MARHAINI PATUAN.PDF - REPOSITORY USU

Download keputusan untuk membeli bisnis waralaba dan diketahui bahwa variabel ... Jurnal Ekonom, Vol 15, No 2, April 2012. 91 ... bimbingan kepada p...

0 downloads 609 Views 196KB Size
Marhaini MS dan Patuan G.M.: Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan dan Merek …

PENGARUH PRODUK, MODAL, POTENSI KEUNTUNGAN DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI USAHA FRANCHISE (STUDI KASUS FOOD FRANCHISE DI SUN PLAZA MEDAN) Marhaini, MS. dan Patuan G. M. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara Abstract: This research was aimed to determine the effect of products, capital, profits and brand potential of entrepreneurial decision to buy a franchise business. Research methods in this study using purposive random sampling method which is a sampling technique with consideration of the character and characteristics that are determined in advance to limit the sample of study. The analytical method used is descriptive analysis method, and methods of statistical analysis of test validity, reliability test, F test, t test, and identification of determinants (R2). The results of this study indicate that the free variable) jointly or simultaneously have positive and significant impact on the decision variables to buy a franchise business and it is known that the independent variables affect the dependent variable. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, modal, keuntungan dan potensi merek terhadap keputusan kewirausahaan untuk membeli bisnis waralaba. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode 'purposive random sampling’, yaitu teknik sampling dengan pertimbangan karakter dan karakteristik yang ditentukan di muka untuk membatasi sampel penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, dan metode analisis statistik uji validitas, uji reliabilitas, uji F, uji t, dan identifikasi determinan (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas secara bersama-sama atau secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan untuk membeli bisnis waralaba dan diketahui bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen Kata kunci: produk, modal, merek, waralaba

PENDAHULUAN Pertumbuhan industri franchise di Indonesia tercatat semakin meningkat. Hal ini didorong oleh semangat kewirausahaan dan kreatifitas dari masyarakat untuk membangun kemandirian ekonominya. Kalau kita amati saat ini banyak sekali usaha franchise yang membuka gerainya di pusat-pusat pertokoan atau di jalan utama di lokasi yang strategis ditengah kota. Contoh yang sangat mudah adalah Mc Donald, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut yang merupakan franchise asing. Namun franchise lokal juga tidak kalah bersaing dengan franchise asing. Beberapa franchise lokal yang sudah terkenal adalah Kebab Turki Baba Rafi, Dawet Cah Mbanjar, Es Teler 77, dan Indomaret.

Menurut data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), hingga tahun 2010 tercatat lebih dari 1010 perusahaan franchise di Indonesia yang terdiri dari franchise asing dan lokal. Dan total nilai bisnis dari franchise di Indonesia tercatat mencapai Rp. 114,64 triliun. Nilai bisnis industri franchise pun mendorong penyerapan tenaga kerja yang tidak sedikit yaitu mencapai sekitar 3,5 juta orang (Kontan edisi khusus, November 2010). Menurut Anang Sukandar ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), minat masyarakat untuk menjadi franchisee sangat besar, hal ini dapat dilihat dari gerai franchise Dunkin Donut sudah merambah hingga ke pelosok desa di Pamanukan, wilayah pantai utara Jawa (www.berita8.com, diakses 15 Agustus pukul 10.00). Calon pembeli

90

Jurnal Ekonom, Vol 15, No 2, April 2012

franchise harus memperhatikan berbagai factor sebelum membeli usaha tersebut. Menurut Queen (1991:39) faktor yang perlu diperhatikan adalah produk atau pelayanan yang ditawarkan, merek dari franchise tersebut, potensi keuntungan yang didapatkan,dan modal yang dimiliki. Sedangkan menurut Pramono ( 2007:24) yang perlu dipertimbangkan adalah sistem, merek dan fee dari franchise itu. Franchise merupakan cara yang paling mudah untuk memulai dan memasuki dunia usaha. Bila semua usaha harus mulai dari nol, maka kita berhadapan dengan risiko kerugian besar karena harus melalui trial & error yang meningkatkan risiko gagal. Dengan adanya sistem bisnis franchise, maka risiko kerugian investasi dapat diturunkan menjadi sekitar 15 persen saja ( Odop, 2006:20). Keuntungan yang bisa didapatkan dari usaha model franchise, adalah tidak perlu membangun merek lagi, si pemberi waralaba (franchisor) akan memberikan pelatihan, pembinaan, dan bimbingan kepada pembeli waralaba (franchisee). Singkatnya franchisee hanya tinggal menyediakan tempat dan biaya ‘membeli’ franchising-nya (Hutagalung, 2010:61). Produk franchise memiliki keunikan tersendiri. Keunikan tersebut yang menunjukkan keunggulan yang dimiliki oleh sistem kerja sama dalam franchise. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan ( Kotler, 2005). Wirausahawan yang ingin membeli usaha franchise, hendaknya memilih yang sesuai dengan modal yang dimiliki. Wirausahawan harus memiliki cukup modal kerja untuk melewati fase awal di mana cash flow masih negatif (Odop, 2006:43). Namun sekarang Perbankan Syariah dikenal dengan iB (ai-Bi) mempunyai program “iB Mitra Franchise” yang akan menyediakan pendanaan dengan menggunakan akad kemitraan bagi hasil (musyarakah) (Kontan edisi khusus, November 2010). Potensi keuntungan masa depan setiap usaha franchise harus dihitung secara cermat dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian perusahaan. Dengan

91

menggambarkan ancaman dan peluang utama yang dihadapi perusahaan maka akan terlihat apakah perusahaan tersebut memiliki ukuran bisnis yang ideal atau tidak. Laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran keberhasilan (Suryana 2006: 168). Merek menjadi salah satu penyokong keberhasilan sebuah usaha franchise, karena ini berhubungan dengan reputasi franchise tersebut. Merek tidak bisa dibangun dalam satu hari di atas kertas, perlu dibuktikan ketangguhannya, diomong-omongkan supaya orang aware, sadar adanya merk itu (Pramono 2007: 24). Pengambilan keputusan dalam kehidupan bisnis merupakan hal yang tidak mudah. Setiap alternatif di dalam faktor pembuatan keputusan yang ditujukan agar semua pihak merasa puas tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Keberhasilan seorang wirausaha di dalam bisnis tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan kemampulabaan bisnisnya pada masa yang akan datang (Nugroho 2009:2). Peneliti memilih tempat penelitian di Sun Plaza Medan, yang merupakan salah satu mal di kota Medan yang dikenal dengan tempat perbelanjaan kelas menengah ke atas. Lokasi Sun Plaza merupakan daerah yang strategis karena terletak dijantung kota Medan. Sehingga tempat ini menjadi pilihan bagi banyak masyarakat kota Medan untuk berbelanja ataupun refreshing di akhir pekan maupun liburan. Hal ini yang membuat Sun plaza menjadi lokasi yang tepat bagi wirausahawan untuk membuka usaha. Jumlah usaha franchise yang bertambah di Sun Plaza setiap tahunnya menjadi indikator bahwa semakin banyak wirausahawan yang membeli usaha franchise. Jumlah franchise yang telah ada di Sun Plaza hingga tahun 2010 ini sudah berjumlah 149 tenant franchise. Beberapa usaha franchise yang memiliki nama eksklusif antara lain seperti, Starbucks, J.co, AW, KFC, Pizza hut, Killiney, dan Bread Life. Dengan semakin bertambahnya usaha franchise yang ada di Sun Plaza Medan, ini menunjukkan bahwa semakin banyak wirausahawan yang tertarik untuk membeli usaha franchise yang risiko untuk

Marhaini MS dan Patuan G.M.: Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan dan Merek …

gagal lebih minim. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi seorang wirausahaan didalam membeli usaha franchise, yaitu produk atau pelayanan yang ditawarkan, merek dari franchise, potensi keuntungan yang didapatkan,dan modal yang dimiliki, sistem, dan fee, namun penulis memilih faktor produk, faktor modal, faktor potensi keuntungan dan faktor merek. Penulis memilih faktor-faktor tersebut karena menilai usaha franchise yang bagus adalah yang mempunyai merek dan produk yang telah teruji ketangguhannya dan dikenal masyarakat sehingga akan memberikan keuntungan bagi si pembeli , namun modal yang diperlukan tidaklah sedikit karena semua keuntungan pada franchise tersebutlah yang akan dibeli. Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan, dan Merek terhadap Keputusan untuk Membeli Usaha Franchise (Studi Kasus Usaha Food Franchise di Sun Plaza Medan)“. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Apakah produk, modal, potensi keuntungan dan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan dalam membeli usaha franchise di Sun Plaza Medan?” Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “ Produk, Modal, Potensi keuntungan, dan Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli usaha franchise.” Pembatasan Masalah Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas atau Independent variable dalam penelitian ini adalah Produk (X1), Modal (X2), Potensi Keuntungan (X3), dan Merek (X4). b. Variabel terikat atau dependent variable dalam penelitian ini adalah keputusan membeli usaha franchise.

Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh produk, modal, potensi keuntungan dan merek terhadap pengambilan keputusan wirausahawan untuk membeli usaha franchise. METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel Definisi variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : a. Variabel Bebas Variabel Produk(X1) didefenisikan sebagai produk makanan dan minuman dari franchise yang akan dibeli oleh wirausahawan di Sun Plaza Medan. Variabel Modal (X2), didefinisikan sebagai modal yang digunakan wirausahawan untuk memulai usaha dan untuk perkembangan berjalannya usaha, baik itu dalam bentuk modal yang berwujud seperti uang dan modal yang tidak berwujud seperti modal intelektual, modal mental. Variabel Potensi Keuntungan (X3), didefinisikan sebagai potensi usaha bagi wirausahawan yang dapat memberikan keuntungan bagi wirausahawan tersebut. Variabel Merek (X4), didefinisikan sebagai suatu nama, istilah, simbol, desain atau gabungan keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. b. Variabel Terikat Variabel Keputusan Membeli Franchise (Y), didefinisikan sebagai keputusan wirausahawan untuk membeli usaha franchise. Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert untuk mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 74) Kuesioner disusun oleh peneliti terdiri atas peryataan dengan menggunakan skala Likert. Skala ini menggunakan rentang 1-4, karena dengan melakukan penghilangan nilai tengah ( netral atau raguragu), maka skala pengukuran akan lebih simetrikal, yaitu jenjang ke arah positif

92

Jurnal Ekonom, Vol 15, No 2, April 2012

sama banyak dengan jenjang negatif. Berikut ini adalah alternatif jawaban tersebut : Sangat Tidak Setuju (STS) = Tidak Setuju (TS) = Setuju (S) = Sangat Setuju (SS) =

ke arah keempat 1 2 3 4

Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah usaha franchise di Sun Plaza Medan yang berjumlah 149 usaha. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:73). Pemilihan sampel yang akan diuji dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel dengan beberapa kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan yaitu : usaha franchise yang mengunakan format bisnis dan bergerak di bidang makanan dan minuman, karena bisnis makanan dan minuman sangat menarik untuk diteliti. Berdasarkan karakteristik sampel yang diteliti maka dari 149 usaha terdapat 32 usaha franchise yang menjadi sampel untuk penelitian ini. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif Metode ini merupakan metode analisis data di mana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpretasikan data sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. b. Uji Asumsi Klasik Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Multikolinieritas. c. Analisis Regresi Linier Berganda Metode ini merupakan metode analisis data yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Dalam model ini peneliti menggunakan metode regresi linier berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh produk, modal, potensi keuntungan, dan merek terhadap keputusan wirausahaan untuk memilih usaha franchise.

93

Adapun model persamaan regresi linier berganda yang digunakan yaitu : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan : Y = Keputusan menjadi pedagang X1 = Produk X2 = Modal X3 = Potensi Keuntungan X4 = Merek b1.4 = Koefisien regresi e = Standart error a = Konstanta Data diolah secara statistik untuk keperluan anasisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu SPSS 17.0 for windows sebagai berikut : a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Uji-F pada dasarnya menunjukkan semua variable bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau tidak. Hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut : H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari seluruh variable bebas (X1, X2, X3, dan X4 ) terhadap keputusan membeli usaha franchise. H0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamasama dari seluruh variabel bebas (X1, X2, X3, dan X4 ) terhadap keputusan membeli usaha franchise.(Y) kriteria pengambilan keputusan : H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% b. Uji Signifikasi Parsial (Uji-t) Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan juga uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika

Marhaini MS dan Patuan G.M.: Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan dan Merek …

probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : H0 : β1 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap keputusan menjadi pedagang. H0 : β1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap keputusan menjadi pedagang. Kriteria pengambilan keputusan : H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% H0 diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%

variabel bebas yaitu berupa produk (X1), modal(X2), potensi keuntungan (X3), dan merek (X4) terhadap variabel terikat (Y) yakni keputusan membeli usaha franchise semakin kecil. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable bebas (produk, modal, potensi keuntungan, dan merek), terhadap variable terikat (keputusan untuk membeli franchise). Berdasarkan tabel 4.16. dapat dilihat persamaan model regresi linier berganda sebagai berikut : Y = -1,602+0,540X1+0,070X2+0,444X3 + 0,013X4 + e Hasil estimasi dari persamaan regresi linier berganda yang telah diperoleh, diambil dari kolom B yaitu unstandardized coefficients, karena pada kolom tersebut terdapat nilai konstan, di mana dapat dibuat suatu interpretasi terhadap model atau hipotesis yang telah diambil pada metode penelitian yaitu: a. Konstanta bernilai -1,602, hal ini menunjukkan jika tidak ada variabel bebas berupa produk, modal, potensi keuntungan, dan merek, maka keputusan untuk membeli usaha franchise akan menurun sebesar 1,602. b. Variabel produk terhadap keputusan membeli usaha franhcise dengan koefisien regresi sebesar 0,540 artinya apabila terjadi peningkatan produk sebanyak 1 satuan, maka keputusan membeli usaha franchise akan naik sebesar 0,540.

c. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Pengujian Koefisien Determinasi digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari persamaan dengan model persamaan tersebut akan dapat dihitung R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel keputusan menjadi pedagang yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk variabel produk, modal, potensi keuntungan, dan merek, sehingga dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya terhadap keputusan membeli usaha franchise. R2 jika semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa produk (X1), modal(X2), potensi keuntungan (X3), dan merek (X4) adalah besar terhadap variabel terikat (Y) yakni keputusan membeli usaha franchise. R2 jika semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh Tabel 3.1. Coefficientsa

Unstandardized Coefficients Model

B

1

(Constant)

-1.602

Std. Error 3.773

PRODUK

.540

.136

MODAL

.070

POTENSI_KEUNTUNGAN MEREK

Standardized Coefficients Beta

t

Sig.

-.425

.044

.578

3.957

.000

.191

.055

.366

.717

.444

.164

.378

2.710

.012

.013

.147

.014

.086

.932

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MEMBELI_FRANCHISE Sumber : Hasil pengolahan (2010)

94

Jurnal Ekonom, Vol 15, No 2, April 2012

c. Variabel modal terhadap keputusan membeli usaha franchise dengan koefisien regresi sebesar 0,070 artinya apabila terjadi peningkatan modal sebanyak 1 satuan, maka keputusan membeli usaha franchise akan naik sebesar 0,070. d. Variabel potensi keuntungan terhadap keputusan membeli usaha franchise dengan koefisien regresi sebesar 0,444 artinya apabila terjadi peningkatan potensi keuntungan sebanyak 1 satuan, maka keputusan membeli usaha franchise akan naik sebesar 0,444. e. Variabel merek terhadap keputusan membeli usaha franchise dengan koefisien regresi sebesar 0,013 artinya apabila terjadi peningkatan merek sebanyak 1 satuan, maka keputusan membeli usaha franchise akan naik sebesar 0,013. 3.2 Pengujian Hipotesis a. Uji – F Uji-F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serentak) pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu X1 ,X 2 ,X 3 dan X 4 terhadap variabel terikat yaitu Y berupa keputusan membeli usaha franchise. Tabel 3.2 Hasil Uji F ANOVAb Model

Sum of Mean Squares df Square

1 Regression 22.885

4 5.721

Residual

24.084 27

Total

46.969 31

F

Sig.

6.414

.001a

.892

a. Predictors: (Constant), MEREK, POTENSI_KEUNTUNGAN, PRODUK, MODAL b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MEMBELI_FRANCHISE Sumber : Hasil pengolahan (2010)

Berdasarkan tabel 3.2 maka diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (6.414 > 2,95) dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu X1 ,X 2 ,X 3 dan X 4 berupa faktor produk, modal, potensi keuntungan dan merek secara bersamasama berpengaruh terhadap keputusan membeli usaha franchise. Dengan melihat probabilitas (Sig.) yang lebih kecil dari taraf signifikan (0,001 < 0,05) maka disimpulkan

95

bahwa model persamaan tersebut diterima dan berpengaruh. b. Uji Secara Parsial ( Uji t) Uji t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu X1 ,X 2 ,X 3 dan X 4 berupa faktor produk, modal, potensi keuntungan dan merek terhadap variabel terikat yaitu keputusan membeli usaha franchise. Uji T dilakukan dengan menggunakan Tabel coefficient. Berdasarkan tabel 4.18. dapat dilihat bahwa: 1. Variabel produk (X1) Nilai thitung variabel produk adalah 3,957 dan nilai ttabel sebesar 1,701maka thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produk berpengaruh positif dan signifikan (0,000 < 0,05) secara parsial terhadap keputusan membeli usaha franchise. 2. Variabel modal (X2) Nilai thitung variabel modal adalah 0,366 dan nilai tabel sebesar 1,7011 maka thitung < ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel modal tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan (0,717 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan membeli usaha franchise. 3. Variabel potensi keuntungan (X3) Nilai thitung variabel potensi keuntungan 2,710 adalah 3,957 dan nilai ttabel sebesar 1,7011 maka thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel potensi keuntungan berpengaruh positif dan signifikan (0,012 < 0,05) secara parsial terhadap keputusan membeli usaha franchise. 4. Variabel merek (X4) Nilai thitung variabel merek adalah 0,086 dan nilai tabel sebesar 1,7011 maka thitung < ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel merek tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan (0,932 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan membeli usaha franchise. c. Pengujian Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi (R2 ) digunakan untuk mengukur proporsi persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 < R2 < 1). Jika R2 semakin besar

Marhaini MS dan Patuan G.M.: Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan dan Merek …

(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Tabel. 3.3 Hasil Uji R2 Model Summaryb Model

R

R Adjusted R Std. Error of Square Square the Estimate

1 .698a .487 .411 .94446 a. Predictors: (Constant), MEREK, POTENSI_KEUNTUNGAN, PRODUK, MODAL Sumber : Hasil pengolahan (2010)

Berdasarkan Tabel 3.3 di atas dapat dilihat nilai adjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,411. Untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD)= R2 x 100%, sehingga diperoleh KD = 41,1%. Angka tersebut menunjukkan bahwa sebesar 41,1% keputusan membeli usaha franchise dapat dijelaskan oleh variabel produk, modal, potensi keuntungan, dan merek. Sedangkan sisanya sebesar 58,9 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan , maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel bebas yang terdiri dari produk (X1), modal (X2), potensi keuntungan (X3) dan merek (X4) secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli usaha franchise. Hal ini dapat dilihat dari hasil Uji-F dimana nilai Fhitung > F tabel (6.414 > 2,95). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produk (X1), modal (X2), potensi keuntungan (X3) dan merek (X4) secara bersamasama berpengaruh terhadap keputusan membeli usaha franchise. Dengan melihat probabilitasnya (sig.) yang lebih kecil dari taraf signifikan (0,001 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan tersebut diterima dan berpengaruh.

2. Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan membeli usaha franchise yaitu variabel produk (X1), yang berdasarkan hasil Uji-t diperoleh nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan thitung > ttabel (3,957 > 1,701). 3. Variabel Modal (X2) dan Merek (X4) secara parsial tidak dapat berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan membeli usaha franchise dimana nilai Fhitung < F tabel dan tingkat signifikannya di atas 0,05. 4. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2), maka diperoleh nilai adjusted R Square sebesar 0,411, angka ini menjelaskan bahwa 41,1% keputusan untuk membeli usaha franchise (variabel terikat) dapat dijelaskan oleh produk (X1), modal (X2), potensi keuntungan (X3) dan merek (X4). Sedangkan sisanya sebesar 58,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut : 1. Variabel produk dalam penelitian ini merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan para wirausahawan dalam membeli usaha franchise. Sehingga ini bisa menjadi masukan bagi calon franchisee yang ingin membeli usaha franchise lebih memperhatikan terhadap produk franchise yang dijual terutama untuk franchise makanan dan minuman karena produk yang menarik mampu membuat konsumen untuk datang membeli. 2. Untuk calon franchisee yang akan membeli usaha franchise haruslah memperhatikan secara detil terhadap informasi franchise tersebut, seperti bentuk dukungan apa yang diberikan oleh franchisor, berapa besar fee yang akan diberikan. Karena untuk franchise lokal yang sekarang ini lagi berkembang pesat, banyak dari franchisor tersebut yang lepas tanggung jawab terhadap franchisee-nya. Dimana franchisor tidak memberi bantuan

96

Jurnal Ekonom, Vol 15, No 2, April 2012

dukungan berkelanjutan, ini disebabkan oleh franchisor yang hanya mementingkan keuntungan semata pribadi. 3. Pemerintah harus lebih memperhatikan perkembangan franchise di Indonesia, karena usaha franchise dapat menggiatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja sehingga menurunkan pengangguran yang kian meningkat. 4. Melalui penelitian ini, penulis mengharapkan bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian dimasa yang akan datang. Penulis menyadari belum dapat meneliti secara mendalam mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan wirausahawan dalam membeli usaha franchise. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Panji. 2002. Kewirausahaan dan Usaha Kecil. Jakarta : Rineka cipta Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan. Edisi Kelima. Jakarta : Rineka Cipta Ciptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi kedua. Yogyakarta : Penerbit Fajrinur. 2007. “Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak Usu)”. Skripsi, FE USU, Medan. Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Analisis Data Penelitian. Medan : Usu Press Hisrich, Robert, D. 2008. Kewirausahaan. Jakarta : PT. Salemba Empat. Hutagalung, Raja Bongsu.dkk. 2010. Kewirausahaan. Medan: Usu Press Kottler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Jilid 2. PT. Indeks Kusumawati, Susi. 2008. Franchise Guide Series. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat Lamb, Charles W. 2001. Pemasaran. Salemba Empat, Jakarta.

97

Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan.Yogyakarta: BPFE Nugroho, Caturto Priyo. 2009. Membuat Keputusan. Bandung : P3TKP Odop, Nistains.. 2006. Berbisnis Waralaba Murah. Yogyakarta : Media Pressindo Pietra Sarosa. 2006. “Pengaruh Faktor Dukungan dari Franchisor, Alasan Ekonomis, Pemasaran, dan Pribadi pada Keputusan memilih Format dan Merek Franchise”. Tesis, FE UI, Depok. Pramono, Peni R. 2007. Cara Memilih Waralaba yang Menjanjikan Profit. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Queen, Douglas J. 1991. Pedoman Membeli dan Menjalankan Franchise. Jakarta : PT. Media Elex Komputindo. Riyanti. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo Setiadi, Nugroho J. 2005. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Kencana. Stephen, Spinelli dkk. 2006. Franchise: a Pathway to Wealth Creation. Usa : Prentice Hall. Sugiono. 2006. Metode Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Suryana, Dr, M.Si. 2006. Kewirausahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan Sistem Informasi. Jakarta : Bumi Aksara. Zimmerer, W. Thomas, Scarborough, M. Norman dan Wilson, Doug. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Edisi 5 buku 1. Jakarta : Salemba Empat www.berita8.com, diakses pada tanggal 15 Agustus pukul 10.00 wib. Kontan, edisi khusus November 2010 http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba, diakses pada tanggal 1 november pukul 20.00 wib

Marhaini MS dan Patuan G.M.: Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan dan Merek …

Pedoman Penulisan Petunjuk Penulisan bagi Penulis

Jurnal EKONOM ISSN 0853-2435 1.

Artikel yang ditulis adalah merupakan hasil penelitian dan pemikiran analitisdi bidang ekonomi. Naskah diketik dengan huruf times new roman, font 12, satu spasi, kertas A4, maksimal 15 halaman, rangkap 3 eksemplar beserta disket dan file diketik dengan Microsoft Word.

2.

Nama penulis artikel ditulis tanpa gelar akademik dan ditempatkan di bawah judul artikel. Apabila artikel ditulis oleh lebih dari satu orang, maka penulis berikutnya diurutkan di bawah penulis utama. Alamat dan institusi penulis serta e-mail harus dicantumkam untuk mempermudah komunikasi.

3.

Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia yang bernar atau bahasa Inggeris dengan format essai. Judul bagian dicetak dengan huruf besar, bagian berikutnnya dengan huruf besar kecil dan bagian lain dengan huruf besar kecil miring.

4.

Format penulisan untuk hasil penelitian adalah : judul, nama penulis; abstrak (maks. 100 kata berisikan tujuan, metode dan hasil penelitian); kata kunci, pendahuluan (latar belakang, tinjauan pustaka dan tujuan penelitian; metode ; hasil ; pembahasan ; kesimpulan dan saran ; daftar rujukan

5.

Format penulisan untuk non penelitian (hasil pemikiran) adalah : judul, nama penulis; abstrak (maks. 100 kata berisikan tujuan, dan hasil penelitian); kata kunci, pendahuluan (latar belakang, tinjauan pustaka dan tujuan penelitian) ; pembahasan ; kesimpulan dan saran ; daftar rujukan.

6.

Daftar Rujukan memuat pustaka terbitan 10 tahun terakhir, bersumber dari buku-buku, jurnal dan laporan penelitian lain (skripsi, tesis dan disertasi). Setiap pengutipan rujukan dicantumkan nama dan tahun contoh (Samuelson, 2005: 202).

7.

Daftar Rujukan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut : Buku : Hill, H. 2000. Unity and diversity Regional Economic Development : In Indonesia Since 1970, University Press, Oxford. Jurnal : Usmanto, 2002. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Dampaknya tehadap Lingkungan, Jurnal Ekonom, Vol. 6 /No.3,Fakultas Ekonomi USU, Medan. Koran (Surat Khabar) : Neraca. 29 Juli, 2006. Reformasi Ekonomi Dewasa Ini. Hal. 5. Skripsi, Tesis, Disertasi dan laporan Penelitian : Rahmansyah, A. 2004. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Propinsi-propinsi di Indonesia. Tesis tidak diterbitkan. Medan.SPs Universitas Sumatera Utara. Internet : Hitchkock, S. 1996. A Survey of STM Online Journals 1990-1995 : The Calm Before the Storm, (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12 Juni 1996).

98

Prihatin Lumbanraja: Bersama UKM Membangun Ekonomi Rakyat…

8.

Semua artikel ditelaah oleh secara anonym oleh penyunting ahli yang ditunjuk berdasarkan kepakaran dan kompetensinya. Perbaikan dimungkinkan setelah artikel tersebut disunting dan pemberitahuan pemuatan tulisan atau ditolak akan diberitahukan kepada penulis.

9.

Proses penyuntingan terhadap draft tulisan dilakukan oleh penyunting dan atau melibatkan penulis.

10. Segala sesuatu yang menyangkut dengan HAKI seperti perizinan pengutipan dan penggunaan software computer dalam pembuatan artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis artikel.

99