PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT

Download Kooperatif Tipe Group Investigation dalam Pembelajaran Matematika pada. Materi Sistem ... Sanjaya Pakem tahun ajaran 2012/2013 yang berjuml...

0 downloads 538 Views 41MB Size
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

KE EEFEKTIF FAN PENG GGUNAAN N MODEL PEMBELA P AJARAN KOOPERA ATIF TIPE E GROUP INVESTIGA I GATION DA ALAM PE EMBELAJA ARAN MA ATEMATIK KA PADA MATERI SISTEM PERSAM MAAN LIN NEAR DUA A VARIABE EL TERHA ADAP HAS SIL BELA AJAR DAN N KEAKTIF FAN SISW WA DI KEL LAS X SMK K SANJAY YA PAKEM M TAHU UN AJARA AN 2012/20113 SKRIPSI D Diajukan Unttuk Memenu uhi Salah Satu u Syarat Mem mperoleh Gelaar Sarjana Peendidikan Prrogram Studii Pendidikan Matematika

Disusun Oleh O : ODILIA A RANI AN NDIKAWA ATI N NIM : 0814 414093

PROG GRAM STUDI PENDID DIKAN MAT TEMATIKA A JURUSAN N PENDIDIIKAN MAT TEMATIKA A DAN ILMU U PENGET TAHUAN AL LAM FAKUL LTAS KEG GURUAN DA AN ILMU PENDIDIKA P AN UNIVERS SITAS SAN NATA DHAR RMA YOGYAKA ARTA 2013

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA DI KELAS X SMK SANJAYA PAKEM TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh : ODILIA RANI ANDIKAWATI NIM : 081414093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

i

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Ketika seseorang cukup kuat tuk buatmu terjatuh, kamu harus tunjukkan padanya bahwa kamu juga cukup kuat tuk bangkit berdiri.

Hasil karyaku ini ku persembahkan untuk:  Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya untukku.  Kedua Orangtua ku yang selalu mendoakan dan memberikan semangat untukku.  Kakak dan Adikku (Mbak Wina dan Made).  Sahabat-sahabatku dan orang-orang di sekitar ku yang selalu memberikan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

iv

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

ABSTRAK Odilia Rani Andikawati. 2013. Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dalam Pembelajaran Matematika pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel terhadap Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa di Kelas X SMK Sanjaya Pakem Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh penggunaan metode Group Investigation terhadap keaktifan siswa di kelas X SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV); (2) pengaruh penggunaan metode Group Investigation terhadap hasil belajar siswa di kelas X SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Penelitian ini termasuk penelitian gabungan (deskriptif kualitatif dan kuantitatif). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X AP SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 17 siswa. Materi yang diambil dalam penelitian ini adalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Data yang diambil untuk penelitian ini adalah keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Group Investigation serta wawancara baik kepada siswa maupun guru. Pengumpulan data untuk keaktifan siswa diperoleh melalui lembar pengamatan, tes kemampuan akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Group Investigation, dan wawancara untuk memperoleh hasil data yang akan digunakan untuk melengkapi hasil penelitian. Alat ukur untuk keaktifan siswa adalah lembar pengamatan keaktifan siswa yang terdiri dari 16 kriteria, yaitu 9 kriteria keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dan 7 kriteria keaktifan siswa dalam diskusi kelas. Data keaktifan siswa dianalisis dengan cara memberi turus bila siswa melakukan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, turus-turus tersebut akan diolah untuk menentukan jumlah maupun jenis kriteria keaktifan untuk setiap pertemuan dan rata-rata untuk seluruh pertemuan. Data hasil belajar siswa dianalisis untuk menentukan tingkat ketuntasan siswa, rata-rata kelas, nilai tertinggi dan nilai terendah. Dari hasil analisis dapat disimpulkan : (1) Rata-rata keaktifan siswa secara keseluruhan tergolong sangat tinggi dalam diskusi kelas dengan skala kriteria 81-100%; (2) Hasil belajar siswa setelah proses penelitian dengan menggunakan metode Group Investigation dikatakan tidak tuntas secara klasikal. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa hanya sebesar 55,65 dari acuan KKM yang digunakan untuk pembelajaran matematika adalah 70. Prosentase ketuntasan siswa hanya sebesar 35%. Dari data hasil belajar juga diperoleh siswa dengan nilai tertinggi yaitu 88 dan nilai terendah yaitu 25. Kata Kunci: metode Group Investigation, keaktifan, dan hasil belajar.

vi

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

ABSTRACT Odilia Rani Andikawati. 2013. The Effectiveness of the Use of Cooperative Learning Model with The Type of Group Investigation In The Topic of Linear Equations Of Two Variables Towards Students’ Activity and Students’ Achievement of Class X students of SMK Sanjaya PAKEM Academic Year 2012/2013. Thesis. Mathematics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The research in this paper aims to determine: (1) the effect of using the Group Investigation method in class X student activity SMK Sanjaya Pakem in mathematics learning materials System of Linear Equations in Two Variables (SPLDV), (2) the effect of the use of Group Investigation on students’s achievement in class X SMK Sanjaya Pakem in mathematics learning materials System of Linear Equations in Two Variables (SPLDV). This research combined (qualitative and quantitative descriptive). The subjects in this study were the students of class X AP SMK Sanjaya PAKEM academic year 2012/2013, amounting to 17 students. The material is taken in this study is Two Variables Systems of Linear Equations. Data were taken for this study was student activity and student learning outcomes by using Group Investigation and interviewing both students and teachers. Data collection for student activity sheets obtained through observation, tests the ability of the end to determine student learning outcomes by using Group Investigation, and interviews to obtain data results will be used to complete the research. Measuring tool for student activity is the observation sheet student activity consisting of 16 criteria, which is 9 criteria of active students in the discussion group and 7 criteria for active students in class discussions. Data were analyzed by student activity gives stake when students do the criteria specified, pillar-pillar will be processed to determine the number and type of activity criteria for each meeting and the average for the entire meeting. Student learning outcomes data were analyzed to determine the level of mastery students, the average grade, the highest and lowest values. From the analysis it can be concluded: (1) Average overall activity of students classified as very high by 81-100% scale criteria, (2) The results of student learning after the research process by using the Group Investigation method is said to be complete in the classical style. The average value obtained is only 62.5 students from KKM reference used for learning mathematics is 70. Percentage of students completeness of 37.5% only. Of learning outcomes data were also obtained student with the highest score is 97 and the lowest score is 25.

Keywords: Group Investigation method, activity, and learning outcomes.

vii

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahma-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dalam Pembelajaran Matematika pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel terhadap Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa di Kelas X SMK Sanjaya Pakem Tahun Ajaran 2012/2013.” Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.

Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

ix

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

4.

Ibu V. Fitri Rianasari, S. Pd., M. Sc selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan dengan penuh kesabaran selama pembuatan skripsi ini.

5.

Para dosen penguji yang telah berkenan memberikan saran dan kritik yang membangun untuk penyusunan skripsi ini.

6.

Segenap dosen Prodi Pendidikan Matematika yang telah membimbing saya selama saya menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma.

7.

Ibu Kepala Sekolah yang telah memberikan ijin kepada saya sehingga saya dapat melakukan penelitian di SMK SANJAYA PAKEM.

8.

Bapak Setiyo Budi Kriswanto, S. Pd selaku guru matematika kelas X Administrasi Perkantoran yang telah membantu selama saya melakukan penelitian.

9.

Siswi-siswi kelas X Administrasi Perkantoran SMK SANJAYA PAKEM yang telah bersedia membantu selama proses penelitian dan mengikuti tes hasil belajar matematika.

10. Bapak Theodorus Madiyono, S. Pd dan Ibu Caecilia Sri Murtiningsih, BA., Lidwina Bani Kurniajati, dan Madelaine Sofia Wiranti atas doa dan semangat untuk saya menyelesaikan skripsi ini. 11. Vivan Nanda Prasetya dan Lionel Aurelio Prasetya yang memberikan semangat, doa untuk menyelesaikan skripsi ini dan menghibur saya di saat sedang jenuh dengan skripsi saya. 12. Sahabatku Patricia Endah, Anastasia Budi Rahayu, Agustina Windarwanti, Florentina Erna, Yeny Farida, Yohana Yunita, Antonius Baruna, Benediktus

x

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Raditya, dan Caecilia Noviana Devi Sabata untuk bantuannya sebagai observer, semangat, sarana, dan kebersamaan yang telah kalian berikan untukku sehingga skripsi ini cepat selesai. 13. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu di sini yang telah memberikan doa, bantuan dan semangat agar skripsi ini cepat selesai. Penulis menerima dengan sangat terbuka terhadap saran dan kritik demi perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis

xi

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii HALAMAN MOTTO......................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. v ABSTRAK.......................................................................................................... vi ABSRACT.......................................................................................................... vii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH................ viii KATA PENGANTAR......................................................................................... ix DAFTAR ISI........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvii BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah...................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 6 E. Batasan Istilah............................................................................................ 7 BAB 2 LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Matematika......................................................................... 9 1. Pengertian Pembelajaran....................................................................... 9 2. Pengertian Matematika......................................................................... 12 3. Pengertian Pembelajaran Matematika.................................................. 13 B. Model Pembelajaran Kooperatif............................................................... 14 C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI................................................. 21 D. Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran.......................... 26

xii

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

1. Hasil Belajar Siswa.............................................................................. 26 2. Keaktifan Siswa................................................................................... 30 E. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel/ Peubah (SPLDV)..................... 34 1. Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel............................. 34 2. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel...................... 36 F. Kerangka Berpikir.................................................................................... 43 BAB 3 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian......................................................................................... 45 B. Objek dan Subjek Penelitian.................................................................... 45 C. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................. 46 D. Bentuk Data............................................................................................. 46 E. Metode Pengumpulan Data...................................................................... 47 F. Instrumen Penelitian................................................................................. 48 G. Metode Analisis Data............................................................................... 57 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian............................................................................. 60 1. Sebelum Penelitian............................................................................. 60 2. Selama Pelaksanaan Penelitian.......................................................... 65 3. Setelah Penelitian............................................................................... 95 B. Pembahasan............................................................................................. 100

BAB 5 KESIMPULAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................. 106 B. Saran....................................................................................................... 109 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 110 LAMPIRAN...................................................................................................... 112

xiii

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

DAFTAR TABEL 2.1

Langkah-langkah Penggunaan Metode GI dalam Penelitian............... 24

3.1

Perincian Populasi Penelitian............................................................... 46

3.2

Kisi-kisi Lembar Pengamatan dalam Diskusi Ke.................................49

3.3

Kisi-kisi Lembar Pengamatan dalam Diskusi Kelas............................ 50

3.4

Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Awal...................................................52

3.5

Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Akhir..................................................52

3.6

Klasifikasi Reliabilitas Soal................................................................. 57

3.7

Distribusi Keaktifan Setiap Siswa pada Setiap Pertemuan.................. 57

3.8

Jumlah Siswa yang Aktif dan Frekuensi pada Setiap Pertemuan.........58

3.9

Kriteria Keaktifan Siswa...................................................................... 58

3.10 Hasil Analisis Belajar Siswa................................................................ 59 4.1

Perhitungan Validitas dan Reliabilitas................................................. 63

4.2

Hasil Tes Kemampuan Awal Setiap Siswa.......................................... 64

4.3

Keaktifan Siswa pada Pertemuan Pertama........................................... 68

4.4

Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Pertama dan Frekuensi Keaktifannya........................................................................................ 69

4.5

Keaktifan Siswa pada Pertemuan Kedua............................................. 72

4.6

Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Kedua dan Frekuensi Keaktifannya........................................................................................ 73

4.7

Keaktifan Siswa pada Pertemuan Ketiga............................................. 77

4.8

Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Ketiga dan Frekuensi Keaktifannya........................................................................................ 78

4.9 Keaktifan Siswa pada Pertemuan Keempat.......................................... 82 4.10 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Keempat dan Frekuensi Keaktifannya........................................................................................ 83 4.11 Keaktifan Siswa pada Pertemuan Kelima............................................. 88 4.12 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Kelima dan Frekuensi Keaktifannya........................................................................................ 88 4.13 Keaktifan Siswa pada Pertemuan Keenam........................................... 93

xiv

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

4.14 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Keenam dan Frekuensi Keaktifannya........................................................................................ 93 4.15 Prestasi Belajar Setiap Siswa pada Tes Kemampuan Akhir.................96 4.16 Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa..............................................98 4.17 Hasil Wawancara Peneliti dengan Guru............................................... 99

xv

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

DAFTAR GAMBAR 2.1

Penyelesaian SPLDV antara

dan

....................................................... 37

2.2

Penyelesaian SPLDV dengan Metode Grafik.............................................. 38

4.1

Hasil Diskusi Kelompok dalam Mengutarakan Pendapat Mengenai Permasalahan yang Telah Diberikan........................................................... 67

4.2

Nama-nama Pembagian Pemimpin Kelompok............................................ 68

4.3

Salah Satu Siswa dari Kelompok 1 sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai Masalah yang Mereka Investigasi................................. 76

4.4

Kelompok 1 Memberikan Soal Latihan kepada Kelompok Lainnya untuk Didiskusikan Bersama di Dalam Kelompok Masing-masing........... 77

4.5

Salah Satu Siswa dari Kelompok 2 sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai Masalah yang Mereka Investigasi................................ 80

4.6

Kelompok Lain Mengerjakan Soal Latihan yang Diberikan oleh Kelompok 2................................................................................................ 81

4.7

Seorang Siswa dari Kelompok Lain Bertanya dengan Kelompok 2.......... 81

4.8

Salah Satu Siswa dari Kelompok 3 sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai Masalah yang Mereka Investigasi................................ 86

4.9

Kelompok Lain Mengerjakan Soal Latihan yang Diberikan oleh Kelompok 3................................................................................................ 86

4.10 Seorang Siswa Mengerjakan Soal Latihan di Papan Tulis yang Diberikan Oleh Kelompok 3...................................................................... 87 4.11 Salah Satu Siswa dari Kelompok 4 sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai Masalah yang Mereka Investigasi............................... 91 4.12 Kelompok Lain Mengerjakan Soal Latihan yang Diberikan oleh Kelompok 4................................................................................................ 92

xvi

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................................... 112 A.2 Soal Tes Kemampuan Awal...................................................................... 125 A.3 Soal Tes Kemampuan Akhir..................................................................... 126 A.4 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Awal............................................ 127 A.5 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Akhir........................................... 131 B.1 Instrumen Pengamatan Keaktifan Siswa Sesi Diskusi Kelompok........... 135 B.2 Instrumen Pengamatan Keaktifan Siswa Sesi Diskusi Kelas................... 137 B.3 Hasil Validitas Soal Uji Coba................................................................... 139 B.4 Analisis Hasil Tes Kemampuan Awal...................................................... 146 B.5 Analisis Hasil Tes Kemampuan Akhir..................................................... 147 C.1 Tabel Pembagian Kelompok.................................................................... 148 C.2 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Saat Tes Kemampuan Awal........... 149 C.3 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Saat Tes Kemampuan Akhir........... 152 C.4 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Saat Latihan Soal............................ 162 C.5 Lembar Obeserver dalam Diskusi Kelas.................................................. 179 C.6 Presensi Kehadiran Siswa........................................................................ 191

xvii

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Untuk

kepentingan

masa

depan

Indonesia

pada

bidang

pendidikan, beberapa waktu lalu telah dicanangkan bahwa jenjang pendidikan dasar merupakan pendidikan yang wajib diikuti oleh semua warga Indonesia atau Wajib Belajar 9 tahun (Soedjadi: 2000: 3). Dengan adanya hal ini, secara tidak langsung para peserta didik diwajibkan untuk sekolah enam tahun di Sekolah Dasar dan tiga tahun di Sekolah Menengah Pertama tanpa melihat adanya latar belakang motivasi dari peserta didik itu sendiri untuk belajar di sekolah. Dengan demikian, hasil belajar peserta didik kurang memuaskan dan kurang bermutu. Pendidikan

yang

bermutu

juga

tergantung

pada

proses

pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Proses pembelajaran yang bermutu itu sendiri, tergantung dari beberapa faktor seperti metode mengajar guru yang tepat, kurikulum, manajemen sekolah yang efektif, tenaga kependidikan, biaya, sarana dan prasarana, faktor lingkungan dan besarnya motivasi siswa dalam belajar. Dari beberapa faktor tersebut, hal yang sangat mempengaruhi mutu pembelajaran adalah metode mengajar guru yang tepat agar siswa dapat terlibat dalam proses pembelajaran dan tidak merasa bosan selama proses pembelajaran. Hal

1

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

itu terlihat seperti yang terjadi di SMK SANJAYA PAKEM. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika kelas X SMK SANJAYA PAKEM pada hari Rabu, 01 Agustus 2012 di sekolah tersebut guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi Operasi Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian Bilangan Bulat kepada siswa. Menurut guru matematika di sekolah tersebut, siswa masih sangat kurang dalam memahami materi-materi dasar yang seharusnya sudah mereka kuasai. Hal ini dapat dilihat selama proses pembelajaran ketika materi yang diajarkan merupakan materi SMP. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti juga ingin meneliti materi SMP yaitu materi Sitem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Di kelas X, guru menerangkan materi menggunakan metode ceramah, dimana sumber belajar semuanya berasal dari guru dan guru cenderung untuk lebih sabar dalam menyampaikan materi agar siswa dapat memahami materi dan mau mencoba mengerjakan latihan soal. Dalam mengerjakan latihan soal tersebut, siswa sudah cukup aktif untuk bertanya kepada guru ketika mereka mengalami kesulitan. Namun, beberapa siswa tidak memiliki keberanian untuk bertanya kepada guru, mereka bertanya pada teman sebangkunya atau temannya yang sudah bertanya kepada guru. Siswa yang sudah bertanya kepada guru, tidak sepenuhnya memahami penjelasan guru. Hal ini dapat

2

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

dilihat ketika ada teman lain yang bertanya dengan temannya yang sudah bertanya kepada guru, siswa tersebut menjawab “tidak tahu”. Agar siswa benar-benar memahami dan sanggup menerapkan pengetahuan,

mereka

harus

berupaya

menyelesaikan

masalah,

menemukan sesuatu bagi diri sendiri, dan bergumul dengan gagasangagasan (Robert E. Slavin: 2009). Dalam menyampaikan materi matematika, penguasaan konsep matematika sangatlah penting karena penguasaan konsep matematika akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam proses belajar-mengajar matematika guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, atau metode yang sesuai dengan situasi kelas sehingga siswa merasa senang dan memiliki semangat untuk belajar. Setiap siswa pasti memiliki pengetahuan dan kecepatan belajar yang berbeda-beda, hal ini juga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Penggunaan metode pembelajaran kerja sama yang tepat, dimana siswa yang mempunyai tingkat kinerja yang berbeda dapat membantu satu sama lain, dapat menjadi sarana yang efektif untuk membantu semua anak belajar (Schniedewind dan Davidson: 2000; Slavin: 1995). Akan tetapi, agar siswa dapat memahami suatu materi dalam jangka waktu yang panjang, diharapkan siswa ikut terlibat dalam proses pembelajaran dan siswa menginvestigasi sendiri materi tersebut Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin menggunakan metode GI (Group Investigation) dalam penelitian. Metode ini dipilih

3

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

4

karena pembelajaran GI mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan lebih bermakna, artinya siswa dituntut selalu berfikir tentang suatu persoalan

dan

mencari

sendiri

cara

penyelesaiannya.

Dengan

menemukan penyelesaian dari masalahnya sendiri, maka hal ini akan mendorong siswa untuk mengembangkan pengetahuan yang mereka dapat dan pengetahuan mereka akan tertanam untuk jangka waktu yang cukup lama. Dengan dasar tersebut, kemudian peneliti ingin melakukan penelitian di kelas X SMK SANJAYA PAKEM dengan menggunakan metode GI (Group Investigation). Peneliti ingin menyelidiki apakah pengggunaan metode Group Investigation ini meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa di kelas X SMK SANJAYA PAKEM. Melalui alasan tersebut, kemudian peneliti mengambil judul tentang “Keefektifan Penggunaan Metode Kooperatif Tipe GI (Group Investigation) dalam Pembelajaran Matematika pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel terhadap Hasil dan Keaktifan Siswa di Kelas X SMK SANJAYA PAKEM Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh penggunaan metode Group Investigation terhadap keaktifan siswa di kelas X SMK SANJAYA PAKEM dalam

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

5

pembelajaran matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)? 2. Bagaimana pengaruh penggunaan metode Group Investigation terhadap hasil belajar siswa di kelas X SMK SANJAYA PAKEM dalam pembelajaran matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)?

C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Group Investigation terhadap keaktifan siswa di kelas X SMK SANJAYA PAKEM dalam pembelajaran matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). 2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Group Investigation terhadap hasil belajar siswa di kelas X SMK SANJAYA PAKEM dalam pembelajaran matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

6

D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru dapat mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dalam pembelajaran matematika di kelasnya guna melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan dapat menghasilkan nilai prestasi yang baik. 2. Bagi Siswa Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation, diharapkan dapat mendorong siswa untuk dapat berpartisipasi atau terlibat dalam pembelajaran sehingga dapat memahami materi dengan baik dan mendapatkan nilai yang memuaskan. 3. Bagi Peneliti Peneliti dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan peneliti dalam melibatkan siswa pada proses pembelajaran matematika sehingga dapat memberikan hasil belajar yang baik dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. 4. Bagi Pembaca Dengan adanya penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation, hasil penelitian dapat dijadikan

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

7

masukan bagi pembaca yang membutuhkan dan dapat menambah informasi serta pengetahuan.

E. Batasan Istilah Supaya tidak terjadi salah pengertian tentang beberapa konsep yang akan dipergunakan dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi beberapa konsep, yaitu berikut ini: 1. Keefektifan Keefektifan adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai serta adanya pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan seperti yang telah ditetapkan 2. Keaktifan Keaktifan siswa yang dimaksud adalah keaktifan siswa terhadap pelajaran yang berlangsung meliputi kegiatan diskusi, bertanya, mendengarkan, berpendapat, dan mengerjakan soal. 3. Belajar Belajar adalah proses perubahan dari belum mampu ke arah sudah mampu, dan proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu. 4. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau yang diukur dengan angka-angka. 5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

8

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation adalah suatu metode dari model pembelajaran kooperatif yang dilakukan di dalam kelas

secara

berkelompok,

pembelajaran

yang

berawal

dari

mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam kelompok, merencanakan tugas yang akan dipelajari, melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, mempresentasikan laporan akhir dan berakhir pada evaluasi. 6. Pembelajaran Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadiakejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa. 7. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Sistem Persamaan Linear dua Variabel (SPLDV) adalah suatu sistem persamaan linear yang masing-masing merupakan kalimat terbuka.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

BAB 2 LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Pembelajaran Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama, sehingga pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan mempengaruhi cara guru itu mengajar. Mengajar dan belajar memiliki hubungan yang sangat erat dengan pembelajaran, karena belajar, mengajar, dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Dalam pembelajaran sangat dibutuhkan daya ingat untuk mempelajari segala hal yang akan diajarkan oleh guru. Oleh karena itu, agar siswa dapat memahami dan sanggup menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, mereka harus berupaya menyelesaikan masalah dan menemukan sesuatu bagi diri sendiri. Berikut akan disajikan beberapa pengertian dari pembelajaran menurut beberapa ahli, antara lain: a. Prof. Dr. H. Mohamad Surya (2004). Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman

individu

itu

lingkungannya.

9

sendiri

dalam

interaksi

dengan

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

10

b. Duffy dan Roehler (1989). Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai kurikulum. c. Gagne dan Briggs (1979). Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh beberapa para ahli, secara umum pembelajaran merupakan suatu proses yang berarti adanya suatu aktivitas yang berkesinambungan. Di dalam aktivitas tersebut, terjadi adanya tahapan-tahapan aktivitas yang sistematis dan terarah. Pembelajaran juga tidak dapat terlepas dari interaksi antara individu dan lingkungan di sekitarnya. Dengan demikian, suatu pembelajaran akan lebih efektif apabila masing-masing individu melakukan aktivitas secara aktif. Adapun

ciri-ciri

dari

perubahan

perilaku

sebagai

hasil

pembelajaran (Mohamad Surya : 2004), antara lain: 1) Perubahan yang disadari. Artinya individu yang melakukan proses pembelajaran menyadari bahwa pengetahuan dan keterampilannya telah bertambah. 2) Perubahan yang bersifat kontinu (berkesinambungan). Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran akan berlangsung secara kontinu

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

11

(berkesinambungan), artinya suatu perubahan yang telah terjadi, menyebabkan terjadinya perubahan perilaku yang lain. 3) Perubahan yang bersifat fungsional. Artinya perubahan yang telah diperoleh sebagai hasil pembelajaran yang memberikan manfaat bagi individu yang bersangkutan. 4) Perubahan yang bersifat positif. Artinya ada pertambahan yang terjadi pada perubahan dalam diri individu. 5) Perubahan yang bersifat aktif. Artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, akan tetapi melalui aktivitas individu. 6) Perubahan yang bersifat permanen (menetap). Artinya perubahan yang terjadi sebagai hasil pembelajaran akan berada secara terusmenerus dalam diri individu, setidak-tidaknya untuk masa tertentu. 7) Perubahan yang bertujuan dan terarah. Artinya perubahan itu terjadi karena ada sesuatu yang akan dicapai. Dalam proses pembelajaran, semua aktivitas terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Dari ciri-ciri sebagai perubahan perilaku dari hasil belajar berikut, seorang guru dapat melihat hasil belajar peserta didik setelah proses pembelajaran

terjadi.

Dalam

proses

pembelajaran

matematika

khususnya, bila guru melibatkan siswa secara mental, fisik, dan sosial untuk membuktikan sendiri tentang kebenaran dari teori-teori dan hukum-hukum matematika yang telah dipelajarinya maka peserta didik atau siswa akan mampu memahami dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru mereka.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

12

Pembelajaran tidak akan efektif apabila tidak ada suatu dorongan dan suatu tujuan yang ingin dicapai. Maka, pembelajaran akan terjadi apabila individu merasakan adanya kebutuhan yang mendorong dan ada sesuatu yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhannya. 2. Pengertian Matematika Di bawah ini disajikan beberapa definisi atau pengertian tentang matematika (Soedjadi: 2000: 11), yaitu: a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik. b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan. d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. Melihat beberapa definisi di atas, maka tidak terdapat definisi tunggal tentang matematika yang telah disepakati. Namun, dari definisidefinisi yang berbeda tersebut, dapat terlihat adanya ciri-ciri khusus atau karakteristik yang dapat merangkum pengertian matematika secara umum. Beberapa karakteristik tersebut adalah sebagai berikut (Soedjadi: 2000: 13) : 1) Memiliki objek kajian abstrak

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

13

2) Bertumpu pada kesepakatan 3) Berpola pikir deduktif 4) Memiliki simbol yang kosong dari arti 5) Memperhatikan semesta pembicaraan 6) Konsisten dalam sistemnya 3. Pengertian Pembelajaran Matematika Pendidikan adalah upaya yang dilakukan agar peserta didik atau siswa dapat mencapai tujuan tertentu. Agar peserta didik atau siswa dapat mencapai tujuan tertentu tersebut, maka dibutuhkan wahana yang dapat digambarkan sebagai kendaraan. Dengan demikian, pembelajaran matematika adalah kegiatan pendidikan yang menggunakan matematika sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Soedjadi: 2000: 6). Bila seorang guru memahami dengan baik matematika yang akan digunakan sebagai wahana, maka seorang guru matematika akan mampu menggunakan matematika untuk membawa peserta didik atau siswanya agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sebaliknya, apabila pemahaman guru terhadap matematika kurang baik dapat dipastikan bahwa pnggunaan matematika sebagai wahana pendidikan juga akan tidak maksimal seperti yang diharapkan. Matematika sebagai wahana pendidikan, tidak hanya dapat digunakan untuk mencapai satu tujuan, misalnya saja seperti mencerdaskan peserta didik atau siswa, tetapi dapat juga untuk

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

14

membentuk kepribadian peserta didik atau siswa serta mengembangkan keterampilan tertentu. Selain menggunakan matematika sebagai wahana pendidikan, guru juga harus berusaha menguasai matematika sehingga guru memahami bagaimana cara yang akan diajarkannya serta bagaimana mengajarkannya kepada siswa yang sedang berkembang. Matematika cukup dikenal dengan mata pelajaran yang sulit, keabstrakan objek-objek matematika perlu diupayakan agar dapat diwujudkan secara lebih konkret agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik atau siswa. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian guru matematika, dan diharapkan dapat menjadi pendorong untuk lebih kreatif dalam merencanakan proses pembelajaran.

B. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah suatu model pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto: 2010: 37). Dengan adanya model pembelajaran kooperatif ini diharapkan pelajar dapat semakin aktif dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori, pengetahuan dan ketrampilan serta dapat bekerjasama dengan pelajar lainnya. Namun, model pembelajaran kooperatif tidak dimaksudkan sebagai para siswa duduk bersama dalam kelompok kecil dan menyelesaikan masalahnya sendiri-sendiri atau para siswa dalam kelompok membiarkan

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

15

seorang siswa menyelesaikan seluruh pekerjaan kelompok. Model pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada kehadiran siswa sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan atau membahas suatu masalah untuk mencapai tujuan bersama, dan setiap individu dalam kelompok didorong untuk saling membantu. Johnson & Johnson, (2005) mendeskripsikan bahwa belajar yang paling baik, yaitu : 1) bila kita terlibat secara pribadi dalam pengalaman belajarnya; 2) pengetahuan harus ditemukan anda sendiri agar memiliki arti atau dapat membuat perbedaan pada perilaku kita; dan 3) komitmen kita terhadap belajar dalam keadaan paling tinggi apabila kita bebas menentukan tujuan belajar kita sendiri dan berusaha secara aktif untuk mencapainya dalam kerangka kerja tertentu. Adapun ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif (Sugiyanto:2010), yaitu: 1. Saling ketergantungan positif; Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong siswa agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif. 2. Interaksi tatap muka; Dalam pembelajaran kooperatif, interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok, sehingga mereka dapat berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru saja. Interaksi ini,

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

16

sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. 3. Akuntabilitas individual; Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok namun penilaian yang ditujukan adalah untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual tersebut disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, oleh karena itu tiap anggota kelompok harus bekerjasama demi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual ini yang dimaksudkan dengan akuntabilitas individual. 4. Ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi. Dalam bekerjasama dalam kelompok, sangatlah dibutuhkan sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjaga hubungan antar pribadi. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru dan dari sesama siswa atau sesama anggota kelompok.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

17

Menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki keuntungan (Sugiyanto: 2010), antara lain: 1) meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial; 2) memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, dan perilaku sosial; 3) memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial; 4) memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen; 5) menghilangkan meningkatkan

sifat rasa

mementingkan saling

percaya

diri

sendiri

kepada

atau

sesama

egois;

6)

manusia;

7)

meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif; dan 8) meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik. Berikut ini akan dibahas beberapa metode pembelajaran kooperatif (Sugiyanto:2010), diantaranya: a.

Metode STAD (Student Teams Achievement Divisions). Metode STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan dari Universitas John Hopkins. Para guru menggunakan metode STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penyajian verbal atau tertulis. Langkah-langkah dalam metode STAD: 1) Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan (tinggi, sedang, dan rendah).

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

18

2) Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. 3) Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. 4) Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secra individu atau tim yang meraih prestasi

tinggi

atau

memperoleh

skor

sempurna

diberi

penghargaan. b.

Metode Jigsaw. Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan dari Universitas Texas; dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawankawan. Langkah-langkah dalam metode Jigsaw: 1) Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen. 2) Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, dan setiap siswa bertanggungjawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. 3) Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggungjawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

19

bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa semacam itu disebut “kelompok pakar” (expert group). 4) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. 5) Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams”, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang dipelajari. Dalam metode Jigsaw versi Slavin, pemberian skor dilakukan seperti dalam metode STAD. Individu atau tim yang memperoleh skor tinggi diberi penghargaan oleh guru. c.

Metode GI (Group Investigation). Salah satu model pembelajaran yang mendukung keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar adalah model pembelajaran GI (Krismanto: 2003: 6). Pada Group Investigation yang terpenting adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka. Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dan tuntutan proyek mereka. Mereka bersama-sama menentukan apa yang mereka ingin investigasikan sehubungan dengan upaya mereka untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi; sumber apa yang mereka butuhkan; siapa akan melakukan apa; dan bagaimana mereka akan menampilkan proyek mereka yang sudah selesai ke hadapan kelas. Di dalam kelas yang menggunakan

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

20

pembelajaran GI, guru bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator. Guru tesebut berkeliling di antara kelompok-kelompok yang ada dan untuk melihat bahwa mereka bisa mengelola tugasnya, dan membantu tiap kesulitan yang mereka hadapi dalam interaksi kelompok, termasuk masalah dalam kinerja terhadap tugas-tugas khusus yang berkaitan dengan pembelajaran. d.

Metode Struktural. Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan dan kawan-kawan. Metode struktural menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Berbagai struktur tersebut dikembangkan oleh Kagan dengan maksud menjadi alternatif dari berbagai struktur kelas yang lebih tradisional, seperti metode resitasi, yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam kelas dan para siswa memberikan jawaban setelah lebih dahulu mengangkat tangan dan ditunjuk oleh guru. Ada beberapa teknik dari metode struktural (Sugiyanto:2010), antara lain: 1) Mencari Pasangan. Teknik belajar mengajar mencari pasangan (make a Match) dikembangkan oleh Larana Curran (1994). Salah satu keuntungan dari teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. 2) Bertukar Pasangan.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Teknik

belajar

mengajar

bertukar

pasangan

21

memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan orang lain. 3) Berkirim Salam dan Soal. Teknik belajar mengajar berkirim salam dan soal memberikan siswa kesempatan untuk melatih pengetahuan dan ketrampilan mereka. Siswa membuat pertanyaan sendiri sehingga akan merasa lebih terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat oleh teman-teman sekelasnya. Teknik ini cocok untuk persiapan menjelang tes dan ujian.

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group Investigation) Telah sedikit dijelaskan di atas bahwa salah satu model pembelajaran yang mendukung keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar adalah model pembelajaran GI. Keterlibatan siswa dalam kegiatan proses belajar-mengajar

sangatlah

dibutuhkan

dalam

menumbuhkan

dan

meningkatkan motivasi kepada anak didik dalam belajar. Sudjana (Mudrika: 2007: 15) mengemukakan bahwa GI dikembangkan oleh Herbert Thelen sebagai upaya untuk mengkombinasikan strategi mengajar yang berorientasi pada pengembangan proses pengkajian akademis. Metode GI melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini lebih menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun ketrampilan proses memiliki kelompok

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

22

(group process skills). Oleh karena itu, metode GI sering dipandang sebagai metode yang paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif dibandingkan dengan metode-metode yang lainnya, seperti Metode STAD, dan Metode Jigsaw. Dalam Group Investigation, guru tentunya perlu mengadaptasi pedoman-pedoman dengan latar belakang, umur, dan kemampuan para murid, sama halnya seperti penekanan waktu, tetapi pedoman-pedoman ini cukup bersifat umum untuk dapat diaplikasikan dalam skala kondisi kelas yang luas. Robert E. Slavin (2005: 218) menyatakan bahwa para murid bekerja melalui enam tahap dalam pembelajaran GI, antara lain: Tahap 1: Mengidentifikasikan Topik dan Mengatur Murid ke dalam Kelompok. a. Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan mengkategorikan saran-saran. b. Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih. c. Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus bersifat heterogen. d. Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan. Tahap 2: Merencanakan Tugas yang akan Dipelajari. Para siswa merencanakan bersama mengenai: Apa yang kita pelajari?

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

23

Bagaimana kita mempelajarinya? Siapa melakukan apa? (pembagian tugas). Untuk tujuan dan kepentingan apa kita menginvestigasi topik ini? Tahap 3: Melaksanakan Investigasi. a. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. b. Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya. c. Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensistesis semua gagasan. Tahap 4: Menyiapkan Laporan Akhir. a. Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka. b. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka. c. Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi. Tahap 5: Mempresentasikan Laporan Akhir. a. Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk. b. Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

24

c. Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota kelas. Tahap 6: Evaluasi. a. Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut, mengenai tugas yang telah mereka kerjakan, mengenai keefektifan pengalaman-pengalaman mereka. b. Guru dan murid berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa. c. Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi. Dari langkah-langkah metode GI yang telah dijelaskan tersebut, peneliti menarik kesimpulan dari langkah-langkah tersebut yang akan digunakan dalam penelitian ini. Langkah-langkah penggunaan metode GI yang dikembangkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode GI dalam Penelitian No. 1.

Langkah-langkah

Aktivitas Guru

Pembukaan dan Identifikasi Topik

a. Guru mempresentasikan sebuah permasalahan kepada seluruh siswa dan bertanya, “Apa yang ingin kalian ketahui tentang masalah ini?”. Tiap siswa memberikan pertanyaan mengenai aspekaspek dari masalah tersebut yang ingin mereka investigasi. b. Para siswa berkumpul dalam diskusi menuliskan semua gagasan dan kemudian melaporkannya kepada seluruh siswa. Diskusi singkat seluruh siswa akan menghasilkan daftar usulan bersama mengenai subtopik yang akan menjadi bahan investigasi.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

25

c. Perencanaan dimulai dengan setiap siswa menuliskan usulannya, dan dilanjutkan dalam kelompok yang semakin besar, mulai dari kelompok yang beranggotakan dua orang sampai beranggotakan empat bahkan delapan siswa. Pada tiap tahap anggota kelompok membandingkan daftar mereka, menghilangkan usulan yang sama, dan mengompilasikan satu daftar bersama. Daftar akhir ini mewakili ketertarikan dari seluruh anggota. d. Daftar yang mewakili kertertarikan dari seluruh anggota tersebut, ditulis di papan tulis atau dicetak pada kertas yang digantung di dinding, atau juga bisa diperbanyak dengan difotokopi agar semua usulan tersebut bisa dimiliki oleh setiap siswa. 2.

Pembagian Kelompok Perencanaan Investigasi

3.

Pelaksanaan Investigasi

dan

a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen dan memberikan nama kepada masing-masing kelompok. b. Anggota kelompok menentukan aspek dari subtopik yang masing-masing akan mereka investigasi. Sehingga, tiap kelompok harus memformulasikan sebuah masalah yang dapat diteliti, memutuskan bagaimana melaksanakannya, dan menentukan sumbersumber mana yang akan dibutuhkan untuk melakukan investigasi tersebut. a. Satu demi satu atau secara berpasangan, mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulankesimpulan, dan mengaplikasikan pengetahuan baru yang menjadi bagian mereka untuk menciptakan sebuah resolusi atas masalah yang diteliti kelompok. b. Ketika individu atau pasangan telah menyelesaikan porsi mereka atas tugas kelompok, maka kelompok tersebut kumpul kembali dan para anggotanya saling membagi pengetahuan mereka. Kelompok boleh memilih salah satu anggota untuk mencatat kesimpulan mereka, atau tiap anggota boleh mempresentasikan sebuah rangkuman tertulis

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

26

dari penemuan mereka. 4.

Menyiapkan Laporan Akhir

5.

Mempresentasikan Laporan Akhir

6.

Evaluasi Pencapaian

a. Guru mendengarkan masing-masing rencana kelompok untuk laporan tiap-tiap kelompok. b. Guru akan mencatat permintaan penyediaan materi, mengkoordinasikan jadwal waktu, dan memastikan bahwa gagasan-gagasan presentasi yang akan dilakukan cukup realistik dan menarik. c. Guru memastikan bahwa tiap rencana kelompok memungkinkan tiap anggota untuk terlibat. d. Guru memberikan pedoman-pedoman untuk membantu kelompok dalam merencanakan laporan mereka. a. Masing-masing kelompok mempersiapkan diri untuk mempresentasikan laporan akhir mereka kepada kelas. b. Pada tahap ini, siswa berkumpul kembali dan kembali kepada posisi kelas sebagai satu keseluruhan. a. Tahap 1: Kelompok peneliti dan guru bekerja sama dalam memformulasikan sebuah ujian atau sebuah kuis untuk mengevaluasi pencapaian teman sekelas. b. Tahap 2: Guru menentukan tanggal ujian untuk memberikan waktu kepada setiap siswa guna mempersiapkan diri. Untuk tahap 2 ini, ujian dilaksanakan setelah semua kelompok presentasi.

D. Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran 1. Hasil Belajar Siswa Dalam proses pembelajaran, hasil belajar siswa sangat dibutuhkan untuk melihat tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Tingkat hasil belajar siswa pasti akan berbeda-beda, hal

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

27

ini dikarenakan berbagai faktor penyebabnya. Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan demikian, guru sebaiknya dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa (Suharsimi Arikunto: 2010: 4). Dengan demikian, tugas guru mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, penilaian mempunyai makna ditinjau dari berbagai segi (Suharsimi Arikunto: 2010: 6), antara lain: a. Makna bagi siswa. Dengan diadakannya penelitian, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada dua kemungkinan, yaitu: 1) Memuaskan Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan lain waktu. Akibatnya, siswa akan mempunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali mendapat hasil yang lebih memuaskan lagi. Keadaannya sebaliknya dapat terjadi, yakni siswa sudah merasa puas dengan hasil yang diperoleh dan usahanya kurang gigih untuk lain kali.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

28

2) Tidak memuaskan Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. Maka ia lalu belajar giat. Namun demikian, keadaan sebaliknya dapat terjadi. Ada beberapa siswa yang lemah kemauannya, akan menjadi putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya. b. Makna bagi guru. 1) Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui anak didik mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui anak didik mana yang belum berhasil menguasai bahan. Dengan demikian, guru dapat lebih memusatkan perhatiannya kepada anak didik yang belum berhasil. 2) Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang tidak perlu diadakan perubahan. 3) Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum. Jika sebagian besar dari siswa memperoleh angka yang kurang memuaskan pada penilaian yang akan datang, mungkin hal ini disebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat. Apabila demikian, maka guru harus mawas diri dan mencoba mencari metode lain dalam mengajar.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

29

c. Makna bagi sekolah. 1) Apabila

guru-guru

mengadakan

penilaian

dan

diketahui

bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sesuai dengan harapan atau belum. 2) Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang. 3) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh siswa. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa atau kemampuan siswa dalam suatu pokok bahasan, guru biasanya mengadakan tes hasil belajar. Hasil belajar dinyatakan dalam bentuk skor yang telah diperoleh siswa setelah mengikuti tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai program pengajaran. Skor tersebut harus sesuai dengan batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Dalam penelitian ini, batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan oleh SMK SANJAYA PAKEM adalah sebagai berikut:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

30

 Siswa dinyatakan telah tuntas belajar bila telah mencapai skor ≥ 70 atau 70 %.  Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar, jika di kelas tersebut terdapat ≥ 85 % siswa telah mencapai nilai ≥ 70. 2. Keaktifan Siswa Keterlibatan siswa bisa diartikan sebagai siswa berperan aktif sebagai partisipan dalam proses belajar mengajar. Menurut Dimjati dan Mudjiono (1994: 56-60), keaktifan siswa dapat didorong oleh peran guru. Guru berupaya untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif, baik aktif mencari, memproses dan mengelola perolehan belajarnya. Untuk dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar guru dapat melakukannya dengan melibatkan siswa secara langsung baik secara individual maupun kelompok. Hal ini karena dapat memberikan peluang yang mendorong siswa untuk melakukan eksperimen, upaya mengikutsertakan siswa atau memberi tugas kepada siswa untuk memperoleh informasi dari sumber luar kelas atau sekolah serta upaya melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan pesan pembelajaran. Keterlibatan siswa hanya bisa dimungkinkan jika siswa diberi kesempatan

untuk

berpartisipasi

atau

terlibat

dalam

proses

pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar sebelumnya, para murid diharuskan tunduk dan patuh pada peraturan dan prosedur yang kaku dan justru membatasi keterampilan berfikir kreatif. Dalam belajar,

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

anak-anak

lebih

banyak

disuruh

menghafal

31

dibandingkan

mengeksplorasi, bertanya atau bereksperimen. Partisipasi aktif siswa sangat berpengaruh pada proses perkembangan berpikir, emosi, dan sosial. Keterlibatan siswa dalam belajar, membuat anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mengambil keputusan. Menurut Erna F. Aries (2009) indikator keaktifan siswa yang dapat dijadikan penilaian dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru. 2. Kerjasama dalam kelompok. 3. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli. 4. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal. 5. Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok. 6. Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat. 7. Memberikan gagasan yang cemerlang. 8. Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang. 9. Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain. 10. Memanfaatkan potensi anggota kelompok. 11. Saling membantu dalam menyelesaikan masalah. Dalam metode Group Investigation (GI), keaktifan juga sangat ditekankan kepada siswa. Hal ini bertujuan agar siswa dituntut untuk selalu berfikir tentang suatu persoalan dan mencari sendiri cara penyelesaiannya. Dengan menemukan penyelesaian dari masalahnya sendiri, maka hal ini akan mendorong siswa untuk

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

mengembangkan pengetahuan yang mereka dapat dan pengetahuan mereka akan tertanam untuk jangka waktu yang cukup lama. Keaktifan yang ditekankan dalam metode Group Investigation antara lain (Erna F. Aries: 2009): a. Siswa aktif dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas. b. Memberikan kesempatan bertanya dan berpendapat kepada teman, baik dalam diskusi kelompok maupun dalam diskusi kelas. c. Mendengarkan dengan baik ketika teman bertanya atau berpendapat dalam diskusi kelompok maupun dalam diskusi kelas. d. Menanggapi ketika ada teman yang bertanya baik dalam diskusi kelas maupun dalam diskusi kelompok. e. Meneliti dan mengumpulkan informasi dari beberapa sumber yang dibutuhkan dalam permasalahan yang diinvestigasi. f. Mengusulkan sebuah topik yang harus diinvestigasi. g. Mencatat hal-hal yang dianggap penting. Penilaian yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok, meliputi kriteria sebagai berikut: a) Meneliti

beberapa

sumber

yang

menginvestigasi suatu permasalahan.

dibutuhkan

dalam

32

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

b) Mengumpulkan

informasi

dari

beberapa

sumber

yang

dinutuhkan dalam menginvestigasi suatu permasalahan. c) Bertanya, yaitu siswa anggota kelompok bertanya kepada siswa lain dalam kelompoknya tentang materi atau tentang soal yang masih belum dipahami. d) Berpendapat, yaitu siswa anggota kelompok mengajukan ide atau gagasan kepada teman sekelompoknya dalam menjawab soal atau memahami materi. e) Mendengarkan, yaitu siswa anggota kelompok mendengarkan siswa lain dalam kelompoknya pada saat bertanya atau pada saat mengungkapkan pendapat. f) Menanggapi, yaitu siswa anggota kelompok menanggapi pertanyaan atau pendapat yang telah disampaikan siswa lain dalam kelompoknya. g) Penugasan, yaitu, siswa anggota kelompok dapat mengerjakan, menyelesaikan dan mengumpulkan tugas tepat pada waktunya. 2) Keaktifan siswa dalam diskusi kelas, meliputi kriteria sebagai berikut: a) Presentasi, setiap siswa dalam kelompok berpartisipasi aktif dalam

mempresentasikan

sekelompoknya.

hasil

diskusi

dengan

teman

33

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

34

b) Mendengarkan, yaitu siswa yang maju pada saat diskusi kelas mendengarkan siswa dalam kelompok lain jika ada yang bertanya atau mengutarakan pendapat. c) Menanggapi, yaitu siswa yang maju pada saat diskusi kelas menanggapi pertanyaan atau pendapat siswa dalam kelompok lain. d) Bertanya, yaitu siswa yang maju presentasi bertanya kepada siswa kelompok lain atau memberikan umpan balik.

E. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel/Peubah (SPLDV) 1. Pengertian sistem persamaan linear dua variabel. Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) adalah suatu sistem persamaan linear yang masing-masing merupakan kalimat terbuka dan bernilai benar. Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel disingkat dengan SPLDV. Dengan demikian, SPLDV dalam variabel x dan y dapat ditulis sebagai

atau        

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

dengan, a, b, c, p, q, dan r atau

,

,

,

,

,  dan

35

merupakan

bilangan-bilangan real. Untuk selanjutnya kita menggunakan bentuk umum SPLDV yang kedua. 0 maka SPLDV itu dikatakan homogen, sedangkan jika

Jika 0 atau

0 maka SPLDV itu dikatakan tak homogen.

Contoh-contoh SPLDV homogen: i)

x + 2y = 0 2x – y = 0

ii)

3x – 2y = 0 4x + y = 0

iii)

x – 4y = 0 3x + 2y = 0

iv)

x + 4y = 0 5x + 2y = 0

Contoh-contoh SPLDV tak homogen: i)

2x + 3y = 1 x–y=0

ii)

2x + y = 0 x–y=4

iii)

x + 3y = -1 x – 4y = 2

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

iv)

36

3x + y = -2 x – 3y = 1

Dalam kajian-kajian selanjutnya akan lebih banyak dibahas SPLDV yang tak homogen. 2. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. Jika nilai

dan

, dalam pasangan terurut ditulis ( ,

),

memenuhi SPLDV

maka haruslah berlaku hubungan . Dalam hal demikian maka ( ,

dan ) disebut penyelesaian SLPDV itu

dan himpunan penyelesaiannya ditulis {( ,

)}.

Sebagai contoh: -x + y = 1 x+y=5 mempunyai penyelesaian (2, 3) dengan himpunan penyelesaian {(2, 3)}. Untuk menguji kebenaran bahwa (2, 3) merupakan penyelesaian SPLDV tersebut, substitusikan nilai x = 2 dan nilai y = 3 ke persamaan –x + y = 1 dan x + y = 5, diperoleh: -(2) + 3 = 1, benar 2 + 3 = 5, benar Penyelesaian SPLDV di atas mempunyai tafsiran geometri sebagai koordinat titik potong antara garis Perhatikan gambar di bawah ini:



1 dan

:

5.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Gambar 2.1 Penyelesaian SPLDV antara

 

37

.

Penyelesaian atau himpunan penyelesaian suatu SPLDV dengan dua peubah dapat ditentukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah dengan menggunakan: i) Metode grafik, ii) Metode substitusi, iii)Metode eliminasi, dan iv) Metode campuran. Berikut akan dibahas metode-metode tersebut.

i) Metode Grafik. Untuk memahami cara menentukan himpunan penyelesaian SPLDV dengan metode grafik, perhatikanlah SPLDV berikut. x+y=1 x–y=3

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

38

kita ingat bahwa grafik persamaan linear berbentuk garis lurus. Grafik persamaan x + y = 1 dan x – y = 3 masing-masing merupakan garis lurus seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.2 Penyelesaian SPLDV dengan Metode Grafik Dari gambar tersebut, tampak bahwa kedua garis itu berpotongan di titik P. Dari titik P dibuat garis tegak lurus sumbu-x sehingga memotong di x = 2 dan dari titik P yang sama dibuat garis tegak lurus sumbu-y sehingga memotongnya di y = -1. Jadi, koordinat titik P adalah (2, -1). Dengan demikian, himpunan penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah {(2, -1)}. Secara umum, langkah-langkah untuk menentukan himpunan penyelesaian SLPDV dengan memakai metode grafik adalah sebagai berikut: Langkah 1: Gambarkan grafik dari masing-masing persamaan pada sebuah bidang Cartesius. Langkah 2:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

39

a. Jika kedua garis berpotongan pada satu titik, maka himpunan penyelesaiannya tepat memiliki satu anggota. b. Jika kedua garis sejajar, maka himpunan penyelesaiannya tidak memiliki anggota. Dikatakan himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong, ditulis Ø. c. Jika kedua garis itu berimpit, maka himpunan penyelesaiannya memiliki anggota yang tak hingga banyaknya. Dengan menggunakan sifat-sifat dua garis berpotongan, dua garis sejajar, dan dua garis berimpit, banyaknya anggota dari himpunan penyelesaian SPLDV

dapat ditetapkan sebagai berikut: 1. Jika

0, maka sistem persamaan tepat memiliki

satu anggota dalam himpunan penyelesaiannya. 2. Jika

0 dan

0, atau

0, maka SPLDV tidak memiliki anggota dalam himpunan penyelesaiannya. 3. Jika

0 dan

0, atau

0, maka SPLDV memiliki anggota yang tak hingga banyaknya.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

40

ii) Metode Substitusi. Perhatikan SPLDV berikut: x+y=2 3x + 2y = 8 SPLDV tersebut dapat diselesaikan dengan metode substitusi (mengganti)

melalui

langkah-langkah

persamaan x + y = 2

sebagai

berikut.

Dari

y = 2 – x. Persamaan y = 2 – x

disubstitusikan (digantikan) ke persamaan 3x + 2y = 8, diperoleh: 3x + 2(2 – x) = 8 3x + 4 – 2x = 8 x+4=8 x=4 Nilai x = 4 disubstitusikan ke persamaan y = 2 – x, diperoleh: y=2–4 y = -2 Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV tersebut adalah {(4, -2)}. Berdasarkan pembahasan di atas, penyelesaian SPLDV dengan metode substitusi dapat ditentukan dengan memakai langkahlangkah sebagai berikut: Langkah 1: Pilihlah salah satu persamaan (jika ada pilih yang sederhana), kemudian nyatakan x sebagai fungsi y atau y sebagai fungsi x. Langkah 2:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

41

Substitusikan x atau y pada langkah 1 ke persamaan yang lain. iii)Metode Eliminasi. Untuk memahami cara penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode eliminasi (penghapusan), perhatikan kembali SPLDV berikut: x + 2y = 2 3x + 2y = 8 Nilai x dicari dengan mengeliminasi peubah y : x+y=2

x2

2x + 2y = 4

3x + 2y = 8

x1

3x + 2y = 8 -x x

= -4 =4

Nilai y dicari dengan mengeliminasi peubah x: x+y=2

x3

3x + 3y = 6

3x + 2y = 8

x1

3x + 2y = 8 y = -2

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(4, -2)}. Hasil ini sama dengan yang diperoleh dengan menggunakan metode substitusi. Berdasarkan pembahasan di atas, penyelesaian SPLDV dua peubah dengan metode eliminasi dapat ditentukan sebagai berikut: Nilai x dicari dengan cara mengeliminasi peubah y, sedangkan nilai y dicari dengan cara mengeliminasi peubah x.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

42

iv) Metode Campuran. Kita telah mempelajari cara menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik, eliminasi, dan substitusi. Sekarang kita akan mempelajari cara yang lain, yaitu dengan metode campuran/gabungan eliminasi dan substitusi. Perhatikan contoh berikut: Dengan

metode

campuran/gabungan,

tentukan

himpunan

penyelesaian dari sistem persamaan 2x – 5y = 2 dan x + 5y = 6! Penyelesaian: Langkah pertama yaitu dengan metode eliminasi, diperoleh: 2x – 5y = 2

x1

2x – 5y = 2

x + 5y = 6

x2

x + 10y = 12 -15y = -10 y=

Selanjutnya, substitusikan nilai y ke persamaan x + 5y = 6, sehingga diperoleh: x + 5y = 6 5

6 6

6 2

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

43

Jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan 2x – 5y = 2 dan x + 5y = 6 adalah

2 ,

.

F. Kerangka Berpikir Metode Group Investigation melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini lebih menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi saat berkelompok dan mengembangkan rasa percaya diri siswa. Dalam metode Group Investigation, yang berperan aktif adalah siswa sedangkan guru hanya sebagai moderator. Siswa bekerja melalui enam tahap dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation, yaitu: 1) Mengidentifikasikan topik dan mengatur murid ke dalam kelompok. 2) Merencanakan tugas yang akan dipelajari. 3) Melaksanakan investigasi. 4) Menyiapkan laporan akhir. 5) Mempresentasikan laporan akhir. 6) Evaluasi. Metode Group Investigation menekankan keaktifan siswa dan tanggung jawab siswa secara individu dan secara berkelompok. Dalam merencanakan tugas yang akan dipelajari dan melaksanakan investigasi, siswa sudah terlibat dalam kelompok masing-masing. Keaktifan siswa akan muncul disini, karena pada saat diskusi kelompok siswa dituntut untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka investigasi secara

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

44

bersama-sama. Keaktifan siswa juga muncul saat diskusi kelas, siswa bisa bertanya

kepada

kelompok

lain

yang

maju

di

depan

untuk

mempresentasikan laporan akhir masing-masing kelompok dan siswa yang maju di depan akan menjelaskan kepada siswa yang bertanya yang belum memahami materi yang dijelaskan atau dipresentasikan. Penilaian hasil belajar siswa akan diperoleh melalui tes kemampuan akhir, dimana tes ini nanti akan dinilai dan nilai tersebut digunakan untuk menentukan siswa tersebut telah berhasil atau belum berhasil memenuhi KKM. Penilaian tersebut juga dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah menguasai materi. Dari penilaian tersebut nantinya juga akan dicari nilai rata-rata siswa secara keseluruhan, kemudian dapat dilihat bahwa kelas tersebut sudah tuntas atau belum tuntas secara klasikal sesuai dengan standar yang diberikan oleh sekolah. Berangkat

dari

pemikiran

tersebut,

peneliti

kemudian

mengadakan penelitian di kelas X AP dengan materi Sistem Persamaan Linear

Dua

Variabel

(SPLDV)

dengan

menggunakan

metode

pembelajaran Group Investigation (GI). Keberhasilan pembelajaran dengan metode ini dapat dilihat dari bagaimana siswa dapat secara aktif bekerja dalam kelompoknya untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka investigasi secara bersama-sama. Sehingga diharapkan melalui metode Group Investigation ini dapat membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran di kelas dan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal dengan menguasai materi.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

BAB 3 METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada keadaan yang seadanya dan berusaha mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis wawancara siswa dan guru, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk keperluan skoring, analisis hasil uji coba tes kemampuan awal dan uji coba tes kemampuan akhir, perhitungan hasil belajar siswa yang ditentukan melalui hasil penilaian tes kemampuan akhir, serta menganalisis data keaktifan siswa. B. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, objek yang diambil oleh peneliti adalah keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Populasi. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto: 2006: 130). Populasi dalam penelitian ini adalah himpunan siswa kelas X SMK

45

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

46

SANJAYA PAKEM tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa tiap kelas yang berbeda. Tabel 3.1 Perincian Populasi Penelitian Kelas

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

X Akuntansi (AK) X Administrasi Perkantoran (AP) X Pemasaran (PM)

3 3

17 17 9

20 17 12

2. Sampel. Menurut Arikunto (2006 : 131), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang kita teliti. Pada penelitian ini, dari populasi yang ada, yaitu: Kelas X AK, X AP, dan X PM, peneliti menggunakan kelas X Administrasi Perkantoran (AP) sebagai sampel penelitian. C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK SANJAYA PAKEM pada tanggal 29 Oktober 2012. Penelitian ini juga dilaksanakan pada jam pelajaran matematika selama 6 kali pertemuan atau 12 jam pertemuan. D. Bentuk Data Bentuk data dalam penelitian ini berupa skor yang diperoleh dari nilai tes kemampuan awal dan nilai tes kemampuan akhir siswa serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian dibuat dalam bentuk skor untuk memudahkan peneliti dalam menganalisa data. Kemudian dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan data berupa tanggapan terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

47

Group Investigation yang diperoleh melalui wawancara baik kepada guru maupun siswa untuk memperoleh hasil data yang akan digunakan dalam melengkapi hasil penelitian. E. Metode Pengumpulan Data 1. Tes Tes ialah metode pengumpulan data untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Tes akan dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni sebelum dan

sesudah

materi

diberikan

dengan

menggunakan

model

pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). 2. Pengamatan Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data keaktifan siswa di kelas. Pengamatan dilakukan pada saaat siswa melakukan diskusi kelompok dan diskusi kelas. 3. Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperoleh hasil data yang akan digunakan untuk melengkapi hasil penelitian. Wawancara dilakukan dengan guru dan beberapa siswa tentang keefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). Guru dan beberapa siswa juga akan diminta pendapatnya mengenai kekurangan dan kelebihan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation).

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

48

4. Dokumentasi Peneliti akan menggunakan kamera untuk mengambil foto dokumentasi dalam proses pembelajaran untuk melengkapi data keaktifan siswa di kelas. F. Instrumen Penelitian. Penyusunan instrumen penelitian bukanlah hal yang mudah, karena instrumen yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat atau kriteria. Oleh karena itu, dalam menyusun sebuah instrumen haruslah teliti dan hati-hati. Dalam penelitian ini, instrumen-instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Instrumen Pengumpulan Data Terdapat dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: instrumen untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dan isntrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen untuk melakukan kegiatan belajar mengajar meliputi desain proses belajar mengajar, yaitu berupa RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). Instrumen untuk mengumpulkan data meliputi: lembar pengamatan untuk mengamati keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation), dan tes yang diadakan sebanyak dua kali yaitu pada awal pokok bahasan (tes kemampuan awal) dan tes kemampuan akhir

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

49

yang diadakan pada akhir pokok bahasan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation), serta lembar wawancara untuk membantu melengkapi hasil penelitian agar peneliti lebih yakin keefektifan penggunaan

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

GI

(Group

Investigation) pada proses pembelajaran matematika. Di bawah ini akan diuraikan mengenai instrumen-instrumen pengumpulan data, yaitu: a. Desain pengajaran. Desain pengajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang meliputi: tujuan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). b. Lembar pengamatan. Lembar pengamatan memuat aspek-aspek perilaku siswa dalam proses belajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). Aspek-aspek perilaku siswa yang merupakan aspek keterlibatan siswa adalah: presentasi, bertanya, berpendapat, mendengarkan, dan menanggapi. Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Pengamatan dalam Diskusi Kelompok Aspek yang dinilai Siswa mengumpulkan informasi dari beberapa sumber.

Kode A

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Siswa bertanya kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya bertanya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa menanggapi pendapat teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa membuat kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok. Siswa mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Pengamatan dalam Diskusi Kelas Aspek yang dinilai Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.

Kode H I

L

50

B C

F G

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

51

Dalam penilaian keaktifan siswa baik dalam diskusi kelompok dan dalam diskusi kelompok kelas, peneliti meminta beberapa observer untuk membantu melakukan pengamatan dan mengisi lembar pengamatan keaktifan siswa.

c. Tes (tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir). Instrumen tes dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir. Tes kemampuan awal bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang telah dimiliki siswa mengenai Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Tes kemampuan akhir berguna untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

yang

diajarkan

dengan

menggunakan

model

pembelajaran kooepratif tipe GI (Group Investigation) sehingga dari hasil tes kemampuan akhir tersebut dapat diketahui keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). Hasil nilai tes kemampuan akhir tidak dibandingkan dengan tes kemampuan awal. Soal-soal pada instrumen ini dibuat oleh peneliti dan dikonsultasikan dengan orang yang ahli yaitu dosen pembimbing serta guru matematika di sekolah yang bersangkutan.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Awal No. 1. 2. 3. 4. 5.

Banyak Soal

Indikator Menentukan himpunan penyelesaian persamaan linear dua variabel dengan grafik. Menentukan himpunan penyelesaian persamaan linear dua variabel dengan eliminasi. Menentukan himpunan penyelesaian persamaan linear dua variabel dengan substitusi. Menentukan himpunan penyelesaian persamaan linear dua variabel dengan campuran (eliminasi dan substitusi). Menentukan himpunan penyelesaian persamaan linear dua variabel dengan yang mereka anggap mudah.

sistem metode

1

sistem metode

1

sistem metode

1

sistem metode

1

sistem metode

1

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Akhir No. 1. 2. 3. 4. 5.

Indikator Menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik. Menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi. Menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi. Menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode campuran (eliminasi dan substitusi). Memodelkan dan menyelesaikan suatu permasalahan terkait dengan persamaan linear dua variabel.

Banyak Soal 1 1 1 1 1

52

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

53

d. Lembar wawancara. Lembar wawancara dibagi menjadi 2, yaitu lembar wawancara untuk guru dan lembar wawancara untuk siswa. Berikut uraian lembar wawancara tersebut: 1) Lembar wawancara untuk guru. Untuk lebih meyakinkan keefektifan penggunaan model pembelajaran kooepratif tipe GI (Group Investigation) dalam pembelajaran matematika, maka peneliti melakukan wawancara dengan

guru

pengajar.

Wawancara

dilakukan

setelah

pembelajaran materi yang diteliti. Pertanyaan wawancara guru sebagai berikut: a) Bagaimana keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)? b) Bagaimana tingkat pemahaman siswa terhadap materi dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)? c) Apa kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)? d) Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)?

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

54

e) Manakah yang lebih efektif antara pembelajaran klasikal biasa dengan pembelajaran klasikal dengan menggunakan model

pembelajaran

kooperatif

tipe

GI

(Group

Investigation)? 2) Lembar wawancara untuk siswa. Selain guru yang diwawancara, peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa. Penelitian ini bertujuan untuk

melihat

keefektifan

proses

pembelajaran

dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation), sehingga untuk lebih meyakinkan bahwa penggunaan metode GI (Group Investigation) efektif digunakan dalam menunjang pembelajaran. Wawancara dilakukan pada beberapa siswa saja, karena keterbatasan peneliti. Wawancara ini dilakukan setelah pembelajaran materi yang diteliti. Pertanyaan wawancara dengan siswa sebagai berikut: a) Bagaimana

pendapatmu

dengan

proses

pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)? b) Apakah

kamu

dapat

mengikuti

dan

senang

dengan

pembelajaran seperti ini dibandingkan dengan pembelajaran biasa? c) Apa kelebihan pembelajaran dengan metode GI (Group Investigation) ini?

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

55

d) Apa kekurangan pembelajaran dengan metode GI (Group Investigation) ini? e) Apa ada kesulitan dalam pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran

kooperatif

tipe

GI

(Group

Investigation)? 2. Uji Coba Instrumen a. Validitas.  Uji Validitas Tes Kemampuan Akhir Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. (Sujarweni dan Endaryanto: 2011:176) Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑



dengan, rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n

= jumlah siswa uji coba

x

= skor-skor tiap butir soal untuk setiap individu

y

= skor total tiap siswa uji coba

Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df = n – 2 dengan sig 5%. Jika r tabel < rxy hitung maka soal valid.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

56

b. Reliabilitas.  Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Akhir Realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontrukkontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk pertanyaan. (Sujarweni dan Endaryanto: 2011:186) Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. (Sujarweni dan Endaryanto: 2011:186) Analisis realibilitas yang digunakan yaitu rumus Alpha karena soal berbentuk uraian. (Arikunto: 2006:196) ∑

 

Di mana: r11 = reliabilitas instrumen. ∑

= jumlah varians skor tiap-tiap item.  = varians total.

= banyak soal. n = jumlah siswa Perlu diingat kembali rumus varians yaitu: ∑





, untuk varians tiap butir soal ∑

, untuk varians total

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

57

Adapun tolak ukur untuk mengintrepretasikan derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh sesuai dengan tabel berikut: Tabel 3.6 Klasifikasi Reliabilitas Soal Koefisien Korelasi 0,81< r11≤1,00 0,61< r11≤0,80 0,41< r11≤0,60 0,21< r11≤0,40 0,00< r11≤0,20

Kriteria Reliabilitas Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

G. Metode Analisis Data 1. Analisis Data Keaktifan Siswa Data keaktifan siswa akan dianalisis secara kuantitatif. Data keaktifan siswa diperoleh dari keaktifan siswa dalam diskusi kelas dan diskusi kelompok. Data ini kemudian akan digabungkan sehingga memperoleh satu data keaktifan dalam bentuk presentase. Analisisnya dipergunakan tabel berikut ini (Kartika Budi, April:2001) :

Tabel 3.7 Distribusi Keaktifan Setiap Siswa Pada Setiap Pertemuan

No. Absen

Jml

Kode Keaktifan A

B

...

Keaktifan Jumlah Frek

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

58

Tabel 3.8 Jumlah Siswa yang Aktif dan Frekuensi pada Setiap Pertemuan Siswa yang Aktif Kode

Jenis Aktivitas

Jumlah

%

Frekuensi

Total Frekuensi

Hasil observasi keaktifan siswa dikriteriakan pada tabel berikut: Tabel 3.9 Kriteria Keaktifan Siswa Skala Kriteria ≤ 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100

Kriteria Sangat Rendah (SR) Rendah (R) Cukup (C) Tinggi (T) Sangat Tinggi (ST)

2. Analisis Tes Kemampuan Akhir. Hasil

belajar

siswa

dalam

pembelajaran

matematika

dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) akan dilihat dari nilai tes kemampuan akhir setelah proses pembelajaran selesai. Hasil belajar siswa tersebut akan dianalisis secara kuantitatif deskriptif. Hasil analisisnya akan ditentukan melalui tabel berikut:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

59

Tabel 3.10 Hasil Analisis Belajar Siswa No. Soal

No.

Nama Siswa

1 2 3 4 5

Bobot Soal

Tuntas Belajar Jumlah Skor

Ketercapaian (%)

Tuntas

Dari hasil analisis di atas maka kemudian akan diperoleh siswa yang hasil belajarnya tuntas dan tidak tuntas. Kemudian dari data tersebut akan ditarik kesimpulan untuk mencari seberapa tinggi tingkat ketuntasan siswa yang mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebagai berikut:  Siswa dinyatakan telah tuntas belajar bila telah mencapai skor ≥ 70 atau 70 %  Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar, jika di kelas tersebut terdapat ≥ 85 % siswa telah mencapai nilai ≥ 70 Dari acuan KKM di atas maka akan diperoleh hasil prosentase ketuntasan hasil belajar siswa. 3. Analisis Data Wawancara. Wawancara akan direkam dan kemudian hasilnya akan dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif. Kemudian akan dibuat kesimpulan kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).

Tidak Tuntas

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian yang dilakukan peneliti akan diuraikan dalam tiga bagian, yaitu sebelum penelitian, selama pelaksanaan penelitian,

dan

setelah

penelitian

dengan

menggunakan

model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). 1. Sebelum Penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan agar proses penelitian dapat berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan peneliti, yaitu: a. Membuat instrumen untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan instrumen untuk pengumpulan data. b. Meminta ijin penelitian di SMK Sanjaya Pakem. c. Meminta dan menyerahkan surat ijin penelitian di SMK Sanjaya Pakem dari Universitas. d. Bertemu dengan guru bidang studi matematika kelas X untuk mengetahui keadaan siswa. e. Melaksanakan observasi kegiatan pembelajaran matematika siswa di kelas X AP (Administrasi Perkantoran) untuk mengetahui keadaan siswa di kelas. Hasil observasi di kelas X AP diperoleh sebagai berikut:

60

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

61

1) Ketika guru sampai di kelas, suasana kelas sedikit ramai. Tetapi, suasana kelas menjadi sedikit tambah ramai ketika peneliti memasuki ruangan kelas. Keadaan kelas menjadi lebih tenang ketika guru memberikan salam dan menyapa siswa yang masih belum duduk di bangku atau sibuk dengan urusan mereka masing-masing. 2) Guru menyampaikan materi dengan menggunakan media Power Point dan siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Sesekali ada beberapa siswa yang merespon dan menjawab pertanyaan guru secara serentak. Guru menuliskan hal-hal penting di papan tulis, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat. 3) Guru selalu menanyakan adakah hal yang belum jelas dan kebanyakan siswa menjawab atau merespon dengan jawaban sudah jelas. Dari observasi yang dilakukan, peneliti mencoba memberikan tanggapan atau komentar terhadap hasil observasi tersebut, yaitu: a) Siswa merespon dan menjawab pertanyaan guru selalu secara bersamaan, hal ini mungkin dikarenakan siswa kurang berani dan merasa takut salah untuk menjawab sendiri pertanyaan tersebut dengan mengacungkan tangan terlebih dahulu.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

62

b) Guru mampu menguasai kelas dengan baik, guru sesekali berkeliling melihat pekerjaan siswa dan membantu siswa bila siswa mengalami kesulitan. c) Guru juga seringkali mengajak siswa untuk bercanda, agar suasana tidak membosankan dan membangkitkan siswa kembali. d) Guru memberikan catatan dengan menuliskannya di papan tulis dan memberikan waktu kepada siswa untuk mencatat. f. Tes Kemampuan Awal. Sebelum penelitian dilaksanakan, siswa akan diberikan tes kemampuan awal. Peneliti memberikan tes kemampuan awal kepada siswa mengenai materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) yang sudah mereka pelajari ketika menempuh pendidikan di SMP sebagai kriteria dalam menentukan pembagian kelompok yang heterogen dan mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi tersebut. Namun, peneliti harus melakukan pengujian instrumen tes kemampuan awal terlebih dahulu. Tujuan adanya pengujian instrumen tes kemampuan awal tersebut adalah untuk mengukur validitas dan reliabilitas tes kemampuan awal yang akan digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen tes kemampuan awal tersebut dilakukan pada hari Selasa, tanggal 16 Oktober 2012 pukul 08.30 – 10.00 di kelas X AK (Akuntansi). Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai validitas dari masing masing soal. Hasil perhitungan tercantum dalam tabel berikut ini:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

63

Uji Validitas: Soal valid jika r hitung > r tabel Tabel 4.1 Perhitungan Validitas dan Reabilitas

1 2 3 4 5

Keterangan

Keterangan

No Soal

0,378

0,867 0,972 0,617 0,935 0,955

Soal valid Soal valid Soal valid Soal valid Soal valid

2,475 3,29 0,9275 5,4775 5,0475

65,11

Realibilitas Soal Sangat Tinggi

Perhitungan nilai validitas dan reliabilitas tercantum dalam lampiran. Dilihat dari hasil pengujian instrumen tes kemampuan awal tersebut, soal tes kemampuan awal dapat dikatakan valid dan reliabilitas soal sangat tinggi sehingga soal tes kemampuan awal tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Pelaksanaan tes kemampuan awal dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 22 Oktober 2012 pukul 12.30 – 14.00. Hasil tes kemampuan awal yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Tes Kemampuan Awal Setiap Siswa No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Nama Siswa Linear 1 Irasional 1 Logaritma 1 Real 1 Linear 4 Real 3 Linear 5 Real 4

Skor Tes Kemampuan Awal 78 64 68 84 32 48 18 54

Ketuntasan Belajar Ya Tidak √ ─ ─ √ ─ √ √ ─ ─ √ ─ √ ─ √ ─ √

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Real 2 Irasional 4 Irasional 3 Linear 2 Logaritma 3 Logaritma 4 Irasional 2 Logaritma 2 Linear 3 Jumlah Total Rata - Rata

50 78 64 70 66 64 54 64 90 1046 61,53

─ √ ─ √ ─ ─ ─ ─ √

64

√ ─ √ ─ √ √ √ √ ─

Siswa pada hasil tes kemampuan awal yang mencapai KKM 70 ada 29,4 %. Hal ini karena masih banyak siswa yang belum memahami dan lupa tentang materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) yang sudah mereka pelajari ketika menempuh pendidikan di SMP. Para siswa lebih menguasai penyelesaian SPLDV menggunakan cara gabungan, yaitu eliminasi dan substitusi. Cara gabungan inilah yang paling mereka kuasai dalam mengerjakan soal tes kemampuan awal. Dalam setiap butir soal, siswa diminta untuk menyelesaikan soal SPLDV dengan metode grafik, eliminasi, substitusi, gabungan, dan menggunakan cara yang mereka anggap mudah. Untuk metode grafik, banyak siswa masih belum bisa mencari titik koordinat untuk menggambar grafik. Begitu juga dalam menggambar grafik, siswa menggambar dua grafik sistem persamaan linear dua variabel di sumbu cartesius yang berbeda, sehingga siswa tidak menemukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel tersebut.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

65

Untuk metode eliminasi, hanya beberapa siswa saja yang masih ingat cara mengeliminasi sistem persamaan linear dua variabel tersebut, namun setelah mendapatkan salah satu nilai variabel tersebut kemudian

siswa

menggunakan

metode

gabungan

yaitu

mensubstitusikan salah satu nilai variabel yang telah diperoleh. Untuk metode substitusi, banyak siswa yang lupa dengan cara tersebut sehingga untuk penyelesaian soal SPLDV dengan menggunakan

metode

substitusi

banyak

siswa

yang

tidak

mengerjakan soal tersebut. Setelah pelaksanaan tes kemampuan awal, peneliti memberikan kesempatan kepada guru untuk menjelaskan tentang ketentuan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) yang akan dilaksanakan pada pertemuan yang akan datang. Peneliti dibantu oleh guru dalam menentukan pembagian kelompok investigasi siswa berdasarkan hasil tes kemampuan awal yang sifatnya heterogen.

2. Selama Pelaksanaan Penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 7 kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran (2 × 45 menit). Berikut ini akan diuraikan mengenai proses kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

66

a. Pertemuan 1 Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 29 Oktober 2012 pukul 12.30 – 14.00. Berikut ini akan diuraikan proses pelaksanaan pada pertemuan pertama, yaitu: 1) Guru dan peneliti masuk ke ruang kelas dan memberikan salam kepada siswa, serta mempersiapkan peralatan dan berusaha menciptakan suasana belajar yang kondusif. 2) Guru memberikan penjelasan kepada siswa bahwa metode pembelajaran yang akan digunakan berbeda dengan yang sebelumnya, yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). 3) Guru memberikan suatu permasalahan kepada siswa untuk didiskusikan di dalam kelas. Suatu permasalahan yang dapat membawa siswa ke arah materi SLPDV. 4) Dari permasalahan yang telah diberikan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan memberikan tanggapan terhadap masalah yang diberikan. Guru juga tidak memberikan batasan kepada siswa mengenai pemikiran yang mereka peroleh dari permasalahan yang diberikan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas mengutarakan pendapat mereka mengenai masalah yang diberikan. Berikut hasil jawaban yang diperoleh dari masing-masing kelompok yang akan disajikan melalui gambar.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

67

Gambar 4.1 Hasil Diskusi Kelompok Dalam Mengutarakan Pendapat Mengenai Permasalahan Yang Telah Diberikan 5) Guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok kembali. Namun dalam diskusi ini, guru menuntun siswa dengan pertanyaan-pertanyaan ke arah aspek-aspek yang akan mereka investigasi, sehingga siswa dapat memberikan usulan-usulan mengenai subtopik yang akan diinvestigasi. 6) Setelah subtopik-subtopik dari usulan siswa disatukan, maka akan dibentuk kelompok yang heterogen. 7) Pembagian kelompok dilakukan oleh guru, pemimpin kelompok ditentukan oleh guru berdasarkan hasil tes kemampuan awal siswa, sedangkan anggota-anggota kelompoknya dilakukan dengan acak. 8) Pembagian subtopik berdasarkan hasil tes kemampuan awal pemimpin kelompok. Berikut disajikan gambar pembagian kelompok.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

68

Gambar 4.2 Nama-Nama Pembagian Pemimpin Kelompok 9) Analisis data keaktifan siswa. Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang hadir pada pertemuan pertama adalah 18 siswa atau 100% dan frekuensi keaktifan siswa adalah 149. Berikut ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan pertama: Tabel 4.3

Tabel Keaktifan Siswa pada Pertemuan Pertama Kode H I

L

Jenis Keaktifan Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.

Yang Aktif Jumlah Frekuensi 10 16 13

37

16

22

17

32

11

14

10

10

18

18

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

69

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.4 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Pertama dan Frekuensi Keaktifannya

Kode H I

L

Jenis Keaktifan Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas. Total Frekuensi

Siswa yang Aktif Jumlah %

Frekuensi

10

55,55

16

13

72,22

37

16

88,88

22

17

94,44

32

11

61,11

14

10

55,55

10

18

100

18 149

Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat disimpulkan sebagai berikut: kriteria keaktifan siswa sangat tinggi pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 100%, pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

70

memberikan ide atau gagasan dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 94,44%, dan pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi, yaitu sebesar 88,88%. Kriteria keaktifan siswa tinggi pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 72,22%, dan pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 61,11%. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 55,55% , dan pada aspek siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 55,55%.

10) Refleksi Berdasarkan tabel 4.4 terlihat keaktifan seluruh siswa sudah sangat tinggi pada aspek mendengarkan temannya bertanya dan memberikan ide atau gagasan atau pendapat dalam diskusi kelas, serta mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas. Dalam diskusi kelas ini, siswa bisa menghargai temannya ketika ada yang bertanya dan memberikan ide atau gagasan atau pendapat dengan mendengarkan dan tidak sibuk dengan urusannya sendiri.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

71

b. Pertemuan 2 Pertemuan kedua dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 03 November 2012 pukul 07.00 – 08.30. Berikut ini akan diuraikan proses pelaksanaan pada pertemuan kedua: 1) Guru dan peneliti memasuki ruang kelas dan menyapa siswa serta mengabsen siswa. 2) Guru memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran dan mengulas kembali hasil pembahasan yang diperoleh dari pertemuan sebelumnya. 3) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bergabung dalam kelompok yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya. 4) Guru memberikan waktu berdiskusi kepada masing-masing kelompok untuk menyelesaikan masalah subtopik yang ingin mereka investigasi. 5) Guru

mengingatkan

siswa

bahwa

hasil

diskusi

akan

dipresentasikan di depan kelas. 6) Analisis data keaktifan siswa. Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang hadir pada pertemuan kedua adalah 17 siswa atau 94,44% dan frekuensi keaktifan siswa adalah 390. Berikut ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan kedua:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

72

Tabel 4.5 Tabel Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Kedua

Kode A B

C

F G

Jenis Keaktifan Siswa mengumpulkan informasi dari beberapa sumber. Siswa bertanya kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya bertanya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa menanggapi pendapat atau ide atau gagasan teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa membuat kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok. Siswa mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok.

Yang Aktif Siswa Frekuensi 14

35

15

58

14

57

15

57

17

62

17

46

15

47

7

14

6

14

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

73

Tabel 4.6 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Kedua dan Frekuensi Keaktifannya Kode A B

C

F G

Jenis Keaktifan Siswa mengumpulkan informasi dari beberapa sumber. Siswa bertanya kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya bertanya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa menanggapi pendapat atau ide atau gagasan teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa membuat kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok. Siswa mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok. Total Frekuensi

Siswa yang Aktif Frekuensi Jumlah % 14

82,35

35

15

88,24

58

14

82,35

57

15

88,24

58

17

100

62

17

100

46

15

88,24

47

7

41,18

14

6

35,30

14 391

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

74

Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kriteria keaktifan siswa sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama

ketika

ada

teman

sekelompoknya

memberikan

pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar 100%, pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar 100%, pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya bertanya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar 88,24%, pada aspek siswa menanggapi pendapat atau ide atau gagasan teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar 88,24%,

pada

sekelompoknya

aspek dalam

siswa

bertanya

diskusi

kepada

kelompok

teman

mengenai

permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar 88,24%, pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat kepada

teman

sekelompoknya

dalam

diskusi

kelompok

mengenai permasalahan yang mereka investigasi, yaitu sebesar 82,35%, pada aspek siswa mengumpulkan informasi dari beberapa sumber, yaitu sebesar 82,35%. Kriteria keaktifan siswa

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

75

cukup pada aspek siswa membuat kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok, yaitu sebesar 41,18%. Kriteria keaktifan siswa rendah pada aspek siswa mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok, yaitu sebesar 35,30%. 7) Refleksi. Berdasarkan tabel 4.7 terlihat keaktifan seluruh siswa masih sangat tinggi. Dalam diskusi kelompok pada pertemuan ini, siswa sudah lebih berani untuk banyak bertanya pada teman sekelompoknya,

mendengarkan,

menanggapi

pertanyaan-

pertanyaan maupun ide atau gagasan atau pendapat mengenai masalah yang mereka investigasi. Kriteria keaktifan siswa rendah pada aspek siswa mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang mereka investigasi, hal ini dikarenakan dalam diskusi kelompok siswa masih merasa memiliki tanggungjawab bersama, sehingga tidak harus semua siswa mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang mereka investigasi.

c. Pertemuan 3 Pertemuan ke tiga dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 05 November 2012 pukul 12.30 – 14.00. Berikut akan diuraikan proses pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke tiga.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

76

1) Peneliti dan guru memasuki ruangan kelas. Guru menyapa siswa dan mengabsen siswa. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran. 2) Guru memberikan waktu kepada kelompok yang akan presentasi untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi. 3) Guru mempersilahkan kelompok pertama untuk presentasi. Materi pada kelompok pertama adalah menyelesaikan SPLDV menggunakan metode grafik.

Gambar 4.3 Salah Satu Siswa Dari Kelompok 1 Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai Masalah Yang Mereka Invesitgasi 4) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh kelompok pertama.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

77

Gambar 4.4 Kelompok 1 Memberikan Soal Latihan Kepada Kelompok Lainnya Untuk Didiskusikan Bersama Di Dalam Kelompok Masing-Masing 5) Setelah semua siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh kelompok pertama, guru mengevaluasi atau memberikan masukan terhadap materi yang dipresentasikan oleh kelompok pertama. 6) Analisis data keaktifan siswa. Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ketiga adalah 17 siswa atau 94,44% dan frekuensi keaktifan siswa adalah 138. Berikut ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan ketiga: Tabel 4.7 Tabel Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Ketiga Kode H I

Jenis Keaktifan Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas.

Yang Aktif Siswa Frekuensi 12 25 4

9

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.

L

78

17

17

16

32

10

25

5

6

17

24

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.8 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Ketiga dan Frekuensi Keaktifannya Kode

H I

L

Jenis Keaktifan

Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas. Total Frekuensi

Siswa yang Aktif Jumlah %

Frekuensi

12

70,59

25

4

23,53

9

17

100

17

16

94,12

32

10

58,82

25

5

29,41

6

17

100

24 138

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

79

Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kriteria keaktifan siswa sangat tinggi pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, yaitu sebanyak 100%, pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 100%, dan pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan ide atau gagasan atau pendapat dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 94,12%. Kriteria keaktifan siswa tinggi pada aspek siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 70,59%. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 58,82%. Kriteria keaktifan siswa rendah pada aspek siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 29,41%, dan pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 23,53%. 7) Refleksi. Berdasarkan tabel 4.10 terlihat keaktifan seluruh siswa masih sangat tinggi pada aspek mendengarkan dan mencatat. Dalam diskusi kelas pada pertemuan ini, siswa memiliki keberanian untuk bertanya bila ada yang tidak dipahami atau ingin ditanyakan. Namun, keaktifan siswa pada aspek mengajukan ide

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

80

atau gagasan atau pendapat masih rendah, begitu juga dengan menanggapi ide atau gagasan atau pendapat temannya dalam diskusi kelas. d. Pertemuan 4 Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 12 November 2012 pukul 12.30 – 14.00. Berikut uraian proses pelaksanaan pada pertemuan keempat: 1) Peneliti dan guru memasuki ruangan kelas. Guru menyapa siswa dan mengabsen siswa. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran. 2) Guru memberikan waktu kepada kelompok yang akan presentasi untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi. 3) Guru mempersilahkan kelompok kedua untuk presentasi. Materi pada kelompok kedua adalah menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan metode eliminasi.

Gambar 4.5 Salah Satu Siswa Dari Kelompok 2 Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai Masalah Yang Mereka Invesitgasi

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

81

4) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh kelompok kedua.

Gambar 4.6 Kelompok Lain Mengerjakan Soal Latihan Yang Diberikan Oleh Kelompok 2 5) Setelah semua siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan, kelompok memberikan kesempatan kepada kelompok lainnya untuk bertanya bila masih ada yang belum jelas.

Gambar 4.7 Seorang Siswa Dari Kelompok Lain Bertanya Dengan Kelompok 2

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

82

6) Setelah tidak ada pertanyaan lagi, maka guru mengevaluasi atau memberikan masukan terhadap materi yang dipresentasikan oleh kelompok kedua. 7) Analisis data keaktifan siswa. Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang hadir pada pertemuan keempat adalah 16 siswa atau 94,12% dan frekuensi keaktifan siswa adalah 79. Berikut ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan keempat: Tabel 4.9 Tabel Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Keempat Kode H I

L

Jenis Keaktifan Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.

Yang Aktif Siswa Frekuensi 6 9 9

13

2

4

16

32

1

1

-

-

13

20

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

83

Tabel 4.10 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Keempat dan Frekuensi Keaktifannya

Kode H I

L

Jenis Keaktifan Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas. Total Frekuensi

Siswa yang Aktif Jumlah %

Frekuensi

6

37,5

9

9

56,25

13

2

12,5

4

16

100

32

1

6,25

1

-

-

-

13

81,25

20 79

Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kriteria keaktifan siswa sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 100%, pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 81,25%. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

84

dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 56,25%. Kriteria keaktifan siswa rendah pada aspek siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 37,5%. Kriteria keaktifan siswa sangat rendah pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 12,5% dan pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 6,25%.

8) Refleksi. Pada pertemuan ini, kriteria keaktifan siswa sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas, hal ini dapat terlihat bahwa siswa sudah bisa menghargai pendapat teman sekelasnya. Kriteria keaktifan siswa juga sangat tinggi pada aspek aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, hal ini dapat terlihat bahwa siswa sudah memiliki kemauan untuk mencatat agar dapat dipelajari kembali di rumah. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas, hal ini karena presentasi yang dijelaskan oleh kelompok sudah cukup jelas. Begitu juga pada aspek bertanya, kriteria keaktifan siswa sangat rendah maka pada aspek untuk

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

85

memberikan tanggapan terhadap pertanyaan juga sangat rendah. Hal ini karena presentasi yang dijelaskan oleh kelompok sudah cukup jelas sehingga tidak menimbulkan banyak pertanyaan.

e. Pertemuan 5 Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 17 November 2012 pukul 07.00 – 08.30. Berikut uraian proses pelaksanaan pada pertemuan kelima: 1) Peneliti dan guru memasuki ruangan kelas. Guru menyapa siswa dan mengabsen siswa. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran. 2) Guru memberikan waktu kepada kelompok yang akan presentasi untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi. 3) Guru mempersilahkan kelompok kedua untuk presentasi. Materi pada kelompok ketiga adalah menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan metode substitusi.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

86

Gambar 4.8 Salah Satu Siswa Dari Kelompok 3 Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai Masalah Yang Mereka Invesitgasi 4) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh kelompok kedua.

Gambar 4.9 Kelompok Lain Mengerjakan Soal Latihan Yang Diberikan Oleh Kelompok 3

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

5)

87

Setelah semua siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan, dan sisa waktu masih cukup banyak maka guru mempersilahkan kelompok untuk membahas soal yang telah diberikan.

Gambar 4.10 Seorang Siswa Mengerjakan Soal Latihan Di Papan Tulis Yang Diberikan Oleh Kelompok 3 6)

Pada pertemuan ini, guru tidak memberikan evaluasi di akhir pertemuan karena kelompok yang presentasi sudah cukup jelas.

7)

Analisis data keaktifan siswa. Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang hadir pada pertemuan kelima adalah 17 siswa atau 100% dan frekuensi keaktifan siswa adalah 74. Berikut ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan kelima:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

88

Tabel 4.11 Tabel Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Kelima Kode

Jenis Keaktifan

H

Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.

I

L

Yang Aktif Siswa Frekuensi 1 2 4

4

6

6

15

37

6

14

2

2

9

9

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.12 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Kelima dan Frekuensi Keaktifannya Kode H I

Jenis Keaktifan Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas.

Siswa yang Aktif Jumlah %

Frekuensi

1

5,88

2

4

23,53

4

6

35,30

6

15

88,24

37

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

L

Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas. Total Frekuensi

89

6

35,30

14

2

11,77

2

9

52,94

9 74

Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kriteria keaktifan siswa sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 88,24%. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 52,94%. Kriteria keaktifan siswa rendah pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 35,30%, pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 35,30%, dan pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 23,53%. Kriteria keaktifan siswa sangat rendah pada aspek siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 11,77%, dan pada aspek siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 5,88%.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

8)

90

Refleksi. Pada pertemuan ini, kriteria keaktifan siswa masih sangat tinggi dalam menghargai pendapat temannya, yaitu pada aspek mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Pada aspek mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, kriteria keaktifan siswa cukup. Hal ini karena presentasi yang dijelaskan oleh kelompok sudah sangat cukup jelas, sehingga siswa sudah memahami materi yang dijelaskan dan hanya sedikit hal-hal yang mereka catat. Sedangkan kriteria keaktifan siswa rendah pada aspek menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas, dan pada aspek mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Hal ini karena siswa yang bertanya sangat sedikit, dikarenakan presentasi yang dijelaskan oleh kelompok sudah sangat cukup jelas sehingga sedikit siswa yang bertanya karena tidak memahami materi yang dijelaskan.

f. Pertemuan 6 Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 19 November 2012 pukul 12.30 – 14.00. Berikut uraian proses pelaksanaan pada pertemuan keenam:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

91

1) Peneliti dan guru memasuki ruangan kelas. Guru menyapa siswa dan mengabsen siswa. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran. 2) Guru memberikan waktu kepada kelompok yang akan presentasi untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi. 3) Guru mempersilahkan kelompok keempat untuk presentasi. Materi pada kelompok kedua adalah menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode gabungan (eliminasi dan substitusi).

Gambar 4.11 Salah Satu Siswa Dari Kelompok 4 Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Mengenai Masalah Yang Mereka Invesitgasi 4) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh kelompok kedua.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

92

Gambar 4.12 Kelompok Lain Mengerjakan Soal Latihan Yang Diberikan Oleh Kelompok 4 5) Setelah semua siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan, kelompok memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya bila masih ada yang belum jelas. 6) Pada pertemuan ini, guru tidak memberikan evaluasi di akhir pertemuan karena kelompok yang presentasi sudah cukup jelas. 7) Guru mengingatkan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya adalah ulangan harian untuk materi SPLDV. 8) Analisis data keaktifan siswa. Pada lembar instrumen keaktifan siswa dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang hadir pada pertemuan keenam adalah 17 siswa atau 100% dan frekuensi keaktifan siswa adalah 159. Berikut ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan keenam:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

93

Tabel 4.13 Tabel Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Keenam Kode

Jenis Keaktifan

H

Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.

I

L

Yang Aktif Siswa Frekuensi 13 22 10

26

8

12

16

35

17

35

3

3

14

26

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.14 Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan Keenam dan Frekuensi Keaktifannya Kode H I

Jenis Keaktifan Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas.

Siswa yang Aktif Jumlah %

Frekuensi

13

76,47

22

10

58,82

26

8

47,10

12

16

94,12

35

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

L

Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas. Total Frekuensi

94

17

100

35

3

17,65

3

14

82,35

26 159

Berdasarkan tabel di atas, maka kriteria keaktifan setiap siswa dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kriteria keaktifan siswa sangat tinggi pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 100%, pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 94,12%, dan pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 82,35%. Kriteria keaktifan siswa tinggi pada aspek siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 76,47%. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 58,82%, dan pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 47,10%. Kriteria keaktifan siswa sangat rendah pada aspek siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas, yaitu sebesar 17,65%.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

95

9) Refleksi. Pada pertemuan ini, kriteria keaktifan siswa sangat tinggi pada aspek menanggapi pertanyaan, mendengarkan pendapat, dan mencatat hal-hal penting dalam diskusi kelas. Sudah terlihat bahwa siswa semakin peduli untuk mengikuti tiap-tiap pertemuan pada proses pembelajaran. Kriteria keaktifan siswa tinggi pada aspek bertanya, keberanian siswa untuk bertanya sudah mulai bertambah sedikit demi sedikit. Kriteria keaktifan siswa cukup pada aspek mengajukan ide atau gagasan atau pendapat dan mendengarkan dengan seksama ketika ada temannya yang bertanya. Kriteria keaktifan siswa masih rendah pada aspek menaggapi pendapat temannya, hal ini karena kelompok yang presentasi

dapat

memberikan

tanggapan

atas

pertanyaan

temannya dengan cukup baik. 3. Setelah Penelitian. a. Tes Kemampuan Akhir. Setelah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dilaksanakan, pertemuan berikutnya diadakan tes kemampuan akhir dengan materi yang telah disampaikan, yaitu SPLDV. Tes kemampuan akhir dilaksanakan selama 2 JP pada hari Sabtu, tanggal 25 November 2012 pukul 07.00 – 08.30. Berikut ini adalah hasil prestasi siswa pada pelaksanaan tes kemampuan akhir.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

96

Tabel 4.15 Prestasi Belajar Setiap Siswa pada Tes Kemampuan Akhir

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Nama Siswa Linear 1 Irasional 1 Logaritma 1 Real 1 Linear 4 Real 3 Linear 5 Real 4 Real 2 Irasional 4 Irasional 3 Linear 2 Logaritma 3 Logaritma 4 Irasional 2 Logaritma 2 Linear 3 Jumlah Total Rata - Rata

Nilai 83 83 86 88 49 40 36 33 34 85 65 65 66 25 28 80 946 55,65

Ketuntasan Belajar Ya Tidak √ ─ √ ─ √ ─ √ ─ ─ √ ─ √ ─ √ ─ √ ─ √ √ ─ ─ √ ─ √ ─ √ ─ √ ─ √ ─ ─ √ ─

Berdasarkan tabel di atas, rata-rata hasil belajar siswa pada saat pelaksanaan tes kemampuan akhir adalah 55,65. Pada tes kemampuan akhir, siswa yang mencapai KKM 70 ada 35%. Untuk soal tes kemampuan akhir, tidak berbeda jauh dengan soal tes kemampuan awal. Masing – masing butir soal diminta untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode yang telah ditentukan. Untuk metode grafik, beberapa siswa sudah memahami cara mencari titik koordinat

dari

masing-masing

persamaan

dan

dapat

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

97

menggambarkannya dalam bidang cartesius yang sama, sehingga siswa dapat menemukan himpunan penyelesaian dari SPLDV tersebut. Untuk metode eliminasi, beberapa siswa memahami menggunakan metode tersebut, namun beberapa siswa juga masih kesulitan dalam menghilangkan nilai variabel yang ingin mereka eliminasi. Untuk metode

substitusi,

masih

banyak

siswa

kesulitan

dalam

mensubstitusikan nilai dari variabel – variabel sehingga untuk soal tersebut banyak yang tidak mengerjakannya. Untuk metode gabungan, seperti pada tes kemampuan awal, banyak siswa yang sudah memahami metode tersebut sehingga pada tes kemampuan akhir semua siswa dapat menyelesaikan soal SPLDV dengan menggunakan metode gabungan. Dilihat dari nilai KKM, banyak siswa yang tidak tuntas. Hal ini karena

selama

proses

pembelajaran

banyak

siswa

kurang

memperhatikan ketika temannya presentasi, masing-masing siswa masih belum mempunyai tanggungjawab atas masalah yang mereka investigasi dalam kelompok. Oleh karena itu, banyak siswa yang belum tuntas atau tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. b. Hasil Wawancara. Berikut akan diuraikan wawancara terhadap beberapa siswa untuk memberikan tanggapan tentang model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran:

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

98

Tabel 4.16 Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Bagaimana pendapatmu dengan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)?

Apakah kamu dapat mengikuti dan senang dengan pembelajaran seperti ini dibandingkan dengan pembelajaran biasa?

Apa kelebihan pembelajaran dengan cara tipe GI (Group Investigation) ini?

Apa kekurangan pembelajaran dengan cara tipe GI (Group Investigation) ini?

a. Lebih mudah dipahami. b. Seru dan memberi kekompakan. c. Asyik dan belajar untuk Percaya Diri. d. Simpel dan mudah dimengerti. e. Lumayan memahami materi. f. Lebih enak dan lebih leluasa dalam bertanya. a. Senang dan bisa mengikuti. b. Senang karena lebih bersemangat. c. Senang. d. Senang karena tidak sendiri yang berpikir. e. Senang. f. Senang karena lebih mengerti. a. Asyik dan mudah diingat. b. Tambah cepat untuk memahami materi dan bisa sharing dengan temanteman. c. Efektif dan tidak membosankan. d. Simpel dan santai dalam pembelajaran. e. Lebih paham. f. Tidak membosankan. a. Ribut sendiri. b. Malah tambah rame atau sering cerita. c. Tidak memperhatikan saat presentasi dan dianggap sepele. d. Kadang terlalu cepat ketika semua sudah mengerti. e. Tidak ada. f. Ada yang hanya nitip nama.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Apa ada kesulitan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)?

Berikut

akan

memberikan

diuraikan tanggapan

a. Tidak ada. b. Kurang efektif dan kadangkadang terlalu cepat. c. Ada yang masih malu bertanya dan kurang mengerti jika kita yang menjelaskan. d. Tidak ada. e. Tidak ada. f. Masih belum memahami tanda negatif dan positif.

wawancara tentang

99

terhadap

model

guru

pembelajaran

untuk yang

digunakan selama proses pembelajaran: Tabel 4.17 Hasil Wawancara Peneliti dengan Guru Bagaimana keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)? Bagaimana tingkat pemahaman siswa terhadap materi dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)? Apa kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)? Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)?

Secara keseluruhan sama, karena belum terbiasa dengan metode pembelajaran berkelompok. Karena belum terbiasa jadi kadang menyepelekan, jadi pemahaman siswa masih kurang. Kelebihan: lebih banyak belajarnya. Kekurangan: menyita banyak waktu. Banyak, karena baru menerapkan sekali. Bagaimana meramu anak dalam berkelompok agar mau aktif dan saling berbagi.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Manakah yang lebih efektif antara pembelajaran klasikal biasa dengan pembelajaran klasikal dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)?

100

Jika dilihat secara waktu, lebih efektif pembelajaran klasikal. Namun, jika dilihat dari pemahaman anak lebih efektif pembelajaran Group Investigation.

B. Pembahasan 1. Keaktifan Siswa Selama proses pembelajaran, keaktifan siswa selalu diamati oleh observer. Kriteria keaktifan siswa sangat tinggi terlihat pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan ide atau gagasan atau pendapat dalam diskusi kelas, pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, dan pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Dalam diskusi kelas tersebut siswa hanya terlihat aktif pada aspek mendengarkan pendapat, mencatat hal-hal penting, dan mendengarkan pertanyaan. Hal ini merupakan aspek keaktifan siswa yang pasif, mereka hanya mendengarkan dan mencatat. Kita tidak dapat mengetahui bahwa siswa tersebut benar-benar memahami materi, yang bertanya dan berpendapat hanya siswa-siswa tertentu saja. Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas sangatlah berbeda, hal ini karena banyak siswa yang berani bertanya pada saat diskusi kelompok. Sedangkan saat diskusi kelas, beberapa siswa hanya berani bertanya pada teman sebangkunya saja atau

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

101

memanggil teman yang kelompoknya sedang presentasi bila ada pertanyaan. Namun, pada saat diskusi kelompok juga terdapat kelemahan yaitu siswa lebih banyak ngobrol sendiri dengan teman kelompoknya. Hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan masalah yang harus mereka investigasi dalam diskusi kelompok. Dalam penelitian ini, penerapan metode Group Investigation dapat membuat siswa menjadi aktif dalam diskusi kelas selama proses pembelajaran, namun keaktifan yang dimaksud adalah aktif yang pasif karena hal itu terlihat dalam keaktifan siswa pada aspek mendengarkan dan mencatat saja. Berbeda halnya dengan diskusi kelompok, siswa lebih aktif bertanya, memberikan tanggapan terhadap pertanyaan, dan memberikan pendapat atas pertanyaan dari teman sekelompoknya. Terbukti bahwa setiap diskusi kelompok siswa dapat terlibat aktif selama proses pembelajaran. Namun, dalam diskusi kelas keaktifan tersebut tidak tampak pada aspek yang diharapkan. Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation tidak terlalu efektif sejauh dilihat dari faktor keadaan siswa yang tidak mendukung prosesnya pembelajaran.

2. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dianalisis untuk mengetahui seberapa tinggi nilai siswa selama proses pembelajaran yang telah berlangsung dengan menggunakan metode Group Investigation. Berdasarkan tabel

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

102

4.20 di atas, rata-rata hasil belajar siswa adalah sebesar 55,65 sedangkan siswa yang mencapai KKM 70 adalah 35%. Pada Bab 3 telah dijelaskan acuan untuk menentukan KKM yaitu sebagai berikut:  Siswa dinyatakan telah tuntas belajar bila telah mencapai skor ≥ 70 atau 70%.  Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar jika di kelas tersebut terdapat ≥ 80% siswa telah mencapai nilai ≥ 70. Dalam hal ini, analisis hasil belajar siswa dapat dijelaskan sebagai beikut: a. Perorangan Banyak siswa seluruhnya

: 17

Banyak siswa yang telah tuntas belajar : 6 b. Klasikal

: TUNTAS/TIDAK TUNTAS

c. Presentase Ketuntasan

: 35%

d. Nilai Tertinggi

: 88

e. Nilai Terendah

: 25

f. Rata-rata

: 55,65

Berdasarkan hasil analisa di atas, secara klasikal dikatakan kelas tersebut belum tuntas belajar, presentase ketuntasan yang diperoleh seluruh siswa hanya sebesar 35%, dengan rata-rata kelas nilai siswa secara keseluruhan yaitu 55,65. Tidak banyak siswa yang sudah tuntas belajar, yaitu hanya 6 siswa sehingga yang masih belum

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

103

tuntas belajar adalah 11 siswa, (satu siswa tidak mengikuti tes kemampuan akhir yang dilaksanakan). Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada saat tes kemampuan akhir adalah 88, dan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 25. Suatu kelas dikatakan tuntas belajar apabila mencapai 80% siswa yang mencapai nilai KKM dengan skor 70, namun menurut data hasil belajar siswa yang telah diolah oleh peneliti, hanya 35% siswa saja yang tuntas belajar dengan rata-rata kelas nilai siswa secara keseluruhan yaitu 55,65. Hal ini karena waktu yang diberikan untuk mempelajari materi tersebut sangat sedikit, sehingga siswa masih bingung dalam mengerjakan soal karena soal yang diberikan menggunakan penyelesaian yang telah ditentukan. Oleh karena itu, kelas X AP dikatakan belum tuntas secara klasikal. Menurut hasil pengamatan selama penelitian, banyak kendala-kendala yang muncul selama proses pembelajaran, kendalakendala tersebut menjadi kelemahan-kelemahan yang mengakibatkan kelas tersebut menjadi tidak tuntas secara klasikal. Kelemahankelemahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1) Waktu menjadi kendala utama dalam penelitian. Seringkali siswa masih membutuhkan waktu untuk banyak latihan soal, namun karena keterbatasan waktu, siswa hanya mengerjakan beberapa latihan soal saja.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

104

2) Materi yang dipelajari siswa dalam penelitian ini adalah materi yang sudah pernah dipelajari ketika SMP, yaitu Sistem Persamaan Liniear Dua Variabel. Namun, pengetahuan siswa tentang SPLDV masih cukup sedikit. Siswa masih belum memahami materi SPLDV, oleh karena itu siswa kurang memiliki motivasi untuk mempelajari kembali materi tersebut. Banyak siswa yang masih sibuk dengan urusan masing-masing ketika temannya presentasi di depan kelas. 3) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Group Investigation. Metode yang digunakan adalah berkelompok, banyak siswa yang menggunakan kesempatan dalam berkelompok ini untuk menyerahkan tugasnya pada kelompoknya. Dan yang mengerjakan tugas adalah siswa yang hanya memahami materi SPLDV tersebut, sedangkan yang lainnya hanya menonton temannya mengerjakan. Oleh karena itu, banyak siswa tidak tuntas dalam

pembelajaran

dengan

menggunakan

metode

Group

Investigation. 3. Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa dan guru, terlihat bahwa : a. Sebagian siswa kelas X AP (Administrasi Perkantoran) memiliki motivasi untuk mempelajari matematika dengan sungguh-sungguh, namun sebagian siswa juga masih merasa malas mempelajari

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

105

matematika karena sulit untuk dipahami dan masih sibuk berbicara dengan temannya. b. Kesulitan siswa dalam belajar matematika adalah memahami soal dan banyak menghafalkan rumus atau cara penyelesaian soal. c. Siswa lebih senang dengan belajar menggunakan metode Group Investigation daripada metode ceramah. Dengan menggunakan metode Group Investigation, siswa dapat belajar bersama dan saling berbagi tanpa ada rasa takut untuk bertanya. d. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), siswa lebih mudah untuk memahami materi SPLDV. e. Siswa saling menghormati dan menghargai anggota kelompok lain dengan mendengarkan dan memberikan pendapatnya dan saling membantu siswa lain yang masih kesulitan memahami materi. Namun, ada beberapa siswa yang masih takut, malu, dan kurang percaya

diri

dengan

kelompoknya

untuk

mengutarakan

pendapatnya dan bertanya bila masih kurang jelas. f. Kritik dari siswa, waktu yang dilaksanakan dalam pembelajaran masih terlalu singkat, sehingga siswa masih butuh waktu yang lebih banyak untuk memahami materi. Jadi, dengan melihat hasil data yang telah diperoleh selama penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih banyak kendala-kendala yang muncul dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode GI di kelas X AP SMK Sanjaya Pakem.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Dari hasil penelitian di SMK Sanjaya Pakem diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kriteria keaktifan siswa pada setiap pertemuan dalam diskusi kelas adalah tergolong sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan ide atau gagasan atau pendapat dalam diskusi kelas, pada aspek siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas, dan pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Sedangkan pada beberapa aspek-aspek keaktifan siswa yang lain, hanya tergolong pada kriteria keaktifan siswa tinggi, cukup, dan juga rendah, yaitu pada aspek siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas, aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas, aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas, serta pada aspek siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Kriteria keaktifan siswa dalam diskusi kelas yang tergolong tinggi terlihat pada aspek yang aktif dalam arti aktif yang pasif, oleh karena itu peneliti tidak mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Untuk

106

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

107

mengetahui hal tersebut, hanya dapat dilihat dari tes kemampuan akhir siswa. Untuk diskusi kelompok, kriteria keaktifan siswa tergolong sangat tinggi pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya memberikan pendapat atau ide atau gagasan, pada aspek siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman sekelompoknya, pada aspek siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya bertanya, pada aspek siswa menanggapi pendapat atau ide atau gagasan teman sekelompoknya, pada aspek siswa bertanya kepada teman sekelompoknya, pada aspek siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi, dan pada aspek siswa mengumpulkan informasi dari beberapa sumber. Sedangkan untuk kriteria keaktifan siswa pada aspek siswa membuat kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok tergolong cukup dan kriteria keaktifan siswa tergolong rendah pada aspek siswa mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok. Dalam diskusi kelompok, kriteria keaktifan siswa tinggi pada aspek keaktifan siswa yang aktif bukan keaktifan siswa yang pasif. Oleh karena itu, peneliti dapat melihat siswa yang sudah memahami atau belum memahami materi yang mereka investigasi.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

108

2. Hasil belajar matematika siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) diperoleh nilai rata-rata sebesar 55,65. Namun yang mencapai nilai KKM 70 hanya 35%. Tetapi masih banyak siswa yang tidak mencapai nilai KKM berikut, yaitu sebanyak 11 siswa (satu siswa tidak mengikuti tes kemampuan akhir yang dilaksanakan). Menurut hasil data yang diperoleh pada saat penelitian secara keseluruhan nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah di bawah KKM dan dikatakan tidak tuntas secara klasikal dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 88, dan nilai terendah adalah 25.

3. Selain kesimpulan mengenai keaktifan siswa dan hasil belajar siswa, peneliti masih memiliki kesimpulan lain yaitu tanggapan yang diperoleh dari wawancara dengan beberapa siswa dan guru mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa lebih menyukai model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dibandingkan pembelajaran secara klasikal. Siswa merasa lebih diberikan kebebasan oleh guru dalam menginvestigasi materi atau permasalahan yang diberikan. Secara tidak langsung siswa akan mencari tahu sendiri penyelesaian dari permasalahan yang mereka investigasi dari beberapa sumber informasi, baik buku atau internet, guru dan teman satu kelompok. Hal ini juga akan melatih siswa dalam bersosialisasi dan berani memberikan pendapat.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

109

B. Saran Saran yang diberikan peneliti agar dalam penelitian berikutnya menjadi lebih baik adalah sebagai berikut: 1. Guru hendaknya sedikit lebih tegas kepada siswa agar siswa dapat menghargai proses pembelajaran yang sedang berlangsung, dan siswa tidak hanya sibuk sendiri-sendiri. Oleh karena itu, siswa dapat menghargai ketika teman kelompok lain sedang presentasi di kelas. 2. Dengan menggunakan metode Group Investigation, guru harus pandai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar tidak kekurangan waktu selama pembelajaran berlangsung. 3. Dalam penggunaan metode Group Investigation, guru harus bisa membimbing siswa untuk memperoleh suatu permasalahan yang akan siswa investigasi. 4. Bagi para siswa yang ketika di bangku SMP belum terbiasa dengan belajar dalam kelompok, penggunaan metode Group Investigation ini sangat tepat karena dapat melatih siswa untuk belajar dalam kelompok.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Ali Imron. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Anggun Nurwidiani. (2011). Tingkat Minat, Keaktifan, dan Prestasi Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Statistika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Siswa Kelas XI IPA 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Departemen Pendidikan Nasional. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dewi Nuharini & Tri Wahyuni. (2008). Matematika Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Erna F. Aries. (2009). Indikator Keaktifan Siswa yang Dapat Dijadikan Penilaian Dalam PTK 2. http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikatorkeaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/. (Diakses Tanggal 10 Maret 2012). Halim

Fathani Yahya. (2009). Melihat Kembali Definisi Matematika. http://masthoni.wordpress.com_2009_07_12_melihat-kembali-definisidan-deskripsi-matematika_.htm. (Diakses Tanggal 10 Mei 2012).

Hamzah B. Uno. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Herman Hudojo. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Kartika Budi. (2001). Berbagai Strategi Untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran Fisika Di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka Pada Strategi Tersebut. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Maman Abdurahman. (2007). Memahami Matematika untuk SMK Kelas X Semester 1 dan 2. Bandung: ARMICO. Margono S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Mohamad Surya. (2004). Psikologi Pembelajaran Dan Pengajaran. Pustaka Bani Quraisy.

110

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

111

Moleong. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Nana Sudjana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Punaji Setyosari. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. Robert E. Slavin. (2005). Cooperative Learning, Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Soedjadi R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyanto H. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sumarna Surapranata. (2009). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susilo. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Syaiful Bahri D. & Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, (Edisi Revisi).

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN A

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran A.2 Soal Tes Kemampuan Awal A.3 Soal Tes Kemampuan Akhir A.4 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Awal A.5 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Akhir

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN A.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah

: SMK SANJAYA PAKEM

Program Keahlian

: ADMINISTRASI PERKANTORAN

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: X/ 1 (ganjil)

Waktu

: 2 x 45 menit ( 1 kali pertemuan)

I.

Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan linear dan kuadrat.

II.

Kompetensi Dasar : Sistem Persamaan.

III.

Indikator : Merancang solusi dari suatu permasalahan sistem persamaan linear dua variabel.

IV.

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat merancang solusi dari suatu permasalahan sistem persamaan linear dua variabel.

V.

Materi Pembelajaran : Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan empat metode (grafik, eliminasi, substitusi, dan campuran).

112

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

VI.

113

Pendekatan dan Metode : Metode pembelajaaran kooperatif tipe GI (Group Investigation).

VII.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : Pertemuan 1 1. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)  Salam pembuka.  Guru memperkenalkan diri.  Guru mengabsen siswa dan memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)  Guru memberikan sebuah permasalahan kepada seluruh siswa. Misalkan suatu saat kamu membeli 3 buku tulis dan 2 pensil dengan harga Rp 4.750,00, sedangkan adikmu membeli 2 buku tulis dan 1 pensil sehingga ia harus membayar Rp 3.000,00.  Guru

bertanya

kepada

seluruh

siswa

mengenai

permasalahan yang diberikan. - Apa yang ingin kalian ketahui tentang masalah ini? - Dalam hal ini, guru membimbing siswa untuk memberikan pertanyaan mengenai aspek-aspek dari masalah tersebut yang ingin mereka investigasi.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

 Guru

memberikan

kesempatan

kepada

siswa

114

untuk

mengemukakan pendapat mereka masing-masing dengan berdiskusi bersama teman sebangkunya. Dalam diskusi singkat ini, diharapkan siswa dapat menghasilkan daftar-daftar usulan mereka mengenai subtopik yang akan menjadi bahan investigasi.  Melalui daftar-daftar usulan yang telah dihasilkan dari diskusi singkat ini, guru meminta siswa untuk melanjutkan usulan mereka dalam diskusi kelompok yang semakin besar. - Mulai dari kelompok yang beranggotakan dua orang sampai beranggotakan empat bahkan delapan siswa. - Pada tiap tahap, anggota kelompok membandingkan daftar mereka,

menghilangkan

usulan

yang

sama,

dan

mengompilasikan satu daftar bersama. Daftar akhir ini mewakili ketertarikan dari seluruh anggota.  Setelah guru melihat hasil dari diskusi kelompok tersebut selesai, guru meminta siswa untuk mengumpulkan daftar tersebut. Daftar yang mewakili ketertarikan dari seluruh anggota tersebut, ditulis di papan tulis atau dicetak pada kertas yang digantung di dinding, atau juga bisa diperbanyak dengan difotokopi agar semua usulan tersebut bisa dimiliki oleh setiap siswa.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

115

 Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen dan memberikan nama kepada masing-masing kelompok.  Setelah

semua

siswa

mendapatkan

kelompok,

guru

memberikan waktu kepada siswa untuk bergabung dalam kelompok masing-masing.  Guru menjelaskan langkah-langkah dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. - Anggota kelompok menentukan aspek dari subtopik yang masing-masing akan mereka investigasi. - Tiap kelompok harus memformulasikan sebuah masalah yang dapat diteliti, memutuskan bagaimana melaksanakannya, dan menentukan sumber-sumber mana yang akan dibutuhkan untuk melakukan investigasi tersebut. 3. Kegiatan Penutup ( 20 menit)  Guru

meminta

perencanaan

siswa

untuk

masing-masing

menyebutkan

proses

kelompok

dalam

menginvestigasi subtopik tersebut dan mencatatnya.  Salam penutup. VIII. Sumber dan Media Pembelajaran : Sumber Pembelajaran: Buku Grasindo, dengan judul Matematika Konsep dan Aplikasinya Kelas VIII SMP dan MTs. Media Pembelajaran: Papan tulis dan kertas.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

IX.

116

Penilaian : Non tes (dilakukan dengan menggunakan penilaian dari lembar observasi atau tugas kelompok/tugas individu siswa).

Yogyakarta, 18 Oktober 2012 Praktikan, Odilia Rani Andikawati 081414093

Mengetahui, Dosen Pembimbing

V. Fitri Rianasari, M. Sc

Guru Pamong

Setiyo Budi Kriswanto, S.Pd

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah

: SMK SANJAYA PAKEM

Program Keahlian

: ADMINISTRASI PERKANTORAN

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: X/ 1 (ganjil)

Waktu

: 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)

I.

Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan linear dan kuadrat.

II.

Kompetensi Dasar : Sistem Persamaan.

III.

Indikator : a. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik. b. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi. c. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi. d. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode campuran.

IV.

Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik. b. Peserta didik dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi.

117

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

118

c. Peserta didik dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi. d. Peserta didik dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode campuran. V.

Materi Pembelajaran : Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan empat metode (grafik, eliminasi, substitusi, dan campuran).

VI.

Pendekatan dan Metode : Metode pembelajaaran kooperatif tipe GI (Group Investigation).

VII.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : 1. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)  Salam pembuka.  Guru mengabsen siswa dan memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran. 2. Kegiatan Inti (40 menit)  Guru memberikan waktu kepada masing-masing siswa untuk bergabung dalam kelompoknya masing-masing.  Guru memberikan waktu kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dan menyelesaikan masalah yang mereka investigasi.  Guru mengingatkan siswa bahwa hasil diskusi harus dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. 3. Kegiatan Penutup (30 menit)  Guru meminta siswa untuk menyebutkan hasil dari diskusi terakhir masing-masing kelompok dalam menginvestigasi subtopik tersebut dan mencatatnya.  Guru

memberikan

kesempatan

kepada

bertanya bila ada yang ingin ditanyakan.  Salam penutup. VIII. Sumber dan Media Pembelajaran : Sumber Pembelajaran:

siswa

untuk

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

119

Buku Grasindo, dengan judul Matematika Konsep dan Aplikasinya Kelas VIII SMP dan MTs. Buku Armico, dengan judul Memahami Matematika SMK Untuk Kelas X Semester 1 dan 2, Berdasarkan Kurikulum Standar Isi 2006. Media Pembelajaran: Papan tulis dan kertas. IX.

Penilaian : Non tes (dilakukan dengan menggunakan penilaian dari lembar observasi atau tugas kelompok/tugas individu siswa).

Yogyakarta, 23 Oktober 2012 Praktikan, Odilia Rani Andikawati 081414093

Mengetahui, Dosen Pembimbing

Guru Pamong

V. Fitri Rianasari, M. Sc

Setiyo Budi Kriswanto, S.Pd

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah

: SMK SANJAYA PAKEM

Program Keahlian

: ADMINISTRASI PERKANTORAN

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: X/ 1 (ganjil)

Waktu

: 8 x 45 menit (4 kali pertemuan)

I.

Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan linear dan kuadrat.

II.

Kompetensi Dasar : Sistem Persamaan.

III.

Indikator : a. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik. b. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi. c. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi. d. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode campuran.

IV.

Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik. b. Peserta didik dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi.

120

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

121

c. Peserta didik dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi. d. Peserta didik dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode campuran. V.

Materi Pembelajaran : Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan empat metode (grafik, eliminasi, substitusi, dan campuran).

VI.

Pendekatan dan Metode : Metode pembelajaaran kooperatif tipe GI (Group Investigation).

VII.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :

Pertemuan 3 1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)  Salam pembuka.  Guru mengabsen siswa.  Guru

memeriksa

kesiapan

siswa

untuk

memulai

pembelajaran.  Guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang akan presentasi untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi. 2. Kegiatan Inti (55 menit)  Guru mempersilahkan kelompok 1 untuk presentasi.  Guru mempersilahkan siswa lain (selain kelompok yang presentasi) untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan. 3. Kegiatan Penutup ( 20 menit)  Guru mengevaluasi atau memberikan masukan kepada kelompok yang presentasi.  Salam penutup.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

122

Pertemuan 4 1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)  Salam pembuka.  Guru mengabsen siswa.  Guru

memeriksa

kesiapan

siswa

untuk

memulai

pembelajaran.  Guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang akan presentasi untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi. 2. Kegiatan Inti (55 menit)  Guru mempersilahkan kelompok 2 untuk presentasi.  Guru mempersilahkan siswa lain (selain kelompok yang presentasi) untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan. 3. Kegiatan Penutup ( 20 menit)  Guru mengevaluasi atau memberikan masukan kepada kelompok yang presentasi.  Salam penutup.

Pertemuan 5 1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)  Salam pembuka.  Guru mengabsen siswa.  Guru

memeriksa

kesiapan

siswa

untuk

memulai

pembelajaran.  Guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang akan presentasi untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi. 2. Kegiatan Inti (55 menit)  Guru mempersilahkan kelompok 3 untuk presentasi.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

123

 Guru mempersilahkan siswa lain (selain kelompok yang presentasi) untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan. 3. Kegiatan Penutup (20 menit)  Guru mengevaluasi atau memberikan masukan kepada kelompok yang presentasi.  Salam penutup.

Pertemuan 6 1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)  Salam pembuka.  Guru mengabsen siswa.  Guru

memeriksa

kesiapan

siswa

untuk

memulai

pembelajaran.  Guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang akan presentasi untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam presentasi. 2. Kegiatan Inti (55 menit)  Guru mempersilahkan kelompok 4 untuk presentasi.  Guru mempersilahkan siswa lain (selain kelompok yang presentasi) untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan. 3. Kegiatan Penutup (20 menit)  Guru mengevaluasi atau memberikan masukan kepada kelompok yang presentasi.  Salam penutup. VIII. Sumber dan Media Pembelajaran : Sumber Pembelajaran: a. Buku Grasindo, dengan judul Matematika Konsep dan Aplikasinya Kelas VIII SMP dan MTs. b. Buku Erlangga, dengan judul Matematika untuk SMA kelas X Semester 1, Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi.

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

124

c. Buku Armico, dengan judul Memahami Matematika SMK untuk Kelas X Semester 1 dan 2 Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Administrasi Perkantoran, KTSP Standar Isi 2006. Media Pembelajaran: LCD, dan LKS. IX.

Penilaian : Non tes ( dilakukan dengan menggunakan penilaian dari lembar latihan soal atau tugas kelompok/tugas individu siswa).

Yogyakarta, 23 Oktober 2012

Praktikan, Odilia Rani Andikawati 081414093

Mengetahui, Dosen Pembimbing

Guru Pamong

V. Fitri Rianasari, M. Sc

Setiyo Budi Kriswanto, S.Pd

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAM MPIRAN A.22

125

Mata Pelajaaran Matem matika Kelass X AP Tahhun Ajaran 2012/2013 2 W Waktu : 12.00 0 – 13.30

1. Deengan metodde grafik, teentukan him mpunan pennyelesaian siistem persaamaan linnear dua varriabel/peubaah x + y = 5 dan x – y = 1! 2. Deengan metoode eliminnasi, tentukan himpuunan penyyelesaian sistem perrsamaan linnear dua varriabel/peubaah 2x + 3y = 6 dan x – y = 3! 3. Deengan metoode substiitusi, tentu ukan himpuunan penyyelesaian sistem s perrsamaan linnear dua varriabel/peubaah 3x + y = 4 dan -x + 22y = 1! 4. Deengan metoode campuran/gabungaan (eliminassi dan subsstitusi), tenttukan him mpunan pennyelesaian sistem s persamaan linear dua variiabel/peubah hx+ 2y = 1 dan -x +y = -4! 5. Guunakan metode yang anda a anggap p mudah unntuk menenntukan himp punan pennyelesaian sistem s persaamaan lineaar dua variaabel/peubahh 2x + y = 10 dan x + 2y = 8!

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAM MPIRAN A.33

126

Ulaangan Hariaan Matematiika Kelas X AP Tahun Ajaran 201 12/2013 1. Dengan meetode grafikk, tentukan himpunan h penyelesaian p n sistem peersamaan lin near dua variabel/peubah 3x + 2y 2 =12 dan x + y = 5! 2. Dengan meetode eliminnasi, tentukkan himpun nan penyelesaian sistem m persamaaan linear dua variabeel/peubah 3xx – 2y = 8 dan d 6x + 5y y = 7! 3. Dengan meetode substiitusi, tentukkan himpun nan penyeleesaian sistem m persamaaan linear dua variabeel/peubah 3xx + y =5 daan -2x – 2y = 2! m cam mpuran atauu gabungaan (eliminaasi dan suubstitusi), tentukan t 4. Dengan metode himpunan penyelesaia p an sistem peersamaan lin near dua varriabel atau ppeubah 3x + 4y = 6 ଷ

dan ‫ ݔ‬൅ ‫ ݕ‬ൌ ! ଶ

5. Asep mem mbeli 2 kg mangga m dann 1 kg apel dan ia haarus membaayar Rp 15.000,00, sedangkan Intan mem mbeli 1 kg mangga m dan n 2 kg apell dengan haarga Rp 18.000,00. Berapakah harga 5 kg mangga dann 3 kg apel??

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN A.4

127

Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Awal

1. x + y = 5 x–y=1

Jawab: Dengan menggunakan metode grafik. x+y=5 x

0

5

y

5

0

x–y=1 x

0

1

y

-1 0

6 5 4 3 2 1 0 -1

0

-2

Jadi, HP = {3,2}.

2. 2x + 3y = 6 x– y=3

1

2

3

4

5

6

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Jawab: Dengan menggunakan metode eliminasi. 2x + 3y = 6 × 1 2x + 3y = 6 x – y = 3 × 2 2x – 2y = 6 5y = 0 y=0

2x + 3y = 6 × 1 2x + 3y = 6 x – y = 3 × 3 3x – 3y = 9 5x

= 15

x

=

x

=3

Jadi, HP = 3,0

3. 3x + y = 4 -x + 2y = 1

Jawab: Dengan menggunakan metode substitusi. 3x + y = 4

y = 4 – 3x

-x + 2y = 1

-x + 2(4 – 3x ) = 1 -x + 8 – 6x = 1

y = 4 – 3x =4–3 1

-x – 6x

=1–8

-7x

= -7

x

=

x

=1

128

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

=4–3 =1 Jadi, HP = 1,1

4. x + 2y = 1 -x + y = -4

Jawab: Dengan menggunakan metode gabungan (eliminasi dan substitusi). x + 2y = 1 × 1

x + 2y = 1

-x + y = -4 × 2 -2x + 2y = -8 3x

x + 2y = 1

=9

x

=

x

=3

3 + 2y = 1 2y = 1 – 3 2y = -2 y= y = -1

Jadi, HP = {3, -1}

5. 2x + y = 10 x + 2y = 8

Jawab: Dengan menggunakan metode substitusi. 2x + y = 10

x + 2y = 8

y = 10 – 2x

x + 2(10 – 2x) = 8

129

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

x + 20 – 4x = 8 x – 4x

= 8 – 20

-3x

= 12

y = 10 – 2x = 10 – 2(-4) = 10 + 8 = 18 Jadi, HP = {-4, 18 }

x

=

x

= -4

130

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN A.5

131

KUNCI JAWABAN SOAL KEMAMPUAN AKHIR

1. 3x + 2y = 12 x+ y=5

Jawab: Dengan menggunakan metode grafik.  3x + 2y = 12 x

0

4

y

6

0

 x+y=5 x

0

5

y

5

0

7 6

0, 6

5

0, 5

4 3 2 1 0

4, 0 0

Jadi, HP = {2,3}

1

2

3

4

5, 0 5

6

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

2. 3x – 2y = 8 6x + 5y = 7

Jawab: Dengan menggunakan metode eliminasi. 3x – 2y = 8

×2

6x – 4y = 16

6x + 5y = 7

×1

6x + 5y = 7 -9y = 9 y = -1

3x – 2y = 8 × 5 15x – 10y = 40 6x + 5y = 7 × 2 12x + 10y = 14 27x

= 54

x

=2

Jadi, HP = {2,-1}

3. 3x + y = 5 -2x – 2y = 2

Jawab: Dengan menggunakan metode substitusi. 3x + y = 5 ՜ y = 5 – 3x -2x – 2y = 2 ՜ -2x – 2(5 – 3x) = 2 -2x – 10 + 6x = 2 -2x + 6x = 2 + 10 4x = 12 x=3 y = 5 – 3(3) y=5–9 y = -4

132

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Jadi, HP = {3, -4}

4. 3x + 4y = 6 x+ y=

ଷ ଶ

Jawab: Dengan menggunakan metode gabungan (eliminasi dan substitusi).

3x + 4y = 6 × 1 3x + 4y = 6 x+ y=



× 3 3x + 3y =



ଽ ଶ

y=6– y= y=

x+y=







ଽ ଶ

ଷ ଶ

ଷ ଶ









x+ ൌ

ଵଶ











x

= െ

x

=0 ଷ

Jadi, HP = {0, } ଶ

5. Misal: harga 1 kg mangga = x harga 1 kg apel = y Maka: 2x + y = 15.000 x + 2y = 18.000 Penyelesaian:

2x + y = 15.000 × 2 4x + 2y = 30.000 x + 2y = 18.000 × 1

x + 2y = 18.000 3x

= 12.000

133

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

x

= 4.000

Harga 1 kg mangga adalah Rp 4.000,00

x + 2y = 18.000 4.000 + 2y = 18.000 2y = 18.000 – 4.000 2y = 14.000 y = 7.000 Harga 1 kg apel adalah Rp 7.000,00

Yang ditanya harga 5 kg mangga dan 3 kg apel, yaitu 5(4.000) + 3(7000) = 20.000 + 21.000 = 41. 000

Jadi, harga 5 kg mangga dan 3 kg apel adalah Rp 41.000,00

134

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN B

B.1 Instrumen Pengamatan Keaktifan Siswa Sesi Diskusi Kelompok B.2 Instrumen Pengamatan Keaktifan Siswa Sesi Diskusi Kelas B.3 Hasil Validitas Soal Uji Coba B.4 Analisis Hasil Tes Kemampuan Awal B.5 Analisis Hasil Tes Kemampuan Akhir

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

135

LAMPIRAN B.1

INSTRUMEN OBSERVASI / PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK

Sekolah

: SMK SANJAYA PAKEM

Kelas

: X AP

Mata Pelajaran

: MATEMATIKA

Pokok Bahasan

:

Sub Pokok Bahasan

:

Observer

:

Hari / Tanggal

:

Petunjuk: 1. Lengkapi identitas lembar observasi di atas! 2. Tulis Nama Kelompok yang anda amati pada kotak yang telah disediakan! 3. Isilah kolom siswa pada kelompok (1-4) dengan menggunakan turus! 4. Isilah juga kolom jumlah siswa dan frekuensinya sesuai dengan keadaan yang anda amati!

No

1.

2.

3.

4.

Aspek yang diamati Siswa mengumpulkan informasi dari beberapa sumber. Siswa bertanya kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat kepada teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada

K Siswa pada kelompok ................ o d 1 2 3 4 5 e A

B

C

‫ܦ‬ଵ

Jumlah siswa

Frek

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

5.

6.

7.

8.

9.

teman sekelompoknya bertanya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa menanggapi pendapat atau ide atau gagasan teman sekelompoknya dalam diskusi kelompok mengenai permasalahan yang mereka investigasi. Siswa membuat kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok. Siswa mencatat hasil kesimpulan atas permasalahan yang diteliti kelompok.

‫ܦ‬ଶ

‫ܧ‬ଵ

‫ܧ‬ଶ

F

G

136

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN B.2

137

INSTRUMEN OBSERVASI / PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM DISKUSI KELAS

Sekolah

: SMK SANJAYA PAKEM

Kelas

: X AP

Mata Pelajaran

: MATEMATIKA

Pokok Bahasan

:

Sub Pokok Bahasan

:

Observer

:

Hari / Tanggal

:

Petunjuk: 1. Lengkapi identitas lembar observasi di atas! 2. Tulis Nama Kelompok yang anda amati pada kotak yang telah disediakan! 3. Isilah kolom siswa pada kelompok (1-4) dengan menggunakan turus! 4. Isilah juga kolom jumlah siswa dan frekuensinya sesuai dengan keadaan yang anda amati! 5. Isilah “Kode Keaktifan Siswa” berdasarkan tabel berikut:

Aspek yang dinilai Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.

Kode H I ‫ܬ‬ଵ ‫ܬ‬ଶ ‫ܭ‬ଵ ‫ܭ‬ଶ L

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI No. Absen Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Jumlah

Kode Keaktifan Siswa H

I

‫ܬ‬ଵ

‫ܬ‬ଶ

‫ܭ‬ଵ

‫ܭ‬ଶ

L

Frekuensi

138

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN B.2

ANALISIS VALIDITAS DAN REALIBILITAS Skor dan Hasil Uji Tes Awal

Skor

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Total

Skor Total

Nilai 68 28 12 88 80 64 0 36 64 24 24 0 20 0 84 0 68 28 88 0

1 4 2 3 4 4 3 0 3 3 2 3 0 3 0 4 0 4 1 4 0

2 3 2 0 5 5 3 0 2 3 1 2 0 1 0 5 0 3 2 5 0

3 0 0 0 3 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 2 0 0 1 3 0

4 5 0 0 5 5 5 0 0 5 1 0 0 0 0 5 0 5 2 5 0

5 5 3 0 5 5 5 0 3 5 1 0 0 1 0 5 0 5 1 5 0

17 7 3 22 20 16 0 9 16 6 6 0 5 0 21 0 17 7 22 0

47

42

13

43

49

194

a. Uji validitas

Soal valid jika r hitung > r tabel n=20 r tabel = 0,378

139

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

1. Soal nomor 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Total

x 4 2 3 4 4 3 0 3 3 2 3 0 3 0 4 0 4 1 4 0

y 17 7 3 22 20 16 0 9 16 6 6 0 5 0 21 0 17 7 22 0

x2 16 4 9 16 16 9 0 9 9 4 9 0 9 0 16 0 16 1 16 0

y2 289 49 9 484 400 256 0 81 256 36 36 0 25 0 441 0 289 49 484 0

xy 68 14 9 88 80 48 0 27 48 12 18 0 15 0 84 0 68 7 88 0

47

194

159

3184

674

20 20

159

47 194 20

47

13480 3180

674

3184

194

9118

2209 63680

37636

4362

   

√971 26044 4362 4362 √25288724 5029

0,867

r hitung > 0,378; sehingga soal No. 1 dikatakan valid.

2. Soal nomor 2 No. 1 2 3 4 5 6

x

3 2 0 5 5 3

y 17 7 3 22 20 16

x2

9 4 0 25 25 9

y2 289 49 9 484 400 256

xy

51 14 0 110 100 48

140

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Total

0 2 3 1 2 0 1 0 5 0 3 2 5 0

0 9 16 6 6 0 5 0 21 0 17 7 22 0

0 4 9 1 4 0 1 0 25 0 9 4 25 0

0 81 256 36 36 0 25 0 441 0 289 49 484 0

0 18 48 6 12 0 5 0 105 0 51 14 110 0

42

194

154

3184

692

20 20

154

42

13840 3080

692

42 194 20

3184

194

8148

1764 63680

37636

5692

       

√1316 26044 5692 √34273904 5692 0,972 5854

r hitung > 0,378; sehingga soal No. 2 dikatakan valid.

3. Soal nomor 3 No. 1 2 3 4 5 6 7 8

x

0 0 0 3 1 0 0 1

y 17 7 3 22 20 16 0 9

x2

0 0 0 9 1 0 0 1

y2 289 49 9 484 400 256 0 81

xy

0 0 0 66 20 0 0 9

141

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Total

0 1 1 0 0 0 2 0 0 1 3 0

16 6 6 0 5 0 21 0 17 7 22 0

0 1 1 0 0 0 4 0 0 1 9 0

256 36 36 0 25 0 441 0 289 49 484 0

0 6 6 0 0 0 42 0 0 7 66 0

13

194

27

3184

222

20 20

222

27

13

4440 540

20

3184

194

2522

169 63680

37636

1918

1918 √371

13 194

26044

√9662324

1918 3108

0,617

r hitung > 0,378; sehingga soal no. 3 dikatakan valid.

4. Soal nomor 4 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

x

5 0 0 5 5 5 0 0 5 1 0 0 0 0 5 0

y 17 7 3 22 20 16 0 9 16 6 6 0 5 0 21 0

x2

25 0 0 25 25 25 0 0 25 1 0 0 0 0 25 0

y2 289 49 9 484 400 256 0 81 256 36 36 0 25 0 441 0

xy

85 0 0 110 100 80 0 0 80 6 0 0 0 0 105 0

142

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

17 18 19 20 Skor Total

5 2 5 0

17 7 22 0

25 4 25 0

289 49 484 0

85 14 110 0

43

194

205

3184

775

20 20

205

20

3184

1849 63680

37636

7158

26044

194

8342

7158 √2251

43 194

43

15500 4100

775

√58625044

7158 7657

0,935

r hitung > 0,378; sehingga soal no. 4 dikatakan valid.

5. Soal nomor 5 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Total

x 5 3 0 5 5 5 0 3 5 1 0 0 1 0 5 0 5 1 5 0

y 17 7 3 22 20 16 0 9 16 6 6 0 5 0 21 0 17 7 22 0

x2 25 9 0 25 25 25 0 9 25 1 0 0 1 0 25 0 25 1 25 0

y2 289 49 9 484 400 256 0 81 256 36 36 0 25 0 441 0 289 49 484 0

xy 85 21 0 110 100 80 0 27 80 6 0 0 5 0 105 0 85 7 110 0

49

194

221

3184

821

143

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 20

221 16420

4420

821

49 194

49

20

6914 26044

3184

194

9506

2401 63680

√2019

144

37636

6914 √52582836

6914 7251

0,955

r hitung > 0,378; sehingga soal no. 5 dikatakan valid. b. Uji Reliabilitas ∑

 

Di mana: r11 = reliabilitas instrumen. ∑

= jumlah varians skor tiap-tiap item.  = varians total.

= jumlah soal yang dipakai. ∑



, untuk varians tiap butir soal ∑



, untuk varians total Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh sesuai dengan tabel berikut: Rentang 0,800-1,00 0,600-0,800 0,400-0,600 0.200-0,400 0.00-0,200 0,00

Kriteria Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Tidak valid

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

145

Perhitungan varians untuk tiap butir soal adalah sebagai berikut:    

,

1.    

,

2.

   

   

,

   

3184

 

37636 20 20 ,

3184

,

5,4775

,

1881,8 20 ,

0,9275 ,

,

,

3,29

,

4.

2,4275

,

,

3.

5.

,

,

5,0475

1302,2 20

65,11

,

5 17,17   1 4 65,11 5   1 0,264 4 5   0,736 4 0,92                                                                                                                                  Jadi, reliabilitas soal sangat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT

LAMPIRAN B.4

146

ANALISIS HASIL TES KEMAMPUAN AWAL Sekolah Mata Pelajaran Materi Kelas/Semester

: SMK Sanjaya Pakem : Matematika : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel : X AP/ 1 No. Soal

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17

Nama Siswa

Logaritma 3 Real 1 Logaritma 2 Linear 2 Real 2 Linear 1 Real 3 Real 4 Linear 5 Irasional 3 Irasional 4 Logaritma 1 Logaritma 4 Irasional 1 Linear 4 Linear 3 Irasional 2

Bobot Soal

1 20 18 20 18 18 5 18 5 5 0 10 18 18 18 18 5 20 18

2 20 18 20 17 20 10 20 0 15 5 15 20 20 16 5 0 20 10

3 20 17 17 5 17 5 10 17 5 5 5 10 18 7 17 17 17 5

4 20 5 20 20 5 18 18 20 20 5 17 18 10 5 20 5 20 20

Banyak Soal : 5 Skor Total : 100 Banyak Siswa : 17 KKM : 70 5 20 5 5 5 5 5 18 5 5 5 20 18 5 5 5 5 20 5

Jumlah Skor

100 63 82 65 65 43 84 47 50 20 67 84 71 51 65 32 97 58

Tuntas Belajar Ketercapaian (%)

63 82 65 65 43 84 47 50 20 67 84 71 51 65 32 97 58

Tuntas

Tidak Tuntas

— √ — — — √ — — — — √ √ — — — √ —

√ — √ √ √ — √ √ √ √ — — √ √ √ — √

PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT

LAMPIRAN B.5

147

ANALISIS HASIL TES KEMAMPUAN AKHIR Sekolah Mata Pelajaran Materi Kelas/Semester

: SMK Sanjaya Pakem : Matematika : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel : X AP/ 1 No. Soal

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17

Nama Siswa

Logaritma 3 Real 1 Logaritma 2 Linear 2 Real 2 Linear 1 Real 3 Real 4 Linear 5 Irasional 3 Irasional 4 Logaritma 1 Logaritma 4 Irasional 1 Linear 4 Linear 3 Irasional 2

Bobot Soal

1 20 0 20 18 2 20 10 10 10 15 20 15 0 18 2 20 0

2 20 10 10 20 5 18 10 10 5 18 15 18 20 20 15 20 10

3 20 16 18 2 7 20 5 5 9 7 15 18 1 10 2 20 5

4 15 15 15 5 15 15 10 5 10 15 15 15 4 15 15 15 10

Banyak Soal : 5 Skor Total : 100 Banyak Siswa : 17 KKM : 70 5 25 25 25 20 5 10 5 3 2 10 25 20 0 20 15 5 3

Jumlah Skor

100 66 88 65 34 83 40 33 36 65 85 86 25 83 49 80 28

Tuntas Belajar Ketercapaian (%)

66 88 65 34 83 40 33 36 65 85 86 25 83 49 80 28

Tuntas

Tidak Tuntas

— √ — — — √ — — — — √ √ — √ — √ —

√ — — √ √ — √ √ √ √ — — √ — √ — √

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN C

C.1 Tabel Pembagian Kelompok C.2 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Saat Tes Kemampuan Awal C.3 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Saat Tes Kemampuan Akhir C.4 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Saat Latihan Soal C.5 Lembar Obeserver dalam Diskusi Kelas C.6 Presensi Kehadiran Siswa

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN C.1

148

Tabel Pembagian Kelompok Kelas X AP (Administrasi Perkantoran) pada Pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Menggunakan Metode Group Investigation

Nama Kelompok Logaritma

Irasional

Linear

Real

1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4.

Anggota Kelompok Logaritma 1 Logaritma 2 Logaritma 3 Logaritma 4 Irasional 1 Irasional 2 Irasional 3 Irasional 4 Linear 1 Linear 2 Linear 3 Linear 4 Linear 5 Real 1 Real 2 Real 3 Real 4

Materi yang Diinvestigasi Metode Substitusi

Metode Gabungan (Eliminasi dan Substitusi)

Metode Eliminasi

Metode Grafik

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Irasional 3

149

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Real 2

150

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Linear 5

151

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN C.3

Real 1

152

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

153

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Linear 1

154

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

155

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Linear 2

156

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

157

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Logaritma 4

158

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

159

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Irasional 3

160

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

161

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN C. 4

Irasional 3

162

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

163

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Linear 3

164

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

165

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Irasional 4

166

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Real 4

167

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama : Logaritma 1

168

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Real 2

169

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

170

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Irasional 2

171

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

172

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Real 4

173

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

174

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Nama: Linear 4 X AP/15

175

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

Real 3 X AP/ 07

176

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Linear 5

177

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

178

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

LAMPIRAN C.5

179

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

180

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

181

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

182

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

183

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

184

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

185

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

186

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

187

INSTRUMEN OBSERVASI / PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM DISKUSI KELAS

Sekolah

: SMK SANJAYA PAKEM

Kelas

: X AP

Mata Pelajaran

: MATEMATIKA

Pokok Bahasan

:

Sub Pokok Bahasan

:

Observer

:

Hari / Tanggal

:

Petunjuk: 1. Lengkapi identitas lembar observasi di atas! 2. Tulis Nama Kelompok yang anda amati pada kotak yang telah disediakan! 3. Isilah kolom siswa pada kelompok (1-4) dengan menggunakan turus! 4. Isilah juga kolom jumlah siswa dan frekuensinya sesuai dengan keadaan yang anda amati! 5. Isilah “Kode Keaktifan Siswa” berdasarkan tabel berikut:

Aspek yang dinilai Siswa bertanya ketika dalam diskusi kelas. Siswa mengajukan ide atau gagasan atau pendapat ketika dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang bertanya dalam diskusi kelas. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman yang memberikan pendapat atau ide atau gagasan dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam diskusi kelas. Siswa menanggapi pendapat temannya dalam diskusi kelas. Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam diskusi kelas.

Kode H I ‫ܬ‬ଵ ‫ܬ‬ଶ ‫ܭ‬ଵ ‫ܭ‬ଶ L

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

188

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

189

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

190

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

191

LAMPIRAN C.6

PRESENSI KEHADIRAN SISWA TAHUN AJARAN 2012/2013 Sekolah Mata Pelajaran Materi Kelas/Semester

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17

Nama Siswa Logaritma 3 Real 1 Logaritma 2 Linear 2 Real 2 Linear 1 Real 3 Real 4 Linear 5 Irasional 3 Irasional 4 Logaritma 1 Logaritma 4 Irasional 1 Linear 4 Linear 3 Irasional 2

: SMK Sanjaya Pakem : Matematika : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel : X AP/ 1 1

2

3

4

5

6

7

29 Okt 2012

03 Nov 2012

05 Nov 2012

12 Nov 2012

17 Nov 2012

19 Nov 2012

24 Nov 2012

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

√ √ TM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ TM √ √ √ √

√ TM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

√ √ TM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √