LAPORAN Praktikum Kimia Organik I
Oleh
Octavio Lisboa Guterres Fernandes Nim
: 09.03.04.088
Semester
: III/A
DEPARTAMENTO DE QUÍMICA FACULDADE EDUCAÇÃO, ARTES E HUMANIDADE UNIVERSIDADE NACIONAL TIMOR LORO SA'E (UNTL) DILI 2011
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Essa, karena atas berkat dan Rahmat-Nya pratikan dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Beberapa sifat senyawa organik dan senyawa anorganik, Model molekul dan Pembuatan etil klorida” hingga selesai. Meskipun dalam laporan ini pratikan mendapat banyak yang menghalangi, namun mendapat pula bantuan dari beberapa pihak baik secara moril, materil maupun spiritual, sehingga laporan ini terselesaikan dalam waktu yang ditentukan. Oleh karena itu, pratikan menghanturkan terimah kasih kepada dosen, serta semua pihak yang telah memberikan sumbangan dan saran atas selesainya penulisan laporan ini. Di dalam penulisan laporan ini pratikan menyadari
bahwa
masih
ada
kekurangan-kekurangan
meningat
keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman pratikan. Oleh sebab itu, sangat di harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk melengkapkan laporan ini dan berikutnya.
Dili, Juni 2011
Pratikan
2ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................i KATA PENGANTAR .............................................................................................ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii PERCOBAAN
I BEBERAPA SIFAT SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK
A. Tujuan ...........................................................................................................1 B. Dasar teori ....................................................................................................1 C. Alat dan bahan ..............................................................................................2 D. Prosedur kerja ...............................................................................................3 E. Data pengamatan ..........................................................................................4 F. Analisa data ..................................................................................................5 G. Pembahasan ..................................................................................................6 H. Kesimpulan ...................................................................................................8 I. Daftar pustaka ..............................................................................................8 PERCOBAAN II MODEL MOLEKUL A. Tujuan ...........................................................................................................9 B. Dasar teori .....................................................................................................9 C. Alat dan bahan ..............................................................................................9 D. Prosedur kerja................................................................................................9 E. Data pengamatan ........................................................................................10 F. Analisa data ................................................................................................11 G. Pembahasan ................................................................................................13 H. Kesimpulan .................................................................................................15 I. Daftar pustaka ............................................................................................15
iii 3
PERCOBAAN III PEMBUATAN ETIL KLORIDA A. Tujuan .........................................................................................................16 B. Dasar teori ...................................................................................................16 C. Alat dan bahan ............................................................................................17 D. Prosedur kerja..............................................................................................17 E. Data pengamatan ........................................................................................18 F. Analisa data ................................................................................................18 G. Pembahasan ................................................................................................18 H. Kesimpulan .................................................................................................19 I. Daftar pustaka ............................................................................................19
4iv
PERCOBAAN I BEBERAPA SIFAT SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK A. Tujuan Untuk mempelajari beberapa perbedaan sifat umum senyawa organik dan senyawa anorganik. B. Dasar teori Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang. Senyawa kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup, namun telah di buktikan bahwa ada beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia anorganik; sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyawa organik. Pada tahun 1828 Friedrich Wohler, seorang ahli kimia bangsa Jerman berhasil membuat bahan organik (urea) dari bahan anorganik dengan cara memanaskan amonium sianat (bahan anorganik). Sejak penemuan Wohler tersebut, paham Vitalisme tidak dapat diterima lagi dan orang hanya menggunakan kimia organik sebagai nama tanpa disertai dengan arti yang sesunguhnya. Sejak keberhasilan Wohler, telah banyak bahan organik yang berhasil disintesis baik di dalam laboratorium maupun di dalam industri seperti karet, alkohol, plastik, obat-obatan, pestisida, tekstil dan lain sebagainya.
15
C. Alat dan bahan 1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: -
Cawan porselin (cawan petri)
-
Kasa asbes
-
Kaki tiga
-
Lampu spiritus
-
Stop watch
-
Kaca arloji
-
Rak tabung reaksi
-
Tabung reaksi
-
Pipet tetes
-
Sendok
2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: -
Gula pasir
-
Daun
-
Alkohol
-
Air
-
Plastik
-
Aluminium
-
Larutan KMnO4 0,1 M
-
Lilin
-
Garam dapur
-
Minyak kelapa
-
Larutan FeSO4 0,1 M
-
Larutan H2SO4 3 M
2 6
D. Prosedur kerja 1. Komposisi -
Memanaskan sedikit gula pada suhu yang tinggi dengan sendok makan/cawan porselin.
-
Mengulangi percobaan tersebut dengan menggunakan daun, sepotong plastik, sepotong aluminium dan amatilah zat manakah yang organik ? dan zat manakah anorganik ?
2. Penguapan -
Menguapkan 1 tetes masing-masing alkohol dan air.
-
Mencatat dan bandingkan waktu yang diperlukan untuk penguapan sempurna.
-
Manakah yang tergolong sebagai senyawa organik dan manakah yang anorganik ?
3. Sifat terbakar -
Membakarlah sepotong lilin kecil yang ditempatkan pada cawan porselin.
-
Mengulangi percobaan tersebut dengan menggunakan butir-butir garam.
-
Menbandingkanlah hasil yang di peroleh dari percobaan kedua dengan lilin.
4. Kelarutan -
Menempatkanlah di dalam dua buah tabung reaksi dengan masingmasing 5 tetes minyak kelapa dan 1 sendok kecil NaCl.
-
Menambahkan 2 mL H2O ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut.
-
Zat manakah yang dapat larut dalam air ?
-
Apakah air merupakan pelarut yang organik atau anorganik ?
-
Apakah air bersifat polar atau nonpolar ?
73
5. Kecepatan reaksi -
Menempatkanlah 5 tetes FeSO4 0,1 M dalam sebuah tabung reaksi yang bersih.
-
Menambahkan 2 tetes H2SO4 3 M dan KMnO4 0,1 M.
-
Menuliskan persamaan reaksinya.
-
Mengulangi percobaan diatas dengan menggunakan alkohol sebagai penganti FeSO4.
E. Data pengamatan 1. Komposisi No
Bahan
Perubahan
Senyawa
1
Gula
Arang
Organik
2
Daun
Arang
Organik
3
Plastik
Meleleh
Organik
4
Aluminium
Tidak meleleh
Anorganik
2. Penguapan No
Bahan
Penguapan
Senyawa
1
Alkohol
Cepat
Organik
2
Air
Lambat
Anorganik
3. Sifat terbakar No
Bahan
Perubahan
Senyawa
1
Lilin
Meleleh
Organik
2
Garam
Tidak meleleh
Anorganik
84
4. Kelarutan No
Bahan
Kelarutan
Senyawa
1
Minyak
Tidak dapat larut dalam
Organik
air 2
Dapat larut dalam air
Anorganik
Kecepatan reaksi
Senyawa
Larutan
Cepat bereaksi dengan
Anorganik
FeSO4
H2SO4 dan KMnO4
Larutan
Lambat bereaksi dengan
C2H5OH
H2SO4 dan KMnO4
Garam
5. Kecepatan reaksi No 1
2
Bahan
Organik
F. Analisa data Dari data pengamatan yang telah ada menunjukkan bahwa: 1. Komposisi Gula menghasilkan arang, sebab gula dapat terbakar maka termauk dalam senyawa organik. Daun menghasilkan arang karena daun dapat terbakar maka daun termasuk dalam senyawa organik. Plastik meleleh karena plastik dapat terbakar maka plastik termasuk dalam senyawa organik. Sedangkan aluminium tidak meleleh karena aluminium tidak dapat terbakar maka aluminium termasuk dalam senyawa anorganik. 2. Penguapan Alkohol habis menguap dalam waktu 5 detik karena alkohol cepat menguap sehingga alkohol termasuk senyawa organik. Sedangkan air habis menguap dalam waktu 26 detik karena air lambat menguap sehingga air termasuk dalam senyawa anorganik.
59
3. Sifat terbakar Lilin meleleh karena lilin dapat terbakar sehingga termasuk senyawa organik. Sedangkan garam tidak meleleh karena garam tidak dapat terbakar sehingga termasuk dalam senyawa anorganik. 4. Kelarutan Minyak tidak dapat larut dalam air karena air tidak dapat melarutkan bahan organik. Sedangkan garam dapat larut dalam air karena air dapat melarutkan bahan anorganik sehingga garam termasuk dalam senyawa anorganik. 5. Kecepatan reaksi Larutan FeSO4 cepat bereaksi karena H2SO4 dan KMnO4 dapat mempercepat reaksi dengan larutan FeSO4 sehingga FeSO4 termasuk senywa anorganik. Sedangkan alkohol lambat bereaksi karena H2SO4 dan KMnO4 dapat memperlambat reaksi dengan alkohol sehingga alkohol termasuk dalam senyawa organik. G. Pembahasan Kimia organik merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari khusus senyawa-senyawa karbon sehingga lebih tepat digunakan istilah senyawa karbon dari pada senyawa organik. 1. Komposisi Dilihat dari hasil pengamatan dan analisa data yang telah ada menunjukkan bahwa, gula pada awalnya berbentuk padat berwarna putih saat memanaskan gula dalam sendok makan lama kelamaan gula menjadi arang. Daun pada awalnya berwarna hijau saat membakar menghasilkan arang. Plastik pada awalnya dalam bentuk halus tipis saat memanaskan akan meleleh. Maka gula, daun dan plastik tergolong dalam senyawa organik. Sedangkan aluminium pada awalnya berwarna putih mengkilat, saat memanaskan aluminium dalam keadaan tetap hanya melapisi asap yang berwarna hitam. Maka aluminium tergolong dalam senyawa anorganik.
6 10
2. Penguapan Dilihat dari hasil pengamatan dan analisa data yang telah ada menunjukkan bahwa, alkohol lebih cepat menguap di bandingkan dengan air, sebab alkohol dan air melakukan suatu proses pemanasan yang sama, alkohol habis menguap dalam waktu 5 detik sedangkan air habis menguap dalam waktu 26 detik. Dengan demikian alkohol termasuk dalam senyawa organik dan air termasuk dalam senyawa anorganik. 3. Sifat terbakar Dilihat dari hasil pengamatan dan analisa data yang telah ada menunjukkan bahwa, pada awalnya lilin dalam bentuk padat berwarna putih, saat memanaskan dalam sendok makan lilin akan meleleh, sebab lilin tergolong dalam senyawa organik. Sedangkan garam pada awalnya dalam bentuk butir-butiran berwarna putih saat memanaskan garam tidak akan meleleh dan tidak terjadi arang, sebab garam tergolong dalam senyawa anorganik, sehingga mempunyai perbandingan hasil yang berbeda. 4. Kelarutan Dilihat dari hasil pengamatan dan analisa data yang telah ada menunjukkan bahwa, saat meneteskan air ke dalam tabung reaksi yang terisi 5 tetes minyak kelapa, air tidak larut dalam minyak kelapa sebab air dan minyak mempunyai massa jenis yang berbeda dan air tidak dapat melarutkan bahan organik. Sedangkan garam dapat larut dalam air sebab air dapat melarutkan bahan anorganik. Air bersifat polar sebab air dengan struktur H-O-H dan mempunyai ikatan hidrogen. 5. Kecepatan reaksi Dilihat dari hasil pengamatan dan analisa data yang telah ada menunjukkan bahwa, campuran antara larutan FeSO4 dan alkohol bereaksi dengan larutan H2SO4 dan larutan KMnO4 akan terjadi reaksi perubahan warna unggu dalam larutan FeSO4, dan warna hitam dalam larutan alkohol. Larutan H2SO4 tidak dapat bereaksi dengan larutan 7 11
FeSO4 dan alkohol, sebab H2SO4 sebagai katalisator artinya hanya dapat mempercepat reaksi, sedangkan yang dapat bereaksi adalah larutan FeSO4 dengan larutan KMnO4 dan alkohol dengan larutan KMnO4. Hal ini ditunjukkan dalam reaksi sebgai berikut:
FeSO4(aq) + KMnO4(aq) H2SO4
C2H5OH(aq) + KMnO4(aq) H2SO4
FeMnO4(aq) + K2SO4(aq) C2H5MnO4(aq) + KOH(aq)
H. Kesimpulan Berdasarkan tujuan yang telah ada dapat disimpulkan bahwa, sifat dari zat-zat yang tergolong dalam senyawa organik adalah dapat terbakar, cepat menguap, dapat meleleh, tidak dapat larut dalam air dan lambat bereaksi. Sedangkan sifat dari zat-zat yang tergolong dalam senyawa anorganik adalah tidak terbakar, lambat menguap, tidak meleleh, dapat larut dalam air dan cepat bereaksi. I. Daftar pustaka Goenawan, J. 1999. Kimia SMA 1B. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. G. Domingas S. 2011. Modul Praktek Kimia Organik I. Lab. Kimia UNTL. Timor Leste. Dili.
812
PERCOBAAN II MODEL MOLEKUL A. Tujuan Untuk membuat suatu molekul kimia organik. B. Dasar teori Molekul adalah gabungan dua buah atom atau lebih dari atom yang sama atau atom yang berbeda. Menurut teori atom Dalton, partikel-partikel penyusun materi dapat dibedakan menjadi dua : 1. Molekul unsur adalah molekul yang terbentuk dari atom-atom atau unsur-unsur yang sejenis seperti H2, O2, F2, dan lain-lain. 2. Molekul senyawa adalah molekul yang terbentuk dari atom-atom atau unsur-unsur yang tidak sejenis seperti H2O, CO2 dan lain-lain. C. Alat dan bahan Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah moly mode. Petunjuk : -
Bola putih
: model atom H
-
Bola kuning
: model atom O
-
Bola biru
: model atom N
-
Bola hitam
: model atom C
-
Bola hijau
: model atom halogen
D. Prosedur kerja -
Menyusunlah model-model molekul seperti metana, etana, 2propanol dan asam butanoat.
-
Mengambillah tiap model atom, kemudian hubungkan satu dengan yang lainnya sesuai dengan molekul yang ada.
-
Dengan menggunakan 5 atom karbon, buatlah sebanyak mungkin isomer yang ada.
-
Menyusunlah model molekul 1-kloro pentana, kemudian susunlah berdasarkan banyaknya isomer yang ada.
-
Mengambarkan semua struktur yang ada. 9 13
E. Data pengamatan No
Nama senyawa
1
Metana
2
Etana
Warna bola moly mode Bola putih 4 buah dan bola hitam 1 buah Bola putih 6 buah dan bola hitam 2 buah Bola putih 8 buah, bola
3
2- propanol
hitam 3 buah dan bola kuning 1 buah Bola putih 8 buah, bola
4
Asam butanoat
hitam 4 buah dan bola kuning 2 buah
5
Pentana
Bola putih 12 buah dan bola hitam 5 buah
2-metil butana
Bola putih 12 buah dan bola hitam 5 buah
Bola putih 12 buah dan 2,2-dimetil
bola hitam 5 buah
propana
6
1-kloro
Bola putih 11 buah, bola
pentana
hitam 5 buah dan bola hijau 1 buah
2-kloro
Bola putih 11 buah, bola
pentana
hitam 5 buah dan bola hijau 1 buah
14 10
Model molekul
3-kloro
Bola putih 11 buah, bola
pentana
hitam 5 buah dan bola hijau 1 buah
2-kloro-2metil butana
2-kloro-3metil butana
Bola putih 11 buah, bola hitam 5 buah dan bola hijau 1 buah Bola putih 11 buah, bola hitam 5 buah dan bola hijau 1 buah Bola putih 11 buah, bola
1-kloro-2metil butana
hitam 5 buah dan bola hijau 1 buah
Bola putih 11 buah, bola 1-kloro-3metil butana
hitam 5 buah dan bola hijau 1 buah Bola putih 11 buah, bola
1-kloro-2,2dimetil propana
hitam 5 buah dan bola hijau 1 buah
F. Analisa data Dari data pengamatan yang telah ada menunjukkan bahwa metana mempunyai 4 buah bola putih dan 1 buah bola hitam, etana mempunyai 6 buah bola putih dan 2 buah bola hitam, 2-propanol mempunyai 8 buah bola putih, 3 buah bola hitam dan 1 buah bola kuning, asam butanoat mempunyai 8 buah bola putih, 4 buah bola hitam dan 2 buah bola kuning, pentana mempunyai 3 isomer yaitu pentana normal, 2-metil butana dan 2,211 15
dimetil propana mempunyai jumlah bola yang sama yaitu 12 buah bola putih dan 5 buah bola hitam, 1-cloro pentana mempunyai 8 isomer yaitu 1-cloro pentana, 2-cloro pentana, 3-cloro pentana, 2-cloro-2-metil butana, 2-cloro-3-metil butana, 1-cloro-2-metil butana, 1-cloro-3-metil butana, dan 1-cloro-2,2-dimetil propana mempunyai jumlah bola yang sama yaitu 11 buah bola putih, 5 buah bola hitam dan 1 buah bola hijau. Karena metana mempunyai struktur molekul CH4, etana mempunyai struktur molekul CH3 – CH3,
2-propanol mempunyai struktur molekul
,
asam butanoat mempunyai struktur molekul
, pentana
mempunyai struktur molekul CH3- CH2-CH2-CH2-CH3, 2-metil-butana dengan struktur molekul
, 2,2-dimetil propana mempunyai struktur , 1-cloro pentana mempunyai struktur molekul , 2-cloro pentana mempunyai struktur
molekul
, 3-cloro pentana mempunyai
struktur molekul
, 2-cloro-2-metil butana
mempunyia struktur molekul
, 2-cloro-3-metil butana
mempunyai struktur molekul
, 1-cloro-2-metil butana
mempunyai struktur molekul
, 1-cloro-3-metil butana
mepunyai struktur molekul
, 1-cloro-2,2-dimetil propana
mempunyai struktur molekul
, dengan struktur molekul
12 16
tersebut maka bola hitam menunjukkan atom karbon (C), bola putih menunjukkan atom hidrogen (H), bola kuning menunjukkan atom Oksigen (O) dan bola hijau menunjukkan atom klorin (Cl). G. Pembahasan Molekul adalah gabungan dua buah atom atau lebih dari atom yang sama atau atom yang berbeda. Metana mempunyai 4 buah bola putih dan 1 buah bola hitam dalam model molekulnya, karena metana mempunyai struktur molekul
maka bola hitan menunjukkan atom karbon dan
bola putih menunjukan atom hidrogen. Etana mempunyai 6 buah bola putih dan 2 buah bola hitam pada model molekulnya, karena etana mempunyai struktur molekul
maka bola hitam menunjukkan atom karbon
dan bola putih menunjukkan atom hidrogen. 2-propanol mempunyai 8 buah bola putih, 3 buah bola hitam dan 1 buah bola kuning dalam model molekulnya, karena 2-propanol mempunyai struktur molekul maka bola putih menunjukkan atom hidrogen, bola hitam menunjukkan atom karbon dan bola kuning menunjukkan atom oksigen. Asam butanoat mempunyai 8 buah bola hitam, 4 buah bola hitan dan 2 buah bola kuning dalam model molekulnya, karena asam buatanoat mempunyai struktur molekul
maka bola putih menunjukkan atom hidrogen,
bola hitam menunjukkan atom karbon dan bola kuning menunjukkan atom oksigen. Pentana mempunyai 3 isomer yaitu pentana normal, 2-metilbutana dan 2,2-dimetil propana mempunyai 12 buah bola putih dan 5 buah bola hitam dalam model molekulnya, karena pentana normal mempunyai struktur molekul
, dengan 2-metil butana dengan
17 13
struktur molekulnya
dan 2,2-dimetil propana
deangan struktur molekulnya
sehingga ketiga isomer
tersebut mempunyai jumlah bola yang sama hanya terjadi perubahan pada strukturnya. 1-cloro pentana mempunyai 8 isomer yaitu 1-cloro pentana, 2cloro pentana, 3-cloro pentana, 2-kloro-2-metil butana, 2-cloro-3-metil butana, 1-cloro-2-metil butana, 1-cloro-3-metil butana dan 1-cloro-2,2dimetil propana dengan masing-masing struktur molekulnya yaitu 1-cloro pentana dengan struktur molekulnya
, 2-cloro
pentana dengan struktur molekulnya
, 3-cloro
pentana dengan struktur molekulnya
, 2-cloro-2-
metil butana dengan struktur molekulnya metil butana dengan struktur molekulnya metil butana dengan struktur molekulnya metil butana dengan
, 2-cloro-3, 1-cloro-2, 1-cloro-3-
, 1-cloro-2,2-dimetil propana
dengan struktur molekulnya
, sehingga kedelapan
isomer tersebut mempunyai jumlah bola yang sama hanya terjadi perubahan pada struktur molekulnya.
14 18
H. Kesimpulan Berdasarkan tujuan yang telah ada maka pratikan dapat disimpulkan bahwa untuk membuat suatu molekul kimia organik harus menentukan banyaknya atom yang mengikat secara tunggal atau rangkap sesuai dengan nama senyawa, rumus molekul dan rumus strukturnya. I. Daftar pustaka G. Domingas S. 2011. Modul Praktek Kimia Organik I. Lab. Kimia UNTL. Timor Leste. Dili.
1519
PERCOBAAN III PEMBUATAN ETIL KLORIDA A. Tujuan Untuk mengetahui adanya etil klorida dalam larutan. B. Dasar teori Alkohol (alkanol) dan eter (Alkoksialkana) mempunyai rumus umum yang sama, yaitu CnH2n+2O, tetapi gugus fungsinya berbeda. Alkohol mempunyai gugus fungsi hidroksi (-OH) yang teikat pada gugus alkil. Berdasarkan banyaknya (-OH) yang terikat pada rantai C, maka alkohol dapat dibedakan menjadi: 1. Alkohol monovalen Alkohol monovalen disebut juga alkanol yaitu alkohol yang hanya memiliki satu gugus -OH. Alkohol dengan rumus R-OH (mono alkohol) dapat diangap sebagai turunan dari alkana dimana satu atom H dari alkana diganti dengan gugus - OH. R-CH3 Alkana
: R-CH2OH dan Air Alkohol
Dimana satu atom H dari air diganti dengan gugus alkil maka akan menjadi: H-OH
R-OH
Air
Alkohol
Kedua anggapan diatas didasarkan pada kenyataan bahwa alkohol suku rendah seperti CH3OH, C2H5OH dan C3H7OH mempunyai sifat mirip dengan air sehingga mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan, sedangkan alkohol suku tinggi mempunyai sifat mirip alkana dan sukar larut dalam air. 2. Alkohol polivalen Alkohol polivalen adalah alkohol yang memiliki gugus –OH lebih dari satu bila memiliki dua gugus – OH disebut alkandiol, bila memiliki tiga gugus – OH disebut alkantriol, dan seterusnya sedangkan letak gugus – 16 20
OH pada rantai C, maka alkohol dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu: a. Alkohol primer Alkohol primer adalah alkohol yang gugus -OH terikat pada atom C primer. Atom C primer adalah atom C yang terikat pada atom C yang lain. b. Alkohol sekunder Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus -OH terikat pada atom C secunder. (atom C primer adalah atom C yang terikat pada dua atom C yang lain). c. Alkohol tersier Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus -OH nya terikat pada atom C tersier (atom C tersier adalah atom C yang terikat pada atom C yang lain). C. Alat dan bahan 1. Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
Tabung reaksi 2 buah
Gelas kimia 2 buah
Ember
2. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
Larutan HCl pekat
Alkohol 96%
Es batu.
D. Prosedur kerja -
Mengukurlah 3 mL larutan HCl pekat kemudian isikan ke dalam tabung reaksi nomor 1 dan 3 mL larutan alkohol 96% ke dalam tabung reaksi nomor 2.
-
Menuangkanlah pelan-pelan lartuan HCl pada tabung reaksi nomor 1 ke dalam tabung reaksi nomor 2 yang berisi alkohol 96%, amatilah perubahan apa yang terjadi ? 21 17
-
Mencelupkan campuran tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi air es selama beberapa menit.
-
Menciumi bau apa yang terbentuk ?
E. Data pengamatan No 1
Larutan
Perubahan
HCl + C2H5OH
Gelembung
gas
dalam
klorida
yang
larutan 2
Larutan antara HCl dengan C2H5OH Bau dicelupkan ke dalam air es
etil
terbentuk dalam larutan
F. Analisa data Dari data pengamatan yang telah ada menunjukkan bahwa larutan HCl bereaksi dengan C2H5OH terjadi perubahan gelembung gas dalam larutan, karena C2H5OH mudah menguap dan mudah terbakar sehingga bereaksi dengan HCl timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan antara C2H5OH dengan HCl dicelupkan ke dalam larutan air es terjadi perubahan bau etil klorida yang terdapat dalam larutan, karena air es untuk memutuskan ikatan hidrogen dalam larutan C2H5OH. G. Pembahasan Etanol disebut juga etil alkohol, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari data pengamatan dan analisa data yang telah ada menunjukkan bahwa etanol bereaksi dengan asam klorida akan terbentuk gelembung gas dalam larutan karena asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida sehigga asam klorida bercampur dengan bahan organik lain gas beracun klorin akan terbentuk, denagan demikian campura antara etanol dengan asam klorida terbentuknya gelembung gas dalam lartuan. Campuran antara etanol dengan asam klorida dicelupkan ke dalam air es terbentuknya bau etil klorida dalam larutan karena air untuk memutuskan ikatan hidrogen 18 22
dalam larutan C2H5OH. Hal ini dapat ditunjukkan dalam reaksi sebagai berikut: C2H5OH(aq) + HCl(aq)
C2H5Cl(aq) + H2O(l)
H. Kesimpulan Berdasarkan tujuan yang telah ada dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui etil klorida dalam larutan antara etanol dengan asam klorida ditunjukkan melalui baunya yang terbentuk dalam larutan yaitu bau etil klorida. I. Daftar pustaka G. Domingas S. 2011. Modul Praktek Kimia Organik I. Lab. Kimia UNTL. Timor Leste. Dili.
19 23