PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN SISWA SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015/2016
Melisa Dwi Anggraini, Sri Wahyuni&Salman Alfarisy Totalia* *Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan sekolah (Reliability, Assurance, Tangible, Empathy dan Responsivenes) terhadap kepuasan siswa SMA Negeri 1 Sumberlawang Kabupaten Sragen tahun 2015/2016 secara simultan dan parsial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen tahun ajaran2015/2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara simultan dan parsial antara kualitas pelayanan (Reliability, Assurance, Tangible, Empathy dan Responsivenes) terhadap kepuasan siswa SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen tahun 2015/2016. Besarnyapengaruh variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan siswa siswa diperolehdari perhitungan adjusted R square sebesar 86,9%. Besarnya pengaruh variabel reliability 0,0173, assurance 0,087, tangible 0,512, empathy 0,102 dan responsivienes 0,286 diperoleh dari nilai coefficients. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan siswa paling besar yaitu variabel tangible bukti fisik) sebesar 0,512 dan paling lemah yaitu variabel assurance (jaminan) sebesar 0,087. Kata kunci: Jasa Pendidikan, Kualitas Pelayanan Sekolah, Kepuasan Siswa
ABSTRACT The objective of research were to find out the effect of sevice quality school (reliability, assurance, tangible, empathy and responsivines)to student satisfaction SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen 2015/2016 simultaneosly and partially. Reply method used in this research is descriptive quantitative. Sample in this research is 100 student of class X and XI SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen.The data collection techniques used questionnaires. The data were analyzed by using multiple regression analysis.The results showed that there is significant influence simultaneously and partially between service quality school (reliability, assurance, tangible, empathy and responsivines) to student satisfaction SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen 2015/2016. The influence of the variable sevice quality to student satisfaction obtained 1
from the calculation of adjusted r square of 86,9%. The influence of the variable reliability 0,0173, assurance 0,087, tangible 0,512, empathy 0,102 dan responsivines 0,286 derived from the value coefficients. Impact of service quality on student satisfaction is the variable most tangible at 0,512 and influence the weakest assurance at 0,087. Keyword: education service, service quality, and student satisfaction. terdapat hubungan yang erat, sesuai
PENDAHULUAN
dengan
Pada era sekarang ini banyak masyarakat
yang
menyadari
pernyataan
simpulan
akan
Nasution
Feigenbaun,
1986)
kualitas
semakin
sepenuhnya (full customer satisfaction).
masyarakat
yang
Suatu
untuk
kualitas
apabila
sebagai
sepenuhnya pada konsumen yaitu sesuai
komoditas ekonomi merupakan produk
dengan apa yang diharapkan konsumen
jasa
atas suatu produk. (2005: 3).
pendidikannya.
Pendidikan
yang bisa
dipasarkan
dengan
dikatakan
pelanggan
membutuhkan peran jasa pendidikan meningkatkan
produk
kepuasan
bahwa
pentingnya pendidikan. Maka dari itu banyak
adalah
(dalam
dapat
memberi
berkualitas kepuasan
strategi pemasaran jasa yang baik.
Kepuasan siswa memiliki kaitan
Seiring pertumbuhan ekonomi yang
yang sangat erat dengan harapan siswa
semakin
mengakibatkan
atas kualitas pelayanan yang ditawarkan
permasalahan persaingan sekolah yang
oleh sekolah. Wilkins dan Balakrishnan
semakin ketat pula. Untuk itu, sekolah
(2010) dalam buku David Wijaya (2012:
dituntut
74) menyatakan bahwa “kepuasan siswa
pesat
untuk
mampu
mengidentifikasikan bentuk persaingan
tidak
ditentukan
yang dihadapi dan menetapkan strategi
pengajaran
yang tepat untuk memasarkan jasa
belajar,
melainkan
pendidikannya.
dengan
pengalaman
keseluruhan
Salah satu strategi agar sekolah
semata-mata
siswa
dan juga
sebagai
oleh
pengalaman ditentukan
mereka pelanggan
secara dari
mampu mempertahankan eksistensinya
sekolah tersebut”. Faktor yang paling
yaitu dengan meningkatkan kualitas
berpengaruh
pelayanan.
kualitas
kepuasan siswa terhadap sekolah mereka
strategi
antara lain kualitas pendidik, kualitas
pada
sekolah dan ketersediaan sumber daya
pelayanan pemasaran pemenuhan
Peningkatan merupakan yang
satu
ditekankan
keinginan
dalam
menentukan
serta penggunaan teknologi yang efektif.
pelanggan.
Kualitas pelayanan dengan kepuasan 2
Penelitian
yang
dilakukan
dapat diukur menggunakan pendekatan
Manaf, Ahmad dan Ahmed (2013) mengelompokkan
yang
Salah satu pendekatan kualitas
mempengaruhi kepuasan siswa menjadi
pelayanan jasa yang banyak dijadikan
tujuh
pelayanan
acuan dalam riset pemasaran adalah
program
model SERVQUAL (Service Quality)
faktor
administrasi,
faktor
kualitas pelayanan jasa.
yaitu
bukti
fisik,
akademik, staf akademik, cara mengajar
yang
guru,
Berry, dan Parasuraman yaitu terdapat 5
jaminan
dan
empati
staf
dikembangkan
oleh
administrasi.
Hasil
penelitian
dimensi
menunjukkan
bahwa
pelayanan
dengan istilah RATER. RATER ini dapat
administrasi, bukti fisik, cara mengajar
diterapkan dalam dunia pendidikan dan
guru dan jaminan memiliki pengaruh
terdiri atas 5 dimensi yaitu Reliability
yang positif dan signifikan terhadap
(Reliabilitas),
kepuasan siswa.
Tangible
Berdasarkan
Undang-undang
SERVQUAL
Zeithaml,
Assurance
(Bukti
(Empati),
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Standar
atau
(Jaminan),
Fisik)
dan
dikenal
Empathy
Responsivenes
(Ketanggapan).
Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa
Apabila pihak sekolah mampu
layanan pendidikan sekolah terdiri atas
memenuhi kelima dimensi tersebut maka
standar isi, standar proses, standar
diharapkan sekolah dapat memenuhi atau
kompetensi lulusan, standar pendidik
melebihi harapan siswa tentang kualitas
dan tenaga kependidikan, standar sarana
pelayanan pendidikan yang diterimanya
dan prasarana, standar pengelolaan,
di sekolah, sehingga siswa akan merasa
standar
puas dengan kualitas pelayanan yang
pembiayaan
dan
standar
penilaian pendidikan. Standar nasional
diberikan pihak sekolah.
pendidikan digunakan sebagai acuan
SMA Negeri 1 Sumberlawang
pengembangan kurikulum, pendidik dan
merupakan
tenaga
pendidikan yang turut bersaing secara
kependidikan,
sarana
dan
salah
satu
lembaga
prasarana, pengelolaan dan pembiayaan.
kompetitif
Jadi
kualitas pelayanan pendidikan agar dapat
dapat
disimpulkan
bahwa
dalam usaha meningkatkan
pelayanan pendidikan yang berkualitas
mencapai
itu mencakup kurikulum, pendidik dan
maksimal. SMA Negeri 1 Sumberlawang
tenaga pendidik, sarana dan prasarana,
merupakan salah satu dari 70 sekolah
pengelolaan dan pembiayaan. Kelima
menengah atas di Kabupaten Sragen
cakupan pelayanan pendidikan tersebut
yang beralamat di jalan Solo-Purwodadi 3
kepuasan
siswa
yang
Km.
27,
Ds.
Pendem,
Kecamatan
bermaksud mengetahui pengaruh kualitas
Sumberlawang, Kabupaten Sragen dan
pelayanan sekolah terhadap kepuasan
mempunyai dua jurusan yaitu jurusan
siswa SMA Negeri 1 Sumberlawang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Kabupaten Sragen tahun 2015/2016 yang
Pengetahuan Sosial ( IPS). SMA Negeri
hanya dibatasi pada dimensi kualitas
1
pelayanan
Sumberlawang
dalam
kegiatan
(Reliability,
Assurance,
pembelajarannya menerapkan kebijakan
Tangible, Empathy dan Responsivenes)
kurikulum KTSP dan telah memiliki
dan variabel kepuasan siswa.
peringkat akreditasi A. Namun hal
Perumusan masalah dilakukan
tersebut berbanding terbalik dengan
agar
kepuasan yang dirasakan oleh siswa.
permasalahan tidak terlalu luas, sehingga
Berdasarkan ditemukan
beberapa
hasil
observasi
keluhan
dapat
pembahasan
diperoleh
terhadap
suatu
pemecahan
atau
atau
pembahasan yang benar. Perumusan
masalah mengenai pelayanan sekolah
masalah yang ada dalam penelitian ini
yang dirasa siswa kurang memuaskan
adalah:
seperti kurang handalnya pihak sekolah
1. Apakah dimensi kualitas pelayanan
dalam memberikan informasi yang tidak
(Reliability,
akurat, kurangnya jaminan dalam hal
Empathy dan Responsivenes) secara
kompetensi guru yang masih mengajar
simultan
berpengaruh
tidak sesuai dengan bidang studinya,
terhadap
kepuasan
kurang optimalnya penggunaan sarana
Negeri
prasarana yang memadai karena banyak
tahun ajaran 2015/2016?
yang rusak, empati guru karyawan yang
1
Assurance,
Tangible,
signifikan
siswa
Sumberlawang
SMA Sragen
2. Apakah dimensi kualitas pelayanan
kurang dalam hal perhatian terhadap
Reliability(keandalan)
siswa dan kurangnya respon yang
signifikan terhadap kepuasan siswa
diberikan
SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen
pihak
sekolah
dalam
menerima keluhan dan permasalahan
tahun ajaran 2015/2016?
yang dihadapi siswa. Dari
berpengaruh
3. Apakah dimensi kualitas pelayanan
keluhan-keluhan
yang
Assurance(jaminan)berpengaruh
diuraikan di atas dapat dilihat bahwa
signifikan terhadap kepuasan siswa
kualitas
SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen
pelayanan
yang
diberikan
SMAN 1 Sumberlawang belum sesuai
tahun ajaran 2015/2016?
dengan harapan siswa. Berdasarkan latar
4. Apakah dimensi kualitas pelayanan
belakang masalah tersebut, maka penulis
Tangible(bukti 4
fisik)berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan siswa SMA
Negeri
1
3. Untuk mengetahui apakah dimensi
Sumberlawang
kualitas
Sragen tahun ajaran 2015/2016?
Assurance(jaminan)berpengaruh
5. Apakah dimensi kualitas pelayanan Empathy
(empati)
signifikan terhadap kepuasan siswa
berpengaruh
SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen
signifikan terhadap kepuasan siswa SMA
Negeri
1
pelayanan
tahun ajaran 2015/2016.
Sumberlawang
4. Untuk mengetahui apakah dimensi
Sragen tahun ajaran 2015/2016?
kualitas
6. Apakah dimensi kualitas pelayanan
pelayanan
Tangible(bukti
fisik)berpengaruh signifikan terhadap
Responsivenes
kepuasan siswa SMA Negeri 1
(ketanggapan)berpengaruh
Sumberlawang Sragen tahun ajaran
signifikan terhadap kepuasan siswa
2015/2016.
SMA
Negeri
1
Sumberlawang
5. Untuk mengetahui apakah dimensi
Sragen tahun ajaran 2015/2016? Tujuan
penelitian
kualitas pelayanan Empathy (empati) berpengaruh
merupakan
signifikan
terhadap
sesuatu yang ingin dicapai dari penelitian
kepuasan siswa SMA Negeri 1
itu
Sumberlawang Sragen tahun ajaran
sendiri.
Berdasarkan
perumusan
2015/2016.
masalah yang dikemukakan diatas maka
6. Untuk mengetahui apakah dimensi
dapat diketahui tujuan dari penelitian ini yaitu:
kualitas
1. Untuk mengetahui apakah dimensi
(ketanggapan)berpengaruh signifikan
kualitas
pelayanan
pelayanan
terhadap
(Reliability,
kepuasan
siswa
Assurance, Tangible, Empathy dan
Negeri
Responsivenes)
tahun ajaran 2015/2016.
berpengaruh
secara
simultan
signifikan
terhadap
1
Responsivenes
SMA
Sumberlawang
Dalam
penelitian,
Sragen
berbagai
kepuasan siswa SMA Negeri 1
masalah muncul secara bersamaan dan
Sumberlawang Sragen tahun ajaran
saling mempengaruhi satu sama lain.
2015/2016.
Sehingga
sulit
penelitian
yang
2. Untuk mengetahui apakah dimensi kualitas
pelayanan
untuk
mengadakan
menyeluruh.
Oleh
karena itu perlu adanya pembatasan
Reliability(keandalan) berpengaruh
masalah
signifikan terhadap kepuasan siswa
terarah dan tajam pengkajiannya, karena
SMA
dalam penelitian ilmiah tidak terletak
Negeri
1
Sumberlawang
Sragen tahun ajaran 2015/2016.
agar pembahasannya dapat
pada luasnya masalah tapi tergantung 5
pada kedalaman pengkajian masalah. Berdasarkan latar masalah
yang
bahwa
mencerminkan
belakang
dikemukakan
“Kualitas
tingkat
dalam
pelayanan
perbandingan
layanan
yang
antara
disampaikan
identifikasi masalah tersebut diatas,
perusahaan
maka
pelanggan. Kualitas layanan diwujudkan
peneliti
membatasi
masalah
melalui
sebagai berikut:
dibandingkan
pemenuhan
ekspektasi
kebutuhan
dan
1. Dalam penelitian ini batasan masalah
keinginan pelanggan serta ketepatan
yang diteliti adalah kualitas pelayanan
penyampaiannya dalam mengimbangi
sekolah dan kepuasan siswa. Batasan
atau melampaui harapan pelanggan”. Dari
untuk kualitas pelayanan sekolah yaitu
Reliability,
Tangible,
diartikan
Assurance,
Empathy
XI
Sumberlawang
ketepatan
SMA
Negeri
pelayanan
Kabupaten
yang akan
penyampaiannya
untuk
mengimbangi harapan para pelanggan.
1
Berdasarkan
Sragen
Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Standar
tahun ajaran 2015/2016. 3. Objek
kualitas
dapat
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta
2. Subyek penelitian adalah siswa kelas dan
bahwa
diatas
adalah berpusat pada upaya pemenuhan
dan
Responsivenes.
X
definisi
diteliti
Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa
dalam
layanan pendidikan sekolah terdiri atas
penelitian ini terdiri dari : Variabel bebas :Reliability, Assurance,
standar isi, standar
proses, standar
Tangible, Empathy dan Responsivenes.
kompetensi lulusan, standar pendidik dan
Variabel terikat : Kepuasan siswa.
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
TINJAUANPUSTAKA
pembiayaan,
Kualitas Pelayanan
pendidikan.
dan
standar
Kedelapan
Kualitas pelayanan merupakan
penilaian
standar
nasional
salah satu hal yang menjadi bagian dari
pendidikan ini digunakan sebagai acuan
kegiatan perusahaan. Menurut Jasfar
dalam
(2005: 47) bahwa “Kualitas pelayanan
pendidik
jasa
sarana dan prasarana, pengelolaan dan
adalah
konsumen
bagaimana terhadap
tanggapan jasa
pengembangan dan
pembiayaan.
yang
tenaga
Standar
kurikulum, kependidikan,
kurikulum
ini
dikonsumsi atau dirasakan”. Sedangkan
mencakup standar isi, standar proses,
menurut Tjiptono, Fandy, Gregorius
standar kompetensi lulusan dan standar
Chandra dan Dadi Andriana (2008: 70)
penilaian 6
pendidikan.
Jadi
dapat
disimpulkan
bahwa
pelayanan
1) Reliability
(Reliabilitas),
yaitu
pendidikan
yang
berkualitas
harus
keandalan/
mencakup
lima
dimensi
yaitu
untuk menyediakan jasa pendidikan
kurikulum,
pendidik
tenaga
sesuai dengan janji secara akurat dan
kependidikan, sarana dan prasarana,
terpercaya. Kinerja sesuai harapan
pengelolaan dan pembiayaan.
pelanggan
Kelima
dan
dimensi
kemampuan
jasa
sekolah
pendidikan
kualitas
berupaketepatan waktu, pelayanan
pelayanan pendidikan tersebut diatas
yang seragam untuk setiap pelanggan
dapat
model
jasa pendidikan tanpa kesalahan,
SERVQUAL (Service Quality) yang
sikap simpatik dan keakuratan yang
dikembangkan oleh Zeithml, Berry, dan
tinggi.
dikelompokkan
dalam
Parasuraman.
Model
SERVQUAL
diterapkan
dalam
melakukan
pengetahuan, kesopansantunan, serta
perbandingan terhadap dua faktor utama
kemampuan karyawan sekolah untuk
yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu
menumbuhkan
persepsi pelanggan atas jasa yang nyata
pelanggan
jasa
yang diterima (perceived service) dan
sekolah,
meliputi
persepsi pelanggan atas jasa yang
kepercayaan, keamanan, kompetensi
sesungguhnya
dan sopan santun.
diharapkan
2) Assurance
(expected
service). Apabila kualitas jasa yang
(Jaminan),
yaitu
rasa
percaya
pendidikan
pada
komunikasi,
3) Tangible (Berwujud), kemampuan
diterima lebih tinggi dari kualitas jasa
sekolah
yang diharapkan, jasa dapat dikatakan
keberadaan
berkualitas, demikian sebaliknya. Jadi,
eksternal sekolah, meliputi fasilitas
kualitas jasa dapat didefinisikan sebagai
fisik (gedung, gudang dan lain-lain),
seberapa
jauh
perlengkapan
kenyataan
dan
perbedaan harapan
antara
pelanggan
untuk
menunjukkan
dirinya
dan
pada
pihak
peralatan
pendidikan yang digunakan serta
ataslayanan yang diterima.
penampilan karyawan sekolah.
Menurut David Wijaya (2012)
4) Empathy (Empati), sekolah mampu
mengutip pernyataan Parasuraman dkk
memberikan perhatian yang tulus dan
(1998),
dimensi
pribadi
dengan
pendidikan
terdapat
SERVQUAL,
lima
yang dikenal
kepada
pelanggan
dengan
jasa
memahami
istilah RATER. RATER ini dapat
keinginan pelanggan jasa pendidikan.
diterapkan dalam dunia pendidikan dan
Sekolah juga diharapkan memiliki
terdiri atas unsur-unsur berikut ini:
pengertian dan pengetahuan tentang 7
pelanggan
jasa
memahami
pendidikan,
kebutuhan
pelanggan terjadi apabila apa yang
pelanggan
menjadi
kebutuhan,
jasa pendidikan secara khusus, serta
harapan
pelanggan
memiliki
keinginan dapat
atau
terpenuhi.
waktu
operasi
jasa
Kepuasan pelanggan adalah perasaan
yang
nyaman
bagi
senang atau puas bahwa produk atau jasa
pendidikan
pelanggan jasa pendidikan.
yang diterima telah sesuai atau melebihi
5) Responsivines (Ketanggapan), yaitu
harapan pelanggan”.
kebijakan untuk membantu serta
Lupiyoadi
(2001:
158)
memberikan jasa kependidikan yang
menyebutkan bahwa “mengukur tingkat
cepat dan tepat kepada pelanggan
kepuasan para pelanggan sangatlah perlu,
jasa pendidikan.
walaupun hal tersebut tidaklah semudah
Dari
penjelasan
ahli
mengukur berat badan atau tinggi badan
tentang dimensi kualitas pelayanan jasa
pelanggan yang bersangkutan”. Menurut
diatas,
disimpulkan
Nasution (2005: 50) bahwa “Kepuasan
beberapa dimensi yang sesuai agar
pelanggan adalah penilaian pelanggan
pelayanan
dapat
terhadap penampilan dan kinerja barang
para
atau jasa itu sendiri apakah dapat
pelanggan jasa (siswa). Adapun dimensi
memenuhi tingkat keinginan itu sendiri,
tersebut yaitu reability (keandalan),
hasrat, dan tujuan pelanggan”.
maka
dapat
jasa
memberikan
para
pendidikan
kepuasan
kepada
assuranc e(jaminan), tangible (bukti fisik),
empathy
pelanggan
harus
dan
disertai dengan pemantauan terhadap
responsivenes (daya tanggap). Dalam
kebutuhan dan keinginan yang bisa
penelitian ini kelima dimensi tersebut
dipengaruhi oleh faktor. Seperti yang
digunakan sebagai indikator pengukuran
diungkapkan Lupiyoadi (2001) terdapat
kualitas
lima
pelayanan
(empati),
Kepuasan
jasa
pendidikan
faktor
yang
mempengaruhi
terhadap kepuasan siswa.
kepuasan pelanggan yaitu:
Kepuasan Siswa
1) Kualitas produk, yaitu pelanggan
Menurut Kotler & Amstrong,
akan merasa puas bila hasil evaluasi
(2003: 52) bahwa “Kepuasan adalah
mereka menunjukkan bahwa produk
tingkat
yang mereka gunakan berkualitas.
perasaan
seseorang
setelah
membandingkan kinerja (atau hasil)
2) Kualitas pelayanan,terutama untuk
yang dia rasakan dibandingkan dengan
industri jasa yaitu pelanggan akan
harapannya. Menurut Supriyanto dan
merasa
Ernawaty,
mendapatkan pelayanan yang baik
(2010:
307)
“Kepuasan 8
puas
bila
mereka
atau
yang sesuai
dengan
yang
menyampaikan
diharapkan.
sarannya,
3) Emosional,
dan
misalnya
dengan
akan
menyediakan kotak saran, kartu
bangga dan mendapatkan
komentar dan custumer hot lines.
keyakinan bahwa orang lain akan
Dari hasil informasi akan dapat
kagum
bila
memberikan ide-ide atau masukan
menggunakan produk dengan merk
kepada perusahaan untuk bereaksi
tertentu yang cenderung mempunyai
dengan tanggap dan cepat mengatasi
tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
masalah-masalah yang muncul.
merasa
yaitupelanggan
keluhan
terhadap
dia
Kepuasan yang diperoleh bukan
2) Ghost Shoping
karena kualitas dari produk tetapi
Ghost shoping adalah satu cara
nilai sosial atau self-esteem yang
untuk
membuat pelanggan menjadi puas
mengenai
terhadap merek tertentu.
dengan
4) Harga,
yaituproduk
memperoleh
gambaran
kepuasan
pelanggan
cara
mempekerjakan
yang
beberapa orang (gosh shoper) untuk
sama
berperan
tetapi menetapkan harga yang relatif
pembeli
murah akan memberikan nilai yang
perusahaan
lebih tinggi kepada pelanggannya.
Berdasarkan
mempunyai
kualitas
yang
dan
bersikap
potensial dan ini
sebagai terhadap pesaing.
mereka
akan
5) Biaya, yaitu pelanggan tidak perlu
mendapatkan suatu informasi untuk
mengeluarkan uang tambahan atau
mengerti kekuatan- kekuatan dan
tidak perlu membuang waktu untuk
kelemahan perusahaan dan pesaing
mendapatkan suatu produk atau jasa
berdasarkan pengalaman membeli
yang
produk-produk
selain
itu
shopper
dapat
menangani
cenderung
puas
terhadap
produk atau jasa itu. Menurut (2013)
dalam
Danang
Sunyoto
mengukur
kepuasan
penanganan
pelanggan
(custumer
keluhan,
Perusahaan
berpusat
baik
3) Lost Custumer Analysis
1) Sistem Keluhan dan Saran yang
cara
perusahaan yang bersangkutan.
pelanggan terdapat 4 metode yaitu:
Organisasi
juga
ghos
seyogyanya
menghubungi para pelanggan yang
pada
telah berhenti membeli atau yang
contered)
telah pindah pemasok agar dapat
memberikan kesempatan yang luas
memahami
kepada para pelanggannya untuk
mengapa
itu terjadi.
Bukan hanya exit interview saja 9
yang perlu, akan tetapi pemantauan
diterima siswa ketika menjadi siswa di
custumer loss rate menunjukan
sekolah tersebut.
kegagalan
perusahaan
dalam
Dalam dunia pendidikan yang
memuaskan pelanggannya.
penuh persaingan seperti sekarang ini,
4) Survey Kepuasan Pelanggan
kepuasan pelanggan jasa pendidikan
Pada umumnya penelitian mengenai
adalah
kepuasan
keberhasilan kompetisi pendidikan dalam
dengan
pelanggan penelitian
survey
melalui
dilakukan
survey,
post,
baik
salah
bidang
telephone,
satu
kualitas
Apabila
faktor
penentu
pelayanan
kualitas
sekolah.
pelayanan
jasa
maupun wawancara pribadi melalui
pendidikan sesuai dengan harapan siswa,
survey perusahaan akan memperoleh
maka
tanggap baik (feed back) secara
pelayanan sekolah tersebut. Sebaliknya
langsung dari pelanggan dan juga
jika kualitas pelayanan jasa pendidikan
memberikan tanda (signal) positif
tidak sesuai dengan harapan siswa, maka
bahwa
siswa merasa tidak puas.
perusahaan
perhatian
khusus
memberikan terhadap
para
Pelayanan
Kualitas
merasa
Hubungan
pelanggannya. Hubungan
siswa
Pelayanan
puas
Dimensi Reliability
dengan
Kualitas (Reliabilitas)
Terhadap Kepuasan Siswa Reliability merupakan keandalan/
dengan Kepuasan Menurut David Wijaya, (2012:
kemampuan sekolah untuk menyediakan
74) “ Seluruh aktivitas yang dilakukan
jasa pendidikan sesuai dengan janji
pemasar
secara akurat dan terpercaya. Kinerja
jasa
pendidikan
akhirnya
bermuara pada nilai yang akan diberikan
sesuai
ke pelanggan jasa pendidikan atas
pendidikan berupa ketepatan waktu,
kepuasan yang dirasakannya”. Aktivitas
pelayanan yang seragam untuk setiap
yang dimaksud disini adalah kinerja/
pelanggan
pelayanan yang diberikan pihak sekolah
kesalahan, sikap simpatik dan keakuratan
terhadap siswa.
yang tinggi.
Dari uraian tersebut kita dapat menyimpulkan
bahwa
harapan
jasa
Apabila
pelanggan
jasa
pendidikan
sekolah
tanpa
mampu
kepuasan
menyediakan jasa pendidikan secara
pelanggan jasa pendidikan merupakan
akurat dan terpercaya sesuai harapan
perbandingan
yang diinginkan siswa, maka kepuasan
antara
harapan
yang
diinginkan ketika mendaftar menjadi
siswa
siswa pada sekolah dan pelayanan yang
sekolah tidak mampu menyediakan jasa 10
akan
tinggi,
sebaliknya
jika
pendidikan secara akurat dan terpercaya
menunjukkan keberadaan dirinya pada
sesuai harapan yang diinginkan siswa
pihak eksternal sekolah, meliputi fasilitas
maka tingkat kepuasan siswa akan
fisik (gedung, gudang dan lain-lain),
rendah.
perlengkapan dan peralatan pendidikan
Hubungan
Dimensi
Kualitas
Pelayanan
Assurance
(Jaminan)
yang
serta
Apabila
merupakan
penampilan
karyawan sekolah.
Terhadap Kepuasan Siswa Assurance
digunakan
sekolah
mampu
suatu
menunjukkan fasilitas fisik yang dimiliki
jaminan pengetahuan, kesopansantunan,
dengan baik (gedung, gudang dan lain-
serta kemampuan karyawan sekolah
lain),
untuk
percaya
pendidikan yang digunakan lengkap dan
pelanggan jasa pendidikan pada sekolah,
memadai serta penampilan karyawan
meliputi
kepercayaan,
sekolah yang baik sesuai dengan harapan
dan
yang diinginkan siswa maka tingkat
menumbuhkan
rasa
komunikasi,
keamanan,
kompetensi
sopan
santun.
perlengkapan
dan
peralatan
kepuasan siswa tinggi, sebaliknya jika Apabila pihak sekolah mampu
sekolah
tidak
mampu
menunjukkan
menumbuhkan rasa percaya terhadap
fasilitas fisik yang dimiliki dengan baik
jaminan
(gedung,
komunikasi,
kepercayaan,
gudang
dan
lain-lain),
keamanan, kompetensi dan sopan santun
perlengkapan dan peralatan pendidikan
sesuai harapan yang diinginkan siswa,
yang digunakan lengkap dan memadai
maka tingkat kepuasan siswa akan
serta
tinggi, begitu juga sebaliknya apabila
sesuai harapan yang diinginkan siswa,
pihak
maka tingkat kepuasan siswa akan
sekolah
tidak
mampu
penampilan
karyawan
sekolah
menumbuhkan rasa percaya terhadap
rendah.
jaminan
kepercayaan,
Hubungan
Dimensi
Kualitas
keamanan, kompetensi dan sopan santun
Pelayanan
Empathy
(Empati)
sesuai dengan harapan yang diinginkan
Terhadap Kepuasan Siswa
komunikasi,
siswa maka tingkat kepuasan siswa akan
Empathy
rendah. Hubungan Pelayanan
merupakan
kemampuan sekolah untuk memberikan Dimensi Tangible
perhatian yang tulus dan pribadi kepada
Kualitas
(Bukti
pelanggan
Fisik)
Tangible (berwujud) merupakan sekolah
jasa
pendidikan
dengan
memahami keinginan pelanggan jasa
Terhadap Kepuasan Siswa
kemampuan
(empati)
pendidikan. Sekolah juga diharapkan
untuk
memiliki pengertian dan pengetahuan 11
tentang
pelanggan
jasa
pendidikan,
Hipotesis
memahami kebutuhan pelanggan jasa pendidikan
secara
khusus,
Hipotesis
serta
yang
peneliti
rumuskan dalam penelitian ini adalah
memiliki waktu operasi jasa pendidikan
sebagai berikut:
yang nyaman bagi pelanggan jasa
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan
pendidikan.
kualitas pelayanan yang meliputi
Apabila
sekolah
mampu
reliability,
assurance,
tangible,
memberikan perhatian sesuai dengan
empathy dan responsivenes secara
harapan yang diinginkan siswa maka
simultan terhadap kepuasan siswa
tingkat kepuasan siswa akan tinggi
SMA Negeri 1 Sumberlawang
sebaliknya jika sekolah tidak mampu
Sragen tahun ajaran 2015/ 2016.
memberikan perhatian sesuai harapan
H2: Terdapat pengaruh yang signifikan
yang diinginkan siswa maka tingkat
dimensi
kepuasan siswa akan rendah.
reliability(keandalan)
Hubungan
Dimensi
Pelayanan
untuk
terhadap
kepuasan siswa SMA Negeri 1
(Daya
Sumberlawang Sragen tahun ajaran 2015/ 2016.
Tanggap) Terhadap Kepuasan Siswa
kebijakan
pelayanan
Kualitas
Responsivenes
Responsivines
kualitas
merupakan membantu
H3: Terdapat pengaruh yang signifikan
serta
dimensi
kualitas
memberikan jasa kependidikan yang
assurance
cepat dan tepat kepada pelanggan jasa
kepuasan siswa SMA Negeri 1
pendidikan.
Sumberlawang Sragen tahun ajaran
Apabila
pihak
sekolah
(jaminan)
pelayanan terhadap
2015/ 2016.
memberikan kebijakan cepat dan tepat
H4: Terdapat pengaruh yang signifikan
sesuai harapan yang diinginkan siswa
dimensi
maka tingkat kepuasan siswa akan
tangible
tinggi, sebaliknya apabila pihak sekolah
kepuasan siswa SMA Negeri 1
memberikan kebijakan cepat dan tepat
Sumberlawang Sragen tahun ajaran
tidak sesuai sesuai dengan harapan yang
2015/ 2016.
diinginkan
siswa,
maka
tingkat
kualitas (bukti
fisik)
pelayanan terhadap
H5: Terdapat pengaruh yang signifikan
kepuasan siswa akan rendah.
dimensi
kualitas
empathy(empati)
pelayanan terhadap
kepuasan siswa SMA Negeri 1 12
Sumberlawang
Sragen
tahun
diambil
ajaran 2015/ 2016.
menggunakan
H6: Terdapat pengaruh yang signifikan dimensi
sampel.
kualitas
Penelitian
teknik
ini
pengambilan
sampel berdasarkan tabel penentuan
pelayanan
jumlah
sampel
dari
populasi
yang
responsivenes(ketanggapan)
dikembangkan dari Slovin dengan tingkat
terhadap kepuasan siswa SMA
kesalahan
10%.
Negeri 1 Sumberlawang Sragen
tersebut,
diperoleh
tahun ajaran 2015/ 2016.
sebanyak 100 responden.
Berdasarkan jumlah
rumus sampel
Teknik Pengambilan Sampel Dalam
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengambil lokasi SMA
Negeri
1
dengan
Sumberlawang
random
Dalam penelitian ini, penulis
Sumberlawang,
menggunakan jenis data kuantitatif. Data
Kabupaten Sragen. Penelitian
proportional
Teknik Pengumpulan Data
jalan Solo – Purwodadi Km.27, Ds. Kecamatan
teknik
sampling dengan cara acak.
Kabupaten Sragen yang beralamatdi
Pendem,
ini,
pengambilan sampel penelitian dilakukan
Tempat dan Waktu Penelitian
di
penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini ini
dilaksanakan
adalah data primer dan data sekunder.
secara bertahap dari tahap persiapan,
Data primer diperoleh dengan cara
tahap pelaksanaan, dan tahap penulisan
menyebarkan
penelitian yang direncanakan dari bulan
responden yaitu semua siswa kelas X dan
Agustus 2015 sampai dengan bulan
XI SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen
Februari2016.
tahun ajaran 2015/2016, sedangkan data sekunder
Populasi dan Sampel
yang
kuesioner
kepada
digunakan
dalam
Populasi dalam penelitian ini
penelitian ini seperti: mengambil dan
adalah siswa kelas X dan XII SMA
mengelolah data yang sudah ada seperti
Negeri 1 Sumberlawang Sragen tahun
data jumlah siswa kelas XI dan kelas XI
ajaran 2015/2016jurusan IPA dan IPS.
SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen
Populasi dalam penelitian ini berjumlah
tahun ajaran 2015/2016.
431 siswa.
Analisis data
Jumlah
populasi
Teknik
sebanyak
analisis
data
yang
431siswa tidak memungkinkan untuk
digunakan untuk mengolah data dalam
diambil
penelitian ini adalah teknik analisis
seluruhnya
sehingga
perlu 13
regresi berganda, dengan alasan sebagai
β1, β2 = Koefisien regresi
berikut:
X1 = Skor dimensi kompetensi
1. Penelitian ini terdapat lima variabel
dosen
prediktor
dan
satu
variabel
X2 = Skor dimensi fasilitas belajar
kriterium.
e = Standar error
2. Untuk mengetahui hubungan antara prediktor
dengan
sekaligus
dapat
2. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)
kriterium,
Uji
F
digunakan
untuk
mengetahui
mengetahui variabel bebas secara
signifikan atau tidaknya hubungan
bersama-sama mempunyai pengaruh
tersebut.
secara signifikan terhadap variabel
Adapun langkah-langkah dalam
terikat.
menganalisis data dalam penelitian ini
3. Uji Signifikasi Parsial (Uji t)
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uji t digunakan untuk menguji
1. Menyusun Tabulasi Data
secara
2. Uji Persyaratan Analisis
variabel.
Peneliti dalam menguji hipotesis menggunakan berganda.
uji
Untuk
statistik dapat
parsial
masing-masing
4. Koefisien Determinasi (R Square)
regresi
Uji
ini
bertujuan
untuk
melakukan
menentukan proporsi atau presentase
pengujian hipotesis dengan uji regresi
total variasi dalam variabel terikat
ganda, menutut dipenuhinya persyaratan
yang diterangkan variabel bebas
(uji
lain:uji
secara bersama-sama. Menggunakan
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
Adjusted R Square karena dalam
uji normalitas, uji linearitas, dan uji
regresi
autokorelasi.
variabel bebas.
asumsi),
antara
ini
menggunakan
lima
Setelah uji persyaratan analisis, maka dilakukan uji hipotesis yang meliputi:
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Regresi Berganda Persamaan
regresi
Berdasarkan
linear
LinierBerganda, didapatkan hasil seperti
bergandanya dituliskan:
padatabel berikut:
Y = a + β1X1 + β2X2 e Keterangan Y
=
Skor
dimensi
Analisis Regresi
kepuasan
mahasiswa a= Konstanta 14
harfiah mengenai intersep seperti itu mungkin
tidak
selalu
berarti”.
Mengenai alasan nilai intersep tidak selalu berarti, lebih lanjut Gujarati (1978:
48)
menjelaskan,
“secara
umum seseorang harus menggunakan akal
sehat
dalam
menafsirkan
intersep karena seringkali jangkauan sampel nilai X tidak memasukkan nol Persamaan yangdapat disusun dari hasil
sebagai satu dari nilai yang diamati”.
di atasadalah:
Hal ini menegaskan bahwa variabel
Y = -1,876 + 0,173 X1 + 0,087 X2 +
independen
0,512 X3 + 0,102 X4 + 0,286 X5
bernilai nol adalah tidak mungkin,
Keterangan:
karena
Y
independen
: Kepuasan Siswa
yang
diasumsikan
pengukuran dengan
variabel
menggunakan
X1 : Reliability
skala likert antara 1 sampai 4,
X2 : Assurance
variabel X tersebut tidak mungkin
X3 : Tangible
bernilai
X4 : Empathy
terendah yang digunakan adalah 1.
X5 : Responsivenes
Jadi nilai intersep dalam persamaan
Persamaan
regresi
diatas
nol
regresi
dapat
karena
skala
tersebut
likert
tidak
diinterpretasikan.
diinterpretasikan sebagai berikut: nilai
b. Koefisien regresi variabel reliability
konstanta yang menyatakan bahwa
(X1) sebesar 0,173 artinya reliability
apabila
mempunyai pengaruh
a. Nilai
-1,876
merupakan
variabel
reliability,
yang positif
assurance, tangible, empathy, dan
terhadap variabel kepuasan siswa.
responsivenes
Koefisien
sama
dengan
(0)
0,173
berarti
maka nilai kepuasan siswa adalah -
peningkatan
1,876. Berdasarkan kajian teoritis
reliabilitydengan
terkait dengan nilai konstanta, nilai
bebas
konstanta tidak selalu dapat atau
menyebabkan
perlu
siswa sebesar 0,173.
diinterpretasikan.
Menurut
lain
satu
bahwa
unit
variabel
asumsi
variabel
konstan
maka
kenaikan
akan
kepuasan
Gujarati (1978: 48) menyatakan
c. Koefisien regresi variabel assurance
“dalam analisis regresi penafsiran
(X2) sebesar 0,087 artinya assurance 15
mempunyai pengaruh yang positif
satu
terhadap variabel kepuasan siswa.
responsivenesdengan asumsi variabel
Koefisien
bebas
peningkatan
0,087
berarti
satu
unit
bahwa variabel
unit
lain
konstan
menyebabkan
assurance dengan asumsi variabel
variabel
maka
kenaikan
akan
kepuasan
siswa sebesar 0,286.
bebas lain konstan maka akan
Kemudian, berdasarkan Uji F
menyebabkan kenaikan kepuasan
yang
siswa sebesar 0,087.
variabel
d. Koefisien regresi variabel tangible
digunakan
untuk
mengetahui
bebas secara bersama-sama
mempunyai
berpengaruh
secara
(X3) sebesar 0,512 artinya tangible
signifikan terhadap variabel terikat.
mempunyai pengaruh yang positif
Ho :Tidak terdapat pengaruh
yang
terhadap variabel kepuasan siswa.
signifikan
antara
variabel
Koefisien
reliability,
assurance,
tangible,
peningkatan
0,512
berarti
satu
unit
bahwa variabel
empathy, dan responsivenes secara
tangible dengan asumsi variabel
simultan terhadap kepuasan siswa.
bebas lain konstan maka akan
Ha
:Terdapat pengaruh yang signifikan
menyebabkan kenaikan kepuasan
antara
siswa sebesar 0,512.
assurance,
e. Koefisien regresi variabel empathy
variabel
reliability,
tangible,empathy,
danresponsivenes secara simultan
(X4) sebesar 0,102 artinya empathy
terhadap kepuasan siswa.
mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel kepuasan siswa. Koefisien peningkatan
0,102
berarti
satu
empathydengan
bahwa
unit
variabel
asumsi
variabel
bebas lain konstan maka akan menyebabkan kenaikan kepuasan siswa sebesar 0,102. f. Koefisien
regresi
1. NilaiFtabel variabel
responsivenes (X5) sebesar 0,286
Nilai Ftabel dilihat pada tabel statistik
artinya responsivenes mempunyai
menggunakan
pengaruh
yang positif terhadap
0,05 dengan nilai df 94 (n-k-1) atau
variabel kepuasan siswa. Koefisien
100-5-1=94. Hasil yang diperoleh
0,286 berarti bahwa peningkatan
untuk Ftabel sebesar 2,311. 16
tingkat
signifikansi
2. Keputusan Uji
1. Nilai thitung reliability yaitu sebesar
Ho ditolak jika Fhitung >Ftabel,
4,108 sedangkan nilai ttabel sebesar
Ho diterima jika Fhitung
1,611,
3. Kesimpulan
4,108>1,611 sehingga
Nilai Fhitung sebesar 132,211 dan Ftabel
Fhitung>F
variabel
yaitu
tabel
tangible
1,611,
ditolak,
pengaruh
yang
secara
parsial
antara
reliability
(X1)
diperoleh
2,314>1,611
simultan terhadap kepuasan siswa. berdasarkan
Ho
terhadap
2,314 sedangkan nilai ttabel sebesar
,empathy, dan responsivenes secara
Kemudian,
bahwa
2. Nilai thitung assurance yaitu sebesar
sehingga terdapat antara variabel assurance,
hasil
variabel kepuasan siswa (Y).
132,211>2,311, maka Ho ditolak,
reliability,
maka
terdapat
signifikan
sebesar 2,311. Hal ini menunjukkan bahwa
diperoleh
sehingga Uji
terdapat
variabel
berikut:
bahwa
Ho
ditolak,
pengaruh
yang
secara
parsial
antara
assurance
(X2)
signifikan
Parsial (Uji t),didapat hasil sebagai
maka
hasil
terhadap
variabel kepuasan siswa (Y). 3. Nilai thitung tangible yaitu sebesar 12,093 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,611,
diperoleh
12,093>1,611 sehingga
terdapat
signifikan variabel
maka
secara tangible
hasil
bahwa
Ho
ditolak,
pengaruh
yang
parsial
antara
(X3)
terhadap
variabel kepuasan siswa (Y). 4. Nilai thitung empathy yaitu sebesar 2,974 sedangkan nilai ttabel sebesar Nilai t tabel pada tingkat signifikansi
1,611,
5% (1 arah), dengan derajat kebebasan
2,974>1,611
df = n-k-1
sehingga
n
= jumlah sampel
k
=jumlah
variabel
signifikan bebas
diperoleh
yang
variabel
digunakan
maka
terdapat secara empathy
hasil
bahwa
Ho
ditolak,
pengaruh
yang
parsial
antara
(X4)
terhadap
variabel kepuasan siswa (Y).
jadi ttabel adalah 1,611
5. Nilai thitung responsivenes yaitu sebesar 6,689 sedangkan nilai ttabel sebesar 17
1,611,
diperoleh
6,689>1,611
hasil
bahwa
Ho
ditolak,
maka
PENUTUP Simpulan
sehingga terdapat pengaruh yang signifikan
secara
parsial
Berdasarkan
rumusan
masalah,
antara
hasil analisis statistik untuk pengujian
variabel responsivenes (X5) terhadap
hipotesis yang telah dilakukan dengan
variabel kepuasan siswa (Y).
analisis regresi linier berganda dan pembahasan analisis data, maka dapat
Setelah dilakukan Uji F dan Uji
diambil kesimpulan sebagai berikut:
t, maka selanjutnya dilakukan Uji Koefisien
Determinasi.
1. Terdapat pengaruh dimensi kualitas
Koefisien
pelayanan
determinasi dapat dilihat pada table
yaitu
(keandalan),
berikut :
tangible
assurance
(bukti
fisik),
reliability (jaminan), empathy
(empati) dan responsivenes (daya tanggap) secara simultan terhadap kepuasan siswa
sebesar 132,211
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,005 (p<0,005). Ini
Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan
pada
model
berarti semakin
summary
dimensi
diperoleh angka Adjusted R square adalah sebesar 0,869 atau 86,9%. Hal ini berarti 86,9% kepuasan siswa SMAN 1
kualitas
pelayanan
jasa
pendidikan
yaitu
reliability
(keandalan),
assurance
(jaminan),
tangible
Sumberlawang Sragen dipengaruhi oleh
baik pelaksanaan
(bukti
fisik),
empathy
(empati) dan responsivenes (daya
variabel reliability, assurance, tangible,
tanggap) maka akan semakin tinggi
empathy, dan responsivenes. Sisanya
pula tingkat kepuasan siswa, begitu
yang sebesar 13,1% dipengaruhi oleh
juga sebaliknya.
variabel lain yang tidak diteliti dalam
2. Terdapat
penelitian ini yaitu kualitas produk,
reliability
emosional, biaya dan harga.
kepuasan
pengaruh
variabel
(keandalan)
terhadap
siswa
sebesar
0,173
dengan nilai t atau signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung 4,108 lebih besar 18
dari t tabel 1,661. Ini berarti semakin
lebih besar dari t tabel 1,661. Ini
baik
berarti
dimensi
pelayanan
jasa
semakin
baik
dimensi
reliability (keandalan) maka akan
pelayanan jasa empathy (empati)
semakin
tingkat
maka akan semakin tinggi pula
juga
tingkat kepuasan siswa, begitu juga
tinggi
kepuasan
siswa,
pula begitu
sebaliknya.
sebaliknya.
3. Terdapat assurance kepuasan
pengaruh
variabel
(jaminan)
terhadap
siswa
pengaruh
variabel
(daya
tanggap)
responsivenes
0,087
terhadap kepuasan siswa sebesar
dengan nilai t atau signifikansi
0,286 dengan nilai t atau signifikansi
sebesar 0,023lebih kecil dari 0,05
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
dan nilai t hitung 2,314 lebih besar
dan nilai t hitung 6,689 lebih besar
dari t tabel 1,661. Ini berarti semakin
dari t tabel 1,661. Ini berarti semakin
baik
baik
dimensi
sebesar
6. Terdapat
pelayanan
jasa
dimensi
pelayanan
jasa
assurance (jaminan) maka akan
responsivenes (daya tanggap) maka
semakin
akan semakin tinggi pula tingkat
tinggi
kepuasan
siswa,
pula
tingkat
begitu
juga
kepuasan
sebaliknya.
fisik)
begitu
juga
sebaliknya.
4. Terdapat pengaruh variabel tangible (bukti
siswa,
terhadap
Implikasi
kepuasan
Berdasarkan
hasil
penelitian
siswa sebesar 0,512 dengan nilai t
mengenai pengaruh kualitas pelayanan
atau signifikansi sebesar 0,000 lebih
sekolah terhadap kepuasan siswa SMAN
kecil dari 0,05 dan nilai t hitung
1
12,093 lebih besar dari t tabel 1,661.
2015/2016 dan hasil kesimpulan, maka
Ini berarti semakin baik dimensi
dapat
pelayanan jasa tangible (bukti fisik)
berikut:
maka akan semakin tinggi pula
1. Variabel
Sumberlawang
diuraikan
implikasi
reliability
tingkat kepuasan siswa, begitu juga
berpengaruh
sebaliknya.
kepuasan
5. Terdapat pengaruh variabel empathy
Sragen
Sumberlawang
sebagai
(keandalan)
positif siswa
tahun
terhadap SMAN
Sragen.
1
Variabel
(empati) terhadap kepuasan siswa
reliability (keandalan) yang terdiri
sebesar 0,102 dengan nilai t atau
dari
signifikansi sebesar 0,004lebih kecil
informasi, sikap guru dan karyawan
dari 0,05 dan nilai t hitung 2,974
yang 19
ketepatandalam
simpatik
penyampaian
terhadap
siswa,
keakuratan
yang
tinggi
dan
pendidikan yang digunakan, serta
pelayanan yang seragam pada siswa
penampilan
akan mempengaruhi kepuasan siswa
sekolah
SMAN 1 Sumberlawang Sragen.
kepuasan
Oleh
1
Sumberlawang Sragen. Oleh karena
perlu
itu, SMAN 1 Sumberlawang Sragen
reliability
perlu memperhatikan faktor tangible
(keandalan) agar siswa merasa puas
(bukti fisik) agar siswa merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan.
dengan pelayanan yang diberikan.
sebab
itu,
Sumberlawang memperhatikan
2. Variabel
SMAN
Sragen faktor
assurance
(jaminan)
positif
terhadap
berpengaruh kepuasan
siswa
Sumberlawang
SMAN
Sragen.
guru akan
kepuasan
Variabel
SMAN
empathy
berpengaruh
siswa
terhadap SMAN
Sragen.
1
Variabel
assurance (jaminan) yang terdiri
empathy
dari komunikasi yang menumbuhkan
perhatian terhadap kebutuhan siswa
rasa percaya siswa, pengetahuan
dan perhatian terhadap keluhan siswa
guru
sesuai
akan mempengaruhi kepuasan siswa
kompetensi,sopan santun guru dan
SMAN 1 Sumberlawang Sragen.
karyawan dalam melayani siswa
Oleh karena itu, pihak SMAN 1
akan mempengaruhi kepuasan siswa
Sumberlawang
SMAN 1 Sumberlawang Sragen.
memperhatikan
Oleh
(empati) agar siswa merasa puas
dan
karyawan
karena
itu,
Sumberlawang memperhatikan
SMAN
Sragen faktor
1
perlu
(empati)
1
(empati)
positif
Sumberlawang
karyawan
mempengaruhi
siswa
4. Variabel
1
dan
terdiri
Sragen faktor
dari
perlu empathy
dengan pelayanan yang diberikan.
assurance
5. Variabel
responsivenes
(jaminan) agar siswa merasa puas
(ketanggapan) berpengaruh positif
dengan pelayanan yang diberikan.
terhadap kepuasan siswa SMAN 1
3. Variabel
tangible
(bukti
Sumberlawang
Sragen.
Variabel
fisik)berpengaruh positif terhadap
responsivenes (ketanggapan) terdiri
kepuasan
1
dari kesediaan memberikan informasi
Variabel
yang jelas dan mudah dimengerti
tangible (bukti fisik) terdiri dari
serta kecepatan menangani keluhan
fasilitas
fisik
(gedung,
siswa akan mempengaruhi kepuasan
perpustakaan,
LAB,
masjid),
siswa
perlengkapan
dan
peralatan
siswa
Sumberlawang
SMAN
Sragen.
SMAN
1
Sumberlawang
Sragen. Oleh karena itu, SMAN 1 20
Sumberlawang
Sragen
perlu
pengaruh
paling
tinggi
di
memperhatikan faktor responsivenes
bandingkan dengan yang lain
(ketanggapan) agar siswa merasa
maka SMAN 1 Sumberlawang
puas
Sragen perlu memperbaiki bukti
dengan
pelayanan
yang
diberikan.
fisik yang dinilai kurang baik bagi siswa, yaituperalatan media
Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
pembelajaran yang berbasis IT
yang telah dilakukan dan implikasi yang
tidak
ditimbulkan, adapun saran-saran yang
optimal sehingga sekolah harus
dapat diberikan oleh peneliti adalah
memperbaiki
sebagai berikut:
pembelajaran berbasis IT dapat
1. Bagi
SMA
Negeri
bisa
digunakan
secara
agar
media
digunakan secara optimal, serta
1
Sumberlawang Sragen
referensi buku di perpustakaan
a. Variabel reliability (keandalan)
perlu
berpengaruh kepuasan
positif
siswa
terhadap
SMAN
dilengkapi
menambah koleksi buku-buku
1
yang dibutuhkan siswa.
Sumberlawang Sragen. Sekolah
d. Variabel
empathy
perlu memperbaiki kepercayaan
berpengaruh
siswa
pada
diberikan
dengan
(empati)
positif
informasi
yang
kepuasan
siswa
dengan
cara
Sumberlawang
terhadap
SMAN
Sragen,
1
maka
menyampaikan informasi dan
guru dan karyawan harus selalu
pelayanan secara cepat
meningkatkan
dan
akurat kepada siswa.
pelayanannya.
Guru dan karyawan sekolah
b. Mengingat variabel assurance
harus menumbuhkan hubungan
(jaminan) mempunyai pengaruh
baik
lemah terhadap kepuasan siswa,
terhadap
maka
selalu ramah dan sabar dalam
guru
dan
karyawan
SMAN 1 Sumberlawang Sragen perlu
dalam
guru
siswa
karyawan
dengan
cara
melayani siswa.
memperbaiki
pelayanannya
antara
e. Variabel
hal
responsivenes
(ketanggapan)
berpengaruh
keramahan dan kesabaran ketika
positif terhadap kepuasan siswa
mengajar dan melayani siswa.
SMAN 1 Sumberlawang Sragen.
c. Mengingat (bukti
variabel fisik)
tangible
Sekolah
mempunyai
variabel 21
perlu
memperbaiki responsivenes
(ketanggapan)
karena
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
pada
indikator layanan yang segera/ cepat bagi siswa, kesediaan guru
Detha Rintiansyah Putri&Sudiyono. 2012. Kepuasan Warga Sekolah Terhadap Implementasi Sistem Manajemen Mutu Dalam Hal Pelayanan Di SMK N 2 Yogyakarta. Yogyakarta: UNY
dan karyawan dalam membantu kesulitan siswa dirasa kurang maksimal dan guru karyawan kurang
sigap
menangani
keluhan siswa. Sehingga guru
Gujarati, Damodar. 1978. Ekonometrika Dasar. Terj. Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga.
karyawan harus lebih sigap dalam menangani keluhan dan
Hindrayani, A dan Totalia, S. A. 2010. Teknik Pengolahan Data. Surakarta: UNS Press. Irawan. D. Handi. 2004. Sepuluh Prinsip Keputusan Pelanggan. Jakarta: Elexmedia Komputindo
kesulitan siswa. 2. Bagi Mahasiswa a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menambah atau mengembangkan
variabelJasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia.
variabel yang berbeda dengan variabel
sebelumnya
memperkaya
untuk
pengetahuan
Kusmardi. 2010. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Siswa Pada SMKN 4 Klaten. Surakarta: STIE AUB
tentang kepuasan siswa pada sekolah. b. Peneliti selanjutnya dibidang yang
sama
sebaiknya
memperhatikan
Kotler, P dan K.F.A. Fox. 1995. Strategic Marketing for Educational Institution. Englewood Ciiffs, New Jersey: Prentice Hall.
lebih pada
pengambilan sampel indikator pertanyaan
Kotler, P dan Amstrong, 2000. Principles of Marketing, Singapore: Prentice Hall International Editions
guna
memaksimalkan hasil penelitian supaya dapat mewakili keadaan
Kotler, P dan Amstrong, 2003. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat Lupiyoadi, Rambat.2001. Edisi Pertama. Manajemen Pemasaran Jasa. Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba Empat
yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasution, M. Nur. 2005. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia 22
Nguyen. 2012. Effect of Service Quality and Price Fairness on Student Satisfaction. International Journal of Business and Social Science. Vol.3, No.19, Hal. 132-150.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78. Jakarta
Manaf, Ahmad & Ahmed. 2013. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Pendidikan Terhadap Kepuasan SiswaSMPN 22 Semarang. Semarang: UNNES.
Wijaya, David. 2012. Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Salemba Empat. Wijaya, Tony. 2013. Metodelogi Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Teori dan Praktek). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi Offset.
Zeithml,V. A dan M. J. Bitner. 2003. Services Marketing Integrating Custumer Focus Across The Firm. New York: Irwin Mc Graw-Hill
Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Yogyakarta: Gaya Media. Sugiyono. 1997. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner dan Analisis Data Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian). Yogyakarta: CAPS Supriyanto dan Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa. Yogyakarta: Andi Offset Tjiptono, Fandy & G. Chandra. 2004. Service Quality & Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
23
24