PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN

Download JURNAL. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG. ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR. ANAK USIA 3-5 TAHUN ...

0 downloads 415 Views 223KB Size
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI DESA BUBE BARU KEC.SUWAWA KAB. BONE BOLANGO Oleh MELLA OKTAVIANI LAIYA (NIM. 841 410 050, Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo)

Telah diperiksa dan disetujui untuk di publikasikan

Pembimbing I

Pembimbing II

Relation of Mother’s knowledge about the children growth with gross Motor development for children in 3-5 years old at Bube Baru Village, Suwawa District, Bone Bolango counties. Mella Oktaviani Laiya, Suwarly Mobiliu, Nanang R. Paramata Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG Email : [email protected] ABSTRACT Mella Oktaviani Laiya. 2014. Relation of Mother’s knowledge about the children growth with gross Motor development for children in 3-5 years old at Bube Baru Village, Suwawa District, Bone Bolango counties . (Suwarly Mobiliu S.KP, M.Kep as advisor I and dr. Nanang Roswita Paramata M.Kes as advisor II) Knowledge is the result of know and this happen after the people do sensory perception about a certain object. gross motor is the body movement which is use the big muscle or all part of body which is influenced by the children ripeness. This research has the aim to know relation of mother’s knowledge about the children growth with gross motor development for children in 3-5 years old at Bube Baru Village, Suwawa District, Bone Bolango counties. Design of this research is analytic descriptive and the approach is cross sectional. the population in this research is 46 respondents, mother and their children 3-5 years old and they live in Bube Baru Village. This research used total sampling and the instrument to measure which is used are quisionar and observation sheet. Data analysis which is used is Fisher Exact by comparing p value with α= 0,005. The result this research showed that 21 responden( 45,6%) have enough knowledge with the development of the children gross motor is good. appropriate stage of development. This result shows the p-value of 0.000 <0.005 The conclusion that there is a relation between maternal knowledge with gross motor development of children aged 3-5 years. Based on the result of this research it will be hoped mother can increase good knowledge about gross motor development of children

Key Word : Knowledge, Growth and development, Gross motor 1

11

Mella Oktaviani Laiya 8414110050, Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG Suwarly Mobiliu S.KP M.Kep, dr. Nanang R. Paramata M.Kes

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI DESA BUBE BARU KEC.SUWAWA KAB. BONE BOLANGO Mella Oktaviani Laiya, Suwarly Mobiliu, Nanang R. Paramata 2

Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG Email : [email protected] ABSTRAK

Mella Oktaviani Laiya, 20014. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-5 Tahun Di Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Tahun 2014 (Suwarly Mobiliu SKP, M.Kep sebagai pembimbing I dan dr. Nanang Roswita Paramata M.Kes sebagai pembimbing II) Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melaksanakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun di Desa Bube Baru Kec. Suwawa Kab. Bone bolango. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan anaknya yang berusia 35 tahun yang ada di Desa Bube Baru sebanyak 46 responden, dengan teknik total sampling dan alat ukur menggunakan kuisioner dan lembar observasi. Analisa data yang digunakan adalah Fisher Exact dengan membandingkan nilai p dengan α= 0,005. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 21 responden (45,6%) berpengetahuan cukup dengan anak perkembangan motorik kasarnya baik sesuai tahap perkembangan. Hasil ini menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000<0,005 Kesimpulannya bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun. Dengan demikian diharapkan ibu dapat meningkatkan pengetahuan yang baik dalam perkembangan motorik kasar anak.

Kata Kunci 2

: Pengetahuan, Tumbuh Kembang, Perkembangan Motorik Kasar.

Mella Oktaviani Laiya 841410050, Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG Suwarly Mobiliu S.KP M.Kep, dr. Nanang R. Paramata M.Kes

Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Pembangunan manusia masa depan di mulai dengan pembinaan anak masa sekarang untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang, sehingga anak perlu dipersiapkan agar anak bisa bertumbuh dan berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya (Narendra, 2002) Tumbuh kembang merupakan hal utama, hakiki, dan khas pada anak. Tumbuh adalah proses bertambahnya ukuran/dimensi akibat penambahan jumlah atau ukuran sel dan jaringan interseluler dan kembang (berkembang) adalah proses pematangan/maturasi fungsi organ tubuh termasuk berkembangnya kemampuan mental inteligensi serta perilaku anak (Mansjoer, 2000). Seorang anak memiliki ciri khas yang berbeda dengan orang dewasa, selain itu anak memerlukan perhatian khusus untuk optimalisasi tumbuh kembang anak.peran orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak sangat diperlukan terutama pada saat mereka berada di usia balita, karena pada saat ini anak mulai mengembangkan kemampuan dasar yang dimilikinya (Hurlock, 2007 ) Balita yang berusia 3-5 tahun dikategorikan ke dalam masa kanak-kanak awal. masa kanak-kanak awal merupakan usia dimana ketergantungan secara praktis sudah dilewati, diganti mulai terbentuknya kemandirian. Masa ini dianggap sebagai masa anak untuk belajar keterampilan dalam memenuhi keinginan untuk mandiri (Yusuf, 2004). Berdasarkan survey pendahuluan di Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa Kabupate Bone Bolango, diperoleh jumlah anak usia 3-5 tahun adalah 46 anak. Ada beberapa anak dinyatakan kurang baik prkembangan motorik kasarnya, hal ini terlihat pada aktivitas yang dilakukan oleh anak usia 3 dan 4 tahun yang tidak dapat berdiri pada satu kaki, berjalan maju dan mundur dengan seimbang Menurut hasil wawancara pada lima orang ibu, terhadap apa yang ibu ketahui tentang pertumbuhan dan perkembangan anak selain pemberian makanan yang bergizi jawaban yang diberikan sama, ibu mengatakan bahwa pada dasarnya anak akan bertumbuh dan berkembang seiring bertambahnya usia sehingga dengan sendirinya anak akan mampu memperlihatkan kemampuannya walau terlambat, tanpa diasah, jadi ibu merasa tidak perlu membantu anak belajar berjalan ataupun bicara. maka peneliti berminat untuk meneliti hubungan pengetahuan ibu tentang Tumbuh Kembang Anak dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak usia 3-5 Tahun di Desa Bube baru Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone bolango Tahun 2014.

METODE PENELITIAN penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dengan anak berusia 3-5 tahun yang ada di Desa Bube Baru, Kecamatan Suwawa Kabupaten Bonebolango Provinsi Gorontalo Tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 46 responden. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel ini adalah total sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi. data diperoleh melalui Angket untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dan lembar observasi perkembangan motorik kasar anak dan juga diperoleh data dari kantor desa Bube Baru berupa data jumlah anak usia 3-5 tahun. pengolahan data menggunakan program SPSS. analisi data yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan metode uji Fisher Exact dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi HASILPENELITIAN Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia Usia Responden

Jumlah

%

20-29

21

45,7

30-39

20

43,5

40-49

5

10,9

Total

46

100

(Tahun)

Data Primer : 2014 Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa kelompok usia 20-29 tahun adalah kelompok usia responden yang terbanyak yaitu 21 orang (45,7%), kelompok usia 30-39 tahunsebanyak 20 orang (43,5%) dan kelompok usia 40-49 tahun merupakan kelompok usia responden terkecil sebanyak 5 orang (10,9%)

Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan

Jumlah

%

SD

23

50,0

SMP

10

21,7

SMA

9

19,6

Perg.Tinggi

4

8,7

Total

46

100

Data Primer : 2014 Berdasarkan data pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan SD adalah responden dengan jumlah terbanyak yaitu 23 orang (50,0%), responden yang berpendidikan SMP berjumlah 10 orang (21,7%), responden yang berpendidikan SMA berjumlah 9 orang (19,6%) dan responden yang berpendidikan Perguruan Tinggi merupakan kelompok responden yang paling sedikit sebanyak 4 orang (8,7%).

Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan

Jumlah

%

IRT PNS Wiraswasta

29 4 13

63,0 8,7 28,3

Total

46

100

Data Primer : 2014 Berdasarkan tabel 4.3 responden sebagai IRT merupakan responden yang terbanyak berjumlah 29 orang (63,0%), yang bekerja sebaga wiraswasta sebanyak 13 orang (28,3%) dan responden yang bekerja sebagai PNS hanya berjumlah 4 orang (8,7%)

Tabel 4.4 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden tentang Tumbuh Kembang

Pengetahuan

Jumlah

%

Baik

7

15,2

Cukup

25

54,3

Kurang

14

30,4

Total

46

100

Data Primer : 2014 Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik tentang tumbuh kembang sebanyak 7 orang (15,2%) responden yang memiliki pengetahuan cukup terhadap tumbuh kembang sebanyak 25 orang (54,3%) dan responden yang pengetahuan kurang terhadap tumbuh kembang sebanyak 14 orang (30,4%) Tabel 4.5 Tabel Distribusi Frekuensi Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-5 Tahun di Desa Bube Bsru Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Motorik Kasar

Jumlah

%

Baik

27

58,7

Tidak Baik

19

41,3

Total

46

100

Data Primer : 2014 Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa anak dengan perkembangan motorik kasar baik berjumlah 27 orang (58,7%) dan anak dengan pekembangan motorik kasarnya tidak baik sebanyak 19 orang(41,3%).

Tabel 4.6 Tabel Distribusi Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-5 Tahun Di Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Pengetahu

Total

Perkembangan Motorik Kasar

an

Baik

Tidak Baik

Ibu

%

N

N

%

ρ Val

N

%

ue

Baik

6

13.0

1

2.2

7

15.2

Cukup

21

45.6

4

8.7

25

54.3

.00

Kurang

0

0

14

30.4

14

30.4

0

Total

27

58.6

19

41.3

46

100

Data Primer : 2014 Berdasarkan tabel 4.6 ditemukan adanya hubungan anatara pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dengan perkembanagan motorik kasar anak usia 3-5 tahun. Angka signifikan uji Fisher Exact adalah ρ < 0,005 dengan nilai ρ = 0,000 < 0,005 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat hubungan anatara pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia 3-5 tahun. Dari 7 (15,2%) ibu yang memiliki pengetahuan baik dengan perkembangan motorik kasar anak baik sebanyak 6 orang ( 13,0%), dan perkembangan motorik kasar anak yang tidak baik berjumlah 1 orang (2,2%). Ibu yang memiliki pengetahuan cukup dengan perkembangan motorik kasar anak baik berjumlah 21 orang (45,6%) dan perkembangan motorik kasar anak tidak

baik sebanyak 4 orang (8,7%)

sedangkan ibu yang pengetahuannya kurang dengan perkembangan motorik kasar anak baik tidak ada, dan dengan perkembangan motorik kasar anak tidak baik sebanyak 14 orang (30,4%). PEMBAHASAN Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian responden memiliki pengetahuan cukup tentang tumbuh kembang anak, ada juga responden yang berpengetahuan baik serta ada juga yang pengetahuannya kurang tentang tumbuh kembang anak. Menurut asumsi

peneliti bahwa dalam proses tumbuh kembang anak, semakin baik pengetahuan ibu maka semakin baik pula pertumbuhan dan perkembangan anak dimana ibu mengetahui cara untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anaknya hal ini dubuktikan dengan jawaban kuisioner yang telah dibagikan bahwa ibu yang menjawab dengan benar mempunyai anak dengan perkembangan motorik kasar baik. Hal ini didukung oleh teori Syah (2003) bahwa dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik maka akan mudah menerima segala informasi terutama semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh anak untuk dapat berkembang secara optimal. Informasi tersebut meliputi bagaimana cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan anak, dan menstimulasi perkembangan anak. Pengetahuan dan pemahaman yang baik diperoleh dari suatu pendidikan yang baik melalui proses dan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan dan pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan uraian diatas maka asumsi peneliti tentang pengetahuan adalah pengetahuan diperoleh dari suatu pendidikan maka semakin tinggi pendidikan seorang ibu maka semakin baik pula pengetahuannya dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. sebagian besar perkembangan motorik anak baik yaitu sebanyak 27 orang (58,7%), hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak cukup baik. Tetapi masih ada juga anak dengan perkembangan motorik kasar tidak baik. Menurut asumsi peneliti bahwa faktor yang menyebabkan perkembangan motorik kasar anak tidak baik adalah pengetahuan ibu yang kurang tentang tumbuh kembang anak, hal ini dibuktikan dengan jawaban kuisioner yang telah dibagikan dimana ibu yang jawabannya salah tentang tumbuh kembang memiliki anak yang perkembangan motoriknya tidak baik, seperti anak tidak dapat berdiridengan 1 kaki selama 5-10 detik. Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistic bivariat Fisher Exact dengan nilai ρ = 0,000 itu artinya nilai ρ Value < 0,005. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tantang tumbuh kembang anak dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun di Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. .

Berdasarkan tabel 4.6 ada 7 orang (15,2%) responden yang pengetahuannya tentang tumbuh kembang termasuk dalam kategori baik. Dimana ada 6 orang (13,0%) memiliki anak dengan perkembangan motorik kasar yang baik dan 1 orang (2,2%) memiliki anak dengan perkembangan motorik kasar yang tidak baik dan ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 25 orang(54,3%) dimana 21 orang (45,6%) memiliki anak dengan perkembangan motorik kasar baik dan 4 orang (8,7%) memiliki anak dengan perkembangan motorik kasar tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya pengetahuan ibu yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar anak menjadi baik atau tidak baik akan tetapi ada penyebab lain seperti teori yang diungkapkan oleh Soetjiningsih (2002) bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar anak adalah gizi ibu saat hamil, status gizi, stimulasi dan pengetahuan ibu. Selain itu data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang pengetahuannya tentang tumbuh kembang termasuk dalam kategori kurang sebanyak 14 orang (30,4%) dan memiliki anak dengan perkembangan motorik kasar yang tidak baik seperti anak tidak dapat berdiri pada satu kaki selama 5-10 detik, berjalan maju dan mudur dengan berjinjit, hal ini menunjukkan ibu tidak mengetahui apa saja yang yang harus dipenuhi untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dibuktikan dari jawaban kuisioner yang telah dibagikan bahwa ada beberapa orang yang tidak mengetahui bahwa kemampuan fisik anak harus dilatih agar anak dapat berkembang secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan peneliti dapat menyimpulkan bahwa apabila pengetahuan yang dimiliki seorang ibu tentang tumbuh kembang baik maka akan baik pula perkembangan motorik kasar anak dan sebaliknya apabila pengetahuan ibu kurang maka perkembangan motorik kasar anak tidak baik.. KESIMPULAN 1.

Sebagian besar responden dari penelitian ini adalah ibu berusia 20-29 tahun sebanyak 21 orang (45,7%). Tingkat pendidikan responden terbanyak adalah SD berjumlah 23 orang (50%) serta sebagian besar responden sebagai IRT yaitu berjumlah 29 orang (63,0%)

2.

Responden pengetahuannya cukup adalah kelompok responden terbanyak yaitu sebanyak 25 orang (54,3%).

3.

Sebagian besar perkembangan motorik kasar pada anak baik yaitu sebanyak 27 orang (58,7%).

4.

Ditemukan adanya hubungan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia 3-5 tahun di Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Fisher Exact dengan nilai ρ = 0,000 yang berarti nilai ρ Value < 0,005.

5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi Tempat Penelitian Diharapkan Desa Bube Baru dapat melakukan promosi melalui sarana berupa poster, leaflet, stiker, dan bila perlu membuat lokakarya mini tentang pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak. 2. Bagi Responden Diharapkan responden dapat lebih lagi memperhatikan dan meningkatkan pengetahuannya tentang tumbuh kembang anak dengan mengikuti penyuluhan tentang Pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak, atau melalui informasi, media masa (koran, majalah) maupun media elektronik TV atau radio). 3. Bagi Institusi Pendidikan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan kepustakaan khususnya program studi Strata I Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo, dan sebagai bahan penelitian selanjutnya disesuaikan dengan teori terbaru. 4. Bagi peneliti Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan lagi dengan mencari faktor-faktor penyebab lainnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Depkes RI. 2005. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta :Depkes RI ________. 2010. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta :Depkes RI Dinkes

Gorontalo

2010.

Deteksi

Http://dinkes.gorontalo.web.id

Tumbuh

Kembang

Anak.

Diakses

dari

:

Hidayat,A A, 2008. Metode Penelitian kebidanan dan Teknis Analisis Data. Jakarta:Salemba medika Hurlock, 2000.Perkembangan Anak. Jakarta :Erlangga _______,2007, Pengembangan Dasar Anak. Jakarta: Erlangga Herawati, M. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta :Salemba Medika Kusnandi, R. 2010. Pedoman Pelaksanaan, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta: Depkes RI Mansjoer, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakata :Media Aesculapius Narendra. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.Jakarta :Sagung Seto Nova.L. 2010. Faktor Yang Menpengaruhi Tumbuh Kembang Anak. Diakses dari http://www.ibudanbalita.com Nursalam, 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak.Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Riwidikdo, H. 2009. Statisitik Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Sarayar, S. 2013. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Usia 0-3 Tahun. Septian, R.2011 Makalah pertumbuhan dan DDST . Diakses dari : http://www.academia.edu/ Setiadi, 2013. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Soekanto, S. 2010 Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta :PT Rajawali Press Soetjiningsih, 2002. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC Sudijono, A.2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sugiyono, 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sunaryo, 2004 . Tumbuh Kembang Anak. Jakarta :EGC Supartini, Yupi. 2009. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak: EGC. Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya Trianna, 2012. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Dalam Memantau perkembangan Motorik Pada BATITA. Diakses dari : Http://uda.ac.id

Titis, 2011. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3- 5 Tahun di PAUD Ngudi Rahayu, Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang .diakses dari : Http://ebookily.org Wong, D. L.2003. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC Yusuf, S.L.N. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung: PT Remaja Rosdakarya