A GIDELINE FOR CAMERA-READY PAPERS OF

Download 1, Februari 2014. PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK. TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA. TERHADAP KINERJA STAF ...

0 downloads 518 Views 336KB Size
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

9 Pages

ISSN 2302-0199 pp. 57- 65

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA STAF LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH UTARA Fazarwati1, Nasir Aziz2, Syafruddin Chan3 1)

Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract : The objective of this study is to find out whether physical and non physical work environment influenced to work motivation as well how the impact on staff performance of local NGOs in North Aceh District. This study implemented in 16 local NGOs of North Aceh District with the total population is 130 staff. The analytical method used is a path analysis model, validity test, reliability, and hypothesis test. The result of study showed that partially and simultaneously physical and non physical work environment have a significant effect on work motivation. Moreover, Physical and non physical work environment through work motivation partially and simultaneously have a significant effect on staff performance. Furthermore, physical and non physical work environment have a significant effect on staff performance and work motivation either directly or indirectly influenced on staff performance. This study showed that if a local NGO in North Aceh District want to improve staff performance, then the thing to do is give a full attention to physical and non physical work environment as well as work motivation. Keyword: Physical work environment, non physical work environment, work motivation and staff performance

Abstrak; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah lingkungan kerja fisik dan non fisik berpengaruh terhadap motivasi kerja serta bagaimana dampaknya terhadap kinerja staf Lembaga Swadaya Masyarakat Di Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini dilaksanakan di 16 (enam belas) Lembaga Swadaya Masyarakat Di Kabupaten Aceh Utara, dengan jumlah populasi penelitian ini adalah keseluruhan staf yang berjumlah 130 orang, dan sampel yang digunakan adalah semua jumlah populasi. Metode analisis yang digunakan adalah model analisi jalur (path analisis), uji validitas, reliabilitas dan uji Hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan lingkungan kerja fisik dan non fisik berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja. Lingkungan kerja fisik dan non fisik melalui motivasi kerja secara parsial dan simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja staf. Lingkungan kerja fisik dan non fisik berpengaruh signifikan terhadap kinerja staf serta motivasi kerja berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja staf. Penelitian ini menunjukkan bahwa Lembaga Swadaya Masyarakat Di Kabupaten Aceh Utara jika ingin meningkatkan kinerja staf, maka hal yang harus dilakukan adalah memberikan perhatian penuh terhadap lingkungan kerja fisik dan non fisik serta motivasi kerja. Kata Kunci: Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan kerja non fisik, motivasi kerja dan kinerja staf

57 -

Volume 3, No. 1, Februari 2014

Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala wajib untuk terus membina kualitas pemikiran

PENDAHULUAN

Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai

karyawan yang akhirnya bisa membina kinerja

sebuah organisasi khususnya sebagai organisasi

secara terus menerus yang dapat memotivasi

non laba atau non profit tidak jauh berbeda

para staf untuk dapat meningkatkan kinerja.

dengan ormas atau organisasi lainnya. Sebagai

Berdasarkan

sebuah organsasi maka yang diharapkan adalah

lakukan.

bagaimana

permasalahan

organisasi

tersebut

dapat

observasi

Masih

yang

banyak

seperti

penulis

ditemukan

Kinerja

Staf

belum

mengoptimalisasikan kinerja staf secara efektif

menunjukkan hasil yang baik dan tidak sesuai

dan efesien, untuk mencapai tujuan tersebut

dengan target yang ingin dicapai, motivasi kerja

maka organisasi perlu dikelola dengan baik,

staf masih rendah. Masih dijumpai Lembaga

salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan

Swadaya Masyarakat di Kabupaten Aceh Utara

memperhatikan

kurang

lingkungan

kerja,

baik

lingkungan kerja fisik maupun non fisik serta motivasi

kerja

staf

Lembaga

maksimal

memperhatikan

tentang

lingkungan kerja fisik dan non fisik.

Swadaya

Masyarakat.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Motivasi merupakan salah satu faktor

Kinerja

penting untuk meningkatkan kinerja sehingga

Menurut Cormick dan Tiffin dalam

tercapainya tujuan dari organisasi tersebut.

Sutrysno (2010:172), mengemukakan kinerja

Faktor lain yang

penting juga untuk dapat

adalah kuantitas, kualitas, dan waktu yang

menghasilkan kinerja dan motivasi yang tinggi

digunakan dalam menjalankan tugas. Kuantitas

adalah

adalah hasil yang dapat dihitung sejauh mana

dengan

memperhatikan

pentingnya

lingkungan kerja.

seseorang dapat berhasil mencapai tujuan yang

Dalam hal ini Lembaga Swadaya

telah ditetapkan. Kualitas adalah bagaimana

Masyarakat harus memiliki kemampuan untuk

seseorang dalam menjalankan tugasnya, yaitu

menciptakan lingkungan kerja yang baik, baik

mengenai banyaknya kesalahan yang dibuat,

lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non

kedisiplinan dan ketepatan. Waktu kerja adalah

fisik.

mengenai Lingkungan

kerja

fisik

merupakan

lingkungan kerja staf yang berada di kantor

miliki

oleh

lembaga

sesuai

dengan

absen

yang

dilakukan,

keterlambatan, dan lamanya masa kerja dalam tahun yang telah dijalani

yang berupa peralatan dan perlengkapan yang di

jumlah

Wirawan

(2001:13)

menyebutkan

"kinerja sering juga disebut dengan kinetika

standarnya dalam bekerja. Lingkungan kerja

kerja

Non fisik meliputi keramahan sikap karyawan,

merupakan suatu fungsi dari hasil atau apa yang

sikap

berbeda

dicapai seorang karyawan dan kompetisi yang

pendapat, dan lain sebagainya adalah syarat

dapat menjelaskan bagaimana karyawan dapat

saling

menghargai

ketika

atau

performence".

Kinerja

Volume 3, No. 1, Februari 2014

juga

- 58

Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mencapai hasil tersebut

Lingkungan Kerja Fisik Menurut

Motivasi Kerja Menurut Hasibuan (2008:92) motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti "dorongan atau daya penggerak". Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya

gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan

berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun scara tidak langsung. Selanjutnya Ahmad Tohari (2002:136)

Selanjutnya

Robbin

(2006:198)

mendefenisikan motivasi sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah

tujuan-tujuan

organisasi

memenuhi sesuatu kebutuhan individual. Pada apabila

sebuah

organisasi

atau

perusahaan ingin meraih kinerja yang optimal sesuai dengan target yang telah di tentukan maka

bukanlah faktor utama dalam meningkatkan produktivitas

perusahaan

haruslah

memberikan

motivasi pada karyawan agar karyawan mau

Menurut

Mangkunegara

(2005:61)

bahwa motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan

diperhitungkan

manajemen

namun

faktor

dalam

oleh

para

pakar

pengaruhnya

untuk

meningkatkan produktivitas”. Lingkungan Kerja Non Fisik Menurut

Sadarmayanti

(2001:31)

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.

dan rela mencurahkan tenaga dan pikiran yang dimiliki demi pekerjaan yang dikerjakan.

karyawan,

lingkungan kerja fisik merupakan variabel yang

yang

dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk

dasarnya

Lingkungan kerja fisik walaupun di yakini

perlu

perusahaan.

(2001:21)

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan

kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong

Sedarmayanti

Sementara

Nitisemito

(2000:171)

mengungkapkan bahwa instansi hendaknya dapat

menciptakan

kondisi

kerja

yang

mendukung kerjasama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di sebuah instansi.

kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk

Hipotesis

mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap

Hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

mental karyawan yang pro dan positif terhadap

HA1: Lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja

situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi

non terhadap motivasi kerja staf Lembaga

kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal

Swadaya Masyarakat baik secara simultan

59 -

Volume 3, No. 1, Februari 2014

Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala maupun

persial.fisik

diduga

terdapat

pengaruh

adalah sebanyak 130 orang staf di 16 Lembaga Swadaya

Masyarakat

diwilayah

kabupaten

HA2: Lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja

Aceh Utara, terdaftar di Kesbangpolinmas

non fisik melalui motivasi kerja staf

Kabupaten Aceh Utara, dan Anggota Forum

diduga terdapat pengaruh terhadap kinerja

Komunikasi Masyarakat Sipil (FKMS) Aceh

staf Lembaga Swadaya Masyarakat baik

Utara

secara simultan maupun persial.

Operasional Variabel

HA3: Lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik diduga terdapat pengaruh terhadap kinerja staf Lembaga Swadaya Masyarakat

Dalam penelitian ini variabel yang diukur, yaitu: 1. Lingkungan kerja fisik (X1) yaitu

semua

keadaan berbentuk fisik yang terdapat

HA4: Motivasi kerja staf diduga terdapat pengaruh terhadap kinerja staf Lembaga Swadaya Masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung

disekitar

tempat

kerja

yang

dapat

mempengaruhi staf baik secara langsung maupun secara tidak langsung 2. Lingkungan kerja non fisik (X2) yaitu semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan

METODE PENELITIAN

hubungan kerja baik hubungan dengan

Lokasi Dan Objek Penelitian

atasan maupun hubungan sesame rekan kerja

Penelitian ini dilakukan di 16 Lembaga Swadaya Masyarakat diwilayah Kabupaten Aceh Utara, terdaftar di Kesbangpolinmas Kabupaten Aceh Utara, dan Anggota Forum Komunikasi Masyarakat Sipil (FKMS) Aceh Utara. penelitian adalah mengenai pengaruh lingkungan Fisik dan Non Fisik terhadap motivasi serta dampaknya terhadap kinerja staf Lembaga Swadaya Masyarakat di Kabupaten Aceh Utara.

ataupun hubungan dengan bawahan 3. Motivasi kerja (Y) adalah dorongan atau semangat kerja yang bersumber dari dalam diri

untuk melakukan

suatu perkajaan

dengan sebaik-baiknya agar menghasilkan kinerja yang lebih baik 4. kinerja staf (Z) yaitu prestasi kerja atau hasil kerja

(output)

baik

kualitas

maupun

kuantitas yang dicapai karyawan persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas

Populasi dan Sampel

kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

Jumlah populasi dalam penelitian ini

diberikan kepadanya

adalah sebanyak 130 orang staf Di 16 Lembaga Swadaya Masyarakat Di Kabupaten Aceh

HASIL PEMBAHASAN

Utara.

Hasil Pengujian Hipotesis 1 Pengambilan Sampel dalam

Penelitian

Berdasarkan hasil analisis jalur hipotesis

ini adalah semua jumlah populasi dalam hal ini

pertama, menunjukkan bahwa hipotesis pertama Volume 3, No. 1, Februari 2014

- 60

Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dalam penelitian ini diterima, karena hasil nilai

maka nilai β 0,000 < 0,05. Dengan

koefisien lingkungan kerja fisik (X1)

demikian

dan

dapat

disimpulkan

bahwa,

Lingkungan kerja non fisik (X2) terhadap

pengaruh lingkungan

motivasi kerja (Y) secara parsial dan simultan

terhadap motivasi kerja (Y) adalah positif

berpengaruh

dan signifikan.

secara

signifikan

terhadap

kerja fisik (X1)

motivasi kerja (Y). Pengaruh Lingkungan kerja

2. Sedangkan nilai koefisien jalur lingkungan

fisik (X1) adalah sebesar 0.478 atau 47,8%,

kerja non fisik (X2) adalah sebesar 0,386

lingkungan kerja non fisik (X2) sebesar 0.386

dengan β = 0,000, pada tingkat signifikansi

atau 38,6%, dengan nilai koefisien korelasi

α = 5% atau 0,05 maka nilai β (0,000) <

sebesar 0,816 atau 81,6%, dan nilai koefesien

0,05. Dapat disimpulkan bahwa, pengaruh

determinasi sebesar 0,666 atau 66,6 %. sisanya

lingkungan kerja non fisik (X2) terhadap

dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel

motivasi kerja (Y) adalah positif dan

Lingkungan kerja fisik (X1) dan Lingkungan

signifikan.

kerja non fisik (X2). Hasil Pengujian Hipotesis 2 a. Pengujian Pengaruh Variabel

Secara Berdasarkan

Simultan Untuk mengetahui Pengaruh simultan maka digunakan uji F, dimana nilai F

bahwa pengaruh Lingkungan kerja fisik (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2) terhadap motivasi kerja (Y) secara bersama-sama adalah Artinya

apabila

lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik baik maka motivasi kerja staf juga akan

melalui Y terhadap Z secara simultan dan parsial berpengaruh secara signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara simultan dan parsial Lingkungan kerja fisik (X1), dan lingkungan kerja non fisik (X2) melalui motivasi kerja (Y) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja staf (Z) LSM Di Kabupaten Aceh Utara. Pengaruh lingkungan kerja fisik (X1) terhadap variabel kinerja staf (Z) melalui motivasi kerja (Y) adalah sebesar

baik. b. Pengujian Pengaruh Variabel

Secara

Hasil

0.485 atau 48,5%, total lingkungan kerja non fisik (X2) melalui motivasi kerja (Y) terhadap

Parsial pengujian

analisis

jalur

menujukkan bahwa : 1. Nilai koefisien jalur Lingkungan kerja fisik (X1) adalah sebesar 0,478 dengan β = 0,000. Pada tingkat signifikansi α = 5% atau 0,05 61 -

2

menunjukkan bahwa hipotesis kedua penelitian

β (0,000) < 0,05 sehingga dapat disimpulkan

signifikan.

jalur

ini diterima, karena nilai koefisien X1, X2,

tingkat signifikansi α = 5% atau 0,05 maka nilai

dan

analisis

hitung

diperoleh sebesar 126,706; β = 0,000, pada

positif

hasil

Volume 3, No. 1, Februari 2014

variabel kinerja (Z) adalah sebesar 0,474 atau 47,4%. dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,696

atau

69,6%,

dan

nilai

koefesien

determinasi sebesar 0,484 atau 48,4 %. sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel

Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Lingkungan kerja fisik (X1). Lingkungan kerja

sehingga

non fisik (X2). Dan Motivasi kerja (Y)

pengaruh lingkungan kerja non fisik (X2)

a. Pengujian Pengaruh Variabel Simultan Uji F digunakan untuk menguji pengaruh simultan dimana nilai Fhitung diperoleh sebesar

dapat

disimpulkan

bahwa,

melalui motivasi kerja (Y) terhadap kinerja staf (Z) LSM Di Kabupaten Aceh Utara adalah

positif

dan

signifikan.

Dengan

39,429 ; β = 0,000, pada tingkat signifikansi α =

demikian lingkungan kerja non fisik melalui

5% atau 0,05 maka nilai β (0,000) < 0,05

motivasi

sehingga

lingkungan

kerja

fisik

(X1),

lingkungan kerja non fisik (X2), melalui motivasi kerja (Y) terhadap kinerja staf (Z) LSM Di Kabupaten Aceh Utara secara simultan adalah

berpengaruh

secara

positif

dan

Lembaga

Swadaya

kinerja

staf

Masyarakat

Di

Kabupaten Aceh Utara. 3. Selanjutnya nilai koefisien jalur motivasi kerja (Y) adalah sebesar

-0,280 dengan β

= 0,013, pada tingkat signifikansi α = 5% atau 0,05 maka nilai β (0,013) < 0,05

signifikan.

sehingga b. Pengujian Pengaruh Variabel

Secara

Parsial

dapat

disimpulkan

bahwa,

pengaruh motivasi kerja (Y) terhadap kinerja staf (Z) LSM Di Kabupaten Aceh Utara

Berdasarkan analisis jalur menunjukkan bahwa :

adalah negatif dan signifikan. Di lihat dari nilai koefesien jalur dan

1. Nilai koefisien jalur lingkungan kerja fisik (X1) diperoleh sebesar 0,485 dengan β = 0,000. Pada tingkat signifikansi α=5% atau 0,05 maka nilai β 0,000 < 0,05 sehingga dapat

mempengaruhi

disimpulkan

bahwa,

pengaruh

lingkungan kerja fisik (X1) melalui motivasi kerja (Y) terhadap kinerja (Z) LSM Di

nilai

thitung

menunjukkan bahwa tingkat motivasi kerja berpengaruh secara signifikan namun belum optimal terhadap kinerja staf Lembaga Swadaya Masyarakat Di Kabupaten Aceh Utara, karena itu motivasi kerja harus penting diperhatikan dan ditingkatkan agar kinerja staf menjadi optimal.

Kabupaten Aceh Utara positif dan signifikan. Dengan demikian lingkungan kerja fisik melalui

motivasi

sangat

Berdasarkan Hasil hipotesis analisis jalur

Lembaga

3 menunjukkan bahwa hipotesis ini diterima,

Swadaya Masyarakat Di Kabupaten Aceh

karena berdasarkan pengujian koefisien jalur

Utara.

hipotesis 3 nilai koefisien lingkungan kerja fisik

mempengaruhi

kerja

Hasil Pengujian Hipotesis 3

kinerja

staf

2. Sedangkan nilai koefisien jalur lingkungan

(X1)

dan Lingkungan kerja non fisik (X2)

Kerja non fisik (X2) adalah sebesar 0,474

terhadap Kinerja staf (Z) secara simultan dan

dengan β = 0,000, pada tingkat signifikansi

parsial berpengaruh secara signifikan terhadap

α = 5% atau 0,05 maka nilai β (0,000) < 0,05

kinerja staf (Z). Dengan demikian lingkungan Volume 3, No. 1, Februari 2014

- 62

Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kerja fisik (X1), lingkungan kerja non fisik (X2)

fisik (X1) terhadap kinerja staf (Z) adalah

berpengaruh signifikan secara simultan dan

positif dan berpengaruh secara signifikan.

parsial terhadap kinerja staf (Z) Lembaga

2. Selanjutnya

Swadaya Masyarakat Di Kabupaten Aceh Utara.

nilai

koefisien

jalur

lingkungan kerja non fisik (X2) memiliki

Pengaruh Lingkungan kerja fisik (X1) terhadap

sebesar 0,366 dengan β = 0,001, pada

kinerja staf (Z) adalah sebesar 0.351 atau 35.1%.

tingkat signifikansi α = 5% atau 0,05

Pengaruh lingkungan kerja non fisik (X2)

maka nilai β (0,001) < 0,05 sehingga

terhadap kinerja staf (Z) sebesar 0.366 atau

dapat disimpulkan bahwa, lingkungan

36,6%, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,677 atau 67,7%, dan

kerja non fisik (X2) terhadap kinerja staf

nilai koefesien

(Z) adalah berpengaruh positif dan

determinasi sebesar 0,458 atau 45,8 %.

signifikan.

Selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel Lingkungan kerja fisik (X1) dan

Hasil Pengujian Hipotesis 4 Berdasarkan Hasil

Lingkungan kerja non fisik (X2). a. Pengujian Pengaruh Variabel Secara Simultan

analisis jalur 4

menunjukkan bahwa hipotesis 4 penelitian ini diterima,

karena

berdasarkan

pengujian

koefisien jalur struktur 4 nilai koefisien kinerja

Untuk mengetahui pengaruh simultan

staf (Z) LSM Di Kabupaten Aceh Utara secara

maka dilakukan uji F. nilai Fhitung yang diperoleh

statistik signifikan. Dengan demikian secara

sebesar 53,678; β = 0,001, pada tingkat

langsung maupun tidak langsung motivasi kerja

signifikansi α = 5% atau 0,05 maka nilai β

(Y) berpengaruh signifikan terhadap kinerja staf

(0,001) < 0,05 sehingga dapat disimpulkan

(Z)

bahwa pengaruh Lingkungan kerja fisik (X1)

Kabupaten Aceh Utara. Pengaruh motivasi kerja

dan lingkungan kerja non fisik (X2) terhadap

(Y) terhadap kinerja staf (Z) Lembaga Swadaya

kinerja staf (Z) secara bersama-sama adalah

Masyarakat Di Kabupaten Aceh Utara adalah

berpengaruh positif dan signifikan.

sebesar 0.458 atau 45,8%, dengan nilai

b. Pengujian Pengaruh Variabel Secara

koefisien korelasi sebesar 0,458 atau 45,8%,

Parsial Hasil pengujian berdasarkan analisis jalur menunjukkan bahwa:

Lembaga

Swadaya

Masyarakat

Di

dan nilai koefisien determinasi adalah 0.210 atau sebesar 21,0% dan sisanya merupakan pengaruh dari variabel lain di luar variabel motivasi karja(Y). Dengan demikian hasil

1. Nilai koefisien jalur lingkungan kerja

temuan analisis ini memberikan informasi,

fisik (X1) adalah sebesar 0,351 dengan β

bahwa baik secara langsung maupun tidak

= 0,001. Pada tingkat signifikansi α = 5%

langsung motivasi kerja (Y) berpengaruh

atau 0,05 maka nilai β (0,001) < 0,05

terhadap kinerja staf (Z) Lembaga Swadaya

sehingga, pengaruh lingkungan kerja 63 -

Volume 3, No. 1, Februari 2014

Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Masyarakat Di Kabupaten Aceh Utara.

Masyarakat Di Kabupaten Aceh Utara

Hasil pengujian berdasarkan analisis jalur

Besaran total pengaruh lingkungan kerja

menujukan bahwa motivasi kerja (Y)

fisik (X1) terhadap variabel kinerja staf (Z)

terhadap kinerja staf (Z) Lembaga Swadaya

melalui motivasi kerja (Y) adalah sebesar

Masyarakat Di Kabupaten Aceh Utara adalah

0.485 atau 48,5%, total lingkungan kerja non

memiliki koefisien jalur sebesar 0,487 dengan β

fisik (X2) melalui motivasi kerja (Y)

= 0,000, pada tingkat signifikansi α = 5% atau

terhadap variabel kinerja (Z) adalah sebesar

0,05 maka nilai β (0,000) < 0,05 sehingga dapat

0,474 atau 47,4%. dengan nilai koefisien

disimpulkan bahwa, secara langsung maupun

korelasi sebesar 0,696 atau 69,6%, dan

tidak langsung motivasi kerja berpengaruh

koefesien determinasi sebesar 0,484

signifikan terhadap kinerja staf Lembaga

48,4 % .

Swadaya Masyarakat Di Kabupaten Aceh Utara.

3. Terdapat

4

pengaruh

yang

atau

signifikan

lingkungan kerja fisik (X1) dan lingkungan KESIMPULAN DAN SARAN

kerja non fisik (X2) terhadap kinerja.

Kesimpulan

Besarnya pengaruh lingkungan kerja fisik

Dari hasil analisis data, maka kesimpulan

(X1) terhadap kinerja staf (Z) adalah sebesar

dari penelitian ini dapat penulis nyatakan

0.351 atau 35.1%; lingkungan kerja non

sebagai berikut :

fisik (X2) terhadap kinerja staf (Z) sebesar

1. Bahwa hasil dari penelitian menunjukkan

0.366 atau 36,6%, dengan nilai koefisien

Lingkungan kerja fisik (X1) dan Lingkungan

korelasi sebesar 0,677 atau 67,7%, dan nilai

kerja non fisik (X2). berpengaruh signifikan

koefesien determinasi sebesar 0,458 atau

terhadap motivasi kerja (Y) staf Lembaga

sebesar 45,8 %.

Swadaya Masyarakat Di Kabupaten Aceh

4. Secara langsung maupun tidak langsung,

Utara. Besarnya pengaruh Lingkungan kerja

motivasi

fisik (X1) terhadap motivasi kerja (Y) adalah

terhadap kinerja staf (Z) LSM Di Kabupaten

sebesar 0.478 atau 47,8%, lingkungan kerja

Aceh

non fisik (X2) terhadap motivasi kerja (Y)

motivasi kerja (Y) terhadap kinerja staf (Z)

sebesar 0.386 atau 38,6%, dengan nilai

Lembaga

koefisien korelasi sebesar 0,816 atau 81,6%,

Kabupaten Aceh Utara baik secara langsung

dan koefesien determinasi sebesar 0,666

maupun tidak langsung adalah sebesar 0.458

atau 66,6 % .

atau 45,8%, dengan nilai koefisien korelasi

2. Bahwa lingkungan kerja fisik (X1), dan

sebesar

kerja

Utara

(Y)

baik.

Swadaya

0,458

atau

terdapat

Besarnya

pengaruh

pengaruh

Masyarakat

45,8%,

dan

Di

nilai

lingkungan kerja non fisik (X2) melalui

koefesien determinasi sebesar 0,210 atau 21

motivasi berpengaruh signifikan terhadap

%

kinerja staf (Z)

staf Lembaga Swadaya Volume 3, No. 1, Februari 2014

- 64

Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala DAFTAR PUSTAKA

Saran Beberapa

saran

diantaranya

adalah

sebagai berikut : 1. Untuk dapat meningkatkan kinerja staf LSM Di Kabupaten Aceh Utara, maka Lembaga Swadaya Masyarakat Di Kabupaten Aceh Utara harus secara optimal dan proposional memperhatikan lingkungan kerja fisik dan lingkungan

kerja

non

fisik,

Karena

lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja staf. 2. Lembaga

Swadaya

Masyarakat

Di

Kabupaten Aceh Utara perlu melakukan pembenahan terhadap lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. sehingga dapat memotivasi kerja staf dan akan berdampak

baik

terhadap

peningkatan

kinerja staf Lembaga Swadaya Masyarakat Di

Kabupaten

Aceh

Utara.

Karena

lingkungan kerja fisik dan non fisik melalui motivasi

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap kinerja staf. 3. Lembaga Kabupaten

Swadaya Aceh

memotivasi

kemampuan

Utara

kerja

memperhatikan

Masyarakat harus staf

kebutuhan,

yang

dimiliki

Di dapat

dengan sikap staf

dan untuk

menghasilkan kinerja yang baik, karena motivasi kerja berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja.

65 -

Volume 3, No. 1, Februari 2014

Buku Hasibuan, Malayu S.P, 2008, Organisasi dan Motivasi: Dasar Pening-katan Produktifitas, Cetakan Keenam, Jakarta. PT. Bumi Aksara. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2005, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung. PT. Refika Aditama. Nitisemito, Alex S, 2000, Manajemen Personalia: Manajemen Sum-ber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Jakarta, Ghalia Indonesia. Robbin, P. Stephen, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi bahasa Indonesia,Jakarta Prenhallindo. Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung; Bandar Maju. Sutrisno Edy, 2011, Budaya Organisasi, Jakarta. Prenada Media Group. Tohari, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandug: CV. Mandar Maju. Wirawan, 2001, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Teori, Aplikasi, dan Penelitian, Jakarta. Erlangga.