ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PEMBERIAN KREDIT

Download menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengendalian Intern pada Sistem. Pemberian Kredit” Studi Kasus di Credit Union Bererod Gratia...

0 downloads 540 Views 9MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus pada Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Oleh : Clara Niken Dwi Haryani NIM : 10 2114 051

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus di Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Oleh : Clara Niken Dwi Haryani NIM : 10 2114 051

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu” (Luk 1:38) “Orang yang sabar bertahan sampai pada waktu yang tepat, kemudian akan terbit sukacita baginya” (Sir 1:23)

Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus M. Haryono dan FX. Ermawati Tarsisius Aji Priambodo

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus di Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 23 Oktober 2014 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 31 Oktober 2014 Yang membuat pernyataan,

Clara Niken Dwi Haryani

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama

: Clara Niken Dwi Haryani

Nomor Mahasiswa

: 10 2114 051

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus di Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 31 Oktober 2014 Yang menyatakan,

Clara Niken Dwi Haryani

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan kasih sayang-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengendalian Intern pada Sistem Pemberian Kredit” Studi Kasus di Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi. Selesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 2. Ibu Ilsa Haruti Suryandari S.E., S.I.P., M.Sc., Ak., C.A selaku Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam membantu dan membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. 3. Bapak Sarwanto selaku koordinator cabang Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di kantor Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta. 4. Seluruh pihak-pihak Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta. 5. Bapak M. Haryono S.E dan Ibu FX. Ermawati serta adikku Tarsisius Aji Priambodo yang telah banyak memberikan semangat, dukungan baik material maupun spiritual dalam proses penyelesaian skripsi ini. 6. Kristoforus Ade Yulianto S.T yang telah menemani dan memberikan semangat serta doa sehingga skripsi ini dapat selesai. 7. Teman-temanku Alfa, Tere, Linda, Opi, Tirza, Eka, Mas Widi, Mas Feliks terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Teman-teman OMK “Menus” Rosa, Mbak Yana, Mbak Yani, Meita, Nova, Hendra, Adven terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini , semoga kita akan selalu bersama. 9. Teman-teman akuntansi angkatan 2010 dan teman-teman sekelas MPT, terimakasih atas kebersamaan yang telah dilalui bersama selama ini. 10. Segenap keluarga dan teman-teman serta pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan dorongan hingga skripsi ini selesai dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan serta kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang telah membacanya.

Yogyakarta, 31 Oktober 2014 Penulis

Clara Niken Dwi Haryani

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………....... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………….. HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….. HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS……………………. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…………….…………………………………….. KATA PENGANTAR.………………………………………………………........ HALAMAN DAFTAR ISI………………………………………………………... HALAMAN DAFTAR TABEL…………………………………………………... HALAMAN DAFTAR GAMBAR……………………………………………….. ABSTRAK……………………………………………………………………....... ABSTRACT………………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………. B. Rumusan Masalah…………………………………………….. C. Tujuan Penelitian……………………………………………... D. Manfaat Penelitian……………………………………………. E. Sistematika Penelitian………………………………………… BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Credit Union………………………………………………..... 1. Pengertian Credit Union………………………………..... 2. Prinsip Credit Union……………………………………... B. Kredit………………………………………………….…… 1. Pengertian Kredit…………………………………………. 2. Unsur-unsur Kredit……………………………………...... 3. Fungsi Kredit……………………………………………... 4. Jenis-jenis Kredit…………………………………………. 5. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit………………………… C. Sistem Pemberian Kredit……………………………………... 1. Tugas dan Tanggungjawab…………………………......... 2. Dokumen Pemberian Kredit…………………...…………. 3. Proses Pemberian Kredit………………………………..... D. Pengendalian Intern……………………………………...…… 1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern COSO……….….. 2. Tujuan Pengendalian Intern Menurut COSO…………….. 3. Komponen Pengendalian Intern Menurut COSO………… E. Pengujian Kepatuhan Dengan Attribute Sampling…………… 1. Pengertian Pengujian Kepatuhan Dengan Attribute Sampling…………………………………………………... 2. Model Attribute Sampling………………………………… BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………………………………………………... ix

i ii iii iv v vi vii viii x xii xiii xiv 1 4 5 5 6 8 8 9 12 12 13 14 16 19 21 22 23 24 26 26 27 28 32 32 32 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Subjek dan Objek Penelitian………………………………….. C. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………........ D. Populasi dan Sampel………………………………………….. E. Data yang Dibutuhkan……………………………………....... F. Teknik Pengumpulan Data……………………………………. G. Teknik Analisis Data………………………………………….. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya CU Bererod Gratia……………………….. B. Visi dan Misi CU Bererod Gratia…………………………...... C. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………………………... D. Aktivitas Perusahaan………………………………………...... 1. Syarat Menjadi Anggota…………………………………… 2. Aktivitas-aktivitas di CUBG……...……………………...... E. Personalia…………………………...……………………… BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Sistem Pemberian Kredit CU Bererod Gratia………………………………………………………….. B. Analisis Perbandingan Penerapan Sistem Pengendalian Intern COSO Pada Proses Pemberian Kredit………………............... C. Uji Kepatuhan………………………………………………… BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………………………………………………… B. Keterbatasan Penulis…………………………………………. C. Saran………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. LAMPIRAN……………………………………………………………………….

x

37 37 38 38 38 39 47 49 50 57 57 59 65

67 72 81 87 88 88 90 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3

Tabel 4.1 Tabel 5.1

Tabel 5,2

Tabel 5.3

Tabel 5.4

Tabel 5.5

Tabel 5.6

Tabel Besarnya Sampel Minimum Untuk Pengujian Pengendalian……………………………......................................... Tabel Stop-or-Go Decision ……………………………………….. Attribute Sampling for Determining Stop-or-Go Sample Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Base on Sample Result................................................................................... Cara Pembayaran Menjadi Anggota………………………………. Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO Pada Komponen Lingkungan Pengendalian……………………………. Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO Pada Komponen Penilaian Resiko……………………………………… Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO Pada Komponen Aktivitas Pengendalian……………………………….. Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO Pada Komponen Informasi dan Komunikasi……………………............ Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO Pada Komponen Pemantauan ………………………………………….. Tabel Hasil Pengujian……………………………………………..

xi

41 43

44 58

73

75

76

79

80 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Struktur Organisasi Credit Union Bererod Gratia TP Yogyakarta………………………………………………………

xii

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus di Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta Clara Niken Dwi Haryani NIM : 10 2114 051 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana sistem pemberian kredit yang diterapkan di Credit Union Bererod Gratia (CUBG) KK Yogyakarta, untuk mengetahui apakah pengendalian intern sistem pemberian kredit yang terdapat pada CUBG KK Yogyakarta sudah sesuai dengan unsur pengendalian intern menurut COSO, dan untuk mengetahui efektifitas sistem pengendalian intern pemberian kredit yang diterapkan oleh CUBG KK Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada CUBG KK Yogyakarta yang dilaksanakan selama bulan Januari hingga Maret 2014. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan metode wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan pertama adalah teknik analisis deskriptif mengenai prosedur pemberian kredit yang diterapkan oleh CUBG KK Yogyakarta. Sementara itu untuk menjawab permasalahan kedua mengenai kesesuaian prosedur sistem pemberian kredit yang ada di CUBG, yaitu dengan menggunakan pengendalian intern menurut COSO. Menjawab permasalahan ketiga mengenai efektivitas sistem pengendalian intern yang sudah diterapkan pada CUBG KK Yogyakarta digunakan uji kepatuhan dengan metode Stop-or-Go-Sampling. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) sebagian besar komponen sistem pengendalian intern pada pemberian kredit yang diterapkan CUBG TP Yogyakarta sudah sesuai dengan pengendalian intern COSO, kecuali pada komponen aktivitas pengendalian, (2) sistem pengendalian intern yang diterapkan pada CUBG KK Yogyakarta sudah efektif dengan tidak ditemukan adanya kesalahan dalam pemeriksaan sampel dan AUPL = DUPL, sebesar 5%.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT AN ANALYSIS OF INTERNAL CONTROL ON CREDIT PROVISION SYSTEM A CASE STUDY AT CREDIT UNION BEREROD GRATIA KK YOGYAKARTA Clara Niken Dwi Haryani Sanata Dharma University Yogyakarta 2014 The purpose of this study were to find out how the system of credit provision had been applied at Credit Union Bererod Gratia (CUBG) KK Yogyakarta, to know whether the internal control on system of credit provision CUBG KK Yogyakarta has been in line with COSO internal control activity, and to know whether the internal control system of credit provision implemented by CUBG KK Yogyakarta has been effective. This research was a case study at CUBG KK Yogyakarta. The study was conducted during January to March 2014. The data was collected through interview and documentation. The data analysis technique used to answer the first problem was descriptive. The second issue is approached through descriptive analysis using element of COSO internal control. The third issue about the effectiviness of internal control system applied by CUBG KK Yogyakarta was answered using the compliance test with Stop-or-go Sampling method. The results showed that (1) at most of the internal control system set for credit provision at CUBG KK Yogyakarta has already in accordance with internal control stated at COSO, except for the control activity, (2) the internal control system applied in CUBG KK Yogyakarta has already been effective.

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu Negara sangatlah penting. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa dari perbankan, baik dari perorangan maupun lembaga, baik sosial maupun perusahaan. Sebagai suatu lembaga keuangan yang berorientasi pada bisnis, perbankan mempunyai kegiatan pokok yaitu menghimpun dana dari masyarakat luas, kemudian dana yang berhasil dihimpun disalurkan kembali kepada masyarakat melalui pemberian pinjaman atau kredit. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu credere yang berarti kepercayaan. Makna dari kata kredit tersebut menunjukkan bahwa dasar dari pemberian kredit adalah berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan ini berarti bahwa seseorang atau badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di kemudian hari sanggup untuk memenuhi segala sesuatu yang telah menjadi perjanjian di antara kedua belah pihak. Ada dua alasan seseorang memerlukan kredit, yaitu karena manusia adalah homo oeconomicus dan setiap manusia selalu berusaha untuk

memenuhi

kebutuhan

yang

bermacam-macam

sedangkan

kemampuan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan sangat terbatas. Hal

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

tersebut menyebabkan manusia memerlukan bantuan untuk memenuhi hasrat dan cita-citanya. Maka dari itu, untuk meningkatkan usahanya, manusia memerlukan bantuan dalam bentuk permodalan yang disebut dengan kredit. Credit Union Bererod Gratia (CUBG) merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan serta dalam membantu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. CU memberikan sumbangan dan bukan tempat untuk mendapatkan sumbangan, melainkan tempat untuk saling membantu melalui penciptaan modal secara demokratis yang sesuai dengan kemampuannya sendiri. CU mengumpulkan simpanan tabungan dan saham para anggota untuk mendanai pinjamannya atau kredit daripada menggantungkan diri pada sumber keuangan luar. Prosedur pemberian kredit pada CU sama dengan pemberian kredit pada bank perkreditan rakyat, penulis menggunakan teori pemberian kredit pada bank untuk menjelaskan mengenai prosedur pemberian kredit. Sebelum kredit diberikan kepada masyarakat yang membutuhkannya, bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan dikembalikan. Keyakinan tersebut dapat diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian yang dilakukan oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui prosedur penilaian yang benar-benar. Agar kegiatan perkreditan ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, maka perlu diterapkan suatu sistem pemberian kredit yang baik. Unsur-unsur sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

pengendalian intern yang baik akan berpengaruh terhadap berjalannya sistem pemberian kredit yang baik pula. Bank memang memberikan kreditnya berdasarkan kepercayaan kepada debitur. Walaupun pemberian kredit didasarkan atas kepercayaan, tetapi penilaian atas kepercayaan juga harus memenuhi kriteria Five C’s (Character,

Capacity,

Capital,

Condition

dan

Collateral)

untuk

menghindari atau untuk memperkecil risiko kredit yang mungkin terjadi. Secara umum tujuan pemberian kredit adalah: (1) bagi pihak bank yaitu untuk memperoleh pendapatan secara wajar dengan risiko sekecil mungkin; (2) bagi pihak debitur yaitu bahwa pemberian kredit oleh bank dapat digunakan untuk memperlancar usaha dan selanjutnya meningkatkan produktivitas usaha sehingga terjadi kontinuitas perusahaan; (3) bagi masyarakat pemberian kredit oleh pihak bank akan mampu menunjang pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesempatan kerja (Taswan, 2006: 156). Bank harus benar-benar memperhatikan dipatuhinya sistem pengendalian intern dalam pemberian fasilitas kredit sehingga risiko akan adanya kredit yang bermasalah dapat diperkecil. Kredit yang bermasalah ini dapat mengganggu kelancaran usaha bank yang tentunya dapat menimbulkan

krisis

kepercayaan

dari

masyarakat.

Dengan

terselenggaranya sistem pengendalian intern yang memadai, terutama dalam bidang perkreditan berarti menunjukkan sikap kehati-hatian bank dalam menjaga kepercayaan dari masyarakat dan dalam menjaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

kelangsungan hidup usahanya. Sistem pengendalian intern dalam memberikan kredit yang digunakan berdasarkan pada unsur pengendalian intern menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization). Untuk mampu berperan sebagai badan usaha yang kuat, CUBG melalui usaha pemberian kreditnya harus mampu meningkatkan efektivitas sistem pemberian kredit dan berusaha mengurangi risiko kegagalan kredit. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, serta karena CUBG didirikan oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pengendalian Intern pada Sistem Pemberian Kredit pada Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan masalah: 1. Bagaimana sistem pemberian kredit yang terdapat pada Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta? 2. Apakah pengendalian intern sistem pemberian kredit yang terdapat pada Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta sesuai dengan unsur pengendalian intern menurut COSO? 3. Apakah sistem pengendalian intern yang diterapkan pada Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta efektif?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pemberian kredit yang telah diterapkan oleh CUBG KK Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui apakah pengendalian intern prosedur pemberian kredit yang terdapat pada CUBG KK Yogyakarta sesuai dengan unsur pengendalian intern menurut COSO. 3. Untuk mengetahui apakah sistem pengendaian intern pemberian kredit yang dilaksanakan oleh CUBG KK Yogyakarta sudah efektif. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi CUBG KK Yogyakarta: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak CU tentang sistem pemberian kredit yang terdapat pada CUBG. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma: Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai perbankan, khususnya mengenai sistem pemberian kredit. Diharapkan pula dari penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi pustaka pada perpustakaan. 3. Bagi Penulis: Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam praktik mengenai sistem pemberian kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

E. Sistematika Penelitian Bab I

Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II

Landasan Teori Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pengertian dan prinsip CU, pengertian dan tujuan kredit, unsur-unsur kredit, jenis-jenis kredit, penilaian kredit, sistem pemberian kredit, unit-unit yang terkait, pengertian sistem pengendalian intern menurut COSO, tujuan dan komponen pengendalian intern menurut COSO, pengertian pengujian kepatuhan dengan attribute sampling, dan model attribute sampling.

Bab III

Metode Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV

Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah berdirinya CUBG, struktur organisasi dan uraian tugas, aktivitas perusahaan, dan personalia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

Bab V

Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian, analisis data serta pembahasannya.

Bab VI

Penutup Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai kesimpulan dari analisis data, keterbatasan serta saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi CUBG.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Credit Union 1. Pengertian Credit Union (CU) Menurut literatur, Credit Union memiliki beberapa definisi, yaitu: Pertama, CU adalah koperasi keuangan yang dijalankan secara demokratis dan profit sharing (bagi hasil), menawarkan berbagai produk simpanan dan pinjaman berbunga rendah kepada para anggotanya. Kedua, CU adalah lembaga keuangan koperasi yang dimiliki oleh para anggotanya dan dioperasikan untuk tujuan mendorong pola hidup hemat, menyediakan pinjaman dengan suku bunga bersaing, dan menyediakan

berbagai

pelayanan

keuangan

lain

kepada

para

anggotanya. Ketiga, World Council of Credit Union (WOCCU) mendefinisikan CU sebagai “not-for-profit cooperative institutions” (lembaga koperasi yang bukan untuk tujuan mencari keuntungan). Keempat, CU adalah koperasi keuangan yang didirikan dari, oleh, dan untuk anggota di mana para anggota adalah penabung, peminjam, dan sekaligus pemegang saham. Kata CU berasal dari bahasa Latin, yaitu credere yang artinya percaya. Union/Unus yang mempunyai arti kumpulan. Sehingga CU berarti sekumpulan orang-orang yang saling percaya dalam suatu ikatan

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

pemersatu yang bersepakat membantu sesama anggotanya untuk menolong dirinya sendiri dengan cara menabung dan meminjamkan hasil tabungannya kepada sesama anggotanya atas dasar saling percaya untuk kesejahteraan bersama. 2. Prinsip Credit Union Pihak WOCCU (World Council of Credit Union) mengeluarkan Opening Principles yang harus diterapkan secara konsisten oleh entitas bernama CU. Prinsip-prinsip CU (Operating Principles of Credit Union) adalah sebagai berikut (Karlena, 2012: 30): a) Struktur yang Demokratis 1) Keanggotaan terbuka dan sukarela Keanggotaan di CU adalah terbuka dan sukarela terhadap semua orang yang berada dalam ikatan pemersatu (common bond) yang dapat memanfaatkan pelayanan CU, dan bersedia memikul tanggungjawab bersama. 2) Pengawasan demokratis Para anggota CU memiliki hak yang sama untuk memilih (satu anggota satu suara) dan berpartisipasi di dalam membuat keputusan

yang

memengaruhi

kemajuan

CU,

tanpa

memperhatikan jumlah simpanan atau tabungan atau volume bisnis. Voting di organisasi atau asosiasi pendukung CU haruslah proporsional atau representatif, sesuai dengan prinsip-prinsip yang demokratis. CU adalah otonom. Dalam kerangka hukum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

dan peraturan perundangan, CU diakui sebagai sebuah koperasi yang melayani anggota dan diawasi oleh anggota. 3) Tidak diskriminatif CU tidak diskriminatif terhadap semua latar belakang anggota, termasuk suku, orientasi, kebangsaan, seks, agama, dan politik. b) Pelayanan kepada Anggota 1) Distribusi kepada anggota Untuk mendorong pola hidup hemat dengan cara menabung dan kemudian menyediakan pelayanan pinjaman dan pelayanan lainnya, balas jasa simpanan yang menarik harus tersedia sesuai dengan kemampuan CU. Surplus (pendapatan bersih) yang diperoleh dari kegiatan usaha CU setelah menutupi biaya modal, biaya operasional, provisi pinjaman lalai, dan untuk memenuhi ketentuan dan persyaratan dana cadangan, menjadi milik anggota dan bermanfaat bagi anggota sehingga tak seorang pun anggota atau kelompok merasa dirugikan. Surplus ini dapat didistribusikan kepada sesama anggota sebanding dengan jumlah transaksi mereka di CU, sebagai dividen atas saham mereka atau diarahkan kepada peningkatan pelayanan yang dibutuhkan oleh anggota. 2) Membangun stabilitas keuangan Perhatian utama CU adalah untuk membangun kekuatan keuangan yang meliputi tersedianya dana cadangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

memadai, dan pengendalian internal yang akan memastikan pelayanan kepada anggota berkelanjutan. 3) Pelayanan kepada anggota Pelayanan CU diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi semua anggota. c) Tujuan Sosial 1) Pendidikan yang terus-menerus CU secara aktif melaksanakan pendidikan kepada para anggota, pengurus, pengawas, komite, dan staf, serta kepada masyarakat umum, berdasarkan prinsip-prinsip menolong diri sendiri dalam kebersamaan (mutual self-help), demokrasi, sosial, dan ekonomi. Promosi hidup hemat (thrift) dan menggunakan pinjaman secara bijaksana, juga pendidikan tentang hak dan tanggungjawab para anggota adalah esensial dalam karakter sosial ekonomi CU untuk melayani kebutuhan para anggotanya. 2) Kerja sama antarkoperasi (CU) Sesuai dengan filosofi dan praktik-praktik pengaturan koperasi, CU dalam kapasitasnya secara aktif bekerja sama dengan CU lain, koperasi, dan berbagai lembaga pada tingkat lokal, nasional, dan internasional agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada anggota dan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

3) Tanggungjawab sosial Melanjutkan cita-cita dan keyakinan para pionir koperasi, CU berusaha mewujudkan pembangunan manusia dan pembangunan sosial. Visi mereka adalah keadilan sosial baik kepada anggota individu maupun kepada masyarakat luas disekitar mereka bekerja dan tinggal. Cita-cita CU adalah untuk memperluas pelayanan kepada semua orang yang membutuhkan dan dapat menggunakannya. Setiap orang, baik yang sudah menjadi anggota maupun calon anggota, dapat menjadi bagian dari CU sesuai dengan minat dan kepentingannya. Keputusan harus diambil

dengan

memerhatikan

secara

sungguh-sungguh

kepentingan masyarakat luas tempat CU dan para anggota berada. B. Kredit 1. Pengertian Kredit Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” yang berarti kepercayaan dan bahasa Latin “creditum” yang artinya kepercayaan akan kebenaran. Oleh sebab itulah yang menjadi dasar dari kredit adalah kepercayaan. Pengertian kredit menurut Kasmir (2000: 92) yaitu kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara kreditur dengan debitur, bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

2. Unsur-unsur Kredit Menurut Kasmir (2000: 94-95) unsur-unsur yang terdapat pada transaksi kredit adalah: a.

Kepercayaan Kepercayaan yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang, atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun dari ekstern. Penelitian dan penyidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah permohonan kredit.

b.

Kesepakatan Disamping unsur kepercayaan, di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara pemberian kredit dengan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam satu perjanjian di mana masingmasing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing.

c.

Jangka Waktu Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

d.

Risiko Risiko akan terjadi akibat adanya kesenjangan waktu dari pemberian kredit tersebut. Asumsinya adalah semakin lama waktu pemberian kredit semakin tinggi pula tingkat risikonya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak disengaja. Misalnya adalah terjadinya bencana alam atau bengkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

e.

Balas Jasa Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.

3. Fungsi Kredit Menurut Kasmir (2000: 97-98) suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut: a.

Untuk meningkatkan daya guna uang Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang. Maksudnya,

jika

uang

hanya

disimpan

saja

tidak

akan

menghasilkan sesuatu yang berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

b.

Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

c.

Kredit dapat meningkatkan daya guna barang Kredit dapat diberikan oleh bank dan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

d.

Meningkatkan peredaran barang Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.

e.

Sebagai alat stabilitas ekonomi Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam mengekspor barang dari dalam ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa Negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

f.

Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha Bagi debitur kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apa lagi bagi si nasabah yang memandang modalnya paspasan.

g.

Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya.

h.

Untuk meningkatkan hubungan internasional Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan anatar si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh Negara lain akan meningkatkan kerjasama di bidang lainnya.

4. Jenis-jenis Kredit Jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain (Kasmir 2000: 99-102) a.

Dilihat dari segi kegunaan 1) Kredit investasi, yaitu kredit yang diberikan kepada perusahaan untuk digunakan dalam melakukan perluasan usaha atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

membangun proyek atau pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. 2) Kredit modal kerja, yaitu kredit yang ditujukan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. b.

Dilihat dari segi tujuan kredit 1) Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. 2) Kredit

konsumtif,

yaitu

kredit

yang

diberikan

untuk

dikonsumsikan secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. 3) Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk

memperlancar

kegiatan

usaha

debitur

dibidang

perdagangan. Biasanya untuk membeli barang dagang yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. c.

Dilihat dari segi jangka waktu 1) Kredit jangka pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

2) Kredit jangka menengah, jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, biasanya untuk investasi. 3) Kredit

jangka

panjang,

merupakan

kredit

yang

masa

pengembaliannya di atas 3 atau 5 tahun. Biasanya digunakan untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan sawit atau manufaktur untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan. d.

Dilihat dari segi jaminan 1) Kredit dengan jaminan, kredit yang diberikan dengan suatu jaminan yang dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya, setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan calon debitur. 2) Kredit tanpa jaminan, merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas nama baik debitur selama ini.

e.

Dilihat dari sektor usaha 1) Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat. 2) Kredit peternakan, dalam hal ini untuk membiayai jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

3) Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah, atau besar. 4) Kredit pertambangan, kredit ini adalah jenis usaha tambang yang biayanya biasanya dalam jangka panjang, misalnya tambang emas atau minyak. 5) Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun saran dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa. 6) Kredit perumahan, merupakan kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian rumah. 5. Prinsip-prinsip pemberian kredit Menurut Kasmir (2000: 104-107) alam melakukan penilaian kredit secara umum menggunakan prinsip 5C, dan prinsip 7P. Prinsip 5C yaitu a.

Character, yaitu mengetahui sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas, segala tekad yang baik untuk memenuhi kewajibankewajiban dari calon debitur.

b.

Capacity, yaitu pertimbangan dengan cara menilai kemampuan debitur untuk sanggup melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukan atau akan dibiayai dengan kredit tersebut.

c.

Capital, yaitu dengan mempertimbangkan jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

d.

Collateral, yaitu pertimbangan dengan menunjukkan besarnya aktiva yang akan diikatkan sebagai jaminan atas kredit yang diterima.

e.

Conditions, yaitu pertimbangan dengan melihat batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang ada, yang tidak memungkinkan seseorang melakukan usaha di suatu tempat.

Prinsip 7P yaitu a.

Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

b.

Party (golongan), yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapat fasilitas yang berbeda dari bank.

c.

Purpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam. Sebagai contoh apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

d.

Prospect, yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

e.

Payment,

merupakan

ukuran

bagaimana

cara

nasabah

mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. f.

Profitability, yaitu untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.

g.

Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan atau barang atau orang atau jaminan asuransi.

C. Sistem Pemberian Kredit Sistem pemberian kredit bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam proses pengajuan kredit bagi para nasabah, serta memberi pedoman yang jelas atas syarat-syarat pengajuan kredit tersebut. 1.

Tugas dan tanggungjawab (Mudrajat Kuncoro, 2002:99-109) a.

Seksi administrasi kredit Tugas

dari

seksi

administrasi

kredit

adalah

mengadministrasikan dokumen-dokumen pinjaman mulai dari proses permohonan kredit sampai kredit tersebut lunas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

b.

Seksi analisis kredit Tugas utama dari seksi analisis kredit ini adalah melakukan analisis atas permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah berdasarkan informasi-informasi yang berkaitan dengan usaha nasabah baik yang diperoleh secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai instansi yang berkaitan dengan usaha calon nasabah dan status hukumnya. c. Seksi monitoring kredit Tujuan utamanya adalah memonitor perkembangan usaha dan ketepatan membayar bunga dan angsuran pokok kredit. d. Seksi asuransi Tugas utamanya adalah melakukan administrasi kredit yang diasuransikan baik asuransi jaminan kredit, asuransi jiwa, debiturnya, maupun asuransi kreditnya sendiri. e. Seksi penagihan tunggakan Tugas utamanya adalah melakukan adminstrasi terhadap kreditkredit yang sudah macet. f. Bagian pelayanan dana dan jasa Tugas utamanya adalah memberikan pelayanan kepada nasabah/calon nasabah yang akan menggunakan produk dan jasa dengan memberikan informasi yang diperlukan oleh nasabah berkaitan dengan produk dan jasa yang akan dipergunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

g. Bagian pelayanan pinjaman/kredit Tugas utamanya adalah memberikan pelayanan dalam hal pencairan kredit, angsuran kredit, perhitungan bunga, dan sebagainya. h. Bagian kasir/teller Tugas utama dari bagian ini adalah memberikan pelayanan kepada nasabah dalam hal penarikan maupun penyetoran uang. i. Bagian akuntansi Tugas-tugas bagian akuntansi meliputi: 1) Mencetak laporan-laporan keuangan, antara lain neraca dan laba rugi. 2) Melakukan

verifikasi

atas

transaksi

pembukuan

berdasarkan bukti-bukti pembukuan yang ada. 3) Memastikan bahwa semua kegiatan bagian operasional telah dibukukan pada hari tersebut. 2. Dokumen pemberian kredit a.

Dokumen permohonan kredit, dokumen ini merupakan formulir yang harus diisi oleh nasabah apabila akan mengajukan kredit yang

biasanya

berisikan

alasan

mengapa

nasabah

akan

mengajukan kredit. b.

Dokumen analisis kredit, merupakan dokumen untuk melakukan proses analisa kredit yang biasanya dilakukan melalui proses survei kepada nasabah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

c.

Dokumen putusan kredit, merupakan hasil dari analisa kredit yang berisi keputusan akan diterima atau ditolaknya suatu pengajuan kredit tersebut.

d.

Dokumen jaminan kredit, merupakan barang jaminan yang digunakan oleh nasabah untuk mengajukan permohonan kredit.

e.

Dokumen pengikat jaminan kredit, merupakan surat yang dibuat untuk sebagai bukti atas barang jaminan yang dijaminkan oleh nasabah dalam pengajuan kredit.

f.

Dokumen pencairan kredit, merupakan dokumen yang berisikan keterangan bahwa pengajuan kredit telah disetujui dan akan dicairkan.

g.

Dokumen perjanjian kredit, dokumen ini dibuat setelah ada persetujuan pencairan kredit. Dokumen ini mengatur tentang pasal-pasal antara nasabah dengan pihak bank dan nasabah berkewajiban membayar kembali pinjamannya berdasarkan syarat dan kondisi yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

3. Proses pemberian kredit a.

Tahap kegiatan prakara dan permohonan kredit Permohonan

kredit

harus

diajukan

secara

tertulis

dan

menggunakan format yang telah ditentukan dengan menggunakan dokumen permohonan dari lembaga pemberi kredit. Atas permohonan tersebut, lembaga pemberi kredit akan melakukan penelitian apakah permohonan tersebut diterima atau ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

b.

Tahap analisis dan evaluasi kredit Analisis dan evaluasi kredit dituangkan dalam format yang telah ditetapkan.

Dalam

analisis

tersebut

sekurang-kurangnya

mencakup informasi sebagai berikut: 1) Identitas pemohon 2) Tujuan permohonan kredit 3) Riwayat hubungan bisnis dengan lembaga pemberi kredit 4) Analisis 5C kredit c.

Tahap pemberian rekomendasi kredit Rekomendasi kredit dibuat oleh pejabat perekonomian kredit berdasarkan analisis/evaluasi yang dibuat oleh penganalisis kredit. Rekomendasi kredit merupakan suatu kesimpulan dari analisis dan evaluasi atas proposal kredit yang disajikan oleh pejabat analisis kredit.

Apabila

perekomendasi

telah

merasa

yakin

atas

rekomendasinya serta kelengkapan dokumennya, selanjutnya menyerahkan dokumen kredit tersebut kepada pejabat pemutus dan mempertahankan pendapatnya bila diperlukan. d.

Tahap pemberian putusan kredit Pemberian putusan kredit tersebut harus dilakukan oleh pejabat yang berwenang dan harus dilakukan secara tertulis dan dibuktikan dengan memberikan tandatangan pada formulir putusan kredit. Apabila putusan kredit telah diberikan, selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

dokumen kredit diserahkan kepada administrasi kredit untuk dipersiapkan dokumen lainnya, seperti: 1) Surat penawaran putusan kredit, surat ini memuat struktur dan tipe kredit serta syarat-syarat dan ketentuan kredit yang harus dipenuhi oleh nasabah. Dalam surat penawaran tersebut harus dicantumkan batas waktu kepada nasabah untuk memberikan persetujuan atau penolakan. 2) Dokumen perjanjian kredit, perjanjian kredit memuat unsurunsur perjanjian yang dikehendaki seperti yang tertuang dalam putusan kredit dan memuat agunan yang diberikan dan pengikatannya. 3) Dokumen untuk pencairan, dokumen pencairan kredit merupakan pengikat nasabah dengan bank yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak. D. Pengendalian Intern 1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut Committee of Sponsoring Organization (COSO) pengertian pengendalian intern adalah proses yang dapat dipengaruhi direksi, manajemen, dan karyawan dalam menyediakan secara layak suatu kepastian mengenai prestasi yang diperoleh secara objektif dalam penerapannya tentang laporan keuangan yang dapat dipercaya, diterapkan efisiensinya dan efektivitas dalam kegiatan operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

perusahaan dan diterapkannya peraturan dan hukum yang berlaku agar ditaati oleh semua pihak. 2. Tujuan pengendalian intern menurut COSO Framework (2011): a. Tujuan Operasi Tujuan operasi terkait dengan pencapaian misi dasar entitas. Tujuan-tujuan ini bervariasi berdasarkan pilihan manajemen yang berkaitan dengan struktur, pertimbangan industri, dan kinerja entitas, terkait untuk operasi dalam divisi, anak perusahaan, unit operasi, dan fungsi, diarahkan pada peningkatan efektivitas dan efesiensi dalam menggerakkan entitas menuju tujuan utamanya. b. Tujuan Pelaporan Tujuan pelaporan berkaitan dengan penyusunan laporan handal. Tujuan pelaporan mungkin berhubungan dengan pelaporan keuangan maupun non keuangan dan pelaporan internal atau eksternal. Tujuan pelaporan internal didorong oleh kebutuhan intern dalam menanggapi berbagai kebutuhan potensial. Tujuan pelaporan eksternal terutama didorong oleh peraturan dan/atau standar yang telah ditetapkan. c. Tujuan Kepatuhan Dalam melakukan kegiatan sebuah entitas sering mengambil tindakan tertentu, tentunya harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Sebagai bagian dari menentukan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

kepatuhan, organisasi perlu memahami hukum dan peraturan yang berlaku di seluruh entitas. 3. Komponen pegendalian intern menurut COSO Framework (2011): a. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum dapat memberikan acuan disiplin yang meliputi: integritas, nilai etika, serta komitmen terhadap kompetensi. Cakupan setiap faktor, secara formal ditujukan

oleh

suatu

entitas

akan

bervariasi

berdasarkan

pertimbangan seperti ukuran dan kematangan organisasi. Menekankan pentingnya integritas dan nilai etika di antara semua personil, suatu entitas harus menerapkan: 1. Menetapkan lingkungan dengan mendemonstrasikan integritas dan mempraktikkan standar yang tinggi dan perilaku etis. 2. Mengomunikasikan kepada semua karyawan, baik secara verbal maupun melalui pernyataan kebijakan tertulis dan kode etik perilaku. Setiap karyawan harus memiliki tanggungjawab untuk melaporkan pelanggaran yang diketahui. 3. Mengurangi atau menghilangkan insentif atau godaan yang dapat mengarahkan individu untuk melakukan tindakan yang tidak jujur, melawan hukum atau tidak etis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

b. Penilaian Risiko Penilaian risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko suatu entitas yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penilaian risiko oleh manajemen serupa dengan perhatian auditor eksternal dengan risiko bawaan. Keduanya menekankan pada hubungan risiko dengan asersi laporan keuangan tertentu serta aktivitas pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran dan pelaporan data keuangan yang berhubungan. Akan tetapi ketika tujuan manajemen adalah untuk menentukan bagaimana mengelola risiko yang diidentifikasikan, tujuan auditor adalah untuk mengevaluasi kemungkinan salah saji material yang terdapat dalam laporan keuangan. c. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengedalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu

memastikan

bahwa

perintah

manajemen

telah

dilaksanakan. Aktivitas pengendalian membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan berkenaan dengan risiko telah diambil untuk pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diaplikasikan pada berbagai tingkatan organisasional dan fungsional. Aktivitas pengendalian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

yang relevan dengan audit laporan keuangan dapat dikategori dalam beberapa cara, antara lain dengan: 1. Pemisahan tugas melibatkan pemastian bahwa individu tidak melakukan tugas yang tidak seimbang. Tugas dianggap tidak seimbang

dari

sudut

pandang

pengendalian

ketika

memungkinkan individu untuk melakukan suatu kekeliruan atau kecurangan dan kemudian berada pada posisi untuk menutupinya dalam pelaksanaan tugas normalnya. 2. Pengendalian pemrosesan informasi mengacu pada risiko yang berhubungan dengan otorisasi, kelengkapan, dan akurasi transaksi. 3. Pengendalian fisik menaruh perhatian pada pembatasan dua jenis akses ke aktiva dan catatan yang penting berikut: akses fisik langsung dan akses fisik tidak langsung melalui persiapan atau pemrosesan dokumen. Pengendalian tersebut berkenaan dengan alat keamanan pada penyimpanan aktiva, dokumen, catatan. Alat keamanan juga termasuk penjagaan di lokasi seperti ruang penyimpanan yang aman dari bahaya api dan ruang penyimpanan yang terkunci, serta penjagaan di luar lokasi. 4. Evaluasi kerja meliputi evaluasi dan analisis manajemen terhadap: 1) Laporan yang mengikhtisarkan secara terinci saldo akun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

2) Kinerja aktual dibandingkan dengan anggaran, peramalan, atau jumlah periode sebelumnya. 3) Hubungan dari rangkaian data yang berbeda seperti data operasi nonkeuangan dan data keuangan. d. Informasi dan Komunikasi Informasi dan komunikasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang memastikan sistem akuntansi, yang terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi,

mengumpulkan,

menganalisis,

mengklasifikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi entitas dan untuk memelihara akuntabilitas dari aktiva dan kewajiban yang berhubungan. Komunikasi termasuk memastikan personil yang terlibat dalam sistem pelaporan keuangan memahami bagaimana aktivitas mereka berhubungan dengan pekerjaan orang lain di dalam maupun di luar organisasi. Hal ini termasuk peran sistem dalam pelaporan pengecualian, untuk tindak lanjut dan juga melaporkan pengecualian yang tidak bisa untuk tingkat yang lebih tinggi dalam entitas. e. Pengawasan Pengawasan merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja

pengendalian

melibatkan

penilaian

intern

suatu

rancangan

waktu. dan

Pemantauan pengoperasian

pengendalian dengan dasar waktu dan mengambil tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

perbaikan yang diperlukan. Pemantauan dapat dilakukan melalui aktivitas yang berkelanjutan (going activities) dan melalui pengevaluasian periodik secara terpisah. E. Pengujian Kepatuhan dengan Attribute Sampling 1. Pengertian Pengujian Kepatuhan Dengan Attribute Sampling Pengujian kepatuhan dengan Attribute Sampling digunakan terutama untuk menguji efektifitas sistem pengendalian intern. Pengujian kepatuhan dengan attribute sampling menurut (Jusup 2001 : 401), “Berdasarkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern, auditor harus bisa mengidentifikasi atribut-atribut yang berkaitan dengan efektivitas pengendalian yang diuji. Atribut adalah karakteristik dalam populasi yang akan diuji. Atribut harus diidentifikasi untuk setiap pengendalian yang diperlukan guna mengurangi risiko pengendalian atas suatu asersi. Auditor harus cermat dalam menentukan atribut, karena atribut akan menjadi dasar untuk penentuan berikutnya yaitu jumlah deviasi dari pengendalian yang telah ditetapkan.”

2. Model Attribute Sampling menurut Mulyadi (2001) yaitu: a. Fixed-Sampling-Size Attribute Sampling Ditujukan untuk memperkirakan presentase terjadinya mutu tertentu dalam populasi. Model ini dilakukan jika auditor melakukan pengujian pengendalian terhadap suatu unsur struktur pengendalian intern, dan auditor tersebut memperkirakan akan menjumpai beberapa penyimpangan/kesalahan. Prosedur pengambilan sampel: 1) Penentuan atribut yang akan diperiksa untuk menguji efektifitas pengendalian intern.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

2) Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya. 3) Penentuan besarnya sampel. 4) Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi. 5) Pemeriksaan terhadap atribut yang menunjukkan efektifitas pengendalian intern. 6) Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap atribut sampel. Menurut Mulyadi (2001:105), model pengambilan sampel ini adalah model yang paling banyak digunakan dalam pemeriksaan akuntan. Pengambilan sampel dengan model ini ditujukan untuk memperkirakan persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi.

Misalnya,

dengan

model

ini

akuntan

dapat

memperkirakan berapa persen bukti kas keluar (voucher) yang terdapat dalam populasi tidak dilampiri dengan bukti pendukung yang lengkap. Model ini terutama digunakan jika akuntan melakukan

pengujian

kepatuhan

terhadap

suatu

elemen

pengawasan intern, dan akuntan tersebut memperkirakan akan menjumpai beberapa penyimpangan (atau kesalahan). b.

Stop-Or-Go Sampling Metode ini digunakan untuk meyakinkan sesuatu. Model ini dapat mencegah peneliti mengambil sampel terlalu banyak yaitu dengan cara menghentikan pengujian secara dini. Model ini digunakan jika auditor yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

Prosedur yang harus ditempuh dalam metode ini setelah menentukan attribute dan populasi adalah sebagai berikut: 1) Menentukan Desire Upper Precision Limit (DUPL) dan tingkat keandalan Pada tahap ini akuntan menentukan tingkat keandalan (reliability level) yang akan dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima. Tabel yang tersedia dalam stop-or-go sampling ini menyarankan akuntan untuk memilih tingkat kepercayaan 90%, 95%, atau 97,5%. Jika kepercayaan terhadap pengawasan intern cukup besar, umumnya disarankan untuk tidak menggunakan reliability level kurang dari 95% dan tidak menggunakan acceptable precision limit lebih besar dari 5%. 2) Menggunakan

tabel

besarnya

sampel

minimum

untuk

pengujian pengendalian guna menetapkan sampel pertama yang harus diambil. Setelah tingkat keandalan dan DUPL ditentukan, langkah selanjutnya menentukan besarnya sampel minimum yang harus diambil dengan menggunakan bantuan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian. (Tabel 3:1) 3) Membuat tabel Stop-Or-Go Decision (Tabel 3:2) Dalam tabel Stop-Or-Go Decision auditor akan mengambil sampel sebanyak 4 kali. Namun jika dalam langkah 1 auditor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

melakukan pemeriksaan terhadap sampel minimum yang telah ditentukan dan tidak ditemukan kesalahan, maka auditor menghentikan pengambilan sampel dan dapat dikatakan pengendalian intern yang diperiksa adalah efektif. 4) Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel Jika AUPL (Achieved Upper Precision Limit) = DUPL (Desire Upper Precision Limit), maka pengendalian intern dikatakan efektif. Jika pengambilan sampel sampai dengan 4 kali dan hasilnya AUPL > DUPL maka pengendalian intern dikatakan tidak efektif. Dalam keadaan seperti ini peneliti dapat menggunakan model Fixed-Sample-Size Attribute Sampling sebagai alternatif untuk melanjutkan pemeriksaan. c. Discovery Sampling Digunakan untuk mencari kecurangan-kecurangan (fraud). Model pengambilan sampel ini sangat cocok digunakan jika tingkat kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil (mendekati nol) dan atribut yang diuji cukup penting. Prosedur pengambilan sampel dalam model ini: a.

Tentukan atribut yang akan diperiksa

b.

Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya

c.

Tentukan tingkat keandalan

d.

Tentukan Desire Upper Precision Limit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

e.

Tentukan besarnya sampel

f.

Periksa atribut sampel

g.

Evaluasi hasil pekerjaan terhadap karakteristik sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu melakukan penelitian terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas sehingga hasil kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi objek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu. B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian, meliputi: a. Koordinator CUBG KK Yogyakarta b. Bagian kredit c. Bagian kasir 2. Objek penelitian, meliputi: a. Prosedur-prosedur yang diterapkan dalam pemberian kredit CU b. Dokumen dan catatan yang digunakan C. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta di Jl. Babarsari TB. 17/6A Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. 2. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama bulan Januari hingga Maret 2014 di Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta.

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

D. Populasi dan Sampel Populasi penelitian yaitu lima dokumen pemberian kredit dari 135 peminjam dari Januari – Maret 2014 yang terdapat pada CUBG KK Yogyakarta. Sampel yang diambil dari penelitian ini sebanyak 60 sampel dari 135 peminjam yang mengajukan pinjaman. Pengambilan sampel dilakukan secara acak yaitu penulis membuat range dari besarnya jumlah pinjaman di setiap pinjaman serta tidak menurut jenis pinjaman maupun tanggal pengajuan pinjaman. E. Data yang dibutuhkan 1. Sejarah dan gambaran umum CU 2. Bagan organisasi 3. Deskripsi jabatan 4. Prosedur permohonan kredit 5. Prosedur penyidikan dan analisis kredit 6. Prosedur pengambilan keputusan kredit 7. Prosedur pencairan kredit 8. Prosedur administrasi kredit F. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung untuk memperoleh informasi dari sumber yang bersangkutan atau bagian yang berwenang yang berhubungan dengan tujuan penelitian, untuk mengetahui: a. Gambaran umum perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

b. Sistem pengendalian perusahaan, khususnya pada sistem pemberian kredit c. Prosedur pemberian kredit pada perusahaan d. Dokumen-dokumen yang digunakan. 2.

Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melihat arsip, berkas dan catatan-catatan yang ada di CU. Dokumentasi dibutuhkan untuk memperoleh informasi data mengenai prosedur dan dokumen permohonan kredit, prosedur dan dokumen pencarian kredit, dan dokumen administrasi kredit.

G. Teknik Analisis Data Teknik analasis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang pertama yaitu bagaimana prosedur sistem pemberian kredit yang terdapat pada CUBG dan menjawab permasalah kedua apakah pengendalian intern prosedur pemberian kredit yang terdapat pada CUBG sesuai dengan unsur pengendalian intern menurut COSO yaitu dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua dengan teknik analisis deskriptif adalah: a. Mendeskripsikan prosedur-prosedur pemberian kredit yang ada pada CU. b. Mendeskripsikan kesesuaian prosedur pemberian kredit yang terdapat pada CU dengan unsur-unsur pengendalian intern menurut COSO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

Untuk menjawab permasalahan ketiga yaitu apakah sistem pengendalian intern pemberian kredit yang dilaksanakan oleh CUBG sudah efektif, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menganalisis sistem pemberian kredit yang diterapkan CUBG. b. Menganalisis

pelaksanaan

pengendalian

intern

dalam

prosedur

pemberian kredit yang diterapkan. c. Menganalisis penilaian efektivitas sistem pengendalian intern yang dilakukan dengan metode stop-or-Go Sampling. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1)

Menentukan attributte yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian intern. a)

Attributte I :

atribut yang digunakan untuk diperiksa

adalah pemberian tanda tangan/otorisasi dari pejabat yang berwenang sebagai tanda bahwa dokumen permohonan pinjaman tersebut adalah valid dan sudah diarsipkan. b)

Attribute II :

atribut yang digunakan untuk diperiksa

adalah kelengkapan dokumen dengan adanya dokumendokumen pendukung yang diperlukan. Dokumen putusan kredit sebagai dokumen utama yaitu Surat Permohonan Kredit dan Memorandum Analisis Kredit sebagai dokumen pendukungnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

c)

Attributte III : atribut yang digunakan untuk diperiksa adalah kesesuaian informasi antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lain.

2) Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya Dalam penelitian ini, yang akan dijadikan populasi adalah dokumen-dokumen dalam pemberian kredit pada CUBG KK Yogyakarta. 3) Menentukan DUPL dan tingkat keandalan (R%) Tingkat keandalan atau confidence level factor pada R sebesar 95% dan DUPL sebesar 5%. Tingkat keandalan atau R sebesar 95% berarti terdapat risiko sebesar 5% dalam mempercayai sistem pengendalian intern yang sebenarnya tidak efektif. 4) Menentukan sampel yang harus diambil menurut besarnya tabel

sampel minimum. Tabel 3.1 Tabel Besarnya Sampel Minimum Untuk Pengujian Pengendalian

Acceptable Uper Precision Limit

10% 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1%

Besarnya sampel atas dasar pengujian pengendalian 90%

95%

97.5%

24 27 30 35 40 48 60 80 12 240

30 34 38 43 50 60 75 100 150 300

37 42 47 53 62 74 93 124 185 370

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

5) Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi secara acak. Agar setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel anggota, maka pemilihan sampel dari keseluruhan anggota populasi harus dilakukan secara acak. Sampel yang diambil ini sebanyak 60. Sampel ini diambil dengan tujuan untuk memperkirakan besarnya DUPL. 6) Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas pengendalian intern. Dalam pengujian kepatuhan, atribut yang sudah ditentukan di atas diuji apakah ketiga atribut tersebut ada pada sampel yang diambil. 7) Membuat tabel Stop-or-Go Decision Tabel stop-or-go decision berisi informasi tentang jumlah sampel awal dan tindakan yang harus diambil jika terdapat kesalahan. Adapun langkah-langkah untuk menyusun stop-or-go decision yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

Tabel 3.2 Tabel Stop-or-Go Decision Langkah Besarnya sampel kumulatif yang digunakan

1 2 3 4

Berhenti jika kesalahan kumulatif yang terjadi sama dengan

Lanjutkan ke langkah berikutnya jika keslahan yang terjadi sama dngan 60 0 1 96 1 2 126 2 3 156 3 4 Sumber: Pemeriksaan Akuntansi, Mulyadi

Lanjutkan ke langkah 5 jika kesalahan paling tidak sebesar 4 4 4 4

Langkah 1 Jika pemeriksaan terhadap 60 sampel tersebut tidak ditemukan kesalahan atau DUPL = AUPL, maka pengambilan sampel dihentikan. AUPL dihitung dengan menggunakan rumus:

AUPL=

Menurut tabel 3.3, confidence level factor pada R = 95% dan tingkat keandalan = 0 adalah 3, maka AUPL = 3/60 adalah 5%. Jika kesalahan yang dijumpai = 0 dan DUPL = AUPL maka pengambilan sampel dihentikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

Tabel 3.3 Attribute Sampling for Determining Stop-or-Go Sample Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Base on Sample Result Number of Confidence Levels Occurance 90% 95% 97.5% 0 2.4 3.0 3.7 1 3.9 4.8 5.6 2 5.4 6.3 7.3 3 6.7 7.8 8.8 4 8.0 9.2 10.3 5 9.3 10.6 11.7 6 10.6 11.9 13.1 7 11.8 13.2 14.5 51 61.5 64.5 67.0 Sumber: Pemeriksaan Akuntansi, Mulyadi Langkah 2 Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan anggota sampel = 1 maka confidence level factor pada R = 95% adalah 4,8 dan AUPL = 4,8/60 adalah 8%. Karena AUPL > DUPL maka perlu mengambil sampel tambahan dengan rumus:

Sample Size =

Besar sampel dihitung sebagai berikut 4,8/5% = 96. Angka besarnya sampel kemudian dicantumkan dalam kolom “besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel = 1, maka AUPL = 4,8/96 adalah 5%. Karena AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel dihentikan. Langkah 3 Jika pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel pada langkah 2 ditemukan dua kesalahan maka perlu diambil sampel tambahan. Besarnya sampel dihitung sebagai berikut 6,3/5% = 126. Angka besarnya sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam kolom ”besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 3. Jika 126 anggota sampel tersebut hanya terdapat dua kesalahan, maka AUPL = 6,3/126 adalah 5%. Karena AUPL = DUPL maka pengambilan dihentikan. Langkah 4 Jika dalam pemeriksaan terhadap 126 anggota sampel ditemukan tiga kesalahan atau penyimpangan, maka harus diambil sampel tambahan. Besarnya sampel dihitung sebagai berikut 7,8/5% adalah 156. Angka besarnya sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam kolom ”besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 4. Jika 156 anggota sampel tersebut hanya terdapat tiga kesalahan, akuntan akan mengambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

intern adalah efektif, dan akuntan akan menghentikan pengambilan sampelnya karena AUPL = DUPL. Namun jika dari 156 anggota sampel tersebut akuntan menemukan 4 kesalahan maka AUPL menjadi sebesar 5,9% (9,2/156). Dalam keadaan ini akuntan beralih ke langkah kelima, yaitu mengambil kesimpulan bahwa elemen sistem pengawasan intern yang diperiksanya tidak dapat dipercaya atau

akuntan

dapat

menggunakan

fixed-sample-size-attribute

sampling sebagai alternatif. 8) Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima (DUPL) dengan tingkat kesalahan yang dicapai (AUPL). Apabila AUPL = DUPL, dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern efektif. Tetapi bila AUPL > DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern belum efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya CU Bererod Gratia CU Bererod Gratia didirikan tanggal 15 Mei 2006 di Jakarta. Kata ”Bererod” diambil dari bahasa Betawi yang berarti beriringan dan ”Gratia” dari bahasa Latin yang artinya rahmat. Dari asal kata tersebut diharapkan melalui CUBG secara bersama-sama memperoleh Rahmat. Berangkat dari pesta persaudaraan yang bertepatan dengan pesta Natal dan Tahun Baru keluarga besar karyawan-karyawati KWI tahun 2002. Pada pertemuan tersebut diusulkan pentingnya kebersamaan yang berkesinambungan yang saling menyejahterakan. Kebersamaaan tersebut dapat diwadahi dalam gerakan koperasi dengan mengundang nara sumber penggerak CU dari Probolinggo untuk menyosialisasikan tentang “Apa itu CU, Bagaimana membangun dan mengembangkan CU, Apa kelebihan dan keuntungan dengan gerakan CU?” Menindaklanjuti pembicaraan demi pembicaraan tentang gerakan CU, pada Selasa 21 Maret 2006 PSDM KWI Romo Maryo SJ mempersilahkan untuk mengadakan sosialisasi CU di tengah karyawan-karyawati KWI. Dalam pelaksanaannya difasilitasi oleh Pak Abbat Eliass SE, Bernard Situngkir dari Induk Koperasi Kredit dengan moderator oleh Romo Bijanta CM selaku sekretaris Komisi PSE KWI. Untuk memantapkan gerak langkah dalam ber-CU beberapa karyawan KWI mencoba hadir sebagai peninjau dalam RAT BK3D Kalimantan 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

Samarinda 21-23 April 2006. Dalam RAT tersebut diikuti oleh banyak anak muda sekitar 200 orang lebih. Partisipasi mereka dalam diskusi dan mengkritisi pertumbuhan CU di BK3D Kalimantan memberikan gambaran bahwa peran mereka dalam membangun ekonomi kerakyatan ke depan sangat besar. Akhirnya tokoh-tokoh KWI memberanikan diri untuk memulai dengan mengadakan Renstra CU pada tanggal 11-14 Mei 2006. Renstra difasilitasi oleh tim BK3D Kalimantan yang dipimpin Bapak A. R. Mecer. Peserta sekitar 30 orang karyawan-karyawati KWI dan beberapa perwakilan dari tempat lain. Badan

hukum

CUBG

yaitu

Badan

Hukum

Nomor

:

631/BH/Meneg.l/VII/2007 dan dengan visi, menjadi lembaga keuangan masyarakat megapolitan yang unggul dan profesional berdasarkan nilainilai dan prinsip-prinsip CU. Misi yang dilakukan CUBG adalah menyejahterakan anggota melalui pendidikan dan penyadaran melawan perilaku komsumtif, mentalitas wirausaha, dan pelayanan keuangan yang unggul dan profesional. CUBG diharapkan menjadi solusi atas permasalahan keuangan anggota dengan cara Menolong Anggota Untuk Menolong Diri Sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

B. Visi dan Misi CU Bererod Gratia 1. Visi CUBG Menjadi gerakan CU terpercaya dan profesional menuju masyarakat mandiri dan sejahtera. 2. Misi CUBG a. Mengelola CUBG secara transparan dan akuntabel. b. Memberikan pendidikan dan pelatihan berkesinambungan kepada pengelola. c. Memberikan pendidikan dan pendampingan tentang pengelolaan keuangan dan kewirausahaan. d. Menciptakan produk inovatif sesuai kebutuhan anggota. e. Membangun

kerjasama

dengan

mengembangkan gerakan CUBG.

berbagai

pihak

untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

C. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi TP Yogyakarta

Koordinator

Bagian Kasir

Bagian Kredit

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Credit Union Bererod Gratia TP Yogyakarta Sumber : DIKSAR 2013

2. Uraian Tugas a) Koordinator TP/KK a. Uraian Tugas 1) Memeriksa, menyusun serta membuat laporan semua transaksi keuangan

secara akurat baik secara harian,

mingguan maupun bulanan. 2) Membuat dan bertanggungjawab atas laporan keuangan bulanan dan statistik bulanan (LKSB), serta menjaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

analisa rasio keuangan (PEARLS) dan melaporkannya kepada kantor pusat paling lambat tanggal 5 setiap bulan. 3) Bersama bagian Kasir melakukan perhitungan kas fisik minimal 1 kali dalam seminggu dan dibuat Berita Acara yang diketahui oleh Penanggungjawab Tempat Pelayanan. 4) Memberikan persetujuan atas proses pencairan pinjaman di tingkat cabang dalam jumlah yang menjadi wewenangnya setelah dibicarakan bersama bagian kredit. 5) Melakukan pemantauan terhadap pinjaman lalai dari anggota dan bekerja sama dengan bagian kredit dan bagian lainnya, dalam hal ini kasir dalam mencari solusi guna menekan angka pinjaman lalai. 6) Bersama bagian kredit melaksanakan penyitaan agunan kredit lalai dan mengeksekusinya. 7) Memastikan hasil dari eksekusi kredit lalai di tingkat tempat pelayanan dapat menekan tingginya angka kredit lalai (analisa rasio keuangan PEARLS). 8) Mengkoordinasi dan mendelegasikan tugas kepada staf guna peningkatan kinerja dan mutu pelayanan di tempat pelayanan. 9) Memberikan persetujuan sehubungan dengan permohonan cuti, izin dan absensi staf dimasing-masing tempat pelayanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

10) Melakukan penilaian kinerja staf di tingkat tempat pelayanan yang bertujuan untuk pengembangan staf dan sebagai rekomendasi kepada Manager untuk proses penyesuaian gaji. 11) Membangun dan mengembangkan sistem/mekanisme kerja yang efektif dan efisien di unit pelayanan. 12) Memotivasi staf agar bekerja penuh semangat, bertanggung jawab, berdedikasi, jujur, loyal, penuh keberanian, kreatif dan berinisiatif untuk kemajuan tempat pelayanan. 13) Menegakkan disiplin dan etos kerja yang tinggi dan menjadi teladan bagi staf tempat pelayanan. 14) Menyusun dan melaksanakan perencanaan kegiatan CUBG (RKAPB) di masing-masing tempat pelayanan setiap tahun agar berjalan dengan baik dan berkelanjutan. 15) Menjalankan Instruksi dari atasan. b. Wewenang dan Tanggung Jawab 1. LKSB sudah selesai paling lama 5 hari setelah tutup buku. 2. Mengusahakan agar modal lembaga minimal 10 % dari pasiva. 3. Menjaga agar pinjaman lalai berada di bawah 5% dari pinjaman beredar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

4. Menjaga agar aset-aset yang tidak menghasilkan (biaya dibayar di muka, aktiva tetap) selalu berada di bawah 5% dari total asset. 5. Menjaga likuiditas agar selalu berada pada 10-20% dari asset. 6. Membuka

akses

yang

seluas-luasnya

untuk

audit/pengawasan. 7. Memberikan laporan yang diperlukan oleh Manager. 8. Menjaga dan memelihara semua kekayaan lembaga. b) Bagian Kredit a. Uraian Tugas 1) Melakukan proses pemasaran kredit sesuai dengan pola kebijakan dan Standar Operasional Prosedur. 2) Memberikan pelayanan kredit kepada calon pemimjam dan bertindak sebagai konsultan keuangan (financial planer) berdasarkan Anggaran Belanja Keluarga untuk pinjaman konsumtif dan cash flow untuk pinjaman produktif dan modal kerja. 3) Menerima dan memeriksa kelengkapan administrasi dan datadata surat permohonan pinjaman yang diajukan oleh anggota sesuai Poljak (Pola Kebijakan) dan program kerja. 4) Melakukan proses analisa kredit secara efektif (wawancara dan penyelidikan lapangan) yang berhubungan dengan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

pengambilan

keputusan

atas

permohonan

pinjaman

berdasarkan TUKKEPAR/5C. 5) Melakukan

survei

lapangan

untuk

menilai

kelayakan

penjamin dan barang jaminan. 6) Melakukan kerja sama dengan pihak Notaris. 7) Melakukan konsultasi dan memberikan rekomendasi kepada koordinator untuk pengambilan keputusan (disetujui atau tidaknya) permohonan pinjaman. 8) Memberitahukan

kepada

pemohon

atas

keputusan

permohonan pinjaman. 9) Bila permohonan disetujui, berkoordinasi dengan Koordinator dan bagian kasir menetapkan jadwal pencairan. 10) Mencari masukan dari staf yang lain guna mendukung rekomendasi

kepada

Koordinator

dalam

pengambilan

keputusan. 11) Melakukan pengawasan pinjaman yang sudah cair dan evaluasi atas perkembangan pinjaman secara periodik. 12) Memastikan penggunaan pinjaman pasca pencairan sesuai dengan tujuan pinjaman yang di ajukan. 13) Memastikan semua angsuran pinjaman berjalan sesuai dengan yang disepakati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

14) Menginformasikan pada peminjam angsuran yang hampir jatuh tempo, dan penagihan angusuran

yang telah jatuh

tempo. 15) Membuat laporan tentang pinjaman lalai dan bersama koordinator mencari solusi penyelesaian masalah termasuk di dalamnya melakukan penjadwalan ulang proses pembayaran angsuran sesuai yang disepakati atau eksekusi agunan kredit. 16) Bersama koordinator TP melaksanakan eksekusi agunan kredit di masing-masing TP dan melaporkannya kepada manager dan pengurus. 17) Bersama koordinator dan Kabag Kredit melakukan penyitaan dan eksekusi barang jaminan. Apabila peminjam sudah tidak ada kemampuan/kemauan untuk mengangsur pinjamannya. 18) Mendokumentasikan (pengarsipan) semua aplikasi pengajuan pinjaman anggota. 19) Mendokumentasikan barang-barang jaminan. 20) Membuka

akses

seluas-luasnya

untuk

keperluan

audit/pengawasan. 21) Melaksanakan instruksi atasannya b. Wewenang dan Tanggung Jawab 1. Mengupayakan agar pinjaman beredar berada pada 70-80% dari total asset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

2. Mengupayakan agar peminjam lalai berada di bawah 5% dari pinjaman beredar. 3. Melaksanakan

proses

kredit

sesuai

Pola

Kebijakan

(POLJAK) dan Standar Operasional Prosedur. c) Bagian Kasir a. Uraian Tugas 1) Melakukan proses penerimaan setoran atau penarikan uang tunai dari anggota dan transaksi non-tunai (setoran bank, slip memo) dengan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. 2) Mengeluarkan uang untuk kebutuhan belanja operasional, setoran ke bank atau instansi lainnya atas pengetahuan atau persetujuan koordinator. 3) Mencairkan klaim Jalinan/Solduta yang telah disetujui kepada anggota. 4) Membantu

Koordinator

TP/KK

menyiapkan

data-data

Laporan Keuangan. 5) Mentransaksikan pencairan pinjaman yang sudah disetujui. 6) Bersama-sama dengan Koordinator TP/KK, memastikan ketersediaan kas fisik untuk transaksi harian, melakukan perhitungan kas fisik akhir hari dan mencatatnya dalam Buku Kas Harian. 7) Membantu memberi informasi kepada Koordinator/bagian kredit mengenai calon peminjam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

8) Ikut serta secara aktif melakukan perekrutan calon anggota untuk

perkembangan

TP

dan

berpartisipasi

dalam

penyelenggaraan pendidikan dasar. 9) Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada calon anggota dan anggota. 10) Mengarsipkan

dan

menyimpan

data

transaksi

secara

sistematis. 11) Menjalankan instruksi dari atasan. b. Wewenang dan Tanggung Jawab 1) Mengganti kerugian sebagai akibat dari kekeliruan atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. 2) Memastikan segala kelengkapan menjadi anggota. 3) Memastikan ketersediaan form Slip Uang Masuk (SUM) dan Slip Uang Keluar (SUK) dan kredit dan mengajukan permintaan kepada Koordinator bila hampir habis. D. Aktifitas Perusahaan 1. Syarat menjadi anggota: a.

Mengisi formulir permohonan menjadi anggota

b.

Melampirkan: 1.

Fotokopi KTP 2 lembar

2.

Fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar

3.

Fotokopi Surat Nikah 1 lembar

4.

Pas foto 2x3 2 lembar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

c.

Cara pembayaran: 1.

Cara 1 : Membayar tunai sebesar Rp 1.460.000,-

2.

Cara 2 : Membayar tunai sebesar Rp 371.000,- dan Pinjaman Kapitalisasi sebesar Rp 1.100.000,-

Tabel 4.1 Cara Pembayaran Menjadi Anggota Sumber : DIKSAR 2013

a . b . c . d . e . f . g . h . i .

TUNAI

KAPITALISASI

Uang pangkal

250.00

25.000

Simpanan Saham

1.000.000

Simpanan Wajib

-

20.000

Simpanan Megapolitan Simpanan Pagan Kontribusi DIKSAR Kontribusi gedung Dana Solduta Jaspel (1%)

20.000 -

100.000 25.000

25.000

50.000

50.000

200.000

200.000

40.000

40.000

-

11.000

JUMLAH

1.460.000

Rincian pinjaman kapitalisasi: a.

Simpanan Pokok

= Rp 1.000.000

b.

Simpanan Megapolitan

= Rp

Jumlah

100.000

= Rp 1.100.000,-

371.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

2. Aktivitas-aktifitas di CUBG antara lain: 1. Simpanan Di CUBG terdapat beberapa jenis simpanan, yaitu: a. Simpanan Saham Simpanan saham terdiri dari simpanan pokok Rp 1.000.000,- dan simpanan wajib (dibayar setiap bulan). Balas jasa simpanan saham (BJS) 6% per tahun, dilindungi program JALINAN BKCU Kalimantan. Simpanan saham tidak dapat ditarik selama menjadi anggota. b. Simpanan Megapolitan Simpanan megapolitan adalah simpanan guna mengembangkan uang untuk dana abadi di masa tua. Setoran pertama minimal Rp 100.000,- dan maksimal Rp 5.000.000,- per bulan. Saldo simpanan maksimal Rp 100.000.000,- Balas jasa simpanan (BJS) 11% per tahun, BJS 3% jika tidak menyetor minimal Rp 5.000,BJS 0% jika ada penarikan pada bulan bersangkutan, simpanan dilindungi

Program

JALINAN

BKCU

Kalimantan.

BJS

dibukukan setiap akhir bulan. c. Simpanan Pagan Simpanan harian adalah simpanan guna memudahkan anggota melakukan transaksi harian. Setoran pertama minimal Rp 25.000,Balas Jasa Simpanan (BJS) 5% per tahun, BJS dibukukan setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

akhir bulan, simpanan tidak dilindungi Program JALINAN BKCU Kalimantan. d. Simpanan Pundi Gratia Simpanan pundi gratia adalah simpanan berjangka: 1) BJS 6% untuk jangka waktu 3 bulan. 2) BJS 7% untuk jangka waktu 6 bulan. 3) BJS 8% untuk jangka waktu 12 bulan. Setoran minimal Rp 500.000,- maksimal Rp 100.000.000,- biaya administrasi Rp 20.000,- BJS dibukukan pada saat jatuh tempo ke Simpanan Pagan. Simpanan tidak dilindungi Program JALINAN BKCU Kalimantan. Denda 3% jika pencairan sebelum jatuh tempo. e. Simpanan Multiguna Simpanan untuk rencana pinjaman perumahan dan kendaraan. Balas jasa simpanan sebesar 6% per tahun. Simpanan tidak wajib diikuti oleh anggota. BJS dibukukan setiap akhir bulan. Saldo minimal simpanan Rp 50.000,-. Tidak dilindungi program Jalinan BKCU Kalimantan. Setoran tunai minimal Rp 5.000,- maksimal Rp 10.000,- per bulan. Tidak menabung BJS 0% di bulan bersangkutan.

Simpanan

bisa

digunakan

sebagai

jaminan

pinjaman kendaraan dan perumahan. Biaya buka/tutup rekening Rp 10.000,-.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

f. Simpanan Pendidikan Simpanan untuk merencanakan pendidikan di masa mendatang. Balas jasa simpanan 6% per tahun. 1) Simpanan tidak wajib diikuti oleh anggota. 2) Membuka simpanan dengan perjanjian jangka waktu minimal 6 bulan. 3) BJS dibukukan setiap akhir bulan. 4) Setoran pertama minimal Rp 50.000,5) Setoran tetap per bulan Rp 25.000,- sampai Rp 1.000.000,jika tidak setor sesuai rencana (minimal Rp 25.000,-) maka BJS dihitung berdasarkan saldo awal. 6) Tidak dilindungi program Jalinan Kasih BKCU Kalimantan. 7) Penarikan simpanan sebelum jatuh tempo dikenai biaya administrasi 6% dari jumlah penarikan. 8) Biaya buka/tutup rekeningRp 10.000,2. Pinjaman Di CUBG terdapat beberapa jenis pinjaman, yaitu: a. Pinjaman Kapitalisasi Pinjaman kapitalisasi ini untuk ditabung. 1) BJP 1,75% per bulan menurun, angsuran tetap/menurun. 2) Minimal pinjaman Rp 1.100.000,- untuk anggota baru. 3) Maksimal pinjaman Rp 25.000.000,- untuk anggota lama. 4) Jangka waktu pinjaman maksimal 3 tahun, minimal 5 bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

5) Dilindungi Program Jalinan BKCU Kalimantan. b. Pinjaman Produktif Pinjaman

yang

bertujuan

untuk

membantu

anggota

mengembangkan usahanya. 1) BJP 1,75% per bulan menurun, angsuran tetap/menurun. 2) Plafon umum Rp 150.000.000,- dan plafon khusus Rp 300.000.000,3) Jangka waktu maksimal 60 bulan. c. Pinajaman Konsumtif Pinjaman yang bertujuan untuk membantu kebutuhan konsumtif. 1) BJP 1,75% per bulan menurun, angsuran tetap/menurun. 2) Plafon umum Rp 150.000.000,3) Jangka waktu maksimal 60 bulan. d. Pinjaman Modal Kerja Pinjaman yang bertujuan untuk membantu anggota mendapatkan modal usaha. 1) BJP 1,75% per bulan menurun. 2) Plafon

umum

Rp

150.000.000,-

plafon

khusus

Rp

500.000.000,- jangka waktu maksimal 12 bulan. Grace periode 6 bulan. Masa tenggang membayar angsuran pokok dan BJP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

e. Pinjaman Sepeda Motor Pinjaman yang bertujuan untuk membantu anggota dalam mendapatkan kendaraan bermotor. 1) BJP 1% flat, pembayaran dengan angsuran tetap. 2) Plafon 10 x simpanan Multiguna maksimal Rp 25.000.000,3) Jangka waktu maksimal 36 bulan. Sudah menjadi anggota CUBG minimal 1 tahun. Simpanan Multiguna diblokir sejumlah rasio 1/10 dari nominal pinjaman. f. Pinjaman Rumah Pinjaman yang bertujuan untuk memfasilitasi anggota dalam mendapatkan rumah. 1) BJP 10% per tahun flat, pembayaran dengan angsuran tetap. 2) Plafon

10

x

Simpanan

Multiguna

maksimal

Rp

500.000.000,3) Jangka waktu maksimal 180 bulan, minimal 60 bulan. 4) Sudah menjadi anggota CUBG minimal 1 tahun. 5) Simpanan Multiguna diblokir sejumlah rasio 1/10 dari nominal pinjaman dan sertifikat rumah yang dibeli diserahkan ke CUBG. 6) Pelunasan sebelum 3 tahun dikenakan pinalti 5%, diatas 3-5 tahun dikenakan pinalti 3% dari saldo akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

g.

Pinjaman Pendidikan Memfasilitasi anggota untuk meningkatkan pendidikan bagi dirinya dan keluarga. 1) BJP 1,65% per bulan menurun. 2) Plafon 2 x Simpanan Pendidikan. 3) Jangka waktu maksimal 60 bulan. 4) Pembayaran dengan angsuran tetap/menurun. 5) Sudah menjadi anggota CUBG minimal 1 tahun. 6) Simpanan Pendidikan diblokir sejumlah rasio ½ dari nominal pinjaman. 

Ketentuan Umum Pinjaman Pencairan pinjaman tidak dapat

diwakilkan, jasa

pelayanan 1%, denda keterlambatan 3%, sudah mengikuti DIKSAR dan min 3 bulan menjadi anggota. Setiap peminjam harus memiliki minimal 1/3 dari nilai pinjaman. Biaya survei ditanggung oleh peminjam. Pencairan maksimal 14 hari untuk plafon umum dan 30 hari untuk plafon khusus. Pinjaman kedua dapat dicairkan jika telah melunasi 50% pinjaman sebelumnya. Pinjaman diatas plafon klaim Jalinan membayar asuransi tambahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

3. SOLDUTA (Santunan Solidaritas) Premi solduta Rp 40.000,- per tahun buku. Santunan sebesar Rp 5.000.000,- diberikan kepada ahli waris anggota yang meninggal dunia. 4. Asuransi Jalinan a. Tunas (Santunan Solidaritas) santunan yang diberikan kepada ahli waris dari anggota yang meninggal sebesar simpanan anggota maksimal sebesar Rp 50.000.000,- atau sesuai ketentuan. b. Lintang (Perlindungan Pinjaman Anggota yang Meninggal) sehingga ahli waris tidak terbebani utang. Perlindungan sebesar saldo pinjaman maksimal sebesar Rp 150.000.000,atau sesuai ketentuan. E. Personalia Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena tenaga kerja yang bagus akan menciptakan sinergi yang baik yang pada akhirnya akan membawa pada tujuan perusahaan yang optimal. Maka dari itu, CUBG dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia senantiasa mengikuti pendidikan dan training atau pelatihan. Selain itu, untuk meningkatkan semangat dan produktivitas kerja para karyawan CUBG memberikan upah lembur bagi karyawan yang menggunakan waktu lemburnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan atau personalia dari CUBG: a) Jumlah karyawan yang bekerja di CUBG KK Yogyakarta secara keseluruhan yaitu 3 orang. b) Perekrutan yang dilakukan oleh CU Bererod Gratia yaitu melalui seleksi yang telah diterapkan oleh CUBG sesuai dengan tuntutan pekerjaan. c) Shift kerja karyawan CU Bererod Gratia yaitu: Hari Senin s/d Jumat

: 08.00 – 17.00

Jam Istirahat

: 12.00 – 13.00

Untuk bidang kesejahteraan beberapa fasilitas yang disediakan oleh perusahaan antara lain sebagai berikut: 1. Gaji Pokok 2. Tunjangan Macam- macam tunjangan yang diberikan antara lain: a.

Tunjangan istri

b.

Tunjangan anak

c.

Tunjangan masa kerja

d.

Tunjangan jabatan

e.

Tunjangan Hari Tua

f.

Fasilitas Jamsostek

g.

Tunjangan Hari Raya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Sistem Pemberian Kredit CU Bererod Gratia Kredit yang diberikan oleh CUBG kepada anggota yaitu tujuh jenis kredit meliputi Pinjaman Kapitalisasi, Pinjaman Produktif, Pinjaman Konsumtif, Pinjaman Modal Kerja, Pinjaman Sepeda Motor, Pinjaman Rumah dan Pinjaman Pendidikan. Pinjaman Kapitalisasi diberikan dengan tujuan agar anggota aktif dalam kegiatan menabung. Pinjaman produktif bertujuan untuk membantu anggota dalam mengembangkan usaha yang dimilikinya, Pinjaman Konsumtif bertujuan untuk membantu kebutuhan konsumtif anggota. Pinjaman Modal Kerja ini diberikan dengan tujuan untuk membantu anggota mendapatkan modal usaha. Pinjaman Sepeda Motor memiliki tujuan untuk membantu anggota dalam mendapatkan kendaraan bermotor yang diinginkan, Pinjaman Rumah ini bertujuan untuk memfasilitasi anggota dalam mendapatkan rumah, sedangkan Pinjaman Pendidikan memfasilitasi anggota untuk meningkatkan pendidikan bagi dirinya dan keluarga dari anggota tersebut. Supaya aktivitas kredit ini dapat berjalan dengan baik dan lancar maka diperlukan suatu sistem kredit yang sesuai dengan kebijakan CU yang mampu menjamin keberlangsungan kredit tersebut.

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

Untuk menjawab permasalahan pertama mengenai prosedur sistem pemberian kredit, berikut ini akan diuraikan deskripsi dan analisis dari data yang diperoleh dalam penelitian. 1. Prosedur-prosedur pemberian kredit pada CUBG a. Pengajuan Kredit Calon debitur yang akan melakukan peminjaman di CUBG harus sudah menjadi anggota CUBG kurang lebih 3 bulan dan untuk anggota yang berumur di bawah 17 tahun tidak diperbolehkan untuk meminjam. Ketika calon debitur datang, mereka akan dilayani langsung oleh bagian kredit yang bertugas untuk memberikan berbagai macam informasi mengenai syarat dan ketentuan permohonan kredit. Anggota akan diminta untuk mengisi surat permohonan pinjaman (SPP). Setelah mengisi SPP, anggota harus melengkapi persyaratan seperti fotokopi KTP (suami dan/atau istri), fotokopi kartu keluarga,

fotokopi surat nikah,

fotokopi slip gaji, fotokopi rekening listrik, fotokopi sertifikat DIKSAR (semua anggota wajib untuk mengikuti Pendidikan Dasar yang diselenggarakan oleh CUBG). Jumlah pinjaman yang dapat diajukan oleh anggota yaitu sebesar sepertiga (1/3) dari tabungan atau bila belum mencukupi, anggota wajib untuk menambah tabungannya terlebih dahulu. Sedangkan pengajuan pinjaman untuk pinjaman kendaraan bermotor dan pinjaman rumah anggota diharuskan menabung sebanyak 10 kali terlebih dahulu. Jika berkas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

sudah lengkap maka selanjutnya bagian kredit akan melakukan penyidikan dan menganalisa. b. Penyidikan dan Analisa Kredit Pada tahap ini, bagian kredit akan melakukan pemeriksaan ke lapangan untuk mengetahui kondisi calon debitur yang sebenarnya dengan melakukan wawancara dan memeriksa jaminan yang digunakan sebagai jaminan kepada bank. Setelah bagian kredit meneliti berkas dan keadaan di lapangan, kemudian akan mengisi form Hasil Survei Anggota (HSA). c. Keputusan Kredit Pada tahap keputusan kredit kepala kantor, bagian kredit dan bagian kasir akan melakukan rapat yang bertujuan untuk memutuskan apakah permohonan calon debitur disetujui atau tidak. Berkas-berkas permohonan peminjaman yang telah dianalisa oleh kepala kantor, bagian kredit dan kasir akan digunakan sebagai bahan

pertimbangan

dalam

pengambilan

keputusan

atas

permohonan pinjaman. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai prosedur keputusan peminjaman: 1) Keputusan peminjaman ditolak Bagian kredit akan menghubungi anggota melalui telepon dan memberitahukan bahwa pengajuan pinjamannya ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

2) Keputusan peminjaman disetujui Bagian kredit akan mengisi form persetujuan pinjaman terlebih dahulu setelah itu menghubungi anggota untuk datang ke tempat pelayanan untuk melengkapi Berita Acara Serah Terima Jaminan (BASTJ) dan menandatangani Surat Perjanjian Pinjaman (SPP) serta debitur diharuskan untuk membawa jaminan asli (STNK asli/surat tanah asli). Penandatanganan SPP dilakukan di hadapan notaris dan kepala kantor. Setelah semua selesai, anggota akan diberi perhitungan angsuran untuk setiap bulannya. d. Pencairan Kredit Pada tahap ini, bagian yang berkewajiban untuk mecairkan pinjaman adalah bagian kasir. Bagian kasir akan mencairkan pinjaman apabila sudah menerima laporan analisis kredit dari bagian kredit. Setelah itu bagian kasir akan menyiapkan uang dan menyerahkan pinjaman kepada debitur sesuai dengan nominal yang tertera dalam slip pencairan pinjaman. e. Pelunasan Kredit Pelunasan kredit dari para debitur dilakukan oleh bagian kasir. Jika pinjaman dan bunga angsuran telah dilunasi oleh debitur maka jaminan akan diberikan langsung kepada pihak debitur. .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

2. Dokumen-dokumen dan catatan yang terdapat pada CUBG: a. Surat Permohonan Pinjaman Surat permohonan pinjaman ini berisikan data diri anggota, data suami/istri (bila telah menikah), data keuangan anggota yang ada di CUBG, jumlah pinjaman yang diajukan, jenis pinjaman dan tujuan pinjaman, jangka waktu pembayaran serta anggaran pendapatan dan belanja keluarga per bulan. Formulir surat permohonan pinjaman ini telah disiapkan oleh CUBG untuk diisi dan dilengkapi oleh calon debitur bila mengajukan pinjaman. b. Hasil Survei Anggota Dokumen ini berisi mengenai penilaian survei yang telah dilakukan oleh bagian kredit dalam mewawancarai tetangga dan dengan melihat langsung keadaan di lapangan. Dokumen ini harus berisikan

mengenai

informasi-informasi

yang

menyangkut

kesehatan kredit, baik mengenai reputasi dan kondisi calon debitur, rencana penggunaan dana, prospek usaha (bila untuk membangun atau mengembangkan usaha), barang jaminan serta rencana pengembalian fasilitas kredit yang akan diberikan oleh calon debitur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

c. Persetujuan Pinjaman Dokumen ini berisikan analisis berdasarkan permohonan pinjaman dengan memperhatikan kelengkapan administrasi, total nilai analisis tukkepar, total nilai analisis 5-C, catatan dari bagian kredit yang telah dirapatkan. Dalam dokumen ini pula diputuskan besar nilai pinjaman yang disetujui oleh pihak CUBG. d. Berita Acara Serah Terima Jaminan Dokumen ini berisi mengenai penyerahan jaminan berupa STNK asli, sertifikat tanah dan bangunan kepada CUBG yang dilakukan oleh debitur. Apabila pinjaman beserta bunga angsuran telah dilunasi oleh debitur, maka jaminan akan langsung dikembalikan kepada pemilik. e. Surat Perjanjian Pinjaman Dokumen ini berisi perjanjian yang mengatur ketentuan-ketentuan mengenai fasilitas pinjaman, pembayaran pinjaman, jaminan, kuasa-kuasa dan ketentuan lainnya. B. Analisis Perbandingan Penerapan Sistem Pengendalian Intern COSO Pada Sistem Pemberian Kredit Pengendalian intern dalam suatu sistem pemberian kredit pada suatu CU sangatlah penting supaya kredit yang dicairkan dapat tepat guna. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan sistem pengendalian intern pada sistem pemberian kredit yang dilakukan oleh CUBG dengan komponen pengendalian intern yang telah ditetapkan COSO yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Berdasarkan informasi

yang telah diperoleh dengan

cara

melakukan wawancara kepada bagian kredit. Pelaksanaan pengendalian kredit dapat diuraikan sebagai berikut: a. Lingkungan Pengendalian Tabel 5.1 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO Pada Komponen Lingkungan Pengendalian

Teori COSO Kode etik karyawan

Praktik Pengendalian yang Sesuai / Tidak Sesuai Dilaksanakan CUBG CUBG memiliki kode etik secara tertulis untuk pengelola (pengurus, pengawas dan manajemen)

Sesuai

Pengomunikasian Karyawan dituntut untuk terhadap pelanggaran memberitahu bila ada pelanggaran

Sesuai

Bimbingan moral kepada karyawan

Bimbingan moral dilakukan dengan retret dan pertemuan koordinasi ditutup dengan misa bersama

Sesuai

Hukuman terhadap pelanggaran

Hukuman atau Punishment diberikan kepada karyawan yang melakukan fraud

Sesuai

Pelatihan karyawan

CUBG melaksanakan pelatihan bagi karyawan di BKCU Kalimantan

(Sumber: COSO Framework, 2011)

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

Pengendalian intern terhadap pemberian kredit, CU Bererod Gratia KK Yogyakarta telah menerapkan 1 (satu) komponen pengendalian yang ditetapkan COSO, yaitu lingkungan pengendalian. CUBG KK Yogyakarta sudah melakukan semua kegiatan yang terdapat di komponen lingkungan pengendalian dengan mempraktikkan kegiatan seperti melayani anggota dengan pelayanan yang prima, karyawan mengikuti retret serta pertemuan koordinasi yang bersamaan dengan misa untuk bimbingan moral kepada para karyawan. Adanya hukuman kepada karyawan yang melakukan fraud, dan melaksanakan pelatihan bagi karyawan dan mangirimkan pelatihan untuk karyawan ke BKCU Kalimantan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

b. Penilaian Risiko Tabel 5.2 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Penilaian Risiko

Teori COSO

Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan CUBG

Sesuai / Tidak Sesuai

Personel baru

Perekrutan personel baru diadakan bila ada bagian yang membutuhkan

Sesuai

Sistem informasi yang baru

Sistem informasi yang baru memudahkan kantor pusat untuk mengkontrol setiap kantor pelayanan dan lebih efisien

Sesuai

Teknologi baru

CUBG selalu melakukan upgrade IT demi kelancaran pelayanan kepada anggota

Sesuai

Produk dan aktivitas CUBG selalu mengupayakan baru ketepatan dan kecepatan dalam pelayanan kepada anggota dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Karyawanpun dituntut semakin produktif dalam melakukan pelayanan kepada anggota

Sesuai

(Sumber: COSO Framework, 2011) Komponen pengendalian intern yang diterapkan COSO yang ke-2, yaitu penilaian risiko yang telah diterapkan oleh CUBG KK Yogyakarta. Dalam melakukan penilaian risiko, CUBG KK Yogyakarta selalu melakukan penilaian risiko terhadap karyawan atau personel baru apabila dibutuhkan dalam bidang tertentu, menerapkan sistem informasi yang baru untuk memudahkan dalam mengkontrol dan lebih efisien. CUBG KK Yogyakarta selalu melakukan upgrade IT untuk kelancaran pelayanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

terhadap anggota, dan dengan adanya teknologi yang baru maka diharapkan mempercepat dalam pelayanan kepada anggota dan meningkatkan produktivitas karyawan. c. Aktivitas Pengendalian Tabel 5.3 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Aktivitas Pengendalian

Teori COSO

Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan CUBG

Sesuai / Tidak Sesuai

Keterangan

Pelaksana kredit Pelaksana kredit tidak Tidak harus terpisah dari terpisah dengan pembahas Sesuai pembahaas kredit kredit

Adanya peluang untuk melakukan penyalahgunaan wewenang

Pelaksanaan kredit harus terpisah dari penyidikan dan analisa kredit

Adanya peluang untuk melakukan penyalahgunaan wewenang, bisa saja kredit yang akan dicairkan tidak tepat sasaran

Pelaksana kredit tidak terpisah dengan penyidikan dan analisa kredit

Tidak Sesuai

Bagian administrasi Bagian administrasi kredit Sesuai dan pembukuan dan kasir terpisah. kredit harus terpisah dari kasir Terdapat lebih dari satu bagian yang bertanggungjawab atas seluruh tahap transaksi kredit

CUBG memiliki tiga Sesuai bagian yang bertanggungjawab atas seluruh tahap transaksi kredit yaitu Bagian kredit, koordinator dan bagian kasir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

Tabel 5.3 (lanjutan) Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Aktivitas Pengendalian

Teori COSO

Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan CUBG

Sesuai / Tidak Sesuai

Keterangan

Surat permohonan kredit Bagian kredit Seuai diotorisasi oleh pejabat berwenang untuk otorisasi permohonan yang berwenang kredit Daftar isian dari CU Bagian kredit Sesuai diotorisasi oleh pejabat berwenang untuk berwenang otorisasi daftar isian Laporan peniliaian kredit diotorisasi oleh pejabat berwenang

Bagian kredit Sesuai berwenang otorisasi penilaian kredit

Bukti pencairan kredit Koordinator yang diotorisasi oleh pejabat memberi otorisasi pencairan dan kasir yang berwenang mencairkan

Sesuai

Pencatatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang berwenang

Bagian kasir melakukan pencatatan setelah ditransaksikan

Sesuai

Penjagaan terhadap Lemari besi

Brankas atau lemari Tidak besi tidak dijaga oleh Sesuai karyawan karena ada pembatasan kas. Saldo kas yang ada di brankas dibatasi sebesar Rp 25.000.000,-

Karena sudah ada pembatasan saldo kas yang ada pada brankas maka penjagaan terhadap lemari besi tidak perlu dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

Tabel 5.3 (lanjutan) Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Aktivitas Pengendalian

Teori COSO

Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan CUBG

Sesuai / Tidak Sesuai

Keterangan

Peralatan keamanan: fire Brankas sudah ada alarm dan Sesuai extinguisher, alarm, kunci kunci yang bersandi. Kunci sandi hanya diketahui oleh Koordinator dan kunci brankas dipegang oleh kasir Kunci penyimpanan dokumen -dokumen penting perusahaan

Penyimpanan dokumen penting Sesuai di Save Deposit Bank dan sebagian di brankas

Sandi komputer perusahaan

Koordinator, Bagian Kredit dan Sesuai Kasir mempunyai sandi otorisasi masing-masing karyawan dan ada pembatasannya

Firewall komputer perusahaan

Setiap komputer terdapat firewall di CUBG

Sesuai

(Sumber: COSO Framework, 2011) Di dalam komponen pengendalian intern COSO yang ke-3, CUBG KK Yogyakarta memiliki kelemahan. Kelemahan yang dimiliki CUBG KK Yogyakarta adalah pelaksana kredit tidak terpisah dari pembahaas kredit, pelaksana kredit tidak terpisah dengan penyidikan dan analisa kredit karena pelaksana kredit dengan penyidikan dan analisa kredit menjadi satu kesatuan. Berdasarkan pengendalian intern yang diterapkan oleh COSO, seharusnya pelaksana kredit harus terpisah dari bagian penyidikan dan analisa kredit. Apabila hal ini tetap diterapkan, maka akan mengakibatkan peluang untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

melakukan penyalahgunaan wewenang. Misalnya kredit yang akan dicairkan tidak tepat sasaran, anggota yang kurang layak untuk menerima kredit mendapat kredit karena penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh bagian pelaksana kredit. Selain itu, tidak adanya penjagaan terhadap lemari besi yang ada di CUBG ini dapat mengakibatkan hal yang tidak diharapkan. d. Informasi dan Komunikasi Tabel 5.4 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Informasi dan Komunikasi

Teori COSO

Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan CUBG

Sesuai / Tidak Sesuai

Terdapat surat permohonan Surat permohonan kredit kredit sudah ada di CUBG

Sesuai

Terdapat surat keputusan kredit

Setelah dirapatkan ada surat keputusan kredit

Seusai

Terdapat dokumen perjanjian kredit

Pada saat pencairan kredit Sesuai terdapat perjanjian kredit yang harus ditandatangani oleh anggota

Terdapat bukti pencairan kredit

Slip uang keluar dan kwitansi Sesuai sebagai bukti pencairan kredit

Pencatatan terjadinya transaksi didasarkan atas bukti pencairan kredit yang didukung dengan surat permohonan, surat keputusan, dan dokumen perjanjian kredit

Proses pencairan kredit yang Sesuai terakhir dengan transaksi yang didukung dengan permohonan, keputusan dan perjanjian kredit

(Sumber: COSO Framework, 2011) CUBG KK Yogyakarta telah menerapkan komponen pengendalian intern yang diterapkan COSO ke-4 yaitu informasi dan komunikasi. Hal itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

dapat dilihat dengan adanya surat permohonan kredit. Surat keputusan kredit, dokumen perjanjian kredit, bukti pencairan kredit serta adanya pencatatan transaksi yang sudah diproses dan didukung oleh surat permohonan kredit, surat keputusan kredit dan surat perjanjian kredit. Dokumen-dokumen

ini

sangat

mendukung

proses

informasi

dan

komunikasi antara pihak bank dan anggota yang melakukan permohonan kredit. e. Pemantauan Tabel 5.5 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Pemantauan

Teori COSO

Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan CUBG

Sesuai / Tidak Sesuai

Prosedur pemberian Pemberian kredit dilaksanakan Sesuai kredit sesuai dengan peraturan yang ada Secara periodik dilakukan evaluasi kinerja bagian perkreditan

Setiap awal bulan dilakukan evaluasi pada bagian kredit

Adanya pemantauan Pemantauan terhadap proses langsung terhadap kredit dilakukan setiap bulannya proses pemberian kredit

Sesuai

Sesuai

(Sumber: COSO Framework, 2011)

Komponen ke-5 pengendalian intern yang diterapkan COSO yaitu pemantauan telah diterapkan pada CUBG KK Yogyakarta. Pemantauan dilakukan secara langsung terhadap pemberian kredit sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

prosedur pemberian kredit sesuai dengan peraturan yang telah diterapkan. Pemantauan ini dilaksanakan setiap bulan yaitu pada saat evaluasi kinerja pada bagian kredit. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit yang dilakukan CUBG KK Yogyakarta telah sesuai dengan pengendalian intern yang diterapkan COSO, kecuali dalam hal aktivitas pengendalian. Hal ini terbukti dalam komponen aktivitas pengendalian terdapat 14 kegiatan yang seharusnya dilakukan, namun ada 2 kegiatan dalam komponen aktivitas pengendalian tidak dilakukan sesuai dengan COSO. CUBG KK Yogyakarta tidak melakukan pemisahan tugas antara pelaksana kredit dan bagian penyidikan serta bagian analisa kredit. Selain itu, di CUBG KK Yogyakarta brankas atau lemari besi tidak ada yang menjaga. Pemisahan tugas dan penjagaan terhadap lemari besi sangatlah penting agar tidak terjadi pelanggaran yang tidak diharapkan.

C. Uji Kepatuhan Dalam bab II telah dijelaskan terdapat tiga model attribute sampling yang dapat digunakan untuk pengujian kepatuhan sistem pengendalian intern. Model attribute sampling yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang ketiga dalam penelitian ini adalah stop-or-go sampling. Model stop-or-go sampling dipilih karena penulis memperkirakan kesalahan yang terjadi dalam populasi sangat kecil. Hal lain yang mendasari penelitian model stop-or-go

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

sampling adalah penelitian dapat dihentikan secepat mungkin apabila tidak ditemui kesalahan. Pengujian kepatuhan terhadap sistem pengendalian intern ini dilakukan dengan mengambil beberapa sampel dari populasi berupa arsip dokumen-dokumen dalam pemberian kredit. Cara pengujian kepatuhan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tingkat keandalan (R%) yaitu sebesar 95% dikarenakan kepercayaan terhadap pengendalian intern cukup besar. 2. Menentukan Desire Upper Precision Limit (DUPL) yaitu sebesar 5% dikarenakan akan hanya ada kemungkinan kesalahan tidak lebih besar dari 5%. 3. Langkah – langkah dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: a. Menentukan attribute yang akan diuji yaitu: Attribute I:

Pemberian tanda tangan/otorisasi dari pejabat yang berwenang

Attribute II:

Kelengkapan dokumen dengan adanya dokumendokumen pendukung yang diperlukan

Attribute III: Kesesuaian informasi antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lain Attribute ini dipilih karena bila tidak ada pemberian tanda tangan dari pejabat yang berwenang, kelengkapan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan dalam menganalisis kredit dan kesesuaian informasi antar dokumen ini akan terjadi kecurangan yang akan dilakukan oleh karyawan. Sebagai contoh menggunakan tabungan anggota untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

dipakai sendiri oleh karyawan atau jumlah besarnya uang yang dikeluarkan oleh kasir lebih besar dari yang diajukan oleh anggota. b. Pemilihan anggota sampel dari seluruh populasi. Populasi yang digunakan adalah dokumen-dokumen dalam pemberian kredit yang ada pada bulan Januari hingga Maret 2014. c. Cara analisis Pemeriksaan terhadap attribute dilakukan untuk menemukan ada tidaknya kesalahan dari unsur pengendalian intern setelah menentukan sampel. Selanjutnya, dengan memeriksa kelengkapan attribute dalam dokumen-dokumen pemberian kredit di CUBG. Dibawah ini disajikan hasil pemeriksaan terhadap sampel. V = menunjukkan bahwa attribute telah terpenuhi X = menunjukkan bahwa attribute belum terpenuhi Tabel 5.6 Tabel Hasil Pengujian

No.

Nomor Pinjaman Kredit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1085 1086 1087 1091 1097 1098 1099 1100 1101 1103 1088 1106 1108

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Atribut 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

Tabel 5.6 (lanjutan) Tabel Hasil Pengujian

No.

Nomor Pinjaman Kredit

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

1109 1110 1102 1147 1146 1145 1140 1138 1139 1137 1136 1134 1133 1131 1130 1129 1127 1126 1125 1124 1123 1122 1121 1120 1119 1117 1116 1115 1114 1113 1112 1111 1144 1143 1142 1141 1150

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Atribut 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

Tabel 5.6 (lanjutan) Tabel Hasil Pengujian

No.

Nomor Pinjaman Kredit

51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

1151 1152 1153 1154 1160 1161 1163 1164 1165 1166 (Sumber: Data diolah)

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Atribut 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Keterangan : I

: Pemberian tanda tangan/otorisasi dari pejabat yang berwenang

II

:Kelengkapan dokumen dengan adanya dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan

III

:Kesesuaian informasi antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lain.

Berdasarkan hasil tabel di atas, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Semua dokumen sampel telah diberi tanda tangan oleh pihak yang berwenang. 2. Semua dokumen sampel telah memiliki kelengkapan dokumen beserta dokumen-dokumen pendukung lain yang diperlukan. 3. Semua dokumen sampel memiliki informasi yang sesuai antara satu dokumen dengan dokumen lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

Pengujian kepatuhan ini, sampel yang diambil sebanyak 60 buah selanjutnya dibuat tabel stop-or-go-decision. Dalam tabel stop-or-godecision diambil sampel sebanyak satu kali karena jumlah kesalahan yang ditemukan adalah nol. Untuk mencari tingkat kesalahan yang terjadi maka perlu dilakukan perhitungan terhadap Achieved Upper Precision Limit (AUPL) dengan perhitungan sebagai berikut: AUPL=

Confidence

level factor

at desired Sample

reability

for occurance

observed

size

Pada R% = 95 dan tingkat kesalahan sama dengan 0 adalah 3 oleh karena itu, AUPL = 3/60 = 0.05 = 5% Pada tingkat kesalahan sama dengan 0, AUPL = DUPL, yaitu sebesar 5%, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern yang dilaksanakan oleh CUBG TP Yogyakarta sudah efektif, karena AUPL tidak melebihi DUPL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap sistem pemberian kredit dan sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh CUBG KK Yogyakarta, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem pemberian kredit yang dilakukan oleh CUBG KK Yogyakarta sudah memenuhi sistem pemberian kredit. 2. Sistem pengendalian intern pada sistem pemberian kredit di CUBG KK Yogyakarta sebagian besar dalam komponen lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, pemantauan sudah sesuai dengan komponen pengendalian intern menurut COSO, dengan tidak dilaksanakannya seluruh kegiatan pengendalian intern yang diterapkan COSO pada komponen aktivitas pengendalian (dari empatbelas aktivitas dalam komponen aktivitas pengendalian, terdapat tiga aktivitas yang tidak dilakukan, yaitu pelaksana kredit harus terpisah dari pembahas kredit , pelaksanaan kredit harus terpisah dari penyidikan dan analisa kredit dan penjagaan terhadap lemari besi). 3. Sistem pengendalian intern pada CUBG KK Yogyakarta sudah efektif sebab tidak ditemukan penyimpangan dari dokumen yang di periksa. Selain itu, hasil ini juga diperkuat oleh hasil perhitungan dengan menggunakan uji kepatuhan stop-or-go-sampling terhadap sampel

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

berupa dokumen-dokumen pemberian kredit yang menunjukkan bahwa AUPL = DUPL. B. Keterbatasan Penulis Kesimpulan yang diperoleh merupakan hasil penelitian terhadap dokumen pemberian kredit di CUBG KK Yogyakarta pada bulan Januari hingga Maret 2014, sehingga tidak berlaku pada bulan-bulan berikutnya. Data dan informasi yang diperoleh terbatas pada data yang diberikan CU karena adanya prinsip kerahasiaan umum dalam dunia perbankan. C. Saran Terdapat ketidaksesuaian antara pengendalian intern di CUBG KK Yogyakarta dengan pengendalian intern yang diterapkan COSO. Peneliti menyarankan sebaiknya pengendalian intern pada sistem pemberian kredit pada CUBG KK Yogyakarta mengikuti dan menyesuaikan dengan komponen pengendalian intern menurut COSO. Sistem pengendalian intern COSO yang belum diterapkan, sebaiknya dilakukan untuk memperlancar kegiatan di CUBG KK Yogyakarta seperti: 1. Pemisahan tugas antara pelaksana kredit dengan analisa kredit. 2. Pemisahan tugas antara pelaksana kredit dengan pembahas kredit. Sistem pengendalian intern CUBG KK Yogyakarta sudah diterapkan secara efektif sebab dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan penyimpangan yang terjadi. Hal ini memperlihatkan bahwa pengendalian intern dalam sistem pemberian kredit CUBG KK Yogyakarta sudah berjalan dengan baik. Saran yang dapat diberikan yaitu CU harus terus mempertahankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

kondisi ini dengan selalu mengadakan evaluasi sistem pemberian kredit sehingga kegiatan-kegiatan CU dapat selalu berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90

DAFTAR PUSTAKA Jusup, Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan). Yogyakarta; STIE YKPN Kasmir. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi keenam. Jakarta: Salemba Empat Kuncoro,Mudrajat, Suhardjono.2002.ManajemenPerbankan Teori danAplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Landsittel, Beasley. 2011. COSO Framework. American Accounting Association (AAA). America Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. (ed.3).Jakarta: Salemba Empat. Rittenberg, Landes. 2012. COSO Whitepaper. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). America Samudro, Yosef Herman. 2013. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit di Koperasi Simpan Pinjam Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Kopdit Marsudi Mulyo.Skripsi. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta. www.cubg.or.id diakses pada 2-10-2013, 21:05 www.coso.org/IC.htm diakses pada 11 - 10 – 2013, 16.26 Yuspita, Karlena. 2012. CU: Kendaraan Menuju Kemakmuran. Praktik Bisnis Sosial Model Indonesia. Pt. Gramedia Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI