket

Terpenuhinya penyediaan barang cetak dan

1 tahun

30,000,000

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik

Dinkes

1 Paket

Terpenuhinya Komponen Instalasi listrik

1 tahun

6,500,000

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Dinkes

1 Paket

Tersedianya Bahan Bacaan Peraturan dan

1 tahun

3,500,000

Penyediaan Makanan dan Minuman

Dinkes

12 Bulan

Terpenuhinya Makanan dan Minuman rapat

1 tahun

12,000,000

Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi

Dinkes

12 Bulan

Tersedianya biaya perjalanan dinas dalam

1 tahun

100,000,000

Penyediaan Jasa Penilaian Jabatan Fungsional

Dinkes

1 tahun

65,900,000

80,250,000

Perundang - Undangan

Keluar Daerah

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

perkantoran

Perundang-undangan

dan luar daerah

2 Semester Terlaksananya Penilaian DUPAK Petugas

Aparatur Pengadaan Peralatan Kantor

Dinkes

8 Paket

Terpenuhinya Kebutuhan Kantor ( Laptop )

8 Paket

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor

Dinkes

1 Paket

Terpenuhinya Pemeliharaan Gedung Kantor

1 Paket

1 Paket

10,000,000

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas

Dinkes

1 Paket

Terpeliharanya Kendaraan Dinas Operasional

1 Paket

1 Paket

100,000,000

Operasional

Dinas

15

-

1 Paket

Penerangan Bangunan Kantor

14

7,397,901,700

Dinkes

penggandaan

1/2/3

13

762,850,000

Penyediaan Jasa Surat Menyurat

air, dan listrik

APBN

19,635,632,500

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Air dan Listrik

APBD PROP.

Jenis Keg

Prakiraan Maju

Hasil Kegiatan

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kegiatan

Kode

Sasara Priorit n as Daera Daerah h

Lokasi

Indikator Kinerja Hasil Program Tolak Ukur

Pagu Indikatif

Keluaran Kegiatan Target

Tolak Ukur

Prakiraan Maju

Hasil Kegiatan Target

Tolak Ukur

Target

APBD

APBD PROP.

APBN

Jenis Keg 1/2/3

1 Pemeliharaan Rutin/berkala Perlengkapan Kantor

Dinkes

1 Paket

Terpenuhinya penyediaan peralatan dan

1 Paket

1 Paket

3,000,000

Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan Kantor

Dinkes

1 Paket

Terpenuhinya penyediaan peralatan dan

1 Paket

1 Paket

7,000,000

Pendidikan dan Pelatihan Formal

Dinkes

1 Paket

Diikutinya Pelatihan luar / dalam daerah

1 Paket

1 Paket

20,000,000

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional

2

1

Dinkes

1 Kali

perlengkapan kantor

perlengkapan kantor

Terlaksananya Pemenuhan Tuntutan Sertifikat Jabatan Fungsional

1 Kali

1 Kali

SUBAG PROGRAM DAN PELAPORAN

02

1

02 01 06

20,000,000

5,236,000,000

-

38,250,000

Program Peningkatan dan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 01 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtiar realisasi Kinerja SKPD ( Lakip, Prifil, LKPJ, LPPD, Lap.

Kota Pariaman

Tersusunya Lakip, Profil, LKPJ, LPPD

08 Monitoring dan Evaluasi

Kota Pariaman

Terpantaunya tingkat pencapaian program SKPD

Tahunan )

09 1

02

1

Pendidikan dan Pelatihan Sistim Informasi Kesehatan On Line ( SIKDA -

02 Pendidikan dan Pelatihan Bio Statistik dan Desing Grafis 02

1

02 01 25

100%

1 Tahun

Jumlah laporan capaian kinerja dan ikhtiar realisasi kinerja yang terbit tepat waktu

( Lakip, Prifil, LKPJ, LPPD, Lap. Tahunan ) Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Program SKPD

50 buku

Ketercapaian persentase cakupan program dan pelayanan kesehatan dasar serta tersusunnya RKPD 2011

Eksamplar Melihat sejauh mana pencapaian Program SKPD

50 buku

20,000,000

22,000,000

Sedang berjalan

Eksamplar

16,000,000

16,250,000

Sedang berjalan

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia

02 01 05 01

1

dan Laporan Tahunan

Bukittinggi Kualitas penedidikan bagi pengelola SIKDA -ON LINE di Dinas dan Puskesmas

Bukittinggi Kualitas laporan yang berfariasi dan baik

40 org

Tersedianya tenaga pengelola SIKDA-ON LINE

40 org

Terlaksananya sistim pelaporan SIKD-ON LINE

40 org

125,000,000

-

Baru 1)

25 org

Tersedianya tenaga pengelola pelaporan

25 org

Terlaksananya sistim pelaporan yang memenuhi standar pelaporan yang baik

25 org

95,000,000

-

Baru 1)

Terlaksananya Pelaksanaan Pembangunan

1 unit

Terjaganya sarana dan prasarna puskesmas

1 unit

500,000,000

-

Baru 1)

Terlaksananya Pelaksanaan pembuatan teralis

1 paket

Terjaganya sarana dan prasarna puskesmas

1 paket

65,000,000

-

Baru 1)

Terlaksananya Pembangunan, penataan halaman/Lapangan dan fasilitas parkir besi Puskesmas Kurai Taji

1 paket

Tetatanya Pembangunan, penataan halaman/ Lapangan Kurai Taji dan fasilitas parkir Puskesmas Kurai

1 paket

65,000,000

-

Baru 1)

Terciptanya pelayanan yang baik dan bermutu

1 unit

350,000,000

-

Baru 1)

Terlaksananya Pembangunan Lanjutan Puskesmas Air Santok

1 unit

Adanya bangunan untuk memenuhi Pelayanan

1 unit

1,000,000,000

-

Baru 1)

1 unit

Adanya bangunan untuk memenuhi Pelayanan

1 unit

2,000,000,000

-

Baru 1)

Dengan Sarana Pelayanan yang memadai

10 Unit

1,000,000,000

-

Baru 1)

Dengan Sarana Pelayanan yang memadai

1 paket

yang trampil di DINA dan Puseksmas

di Dinas dan Puskesmas

Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Pustu dan Jaringannya 01 Pembangunan pagar keliling Puskesmas Kurai Taji (DAU)

HC. Kurai Taji

Terpenuhinya kelengkapan sarana dan

1 unit

02 Pembuatan Teralis Besi Puskesmas Kurai Taji (DAU)

HC. Kurai Taji

Terpenuhinya kelengkapan sarana dan

1 paket

03 Pembangunan, penataan halaman/Lapangan dan fasilitas parkir Puskesmas Kurai Taji (DAU)

HC. Kurai Taji

Terpenuhinya kelengkapan sarana dan

1 paket

04 Pembangunan Rumah Dinas Medis Puskesmas Sikapak (DAK) 05 Pengadaan BM Pembangunan Lanjutan Gedung Puskesmas Air Santok (DAK) 06 Pengadaan BM Pembangunan Lanjutan Gedung Puskesmas Siakapak (DAK) 07 Pengadaan BM Rehabilitasi sedang / berat gedung Pustu / Poskesdes (DAK) Pengadaan Alat Kesehatan/labor

3

SIE. PROMKES

prasarana puskesmas kurai taji prasarana puskesmas kurai taji prasarana puskesmas kurai taji

HC. Sikapak Kualitas bangunan yang memenuhi standar Bangunan negara HC. Air Santok

Kualitas bangunan yang memenuhi standar Bangunan negara

HC. Sikapak Kualitas bangunan yang memenuhi standar Bangunan negara

1 unit 1 unit 1 unit

Kota Pariaman

terwujudnya bangunan yang layak pakai

10 Unit

Kota Pariaman

tersedianya Alat Kesehatan/labor

1 paket

dalam melayani masyarakat dalam pengobatan

Pagar Keliling Puskesmas Kurai Taji besi Puskesmas Kurai Taji

Tersedianya bangunan yang memenuhi standar pelayanan

Terlaksananya Pembangunan Lanjutan Puskesmas sikapak

1 unit

Terlaksananya Rehabilitasi sedang / berat

10 Unit

terlaksananya Pengadaan Alat Kesehatan/labor

1 paket

Pustu / Poskesdes

Kurai Taji Kurai Taji

kesehatan masyarakat yang efesien dan optimal

kesehatan masyarakat yang efesien dan

dapat memberikan pelayanan yang optimal dapat memberikan pelayanan yang optimal

5,000,000,000

505,000,000

-

480,000,000

Kode 1

3

1

02

1

1

02

1

1

02

1

1

02

1

1

02

1

1

02

1

4

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kegiatan

Sasara Priorit n as Daera Daerah h

Lokasi

Indikator Kinerja Hasil Program Tolak Ukur

Pagu Indikatif

Keluaran Kegiatan Target

Tolak Ukur

Target

Tolak Ukur

Target

SIE. PROMKES

Program Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Pengembangan media promosi dan informasi 02 01 19 01 Promosi sehat Prilakuhidup Hidup Bersih dan Sehat ( survey PHBS, 02 01 19 10 sadar

APBD

Jenis Keg

Prakiraan Maju

Hasil Kegiatan APBD PROP.

APBN

1/2/3

505,000,000

-

480,000,000

145,000,000

-

170,000,000

02 01 19

pembinaan PHBS,Kesehatan SosialisasiTeladan hasil PHBS) Penilaian Tenaga dan Berprestasi Pengembangan siswa dalam rangka pencapaian 02 01 19 10 Puskesmas sekolah sehat (Lomba 02 01 19 10 Pengembangan Desa/Kel Siaga Aktif

02 01 19 10 Sosialisasi Upaya Kesehatan Kerja dan pembentukan Pos UKK

Kota Pariaman Kota Pariaman Kota

Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan Meningkatnya Rumah Tangga yang

Kota Pariaman

Terwujudnya masyarakat desa/kel yang peduli,tanggap dan mampu mengatasi

Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman

Terlaksananya promosi kesehatan kepada 70% masyarakat Terlaksananya Pembinaan dan Survey PHBS 70% melaksanakan PHBS Rumah Tangga tenakes di Kota Pariaman Meningkatnya kualitas tenaga kesehatan 28 Orang 7 tingkat Terlaksanya penilaian teladan dan dan peningkatan pelayanan puskesmas Pusk puskesmas berprestasi Meningkatnya pengetahuan dan prilaku Terlaksananya pengembangan siswa dalam 70% siswa tentang kesehatan rangka pencapaian sekolah sehat Meningkatnya pengetahuan dan kesehatan pekerja informal

30%

3 Pusk

Terlaksananya pengembangan desa/kel siaga aktif Terlaksananya sosialisasi UKK dan pembentukkan Pos UKK

1 Tahun

71 Desa/Kel 28 Orang 7 Pusk 70%

Tersedianya media promosi untuk kesehatan Tersedianya data Rumah tangga yang ber PHBS Terpilihnya tenaga kesehatan teladan dan puskesmas di Kota Pariaman Tersedianyaberprestasi siswa terlatih dalam mempromosikan kesehatan

71 Adanya forum Desa/Kel siaga aktif Desa/Kel 3 Pusk

Adanya pos UKK di wiiayah kerja puskesmas

1 Tahun 1 Dok

12 Orang 370% Pusk

71 Desa/Kel 3 pos

SIE. PL

100,000,000

-

90,000,000 60,000,000

-

100,000,000

80,000,000

70,000,000

-

80,000,000

474,300,000

-

528,000,000

40,000,000

-

50,000,000

Sedang berjalan Sedang berjalan Sedang berjalan Sedang berjalan Sedang berjalan

PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

5

Pembinaan penggunaan air minum yang berkualitas bagi masyarakat miskin

Kota Pariaman

Meningkatnya penduduk yang menggunakan air minum yang

35%

Inspeksi hygiene sanitasi rumah makan dan sekolah

Kota Pariaman

Meningkatnya hygiene sanitasi rumah makan

80%

Peningkatan penggunaan jamban sehat

Kota Pariaman

Meningkatkan akses penduduk terhadap jamban sehat

92%

Pelaksanaan STBM di sekolah

Kota Pariaman

Mewujudkan lingkungan sekolah sehat

80%

Pemantauan sanitasi pemukiman penduduk

Kota Pariaman

Meningkatkan cakupan rumah sehat

80%

Pembinaan, Pengembangan dan Pemantapan Forum Kota Sehat

Kota Pariaman

Mewujudkan kawasan sehat di Kota Pariaman

80%

Terlaksananya rapat koordinasi pelaksanaan pengawasan hygiene sanitasi makan Terlaksananya pembinaan danrumah pengawasan

hygiene sanitasipemeriksaan rumah makan Terlaksananya sampel makanan Terlaksananya HS sekolah ( kantin )

Terlaksananya rapat koordinasi pelaksanaan pemicuan Terlaksananya pemicuan

Terlaksananya rapat koordinasi pelaksanaaan gerakan sadar sanitasi di sekolah Terlaksananya pembinaan secara berkala

tentang sadar sanitasi ke duta sekolah Terselenggaranya lomba sanitasi sekolah Terlaksananya inspeksi sanitasi pemukiman penduduk dan pembinaan keluarga rawan Pemantauan sanitasi

Terlaksananya rapat koordinasi forum kota sehat Pembinaan Forum komunikasi kecamatan

sehat Verifikasi keaktifan pokja desa (tatanan kehidupan masyarakat yang mandiri, tatanan

2 kali

35 rumah 50makan sampel

Adanya kesepakatan dan terkoordinirnya pelaksanaan pengawasan rumah makan Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan

petugas rumahkualitas makan makanan tentagn hygien Diketahuinya yang sanitasi oleh masyarakat Terlaksananya Pembinaan Kantin sekolah 21 sekolah dikonsumsi sehat 2 kali

14 desa 4 kali

12 kali 7 SD

Terkoordinasikannya pelaksanaan pemicuan kepada masyarakat Meningkatnya perubahan perilaku penduduk dalam pemanfaatan jamban sehat

Adanya kesepakatan dan terkoordinirnya pelaksanaan gerakan sadar sanitasi di sekolah Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan anak sekolahduta tentang sanitasi Terpilihnya sanitasi sekolah tk. Kota

71 desa/kel Diketahuinya kondisi sanitasi pemukiman penduduk 71 desa/kel Diketahuinya status sanitasi penduduk

Adanya kesepakatan dan terkooordinirnya pelaksaan kegiatan forum kota 4 Meningkatnya kemampuan dansehat keaktifan kecamatan forum komunikasi kecamatan sehat kemampuan dan keaktifan 36 desa Meningkatnya pokja desa 4 kali

40 Sampel x 2 unit kali 20 1 Dokumen 80% 80% 75%

100%

Kota Pariaman

Peningkatan Kesehatan Haji

Kota Pariaman

Perawataan Kesehatan Masyarakat ( PERKESMAS ) Penanggulangan Bencana

Kota Pariaman Kota Pariaman

Pembinaaan dan pengawasan sarana pemerintah dan swasta Olah Raga Pembinaaan Kesehatan

Kota Pariaman

Pembinaan Upaya Kesehatan Jiwa

Kota Pariaman

Terumusnya kebijakan pembiayaan jaminan kesehatan bagipembiayaan keluarga Terumusnya kebijakan

jaminan kesehatan bagipembiayaan keluarga Terumusnya kebijakan jaminan kesehatan bagi seluruh Meningkatnya Kesehatan Calon Jemaah Haji Kota Pariaman

Meningkanya pelayanan perawatan masyarakat dan jumlah -kesehatan Peningkatan kemampuan petugas

darurat bencana dalam -tanggap Peningkatan kemampuan petugas tanggap darurat dalam tindakan medis Peningkatan pelayanan kesehatan

masyarkat dalam Terdatanya Saranapenanggulangan dan prasarana serta petugas kesehatan Peningkatan Pembinaan Upaya Kesehatan Olah Raga

Peningkatan mutu pelayanan kes jiwa

100% 100% 100% 100%

Tersedianya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin Tersedianya jaminan kesehatan bagi

masyarakat hampirKota miskin seluruh penduduk Pariaman diluar JKN mendapat jaminan kesehatan Meningkatnya Pembinaan dan Pelayanan sebelum, saat pelaksanaan dan pasca haji

7 Meningkatnya jumlah Kunjungan terhadap KK puskesmas binaan resti 40 orang Petugas yang dilatih BTCLS 40 orang

Petugas yang dilatih manajemen bencana

7 Puskesmas RS Negeri, -data sarana yang yang dibina RS Swasta, '- data petugas yang dibinadlm pelaksanaan 7 Peningkatan kemampuan Puskesmas Olah raga Terdatanyakes. petugas puskesmas yang 25 orang pelayanan melaksanakan kesehatan olah raga puskesmas data pusk.yg melaks. Kes.jiwa

terdatanya kasus yg melakukan pembinaan

Peningkatan mutu pelay. Kes. Jiwa oleh ptgs kes

SIE. WASFARMAKMIN

95,000,000

4,000,000

4,500,000

25,000,000

36,000,000

18,000,000

22,000,000

20,000,000

25,000,000

4,000,000

4,500,000

40,000,000

45,000,000

100%

21,000,000

26,000,000

80%

54,000,000

60,000,000

100% 100% 80%

100% 100% 80%

5,000,000

6,000,000

50,000,000

55,000,000

23,500,000

25,000,000

8,000,000

8,500,000

16,000,000

17,000,000

50,000,000

25537 jiwa Masyarakat miskin diasuransikan Pemerintah Pusat ke BPJS hampir miskin diasuransikan 13025 jiwa Masyarakat dengan dana sharingKota Priovinsi dan Pemda ke Masyarakat Pariaman 15150 jiwa Seluruh mendapatkan Jaminanpelayanan Pelayanandan Kesehatan Pusk yang melakukan 100% pembinaan calonCalon jemaah haji haji Angka Kematian Jemaah 80%

100% 100% 100% 100% 100% 100%

cakupan perawat koordinator dan pelaksana yang dilatih perkesmas Menurunnya angka resiko kecacatan dan kematian 75 % - jumlah sarana yang dibina '-jumlah dibina -petugas jumlah yang pusk.yg melaksankan kes. Olah raga

'-jumlah petugas yang dilatih ttg penilaian kes. Olah ragaYg membina pel. Kes jiwa % pusk. % pusk. Yg dilatih pel. Kes jiwa

100

55,000,000

7 Pusk

< 2.1/1000 calon 100% 7 Puskesmas 100% 100% 100%

Kota Pariaman Kota Pariaman

Meningkatnya pengetahuan peserta/tenaga kesehatan obat dalam Peningkatan ketersediaan publik dan perbekalan kesehatan

65%

1 paket

Terlaksananya pelatihan peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan Terlaksananya pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

50,000,000 45,000,000 75,000,000 50,000,000

30,000,000

1 paket

peningkatan pengetahuan peserta dalam memahami peresepan rasional Tersedianya obat publik dan perbekalan kesehatan

65%

1 paket

Sedang berjalan Sedang berjalan Sedang berjalan Sedang berjalan

50,000,000

Sedang Berjalan Alternatif

21,000,000

Sedang Berjalan Sedang Berjalan

86,000,000 -

30,000,000

30,000,000

167,000,000

5,197,901,700

4,635,900,000

1,395,000,000

35 orang

5,197,901,700

3,004,867,500

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Pelaksanaan pelatihan mutu penggunaan obat dan perbekalan Pengadaan Obatkesehatan dan Perbekalan Kesehatan

43,500,000

93,000,000

7,920,767,500

Pembinaan, pengembangan pembiayaan dan jaminan kesehatan a. Jamkesmas (BPJS) c. JKSS

42,800,000

100%

SIE. YANKES JPK

b. Jamkesda (BPJS)

6

Terlaksananya pemeriksaan sumber air minum 40 Sampel Diketahuinya kualitas air minum yang masyarakat x 2 unit kali Tersedianya dikonsumsi oleh Terlaksananya pengadaan alat penyaringan air alat masyarakat penyaringan air sederhana 20 sederhana bagi rumah tangga bagi rumah tangga

10,000,000 1,500,000,000

3,110,000,000

1,500,000,000

3,110,000,000

1,500,000,000

1,600,000,000

30,000,000

Kode 1

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kegiatan

Sasara Priorit n as Daera Daerah h

Tolak Ukur

Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

Kota Pariaman

Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat, Penyuluhan Keamanan Pangan

Kota Pariaman Kota Pariaman Kota

SIE. P2 p

Program : Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakitdan menular langsung Kegiatan : Pencegahan penanggulangan penyakit HIV/AIDS

Kegiatan : Pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD Kegiatan : Pencegahan dan penanggulangan penyakit Malaria

Pariaman

Meningkatnya pembinaan dan pengawasan terhadap saranadari apotik Terlindunginya masyarakat obat,

obat tradisional,makanan,minuman Terlindunginya masyarakat dari air dan minum isi ulang yang tidak memenuhi Meningkatnya pengetahuan

konsumen/masyarakat tentang Meningkatnya pemahaman pengelola IRTP terhadap jumlah keamanan pangan Meningkatnya Sarana IRTP yang memenuhi syarat kesehatan

Pagu Indikatif

Keluaran Kegiatan Target

Tolak Ukur

1.Terlaksannya Pertemuan KPAD

Kota Pariaman

1. Penurunan angka Kesakitan penderita DBD per 100.000 penduduk

80/ 100.000

terlaksananya sosialisasi penatalaksanaan kasus DBD olehPencegahan TOMA Terlaksananya dan

mempunyai pengetahuan HIV/Aids

Kegiatan : Pencegahan dan penanggulangan penyakit Diare

Kota Pariaman

1. Prevalensi Kasus diare per 1000 penduduk

Kegiatan : Pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA

Kota Pariaman

1. Cakupan pneumoni pada balita yang ditangani sesuai standar

Kegiatan : Pencegahan dan penanggulangan penyakit Kusta

Kota Pariaman

1. Penemuan Kasus Baru Kusta

Desiminasi posbindu PTM bagi TOMA

Evaluasi dan pemantauan pengendalian PTM PROGRAM PENINGKATAN SURVEILANS, IMUNISASI DAN PENANGGULANGAN IMUNISASI

Pertemuan advokasi mobilisasi gerakan akselerasi imunisasi bagibagi TOMA Pertemuan Imuninisasi Tokoh Agama

Pertemuan lintas sektor dalam rangka introduksi vaksin baru Pertemuan kader imunisasi tentang desa UCI

Pertemuan Integrasi program menuju desa UCI Pertemuan evaluasi data menuju desa UCI

Pertemuan BIAS di Lingkungan pendidikan SURVEILANS

Peningkatan dan monitoring surveilans Pertemuan penguatan surveilans KIPI

Review Sistem kewaspadaan dini dan respon tentang Penanggulangan KLB Pertemuan Tata laksana Penanganan kasus AFP non Polio

Terlaksananya pembinaan dan pengawasan terhadap sarana IRTP

< 0,5% jumlah 60%

2.Ketersedian dan keterjaminan ARV bagi ODHA Penduduk 15 Keatas 3. Persentasi

1. Prevalensi kasus TB per 100.000 penduduk 2. Penemuan dan Penjaringan kasus

Resiko PTMkader tentang posbindu PTM Pertemuan

50%

1. Penurunan Prevalensi kasus HIV

Kota Pariaman

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TIDAK Faktor Pelatihan pencegahanPENYAKIT dan pengendalian

75%

Kota Pariaman

1. Penatalaksanaan kasus zoonosis yang ditemukan dan ditangani sesuai standar

SIE. IMUNISASI, SURVEILANS DAN PENCEGAHAN PENYAKIT

75%

pemberdayaan konsumen/masyarakat di Terlaksananya penyuluhan keamanan pangan

85%

tradisional, makanan,minuman kosmetika Terlaksananya pengawasan dandan pembinaan terhadap sarana depot air minum isi ulang Melaksanakan kegiatan penyuluhan

1 paket

Kota Pariaman

Pengadaan obat - obatan penyakit menular

Terlaksananya pembinaan dan pengawasan terhadap sarana apotik Menurunnya jumlah sampel obat, obat

Peningkatan ketersediaan alkes dan Laboratorium

1.Penemuan kasus malaria per 1000 penduduk

Kegiatan : Pencegahan dan penanggulangan penyakit TB

10%

100%

Kota Pariaman

Kota Pariaman

Kegiatan : Pencegahan dan penanggulangan penyakit Rabies

8

Indikator Kinerja Hasil Program

Prakiraan Maju

Hasil Kegiatan Target

Tolak Ukur

Target

APBD

APBD PROP.

APBN

Jenis Keg 1/2/3

Program Pengawasan Obat dan Makanan

Program Pengadaan Peningkatan dan perbaikan dan Prasarana Pengadaan Sarana alat medis/kesehatan/laboratorium 7

Lokasi

Kota Pariaman

baru TB Paru (BTA Positif) yang 3. Peningkatan angka Kesembuhan penderita TB Paru

tersedianya obat - obatan penyakit menular

60%

Terlaksananya pengadaan alkes dan Laboratorium

2. Terlaksananya Penyuluhan Kepada Remaja di sekolah dan Kelompok BerisikoARV Tinggi Terjaminnya ODHA mendaptkan

pemberantasan vektor DBD

0 / 1.000 Terlaksananya sosialisasi kasus malaria penduduk kepada kader kesehatan terlaksananya penatalaksanaan kasus malaria oleh tenaga kesehatan 100%

Terlaksananya Sosialisasi penyakit rabies kepada masyarakat Terlaksananya Pertemuan Tatalaksana penyakit Rabies

117 kasus Terlaksananya pelatihan Integrasi DOTS TB bagi petugas kesehatan Terlaksananya penjaringan kasus baru dan 92% 76,5 % 265 / 1.000

kasus mangkir ke rumah pasien Terlaksananya Pengawasan pasien TB minum obat secara terartur sampai sembuh Terlaksananya sosialisasi dan penangganan diare kepada kader kesehatan Terlaksananya pertemuan tatalaksana diare bagi pengelola diare Puskesmas

100%

Terlaksananya sosialisasi dan penangganan ISPA/pneumonipertemuan kepada kader kesehatan Terlaksananya tatalaksana

<5/ 100.000

Terlaksananya Penemuan kasus baru kusta dengan cara Repid Vilageofsurvei (RVS)(POD) Terlaksananya Previntif disabelity

1 paket

ISPA/Pneumoni bagi pengelola ISPA

Terlaksananya Pengadaan obat - obatan penyakit menular

100%

sampel

adanya kunjungan pengawasan terhadap sarana apaotik Penurunan jumlah sampel obat,obat

......orang

tradisional, makanan,minuman,kosmetika yang Diketahuinya kualitas air minum yang memenuhi syarat kesehatankonsumen/peserta Meningkatnya kemampuan

1 paket

Tersedianya alat kesehatan dan laboratorium

DAMIU

obat, obat tradisional,makanan, Pengujian kemampuan pemilik sarana IRTP 35 Orang tentang terhadap keamanan Kunjungan ke Saranapanagan IRTP yang mengajukan 50% SPP-IRT dan telah mengikuti Pelatihan

100%

100,000,000

105,000,000

70%

40,000,000

45,000,000

1,200,000,000

1,300,000,000

10% 85% 75% 50%

1 paket

25,000,000

614,985,000

2 KL

12 SMA, 4 3 kasus

Adanya Komitmen ( Kebijakan ) Pemerintah dokumen Kota Pariaman Pengetahuan dan KPAD tentang Meningkatnya Remaja di sekolah 12 SMA, 4 dan Kelompok tertentu Klmpk Terfasilitasinya ODHA untuk mendapatkan 100% ARV

71 Terlaksananya sosialisasi penatalaksanaan Desa/kelur TOMA dengan cepat dan akurat Terlaksananya pencegahan dan 60 fokus DBD pemberantasan vektor DBD secara kimiawi

71 Desa Meningkatnya pengetahuan kader terhadap penyakit malaria 7 Meningkatnya penatalaksanaan kasus malaria Puskesmas oleh tenaga kesahatan 50 orang Meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit rabiesPetugas kesehatan 7 Meningkatnya Kapasitas Puskesmas dalam tatalaksana Kasus gigitan HPR

71 desa/kelur 60 fokus

sebanyak 2

Melakukan pembinaan pencegahan dan penanggulangan PTM ( pencegahan deteksi dini,dan KIE, Melakukan pembinaan

Kota Pariaman Kota Pariaman Kota

Capaian cakupan bayi < 1th mendapatkan imunisasi dasar lengkap Capaian cakupan bayi < 1th

Pariaman Kota Pariaman

Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman

penanggulangan PTM ( pencegahan deteksi dini,dan KIE, Melakukan pembinaan penanggulangan PTM ( pencegahan deteksi dini,dan KIE, Melakukan pembinaan penanggulangan PTM ( deteksi dini, KIE,

mendapatkan imunisasi dasar lengkap Capaian cakupan bayi < 1th mendapatkan imunisasi dasar Capaian cakupan Menuju Desalengkap UCI Capaian cakupan Desa Menuju UCI Capaian cakupan Desa Menuju UCI

Cakupan anak sekolah mendapatkan Imunisasi lanjutan Penanggulangan KLB < 24 jam Penanggulangan KLB < 24 jam Penanggulangan KLB < 24 jam

Angka kesakitan AFP non Polio umur < 15 th

100% 100% 100% 100%

80% 80% 80% 70% 70% 95% 100%

Terlaksananya pelatihan pencegahan dan penanggulangannyakit tidak menular Terlaksananya pelatihan kader tentang posbindu PTM pelatihan kader tentang Terlaksananya posbindu PTM evaluasi dan pemantauan Terlaksananya pengendalian PTM

Terlaksananya Pertemuan penguatan gerakan akselerasi imunisasi bagi TOMA Terlaksananya Pertemuan Imuninisasi bagi Tokoh Agama Pertemuan lintas sektor dalam Terlaksanaya rangka introduksi vaksin baru Terlaksananya Pertemuan kader imunisasi

tentang desa UCI Terlaksananya Pertemuan Integrasi program menuju desa UCI Terlaksananya Pertemuan evaluasi desa UCI

bagi Bides Terlaksananya Pertemuan BIAS di Lingkungan pendidikan Terlaksananya pengamatan epidemiologi surveilans Terlaksananya Pertemuan penguatan

surveilans KIPI Terlaksanya Review SKD dan respon tentang enanggulanganPertemuan KLB Tata laksana ≥ 2 kasus Terlaksananya Penanganan kasus AFP non Polio

200,000,000

200,000,000 Penyuluhan, konseling, Penyuluhan

185,000,000

Sosialisasi Penatalaksa PE, Fogging

HIV/AIDS Konsultasi dan

71 desa sebanyak 7

Puskesmas 100%

7 Puskesmas

7 Meningkatnya Pengetahuan dan Kompetensi 30 Orang Puskesmas petugas Puskesmas DOTS TB tentang Penjaringan kasus baru dan 71 desa 71 Desa Meningkatnya untuk 71 kasus mangkir ke rumah pasien melalui pos TB Meningkatnya Pengawasan pasien TB minum 117 Pasien 117 Pasien obat secara terartur sampai sembuh oleh

-

166,240,000

untuk 117

Sosialisasi tatalaksana Pertemuan tatalaksana Sosialisasi Penyakit Pertemuan penyakit

27,531,500

Pelatihan petugas Pertemuan Pos TB Desa Sosialisasi

131,619,500

pengawasan

Meningkatnya Pengetahuan Kader tentang 71 desa penanganan diare pada anak 71 7 Meningkatnya penanganan diare sesuai protap untuk 7 Puskesmas bagi pengelola diare Puskesmas

34,647,000

Meningkatnya pengetahuan kader dalam penangganan ISPA/Pneumoni yang pengelola tepat 7 Meningkatnya pengetahun petugas Puskesmas tentang pengananan ISPA/Pneumoni sesuai

71 desa untuk 71 25 Peserta

35,347,000

Pertemuan ISPA/Pneum Pertemuan tatalaksana

100%

34,600,000

Rapid Vilage Survei Pertemuan

71 desa

71 desa

7 desa

30 orang 1 paket

Meningkatnya Penemuan kasus baru kusta dengan cara Repid Vilageofsurvei (RVS) yang di Meningkatnya Preventif disability (POD) untuk mencegah kecacatan pada penderita berkurangnya penyakit menular

100% 100%

548,000,000 548,000,000

Kota Pariaman Kota Pariaman Kota

30,000,000

90 org 50 org

160 org 7 pusk

Meningkatnya pengetahun petugas tentang penanggulangan penyait tidak menular Meningkatnya pengetahuan kader tentang

deteksi dini PTM Terpaparnya masyarakat tentang manfaat deteksi dini faktor resiko terpantaunya secara dini PTM faktor resiko PTM

90% 90% 90% 90%

PKK, Kades, Meningkatnya upaya penguatan gerakan Camat, akselirasi imunisasi Meningkatnya pemahaman masyarakat akan 50 org pentingnya pemberian imunisasi Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman 50 org

90%

program menuju desa UCI desa/kelurahan Bides, Diketahuinya pencapaian Pengelola Desa UCI Komite menuju Terlindungnya murid dari penyakit campak, sekolah, dipteri dan tetanus

71 desa

270 org 56 org

1 th

35 org

peserta tentang vaksin barukader (Pentavalen) Meningkanya pengetahuan imunisasi tentang desa pelaksanaan UCI Peningkatan keterpaduan

Penyakit berpotensi wabah dapat terdeteksi secara dini pelaksanaan surveilans KIPI Peningkatan

Menigkatnya pengetahuan petugas dalam tata 28 org laksana KLB pengetahuan petugas dalam Bides,Peng Menigkatnya elola penanganan kasus AFP non Polio

Pertemuan Diare untuk Pertemuan tatalaksana

500,000,000

POD pasien

-

660,000,000

-

630,000,000

25,000,000

30,000,000.00

Baru

40,000,000

50,000,000.00

sedang berjalan

70,000,000.00

Baru

15,000,000

25,000,000

65,000,000

20,000,000.00

30,000,000.00

Baru Baru

80%

15,000,000

20,000,000.00 sdg berjalan

80%

50,000,000

60,000,000.00

90% 90% 95%

20,000,000 60,000,000 75,000,000 50,000,000

30,000,000.00 70,000,000.00 80,000,000.00 60,000,000.00

100%

30,000,000

40000000

90%

30,000,000

40000000

100% 90%

25,000,000 23,000,000

30000000 30000000

Kode 9

1

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kegiatan

Sasara Priorit n as Daera Daerah h

Indikator Kinerja

Lokasi

Hasil Program Tolak Ukur

Target

Tolak Ukur

desa dan Cetak buku KIA & Stiker P4K

Target

Tolak Ukur

Target

Meningkatnya Cakupan : K1

99%

Penanganan bumil resti komplikasi

78%

K4

Linakes Gerakan Peduli Ibu Hamil dan Hak Anak bagi Kader dan Tokoh Masyarakat

Kota Pariaman

Pertemuan Evaluasi Validasi Data Kesehatan Ibu, RR KB dan Kespro Program Terpadu Pertemuan Perencanaan

Kota Pariaman Kota Pariaman Kota

Kesehatan Ibu, Anak, Lansia, Gizi dan Imunisasi Pertemuan Antenatal Terpadu Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) Pelatihan PONED Pertemuan RMP

Review Pelaksanaan SPK (Standar Pelayanan Kebidanan Sosialisasi dan Pembentukan PKRE (Pelayanan Kesehatan Esensial) PertemuanReproduksi Lintas Sektor dalam Rangka Penurunan AKI &Manual AKB Sistim Rujukan KIA Konsul Program Program Peningkatan Upaya Pelayanan Kesehatan anak(Skrining Balita Hipotiroid Sosialisasi SHK Kongenital) Pelatihan bagi tenaga pengambil sampel Skrining Hipotiroid SHK Kongenital Biaya Pemeriksaan (Kertas Saring &

Pemeriksaan di Laboratorium) Biaya pengantaran dan Perjalanan Dinas tenaga Puskesmas Biaya pengantaran dan Perjalanan Dinas tenaga Dinkespengiriman sampel ke Bandung Biaya

Lomba Balita Sehat Indonesia ( LBSI)

Pelaksanaan dan Evaluasi Surveilens KIA

Sosialisasi dan Pembentukan Puskesmas Kekerasan Terhadap MTBS Anak (KTA) Review Pelaksanaan MTBM kepada Bidan Review Pelaksanaan Kelas Ibu Balita dan pembuatan berrner SDIDTK Review Pelaksanaan

sosialisai Penjaringan SD anak SD bagi Petugas Puskesmas Sosialisasi dan Oreintasi Tatalaksana PKPR di Puskesmas Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan anak

Program Peningkatan Upaya Pel Kes Usila Review Petugas Pelayanan Pemeliharaan kesehatan Usila Pemantapan Pelaksanaan Posyandu Lansia dan Cetak KMSSenam LansiaLansia untuk pengelola Pelatihan Program dan kader lansia Santun Lansia Pembentukan Puskesmas

Studi banding bagi kader lansia berprestasi dan pengelola program usila SIE. GIZI

APBD 1,733,730,000

Kota Pariaman

Meningkatnya Cakupan : K1 K4

Terlaksananya kegiatan P4K dan kelas ibu hamil serta tersedianya buku KIA dan Stiker

71 Desa

Meningkatnya pengetahuan bidan desa tentang P4K & Kelas Ibu Hamil

71 orang Bidan

terlaksananya pertemuan gerakan peduli Kesehatan Ibu dan anak

1 paket

Meningkatnya Pengetahuan dan peran kader 142 orang dan tokoh masyarakat terhadap ibu hamil dan anak

98% 95%

14 orang Tersedianya Data KIA yang valid petugas 35 orang Tersedianya Dokumen perencanaan Terpadu pengelola KIA 7 orang Peningkatan Pelaksanaan Program secara

30 Orang Terlaksananya pelatihan APN 28Bidan Orang Terlaksananya Pelatihan PONED

30 Orang Tersedianya SDM (bidan) yang trampil dalam Menolong Persalinan normal 28Bidan Orang Tersedianya SDM (bidan) yang trampil

reproduksi esensial Menurunkan AKI,AKB

TerlaksananyaPelayanan pertemuanKesehatan lintas sektor dalam 223 orang pembentukan penurunkan AKI,AKB Terlaksananya Konsul Program Manual Sistim 3 oarng rangka

TersedianyaEsensial Dukungan Lintas Sektor dalam 223 orang Reproduksi 223 orang AKI,AKB Tersedianya tenaga dalam melaknakan manual 3 orang 3 orang menurunkan sistim rujukan

Kota Pariaman Kota Pariaman Kota

Meningkatkan kapasitas petugas

95 orang

Pariaman Kota Pariaman Kota

ke Bandung( viapengiriman Ekspedisi)sampel SHK Terlaksananya ke Bandung( via Ekspedisi) Ibu dlm Meningkatnya Pengetahuan

Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman

Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman

program terpadu Meningkatnya Cakupan : K1 K4

Meningkatnya Kompetensi bidan

Meningkatnya Kompetensi Dokter, Bidan dan Perawat dlm menolong Meningkatnya Pengetahuan tenaga

kesehatan terhadap penyebab kematian Meningkatnya Pengetahuan Bidan tentang Standarpelayanan Pelayanankesehatan Kebidanan Meningkatnya Meningkatkan Pengetahuan Petugas dalam manual Rujukan kia Meningkatkan pengetahuan petugas Meningkatnya kualitas hidup BBL

Terlaksananya pengiriman sampel SHK ke Dinkes Terlaksananya pengiriman sampel SHK perawatan kehamilan Anak Meningkatnya Derajat & Kesehatan Ibu dan Anak Meningkatnya Perlindungan terhadap

anak Meningkatnya Pengetahuan Bidan dlm pelaksanaan MTBS MTBM Bidan dlm Meningkatnya Pengetahuan pelaksanaan Kelas Ibu BalitaBidan dan dlm Meningkatnya Pengetahuan pelaksanaan DDTK

Meningkatkan Kemempuan Petugas dalam Melakukan Penjaringan anak SD Meningkatkan Kemampuan Petugas dalam melaksanakan PKPR di

KotaPariama Meningkatnya ketersediaan dan n keterjangkauan pelayanan yang bermutu Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman

Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan lansia Meningkatnya akses Pelayanan yang bermutu Terhadap LansiaTerhadap Meningkatnya Pelayanan Lansia Meningkatnya Pelayanan yang berkualitas Terhadap Lansia Meningkatnya Informasi terhadap program Lansia

APBD PROP.

APBN

Jenis Keg 1/2/3

700,000,000

2,191,730,000

95,000,000

-

105,000,000

Sedang berjalan

58,000,000

-

86,000,000

Baru

39,000,000

-

50,000,000 86,000,000

Sedang Berjalan Alternatif

150,000,000

-

300,000,000

Alternatif

65,000,000

-

65,000,000

92%

14 orang Terlaksananya Pertemuan Monev dan validasi petugas KIA 35 orang data Peningkatan Pelaksanaan Program secara pengelola Terpadu Terlaknananya ANC secara Terpadu

Pariaman

Meningkatnya pengetahuan petugas KIA dalam pengumpulan KIA Meningkatnya sistemdata perencanaan

96%

Prakiraan Maju

Hasil Kegiatan

SIE. KIA

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Kelas Anak Ibu Hamil pada bidan Review P4K dan

10

Pagu Indikatif

Keluaran Kegiatan

98% 95%

35 orang 77 orang 28Bidan orang

Terlaksananya Pertemuan RMP

Terlaksanya Pertemuan standar pelayanan kebidanan Terlaksananya Pertemuan Sosialisasi dan Rujukan

35 orang

Terlaksananya Sosialisasi SHK (Skrining Hipotiroid Kongenital) Terlaksananya Pelatihan bagi tenaga

pengelola Terpadu

35 orang 77 orang 28Bidan orang

95 orang

35 orang pengambil sampel Hipotiroid Biaya Skrining Pemeriksaan SHK (Kertas 1784 bayi Tersedianya 1784 bayi Saring & Pemeriksaan di Laboratorium) Tersedianya Biaya pengantaran dan Perjalanan 1784 bayi 1784 bayi Dinas tenagaBiaya Puskesmas pengantaran dan Perjalanan 1784 bayi 1784 bayi Tersedianya Dinas tenagaBiaya Dinkes pengiriman sampel ke 1784 bayi Tersedianya Bandung 42 orang Terlaksananya Lomba Balita Sehat Indonesia Bayi & 71 desa

( LBSI) Terlaksananya Evaluasi Surveilens KIA

21 orang

MTBM kepada Bidan Terlaksananya Review Pelaksanaan Kelas Ibu Balita dan pembuatan Terlaksananya Reviewberrner Pelaksanaan SDIDTK

28 orang 31 orang 21 orang 28 orang 21 orang 7 pukes 70%

82 orang 82 orang 1 pkms

15 orang

Terlaksananya Sosialisasi dan Pembentukan Puskesmas Kekerasan Anak (KTA) Terlaksananya ReviewTerhadap Pelaksanaan MTBS

Terlaksananya sosialisasi Penjaringan Anak SD Terlaksananya Sosialisasi dan Oreintasi Tatalaksana PKPR di Puskesmas

Jumlah pukesmas yang mendapatkan bantuan operasional kesehatan

Peningkatan Pengetahuan Bidan terhadap standar pelayanan kebidananKesehatan Peningkatan SDM Pelayanan

21 orang 7 pukes

21 orang

Terlaksananya Studi banding bagi kader lansia berprestasi dan pengelola program usila

15 orang

82 orang 82 orang 1 pkms

37,500,000 78,050,000 30,000,000

-

280,000,000

-

120,000,000

-

37,500,000

-

78,050,000

30,000,000

Terkumpulnya sampel di Dinkes

1784 bayi

21,000,000

-

21,000,000

Tersedianya alat periksa SHK

Tersedianya SDM (bidan) yang trampil dan Berrner Tersedianya SDM (bidan) yang trampil

28 orang

77 orang Bidan 28 orang

60,000,000

60,000,000

-

21 orang 21 orang

35 orang

140,000,000

-

30,000,000

Tersedianya data infokes KIA

31 orang

28 Orang

57,000,000

-

95 orang

Tersedianya SDM yang terampil

Bayi & 71 desa

28 orang

100%

75,000,000

Peningkatan SDM Pelayanan Kesehatan

Didapatnya hasil sampel yang sudah dikirimkan hasil sampel yang sudah 1784 bayi Didapatnya dikirimkan 42 orang Di dapatkannya Pemenang LBSI

Terlaksananya Review Petugas Pelayanan Pemeliharaan kesehatan Usila Terlaksananya Pemantapan Pelaksanaan

Posyandu Lansia dan Cetak KMSLansia Lansiauntuk Terlaksananya Pelatihan Senam pengelola Program dan kader lansia Pembentukan Puskesmas Santun Lansia

Tersedianya tenaga bidan yang terampil

7 Puskesmas 1 dokumen

Peningkatan SDM Terhadap perlindungan Anak Tersedianya SDM (bidan) yang trampil

Peningkatan Pengetahuan Petugas dalam melakukan Penjaringan terhadap anak SD Terbentuknya Puskesmas PKPR Bantuan operasional pukesmas

35 orang

1784 bayi 1784 bayi 1784 bayi 42 orang Bayi & 71 desa 28 orang 31 orang 21 orang 21 orang 28 orang

1 Puskesmas 7 Pukesmas

meningkatnya Pengetahuan pengelola lansia di 21 orang puskesmas Meningkatnya pengetahuan kader Posyandu 82 orang lansia ttg kesehatan lansia Meningkatkan frekuensi senam lansia di desa 82 desa Peningkatan Umur Harapan Hidup

Peningkatan Informasi Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia

72,8 thn

15 orang

65,000,000 35,680,000 10,000,000 10,000,000 35,000,000 37,500,000 38,000,000 87,000,000 33,000,000 67,000,000 75,000,000 40,000,000

-

10,000,000

-

35,000,000

-

37,500,000

-

38,000,000

-

87,000,000

-

-

80,000,000 28,000,000

-

445,000,000

105,000,000 -

Sedang Berjalan Alternatif Sedang Berjalan Sedang Berjalan Sedang

Berjalan Sedang Berjalan Alternatif Sedang Berjalan Sedang Berjalan Sedang

Baru

60,000,000

-

Baru

Alternatif

75,000,000

32,000,000

-

Sedang Berjalan Alternatif

Berjalan Sedang Berjalan Sedang

75,000,000

700,000,000

Alternatif

67,000,000

33,000,000

-

24,000,000 80,000,000

10,000,000

-

-

75,000,000

35,680,000

-

30,000,000 56,000,000

65,000,000

Alternatif

Berjalan Baru

Baru Baru

Sedang Berjalan Sedang

Berjalan Alternatif

555,000,000

Program Perbaiakan Gizi Masyarakat Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang

Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mencapai Keluarga Sadar Gizi kegiatan Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi

Pelatihan Petugas dalam Manajemen Pemberian Makanan Bayi dan Anak

Kota Pariaman

Penurunan Prevalensi balita gizi kurang dan buruk angka ibu hamil yang Penurunan

100%

Terlaksananya pemberian PMT Pemulihan Balita Terlaksananya pemberian PMT Ibu Hamil

100%

Terlaksananya pemberian PMT Pemulihan Balita sesuai sasaran Terlaksananya pemberian PMT Ibu Hamil

100%

60,000,000

-

Kota Pariaman

Review Kader Kadarzi dalam rangka pemberdayaan Masyarakat Menuju

75%

Diketahuinya gambaran persentase keluarga yang sadar gizi

75%

Diketahuinya gambaran persentase keluarga yang sadar gizi pada sasaran yang ada

75%

90,000,000

-

Kota Pariaman Kota Pariaman Kota Pariaman

mengalami KEK/ANEMIA Meningkatkan Baduta Gakin dapat MP ASI 1. Persentase balita gizi kurang dan buruk 2. Persentase balita pendek

3. Persentase Kota yang melaksanakan survailance gizi

Kualitas SDM Petugas dalam Pemberian Makanan Bayi dan Anak

85%

100%

1%

7.5%

100% 100%

Terlaksananya pemberian MP ASI Baduta

Diketahuinya gambaran daerah rawan pangan Diketahuinya gambaran persentase balita pendek Diketahuinya gambaran persentase puskesmas yang melaksanakan surveilan gizi

Terlaksananya kegiatan pelatihan manajemen Pemberian Makanan Bayi dan Anak

85%

100%

1%

7.5%

100% 100%

sesuai sasaran pemberian MP ASI sesuai Terlaksananya sasaran

Diketahuinya gambaran persentase balita gizi kurang dan gizi buruk yang ada padabalita wilayah Diketahuinya gambaran persentase pendek yang yang adapersentase pada wilayah diketahui gambaran kotakota yang melaksanakan surveilan gizi

Meningkatnya Pengetahuan Petugas dalam Pemberian Makanan Bayi dan Anak

85%

100%

1%

7.5%

100% 100%

50,000,000

100,000,000

15,000,000 15,000,000 15,000,000 50,000,000

-

75,000,000 55,000,000

-

150,000,000

-

20,000,000

-

100,000,000 20,000,000 20,000,000 55,000,000

Sedang berjalan Sedang berjalan Sedang berjalan Sedang berjalan Sedang berjalan Sedang berjalan Sedang berjalan Sedang berjalan

Kode 1

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kegiatan Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Balita

Sasara Priorit n as Daera Daerah h

Lokasi

Indikator Kinerja Hasil Program Tolak Ukur

Kota Pariaman

Kualitas SDM Petugas dalam Pemantauan Pertumbuhan Balita

Pagu Indikatif

Keluaran Kegiatan Target 100%

Tolak Ukur Terlaksananya kegiatan pelatihan manajemen Pertumbuhan Balita

Prakiraan Maju

Hasil Kegiatan Target 100%

Tolak Ukur Meningkatnya Pengetahuan Petugas dalam memantau Pertumbuhan Balita pada wilayah

Target 100%

APBD 50,000,000

APBD PROP.

APBN -

Jenis Keg 1/2/3

60,000,000

Baru

ROGRAM DAN KEGIATAN

AN KOTA PARIAMAN

NGGARAN 2015

SKPD Penanggung Jawab 1/2/3 16

SKPD Penanggung Jawab 1/2/3

-

Dinkes

Dinkes

Dinkes Dinkes

DINKES DINKES DINKES DINKES DINKES DINKES DINKES Musrenbang Pariaman Utara, -

SKPD Penanggung Jawab 1/2/3 -

DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman

-

SKPD Penanggung Jawab 1/2/3

-

DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman DKK Pariaman -

DKK DKK DKK DKK

DKK DKK

SKPD Penanggung Jawab 1/2/3 -

Musrenbang Pariaman Utara,

Dinas Kesehatan Kota Pariaman Dinas Kesehatan Kota Pariaman Dinas Kesehatan Kota Pariaman Dinas Kesehatan Kota Pariaman Dinas Kesehatan Kota Pariaman Dinas Kesehatan Kota Pariaman Dinas Kesehatan Kota Pariaman Dinas Kesehatan Kota Pariaman

SKPD Penanggung Jawab 1/2/3 Dinas Kesehatan Kota Pariaman