TINGKAT PENGETAHUAN GIZI DAN KONSUMSI SERAT SERTA STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR MARDI YUANA 3 BOGOR
RYAN PRANATHA ARDILA PUTRA
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Tingkat Pengetahuan Gizi dan Konsumsi Serat serta Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar Mardi Yuana 3 Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Ryan Pranatha Ardila Putra NIM I14090030
ABSTRAK RYAN PRANATHA ARDILA PUTRA. Tingkat Pengetahuan Gizi dan Konsumsi Serat serta Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar Mardi Yuana 3 Bogor. Dibimbing oleh TIURMA SINAGA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan gizi dan konsumsi serat serta status gizi pada anak sekolah dasar. Desain penelitian ini menggunakan Cross sectional Study. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 6 sebanyak 30 siswa. Hasil menunjukkan ratarata asupan energi, protein, dan serat subjek adalah 1630.7 kkal/hari, 47.7 g/hari, 5.9 g/hari. Rata-rata asupan air putih subjek adalah 1576 ml/hari. Pengetahuan gizi anak dan ibu berada pada tingkat pengetahuan gizi sedang dan baik. Status gizi pada subjek sebagian besar terdapat pada status gizi normal (56.7%) dan lainya berada pada kategori gemuk (30%) serta obes (13.3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan anak dan ibu dengan status gizi anak (r=-0.358, p=0.052 dan r=0.134, p=0.481), konsumsi serat anak (r=-0.007, p=0.972 dan r=-0.163, p=0.390), dan konsumsi air putih anak (r=-0.221, p=0.241 dan r=-0.130, p=0.493). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi serat dengan status gizi (r=0.207, p=0.273). Kata kunci: asupan energi, protein, serat, asupan air, frekuensi BAB
ABSTRACT RYAN PRANATHA ARDILA PUTRA. The Level of Nutritional Knowledge and Fiber Consumption and Nutritional Status of Mardi Yuana 3 Bogor Elementary School’s Students. Supervised by TIURMA SINAGA. This study were aimed to analyze level of nutritional knowledge and consumption fiber and nutritional status of elementary school student. A Crosssectional design was used in this study. The subject of this research is 6 grade students about 30 students. The results showed an average intake of energy, protein, fiber and subject is 1630.7 kkal/day, 47.7 g/day, 5.9 g/day. The average water intake was 1576 ml/day. Nutritional knowledge of children and mothers are at the level of midle nutrition and good nutrition. Most of subject’s nutritional status are on the normal nutrition (56.7%) and the others are at the category of plump (30%) and obes (13.3%). The result showed that there was no significant correlation between level of a knowledge children and mother with status of child nutrition (r=-0.358, p=0.052 dan r=-0.134, p=0.481), fibers consumption of a child (r=-0.007, p=0.972 dan r=-0.163, p=0.390), and water consumption of a child (r=-0.221, p=0.241 dan r=-0.130, p=0.493). There was no significant correlation between consumption of fiber and nutritional status (r=0.207, p=0.273). Keywords: energy intake, protein, fiber, water intake, the frequency of chapter
TINGKAT PENGETAHUAN GIZI DAN KONSUMSI SERAT SERTA STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR MARDI YUANA 3 BOGOR
RYAN PRANATHA ARDILA PUTRA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi dari Program Studi Ilmu Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
Judul Skripsi : Tingkat Pengetahuan Gizi dan Konsumsi Serat serta Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar Mardi Yuana 3 Bogor Nama : Ryan Pranatha Ardila Putra NIM : I14090030
Disetujui oleh
Dr. Tiurma Sinaga, MFSA Pembimbing
Diketahui oleh
Dr. Rimbawan Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Tingkat Pengetahuan Gizi dan Konsumsi Serat serta Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar Mardi Yuana 3 Bogor‖. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Gizi di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Selain itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Dr. Tiurma Sinaga, MFSA selaku dosen pembimbing akademik dan skripsi yang senantiasa meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan bimbingan, saran dan motivasi kepada penulis. 2. Prof. Dr. Ir. Siti Madanijah, MS selaku dosen pemandu seminar sekaligus dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini. 3. Kepada Rudi Fadila Irianto dan Arumningsih selaku ayahanda dan ibunda tercinta yang senantiasa selalu mendoakan dan memberikan dukungan, baik dukungan moral maupun dukungan materi selama penulis menempuh pendidikan. Terima kasih kepada adik-adik tersayang Rima Agusthi Ardila Putri dan Ragil Destha Ardila Putra yang selalu mendoakan dan memberikan semangat. 4. Anisa Rahmi Nurhasanah S.Gz yang telah memberikan dukungan, semangat dan masukan selama penyelesaian skripsi. 5. Kepada teman terdekat Albeta Putra S.Gz, Mega Seasty Handayani S.Gz, Babang Yusuf S.Gz, Karim Mustofa S.Gz, Soni Fauzi S.Gz, Ronald Sinery S.Gz, Aji Nugroho S.Gz, Bagustio, Fadlan Dira Ayandra, Bagus Pramudito, Ahep, Rizki, Rizko, Thony, Ajaw dan lain-lain yang telah memberikan saran dan kesan positif. 6. Teman-teman pembahas seminar: Dyastuti Puspita, Wafiqah Indriani, Luhur Nugroho, Willi Gumilang yang telah memberikan masukan dan saran selama seminar. 7. Keluarga besar gizi 46 (coconuts) yang telah membantu sejak awal masa perkuliahan di departemen hingga penyelesaian tugas akhir. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Penulis memohon maaf atas segala kekurangan ataupun kekhilafan yang penulis lakukan, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat. Demikian yang bisa penulis sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf. Bogor, Februari 2015
Ryan Pranatha Ardila Putra
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
Hipotesis
2
Manfaat Penelitian
2
KERANGKA PEMIKIRAN
2
METODE
4
Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
4
Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
4
Jenis dan Cara Pengambilan Data
4
Pengolahan dan Analisis Data
5
Definisi Operasional
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
8
Karakteristik Contoh
8
Karakteristik Keluarga
9
Tingkat Pengetahuan Gizi
10
Konsumsi Pangan
11
Tingkat Kecukupan Energi, Protein, Serat, dan Air Putih
12
Frekuensi Buang Air Besar
15
Status Gizi
15
Hubungan antar Variabel
16
SIMPULAN DAN SARAN
17
Simpulan
17
Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
21
RIWAYAT HIDUP
25
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis, variabel dan cara pengumpulan data Pengkategorian variabel penelitian Sebaran contoh berdasarkan karakteristik contoh Sebaran contoh berdasarkan karakteristik keluarga contoh Sebaran contoh (anak dan ibu) berdasarkan tingkat pengetahuan gizi Sebaran rata-rata konsumsi pangan berdasarkan kelompok bahan pangan dalam seminggu Sebaran rata-rata asupan, angka kecukupan, dan tingkat kecukupan energi, protein, dan serta contoh Sebaran contoh berdasarkan tingkat kecukupan energi dan protein contoh Sebaran contoh berdasarkan tingkat kecukupan serat contoh Sebaran contoh berdasarkan tingkat kecukupan air putih contoh Sebaran contoh berdasarkan frekuensi BAB contoh Sebaran contoh berdasarkan status gizi contoh
4 6 8 9 10 11 12 13 14 14 15 16
DAFTAR GAMBAR 1 Kerangka pemikiran mengenai tingkat pengetahuan gizi dan tingkat konsumsi serat serta status gizi pada anak sekolah dasar Mardi Yuana 3 Bogor
3
DAFTAR LAMPIRAN 1 Kuesioner anak dan ibu 2 Sebaran contoh berdasarkan asupan energi, protein, dan serat contoh
21 23
PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan teknologi dan informasi serta arus globalisasi dewasa ini menyebabkan perubahan gaya hidup terutama pada kebiasaan makan. Kebiasaan mengonsumsi makanan tradisional yang mengandung cukup karbohidrat, tinggi serat dan rendah lemak cenderung berubah menjadi konsumsi makanan jadi yang mengandung tinggi karbohidrat, rendah serat dan tinggi lemak (Almatsier 2006). Hal ini terjadi juga pada kelompok usia anak sekolah dikarenakan beberapa faktor, antara lain: iklan di beberapa media terutama televisi, pengaruh teman sebaya, dan daya beli yang meningkat (Herlina 2013). Menurut Depkes (2001), rata-rata konsumsi serat penduduk Indonesia adalah 10.5 g/hari. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia baru memenuhi kebutuhan serat sekitar sepertiga dari kebutuhan yang dianjurkan. Kebutuhan serat yang dianjurkan berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) pada anak usia 10-12 tahun adalah 30 g/hari untuk laki-laki dan 28 g/hari untuk perempuan (WNPG 2013). Sumbangan konsumsi buah dan sayuran masyarakat Indonesia juga sangat memprihatinkan, yaitu hanya 2.7 g/hari. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) Provinsi Jawa Barat (2007), sebanyak 97% penduduk usia 10 tahun keatas kurang makan sayur dan buah. Menurut Ambarita et al. (2014), konsumsi serat anak di beberapa sekolah dasar di Kota Bogor kurang. Berdasarkan penelitian utama dengan judul, pengaruh pemberian makan siang terhadap konsumsi sayuran pada anak di Sekolah Dasar Mardi Yuana 3 Bogor yang diketuai oleh Sinaga T, didapatkan data bahwa kebiasaan makan sayuran di rumah tergolong kurang atau kadang-kadang yaitu pagi (42.4%), siang (69.7%), dan malam (60.6%). Serat merupakan satu-satunya zat non gizi yang paling sering dikaji manfaatnya terhadap kesehatan serta hubungannya terhadap status gizi. Meskipun tidak dikategorikan sebagai zat gizi, serat makanan (dietary fiber) terbukti sangat bermanfaat bagi kesehatan. Serat makanan bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, mencegah penyakit, dan untuk terapi pengobatan. Menurut Anderson et al. (2009), asupan serat yang baik dapat mengurangi risiko penyakit seperti jantung koroner, stroke, hipertensi, diabetes, obesitas. Menurut Muchtadi (2009), kurangnya konsumsi serat akan mengakibatkan seseorang mengalami sembelit atau konstipasi. Rendahnya konsumsi serat seseorang terutama pada anak-anak dipengaruhi oleh peran orang tua. Orang tua memiliki peran penting dalam meningkatkan konsumsi serat anak. Yusuf (2004) menyatakan bahwa keluarga terutama ibu sangat berperan dalam proses perkembangan anak seperti memenuhi kebutuhan makan. Menurut Cooke (2003), efektivitas pola asuh orang tua merupakan langkah penting dalam mempromosikan konsumsi sayur dan buah pada anak. Hal tersebut dikarenakan pada fase ini anak membutuhkan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral untuk memperbaiki daya tahan tubuh. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang penting karena proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Kebutuhan gizi anak yang terpenuhi dengan baik akan menunjang kesehatan sehingga mampu
2 beraktivitas di sekolah dengan baik. Oleh karena itu, pembinaan dan pengembangan anak memerlukan perhatian penting agar tercapai proses tumbuh kembang yang optimal dan berkualitas. Permasalahan mengenai rendahnya asupan serat, air dan pola defekasi pada anak dapat terus meningkat dan berdampak pada kesehatan anak. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat pengetahuan gizi dan konsumsi serat serta status gizi pada anak sekolah dasar Mardi Yuana 3 Bogor. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan gizi dan konsumsi serat serta status gizi pada anak sekolah dasar Mardi Yuana 3 Kota Bogor, dengan tujuan khusus: 1. Mengidentifikasi karakteristik contoh (umur, jenis kelamin) dan keluarga contoh (tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga). 2. Mengidentifikasi konsumsi jenis pangan, dan tingkat kecukupan energi, protein, serat, air putih. 3. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan gizi anak dan ibu. 4. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan gizi anak dan ibu dengan status gizi, konsumsi serat, dan air putih. 5. Menganalisis hubungan tingkat konsumsi serat anak dengan status gizi anak. Hipotesis 1. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan gizi anak dan ibu dengan tingkat konsumsi serat anak. 2. Terdapat hubungan antara tingkat konsumsi serat dengan status gizi anak. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai konsumsi serat yang cukup pada anak usia sekolah. Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pentingnya serat makanan bagi anak usia sekolah. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan orang tua terutama ibu.
KERANGKA PEMIKIRAN Anak merupakan aset berharga suatu bangsa. Anak dengan status gizi yang baik mampu beraktivitas di sekolah dengan baik. Status gizi anak dipengaruhi oleh kebiasaan makan. Salah satu kebiasaan makan dipengaruhi oleh bagaimana pengetahuan dan sikap gizi seseorang. Pengetahuan dan sikap gizi serta kebiasanan makan dipengaruhi oleh karakteristik anak (umur dan jenis kelamin). Orang tua juga dapat mempengaruhi kebiasaan makan anak (pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan pendapatan orang tua).
3 Konsumsi anak seringkali hanya pada bahan pangan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak saja sedangkan konsumsi zat gizi seperti vitamin dan mineral masih kurang. Sementara itu, vitamin dan mineral banyak terkandung dalam sayur dan buah yang kaya akan serat. Selain serat, asupan air juga perlu diperhatikan mengingat asupan air anak sekolah masih kurang. Asupan air yang kurang terutama air putih juga dapat menyebabkan proses pencernaan terganggu. Pemenuhan kecukupan akan air dipengaruhi oleh konsumsi air dan kecukupan air. Kerangka pemikiran penelitian ini disajikan pada Gambar 1. Karakteristik contoh 1. Umur 2. Jenis kelamin
Karakteristik Keluarga 1. Pendidikan ibu 2. Pekerjaan ibu 3. Pendapatan keluarga
Karakteristik lingkungan 1. Ketersediaan 2. Pengaruh teman
Pengetahuan gizi anak sekolah dan orang tua (ibu)
Konsumsi pangan 1. Jenis pangan 2. Jumlah pangan
Asupan 1. Energi 3. Serat 2. Protein 4. Air putih
Aktifitas fisik
Frekuensi BAB
Status kesehatan
Status gizi (IMT/U)
Keterangan : = variabel yang diteliti = variabel yang tidak diteliti = hubungan yang dianalisis = hubungan yang tidak dianalisis Gambar 1 Kerangka pemikiran mengenai tingkat pengetahuan gizi dan tingkat konsumsi serat serta status gizi pada anak sekolah dasar Mardi Yuana 3 Bogor.
4 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi penelitian ini adalah Cross sectional Study karena seluruh sampel diamati pada saat yang bersamaan atau satu kesatuan waktu ketika penelitian berlangsung. Penelitian ini berlokasi di Sekolah Dasar Mardi Yuana 3 Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013. Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Contoh pada penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas 6 SD Mardi Yuana 3 Bogor. Sekolah dasar Mardi Yuana 3 Bogor hanya memiliki satu lokal kelas 6. Jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak 33 siswa. Selama pengambilan data, sebanyak 3 siswa tidak masuk sekolah sehingga contoh yang diambil hanya 30 siswa. Metode yang digunakan dalam penarikan contoh adalah dengan metode Purposive Sampling. Jenis dan Cara Pengambilan Data Contoh dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar. Golongan anak sekolah dasar dipilih sebagai contoh karena termasuk individu beresiko mengalami kekurangan serat yang dapat berdampak dengan kesehatan dimasa depannya. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Jenis data primer meliputi, data karakteristik contoh (umur dan jenis kelamin anak), data karakteristik keluarga (pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga), pengetahuan gizi anak dan ibu, konsumsi pangan (jenis pangan dan jumlah pangan). Jenis data sekunder meliputi, data profil sekolah. Jenis, variabel dan cara pengumpulan data pada penelitian ini disajikan pada tabel 1. Tabel 1 Jenis, variabel dan cara pengumpulan data No. 1.
Jenis Data Data Primer
2.
Data Primer
3. 4.
Data Primer Data Primer
5.
Data Primer
6.
Data Sekunder
Variabel Karakteristik contoh: Umur anak Jenis kelamin anak Karakteristik keluarga Pendidikan ibu Pekerjaan ibu Pendapatan ibu Pengetahuan Gizi Konsumsi pangan (jenis pangan dan jumlah pangan) Antropometri (TB dan BB) Profil sekolah
Cara Pengumpulan Pengisian kuesioner wawancara
Pengisian kuesioner wawancara
Pengisian kuesioner wawancara Pengisian kuesioner, Metode food record 7x24 jam dan wawancara Pengukuran langsung dengan timbangan injak Data sekolah
5 Data pengetahuan gizi anak dan ibu diperoleh dengan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner. Data konsumsi serat anak dikumpulkan dengan cara food record. Food record diisi selama tujuh hari. Data status gizi diperoleh dengan metode antropometri dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara langsung. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan pengecekan kelengkapan pada setiap kuesioner. Tahap pengolahan data adalah entry, coding, cleaning, pengelompokan data. Data diolah menggunakan program komputer Microsoft Excel 2007 dan SPSS version 16.0 for windows. Data status gizi contoh dihitung berdasarkan indeks massa tubuh per umur (IMT/U). Nilai IMT/U contoh diperoleh dengan menggunakan software WHO anthroplus 2007 yang kemudian dikategorikan berdasarkan nilai z-skor. Kategori status gizi menurut WHO (2007) dibagi menjadi lima kategori :1) sangat kurus (z <-3 SD); 2) kurus (-3 SD ≤ z ≤ -2 SD); 3) normal (-2 SD ≤ z ≤ +1 SD); 4) gemuk (+1 SD ≤ z ≤ +2 SD); 5) obes (z > +2 SD). Pendidikan orang tua dalam penelitian ini merupakan lama pendidikan terakhir yang ditempuh orang tua siswa hingga saat penelitian berlangsung. Pendidikan orang tua dikelompokkan dalam empat kategori yaitu SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat, perguruan tinggi/sederajat. Food record adalah metode pencatatan semua yang responden makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam ukuran rumah tangga (URT) atau menimbang dalam ukuran berat (gram) dan termasuk cara persiapan serta pengolahan makanan tersebut dalam periode waktu biasanya 3-7 hari dengan memperhitungkan hari secara proporsional, berupa hari-hari biasa dan weekend (Siagian 2010). Metode food record ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode ini yaitu relatif murah, lebih akurat, dapat menjangkau sampel dalam jumlah banyak, sedangkan kelemahannya adalah terlalu membebani responden dan membutuhkan partisipasi tinggi dari responden serta pola konsumsi pangan rumah tangga bisa berubah (Fahmida & Dillon 2007). Penelitian ini selain menggunakan metode food record divaliditas dengan tahapan sebagai berikut: menjelaskan takaran saji bahan pangan dengan menggunakan food model, pengisian food record, dan dihari berikutnya dilakukan pengecekan dengan cara menanyakan kembali makanann yang dimakan. Konsumsi pangan diketahui melalui metode food record 7x24 jam. Data konsumsi pangan yang diperoleh dari food record dikonversikan beratnya kedalam gram, kemudian dihitung kandungan zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) Indonesia tahun 2007 dan 2013. Kandungan zat gizi makanan yang tidak terdapat di DKBM didapat dari informasi nilai gizi pada kemasan makanan dan dari program nutri survey tahun 2007. Kandungan serat makanan diperoleh dari berbagai sumber, yaitu penuntun diet edisi baru tahun 2004, informasi nilai gizi pada kemasan makanan, nutri survey tahun 2007, dan food consumption of Singapore. Data asupan serat contoh dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu kurang (<19 g/hari), cukup (19−30 g/hari), dan lebih (> 30 g/hari). Data-data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensia. Analisis deskriptif dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi,
6 rata-rata dan standar deviasi. Analisis inferensia untuk melihat hubungan antar variabel. Data yang dianalisis secara deskriptif adalah data karakteristik contoh (umur dan jenis kelamin anak), data karakteristik keluarga (pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga), pengetahuan anak dan ibu, konsumsi serat, status gizi (IMT). Analisis secara statistik yang dilakukan menggunakan uji korelasi spearman. Uji korelasi spearman digunakan untuk variabel pengetahuan gizi anak dan pengetahuan ibu, konsumsi serat, konsumsi air putih, dan status gizi. Pengkategorian variabel penelitian ini disajikan pada tabel 2. Tabel 2 Pengkategorian variabel penelitian No. Variabel 1. Jenis kelamin 2. 3.
Umur Status gizi anak
4.
Pendidikan ibu
5.
Pekerjaan ibu
6.
Pendapatan keluarga (per bulan)
7.
Pengetahuan gizi anak dan ibu
8.
Tingkat kecukupan energi dan protein
9.
Konsumsi serat
10.
Konsumsi air putih
11.
Frekuensi BAB
Kategori 1. Laki-laki 2. Perempuan 10 – 12 tahun 1. Sangan kurus 4. Gemuk 2. Kurus 5. Obes 3. Normal 1. SD/sederajat 2. SMP/sederajat 3. SMA/sederajat 4. Perguruan Tinggi 1. Ibu rumah tangga 2. Wiraswasta 3. PNS 4. Pegawai swasta 5. Lainnya 1. Rp <1.000.00 2. Rp 1.000.000-2.000.000 3. Rp 2.000.000-3.000.000 4. Rp 3.000.000-4.000.000 5. Rp >4.000.000 1. Kurang : <60% 2. Sedang : 60%-80% 3. Baik : >80% 1. defisit berat : (<70%) 2. defisit sedang : (70-80%) 3. defisit ringan :(80-90%) 4. normal : (90-119%) 5. lebih : (>120%) 1. Kurang : <19 g 2. Cukup : 19-30 g 3. Lebih : > 30 g 1. Kurang : <1800 ml/hari 2. Baik : >1800 ml/hari 1. Kurang :<3 kali/minggu 2. Normal :≥3 kali/minggu
Analisis Deskriptif
Acuan
Deskriptif Deskriptif (WHO 2007) Deskriptif
Deskriptif
Deskriptif
Deskriptif
Khomsan (2000)
Deskriptif
Depkes (1996)
Deskriptif
WNPG (2012)
Deskriptif
WNPG (2013)
Deskriptif
7
DEFINISI OPERASIONAL Anak usia sekolah adalah siswa/siswi kelas 6 SD yang bersedia mengisi kuesioner. Karakteristik contoh adalah data-data yang meliputi umur dan jenis kelamin anak. Karakteristik Keluarga adalah data-data yang meliputi pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga. Pendidikan adalah pendidikan yang ditempuh oleh masing-masing contoh. Tingkat pendidikan dibagi menjadi empat kategori yaitu SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat dan Perguruan tinggi. Pekerjaan adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan mengharapkan upah atau imbalan. Pekerjaan dibagi menjadi lima kategori yaitu ibu rumah tangga, wiraswasta, PNS, pegawai swasta dan lainnya. Pendapatan adalah jumlah pendapatan perbulan yang dihasilkan dari pendapatan kepala keluarga dibagi dengan besar keluarga dinilai dalam satuan rupiah. Pendapatan perbulan keluarga dibagi menjadi lima kategori yaitu