LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN POS PELAYANAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Download unit Pos Yantek baru pada desa sasaran P4MI yaitu Pos Yantek Fajar ... terutama dalam konsultasi teknologi untuk mengatasi masalah, pelayan...

0 downloads 350 Views 62KB Size
LAPORAN AKHIR

PENGEMBANGAN POS PELAYANAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH 2007

1

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR

1. Judul Kegiatan

: Pengembangan Pos Pelayanan Teknologi Pertanian

2. Unit Kerja

: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah

3. Alamat

: Jl. Lasoso 62, Biromaru, Palu, Sulawesi Tengah

4. Pengung Jawab

:

a. Nama

: Jonni Firdaus, STP

b. Pangkat/Golongan : Penata Muda/ IIIa c. Jabatan

:

c1.

Struktural

:-

c2.

Fungsional

:-

5. Lokasi Kegiatan

: Kabupaten Donggala

6. Status Kegiatan

: Lanjutan

7. Tahun Dumulai

: 2006

8. Tahun

: I.

2006

II. 2007 9. Biaya Kegiatan TA. 2007 : Rp. 110.050.000,10.Sumber Dana

: ADB Loan (P4MI)

Mengetahui, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Sulawesi Tengah

Penanggung Jawab Kegiatan

DR. Ir. Amran Muis, MS NIP. 080 079 474

Jonni Firdaus, STP NIP. 080 135 321

2

PENGEMBANGAN POS PELAYANAN TEKNOLOGI PERTANIAN Jonni F., Caya Khairan,i A. Dalapati, Sumarni ABSTRAK Hasil PRA dari beberapa desa P4MI dan kebutuhan teknologi yang dihimpun oleh penyuluh di lapangan, masih banyak masalah teknologi yang belum terjawab di tingkat petani terutama pada ekosistem lahan kering dan lahan marginal. Proses penyampaian teknologi secara mudah dan efektif dari hasil penelitian BPTP dan Balit Komoditas kepada petani dapat dilakukan melalui kegiatan diseminasi. Diseminasi merupakan bagian integral dari penelitian/pengkajian berbentuk kegiatan penyebarluasan teknologi pertanian. Salah satu kegiata diseminasi teknologi pertanian adalah pengembangan pos pelayanan teknologi pertanian yang berfungsi memfasilitasi pelaku pertanian dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pertanian di lapangan. Telah dibentuk 1 unit Pos Yantek baru pada desa sasaran P4MI yaitu Pos Yantek Fajar Bersatu di Desa Bahagia, Kec. Palolo. Keberadaan Pos Yantek sangat membantu anggota kelompok terutama dalam konsultasi teknologi untuk mengatasi masalah, pelayanan kebutuhan saprodi dan penyediaan modal. Pada setiap posyantek telah dilakukan transfer inovasi teknologi berupa sekolah lapang dan pelatihan. Pada Pos Yantek Fajar Bersatu dilakukan SL PTT Padi Sawah. Pada Pos Yantek Rio Tani dilakukan Pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan budidaya nilam. Pada Posyantek Tinuvu telah dilakukan sekolah lapang PTT padi sawah dan pelatihan budi daya dan pengendalian hama penyakit pada tanaman tomat. Kata Kunci : Diseminasi, Teknologi, Pos Pelayanan Teknologi Pertanian

3

I. LATAR BELAKANG Penduduk miskin yang sebagian besar tinggal di pedesaan, pada tahun 2001 berjumlah 472.300 jiwa meningkat 1,11 % dari tahun 2000 hanya 444.000 jiwa (BPS 2002). Dari jumlah tersebut, Kabupaten Donggala menduduki urutan teratas diantara kabupaten lain di Sulawesi Tengah. Oleh sebab itu Kabupaten Donggala merupakan salah satu Daerah Program P4MI di Indonesia. Berdasarkan hasil PRA dari beberapa desa P4MI dan kebutuhan teknologi yang dihimpun oleh penyuluh di lapangan, masih banyak masalah teknologi yang belum terjawab di tingkat petani terutama pada ekosistem lahan kering dan lahan marginal. Proses penyampaian teknologi secara mudah dan efektif dari hasil penelitian BPTP dan Balit Komoditas kepada petani dapat dilakukan melalui kegiatan diseminasi. Diseminasi merupakan bagian integral dari penelitian/pengkajian berbentuk kegiatan penyebarluasan teknologi pertanian. Kegiatan diseminasi teknologi dan informasi pertanian perlu memperhatikan kebutuhan pengguna, dalam hubungan ini maka kegiatan diseminasi teknologi pertanian dimulai dengan identifikasi masalah yang dihadapi dan kebutuhan petani serta ketersediaan pasar (Badan Litbang, 2001). Pos Pelayanan teknologi merupakan suatu metode diseminasi / alih teknologi hasil penelitian dan pengkajian untuk menampung masalah dan ketersediaan inovasi teknologi pertanian yang dibutuhkan oleh petani / pelaku agribisnis lainya. Metode ini bertujuan memfasilitasi solusi masalah agribisnis petani secara bertahap dan cepat. Pos pelayanan teknologi pertanian juga merupakan wadah penyaluran inovasi yang dapat menterjemahkan makna ilmiah hasil penelitian/pengkajian ke dalam teknologi sederhana yang dapat diserap bahkan dikembangkan oleh petani/pelaku agribisnis lainya (BP2TP, 2004). Pada tahun 2006 telah terbentuk 2 Pos Yantek di dua desa sasaran P4MI yaitu Pos Yantek Tinuvu di desa Porame, Kec. Marawola dan Pos Yantek Rio Tani di Kec. Rio Pakava, Kabupaten Donggala. Tranfer teknologi yang telah dilakukan adalah pelatihan PTT padi sawah dan Sekolah Lapang Pembutan Kascing pada Pos Yantek Tinuvu serta Sekolah Lapang dan Praktek Pengolahan Jeruk berupa pembuatan minuman segar, sari buah dan sirup jeruk pada Pos Yantek Rio Tani.

4

Permasalahan pertanian yang sering terjadi adalah ganguan hama penyakit pada tanaman padi, jeruk dan kakao. Selain itu kurangnya pengetahuan tentang teknik budidaya tanaman. Ketersediaan benih juga merupakan salah satu masalah di tingkat petani. II. TUJUAN -

Memfasilitasi

petani/pelaku

agribisnis

dalam

mengidentifikasikan

dan

memecahkan masalah pertanian di dua desa P4MI -

Mempercepat adopsi teknologi hasil litkaji di 3 desa sasaran P4MI

III. KELUARAN -

Terfasilitasinya

petani/pelaku

agribisnis

dalam

mengidentifikasikan

dan

memecahkan masalah petani di tiga desa sasaran P4MI -

Terbinanya 2 pos pelayanan teknologi dan terbangunnya 1 pos pelayanan teknologi di desa sasaran P4MI guna medorong percepatan adopsi teknologi

IV. PELAKSANAAN 1. Tempat. Pos pelayanan teknologi dilaksanakan pada tiga desa P4MI di Kecamatan Palolo, Kecamatan Rio Pakava, dan Kecamatan Palolo Kabupaten Donggala. 2. Prosedur kerja a. Pembentukan Pos Yantek baru a. Identifikasi Lokasi, meliputi potensi, masalah dan peluang usaha b. Pembinaan kelompok c. Mendorong terbentuknya pos pelayanan informasi teknologi pertanian d. Melakukan sosialisasi mengenai pos pelayanan informasi teknologi pertanian, membentuk pengurus dan menyusun rencana kerja bersama penyuluh lapang e. Mengadakan konsultasi tentang teknologi pertanian dengan cara mengaktifkan PPL yang ada serta peneliti di BPTP

5

f. Melakukan transfer teknologi melalui Sekolah Lapang (SL) sesuai dengan potensi yang ada g. Mendorong terbentuknya dan mengembangkan usaha ekonomi mikro b. Pembinaan Pos Yantek yang telah ada a. Pembinaan Kelompok b. Mengadakan konsultasi tentang teknologi pertanian dengan cara mengaktifkan PPL yang ada serta peneliti di BPTP c. Melakukan transfer teknologi melalui Sekolah Lapang (SL) d. Mengembangkan usaha ekonomi mikro 3. Pengamatan dan Pengumpulan data -

Potensi desa

-

Masalah yang dihadapi dan peluang usaha

-

Keragaan pos pelayanan teknologi yang dibentuk

-

Teknologi yang telah didiseminasikan

-

Perkembangan usaha ekonomi mikro

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembentukan Pos Pelayanan Teknologi Pertanian (POS Yantek) merupakan salah satu metode diseminasi untuk mempercepat pengadopsian teknologi pertanian dengan memfasilitasi petani dalam mengidentifikasi dan pemecahan masalah yang timbul di lapangan. Pada tahun anggaran 2007 dibentuk satu pos yantek pada 1 desa sasaran P4MI dan dilakukan pembinaan pada dua posyantek yang lama. Dari hasil identifikasi dan masukan dari P4MI maka pos yantek baru ditempatkan pada Desa Bahagia Kecamatan Palolo (Pos Yantek Fajar Bersatu)

1. PEMBENTUKAN POS YANTEK FAJAR BERSATU Pos Yantek Fajar Bersatu berada di desa Bahagia, Kecamatan Palolo. Luas Desa Bahagia sekitar 0,63% (2,14 Km2) dari total luas Kecamatan Palolo dengan jumlah penduduk 999 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding wanita dengan masing – masing persentase 53,9 % laki – laki dan 46,1% wanita. Sebagian besar (50%) bentuk permukaan tanah Desa Bahagia merupakan pegunungan, 25% dataran dan 25%

6

merupakan perbukitan. Desa Bahagia berada pada kiasaran ketinggian 500-700 mdpl. (BPS, 2006). Tanah persawahan di Desa Bahagia seluas 100 Ha dimana 75% merupakan sawah irigasi setengah teknis dan 25% merupakan sawah tadah hujan dengan rata – rata produksi sebesar 5,25 ton/Ha. Selain itu terdapat juga tanaman jagung seluas 10 ha dengan rata – rata produksi sebesar 4 ton/ha. Tanaman perkebunan yang banyak di desa Bahagia adalah kakao dengan luas 125 ha dengan produksi rata – rata 1 ton/ha/tahun. Ternak yang banyak di Desa bahgia adalah ayam 1104 ekor, bebek 205 ekor, sapi 25 ekor, babi 20 ekor dan kerbau 2 ekor. (Anonim, 2006) 1.1. Keragaan Pos Yantek dan Anggota Pos Yantek Fajar Bersatu Pos Yantek Fajar bersatu memiliki anggota sebanyak 20 orang yang merupakan perwakilan dari gapoktan yanterdiri dari 5 kelompok tani (Kelompok Fajar Kakao, Kelompok Cahaya Kakao, Kelompok Cahaya Baru, Kelompok Cahaya Tani dan Kelompok Wanita Tani Melati). Struktur organisasi Pos Yantek Fajar bersatu terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan dibantu oleh seksi saprodi, seksi simpan pinjam, dan seksi usaha informasi, seksi humas, seksi perikanan, seksi peternakan, seksi perkebunan, seksi pertanian, permodalan dan seksi simpan pinjam. Sebagai pembina posyantek dilengkapi oleh seorang manager yang diduduki oleh PPL yang bertugas di wilayah tersebut. Anggota pos yantek merupakan perwakilan dari gabungan kelompok tani yang ada di Desa Bahagia. Penentuan anggota kelompok dilakukan bersama oleh, BPTP, Penyuluh Pertanian Desa Bahagia, Kepala Desa Bahagia dan kelompok tani yang ada di Desa Bahagia. Profil anggota Pos Yantek Fajar bersatu dapat dilihat pada Tabel 1.

7

Tabel 1. Profil Anggota Posyantek Fajar bersatu Golongan Umur <15 thn 15 - 55 thn >55 thn

% 0,00 81,25 18,75

Jenis Kelamian Pria Wanita

% 81,25 18,75

Pendidikan SD SLTP SLTA diploma

% 12,5 37,5 37,5 12,5

Pengalaman Berusaha Tani < 10 tahun 10 – 20 21 – 30 >30

% 43,75 37,50 6,25 12,50

Jumlah Anggota Keluarga Rata - Rata Max Min

Orang 4 6 1

Bila ditinjau dari segi umur sebagian besar anggota Pos Yantek Fajar Bersatu berumur antara 15 – 55 tahun. Kisaran umur ini merupakan umur yang produktif untuk mendukung kegiatan di bidang uasaha tani. Tingkat pendidikan sangat bepengaruh terhadap tingkat adopsi teknologi, semakin tinggi tingkat pendidikan maka tingkat pengetahuan juga semakin tinggi sehingga lebih mudah untuk menerima teknologi. Dengan tingkat pendidikan anggota yang dimiliki posyantek dimana sebagian besar (87,5%) anggota memiliki adalah tamatan SLTP keatas, maka hal ini sangat mempermudah tingkat penyerapan trknologi yang dilatihkan. Pengalaman berusaha tani juga berpengaruh terhadap tingkat penyerapan teknologi, namun walaupun pengalaman anggota kelompok dalam berusahatani mayoritas lebih kecil dari 10 tahun, hal ini masih dapat diimbangi denga rata – rata tingakat pendidikan anggota yang mayoritas tinggi sehingga dalam proses transfer teknologi tidak terhambat oleh minimnya pengalaman anggota. 8

1.2 . Keragaan Usaha Tani Anggota Pos Yantek Fajar bersatu Besarnya kepemilikan lahan berkisar antara 0,25 – 4,75 Ha dengan rata-rata 2,1 Ha. Ada 3 komoditas yang sering dibudidayakan oleh anggota (Tabel 2) dimana 40% anggota mengusahakan padi dan kakao. Tabel 2. Persentase petani menurut komoditas yang diusahakan pada Pos Yantek Fajar bersatu Komoditas % petani yang membudidayakan Padi 65 Kakao 50 Hortikultura (tomat&sayur) 5 Padi sawah merupakan komoditas terbanyak yang ditanam oleh anggota pos yantek dengan rata – rata produksi 2306 Kg/Ha/MT.

Sementara itu rata – rata

produktifitas kakao sebesar 547 kg/ha/tahun. Petani anggota pos yantek juga memiliki ternak berupa ayam, bebek dan sapi. Persentase petani yang memiliki ternak dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3. Pesentase Kepemilikan Ternak pada Pos Yantek Fajar bersatu Jenis Ternak % Petani yang memelihara Jumlah Ternak dalam Kelompok (ekor) Ayam 35 145 Bebek 15 76 Sapi 5 2 Sementara itu kepemilikan alat dan mesin pertanian ditampilkan pada Tabel 4 Tabel 4. Persentase Kepemilikan alat dan mesin pertanian pada Posyantek Fajar Bersatu. Alat dan Mesin Pertanian % petani yang memiliki Sabit, cangkul, parang, sekop 100 Handtraktor 25 Spryer 20 Powerthresser 5 Mesin Pembersih Gabah 5 Permasalahan yang umum dihadapi petani adalah keterbatasan modal, harga saprodi tinggi terutama pupuk dan pestisida hal ini terjadi karena desa bahagia jauh dari kota sehingga sangat sedikit distributor resmi, terbatasnya ketersediaan benih dan bibit bermutu (padi, kakao), kurangnya pengetahuan tentang teknologi budidaya terutama

9

tentang pegendalian hama penyakit, penyemprotan dan penggunaan pestisida, pemupukan baik pada padi maupun kakao dan rendahnya produktifitas tanaman. Pada tanaman padi terjadi serangan pengerek batang, tungro, tikus dan ulat penggerek malai padi. Pada tanaman kakao sering terjadi busuk buah kakao, penggerek buah kakao, jamur pithoptora.

1.3. Kinerja Pos Yantek Fajar Bersatu 13.1. Sarana dan Prasarana Pos Yantek Fajar bersatu memiliki posko yang pembangunanya dilakukan secara kerja sama antara BPTP dan swadaya dari anggota. Pos Yantek Fajar bersatu dilengkapi dengan satu unit meja, kursi dan lemari untuk tempat bahan bacaan yang berfungsi sebagai perpustakaan. Pos Yantek juga dilengkapi buku penunjang kegiatan administrasi berupa buku kas, buku konsultasi, buku tamu dan buku untuk mencatat kegiatan pos yantek. 1.3.2. Kegiatan Pos Yantek Pos Yantek melayani kebutuhan semua anggota dan petani diluar anggota dalam hal informasi teknologi pertanian. Kegiatan yang dilakukan di Pos Yantek sebagai berikut. a. Sosialisasi Pos Yantek Sosialisasi Pos Yantek dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh anggota, kepala desa, kepala BPP, PPL, peneliti dan penyuluh BPTP. Sosialisasi bertujuan untuk mengenalkan tugas, fungsi dan manfaat serta tujuan pembentukan pos yantek. Sosiaislisais AD/RT juga dilakukan yang di dalamnya tercantum ketentuan – ketentuan yang mengatur masalah keanggotaan. b. Konsultasi Pos Yantek menyediakan ruangan konsultasi bagi petani yang ingin menyampaikan masalah usaha tani yang dihadapi. Apabila pada saat petani menyampaikan masalahnya, saat itu PPL tidak berada ditempat, maka masalah dapat ditulis dalam buku permasalahan. Permasalahan tersebut dicari jalan keluarnya oleh PPL dibantu peneliti BPTP. Masalah yang sering

10

dikonsultasikan petani adalah tentang budidaya serta pengendalian hama penyakit pada tanaman padi sawah dan kakao. Selain itu petani juga sering menayakan tentang benih dan varitas padi. c. Transfer Inovasi Tekonologi berupa Sekolah Lapang Sekolah lapang dilakukan berdasarkan permintaan dan kebutuhan anggota. Transfer inovasi teknologi yang dilakukan berupa Sekolah Lapang PTT Padi Sawah. Teknologi PTT yang disampaikan pada saat sekolah lapang : - Pengelolaan tanah dan penanaman - Penggunan Varietas Tahan dan Benih Bermutu, - Persemaian menggunakan abu sekam dengan luasan 4% dari luas tanam, - Penggunaan bibit muda (10-15 hari) - Penggunaan benih 20 Kg/Ha (tapin), - Jumlah bibit per rumpun 1-3 batang, - Pengelolaan air secara intermitten, - Pemupukan urea denga BWD, P dan K berdasarkan status hara - Penanganan pasca panen menggunakan alat perontok dan penen beregu Dengan dilakukanya penerapan taknologi PTT padi sawah pada lahan petani contoh diperoleh kenaikan hasil panen sebesar 21,05% dari hasil panen musim tanam sebelumnya (4180 Kg GKP/ha) menjadi 5060 Kg GKP/ha. d. Pengadaan Bahan Bacaan Pos Yantek menyediakan bahan bacaan berupa leafleat, folder, brosur, prosiding dan bahan bacaan pertanian lainnya. Dalam prakteknya dilapangan petani belum banyak memanfaatkan perpustakaan mini yang ada di pos yantek. Hal ini mungkin terjadi karena posko posyantek masih belum dapat digunakan karena maih dalamproses penyelesaian. e. Merealisasikan Dana Bantuan Kelompok Dana bantuan kelompok diberikan bertujuan untuk mendukung penerapan teknologi dan sebagai modal awal bagi usaha unutk pengembangan unit usaha ekonomi mikro. Besarnya dana bantuan kelompok adalah Rp. 10.000.000

11

f. Pengembangan Usaha Kelompok Usaha pengembangan modal yang disepakati adalah penyediaan saprodi terutama penyediaan pupuk dan benih. Harga pupuk di Desa Bahagia lebih tinggi dari harga eceran sehingga sangat memberatkan petani. Tingginya harga tersebut disebabkan karena sedikitmya penjual pupuk diwilayah itu. Oleh karena itu anggota bersepakat untuk melakukan kerjasama langsung ke distributor resmi pupuk, sehingga harga yang diterima petani bisa lebih kecil atau sama dengan harga eceran tertinggi pupuk. Usaha penyediaan benih dilakukan atas dasar pertimbangan sulitnya mendapatkan pupuk berlabel di tingkat petani. Sumber benih berasal dari anggota posyantek yang menagkarkan benih. Saat ini telah ada 5 orang anggota yang menjadi penangkar benih dan proses sertifikasi masih dalam proses. Selain itu untuk menyediakan dan mengenalkan varietas unggul lain yang belum ada di wilayah tersebut dilakukan kerja sama dengan penyedia benih dari pihak lain. g. Kondisi Keuangan Dari hasil kesepakatan kelompok, ditetapkan setiap anggota wajib membayar simpanan pokok sebesar Rp 10.000 per orang, simpanan wajib sebesar Rp 5.000/orang/bulan dan iuran wajib sebesar Rp. 2000 Tabel 4. Kondisi kas Pos Yantek Fajar bersatu per 1 Januari 2008 (rupiah) No Uraian Debet Kredit Saldo 1 Simpanan Pokok & Wajib 1.500.000 2

Dana Bantuan Kelompok

3

Saldo Kas

10.000.000 11.500.000

Pengalokasian keuangan untuk usaha sprodi sebesar Rp. 8.200.000 dan sisanya akan digunakan untuk usaha penjualan benih dan biaya operasional lainnya.

12

2. PEMBINANAN POSAYANTEK LAMA 2.1. Pembinaan posyantek Pembinaan kelompok dilakukan bekerja sama dengan penyuluh yang bertugas pada wilayah tersebut yang bertindak sebagai manager. Pada posyanek tinuvu pembinaan dilakukan melalui pertemuan rutin kelompok pada tanggal 5 malam setiap bulanya. Untuk meningkatkan motivasi anggota untuk datang pada pertemuan kelompok dilakukan arisan kelompok. Konsultasi pertanian biasanya dilakukan pada saat pertemuan kelompok. Masalah yang sering dikonsultasikan oleh anggota adalah tentang budi daya tanaman padi, pengendalian hama penyakit pada tanaman padi terutama tikus. Sedangkan pada posyantek Rio Tani permasalahan yang sering dikonsultasikan adalah tentang pengelolaan tanah gambut, pembuatan pupuk organik cair dan budi daya nilam. 2.2. Transfer Teknologi Transfer teknologi berupa sekolah lapang dan pelatihan. Pada posyantek Tinuvu dilakukan sekolah lapang PTT padi sawah. Dengan penerapan PTT padi sawah pada lahan petani contoh telah dapat meningkatkan produksi padi sebesar 43,4% dari musim tanam sebelumnya (3533 Kg GKP/ha) menjadi 5066 Kg/Ha. Selain itu pada posyantek Tinuvu dilakukan juga pelatihan teknologi budi daya dan pengendalian hama penyaki tomat. Materi pelatihan meliputi kesesuain lahan untuk tomat, pengenalan varietas – varietas tomat, teknologi pengolahan tanah dan penyiapan lahan, taknologi persemaian bibit, budidaya dan pengendalian hama penyakit, teknologi panen. Pada musim tanam yang lalu terjadi serangan virus yang menyebabkan petani gagal panen, sehingga sampai saat ini dilakukan pemutusan siklus hidup virus. Sehingga praktek budi daya belum dapat dilakukan. Pada posyantek Rio tani dilakukan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan pengenalan budidaya nilam. Materi pambuatan pupuk organik cair terdiri dari pengenalan sampah organik pertanian, pengolahan sampah pertanian menjadi pupuk organik cair, dan cara pengaplikasiannya. Pembuatan dan pengaplikasian pupuk organik cair telah lakukan oleh salah sorang anggota. Bahan yang digunakan terdiri dari daun gamal, kulit buah – buahan (pisang, jambu, kakao), kotoran babi, EM4, gula pasir dan air. Pupuk organik cair yang dihasilkan diaplikasikan pada tanaman kakao.

13

Selain pelatihan pembuatan pupuk organik cair, dilakukan juga pelatihan dan pengenalan teknologi budidaya nilam. Ide budidaya nilam muncul karena adanya isu tentang adanya nilam palsu yang berdar dan dijual kepada petani, hal ini menimbulkan keresahan ditingkat petani karena banyak petani yang merasa tertipu. Oleh karena itu anggota berinisatif untuk membeli bibit nilam berupa stek, langsung ke pengusaha penyedia bibit nilam dan penampung hasil olahan nilam. Dari hasil uji coba yang dilakukan pada lahan anggota ternyata nilam dapat tumbuh dengan baik pada lahan kebun di wilayah tersebut. Hasil identifikasi menunjukan varietas yang ditanam oleh petani adalah varietas Tapak Tuan. Saat ini masih dilakukan penjajakan dan pencarian informasi tentang tempat pemasaran hasil dengan merintis kerjasama dengan pengusaha minyak nilam.

2.3. Pengembangan usaha dan Keadaan keuangan Pengembangan modal kelompok masih terus dilaksanakan. Pada posyantek Tinuvu pengembangan modal berupa penjualan saprodi. Total nilai pembelian saprodi berupa pupuk dan saprodi pada tahun 2007 sebesar Rp. 15.294.250 sedangkan total nilai penjualan sebesar Rp. 16.537.250. Kondisi kekayaan Posyantek Tinuvu dapa dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kondisi Kekayaan Posyantek Tinuvu per Desember 2007 Kondisi Kekayaan Posyantek Tinuvu per Desember 2007 Kas Per Desember 2007 Stok Saprodi Per Desember 2007 Nilai gadaian Tanah Timbangan Dacing Piutang Saprodi per Desember 2007 Total Asset

Nilai (Rp) 4.313.750 1.571.500 5.000.000 275.000 1.071.750 12.232.000

Sementara itu pada Posyantek Rio Tani usaha pengembangan modal kelompok pada berupa simpan pinjam. Jumlah dana yang dipinjamkan saat ini berjumlah Rp. 10.600.000. Pengembalian modal sampai saat ini hanya bunga saja, sedangkan pokok modal belum dapat dikembalikan oleh anggota.

14

VI. KESIMPULAN 1. Terbetuk 1 unit Pos Yantek baru yang berada pada desa sasaran P4MI yaitu Pos Yantek Fajar bersatu di Desa Bahagia, Kec. Palolo 2. Telah terjadi proses adopsi teknologi melalui sekolah lapang PTT padi sawah pada Pos Yantek Fajar bersatu, sekolah lapang PTT padi sawah dan pelatihan Budidaya dan pengandalian hama penyakit tanaman tomat pada Pos Yantek Tinuvu, pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan pelatihan serta pengenalan budidaya nilam pada Posyantek Rio Tani dan konsultasi pertanian di tiga daerah pengembangan pos yantek. 3. Dengan penerapan PTT padi sawah terjadi peningkatan produksi padi dari musim tanam sebelumnya sebesar 21,054% (dari 4180 Kg GKP/ha menjadi 5060 Kg GKP/ha)

pada anggota posyantek Fajar Bersatu dan 43,4% (dari 3533 Kg

GKP/ha menjadi 5066 Kg/Ha) pada posyantek Tinuvu.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Badan Litbang Pertanian, 2001. Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Diseminasi Teknologi dan Informasi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. BPS, 2005. Kecamatan Palolo Dalam Angka. BPS Kabupaten Donggala BP2TP, 2004. Prosiding Lokakarya Sinkronisasi Program Penelitian dan Pengkajiana Teknologi Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.

15