Visualisasi Informasi dan Relasi Fungsi Penyusun: Bevina D. Handari
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Lingkup Subpokok Bahasan
Lingkup Subpokok Bahasan
Visualisasi Informasi dengan Gambar dan Grafik
Relasi dan Fungsi antar Dua Peubah
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
DAFTAR ISI 1. Visualisasi Informasi dengan Gambar dan Grafik: • Jenis peubah pada data • Grafik peubah kategori dan grafik peubah kuantitatif • Interpretasi grafik • Membentuk grafik dengan Excel 2. Relasi dan Fungsi: • Peubah bebas dan terikat • Relasi dan fungsi
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita berhadapan dengan data. Misalnya di media cetak terdapat data hasil pemilihan daerah suatu propinsi atau data hasil ekspor komoditi pertanian Indonesia pada tahun tertentu. Dengan menggunakan data tersebut dapat diperoleh berbagai informasi yang diperlukan. Sebagai contoh, dengan menggunakan data hasil pemilihan daerah dapat diperoleh informasi jumlah pemilih masing-masing calon kepala daerah. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Data mentah dalam bentuk deretan angka atau tabel sulit untuk diperkirakan dan dipelajari polanya.
Untuk memudahkan kita dalam memahami informasi apa saja yang dapat diperoleh dari data, seringkali data divisualisasikan dalam bentuk grafik atau tabel. Visualisasi data dalam bentuk grafik dan bagan (chart) memudahkan kita ‘merasakan’, memperkirakan dan mempelajari pola, dan mengetahui kecenderungan yang sebelumnya tidak terlihat jelas pada data. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Informasi-informasi yang diperoleh dari data menggambarkan karakteristik suatu objek atau seseorang. Setiap objek atau seseorang dapat mempunyai karakteristik yang berbeda dengan objek atau seseorang lainnya. Karakterisitik ini dikenal sebagai peubah.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Sebelum mempelajari grafik dan bagan, akan dibahas mengenai peubah. Peubah adalah sebuah karakteristik dari sebuah objek atau seseorang yang dapat berbeda dari satu objek/seseorang dengan objek/seseorang lainnya.
Agar kita dapat membentuk grafik atau bagan yang tepat, kita harus mengetahui jenis peubah pada data. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Untuk mengenali peubah pada data, berikut ini adalah data pemain sepak bola terkaya tahun 2010: Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Cristiano Ronaldo Zlatan Ibrahimovic Lionel Messi Samuel Eto'o Ricardo Kaka Emmanuel Adebayor Karim Benzema Carlos Teves John Terry Frank Lampard
Klub Real Madrid FC FC Barcelona FC Barcelona Internazionale Real Madrid FC Manchester City Real Madrid FC Manchester City Chelsea FC Chelsea FC
Gaji Per Bulan (€) 1.083.000 1.000.000 875.000 875.000 833.000 708.000 708.000 666.000 625.000 625.000
Sumber: http://gen22.blogspot.com/2010/03/pemain-sepak-bola-terkaya-2010.html
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Setiap pemain sepak bola memiliki 3 karakteristik dari peringkat, klub, dan gaji per bulan. Setiap baris dari tabel mewakili masing-masing pemain bola; Setiap kolom mewakili peubah yang berbeda; Peubah peringkat dan peubah gaji per bulan merupakan peubah-peubah kuantitatif; Peubah klub adalah peubah kategori.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Peubah Kuantitatif
Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Cristiano Ronaldo Zlatan Ibrahimovic Lionel Messi Samuel Eto'o Ricardo Kaka Emmanuel Adebayor Karim Benzema Carlos Teves John Terry Frank Lampard
Peubah Kategori
Klub Real Madrid FC FC Barcelona FC Barcelona Internazionale Real Madrid FC Manchester City Real Madrid FC Manchester City Chelsea FC Chelsea FC
Peubah Kuantitatif
Gaji Per Bulan (€) 1.083.000 1.000.000 875.000 875.000 833.000 708.000 708.000 666.000 625.000 625.000
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Materi yang akan dibahas pada lingkup subpokok bahasan visualisasi informasi dengan gambar dan grafik terdiri dari: Grafik Interpretasi Grafik Membentuk Grafik dengan Excel
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK
Grafik
Grafik Peubah Kategori Peubah kategori: peubah dengan karakteristik menggunakan ukuran skala angka atau urutan yang dapat dikategorikan. Misalnya penghasilan ‘rendah’, ‘sedang’,dan ‘tinggi’.
Grafik Peubah Kuantitatif Peubah kuantitatif: peubah dengan karakteristik ukuran angka dan urutan, biasanya terdapat satuan yang pasti. Seperti penghasilan (juta/ tahun).
Sumber: Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK PEUBAH KATEGORI
Jenis grafik yang biasa digunakan untuk memvisualisasikan data yang memiliki peubah kategori adalah: Bagan Lingkaran
Grafik Batang
Grafik Garis
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK PEUBAH KATEGORI
Bagan lingkaran dan grafik batang dapat juga digunakan untuk merepresentasikan peubah kuantitatif dimana angka-angka peubah kuantitatif dapat dibedakan hanya dalam beberapa kategori.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
BAGAN LINGKARAN
Bagan lingkaran adalah bagan yang merepresentasikan informasi sebagai bagianbagian dalam lingkaran yang disebut sektor. • Setiap sektor menunjukkan satu kategori, dan besar sektor sesuai dengan persentase kategori. Dengan kata lain bagan lingkaran digunakan untuk menjelaskan proporsi tiap kategori.
Bagan lingkaran tidak sesuai untuk semua data, hanya data yang dapat dikelompokkan menjadi sejumlah kategori.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
BAGAN LINGKARAN
Total persentase kategori harus 100%
Sektor
Data harus dapat dikelompokan menjadi beberapa kategori.
Setiap sektor mewakili satu kategori
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
BAGAN LINGKARAN
Berikut adalah data listrik yang didistribusikan kepada pelanggan menurut kelompok pelanggan tahun 2008:
Kelompok Pelanggan
Mwatt
Persen listrik
Sosial
3,082,428
2%
Rumah Tangga
50,184,18`7
39%
Bisnis
22,926,282
18%
Industri
47,968,859
37%
Publik
4,857,099
4%
Sumber: Badan Pusat Statistik, http://www.bps.go.id
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
BAGAN LINGKARAN
Tabel data listrik di atas memiliki peubah kategori, yaitu kelompok pelanggan, sehingga data dapat dikategorikan menurut kelompok pelanggan. Peubah Mwat dan peubah persen listrik merupakan peubah-peubah kuantitatif yang nilainya dapat dibedakan pada beberapa kategori sehingga bagan lingkaran dapat digunakan untuk mengorganisasikan data. Tiap sektor pada bagan lingkaran mewakili persentase dari total pelanggan. Misalnya sektor 2% mewakili kelompok pelanggan sosial dengan distribusi listrik sebesar 3,082,428 Mwat. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK BATANG
Grafik batang menggambarkan setiap kategori dengan sebuah batang vertikal atau horisontal. • Panjang batang adalah persentase dari total nilai kategori, proporsi dari nilai kategori, atau nilai kategori; • Jika data dapat direpresentasikan dengan bagan lingkaran, maka data dapat juga direpresentasikan dengan grafik batang. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK BATANG
Tinggi batang adalah persentase dari total nilai kategori, proporsi dari nilai kategori, atau nilai kategori.
Batang
Setiap batang mewakili satu kategori Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK BATANG Data listrik yang didistribusikan kepada pelanggan menurut kelompok pelanggan tahun 2008 juga dapat dinyatakan dalam grafik batang.
Kelompok Pelanggan
Mwatt
Data Kelompok Pelanggan Listrik Tahun 2008
Persentase listrik
Sosial
3,082,428
2%
Rumah Tangga
50,184,18`7
39%
Bisnis
22,926,282
18%
Industri
47,968,859
37%
Publik
4,857,099
4%
Persentase Listrik
50%
40% 30% 20% 10% 0%
Sumber: Badan Pusat Statistik, http://www.bps.go.id
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK BATANG
Berikut contoh menarik dari data ekspor karet periode Januari-April 2006:
Bulan Januari
Jumlah Karet (Kg) 177.240.990
Febuari
197.100.497
Ekspor Karet Periode Januari-April 2006 9,8%
10,4%
200000000 195000000 14,3%
190000000 185000000
Maret April
186.582.234 197.047.862
12.3%
180000000
Jumlah Karet (Kg)
175000000 170000000 165000000 Januari
Febuari
Maret
April
Bulan
Sumber: http://database.deptan.go.id/eksim/hasileksporSubsek.asp
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK BATANG
Batang Februari memiliki label 197.100.497 dan 9,8%. Batang Maret memiliki label 186.582.234 dan 14,3%. Persentase menyatakan persentase jumlah karet yang diekspor dibanding jumlah ekspor komoditas pada tahun 2006. Walaupun jumlah ekspor karet pada bulan Maret menurun dibanding dengan jumlah ekspor karet bulan Februari, namun persentase jumlah ekspor karet bulan Maret lebih tinggi dari bulan Februari jika dihitung dari jumlah ekspor komoditas pada tahun 2006. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Ketika nilai pengamatan berubah, misalnya terhadap perubahan waktu, maka grafik yang tepat untuk memvisualisasikan data adalah grafik garis. • Grafik garis baik juga untuk membandingkan perubahan beberapa kelompok data secara langsung. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Grafik garis digunakan untuk menyajikan data yang berbentuk tren, sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai perkembangan suatu objek tertentu.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Berikut adalah data produksi buah-buahan di Indonesia (juta ton):
Tahun
Mangga
Jeruk
1995
0.89
0.14
1996
0.78
0.09
1997
1.09
0.70
1998 1999
0.60 0.83
0.49 0.45
2
2000 2001
0.88 0.92
0.64 0.69
1.5
2002
1.40
0.97
2003 2004
1.53 1.44
1.53 2.07
2005
1.41
2.21
2006
1.62
2.57
2007
1.82
2.63
2008
2.01
2.31
2009
2.24
2.13
3 2.5
1 0.5 0 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010
Mangga
Jeruk
Sumber: Badan Pusat Statistik, http://www.bps.go.id
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Data di atas terdiri dari data kelompok mangga dan data kelompok jeruk. Tahun merupakan peubah kategori. Produksi mangga dan jeruk adalah peubah-peubah kuantitatif dalam juta ton. Kecenderungan produksi dari 2 kelompok buah dapat dilihat dengan jelas dengan menggunakan grafik garis.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK PEUBAH KUANTITATIF
Jenis grafik yang biasa digunakan untuk memvisualisasikan data yang memiliki peubah kuantitatif adalah: Histogram
Grafik tangkai & daun
Poligon
banyak propinsi
15 10 5 0 3
9
15
21
titik tengah angkatan kerja (juta)
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
HISTOGRAM
Histogram menunjukkan bagaimana data terdistribusi dan disebut sebagai grafik distribusi frekuensi. • Data biasanya dibagi atas kelas-kelas dan data dimasukkan ke dalam tiap kelas. Satu data hanya berada di satu kelas; • Histogram adalah grafik yang menggunakan batang untuk menggambarkan peubah kuantitatif, dan tidak ada jarak antara setiap batang.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
HISTOGRAM
Histogram merupakan grafik distribusi frekuensi Histogram digunakan untuk data yang dapat dibedakan menjadi kelas-kelas
Frekuensi kelas Panjang kelas Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
HISTOGRAM
Data Angkatan Kerja di Pulau Jawa dan Sumatra Februari 2010:
No
Provinsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Babel Kepri DKI Jakarta Jabar Jateng DIY Jatim Banten
Angkatan Kerja (juta) 1,93 6,4 2,27 2,35 1,35 3,62 0,88 3,75 0,55 0,7 4,75 19,21 17,13 2,07 20,62 4,44
Angkatan Kerja di Pulau Jawa dan Sumatra Feb 2010 14 12 10 Jumlah Propinsi
8 6 4 2 0 0-6
6-12
12-18
Angkatan Kerja (juta)
Sumber : http://www.bps.go.id
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
18 - 24
HISTOGRAM
Pada histogram dapat dilihat penyebaran data. Histogram di atas menunjukkan ada 12 propinsi dengan jumlah angkatan kerja hingga 6 juta, ada 1 propinsi dengan angkatan kerja diatas 6 hingga 12 juta, dan seterusnya. Dengan lebar kelas yang sama maka luas tiap batang ditentukan oleh tinggi batang, dengan metode ini semua data dapat diwakili dalam histogram.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
POLIGON
Poligon menghubungkan titik tengah ujung batang histogram. Titik tengah ujung batang menyatakan frekuensi kelas. Dua segmen garis lain kerap kali ditambah dengan menghubungkan titik tengah ujung batang pertama dan terakhir dengan titik tengah kelas yang paling ujung dimana frekuensinya bernilai nol. • Poligon dapat dibentuk dengan terlebih dahulu membentuk tabel kategori dari tabel data. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
POLIGON
Berikut adalah tabel kategori dari data angkatan kerja di Jawa dan Sumatra Feb 2010: Angkatan Kerja (juta)
Nilai Tengah Kelas
Banyak Propinsi
0-6
3
12
6-12
9
1
12-18
15
1
18-24
21
2
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
POLIGON Poligon data Angkatan Kerja di Pulau Jawa dan Sumatra Feb 2010: Angkatan Kerja di Pulau Jawa dan Sumatra Feb 2010 14 12 10 Banyak Propinsi
8 6 4 2
0 3
9
15
21
Titik Tengah Angkatan Kerja (juta)
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
POLIGON
14
Titik tengah ujung batang menyatakan frekuensi kelas
12
Banyak Propinsi
10 8 6 4
Titik tengah kelas
2 0 3
9
15
21
Titik Tengah Angkatan Kerja (juta)
Poligon merupakan grafik distribusi frekuensi Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK TANGKAI DAN DAUN
Dalam grafik tangkai dan daun, setiap data pengamatan dipresentasikan oleh tangkai dan daun. Data tangkai dan daun disusun dari kecil ke besar dalam satu kolom. • Grafik ini tidak hanya menjelaskan distribusi data tapi juga menampilkan semua nilai data. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK TANGKAI DAN DAUN
Grafik tangkai dan daun merupakan grafik distribusi dan semua data ditampilkan
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK TANGKAI DAN DAUN
Berikut adalah langkah-langkah membentuk grafik tangkai dan daun: Bagi data menjadi dua bagian, batang berisi seluruh digit kecuali digit terkanan dan daun berisi digit terkanan. Tulis batang dari kecil ke besar secara teratur pada kolom vertikal. Gambar garis vertikal di kanan kolom batang. Tulis masing-masing daun pada baris di kanan masing-masing batangnya, secara meningkat dari kiri ke kanan. Konsisten pada jarak dan ukuran dari angka yang mewakili tiap daun. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK TANGKAI DAN DAUN
Berikut ini adalah data waktu lama menyelesaikan tugas tertentu pada suatu pelajaran psikologi, dengan menggunakan perangkat lunak SPSS diperoleh grafik tangkai dan daun: Grafik tangkai dan daun 7.6, 8.1, 9.2, 6.8, 5.9, 6.2, 6.1, 5 .8, 7.3, 8.1, 8.8, 7.4, 7.7, 8.2
5. 6. 7. 8. 9.
89 128 3467 1128 2
Sumber: http://www.purplemath.com/modules/stemleaf2.htm
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK LINGKARAN
Bumi terbentuk terutama dari batuan. Batuan ini terdiri dari unsur-unsur kimia. Dari 112 unsur kimia yang ada hanya delapan unsur kimia yang membentuk 98% dari massa bumi. Ke delapan unsur kimia penyusun massa bumi tersebut dapat dilihat pada grafik lingkaran berikut:
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK LINGKARAN
Prosentase Unsur Kimia pada Bumi
33.3
0.2 1.5 1.8
29.8
1.9 2.0 13.9
Besi Oksigen Silikon Magnesium Nikel Lainnya Kalsium Aluminium Sodium
15.6
Grafik lingkaran ini menunjukkan bahwa 33.3% atau 1/3 dari massa bumi terdiri dari Besi, 29.8% Oksigen dan seterusnya. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK BATANG
Air laut mengandung sekitar 35 g dissolved salts untuk setiap 1000 g larutan. Sodium Choride (NaCl) dan 4 garam lainnya membentuk lebih dari 99% garam di laut. Detail komposisi dapat dilihat dari grafik batang vertikal berikut:
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK BATANG VERTIKAL
25
23.48
Berat/1000 g
20 15 10
4.98
3.92
5
1.1
0.66
0 NaCl
MgCl
Na2SO4
CaCl2
NaF
Garam di air laut
Grafik batang vertikal ini menunjukkan 23,48 g dari 1000 g garam di laut adalah NaCl, atau dengan estimasi ke puluhan terdekat, 20 g dari 1000 g garam di laut adalah NaCl. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK BATANG HORISONTAL
Richter Scale (RS) adalah besaran kekuatan goncangan gempa bumi. Bertambahnya 1 nilai RS berarti kemampuan gempa menggoyang daratan bertambah 10 kali. Berikut adalah contoh teknik estimasi pada informasi dalam bentuk grafik batang horisontal: Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK BATANG HORISONTAL
Perbandingan Richter Scale Aceh 2004 Himalayas 1950 bom atom Hiroshima Alaska 1964 San Francisco 1906 rata-rata tornado 0
2
4
6
8
10
Skala Richter Scale
Grafik batang horisontal ini menunjukkan bahwa gempa di Aceh memiliki 9 RS dibanding dengan bom di Hirosima memiliki 6,5 RS. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK GARIS
Temperatur di dalam bumi bertambah sekitar 300 Celcius untuk setiap kilometer kedalaman dari permukaan. Pertambahan temperatur sesuai dengan kedalaman permukaan dikenal sebagai Gradien Geothermal.
Berdasarkan grafik garis berikut ini, berapa kirakira temperatur di 40 km kedalaman bumi?
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK GARIS
Temperatur di dalam Bumi
Temperatur(Celcius)
1000 800 600 400 200 0 0
10
20
30
40
50
Kedalaman(km)
Dari grafik garis ini dapat diperkirakan temperatur di 40 km kedalaman bumi adalah 800° Celcius. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
MEMBENTUK GRAFIK DENGAN EXCEL
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
MEMBENTUK GRAFIK DENGAN EXCEL
Berikut ini adalah langkah-langkah umum untuk membuat grafik dengan Excel:
Membuka microsoft office excel
Masukkan data pada tabel di worksheet
Block data
Klik fitur ‘insert’
Klik fitur ‘chart’
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK LINGKARAN
Berikut ini diberikan jumlah perkiraan diagnosa infeksi HIV pada 37 state di Amerika Serikat berdasarkan umur penderitanya:
Umur (Tahun) ≥ 13 13-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65≤
Perkiraan Jumlah Diagnosa Infeksi HIV 2008 182 31 1870 5427 5646 5096 5418 5788 5023 3254 1883 935 716
sumber: http://cdc.gov/hiv/topics/surveillance/basic.htm#hivaidsage
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK LINGKARAN
Langkah 1: Buka Microsoft Office Excel
Langkah 2: Masukkan data yang akan diolah dalam table di excel
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK LINGKARAN
Langkah 3: Block data yang akan dibuat menjadi grafik
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK LINGKARAN
Langkah 4: insert > chart > pie
Informasi mengenai ikon chart dan subchart akan muncul jika kursor diarahkan pada ikon.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK LINGKARAN
Langkah 5: 3-D Pie
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK LINGKARAN
Grafik yang diinginkan akan muncul.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
MEMINDAHKAN GRAFIK
Untuk memindahkan grafik ke file lain: Arahkan kursor ke grafik
klik ‘Ctrl’+’C’
Buka file tujuan (misal: Ms.Word)
Klik ‘Ctrl’+’V’
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK BATANG
Berikut ini data jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta bulan Juli 2010:
Wilayah Jakarta Pusat
Jumlah Penduduk (orang) 920.967
Jakarta Utara
1.422.368
Jakarta Barat
1.634.874
Jakarta Barat
Jakarta Selatan
1.894.090
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
2.630.836
Jakarta Timur
Kepulauan seribu
21.974
Jumlah Penduduk DKI Jakarta Juli 2010 Jakarta Pusat Jakarta Utara
Sumber : Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Kepulauan seribu
GRAFIK BATANG
Langkah 1, 2, 3 serupa dengan langkah 1,2,3 pada grafik lingkaran
Langkah 4 : insert > chart > column > 3-D
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK BATANG
Grafik yang diinginkan akan muncul.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS Berikut data laju pertumbuhan penduduk propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali tahun 2000-2025:
Propinsi
2000
2005
DKI Jakarta
8361
8699,6
Jawa Barat
35724
39066,7
Bali
3150
3378,5
Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Propinsi 200-2005
DKI Jakarta Jawa Barat Bali
2000
2005
8361 35724 3150
8699.6 39066.7 3378.5
Sumber: http://www.datastatistik-indonesia.com/proyeksi/index.php?option=com_content &task=view&id=919&Itemid=934
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Langkah 1, 2, 3 serupa dengan langkah 1,2,3 pada grafik lingkaran
Langkah 4: insert > chart > Line > 2-D
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Akan muncul sebuah grafik
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Apabila grafik yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka harus dilakukan pengaturan sebagai berikut:
Langkah 5: Klik kanan pada grafik, lalu pilih select data untuk mengatur data yang akan ditampilkan grafik
Langkah 6: Klik edit untuk mengatur kelompok data yang akan dibandingkan
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Langkah 7: Isi kolom series name, dengan cara klik kolom kelompok
Langkah 8: Isi kolom series value, dengan cara block kolom nilai kelompok, lalu klik OK
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Langkah 9: Klik edit untuk mengatur sumbu x
Langkah 10: Masukkan nilai dari sumbu x, lalu klik ‘OK’
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Grafik yang diinginkan akan muncul.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI ANTAR DUA PEUBAH
Telah dibahas lingkup subpokok bahasan visualisasi Informasi dengan gambar dan grafik. Berikut akan dibahas lingkup subpokok bahasan relasi dan fungsi antar 2 peubah, yang terdiri dari: 1. 2.
Peubah Bebas dan Terikat Relasi dan Fungsi
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
PEUBAH BEBAS DAN TERIKAT
Misalkan upah seorang pekerja adalah Rp 6000 per jam. Berapa upah pekerja dalam 8 jam? Contoh diatas menjelaskan adanya hubungan/relasi antara besar upah dengan jumlah jam untuk menentukan berapa upah yang diterima.
Besar upah dan jumlah jam merupakan peubah kuantitatif.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
PEUBAH BEBAS DAN TERIKAT
Karena besar upah tergantung dari jumlah jam, maka peubah upah disebut sebagai peubah tak bebas/terikat. Sedangkan jumlah jam akan menentukan besar upah, sehingga peubah jumlah jam disebut sebagai peubah bebas. Peubah bebas
Peubah terikat mempengaruhi
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
PEUBAH BEBAS DAN TERIKAT
Pada contoh interpretasi grafik garis sebelumnya telah dijelaskan bahwa temperatur di dalam bumi bertambah sekitar 300 C untuk setiap km kedalaman bumi. Temperatur bumi dalam Celcius dan kedalaman permukaan bumi dalam km merupakan peubahpeubah kuantitatif. Kedalaman permukaan bumi adalah peubah bebas, temperatur bumi peubah terikat.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Relasi antara kedalaman permukaan bumi (x) dengan temperatur bumi (T) dapat dijelaskan sebagai berikut: • Untuk kedalaman x = 1 km, temperatur bumi adalah T = 30 = 30.1 • Untuk kedalaman x = 2 km, temperatur bumi adalah T = 60 = 30.2 • dan seterusnya.
Relasi tersebut dapat dinyatakan dalam tabel dan grafik batang berikut: Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Tabel yang menyatakan relasi x dengan T
200
Grafik batang yang menyatakan relasi x dengan T Temperatur
x
T
1
30
2
60
3
90
4
120
5
150
150 100 50 0 1
2
3
4
5
Dipergunakan Hanyahanya dipergunakan lingkungan di UniversitasUniversitas akademik IndonesiaIndonesia
RELASI DAN FUNGSI
Relasi x dengan T dapat juga dinyatakan dengan scatterplot berikut: Scatterplot Relasi x dengan T 160 140 120
Temperatur Bumi (T)
100 80 60 40 20 0 0
1
2
3
4
5
6
Kedalaman Permukaan Bumi (x)
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Berdasarkan contoh mengenai upah pekerja dan temperatur bumi, ke duanya memiliki kesamaan dalam hal: Terdapat dua peubah, yaitu peubah bebas dan terikat;
Terdapat relasi antara ke duanya. Pada contoh temperatur, relasi dapat dinyatakan dalam bentuk tabel dan grafik.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Jadi untuk dapat merepresentasikan informasi dalam tabel dibutuhkan penentuan peubah bebas, peubah terikat dan relasi antar peubah.
Peubah Bebas dan Peubah Terikat
Relasi
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Tabel
RELASI DAN FUNGSI
Sebuah relasi dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
Himpunan Peubah Bebas
Himpunan Peubah Terikat
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Relasi antara temperatur dengan kedalaman bumi dalam bentuk tabel dan grafik batang di atas merupakan representasi dari sebuah relasi fungsional atau fungsi. Relasi fungsional atau fungsi juga dapat dinyatakan menggunakan simbol-simbol. Dengan T adalah temperatur dan x kedalaman bumi, maka temperatur kedalaman bumi x dapat dinyatakan sebagai fungsi T = 30 x.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Sebuah fungsi adalah sebuah relasi dimana setiap nilai peubah bebas dipasangkan dengan tepat satu nilai peubah terikat.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Sebuah fungsi dapat dinyatakan dalam sebuah rumus berbentuk y = f(x), y peubah terikat adalah fungsi dari peubah bebas x. Pada contoh temperatur bumi sebelumnya, diperoleh rumus T=f(x)=30 x, pada contoh upah pegawai, diperoleh rumus U=f(w)=6000 w. T=f(x) X
U=f(w) 30x
w
6000w
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Pada rumus T=f(x)=30 x, peubah terikat T adalah sama dengan sebuah konstanta dikali dengan peubah bebas. Kondisi ini menunjukkan peubah terikat berbanding langsung dengan peubah bebas. Kata berbanding berarti rasio antara pasangan peubah terikat dan peubah bebas adalah konstan, yaitu 30. Rumus f(x)=30 x adalah adalah sebuah fungsi yang berbanding lurus.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Relasi berikut bukan fungsi karena terdapat peubah bebas yang tidak dipasangkan dengan tepat satu nilai peubah terikat.
Relasi merupakan pasangan dari peubah kuantitatif. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Contoh relasi bukan fungsi: Peraturan honor lembur perusahaan A. Pegawai dengan masa kerja tidak lebih dari 1 tahun mendapat honor lembur Rp 10.000/jam. Pegawai dengan masa kerja lebih dari 1 tahun mendapat honor lembur Rp 15.000/jam. Tabel honor lembur: Pegawai
Masa Kerja (tahun)
Lama Lembur (jam)
Honor Lembur (ribu rupiah)
A
≤1
4
40
B
>1
4
60
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Peubah lama lembur dan honor lembur merupakan peubah kuantitatif. Terdapat relasi antar dua peubah dimana peubah lama lembur sebagai peubah bebas dan peubah honor lembur sebagai peubah terikat. Namun relasi tersebut bukanlah relasi fungsional atau fungsi, karena lama lembur yang sama (4 jam) memiliki relasi dengan honor lembur yang berbeda.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Relasi tersebut dapat digambarkan sebagai:
44
40 40 60
Relasi di atas jelas bukan sebuah fungsi. Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Mengapa kita perlu mempelajari apakah suatu relasi merupakan sebuah fungsi?
Dengan fungsi kita dapat menentukan sebuah relasi yang spesifik antara dua peubah, dan pengetahuan mengenai fungsi dapat membantu kita dalam menginterpretasikan suatu informasi. Pembahasan lebih lanjut mengenai fungsi akan dibahas pada karakterisasi grafik dan fungsi 2.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
KESIMPULAN
Jenis Peubah pada Data
Apa yang sudah kita pelajari?
Grafik
Visualisasi Informasi dengan Gambar dan Grafik
Interpretasi Grafik
Relasi dan Fungsi antar dua peubah
Membentuk Grafik dengan Excel
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
SARAN
Gunakan data yang tepat dan akurat. Tentukan jenis peubah pada data, hal ini akan membantu kita dalam menentukan grafik atau bagan yang tepat. Gunakan grafik atau bagan yang sesuai agar dapat membantu kita memperoleh gambaran/karakteristik suatu masalah. Interpretasikan grafik melalui deskripsi singkat.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Angel, A.R., Abbot, C.D., Runde, D.C., A Survey of Mathematics with Applications, Pearson Addison Wesley, 8Ed, 2009. Blitzer, R., Thinking Mathematically, New Jersey, Pearson Prentice Hall, 4Ed, 2008. Pirnot, T., Mathematics All Around, Boston, Addison Wesley, 3Ed, 2006. Sevilla A., Sommers K., Quantitave Reasoning Tools For Today’s Informed Citizen, Key College Publishing, 2007. Widi, R.K., Asas Metodologi Penelitian, Jogyakarta, Graha Ilmu, 2010.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Sekian
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia