10
BAB1 PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002 atau 2003, angka kematian ibu di Indonesia berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup. Dengan adanya survey ini sampai tahun 2007 pemerintah Indonesia belum dapat menurunkan angka kematian ibu sebagaimana yang telah ditargetkan pada Visi dan Misi Indonesia 2010 (Depkes, 2007). Dari angka kematian ibu ini, diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan dan komplikasi persalinan, sedangkan 50% kematian ibu terjadi pada masa nifas yaitu 24 jam pertama, adapun penyebab kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, toxemia gravidarum, infeksi, partus lama, komplikasi abortus, dan penyebab lainnya (Saifuddin, 2002). Masa nifas berlangsung selama enam minggu dari sejak hari melahirkan. Selama waktu tersebut perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan dan kembali ke keadaan semula saat wanita tersebut tidak hamil. Masa ini juga merupakan masa mengambil alih tanggung jawab perawatan bayi yang masih sangat memerlukan perhatian dan bergantung pada orang lain tersebut. Masa ini dapat menimbulkan masalah, terutama jika mendapatkan kesulitan dalam menyesuaikan diri menjadi seorang ibu (Llewellyn-Jones, Derek, 2001, hlm. 83).
Universitas Sumatera Utara
11
Masa puerpurium atau masa nifas mulai setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 (enam) minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 (tiga) bulan (Sarwono, 2006, hlm. 237). Setelah habis melahirkan, otot-otot perut menjadi kendor dan dibutuhkan waktu 6 (enam) minggu atau lebih agar otot kembali ketonus semula, olah raga atau
dikenal dengan senam
nifas,
dapat
mempercepat
proses untuk
mengembalikan kondisi perut ibu seperti sebelum hamil. Garis regangan akan makin samar, tetapi tidak seluruhnya hilang. Jika mengalami peningkatan pigmentasi kulit, keadaan ini akan hilang (Salamah Ummu Hamnah , 2003, Senam nifas, 1, http://www.AsySyariah.com , diperoleh tanggal 23 Oktober 2008). Umumnya, wanita yang habis melahirkan kerap mengeluhkan bentuk tubuhnya yang melar. Meski harusnya dimaklumi, akibat membesarnya otot rahim karena pembesaran sel maupun pembesaran ukurannya selama hamil, selain itu otot perut pun jadi memanjang sesuai pertumbuhan kehamilan. Setelah melahirkan, otot-otot tersebut akan mengendur. Belum lagi kondisi tubuh yang kurang prima lantaran letih dan tegang. Sementara peredaran darah dan pernapasan belum kembali normal. Hingga untuk membantu mengembalikan tubuh ke bentuk dan kondisi semula, tak bisa lain harus dengan latihan senam nifas yang teratur (Khasanah, 2008, senam nifas,¶ 2, http://www.tabloidnakita.com diperoleh tanggal 2 September 2008).
Universitas Sumatera Utara
12
Dari data Dinas kesehatan Provinsi Riau, didapati Angka Kematian Ibu (AKI) dikota Pekanbaru dari tahun 2006 sampai tahun 2007 mengalami peningkatan dari 8/18.834 menjadi 17/2021 (Dinkes, 2007). Dari survei awal yang telah dilakukan peneliti di beberapa Rumah Sakit yang ada di Pekanbaru, peneliti menemukan beberapa Rumah Sakit yang memiliki jumlah persalinan yang cukup tinggi tiap bulannya namun tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang senam nifas. Dari survey yang peneliti lakukan di Camar 1 RSUD Arifin Achmad peneliti menemui dari 6 (enam) orang ibu postpartum terdapat 2 (dua) orang ibu postpartum yang tidak mengetahui gerakan-gerakan yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan pada masa nifas yang dikenal dengan senam nifas, sehingga ibu-ibu tidak melaksanakannya. Di Camar 1 RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, jumlah ibu-ibu melahirkan rata-rata tiap bulannya berjumlah sekitar 180 orang, baik yang primigravida maupun yang multigravida, baik yang normal ataupun yang dengan tindakan. Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Senam Nifas Di Camar 1 RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009.
B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di Camar 1 RSUD Arifin Achmad Pekanbaru?
Universitas Sumatera Utara
13
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas. 2.
Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang pengertian senam nifas. b.Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang manfaat senam nifas. c.Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang cara atau metode senam nifas.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi penelitian Dapat dipakai sebagai sumber informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan peneliti. 2. Bagi instansi kesehatan Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi instansi dalam memberikan penyuluhan dan informasi atau masukan dalam meningkatkan pelayanan khususnya tentang senam nifas. 3. Bagi instansi Pendidikan Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan sumber informasi bagi mahasiswa dan pendidik dalam pelaksanaan program pendidikan.
Universitas Sumatera Utara